Anda di halaman 1dari 18

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PELAYANAN HAJI DAN


UMRAH TERPADU

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1 Kepedulian Pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan peluang
B.2 Rencana tindakan (sasaran dan program)
B.3 Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1 Sumber Daya
C.2 Kompetensi
C.3 Kepedulian
C.4 Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan Operasi
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan Evaluasi
E.2 Tinjauan Manajemen
E.3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PELAYANAN HAJI DAN UMRAH
TERPADU

A.1 Kepedulian Pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal

Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las,
bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain. Dengan adanya hal tersebut maka
diperlukannya Program Keselamatan Konstruksi yang penerapannya meliputi isu eksternal dan internal yang merupakan
kebijakan pihak perusahaan.

Untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan Konstruksi secara efektif dan efesien dengan cara :
1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung jawabnya
dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan Keselamatan Konstruksi, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.

3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
4. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
5. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala.
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
operasi perusahaan.
Identifikasi isu internal dan isu eksternal Perusahaan :
1. Isu Internal meliputi
a. Kompetensi Karyawan
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Dapat mendukung tercapainya Visi-Misi Perusahaan
- Terhadap pelanggan : Menghasilkan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan persyaratan pelanggan
Tindakan Antisipasi
- Memetakan kompetensi SDM
- Memberikan pelatihan-pelatihan
- Melakukan evaluasi kinerja SDM
b. Kedisiplinan Karyawan
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Mendorong gairah atau semangat kerja untuk terwujudnya tujuan Perusahaan
- Terhadap pelanggan : Meningkatkan moral kerja karyawan sehingga kepercayaan pelanggan meningkat
Tindakan Antisipasi
- Penetapan peraturan dan kebijakan Perusahaan
- Pengawasan terhadap karyawan
- Penetapan punish & reward yang adil
c. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Dapat mendukung tercapainya Visi-Misi Perusahaan
- Terhadap pelanggan : Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan
Tindakan Antisipasi
- Melakukan pengawasan pekerjaan
- Fast response terhadap permintaan pelanggan
- Melakukan survey kepuasan pelanggan
2. Isu Eksternal yaitu : Kompetensi Pasar
Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Mendorong perusahaan lebih inovatif dan kreatif untuk bersaing
- Terhadap pelanggan: Memberikan pelanggan alternatif pilihan untuk mendapatkan jasa yang lebih kompetitif
Tindakan Antisipasi
- Identifikasi kebutuhan pelanggan
- Melakukan inovasi layanan
- Melakukan efisiensi keja.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PELAYANAN HAJI DAN UMRAH TERPADU

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan peluang


TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : CV.IQBAL JAYA


Kegiatan : Pembangunan Gedung Layanan Haji Dan Umroh Terpadu
Lokasi : KABUPATEN KONAWE
Tanggal dibuat : 13 Juli 2020

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN
NO PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL NILAI TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN NILAI TINGKAT KET
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERATURAN KEMUNGKIN KEPARAH KEMUNGKIN KEPARAHA
RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO
(Skenario Bahaya) (Type Kecelakaan ) AN (F) AN (A) AN (F) N (A)
(F X A) (TK) (F X A) (TK)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Management Penempatan
Material

a. Terjadi luka akibat tertimpa Lecet, memar atau Patah Tulang A 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
material
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b.Terjadinya luka akibat peralatan luka sobek pada kulit C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
kerja dan tersengat listrik

c. Terjadi kecelakaan akibat mobilisasi


material Luka sobek ataupun memar Memakai sepatu boots, helm keselamatan, B 1 1B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
SE MenPUPR sarung tangan, dan pelindung mata
No.11 th. 2019 (APD)

2 Mobilisasi material

a. Terjadi Kecelakaan Lalulintas Luka, patah tulang hingga meninggal A 1 1A Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
dunia UU No.2 Tahun Menggunakan Driver yang berpengalaman
2017

SE MenPUPR Mobilisasi dilakukan bukan pada saaat


No.11 th. 2019 jam padat

3 Manajemen dan keselamatan


lalulintas manusia

a. Tersengat Sengatan Listrik Luka Bakar B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terkena Peralatan Luka sobek ataupun memar C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A

SE MenPUPR Memakai sepatu boots, helm keselamatan,


sarung tangan, dan pelindung mata
No.11 th. 2019 (APD)

4 Pengamanan Lingkungan hidup

a. Terjatuh, luka ringan akibat Cidera, Keseleo atau Patah Tulang C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
terpeleset Terjatuh dari ketinggian
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terbentur benda keras/ Tertimpa Lecet, memar atau Patah Tulang A 1 1A Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Material

SE MenPUPR Memakai sepatu boots, helm keselamatan,


sarung tangan, dan pelindung mata
No.11 th. 2019 (APD)

5 Manajemen Mutu

a. Terbentur benda keras/ Tertimpa Lecet, memar atau Patah Tulang B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Material
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Tertusuk benda tajam, teriris seng : Luka sobek hingga jari terputus C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
luka ringan / berat

SE MenPUPR Memakai sepatu boots, helm keselamatan,


No.11 th. 2019 sarung tangan, dan pelindung mata
(APD)

6 Manejemen Mutu

a. Terbentur benda keras/ Tertimpa luka sobek pada kulit B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Material
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Tertusuk benda tajam, teriris seng : Luka sobek hingga jari terputus C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
luka ringan / berat

SE MenPUPR Memakai sepatu boots, helm keselamatan,


sarung tangan, dan pelindung mata
No.11 th. 2019 (APD)

7 Pekerjaan Struktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PELAYANAN HAJI DAN UMRAH TERPADU

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan peluang


TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : CV.IQBAL JAYA


Kegiatan : Pembangunan Gedung Layanan Haji Dan Umroh Terpadu
Lokasi : KABUPATEN KONAWE
Tanggal dibuat : 13 Juli 2020

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN
NO PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL NILAI TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN NILAI TINGKAT KET
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERATURAN KEMUNGKIN KEPARAH KEMUNGKIN KEPARAHA
RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO
(Skenario Bahaya) (Type Kecelakaan ) AN (F) AN (A) AN (F) N (A)
(F X A) (TK) (F X A) (TK)
a. Terjatuh dari ketinggian Cidera, Keseleo atau Patah Tulang B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Tertimpa Material luka sobek pada kulit C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A

SE MenPUPR Memakai sepatu boots, helm keselamatan,


No.11 th. 2019 sarung tangan, dan pelindung mata
(APD)

Penggunaan Ikat Pinggang Keselamatan


RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PELAYANAN HAJI DAN UMRAH TERPADU

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan peluang


TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : CV.IQBAL JAYA


Kegiatan : Pembangunan Gedung Layanan Haji Dan Umroh Terpadu
Lokasi : KABUPATEN KONAWE
Tanggal dibuat : 13 Juli 2020

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN
NO PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL NILAI TINGKAT PENGENDALIAN LANJUTAN NILAI TINGKAT KET
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERATURAN KEMUNGKIN KEPARAH KEMUNGKIN KEPARAHA
RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO
(Skenario Bahaya) (Type Kecelakaan ) AN (F) AN (A) AN (F) N (A)
(F X A) (TK) (F X A) (TK)

8 Pekerjaan Arsitektur

a. Terkena alat pemotong material Luka sobek hingga jari terputus B 2 2B Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
lainnya UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terjatuh Lecet, memar atau Patah Tulang C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A

c. Tertimpa Material Luka sobek ataupun memar Memakai sepatu boots, helm keselamatan, C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
SE MenPUPR sarung tangan, dan pelindung mata
No.11 th. 2019 (APD)

Penggunaan Ikat Pinggang Keselamatan

9 Pekerjaan Elektrikal dan


Mekanikal

a. Tersengat Instalasi Listrik Luka Bakar A 4 A4 Tinggi N/A N/A N/A N/A N/A N/A
UU No.2 Tahun Penggunaan rambu-rambu K3 pada lokasi
2017 pekerjaan
b. Terjatuh Cidera, Keseleo atau Patah Tulang C 1 1C Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A

SE MenPUPR Memakai sepatu boots, helm keselamatan,


No.11 th. 2019 sarung tangan, dan pelindung mata
(APD)

Dibuat Oleh,
CV.IQBAL JAYA

HERY SUKAMTO
Direktur
RENCANA KESELAMATAN K
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara Kan
dan Lelang Makassa

B.2 Rencana tindakan (sasaran dan program)


TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : CV.IQBAL JAYA
Kegiatan : Pembangunan Gedung Layanan Haji Dan Umroh Terpadu
Lokasi : KABUPATEN KONAWE
Tanggal dibuat : 13 Juli 2020

SASARAN KHUSUS PROGRAM


NO PENGENDALIAN RISIKO
URAIAN TOLAK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA JADWAL PELAKSANAAN INDIKATOR PELAKSANAAN

1 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD

Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan


keselamatan, sarung tangan, dan Menggunakan Pelalatan
APD Standart
pelindung mata (APD) seseai SNI

2 Menggunakan Driver yang Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
berpengalaman Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD

Mobilisasi dilakukan bukan pada Semua pekerja menggunakan


saaat jam padat APD Standart Menggunakan Pelalatan
seseai SNI

3 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD

Memakai sepatu boots, helm


keselamatan, sarung tangan, dan Semua pekerja menggunakan
APD Standart Menggunakan Pelalatan
pelindung mata (APD) seseai SNI

4 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD

Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan


keselamatan, sarung tangan, dan Menggunakan Pelalatan
pelindung mata (APD) APD Standart
seseai SNI

5 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD

Memakai sepatu boots, helm


Semua pekerja menggunakan
keselamatan, sarung tangan, dan APD Standart Menggunakan Pelalatan
pelindung mata (APD) seseai SNI

6 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD

Memakai sepatu boots, helm


keselamatan, sarung tangan, dan Semua pekerja menggunakan
APD Standart Menggunakan Pelalatan
pelindung mata (APD) seseai SNI
B.2 Rencana tindakan (sasaran dan program)
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : CV.IQBAL JAYA
Kegiatan : Pembangunan Gedung Layanan Haji Dan Umroh Terpadu
Lokasi : KABUPATEN KONAWE
Tanggal dibuat : 13 Juli 2020

SASARAN KHUSUS PROGRAM


NO PENGENDALIAN RISIKO
URAIAN TOLAK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA JADWAL PELAKSANAAN INDIKATOR PELAKSANAAN

7 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)
Penggunaan Ikat Pinggang
Menggunakan ikat pinggang Keselamatan
keselamatan

8 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Persiapan 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Seluruh lokasi Brikade Standart harus sudah
pembongkaran diberikan 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan
lengkap
rambu dan Brikade standart 3. Perlengkapan standar APD

Memakai sepatu boots, helm


Semua pekerja menggunakan Menggunakan Pelalatan
keselamatan, sarung tangan, dan APD Standart seseai SNI
pelindung mata (APD)
Penggunaan Ikat Pinggang
Keselamatan

9 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)

Menggunakan tenaga kerja yang


ahli dibidang kelistrikan

10 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)

Perancah atau skafolding dicek


sebelum digunakan

11 Penggunaan rambu-rambu K3 pada Seluruh lokasi pekerjaan Tersedianya Rambu dan Pekerjaan Struktur 1. Rambu dan Brikade Sebelum bekerja 100% sesuai standart
lokasi pekerjaan Pondasi dan galian Brikade Standart 2. SDM sesuai dengan Kebutuhan harus sudah
diberikan rambu dan lengkap
Brikade standart Menggunakan Pelalatan 3. Perlengkapan standar APD
seseai SNI
Memakai sepatu boots, helm Semua pekerja menggunakan `
keselamatan, sarung tangan, dan ADP Standart
pelindung mata (APD)

Dibuat Oleh,
CV.IQBAL JAYA

HERY SUKAMTO
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang Makassar

PROGRAM

BENTUK
MONITORING PENANGGUNG JAWAB

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3


PROGRAM

BENTUK
PENANGGUNG JAWAB
MONITORING
check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3

check list 1. Pelaksana K3


2. Pelaksana Lapangan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar

B.3 Standar dan Peraturan Perundangan


Dasar-dasar Hukum
- UUD 1945
Pasal 27 ayat 2: Tiap‐tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
- UU No. 14/1969 Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
Bab IV Pembinaan Perlindungan Kerja
Pasal 9:
Tiap tenaga kerja berhak mendapaat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta
perlakukan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
Pasal 10:
Pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup:
1. Norma keselamatan kerja
2. Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan
3. Norma kerja
4. Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
- UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
- Pasal 1 (1)“tempat kerja” ialah ruangan atas lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap di ruang
kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber
atau sumber‐sumber bahaya yang diperinci dalam pasal 2, termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan,
halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian‐bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut.

- Pasal 1 (2) “pengurus” ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang
berdiri sendiri.
-
Pasal 1 (6) “ahli keselamatan kerja” ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang
ditunjukoleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang‐ undang ini.

Bab II Ruang lingkup K3 Konstruksi


- Pasal 2 (1)

K3 di segala tempat kerja di darat, di dalam tanah, permukaan air, didalam air, maupun di udara dalam wilayah RI

- Ket. Psl 2 (2) . c


dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya
termasuk bangunan2 pengairan, saluran atau persiapan.
Bab X Kewajiban Pengurus
Pasal 14 Pengurus diwajibkan :
-
Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan kerja (UU & semua peraturan pelaksanaan yg berlaku)

- Memasang gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan.
- Menyediakan secara cuma‐cuma semua perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja dan menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja.
- UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
Bagian Keenam Kesehatan Kerja
Pasal 23:
- Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
- Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan kesehatan kerja.
- Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
- Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) dan Ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
- UU No. 3/1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pasal 3 ayat 2:
Setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 8 ayat 1:
Tenaga Kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja.
Pasal 10 ayat 1:
Pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja dan
Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24 jam.
- UU No. 18/1999 Tentang Jasa Konstruksi
Ketentuan umum

“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan
kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan, untuk mewujudkan terib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi”

Pasal 22: Kontrak kerja Konstruksi

Kontrak Kerja Konstruksi sekurang‐kurangnya harus mencakup uraian mengenai: “Perlindungan tenaga kerja yang
memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta jaminan sosial”

Pasal 23: Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi

Ayat (2) : Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

- UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan


Pasal 86:
Pekerja /buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 87:
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan.
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan.
SANKSI ATAS PELANGGARAN UNDANG‐UNDANG NO.13 THN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN :
Pelanggaran atas pasal 87
BAB XVI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 190 Ayat (2):

Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa : a. teguran; b. peringatan tertulis; c. pembatasan
kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e. pembatalan persetujuan; f. pembatalan pendaftaran; g. penghentian
sementara sebagian atau seluruh alat produksi; h. pencabutan ijin.
SANKSI ATAS PELANGGARAN
UNDANG‐UNDANG NO.01 THN 1970:
Pasal 15
[2]
Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1) dapat memberikan ancaman pidana atas pelanggaran peraturannya dengan
hukuman kurungan selamalamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi‐tingginya Rp. 100.000,‐ (seratus ribu rupiah).

[3] Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran.


ANCAMAN PIDANA ATAS PELANGGARAN
BAB XVI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF

- HUKUMAN KURUNGAN (dari 1 bln sampai 15 th)


- DENDA (dari Rp 100.000,‐ sampai Rp 500.000.000,‐)
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Persyaratan lainnya

- PP No. 28 tahun 2000


Tentang Usaha dan Peran MasyarakatJasa Konstruksi jo. PP No. 04 Tahun 2010 dan PP No. 92 Tahun 2010
Pasal 10 ayat (1): Kriteria risiko pada pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 terdiri dari:
a. Kriteria risiko kecil mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan umum dan harta
benda;
b. Kriteria risiko sedang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dapat berisiko membahayakan keselamatan umum,
harta benda, dan jiwa manusia;
c. Kriteria risiko tinggi mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan keselamatan umum,
harta benda, jiwa manusia dan lingkungan.
- PP No. 29 tahun 2000
Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi jo PP No. 59 Tahun 2010
- Pasal 15 : Kewajiban dan Hak Pengguna Jasa
» (memberikan penjelasan tentang resiko pekerjaan)
- Pasal 17 : Kewajiban dan Hak Penyedia Jasa
» (rencana dan anggaran K3)
- Pasal 23 : Kontrak Kerja Konstruksi
» (perlindungan pekerja)
- Pasal 30 : Standar Keteknikan, Ketenagakerjaan dan Tata Lingkungan
- PP No. 30 tahun 2000
Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
-
Pasal 6 ayat (4) :Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan guna tertib usaha, tertib penyelenggaraan,
tertib pemanfaatan Jasa Konstruksi mengenai: 3. ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja;

- Pasal 11 : Pembinaan Terhadap Masyarakat


- Peraturan Presiden No 54 tahun 2010 beserta perubahannya
Penjelasan Pasal 66 ayat (5) huruf (b) : Batas tertinggi penawaran tersebut termasuk biaya overhead yang meliputi antara
lain biaya keselamatan dan kesehatan kerja, keuntungan dan beban pajak
- SKB Menaker dan Men PU No. 174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986
TentangKeselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi

Bahwa pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang melibatkan bahan


bangunan, peralatan, penerapan teknologi dan tenaga kerja, dapat merupakan sumber terjadinya kecelakaan kerja serta
pertimbangan bahwa tenaga kerja dibidang kegiatan konstruksi selaku sumber daya yang membutuhkan bagi kelanjutan
pembangunan, perlu memperoleh perlindungan keselamatan kerja, khususnya terhadap ancaman kecelakaan kerja;

- Permenaker No 05 tahun 1996

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 87 ayat (2) Undang‐Undang Nomor 13 Tahun 2003
- Diterbitkan tanggal 12 April 2012
- Permen PU No 07/PRT/M/2011
Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konstruksi
Dalam Peraturan Menteri ini disampaikan hal‐hal yang berkaitan dengan K3, yaitu antara lain termuat dalam:
Dokumen Pemilihan;
Dokumen Penawaran;
Syarat‐Syarat Umum Kontrak;
Syarat‐Syarat Khusus Kontrak.
- Persyaratan lainnya
- Pedoman Konstruksi dan Bangunan Nomor 04/BM/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan.
SNI
-
: SNI 15‐2049‐2004 : Persyaratan Umum Tentang Bahan Semen
Portland
SNI 07‐2052‐2002 : Persyaratan Umum Bahan Besi Beton
Dasar Hukum Lanjutan
- Permenaker No. 1/1980 Keselamatan & Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
-
Keputusan Bersama Menaker‐MenPU No. 174/MEN/1986& 104/KPTS/1986 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah
Negara Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang Makassar

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

No Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan


1 Induksi Keselamatan Konstruksi ( safety I Ahli K3 Selama Ppekerjaan Berlangsung

2 Pertemuan pagi hari (safety morning) Ahli K3 Selama Ppekerjaan Berlangsung

3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox Petugas K3 Selama Ppekerjaan Berlangsung


meeting)
Rapat Keselamatan Konstruksi
4 Ahli K3 Selama Ppekerjaan Berlangsung
(construction safety meeting)
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Makassar

C.1 Sumber Daya


Meliputi sumber daya manusia. Adapun tujuan Pengelolaan SDM :
- Meningkatkan konstribusi atau sumbangan produktivitas terhadap perusahaan
- Menghasilkan tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi
- Meningkatkan kompetensi, yaitu motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, dan keterampilan tenaga kerja.
- Mewujudkan iklim kerja yang kondusif.
Prinsip Pengelolaan SDM
- Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai aset atau kekayaan perusahaan yang utama.
- Tenaga kerja dikelola sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk berbakti pada perusahaan dan
masyarakat lingkungannya
-
Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada pekerjaan dan pada perusahaannya.

- Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat dipertanggungjawabkan
- Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja
- Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan/atau peningkatan jaringan kerja (networking).
- Tenaga kerja dikelola dalam rangka memacu terciptanya inovatorinovator yang mampu memberikan nilai tambah bagi
kemajuan perusahaan.

C.2 Kompetensi
Menganalisa aspek kompetensi meliputi knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude (sikap)
Dengan adanya kompetensi diharapkan memiliki nilai manfaat :
Bagi Perusahaan:
Memudahkan rekrutmen dan seleksi personil
Memudahkan penempatan dan penugasan
Memudahkan pengaturan remunesasi dan kompensasi
Memudahkan pengaturan pengembangan karier dan diklat
Meningkatkan produktivitas perusahaan
Meningkatkan keselamatan ditempat kerja
Bagi Tenaga Kerja:
Meningkatkan mobilitas dan daya-saing
Meningkatkan pengakuan atas kompetensi
Meningkatkan prospek karier
Meningkatkan keselamatan pribadi tenaga kerja
Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan
Bagi Pemerintah Dan Masyarakat
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
Meningkatkan daya saing kerja di pasar kerja global
Meningkatkan kualitas dan produktivitas perusahaan
Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diklat
Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah
C.3 Kepedulian K3

Kepedulian terhadap penerapapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam lingkungan perusahaan angat efektif sehingga
dapat menghilangkan bahaya - bahaya di tempat kerja dan membantu penyelesaian pekerjaan dengan aman dan tepat. Penerapan
K3 tidak hanya berhubungan dengan kebersihan. Ia termasuk juga menjaga tempat agar rapi dan teratur; memelihara gang-gang
dan lantai agar bebas dari bahaya tergelincir dan tersandung; dan membuang barang sisa-sisa (sampah) dan sumber bahaya
kebakaran lainnya ditempat kerja. Penerapan K3 ousekeeping juga memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
hal-hal rinci lainnya seperti tata ruang seluruh tempat kerja, tanda-tanda di tempat berjalan, fasilitas penyimpanan yang
memadai, dan pemeliharaan housekeeping yang baik juga merupakan dasar dari pencegahan kebakaran dan kecelakaan

Untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut, tempat kerja harus "dipelihara" sesuai dengan aturan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dan secara menyeluruh setiap hari kerja. Persyaratan housekeeping untuk tempat berjalan, lokasi kerja dan
permukaan tempat kerja disemua lingkungan Perusahaan dapat dilihat di :

Tempat Berjalan
Lokasi Kerja
Lokasi Kerja Berbahaya
Kode Warna
Penyimpanan Material
Pengelolaan Lingkungan
Penggalian
Perlindungan dan Pencegahan Kebakaran

C.4 Komunikasi
Guna menjamin penerapan Keselamatan Kerja, maka Perusahaan perlu menyusun sistem komunikasi untuk mendukung pelaksanaan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik di tempat kerja.

Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur organisasi Perusahaan maupun
komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke
tiga yang bekerja sama dengan Perushaaan berkaitan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Prosedur Komunikasi K3
Perusahaan harus membangun, menerapkan dan memelihara prosedur untuk :
- Komunikasi internal antar berbagai tingkatan dan fungsi dalam Organisasi.
- Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung lain di tempat kerja.
- Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi terkait dari pihak luar.
Secara umum prosedur komunikasi K3 mengatur antara lain sebagai berikut :
- Jenis Komunikasi K3 (Umum/Khusus).
- Jenis Informasi K3 (Internal/Eksternal).
- Media Komunikasi K3.
- Pelaksanaan Komunikasi K3.
- Umpan Balik dan Tanggapan.

C.5 Informasi Terdokumentasi


Informasi-informasi yang termasuk dalam komunikasi internal antara lain :
- Komitmen Perusahaan terhadap Penerapan K3 di tempat kerja
- Program-program yang berkaitan dengan Penerapan K3 di tempat kerja.
- Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko K3 di tempat kerja
- Instruksi kerja, diagram alur proses kerja serta material/bahan/alat/mesin yang digunakan dalam proses kerja.
- Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja.
- Perkembangan aktivitas pengendalian bahaya di tempat kerja
- Perubahan-perubahan manajemen Perusahaan yang mempengaruhi penerapan K3 di tempat kerja, dsb.
Informasi-informasi terkait komunikasi eksternal dengan pengunjung/tamu antara lain :
- Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu
- Prosedur evakuasi darurat
- Aturan lalu lintas di tempat kerja.
- Aturan akses tempat kerja dan pengawalan.
- APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di tempat kerja.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Makassar

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan


Nama Pekerja : Ilham Saputra
Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Layanan Haji Dan Umroh Terpadu
Tanggal Pekerjaan :

Alat Pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekrjaan :


1 Topi pelindung (Safety Helmet) Ya
2 Rompi Ya
3 Pelindung Pernapasan dan Mulut (Masker) Ya
4 Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) Ya
5 Sarung Tangan/Safety Gloves Ya
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Makassar

D.1 Perencanaan Operasi

Keseluruhan pengendalian operasi bertujuan untuk mengelola resiko-resiko K3 untuk memenuhi Kebijakan K3 Perusahaan
Prioritas pengendalian operasi ditujukan pada pilihan pengendalian yang memiliki tingkat kehandalan tinggi selaras
dengan hierarki pengendalian resiko/bahaya K3 di tempat kerja. Pengendalian operasi akan diterapkan dan dievaluasi
secara bersamaan untuk mengetahui tingkat keefektivan dari pengendalian operasi serta terintegrasi (tergabung)
dengan keseluruhan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.

Beberapa pengendalian operasi K3 Perusahaan mencakup antara lain:


1. Umum
- Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat reguler.
- Kebersihan dan perawatan tempat kerja.
- Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb.
- Pemasokan dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum.
- Perawatan suhu lingkungan kerja.
- Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik.
- Perawatan sarana tanggap darurat.
- Kebijakan terkait dinas luar, intimidasi, pelecehan, penggunaan obat-obatan dan alkohol.
- Program-program kesehatan dan pengobatan umum.
- Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan.
- Pengendalian akses tempat kerja.

2. Pekerjaan Bahaya Tinggi


- Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman.
- Penggunaan peralatan/mesin yang tepat.
- Sertifikasi pelatihan tenaga kerja keahlian khusus.
- Penggunaan izin kerja.
- Prosedur pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di tempat kerja bahaya tinggi.
- Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja.

3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :


- Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di tempat kerja.
- Pengamanan pemasokan dan pengendalian akses keluar masuk
penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3).
- Barikade sumber radiasi.
- Isolasi pencemaran biologis.
- Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat

4. Pembelian Barang, Peralatan dan Jasa :


- Menyusun persyaratan pembelian barang, peralatan dan jasa.
- Komunikasi persyaratan pembelian barang kepada pemasok.
- Persyaratan transportasi/pengiriman bahan berbahaya dan beracun (B3).
- Seleksi dan penilaian pemasok.
- Pemeriksaan penerimaan barang/peralatan/jasa.
5. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar :
- Pengendalian akses masuk.
- Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan peralatan/ mesin/ material di tempat kerja.
- Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan.
- Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat kerja.
- Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat kerja

Penetapan kriteria operasi K3 Perusahaan mencakup beberapa hal sebagai berikut :


1. Pekerjaan Bahaya Tinggi :
- Penggunaan peralatan/perlengkapan yang telah ditentukan beserta
prosedur/instuksi kerja penggunaannya.
- Persyaratan kompetensi keahlian.
- Petunjuk individu mengenai penilaian resiko terhadap kejadian yang
muncul tiba-tiba dalam pekerjaan.
2. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
- Daftar bahan berbahaya dan beracun (B3) yang disetujui.
- Penentuan Nilai Ambang Batas (NAB).
- Penentuan Nilai Ambang Kuantitas (NAK).
- Penentuan lokasi dan kondisi penyimpanan.
3. Area Kerja Bahaya Tinggi :
- Penentuan APD (Alat Pelindung Diri).
- Penentuan persyaratan masuk.
- Penentuan persyaratan kondisi kesehatan/kebugaran.
4. Kontraktor :
- Persyaratan kriteria kinerja K3.
- Persyaratan pelatihan maupun kompetensi keahlian terhadap personel di bawah kendali kontraktor.
- Persyaratan pemeriksaan peralatan/perlengkapan/bahan/material kontraktor.
5. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar :
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja.
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri).
- Induksi K3.
- Persyaratan tanggap darurat.

E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan Evaluasi
Tabel Contoh Insfeksi dan audit
Bulan Ke
NO Kegiatan PIC
1 2 3 4
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Petugas K3
2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3
3 Audit internal Petugas K3

- Inspeksi harian, teguran dan pelaporan atas temuan ketidak sesuaian, lalu diteruskan dengan safety meeting
harian yang membahas tentang tindak lanjut dan pemantauan
- Rapat K3 / Safety meeting mingguan dengan melibatkan semua perwakilan pekerja dan sub kontraktor
- Audit Internal
- Tindakan Koreksi, perbaikan dan pencegahan atas temuan ketidak sesuaian pada saat pelaksanaan tindakan
pemantauan, tinjauan dan audit internal

E.2 Tinjauan Manajemen


Manajemen secara rutin meninjau ulang dan terus menerus meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Tinjauan ini dilakukan terhadap :
- Penerapan Kebijakan K3
- Pencapaian tujuan dan sasaran K3
- Hasil temuan audit internal
Untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan perundangan yang berlaku, perusahaan
melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penerapan langkah pengendalian yang berjalan.

Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin dan non rutin, aktifitas semua orang memiliki akses ke tempat kerja
(termasuk sub kontraktor dan pengunjung), fasilitas ditempat kerja, baik yang diberikan pihak organisasi maupun
pihak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai