PENDAHULUAN
1.1 Umum
Telah di bahas pada bab pendahuluan bahwa mesin listrik dapat berupa
generator dan motor, sehingga mesin arus searah juga terbagi atas:
Contoh untuk belitan gelung yang disambung dengan komutator serta garis
edar paralel jalannya arus lihat gambar 1-7, demikian pula untuk belitan
gelombang lihat gambar 1-8 .
Jenis belitan jangkar ini, ada juga jenis yang lain yakni jenis kaki katak (frogleg)
yakni gabungan antara jenis gelung dan jenis gelombang
Gambar 1-7a. Satu lilitan gelung (lap) dengan ujungnya disamping ke segmen
komutator
Gambar 1-7c. Empat garis edar pararel dari sisi penghantar yang diseri pada
mesin arus searah gambar 1-7b
Gambar 1-7. Belitan jangakar untuk jenis gelung (lap), hubugannya dengan
segmen komutator serta garis edar pararel arus searah.
Gambar 1-8b. Diagram lilitan gelombang untuk mesin arus searah 4 kutub, 21
alur jangkar, 42 sisi penghantar
Generator
Generator adalah suatu alat/ system yang dapat mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga
listrik searah tergantung pada tipe generator. Generator arus bolak balik sering
disebut juga generator sinkron . Prinsip kerja generator berdasarkan Hukum
Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu konduktor digerakkan
dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik.
Konstruksi generator sinkron terdiri dari Stator dan Rotor. Stator adalah bagian
yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak
Pengertian Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik
yang berputar pada sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena
adanya medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan
torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan
juga diameternya. Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada
rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri
oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua jenis yaitu :
Rotor kutub menonjol (salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-
generator kecepatan rendah dan menengah .
Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-
generator turbo atau generator kecepatan tinggi.
Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah untuk
menghasilkan fluks dimana arus searah tersebut dialirkan ke rotor
Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari Rangka Stator, Inti
Stator dan belitan-belitan Stator (belitan jangkar).
Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua
bagian-bagian generator. Rangka stator ini berbentuk lingkaran dimana
sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin generator
terhadap getaran-getaran. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnetic
atau besi lunak disusun berlapis-lapis disusun berlapis-lapis tempat
terbnentuknya fluks magnet. Sedangkan belitan stator terbuat dari
tembaga disusun dalam alur-alur, belitan stator berfungsi tempat
terbentuknya gaya gerak listrik.
Fungsi Generator :
Prinsip kerjanya :
Bagian-bagian rotor :
a. Kerangka generator
b. Kutub utama beserta belitannya.
c. Kutub-kutub pembantu beserta belitan – belitannya
d. Bentalan-bentalan poros
e. Sikat.
a. Belitan jerat.
Kumparan Jerat banyak digunakan untuk motor atau generator dengan
kapasitas daya yang relative besar. Umumnya dari menengah keatas
walaupun ada secara khusus mesin berkapasitas relative besar
kumparan statornya menggunakan tipe konsentris (sepusat).
Dimana :
E_a =Gaya gerak listrik (EMF) yang dibangkitkan pada jangkar generator.
P = Jumlah kutub.
Kalau penguatan tetap, maka ∅ tetap dan jika n dirubah-rubah, maka : E_a~ n ;
misalnya pada penguatan tetap pada n = N_r,E_a = E_n1 dan pada n = n_2
,E_a= E_n2 ; maka dalam hal ini berlaku hubungan :
Kalau n constant dan tanpa beban, maka : I_a =0,E_a =V; E_a dapat diatur
dengan merubah –rubah ∅ atau I_f (arus medan), dengan menggunakan
potensiometer Rheostat.
V=V_L+I_S R_S
I_a=I_f+I_L
V = V_f = V_L
Jika medan seri mengurangi m. m.f medan shunt disebut generator bersifat
differensial dan apabila memperkuat m.m.f medan shunt disebut bersifat
cumulative.
Berlaku hubungan :
Dengan :
I_f = Pertambangan arus medan shunt yang diperlukan pada kondisi beban
penuh delam memperoleh generator compound yang di inginkan.
N_f = Jumlah lilitan medan shunt, atau banyak lilitan tiap kutub.
N_S = Jumlah lilitan medan seri, atau banyak lilitan tiap kutub.
I_S = Arus medan seri yang dibutuhkan untuk memperoleh kenaikan tegangan
yang diinginkan.
VR=(V_NL-V_FL)/F_FL ×100%
Dengan :
P_loss= Rugi-rugi daya; yang terdiri dari rugi-rugi tembaga dan rugi-rugi
besi/mekanis.
Rugi-rugi gesekan
Rugi buta beban (“stray load loss”); ±1% dari beban, boleh diabaikan.
Dalam menentukan arah arus dan tegangan (GGL atau EMF) yang timbul pada
penghantar setiap detik berlakuhukum tangan kanan fleming lihat gambar 2-11
berikut :
Keterangan gambar:
Tegangan satu volt adalah GGL (EMF) atau tegangan induksi yang
dibangkitkan pada penghantar untuk tipe 108 garis gaya fluksyang dipotong per
detik.
∅
Eav = 𝑡 𝑥 108 𝑣𝑜𝑙𝑡 … … … … … … … … … … … … … … … . . (1 − 1)
Berdasarkan rangkaian penguatan maka jenis generator arus searah ini dibagi
atas:
2. Komponen diferensial .
Pencobaan
Gambar 3-1
Pengukuran lengkung luar,yaitu tegangan jepitan sebagai fungsi dari pada arus
jangkar,pada putaran yang tetap,dan arus medan tertentu,mempergunakan
skema hubungan dari pada generator seperti halnya untuk pengukuran
lengkung medan.pengukuran dilakukan untuk dua nilai dari pada arus
medan,yaitu untuk 1,1 A dan 0,55 A.hasil-hasil pengukuran dilukis dalam
3.2.Generator shunt
SOAL - PENYELESAIAN
Penyelesaian
25000
Arus keluaran = = 100 Ampere
250
250
Ish = = 2,5 Ampere
100
= Ea .Ia watt
= 256,15 x 102,5
(b)sebagai motor
25000
Arus masukan motor = =100 ampere
250
𝑣 250
Ish = =
𝑅𝑠ℎ 100
= E b . Ia
= 23,8 KW
2. carilah torsi atau suatu jangkar yang akan membawa Ampere penghantar
sebanyak 25.000, garis melelugah dari inti dikarnakan 0, 9144 muter,panjang
30,5 cm ( =0,305 meter) busur polar 70 % dan dapat flux celah udara 0,6 weber
/ meter2
Penyelesaian
= 0,183 i Newton
= 0,1281.z.i newton
0,9144
Jari – jari = = 0,4572 m
2
(e) efisiensi
50
Ia = 50 ampere, m =1000 rpm = rpm
3
Ish = 1 ampere
0,159.𝐸b.Ia
Ta = newton ,m
𝑁
735,5 𝑥 15,22
Tsh = 50 = 106,9 Newton.m
2𝜋 𝑥
3
4
P = 4, a = = 2 ( untuk belitan gelombang )
2
50 4
233 =∅ x 540 x x (2)
3
233 𝑥 3
Jadi ∅ = = 12,9 Newton.meter
540 𝑥 50 𝑥 2
=12.000 watt
=15,22 x735,5
=11.190 watt
(e) Efisiensi
=240 x (50 + 1)
=12.240 watt
=11.190 watt
= 91,4 %
P = V.I
𝑃 100.1000 100000
IL = = = = 400 Amp
𝑉 250 250
Ea = V + Ia.Ra
35
Jadi tahanan jangkar : Ra = = 0,086 ohm
406
𝑉𝑁𝐿−𝑉𝐹𝐿 246−250
VR = = 𝑋100% = 5,6%
𝑉𝐹𝐿 250
Penyelesaian :
Rsh= 50 ohm.
V= 230 volt.
Ia= IL+Ish.
230
Ish= 50 + 4,6 𝐴𝑚𝑝.
Ea= v+ ia Ra
7. suatu beban dari 250 Kwdisupli daristation – tenaga yang mempunyai dua
generator dc : yang pertama dengan ‘’rated ‘’125 Kw dan yang lainnya
125Kw.pengaturan tegangan mesin pada beban penuh berturut – turut 4 % dan
3& ;tegangan untai terbuka (‘’open –circuit’’) 220 volt.Hitunglah pembagian
beban dari masing –masing mesin.anggap bahwa hubungan antara beban dan
tegangan terminal dari kedua mesin adalah berupa garis lurus
8. gambar kurve tegangan – terminal / arus beban untuk suatu arus generator
shunt dan jelaskan tentang bentuknya . apabila dijalankan dengan kecepatan
1000 rpm,diberikan data- data sebagai berikut :
Apabila generator dijalankan pada 1200 rpm dan tahanan medan total 22
ohm,tentukanlah :
Jika generator dihubungkan shunt pada 1100 rpm dengan tahanan medan total
80 ohm,tentukanlah :
(b) keluaran apabila tegangan terminal 200 volt dan tahanan jangkarnya 0,1
ohm
Jawab : 236 volt ; 200 Amp ; 460 Amp ; 150 volt ( pendekatan )
10. hasil test beban suatu generator dc seri adalah sebagai berikut :
Gambar karakteristik ini dan tentukan pendekatan harga dari tahanan kritis
untuk mesin ini.
(a) tentukanlah tahanan total pada untai medan untuk memperoleh EMF 250
volt pada beban nol.
(b) hitung tegangan terminal dan arus medan apabila arus jangkar 80 Amp.
12. sebuah dinamo 4kutub pada 100 rpm,mempunyai jangkar belitan jerat
dengan 720 penghantar dan fluksi pada beban nol 40 m wb. Tahanan jangkar
0,2 ohm..tentukan beda potensial terminal apabila arus jangkar 120Amp dan
reaksi jangkar menurunkan fluksi 3 %