RKK BMKG
RKK BMKG
DAFTAR ISI
Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las,
bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain. Dengan adanya hal tersebut maka
diperlukannya Program Keselamatan Konstruksi yang penerapannya meliputi isu eksternal dan internal yang merupakan
kebijakan pihak perusahaan.
Untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan Konstruksi secara efektif dan efesien dengan cara :
1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung jawabnya
dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan Keselamatan Konstruksi, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
4. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
5. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala.
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
operasi perusahaan.
Identifikasi isu internal dan isu eksternal Perusahaan :
1. Isu Internal meliputi
a. Kompetensi Karyawan
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Dapat mendukung tercapainya Visi-Misi Perusahaan
- Terhadap pelanggan : Menghasilkan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan persyaratan pelanggan
Tindakan Antisipasi
- Memetakan kompetensi SDM
- Memberikan pelatihan-pelatihan
- Melakukan evaluasi kinerja SDM
b. Kedisiplinan Karyawan
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Mendorong gairah atau semangat kerja untuk terwujudnya tujuan Perusahaan
- Terhadap pelanggan : Meningkatkan moral kerja karyawan sehingga kepercayaan pelanggan meningkat
Tindakan Antisipasi
- Penetapan peraturan dan kebijakan Perusahaan
- Pengawasan terhadap karyawan
- Penetapan punish & reward yang adil
c. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Dapat mendukung tercapainya Visi-Misi Perusahaan
- Terhadap pelanggan : Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan
Tindakan Antisipasi
- Melakukan pengawasan pekerjaan
- Fast response terhadap permintaan pelanggan
- Melakukan survey kepuasan pelanggan
2. Isu Eksternal yaitu : Kompetensi Pasar
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Mendorong perusahaan lebih inovatif dan kreatif untuk bersaing
- Terhadap pelanggan: Memberikan pelanggan alternatif pilihan untuk mendapatkan jasa yang lebih kompetitif
Tindakan Antisipasi
- Identifikasi kebutuhan pelanggan
- Melakukan inovasi layanan
- Melakukan efisiensi keja.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
1 Management Penempatan
Material
a. Terjadi luka akibat tertimpa Lecet, memar atau Patah Tulang A 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
material
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b.Terjadinya luka akibat peralatan luka sobek pada kulit C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
kerja dan tersengat listrik
2 Mobilisasi material
a. Terjadi Kecelakaan Lalulintas Luka, patah tulang hingga meninggal A 1 1A Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
dunia UU No.2 Tahun Menggunakan Driver yang berpengalaman
2017
a. Tersengat Sengatan Listrik Luka Bakar B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terkena Peralatan Luka sobek ataupun memar C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
a. Terjatuh, luka ringan akibat Cidera, Keseleo atau Patah Tulang C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
terpeleset Terjatuh dari ketinggian
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terbentur benda keras/ Tertimpa Lecet, memar atau Patah Tulang A 1 1A Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Material
5 Manajemen Mutu
a. Terbentur benda keras/ Tertimpa Lecet, memar atau Patah Tulang B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Material
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Tertusuk benda tajam, teriris seng : Luka sobek hingga jari terputus C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
luka ringan / berat
6 Manejemen Mutu
a. Terbentur benda keras/ Tertimpa luka sobek pada kulit B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Material
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Tertusuk benda tajam, teriris seng : Luka sobek hingga jari terputus C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
luka ringan / berat
7 Pekerjaan Struktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
8 Pekerjaan Arsitektur
a. Terkena alat pemotong material Luka sobek hingga jari terputus B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
lainnya UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terjatuh Lecet, memar atau Patah Tulang C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
c. Tertimpa Material Luka sobek ataupun memar Memakai sepatu boots, helm keselamatan, C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
SE MenPUPR sarung tangan, dan pelindung mata
No.11 th. 2019 (APD)
a. Tersengat Instalasi Listrik Luka Bakar A 4 A4 Tinggi N/A N/A N/A N/A N/A N/A
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terjatuh Cidera, Keseleo atau Patah Tulang C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Dibuat Oleh,
CV.IQBAL JAYA
HERY SUKAMTO
Direktur
RENCANA KESELAMATAN K
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara Kan
dan Lelang Makassa
1 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD
2 Menggunakan Driver yang Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
berpengalaman Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD
3 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD
4 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD
5 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD
6 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD
7 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)
Penggunaan Ikat Pinggang
Menggunakan ikat pinggang Keselamatan
keselamatan
8 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD
9 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)
10 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)
11 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)
Dibuat Oleh,
CV.IQBAL JAYA
HERY SUKAMTO
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang Makassar
PROGRAM
BENTUK
MONITORING PENANGGUNG JAWAB
BENTUK
PENANGGUNG JAWAB
MONITORING
check list 1. Pelaksana K3
- Pasal 1 (2) “pengurus” ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang
berdiri sendiri.
-
Pasal 1 (6) “ahli keselamatan kerja” ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang
ditunjukoleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang‐ undang ini.
K3 di segala tempat kerja di darat, di dalam tanah, permukaan air, didalam air, maupun di udara dalam wilayah RI
- Memasang gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan.
- Menyediakan secara cuma‐cuma semua perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja dan menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja.
- UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
Bagian Keenam Kesehatan Kerja
Pasal 23:
- Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
- Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan kesehatan kerja.
- Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
- Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) dan Ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
- UU No. 3/1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pasal 3 ayat 2:
Setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 8 ayat 1:
Tenaga Kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja.
Pasal 10 ayat 1:
Pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja dan
Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24 jam.
- UU No. 18/1999 Tentang Jasa Konstruksi
Ketentuan umum
“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan
kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan, untuk mewujudkan terib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi”
Kontrak Kerja Konstruksi sekurang‐kurangnya harus mencakup uraian mengenai: “Perlindungan tenaga kerja yang
memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta jaminan sosial”
Ayat (2) : Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa : a. teguran; b. peringatan tertulis; c. pembatasan
kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e. pembatalan persetujuan; f. pembatalan pendaftaran; g. penghentian
sementara sebagian atau seluruh alat produksi; h. pencabutan ijin.
SANKSI ATAS PELANGGARAN
UNDANG‐UNDANG NO.01 THN 1970:
Pasal 15
[2]
Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1) dapat memberikan ancaman pidana atas pelanggaran peraturannya dengan
hukuman kurungan selamalamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi‐tingginya Rp. 100.000,‐ (seratus ribu rupiah).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 87 ayat (2) Undang‐Undang Nomor 13 Tahun 2003
- Diterbitkan tanggal 12 April 2012
- Permen PU No 07/PRT/M/2011
Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konstruksi
Dalam Peraturan Menteri ini disampaikan hal‐hal yang berkaitan dengan K3, yaitu antara lain termuat dalam:
Dokumen Pemilihan;
Dokumen Penawaran;
Syarat‐Syarat Umum Kontrak;
Syarat‐Syarat Khusus Kontrak.
- Persyaratan lainnya
- Pedoman Konstruksi dan Bangunan Nomor 04/BM/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan.
SNI
-
: SNI 15‐2049‐2004 : Persyaratan Umum Tentang Bahan Semen
Portland
SNI 07‐2052‐2002 : Persyaratan Umum Bahan Besi Beton
Dasar Hukum Lanjutan
- Permenaker No. 1/1980 Keselamatan & Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
-
Keputusan Bersama Menaker‐MenPU No. 174/MEN/1986& 104/KPTS/1986 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah
Negara Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang Makassar
- Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat dipertanggungjawabkan
- Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja
- Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan/atau peningkatan jaringan kerja (networking).
- Tenaga kerja dikelola dalam rangka memacu terciptanya inovatorinovator yang mampu memberikan nilai tambah bagi
kemajuan perusahaan.
C.2 Kompetensi
Menganalisa aspek kompetensi meliputi knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude (sikap)
Dengan adanya kompetensi diharapkan memiliki nilai manfaat :
Bagi Perusahaan:
Memudahkan rekrutmen dan seleksi personil
Memudahkan penempatan dan penugasan
Memudahkan pengaturan remunesasi dan kompensasi
Memudahkan pengaturan pengembangan karier dan diklat
Meningkatkan produktivitas perusahaan
Meningkatkan keselamatan ditempat kerja
Bagi Tenaga Kerja:
Meningkatkan mobilitas dan daya-saing
Meningkatkan pengakuan atas kompetensi
Meningkatkan prospek karier
Meningkatkan keselamatan pribadi tenaga kerja
Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan
Bagi Pemerintah Dan Masyarakat
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
Meningkatkan daya saing kerja di pasar kerja global
Meningkatkan kualitas dan produktivitas perusahaan
Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diklat
Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah
C.3 Kepedulian K3
Kepedulian terhadap penerapapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam lingkungan perusahaan angat efektif sehingga
dapat menghilangkan bahaya - bahaya di tempat kerja dan membantu penyelesaian pekerjaan dengan aman dan tepat. Penerapan
K3 tidak hanya berhubungan dengan kebersihan. Ia termasuk juga menjaga tempat agar rapi dan teratur; memelihara gang-gang
dan lantai agar bebas dari bahaya tergelincir dan tersandung; dan membuang barang sisa-sisa (sampah) dan sumber bahaya
kebakaran lainnya ditempat kerja. Penerapan K3 ousekeeping juga memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
hal-hal rinci lainnya seperti tata ruang seluruh tempat kerja, tanda-tanda di tempat berjalan, fasilitas penyimpanan yang
memadai, dan pemeliharaan housekeeping yang baik juga merupakan dasar dari pencegahan kebakaran dan kecelakaan
Untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut, tempat kerja harus "dipelihara" sesuai dengan aturan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dan secara menyeluruh setiap hari kerja. Persyaratan housekeeping untuk tempat berjalan, lokasi kerja dan
permukaan tempat kerja disemua lingkungan Perusahaan dapat dilihat di :
Tempat Berjalan
Lokasi Kerja
Lokasi Kerja Berbahaya
Kode Warna
Penyimpanan Material
Pengelolaan Lingkungan
Penggalian
Perlindungan dan Pencegahan Kebakaran
C.4 Komunikasi
Guna menjamin penerapan Keselamatan Kerja, maka Perusahaan perlu menyusun sistem komunikasi untuk mendukung pelaksanaan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik di tempat kerja.
Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur organisasi Perusahaan maupun
komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke
tiga yang bekerja sama dengan Perushaaan berkaitan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Prosedur Komunikasi K3
Perusahaan harus membangun, menerapkan dan memelihara prosedur untuk :
- Komunikasi internal antar berbagai tingkatan dan fungsi dalam Organisasi.
- Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung lain di tempat kerja.
- Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi terkait dari pihak luar.
Secara umum prosedur komunikasi K3 mengatur antara lain sebagai berikut :
- Jenis Komunikasi K3 (Umum/Khusus).
- Jenis Informasi K3 (Internal/Eksternal).
- Media Komunikasi K3.
- Pelaksanaan Komunikasi K3.
- Umpan Balik dan Tanggapan.
Keseluruhan pengendalian operasi bertujuan untuk mengelola resiko-resiko K3 untuk memenuhi Kebijakan K3 Perusahaan
Prioritas pengendalian operasi ditujukan pada pilihan pengendalian yang memiliki tingkat kehandalan tinggi selaras
dengan hierarki pengendalian resiko/bahaya K3 di tempat kerja. Pengendalian operasi akan diterapkan dan dievaluasi
secara bersamaan untuk mengetahui tingkat keefektivan dari pengendalian operasi serta terintegrasi (tergabung)
dengan keseluruhan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
- Inspeksi harian, teguran dan pelaporan atas temuan ketidak sesuaian, lalu diteruskan dengan safety meeting
harian yang membahas tentang tindak lanjut dan pemantauan
- Rapat K3 / Safety meeting mingguan dengan melibatkan semua perwakilan pekerja dan sub kontraktor
- Audit Internal
- Tindakan Koreksi, perbaikan dan pencegahan atas temuan ketidak sesuaian pada saat pelaksanaan tindakan
pemantauan, tinjauan dan audit internal
Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin dan non rutin, aktifitas semua orang memiliki akses ke tempat kerja
(termasuk sub kontraktor dan pengunjung), fasilitas ditempat kerja, baik yang diberikan pihak organisasi maupun
pihak lainnya.