Anda di halaman 1dari 4

PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN

KESEHATANKERJA KONTRAK
(PRA-RK3K)

Kegiatan
Lokasi
Tahun Anggaran

: Peningkatan Jalan
: Kec. Todanan Kab. Blora
: 2015

1. KEBIJAKAN K3
Pernyataan/komitmen Direktur atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan
konstruksi yaitu :
MENINGKATKAN KESADARAN DAN MEMBERIKAN PENGERTIAN BAHWA
KECELAKAAN ITU DAPAT DICEGAH DAN MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA
MENGOBATI, DENGAN MEMBERIKAN PERNGERTIAN BAHWA TARGET
UTAMA PERUSAHAAN
2. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
NO
1

JENIS/TYPE PEKERJAAN

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &


RISIKO K3

PENGENDALIAN RISIKO K3

Pekerjaan Tanah.

- Galian tanah pasangan


- Urugan tanah kembali
dipadatkan

1.

2.
3.

4.

Kecelakaan terkena alat gali


(cangkul, balencong dll) akibat
jarak antar penggali terlalu
dekat.
Bahaya akibat latering galian
longsor > Luka Berat/Ringan
Kecelakaan akibat operasional
alat berat baik di tempat lokasi
galian trasportasi maupun di
tempat pembuangan. > Luka
Berat/Ringan
Menghirup polusi debu waktu
penimbunan > Sesak napas >
Radang ispa

1.

Jarak antara penggali harus


dijaga agar selalu pada jarak
yang aman.
2.
Bila penggalian dilakukan
pada malam hari harus
menggunakan
lampu
penerangan yang cukup.
3. Membuat
dan
mempertahankan
kemiringan yang stabil
4. Tenaga kerja memakai APD,
dan masker pelindung.

Pekerjaan Pasangan
- Pas.Batu belah
- Pekerjaan plesteran

Tertimpa batu dari pekerja > Pakai APD (sepatu boot,


Luka
topi pelindung kepala)

berat

Sediakan
perlengkapan
Mata
terciprat
adukan
PPPK
pasangan
Pasangan batu yang sudah

>luka berat
cukup umur segera ditimbun
Tertimpa longsoran > Luka
dg tanah kembali.
berat

Terpeleset dan Jatuh> Luka


berat

Pekerjaan LPA & LPB


Pek. Telford Batu Hitam

Jenis Bahaya dan Risiko


Terpukul batu onderlaag saat
pemasangan
Terlindas
mesin
gilas
saat
pemasangan batu onderlaag
Tersandung timbunan batu
Kecelakaan akibat pengaturan
lalu lintas yang kurang baik

Pekerjaan Lapis Permukaan


Perkerasan
Pek. Lapis Penetrasi 5 Cm

Jenis Bahaya dan Risiko


Tersiram kocoran aspal panas >
luka berat/sedang
Terlindas
mesin
gilas
saat
menaburkan agregat batu pecah
Kecelakaan akibat pengaturan
lalu lintas yang kurang baik

Pengendalian Risiko K3
Gunakan APD berupa sarung
tangan,helm dan sepatu boot
Pastikan
seorang
mandor
mengawasi bekerjanya mesin
gilas dan tenaga gelar batu
Pasang tanda peringatan
Pengaturan lalu lintas yang
baik
Pengendalian Risiko K3
Gunakan alat pengocor aspal
yang benar misalnya asphal
sprayer
Pastikan
seorang
mandor
mengawasi bekerjanya mesin
gilas
dan
tenaga
saat
menaburkan agregat batu
pecah

Pekerjaan Lapis Permukaan


Perkerasan
Pek. Lataston (HRS)

Pasang tanda peringatan


Pengaturan lalu lintas yang
baik
Jenis Bahaya dan Risiko
Pengendalian Risiko K3
Tersiram kocoran aspal panas > Gunakan APD berupa sarung
tangan,helm dan sepatu boot
luka berat/sedang
Terlindas
mesin
gilas
saat Gunakan alat pengocor aspal
yang benar misalnya asphal
menaburkan
penghamparan
sprayer
campuran laston
Kecelakaan akibat pengaturan Pastikan seorang mandor
mengawasi bekerjanya mesin
lalu lintas yang kurang baik
gilas
dan
tenaga
saat
Kecelakaan akibat operasional
perataan gelaran campuran
alat
berat
ditempat
lokasi
laston
pekerjaan
Pasang tanda peringatan
Pengaturan lalu lintas yang
baik

2)
Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan
Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3,
sesuai dengan pekerjaan /kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
d. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
e. Keputusan Menteri Tenaga kerja RI Nomor : Kep-51/Men/1999 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika ditempat kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga kerja RI Nomor : Kep-187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya ditempat kerja
g. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
h. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat
Pelindung Diri
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3. SASARAN K3 DAN PROGRAM K3
(Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan hasil
identifikasi bahaya dan penetapan pengendalian Risiko. Sasaran harus terukur secara
kualitatif maupun kuantitatif)
Sasaran K3
a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban
jiwa b. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %
c. Semua pekerja wajib memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai bahaya dan
risiko pekerjaannya masing-masing.
d.
Menghindari adanya kecelakaan
kerja
e. Menghindari adanya penyakit akibat kerja
f. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat
g. Menghindari terjadinya efek negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh
aktivitas kerja
Program K3
a. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat
dicegah
b. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Ramburambu, Spanduk, Poster, Pagar pengaman, Jaring pengaman, dsb) secara konsisten
c. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
d. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan
e. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan
memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat
f. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah
diikuti
Organisai K3
Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang
diusulkan

STRUKTUR ORGANISASI K3
Penanggung
jawab K3

Emergency/Kedar
uratan

P3K
Kebakaran

Anda mungkin juga menyukai