Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Telah di bahas pada bab pendahuluan bahwa mesin listrik dapat berupa
generator dan motor, sehingga mesin arus searah juga terbagi atas:

1. Generator arus searah .


2. Motor arus searah.

Generator arus searah berfungsi mengubah energi mekanis dari


penggerak mulanya menjadi energi listrik yang udah di berikan
kebeban, sedang motor arus searah berfungsi mengubah energi
listrik yang diterima menjadi energi mekanis berupa kecepatan putar
poros yang nantinya di pergunakan untuk memutar peralatan-
peralatan produksi di pabrik maupun industri.
Satu perangkat mesin arus searah dapat berfungsi sebagai
generator, dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai motor,
sehingga konstruksinya sama, dalam hal ini konstruksi yang akan di
bahas adalah konstruksi mesin arus searah.

1.2 Konstruksi mesin arus searah

Konstruksi dari mesin arus searah terbagi atas :


1. Stator adalah bagian mesin arus searah yang diam.
2. Rotor atau angker atau jangakar atau armature adalah bagian
dari mesin yang berputar.
3. Celah udara adalah ruangan yang ada antara stator dan jangkar.

1 Generator Arus Searah


Gambar konstruksi dari mesin ini secara umum dapat dilihat pada
gambar

Gambar 1.1 stator dan rotor mesin arus searah


a. Stator dan rotor mesin arus searah

2 Generator Arus Searah


b. Penampang mesin arus searah

Dari gambar tersebut maka stator terdiri dari :

i. Gandar (rumah)lihat gambar 2-2,dibuat dari besi tuang.


ii. Kutub (lihat gambar 2-3),terdiri dari :
a. Inti dari besi lunak atau baja slikon.
b. Spatu kutub materialnya sama dengan inti.
c. Lilitan dari tembaga

3 Generator Arus Searah


Gambar 1-2. Ganda (rumah) stator mesin arus searah

Rotor atau armature (jangkar = angker) terdiri atas :

i. Inti (lihat gambar 2-4),materialnya sama dengan inti kutub.


ii. Belitan (penghantar), dari tembaga.
iii. Komutator (lihat gambar 2-5), dari tembaga.
iv. Sikat (lihat gambar 2-6), dari karbon.

Belitan jangkar jenisnya ada dua macam :

a. Belitan gelung (Lap)


Terdiri dari kumparan penghantar, dengan satu kumparan
penghantar dapat terdiri dari satu atau lebih lilitan yang
membentuk Trapesium. Dua ujung kumpurannya. dihubungkan ke
segmen komutator yang berdekatan atau berjarak satu segmen,
dua segmen dan seterusnya, sehingga memberikan hubungan
multiplex yakni simplex, duplex, triplex dan seterusnya. Multiplex
dapat menentukan garis edar paralel jalannya arus ( a = dua kali
plex )

4 Generator Arus Searah


Gambar 1-3 kutub mesin arus searah

5 Generator Arus Searah


Gambar 1-4. inti jangkar Mesin Arus Searah

Gambar 1-5 komutator mesin arus searah.

6 Generator Arus Searah


Gambar 1-6. Sikat mesin arus searah

Contoh untuk belitan gelung yang disambung dengan komutator serta garis
edar paralel jalannya arus lihat gambar 1-7, demikian pula untuk belitan
gelombang lihat gambar 1-8 .

Jenis belitan jangkar ini, ada juga jenis yang lain yakni jenis kaki katak (frogleg)
yakni gabungan antara jenis gelung dan jenis gelombang

Gambar 1-7a. Satu lilitan gelung (lap) dengan ujungnya disamping ke segmen
komutator

7 Generator Arus Searah


Gambar 1-7b. Diagram lilitan gelung untuk mesin arus searah 4 kutub, 16

Alur jangkar,sisi penghantar.

Gambar 1-7c. Empat garis edar pararel dari sisi penghantar yang diseri pada
mesin arus searah gambar 1-7b

Gambar 1-7. Belitan jangakar untuk jenis gelung (lap), hubugannya dengan
segmen komutator serta garis edar pararel arus searah.

8 Generator Arus Searah


Gambar 1-8a. Satu lilitan gelombang (wave)dengan ujungnya disambung ke
segmen komutator

Gambar 1-8b. Diagram lilitan gelombang untuk mesin arus searah 4 kutub, 21
alur jangkar, 42 sisi penghantar

9 Generator Arus Searah


BAB II

GENERATOR ARUS SEARAH

2.1 Bagian-bagian generator Arus Searah

Generator

Generator adalah suatu alat/ system yang dapat mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga
listrik searah tergantung pada tipe generator. Generator arus bolak balik sering
disebut juga generator sinkron . Prinsip kerja generator berdasarkan Hukum
Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu konduktor digerakkan
dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik.
Konstruksi generator sinkron terdiri dari Stator dan Rotor. Stator adalah bagian
yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak

Generator arus searah dapat dibagi 2 bagian utama :

1. Rotor, yaitu bagian yang berputar.

Pengertian Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik
yang berputar pada sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena
adanya medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan
torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan
juga diameternya. Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada
rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri
oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua jenis yaitu :
Rotor kutub menonjol (salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-
generator kecepatan rendah dan menengah .
Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-
generator turbo atau generator kecepatan tinggi.
Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah untuk
menghasilkan fluks dimana arus searah tersebut dialirkan ke rotor

10 Generator Arus Searah


melalui sebuah cincin. Jadi jika rotor berputar maka fluks magnet yang
timbul akibat arus searah tersebut akan memotong konduktor dari stator
yang mengakibatkan timbulnya gaya gerak listrik. Belitan searah pada
struktur medan yang berputar dihubungkan ke sebuah sumber luar
melalui slipring atau brush. Slipring ini berputar bersama-sama dengan
poros dan rotor. Banyaknya slipring ada dua buah dan pada tiap-tiap
slipring dapat menggeser brostel yang masing-masing merupakan
positip dan negatip guna penguatan ke lilitan medan pada rotor. Slipring
terbuat dari besi baja, kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros
dengan memakai bahan isolasi. Untuk membangkitkan arus searah
dibutuhkan sebuah system penguat atau Exiter, suplai diperoleh dari
pembangkit itu sendiri kemudian disearahkan seterusnya dikembalikan
ke rotor melalui slipring.

2. Stator, yaitu bagian yang tak barputar.

Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari Rangka Stator, Inti
Stator dan belitan-belitan Stator (belitan jangkar).
Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua
bagian-bagian generator. Rangka stator ini berbentuk lingkaran dimana
sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin generator
terhadap getaran-getaran. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnetic
atau besi lunak disusun berlapis-lapis disusun berlapis-lapis tempat
terbnentuknya fluks magnet. Sedangkan belitan stator terbuat dari
tembaga disusun dalam alur-alur, belitan stator berfungsi tempat
terbentuknya gaya gerak listrik.

Fungsi Generator :

Untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.

Prinsip kerjanya :

a. Memenuhi Hukum .Lens, yaitu :

11 Generator Arus Searah


Arus listrik yang diberikan pada penghantar rotor akan menimbulkan momen
elektro-magnetik yang bersifat melawan putaran rotor dan seterusnya
menimbulkan EMF.

b. Tenaga EMF yang dibangkitkan menghasilkan arus jangkar.

Bagian-bagian rotor :

a. Poros jangkar (Armatur).


b. Inti jangkar.
c. Komutator
d. Kumparan jangkar.

Bagian – bagian stator :

a. Kerangka generator
b. Kutub utama beserta belitannya.
c. Kutub-kutub pembantu beserta belitan – belitannya
d. Bentalan-bentalan poros
e. Sikat.

Jenis-jenis belitan jangkar :

a. Belitan jerat.
Kumparan Jerat banyak digunakan untuk motor atau generator dengan
kapasitas daya yang relative besar. Umumnya dari menengah keatas
walaupun ada secara khusus mesin berkapasitas relative besar
kumparan statornya menggunakan tipe konsentris (sepusat).

Gambar 2.1 belitan jerat

12 Generator Arus Searah


b. Belitan gelombang.
Belitan gelombang
Sama halnya dengan lilitan gelung akan tetapi kedua ujung kumparan
dihubungkan ke segmen komutator yang berjarak 3600 listrik. Hubungan
ke komutator ini juga memberikan multiplex dan menentukan garis edar
parallel jalannya arus (a = dua kali plex)

Gambar 2.2 belitan gelombang

Untuk belitan jerat : a = m p.

Untuk belitan Gelombang : a = 2 m

m = kelipatan jumlah jangkar ; m = 1,2,3 dan seterusnya.

a = jumlah hubungan parallel dalam jangkar.

Berdasarkan penguatan (eksitasi) sumber yang diberikan pada belitan-belitan


medan kutub, generator arus searah dapat dibagi :

1. Generator penguatan terpisah.


Perisip kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan
sepasang magnet permanen utara selatan menghasilkan garis medan
magnet ∅, kawat penghantar di atas telapak tangan kanan ditembus gars
medan magnet ∅

13 Generator Arus Searah


Gambar 2.3 generator penguatan terpisah

2. Generator penguatan sendiri :


a. Hubungan seri.
b. Hubungan parale.
c. Hubungan Kompound.

Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan :

1. E_(a )=V + I_a R_a


2. E_a = (∅ zN )/60 (P/a)Volt.

Dimana :

E_a =Gaya gerak listrik (EMF) yang dibangkitkan pada jangkar generator.

V =Tegangan terminal generator yang diberikan.

I_a = arus jangkar.

14 Generator Arus Searah


R_a = Tahanan jangkar.

P = Jumlah kutub.

∅ = Flux per kutub

z = jumlah penghantar total.

N = kecepatan putar, rpm.

a = jumlah hubungan parallel.

3. Pada generator penguatan terpisah :

Generator dc penguatan terpisah dengan medan paralel, pengaturan


penguatan dengan Rheostat R_sh .

a. Generator dc Kompound, penguatan medan terpisah, diatur medannya


melalui Rheostat.

R_D = Divertor untuk mengatur medan seri.

I_a = I_s + I_d

Kalau penguatan tetap, maka ∅ tetap dan jika n dirubah-rubah, maka : E_a~ n ;
misalnya pada penguatan tetap pada n = N_r,E_a = E_n1 dan pada n = n_2
,E_a= E_n2 ; maka dalam hal ini berlaku hubungan :

E_n1/n_1 = E_n2/n_2 ( tanpa beban)

Kalau n constant dan tanpa beban, maka : I_a =0,E_a =V; E_a dapat diatur
dengan merubah –rubah ∅ atau I_f (arus medan), dengan menggunakan
potensiometer Rheostat.

b. Generator penguatan sendiri : juga berlaku : E =K ∅ n.

Generator seri : I_a = I_L = I_s

V=V_L+I_S R_S

= E_a - I_a R_a

15 Generator Arus Searah


V_L=E_a- (I_a R_a+I_S R_S )

I_a=I_S+ I_d, jika menggunakan divertor R_D dengan arus I_d

Generator paralel (shunt) :

I_a=I_f+I_L

I_f = V_f/R_f ; I_L= V_L/R_L

V = V_f = V_L

V = E_a - I_a R_a

Pada keadaan tanpa beban :

I_L =0; I_a = I_f dan E_a = V

Untuk Generator Kompound Panjang :

I_a = I_f + I_L = I_S (tanpa divertor) ;

Dengan memakai diverter : R_D// R_S ; maka

I_a = I_S+I_d = I_f+I_L

Untuk Generator Kompound pendek :

I_a = I_f + I_L

I_a = I_S + I_D (dengan divertor).

Pada compound pendek dan panjang berlaku :

V_L = E_g –(I_S R_S + I_a R_a ).

Jika medan seri mengurangi m. m.f medan shunt disebut generator bersifat
differensial dan apabila memperkuat m.m.f medan shunt disebut bersifat
cumulative.

Berlaku hubungan :

∆I_f N_f= I_S N_S

16 Generator Arus Searah


R_D =(I_S R_S)/I_d

Dengan :

I_f = Pertambangan arus medan shunt yang diperlukan pada kondisi beban
penuh delam memperoleh generator compound yang di inginkan.

N_f = Jumlah lilitan medan shunt, atau banyak lilitan tiap kutub.

N_S = Jumlah lilitan medan seri, atau banyak lilitan tiap kutub.

I_S = Arus medan seri yang dibutuhkan untuk memperoleh kenaikan tegangan
yang diinginkan.

I_d = Arus diverter.

R_S = Tahanan medan seri.

Voltage Regulation (pengaturan tegangan),

VR=(V_NL-V_FL)/F_FL ×100%

N_NL = Tegangan tanpa beban.

V_FL = Tegangan beban penuh.

n = P_(out put)/P_(in put) = (P_input - P_loss)/P_input

= P_(out -put)/(P_(out )+ P_loss )

Dengan :

P_(input )= daya total yang diterima mesin.

P_output= daya berguna dalam kerja

P_loss= Rugi-rugi daya; yang terdiri dari rugi-rugi tembaga dan rugi-rugi
besi/mekanis.

17 Generator Arus Searah


Rugi-rugi tembaga terdiri dari :

Rugi-rugi pada kumparan medan shunt, V_f I_f yang terdiri :

Rugi-rugi pada rheostat : I_f^2 R_h

Rugi-rugi pada lilitan medan : I_f^2 R_f

Rugi-rugi pada kontak sikat I_a V_si

V_si= tegangan sikat

Rugi-rugi pada jangkar : I_a^2 R_a

Rugi-rugi pada kumparan medan seri :

I_S^2 R_S+I_d^2 R_D

Rugi-rugi pada lilitan-lilitan medan tambahan, misalnya belitan “interpole”


dan kompensasi.

Rugi- rugi Besi/mekanis terdiri dari :

Rugi – rugi besi

Rugi-rugi gesekan

Rugi buta beban (“stray load loss”); ±1% dari beban, boleh diabaikan.

2-1. Prinsip kerja Dari Generator Arus Searah.

Bedasarkan hukum imbas dari dari PARADAY yakni apabila lilitan


penghantar atau konduktor diputar memotong garis-garis gaya medan magnit
yang diam.atau lilitan penghantar diam di potong oleh garis garis gaya medan
magnet yang berputar, maka padapenghantar tersebut timbul EMF (Elektro
Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau tegangan induksi.

Dalam hal ini untuk geneator arus searah :

18 Generator Arus Searah


1. Lilitan penghantar di letakkan pada jangkar yang berputar
2. Garis-garis gaya medan magnit berasal dari kutub yang berasal dari
stator
3. Gerak atau perputaran dari lilitan penghantar dari medan magnit

EMF yang di bangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan


bolak-balik, lihat gambar 2-9. Tegangan bolak balik tersebut kemudian di
searahkan oleh komutator lihat gambar 2-10. Tegangan searah tersebut
oleh sikat dikumpulkan, kemudian di berikan keterminal generator untuk
di transfer ke beban.

Arus yang mengalir pada penghantar jangkar karena beban


tersebut akan, membangkitkan medan yang melan, atau mengurangi
medan utama yang di hasilkan oleh kutub sehingga tegangan terminal
turun, hal ini di sebut reaksi jangkar.

Gambar 2.4 lilitan penghantar berputar

a. Posisi sesaat liltan penghantar berputar

Dalam menentukan arah arus dan tegangan (GGL atau EMF) yang timbul pada
penghantar setiap detik berlakuhukum tangan kanan fleming lihat gambar 2-11
berikut :

19 Generator Arus Searah


Gambar 2.5 Hukum tangan kanan fleming

Keterangan gambar:

1. Jempol menyatakan arah gerak (F) atau pertukaran penghantar.


2. Jari telunjuk menyatakan arah medan magnit dari kutub utara ke
kutub selatan (arah B =arah kerapatan fluks)
3. Jari tengah menyatakan arah arus dan tegangan.

Ketiga arah tersebut saling tegak lurus, seperti gambar di atas.

Tegangan satu volt adalah GGL (EMF) atau tegangan induksi yang
dibangkitkan pada penghantar untuk tipe 108 garis gaya fluksyang dipotong per
detik.

Tegangan rata-rata yang dibangkitkan dalam suatu penghantar (Eav)


sama dengan garis gaya fluks total yan dipotong dibagi dengan waktu yang
dipergunakan, tau dinyatakan oleh persamaan :


Eav = 𝑡 𝑥 108 𝑣𝑜𝑙𝑡 … … … … … … … … … … … … … … … . . (1 − 1)

Dengan : E av = Tegangan rata-rata yang timbul dalam suatu penghantar.

∅ = fluks total yang di potong oleh penghantar

𝑡 = waktu dalam scond ( detik ) yang dipergunakan untuk


memotong fluksinya.

20 Generator Arus Searah


2.2. Persamaan umum tegangan yang di bangkitkan oleh Generator Arus
Searah.

Tegangan total yang dibangkitkan oleh generator arus searah akan


mengikuti persamaan umum berikut Eg = tegangan total yang dibangkitkan
dalam volt ∅ = fluks perkutub dalam maxsuel p = banyaknya kutub rpm =
kecepatan putaran jangkar per menit Z = jumlah total dari penghantar
jangkar yang efektif a = banyaknya garis edar pararel dari arus penghantar
jangkar.

2.3. jenis –jenis Generator Arus Searah

Berdasarkan rangkaian penguatan maka jenis generator arus searah ini dibagi
atas:

a. Generator arus searah dengan penguatan terpisah atau penguatan


bebas, yakni penguatan medan berasal dari sumber arus searah luar
seperti gambar berikut

Gambar 2.6 Rangkaian ekivalen generator arus searah berpenguatan


bebas

Dari gambar rangkaian ekivalin generator arus searah


berpenguatan bebas di atas, dapat dituliskan persamaan yang menyatakan
hubungan besaran tegangan, arus, daya dan resistans sebagai berikut :

21 Generator Arus Searah


Dengan,

Eg = Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar dalam volt

Vt = Tegangan terminal dalam volt

Ia = Arus Jangkar dalam Amper

I = Arus beban dalam Amper

Vf = Tegangan sumber arus searah untuk penguatan dalam volt.

Rf = Resistans kumparan medan dalam ohm.

Ra = Resistans kumparan jangakar dalam ohm.

If = Arus medan dalam Amper.

b. Generator arus searah dengan penguatan sendiri.


Penguatan untuk medan magnetnya diambil dari terminal
generator itu sendriri. Karena adanya magnit sisa ( residual magnetism )
menghasilkan fluks medan pada permulaannya. Waktu jangkar berputar
maka tegangan terminal akan memperkuat medan magnet dan dari
penguatan ini akan menambah tegangan termina kembali, sampai

22 Generator Arus Searah


akhirny tercipta tegangan nominal dari generator. Ada tiga macam
generator ini :

(i). Generator arus serah shunt.


Pada generator ini, kumparan medan pararel dengan kumparan
jangkar, lihat pada gambar berikut

Gambar 2.7 Rangkain ekivalin generator arus searah shunt.

Dari gambar rangkaian ekivalen generator arus searah shunt diatas,


dapat dituliskan persamaan yang menyatakan hubungan besaran tegangan,
arus, daya dan resistans sebagi berikut :

23 Generator Arus Searah


Dengan ,

Eg = Tegangan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar dalam


volt.

Vt = Tegangan terminal generator dalam volt.

Ra = Resistans kumparan jangakar dalam ohm.

Ia = Arus kumparan jangakar dalam Amper.

Rsh = Resistans kumparan medan shunt dalam ohm.

I = Arus beban dalam Amper.

Ish = Arus Pada kumparan medan shunt dalam Amper.

(ii). Generator arus searah seri.

pada generator ini kumparan medan di seri dengan kumparan


jangakarnya, sehingga medannya mendapat penguatan jika arus bebanya ada,
itu sebabnya generator seri selalu terkopel dengan bebannya, kalau tidak
demikian maka tegangan terminal tidak akan muncul.

24 Generator Arus Searah


Gambar 2.8 Rangkaian ekivalen generator arus searah seri.

Dari rangkain ekivalen tersebut maka persamaan yang menyatakan


hubungan besar tegangan, arus, daya dan resistans dapat dituliskan sebagai
berikut :

Keterangan persamaan (1-11) dan (1-12)

Eg = tengangan yang dibangkitkan pada kumparan jangakar dalam


volt

Vt = tengangan terminal generatot dalam volt.

Ia = Arus kumparan jangkar dalam Amper.

I = Arus beban dalam Amper.

Ra = Resistans kumparan jangkar dalam ohm.

Rs = Resistans kumparan medan seri dalam ohm

25 Generator Arus Searah


(iii). Generator arus serah kompon.

Generator ini mempunyai dua kumparan medan yakni yang satu


dipararel dengan kumparan jangakar, sedangakan yang lain diseri dengan
kumparan jangkarm. Generator ini dibagi menjadi terbagi atas :

a. Menurut susunan rangkainkumparan medan.


1. Komponen pendek.
2. Komponen panjang.
b. Menurut arah arus yang mengalir pada kumpanan medan :
1. Komponen kumulatif.

Disebut komponen kumulatif karena arah arus yang mengalir pada


kumparan medan seri searah dengan arus yang mengalir dikumpara
medan shunt, terbagi atas :

- Komponen lebih ( over compound )


- Komponen kurang ( under compound )
- Komponen rata ( flat compound )

2. Komponen diferensial .

Disebut komponen diferensial karena arus searah yang mengalir di


medan seri berlawanan arah yang mengalir pada medan shunt.

Gamabar 2.9 Rangkaian ekivalen generator arus searah kompon


pendek.

26 Generator Arus Searah


Untuk generator komponen, arus yang mengalir pada medan seri
ada kalau dibebani, kadang-kadang arus beban ini terlalu besar
sehingga medan seri perlu diberi resistans pembagi ( diverter resitance )

2.4 krakteristik ( watak ) Arus Seara

krakteristik yang penting pada generator arus searah adalah sebagai


berikut

1. krakteristik beban nol


bila generator shunt,komponen dan generator berpenguatan
bebas diputar oleh penggerak mula, kemudian diberi arus
penguatan, maka pada terminalnya dibangkitkan
tegangan.tegangan tersebut tergantung pada
a. fluks ( arus medan )
b. kecepetan putar

jika fluks arus medan dipertahankan konstan sedangkan kecepatan


dinaikkan dan diturunkan maka tegangan terminal akan naik turun sesuai
dengan sesuai perubahan kecepatan. Sama halnya jika kecepatan
dipegang konstan sedang fluks ( arus medan ) di rubah-rubah maka
tegangan terminalnya juga akan berubah sesuai dengan perubahan
fluks.

27 Generator Arus Searah


BAB III

Pencobaan

A.Generator arus searah

3.1.Generator dengan pengisian luar

Sebuah generator arus searah sebesar 2,5 kW,putaran nominal 15000


tiap menit,tegangan 115 V,dan arus nominal 21,7 A,akan dipakai untuk
pencobaan ini,dan akan dibuat : lengkung tanpa beban ,lengkung
beban,lengkung hubung singkat,dan lengkung luar.

a.lengkung tanpa beban

untuk penempatan lengkung tanpa beban,maka tegangan jepit ,yang


dalam hal ini merupakan gaya gerak listrik (ggl), ditentukan sebagai
fungsi dari pada arus medan pada putaran tetap dantanpa beban.sikat-
sikat diletakan pada posisi netral.

Gambar 3-1

Memperlihatkan generator G yang akan dicoba digerakan oleh motor M

28 Generator Arus Searah


Percobaan dilakukan untuk dua putaran,yaitu putaran nominal 1500 per
menit, dan putaran yang agak kecil,yaitu 1200 per menit.hasil-hasil
pengukuran tercantum dalam lengkung-lengkung pada gambar 3.2

b.lengkung hubung singkat,lengkung beban,lengkung luar

untuk pengukuran lengkung hubung singkat,generator yang akan dicoba


dihubungkan menurut skema Gambar 3.2.untuk kesederhanaan
gambar,motor yang memutar tidak dimuat dalam gambar.putaran
dilakukan pada 1500 per menit.

29 Generator Arus Searah


Gambar 3-2

Pengukuran lengkung luar,yaitu tegangan jepitan sebagai fungsi dari pada arus
jangkar,pada putaran yang tetap,dan arus medan tertentu,mempergunakan
skema hubungan dari pada generator seperti halnya untuk pengukuran
lengkung medan.pengukuran dilakukan untuk dua nilai dari pada arus
medan,yaitu untuk 1,1 A dan 0,55 A.hasil-hasil pengukuran dilukis dalam

3.2.Generator shunt

Dengan generator yang sama dimana hubungan kumparan disambungkan


seluas jangkar

30 Generator Arus Searah


Gambar 3.3

Generator dihubungkan sebagai mana pada gambar 3.7.pada arus jangkar = 0


dan putaran tetap 1500/menit,diukur besarnya tegangan jepitan untuk berbagai
nilai arus medan baik untuk arah ‘’pergi’’maupun untuk arah ‘’kembali’’ pada
hakekatnya arus jangkar tidaklah tetap = O karena arus medan juga mengalir
melalui jangkar,tetapi mengingat arus medan hanya 2 sampai 6 % hasil
pengukuran dicantumkan pada gambar 3.9.kemudian pada arus jangkar =O
dan tahanan medan dijaga konstan (tetap)diukur besarnya tegangan jepitan
untuk berbagai harga putaran.

31 Generator Arus Searah


Beberapa mesin listrik laboratium Lembaga Penelitian Konversi Energi
Listrik,Departemen Elektroteknik,Institut Teknologi Bandung (foto izin ITB )

Selanjutnya dibuat pengukuran-pengukuran untuk menetapkan karakteristik


luar,yaitu tegangan jepitan sebagai fungsi dari pada arus jangkar.generator
dihubungkan menurut skema pada gambar 3.8.putaran dipertahankantetap
pada1500 per menit.Tahanan medan Rm juga dipertahankan pada suatu nilai
tertentu.Hasil-hasil pengukuran dilukis dalam gambar 3.9,baik untuk jalan
‘’pergi’’,maupun untuk jalan ‘’kembali’’

32 Generator Arus Searah


BAB IV

SOAL - PENYELESAIAN

LAIHAN SOAL MOTOR (DC)

1. sebuah generator DC shunt,25 KW,250 volt,mempunyai mempunyai tahanan


jangkar dan medan berturut –turut 0,06 ohm dan 100 ohm.carilah tenaga total
jangkar yang dipakai apabila dijalankan :

(a) sebagai generator memberikan keluaran 25 KW

(b) sebagai motor,mengambil masukan 25 KW

Penyelesaian

(a) sebagai generator :

25000
Arus keluaran = = 100 Ampere
250

250
Ish = = 2,5 Ampere
100

Ia = I2 + Ish = 100 + 2,5 = 102.,5 Ampere

33 Generator Arus Searah


EMF yang dibangkitkan

Ea = v + Ia .Ra = 250b+ 102,5.0.06

Ea = 250 + 6,15 = 256,15 volt

Tenaga totol yang dipakai dalam jangkar

= Ea .Ia watt

= 256,15 x 102,5

= 26255,375 watt = 26,25 KW

(b)sebagai motor

25000
Arus masukan motor = =100 ampere
250

𝑣 250
Ish = =
𝑅𝑠ℎ 100

Ish = 2,5 Ampere

Ia = IL – Ish =b100 - 2,5 = 97,5 Ampere

Eb = V – Ia .Ra = 250 – 97,5.0,06

34 Generator Arus Searah


Eb = 250 – 5,85 = 244,15 volt

Tenaga total yang dipakai dalam jangkar

= E b . Ia

= 244,15 x 97,5 = 23804,625 watt

= 23,8 KW

2. carilah torsi atau suatu jangkar yang akan membawa Ampere penghantar
sebanyak 25.000, garis melelugah dari inti dikarnakan 0, 9144 muter,panjang
30,5 cm ( =0,305 meter) busur polar 70 % dan dapat flux celah udara 0,6 weber
/ meter2

Penyelesaian

Gaya per penghantar = B I L Newton

= 0,6 x 0,305 x i newton

= 0,183 i Newton

Jumlah efektif dari pengantar = 0,7 z

Sesuai dengan busur polar yang ditentukan

Jadi gaya total = 0,183 x i x 0,7z newton

= 0,1281.z.i newton

z.i = 25000 = Ampere – pengantar yang ditentukan

jadi gaya total = 0,1281 x 25.000 newton = 3203 Newton

0,9144
Jari – jari = = 0,4572 m
2

Torsi = gaya x jari-jari = f x r

35 Generator Arus Searah


Torsi = 3230 x 0,4572 Newton .meter

Torsi = T = 1464 Newton.meter

3. sebuah motor shunt belitan gelombang 4 kutub,240 volt ,menghasilkan


15,22 hp ( meter) apabila dijalakan pada 1000 rpm jangkar dan medan menarik
arus berturut –turut 250 Ampere dan 1 Ampere,jumlah pengantar jangkar 54
dengan tekanan 0,1 ohm jatuh tegangan per sekat 1 volt. Tentukanlah :

(a) momen putar ( torsi) total

(b) torsi yang berguna

(c) fluksi per kutub yang berguna

(d) reg reg perputarannya

(e) efisiensi

Eb = v – Ia. Ra- Es =240 – ( 50 x 0,1) – 2 = 233 volt

50
Ia = 50 ampere, m =1000 rpm = rpm
3

Ish = 1 ampere

(a) torsi jangkar (momen putar total)

0,159.𝐸b.Ia
Ta = newton ,m
𝑁

Jadi Ta = 0,159 x233 x 50 / 50 = 111 Newton.m

(b) torsi yang berguna

735,5 𝑥 15,22
Tsh = 50 = 106,9 Newton.m
2𝜋 𝑥
3

(c) fluksi perkutub yang berguna

36 Generator Arus Searah


𝑝
Eb =∅.z,N x( ) volt
𝑎

4
P = 4, a = = 2 ( untuk belitan gelombang )
2

50 4
233 =∅ x 540 x x (2)
3

233 𝑥 3
Jadi ∅ = = 12,9 Newton.meter
540 𝑥 50 𝑥 2

(d) rugi-rugi perputaran nya

Masukan jangkar = v .Ia = 240 x 50

=12.000 watt

Rugi jangkar = Ia2.Ra= ( 50)2 x0,1=250 watt

Rugi berletak sikat = 50 x 2 =100 watt

Daya yang dihantarkan jangkar =12000 – (250 + 100) = 11.650 watt

Daya keluaran meter =15,22 HP (meter)

=15,22 x735,5

=11.190 watt

Jadi,rugi-rugi perputarannya adalah : 11.650 watt – 11.90 watt 460 watt

(e) Efisiensi

Masukan motor total = v.I

=240 x (50 + 1)

=12.240 watt

Keluaran Newton =15,22 x 735,5

=11.190 watt

37 Generator Arus Searah


11.190
Jadi efisiensi =m = x 100 %
12.240

= 91,4 %

4. sebuah generator Shunt 100 Kw,250 volt,pada jangkar diinduksikan


tegangan 285 volt, dengan rated load.tentukanlah berapa tegangan jangkar dan
VR ( regulasinya) jika arus medan shunt 6 Amp dan tegangan tanpa beban 264
volt.

P = V.I

𝑃 100.1000 100000
IL = = = = 400 Amp
𝑉 250 250

Ia = IL + IF =400 + 6 = 406 Amp

Ea = V + Ia.Ra

406 Ra = 285 -250 = 35

35
Jadi tahanan jangkar : Ra = = 0,086 ohm
406

𝑉𝑁𝐿−𝑉𝐹𝐿 246−250
VR = = 𝑋100% = 5,6%
𝑉𝐹𝐿 250

38 Generator Arus Searah


5. Sebuah generator dc shunt memberi arus ke beban 450 Amp. Dengan
tegangan 230 volt. Tahanan medan 50 ohm, tahanan jangkar 0,03 ohm.
Hitunglah EMF yang di bangkitkan.

Penyelesaian :

Rsh= 50 ohm.

Ra= 0,03 ohm.

V= 230 volt.

IL= 450 Amp.

Ia= IL+Ish.

Ia= 450 + Ish.

230
Ish= 50 + 4,6 𝐴𝑚𝑝.

Ia= 450+ 4,6=454,6 Amp.

Ea= v+ ia Ra

Ea= 230+ 454,6 . 0.03= 243,6 volt.

39 Generator Arus Searah


6. Sebuah generator dc, kompound panjang memberikan arus 100 Amp pada
tegangan terminal 500 volt. Jika tahanan armatur 0,02 ohm, tahanan medan
seri 0,04 ohm dan tahanan medan shunt 100 ohm: cari tegangan EMF yang di
bangkitkan, jika jatuh tegangan setiap sikat 1 volt abaikan reaksi jangkar. Total
400 Amp.Hitunglah tegangan terminal dan pembagian beban setiap mesin,jika
EMF induksi berturut – turut 240 volt dan 237.

Jawab :228,8 volt ;230 Amp ,170 Amp.

7. suatu beban dari 250 Kwdisupli daristation – tenaga yang mempunyai dua
generator dc : yang pertama dengan ‘’rated ‘’125 Kw dan yang lainnya
125Kw.pengaturan tegangan mesin pada beban penuh berturut – turut 4 % dan
3& ;tegangan untai terbuka (‘’open –circuit’’) 220 volt.Hitunglah pembagian
beban dari masing –masing mesin.anggap bahwa hubungan antara beban dan
tegangan terminal dari kedua mesin adalah berupa garis lurus

Jawab: 87,2Kw ; 162,8 Kw ; .

8. gambar kurve tegangan – terminal / arus beban untuk suatu arus generator
shunt dan jelaskan tentang bentuknya . apabila dijalankan dengan kecepatan
1000 rpm,diberikan data- data sebagai berikut :

Tegangan terminal :28 55 76 91 100 105 ( volt)

Arus medan ( Amp) : 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0

Tahanan jangkar 0,2 ohm.

Apabila generator dijalankan pada 1200 rpm dan tahanan medan total 22
ohm,tentukanlah :

(a) tegangan sehingga mesin akan ‘’build-up’’ pada beban nol

40 Generator Arus Searah


(b) arus jangkar maxium dari generator yang dapat disupli dan tegangan
terminal pada kondisi ini.abaikan efek reaksi jangkar dan rugi tegangan pada
sikat-sikat

Jawab : (a) 125 volt (b) 126,5 Amp : 63 volt

9. kurve untai terbuka (‘’open-circuit’’) dari sebuah generator apabila diberi


penguatan-terpisah dan dijalankan pada 1000 rpm adalah diberi data sebagai
berikut :

Volt untai terbuka : 56 112 150 180 200 216 230

Arus medan : 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Jika generator dihubungkan shunt pada 1100 rpm dengan tahanan medan total
80 ohm,tentukanlah :

(a) EMF beban nol

(b) keluaran apabila tegangan terminal 200 volt dan tahanan jangkarnya 0,1
ohm

(c) tegangan terminal dari generator apabila memberikan arus keluaran


maximum. Apabila reaksi jangkar dan rugi kontak sikat.

Jawab : 236 volt ; 200 Amp ; 460 Amp ; 150 volt ( pendekatan )

10. hasil test beban suatu generator dc seri adalah sebagai berikut :

Arus beban (Amp) : 0 2 4 6 8 10 12 14 (tegangan terminal)

(volt) : 2 55 96 120 135 142 144 143

Gambar karakteristik ini dan tentukan pendekatan harga dari tahanan kritis
untuk mesin ini.

Jawab : 27,5 ohm

41 Generator Arus Searah


11. sebuah generator dc mempunyai tahanan jangkar 0,1 ohm dan karakteristik
untai terbuka pada 800 rpm diperboleh apabila diberi penguatan terpisah,
dengan hasil sebagai berikut :

Arus medan (Amp) : 0,5 1 1,5 2 2,5 3

EMF (volt) : 70 118 155 186 211 232

Generator dijalankan sebagai mesin shunt pada 1000 rpm.

(a) tentukanlah tahanan total pada untai medan untuk memperoleh EMF 250
volt pada beban nol.

(b) hitung tegangan terminal dan arus medan apabila arus jangkar 80 Amp.

Jawab : (a) 111,1 ohm; (b) 233 volt ; 2,1 Amp

12. sebuah dinamo 4kutub pada 100 rpm,mempunyai jangkar belitan jerat
dengan 720 penghantar dan fluksi pada beban nol 40 m wb. Tahanan jangkar
0,2 ohm..tentukan beda potensial terminal apabila arus jangkar 120Amp dan
reaksi jangkar menurunkan fluksi 3 %

Jawab : 440 volt.

42 Generator Arus Searah

Anda mungkin juga menyukai