Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

KELURAHAN MAYANGAN

BAB 3
GAMBARAN UMUM
KELURAHAN MAYANGAN

3.1 WILAYAH ADMINSITRASI KELURAHAN MAYANGAN


Kelurahan Mayangan merupakan salah satu kelurahan dari tiga belas kelurahan yang
ada di kecamatan Panggungrejo dan salah satu kelurahan dari 34 kelurahan yang ada di Kota
Pasuruan. Kelurahan Mayangan terletak diantara 7636’517” Bujur Timur (BT) – 112912”202’
Lintang Selatan (LS).

3.2 KONDISI WILAYAH KELURAHAN MAYANGAN

Batas administrasi Kelurahan Mayangan antara lain :


 Batas Utara : Kelurahan Ngemplakrejo Kecamatan Panggungrejo
 Batas Selatan : Kelurahan Bangilan Kecamatan Panggungrejo
 Batas Timur : Kelurahan Mandaranrejo Kecamatan Panggungrejo
 Batas Barat : Kelurahan Trajeng Kecamatan Panggungrejo

Kelurahan Mayangan mempunyai 16 RT dan 5 RW dengan luas wilayah 27,55 Ha

NAMA RW JUMLAH RT
RW 01 4

RW 02 3

RW 03 2

RW 04 4

RW 05 3

Sumber: Data Monografi Kel. Mayangan, Desember 2015

III-1
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

3.2.1 Demografi ( Kependudukan )

Kondisi demografi Kelurahan Mayangan dari data kependudukan di kantor kelurahan di


peroleh 2.671 Jiwa dengan jumlah penduduk Laki-Laki 1.328 Jiwa dan Jumlah penduduk
Perempuan 1.343 Jiwa dengan total 833 KK.

A. Data Jumlah Penduduk Dan Jenis Kelamin Tahun 2015

NO JENIS KELAMIN JUMLAH ( JIWA )

1 LAKI – LAKI 1.328

2 PEREMPUAN 1.343

JUMLAH 2.671

Sumber : Data Monografi Kelurahan Mayangan, Desember 2015

B. Data Jumlah Penduduk Tahun 2015 Berdasarkan Usia

NO UMUR ( TAHUN ) JUMLAH ( JIWA )

1 0 - 15 652

2 16 - 65 1.775

3 66 Keatas 244

Sumber : Data Monografi Kelurahan Mayangan, Desember 2015


C. Data Pertumbuhan Penduduk

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah 2461 2470 2640 2617 2671


Penduduk

Sumber : Data Monografi Kelurahan Mayangan, Desember 2015

D. Data Penduduk Miskin

Sumber : No Jumlah Jiwa Jumlah Penduduk Miskin ( KK ) Data


Monografi 1 685 170
Kelurahan
Mayangan, Desember 2015

III-2
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

III-3
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

eta 3.1 Batas Administrasi Kelurahan MAYANGAN


Sumber: Data Baseline 100-0-100, 2015

III-4
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

3.2 KARAKTERISTIK PENDUDUK


Jumlah penduduk di Kelurahan Mayangan 2671 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 833KK. Terdiri
atas 1343Jiwa penduduk perempuan dan 1328 Jiwa penduduk laki-laki.

3.2.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan


Tingkat kesejahteraan keluarga / rumah tangga diukur berdasarkan jumlah penduduk yang tergolong
MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan Non MBR. Berikut ini data jumlah penduduk yang tergolong
MBR dan Non MBR di Kelurahan Mayangan.
Tabel 3.1
Komposisi Jumlah Penduduk di Kelurahan MAYANGAN
Jumlah Jumlah Rumah Jumlah Rumah
TOTAL RW RT
Penduduk Tangga MBR Tangga Non MBR
1 1 153 10 22
  2 167 13 19
 
  3 183 10 18
 
4 147 9 21
  2 1 216 18 16
    2 188 14 22
    3 216 26 13
  3 1 178 23 13
  2 179 17 18
1 73 6 15
4 2 160 8 27
 
  3 133 9 16
4 115 15 22
  5 1 110 7 9
    2 199 21 15
    3 254 21 23
TOTAL 5 16 2671 227 289
Sumber: Data Baseline 100-0-100 2015 dan RPJM Kelurahan

III-5
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

3.2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata


Pencaharian
44% Berdasarkan data Baseline 100-0-100
bahwa mata pencaharian penduduk di
Kelurahan Mayangan dikategorikan menjadi 7
56%
sektor pekerjaan, yakni sektor pertanian, sektor
MBR perikanan, sektor pertambangan/galian, sektor
Non MBR industri/pabrik, sektor konstruksi/bangunan,
sektor perdagangan/jasa, dan pegawai
pemerintah.
Gambar 3.2 Persentase Jumlah Rumah Berikut
Tangga MBR ini data
dan Non jumlah
MBR (Unit penduduk
Rumah Tangga)
yang bekerja berdasarkan sektor mata pencahariannya.
Sumber: Hasil Olah Data Baseline 100-0-100, 2015
Tabel 3.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Sektor Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan 1
2 Perikanan/ Nelayan 2
3 Pertambangan/ Galian 0
4 Industri/ Pabrik 171
5 Konstruksi / Bangunan 8
6 Perdagangan/Jasa 322
7 Pegawai Pemerintah 12
Sumber: Data Baseline 100-0-100, 2015

Mata Pencaharian
2% 0% 1%
33%

62%
2%

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan Perikanan/ Nelayan


Pertambangan/ Galian Industri/ Pabrik
Konstruksi / Bangunan Perdagangan/Jasa
Pegawai Pemerintah

Gambar 3.3 Prosentase Jumlah Penduduk Berasarkan Mata Pencaharian


(Unit Rumah Tangga)
Sumber: Hasil Olah Data Baseline 100-0-100, 2015

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian dominan penduduk di Kelurahan
Mayangan adalah pada sektor perdagangan/jasa dengan persentase 62% dari seluruh jumlah penduduk yang
bekerja.

3.3 VISI DAN MISIPENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

III-6
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Visi dan misi penataan lingkungan permukiman disusun oleh masyarakat berdasarkan pertimbangan
potensi perkembangan kawasan, masalah, serta berbagai kecenderungan pembangunan ke depan. Adapun visi
dan misi pembangunan permukiman di KelurahanMayangan adalah sebagai berikut:

VISI “Kelurahan Mayangan sebagai sentra industry logam”

MIS1
1. 1.Mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
1 2. Mewujudkan lingkungan yang bersih dan tertata
3. Meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya hidup sehat.
4. Meningkatkan rasa kepedulian warga.
5. Menggalakkan gotong royong.

3.4 PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN KELURAHAN MAYANGAN BERDASARKAN 5 KAJIAN


TEMATIK
3.4.1 Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan
Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup merupakan salah satu
aspekyang penting, dimana pertumbuhan ekonomi dan pencapaian kesejahteraan sosial diharapkan tidak
mengabaikan kelestarian lingkungan. Di dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang
menegaskan diperhatikannya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam penyusunan rencana
tata ruang.
Mengacu pada Ketentuan Umum UU RI Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 7 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk dapat mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar
keduanya. Teknik pengukuran dan penentuan daya dukung yang digunakan pada penyusunan RPLP ini adalah
Konsep Daya Tampung Demografis yang mengacu pada Pedoman Penentuan Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Daya Dukung Lahan


0.1
0.09
0.08
0.07 Standar kebutuhan lah
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
1 1 1 1 2 2 2 3 3 4 W 4 4 5 5 5
W W W W W W W W W W R W W W W W
R R R R R R R R R R T2 R R R R R
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T1 T2 T1 R T3 T4 T1 T2 T3
R R R R R R R R R R R R R R R

Gambar 3.4 Grafik Daya Dukung Lahan di Kelurahan Mayangan berdasarkan Luas RT
Sumber: Hasil olah data Baseline 100-0-100, 2015

Kebutuhan lahan menurut jumlah penduduk (Yeates) diasumsikan bahwa setiap orang membutuhkan 0,1
Hektar untuk memenuhi ruang gerak hidupnya. Berdasarkan grafik berikut ini menunjukkan bahwa rata – rata
daya dukung lahan seluruh wilayah RT di Kelurahan Mayangan adalah sekitar 0,137 Hektar, yang artinya

III-7
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

kebutuhan lahan tiap penduduk tidak mencapai standar minimum yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup atau daya dukung lahan di Kelurahan Mayangan terlampaui (overshoot).

3.4.2 Sarana dan Prasarana Pendukung Kawasan Permukiman


 Sarana/Fasilitas Pendukung Kawasan Permukima
`
Sarana Pendidikan
Keberadaan sarana pendidikan / sarana pembelajaran dalam kawasan permukiman pada
dasarnya adalah untuk menyediakan kebutuhan ruang belajar untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, serta perilaku masyarakat secara optimal khususnya dalam mencapai penghidupan
masyarakat yang sejahtera. Adapun sarana pendidikan dan pembelajaran yang bersifat formal/umum di
kelurahan Mayangan adalah 1 unit Taman Kanak-kanak dengan luas lahan 160 m2(RT03 RW 5) dan 1
unit Gedung MTS dengan luas lahan 300 m2( RT03 RW 5) Sedangkan pendidikan yang bersifat non-
formal di kelurahan Mayangan adalah PAUD yang terletak di Kelurahan Mayangan

Taman Kanak-kanak MTS


RT 03 RW 5 Mayangan Kelurahan Mayangan

Gambar 3.5 Sarana PendidikanMAYANGAN


Sumber: Survey Lapangan, 2016
Sarana Kesehatan
Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalani
kehidupannya.Sarana kesehatan merupakan salah satu alat kontrol untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Keberadaan sarana kesehatan juga memiliki peran yang strategis yakni
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk.
Sarana kesehatan yangmelayani masyarakat di Kelurahan Mayanganantara lain 6unit posyanduyang
terletak di RT.01 RW.1, RT.01 RW.2,RT.02 RW.3,RT.02 RW.4,RT.02,03 RW.5 Kelurahan Mayangan .

III-8
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Posyandu (RT.02 RW.5 Mayangan)

Gambar 3.6 Sarana KesehatanMayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan salah satu fasilitas pendukung pada kawasan permukiman yang
melayani kebutuhan ibadah masyarakat yang beragama. Sarana peribadatan juga menjadi salah satu upaya
untuk menciptakan keharmonisan antar masyarakat.
Sarana peribadatan untuk masyarakat yang beragama islam terdiri dari 1 unit masjid yaitu Masjid Kuba’
di RT.02 RW 1 Kelurahan Mayangan dan 11 unit mushola di RT.01,02,04 RW.1, RT.01,02,03 RW.2,RT.02
RW.3, RT.01,04 RW.4, RT.01 RW.5

Masjid Kuba’ Musholla Musholla


RT 02 RW.1 Mayangan RT 01 RW 5 Mayangan RT 02 RW 1 Mayangan

Gambar 3.7 Sarana Peribadatan Masyarakat Beragama Islam


Sumber: Survey Lapangan, 2016

Gambar 3.8 Sarana Peribadatan Masyarakat Beragama Islam


Sumber: Survey Lapangan, 2016
Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan dan jasa pada kawasan permukiman berfungsi untuk melayani dan menyediakan
kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari. Sarana perdagangan dan jasa dilengkapi dengan fasilitas – faslitas
pendukung yang dibutuhkan.
Di kelurahan MAYANGAN sarana perdagangan dan jasa yang melayani kebutuhan sehari – hari
masyarakat berupa pasar,toko peracangan/warung kelontong/toko dan home industry logam ini merupakan
sarana perdagangan skala lingkungan yang menyatu dengan kawasan permukiman yang menjual bahan –
bahan pokok untuk kebutuhan sehari – hari masyarakat dan menjual spare part berupa logam.Pasar Ikan di

III-9
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

kelurahan Mayangan berjumlah 1 unit RT.03 RW.1,Pasar Besar RT.04 RW.1 Toko Peracangan,warung dan
industry logam di Kelurahan Mayangan berjumlah 143 unit. Umumnya toko yang berada di koridor jalan utama
memiliki luasan yang cukup besar, namun untuk toko yang menyatu dengan kawasan permukiman ukurannya
cenderung lebih kecil, hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah produk yang dijual dan jumlah pembeli (skala
pelayanan).

Toko Peracangan Home industry Logam


RT 01 RW 2 Mayangan RT 01 RW 2 Mayangan

Gambar 3.9 Sarana Perdagangan dan Jasa


Sumber: Survey Lapangan, 2016

Sarana Ruang Terbuka


Ruang terbuka merupakan salah satu komponen dalam perencanaan kawasan permukiman. Jenis
ruang terbuka terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau. Ruang terbuka hijau berupa taman
tidak tersedia di Kelurahan Mayangan, sedangkan untuk ruang terbuka non hijau juga tidak ada.

Sarana Budaya dan Kekreasi

Sarana kebudayaan dan rekreasi pada kawasan permukiman perkotaan memiliki fungsi untuk melayani
kebutuhan masyarakat akan hiburan yang berbudaya. Berdasarkan struktur kehidupan masyarakat di Kelurahan
MAYANGAN, sarana kebudayaan yang tersedia adalah 1 unit Pendopo Kelurahan Mayangan yang terletak di
Jalan Kolonel Sugiono No.1 Kelurahan Trajeng sedangkan sarana rekreasi di kelurahan mayangan tidak ada.

Pendopo Kelurahan Mayangan

Gambar 3.11 Sarana Kebudayaan Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

 Prasarana/Utilitas Pendukung Kawasan Permukiman

III-10
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Dalam mengembangkan suatu kawasan keberadaan prasarana/utilitas sangat penting guna menunjang
kegiatan lainnya.Yang termasuk dalam jaringan utilitas adalah jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan air
bersih, jaringan sanitasi dan jaringan persampahan. Tanpa adanya dukungan dari jaringan utilitas maka suatu
daerah atau kawasan permukiman khususnya akan mengalami banyak kesulitan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari khususnya kegiatan rumah tangga.
Prasarana Jaringan Jalan

Kelas jaringan jalan berdasarkan fungsinya yang berada di wilayah administrasi Kelurahan Mayangan
adalah Jalan Utama, Jalan Lokal, dan Jalan Lingkungan.
Kondisi jaringan jalan lingkungan yang layak(berdasarkan indikator ‘panjang jalan lingkungan dengan
lebar >1,5 meter yang permukaannya diperkeras’) di kelurahan Mayangan berdasarkan Data Baseline 100-0-100
adalah sebanyak 89% dari seluruh panjang jalan lingkungan. Sedangkan persentase panjang jalan yang sesuai
dengan persyaratan teknis (berdasarkan indikator ‘panjang jalan lingkungan dengan lebar >1,5 meter yang
dilengkapi saluran samping jalan dan panjang jalan lingkungan dengan lebar >1,5 meter yang permukaannya
diperkeras dan tidak rusak’) adalah 80 % dari seluruh panjang jalan yang ada.

RT.03 RW.5 Mayangan RT.04 RW 1 Mayangan

Gambar 3.12 Prasarana Jaringan Jalan yang Tidak Layak di Kelurahan Mayangan
Sumber: Survey Lapangan, 2016

Jalan Utama RT 1 RW 4. RT 1 RW 1

Gambar 3.13 Prasarana Jaringan Jalan yang Layak di Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

Prasarana Drainase

III-11
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Total jaringan drainase berdasarkan Data Baseline 100-0-100 di Kelurahan Mayangan adalah 3816
meter, dimana sebesar 81,45 % dari total luas jaringan drainase memiliki kualitas minimum yang telah memadai,
sedangkan 18,55 % saluran drainase tidak sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan.
Keberadaan saluran drainase pada lingkungan permukiman juga berfungsi sebagai penampung limpasan
air saat hujan turun agar tidak terjadi genangan/banjir di lingkungan hunian masyarakat. Di Kelurahan
Mayanganluas area permukiman yang tidak terjadi genangan air atau banjir adalah 21 Ha dari total luas
permukiman ( 21 Ha), sehingga sekitar 0 Ha kawasan permukiman terjadi genangan air saat hujan turun dan
atau terjadi banjir.

RT 01 RW 03 RT 02 RW 03

Gambar 3.14 Prasarana Jaringan Drainaseyang Tidak Layak di Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

Gambar 3.15 Prasarana Jaringan Drainase yang Layak di Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

Prasarana Jaringan Air Minum Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga
ketersediaannya sangat penting.Pemanfaatan air bersih tidak hanya untuk memenuhi keperluan rumah tangga,
namun juga diperlukan untuk fasilitas umum, sosial maupun ekonomi.
Sumber air bersih/minum yang digunakan oleh masyarakat di Kelurahan Mayangan
antara lain menggunakan PDAM dan bak penampung( kran umum ). Adapun persentase masyarakat yang
terlayani sarana air minum untuk minum,mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
adalah sebanyak 59 % dari seluruh jumlah penduduk di Kelurahan Mayangan sehingga sebanyak 31 %
masyarakat belum terlayani air minum dengan baik. Masyarakat yang belum terpenuhi akan air bersih antara lain
: RT.01,02 RW.1, RT.02 RW.2, RT.01 RW.3,RT.03 RW.4,RT.03 RW.5 Lingkungan Mayangan, faktor
penyebabnya adalahpenggunakan PDAM kurang lancar karena debet air kecil dari PDAM, Pihak PDAM
mencabut meteran per rumah karena ada tunggakan.

III-12
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Berdasarkan Permen PU RI Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang PUPR
menyebutkan bahwa kebutuhan pokok minimal setiap orang akan air bersih per hari adalah 60 liter atau 0,06 m3.
Kondisinya di Kelurahan Mayangan, sebanyak 100% masyarakat telah terpenuhi kebutuhan akan air 60
liter/org/hari, sehingga hanya 0% masyarakat saja yang belum terpenuhi kebutuhan air sesuai standar
minimalnya.

Gambar 3.16 Prasarana Jaringan Air Bersih di Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016
Prasarana Jaringan Limbah

Air Limbah Permukiman merupakan seluruh air (cairan) buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur,
dan kakus (jamban) serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung bahan beracun dan
berbahaya (B3) dari kawasan permukiman. Dikarenakan sifatnya sebagai bahan sisa (buangan), maka air
limbah memerlukan jaringan khusus yang mengelola sistem pembuangannya dengan tetap mewujudkan
lingkungan hunian dan kawasna permukiman tetap sehat.
Berdasarkan data baseline 100-0-100 di Kelurahan Mayangan, persentase masyarakat di Kelurahan
Mayangan yang memiliki akses jamban keluarga/bersama adalah sebesar 90 % dari seluruh jumlah kepala
keluarga terfasiitasi jamban. Walaupun persentase akses terhadap jamban oleh masyarakat di kelurahan
Mayangan cukup tinggi, namun persentase kualitas jamban yang memenuhi persyaratan teknis (memiliki kloset
leher angsa yang terhubung dengan tangki septik) adalah 78 %, sehingga masih banyak jamban
keluarga/bersama yang memiliki kualitas rendah (tidak sehat). Jamban keluarga yang memiliki kualitas rendah /
tidak memenuhi persyaratan teknis yang paling banyak terdapat di Lingkungan RT.03 RW.2,RT.01,02 RW.3,
Kelurahan Mayangan. Rendahnya kualitas jamban keluarga di Kelurahan Mayangan disebabkan oleh lahan
yang tidak tersedia, faktor ekonomi dan perilaku (kebiasaan) dari penduduk tersebut.

RT 02 RW 1 Mayangan

rana Jaringan Persampahan


Gambar 3.17 Prasarana Jaringan Air Limbah yang Tidak Layak di Kelurahan Mayangan
Sumber: Survey Lapangan, 2016
III-13
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Prasarana Jaringan Persampahan

Jaringan persampahan merupakan sistem kegiatan pengelolaan sampah domestik oleh masyarakat.
Sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Mayangan sudah berjalan akan tetapi masih ada yang
kekurangan tong/bak sampah per rumah khususnya di RT 01,02,03,04 RW 1 , RT 01,02,03 RW 2,
RT.01,02,03 RW 5 Kelurahan Mayanganyakni dimulai dari pembuangan individu oleh masyarakat di depan
rumah masing – masing (bak sampah), selanjutnya petugas dari kelurahan yang bertugas mengambil sampah
tersebut (door to door) dengan iterasi satu kali dalam sehari selama satu minggu untuk dibawa ke TPS yang
terletak di RT.04 RW.1 Kelurahan MayanganKecamatan Panggungrejodengan menggunakan gerobak sampah.
TPA dikelurahan Mayangan tidak ada.TPA ada diluar kecamatan.
Berdasarkan data baseline 100-0-100, persentase sampah domestik yang terangkut ke TPSsebanyak
97 %.

Pengumpulan Sampah Diangkut Sampah Sampah di TPS


sampah Petugas Kelurahn dikumpulkan di Diangkut Petugas Sampah diolah di TPA
individu/tiap TPS Kelurahan ke TPA (diluar kecamatan)
rumah Mayangan

Gambar 3.18Sistem PengelolaanPersampahan di Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

RT.04 RW .4 Mayangan RT.04 RW 1 Mayangan


Tempat Sampah Individual Gerobak Sampah dan TPS

Gambar 3.19 Sarana Persampahan di Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

Tata Bangunan dan Penggunaan Lahan


 Keteraturan Bangunan
Keteraturan Bangunan berdasarkan baseline 100-0-100 pada kawasan permukiman diidentifikasi
berdasarkan:
1) Keteraturan letak/posisi muka bangunan terhadap jalan/sungai/laut/rawa dan sempadan
sungai/pantai/rel kereta api.
2) Ukuran besar/kecil nya bangunantersebut berdasarkan jumlah penghuni. Berdasarkan SNI 03-1733-
2004, kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang adalah 7,2 m2 yang diasumsikan
berdasarkan ruang gerak di dalam rumah yakni ruang untuk tidur, memasak, makan, mandi, duduk.
3) Kualitas atap, lantai, dan dinding bangunan hunian.

III-14
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Kondisi keteraturan bangunan berdasarkan data baseline 100-0-100 di Kelurahan Mayangan hanya
sebanyak 81 % bangunan hunian yang dikategorikan teratur, sedangkan 19% bangunan hunian memiliki kondisi
yang tidak teratur. Berikut ini salah satu bangunan hunian yang memiliki ketidakteraturan di kelurahan
Mayangan.

RT 01 RWGambar
3 Mayangan
3.21 Kondisi KetidakteraturanRT 02 RW 1Hunian
Mayangan
Bangunan
Sumber: Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Mayangan 2016

 Status Kepemilikan Lahan


Status kepemilikan dan pendirian bangunan oleh masyarakat di Kelurahan Mayangan, yakni sebanyak
82 %lahan untuk hunian telah memiliki surat/sertifikat sah yang diakui pemerintah baik berupa SHM (Sertifikat
Hak Milik) atau HGM (Hak Guna Bangunan), sedangkan sebanyak 18 %lahan hunian belum bersertifikat sah.
Status kepemilikan IMB di Kelurahan Mayangan adalah sebanyak 5 % bangunan hunian telah memiliki IMB (ijin
Mendirikan Bangunan), sedangkan sebanyak 95 % bangunan hunian belum memiliki IMB.

Ijin
Status
Mendirikan
Lahan Bersertifikat
Bangunan

5%
18%

82% 95%

BelumMemiliki
Bersertifikat
IMB Sah Tidak Memiliki
Bersertifikat
IMB Sah

Gambar 3.22 Persentase Legalitas Pendirian Bangunan (%)


Sumber: Data Baseline 100-0-100, 2015

 Penggunaan Lahan
Pemanfaatan lahan di Kelurahan Mayangandengan luasan total kawasan 21Ha antara lain sebagai:
kawasan permukiman, perdagangan/jasa.Adapun Luasan masing – masing peruntukan lahan tersebut disajikan
pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3
Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan Lahan di Kelurahan Mayangan

III-15
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)


1 Kawasan Permukiman 20 95,2
2 Kawasan Perdagangan dan Jasa 1 4,8
3 Kawasan Ruang Terbuka Hijau 0 0
4 Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau/Makam 0 0
5 Kawasan Sarana Umum 0 0
Jumlah 21 100%
Sumber: Data Baseline 100-0-100, 2015

III-16
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

Peta 3.2 Peta Tata Guna Lahan di Kelurahan Mayangan


Sumber: Survey Lapangan, 2016

III-17
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

3.4.4 Kondisi Sosial dan Ekonomi Lokal Masyarakat


 Karakteristik Ekonomi Masyarakat Lokal
Kegiatan perekonomian masyarakat kelurahan MAYANGAN beraneka ragam, akan tetapi yang paling
utama adalah dalam sektor perdagangan/jasa dan nelayan/perikanan. Namun ada juga masyarakat yang bermata
pencaharian dalam sektor lain tetapi tidak banyak, yaitu pada sektor pertanian/perkebunan, pertambangan/galian,
dan industri/pabrik.
Kegiatan ekonomi lokal masyarakat di Kelurahan Kampung antara lain industri rumah tangga olahan ikan
hasil laut, produksi petis, tahu, dan mebel. Walaupun kegiatan perekonomian lokal masyarakatnya beraneka ragam,
akan tetapi menurut Baseline 100-0-100 tahun 2015 persentase MBR di Kelurahan MAYANGAN masih cukup tinggi
yaitu 44% atau 833 KK dengan jumlah terbanyak berada pada RT 01 RW III Lingkungan Krajan yakni 91 KK.

RT 03 RW 5 Mayangan

Gambar 3.23Kegiatan Industri Rumah Tangga di Kelurahan Mayangan


Sumber: Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Mayangan, 2016

Tabel 3.4
Kondisi Ekonomi Masyarakat kelurahan Mayangan
Akibat yang Potensi Penyelesaian
No. Uraian Permasalahan Lokasi Faktor Penyebab
Ditimbulkan Masalah
1. Karekteristik Sosial
 Kurangnya pengetahuan dan  Nilai jual rendah  Kerjasama antara
Rendahnya pemasaran Kel.
sosialisasi kelurahan dengan
hasil industri MAYANGAN
beberapa instansi terkait
Kurangnya partisipasi  Masyarakat lebih memilih  Masyarakat kurang  Potensi sumberdaya
Kel.
masyarakat dalam program bekerja demi meningkatkan berpartisipasi dalam  Terdapat lembaga
MAYANGAN
pemerintah kesejahteraannya program pemerintah masyarakat
2. Karekteristik Ekonomi
 Tidak memiliki akses modal  Kesejahteraan  Potensi sumberdaya
Jumlah masyarakat MBR Kel.
 Kurangnya keterampilan masyarakat rendah  Terdapat beberapa home
cukup besar MAYANGAN
industry
 Tidak punya ijin usaha  Ekonomi  Kerjasama antara
Persaingan Harga Home Kel. masyarakat kurang kelurahan dengan
Industri Logam MAYANGAN berkembang beberapa instansi terkait

Sumber: Hasil FGD dan Transek Lapangan, 2016

III-18
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

No KRITERIA / INDIKATOR PARAMETER


A FISIK
1 Keteraturan Bangunan 81% Bangunan hunian memiliki keteraturan
2 Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (65
Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per
3 Kelayakan Fisik Bangunan 90%
orang
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding
71%
sesuai persyaratan teknis
Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan
4 Aksesibilitas Lingkungan 87%
lingkungan yang minimum memadai
Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman
80%
memiliki kualitas minimum memadai
100% Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
5 Drainase Lingkungan
Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki
77%
kualitas minimum memadai
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum,
59% mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan
6 Pelayanan Air Minum/Baku terlindungi yang layak)
Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi,
100%
cuci (minimal 60liter/org/hari)
Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban
90%
bersama (5 KK/jamban)
Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan
7 Pengelolaan Air Limbah 78% teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung
dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah
0%
dengan saluran drainase lingkungan
Sampah domestik rumah tangga di kawasan
8 Pengelolaan Persampahan 97%
permukiman terangkut ke TPS/T PA 2 kali seminggu
Pengamanan Bahaya Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana
9 0%
Kebakaran Proteksi Kebakaran
B NON FISIK
Legalitas pendirian 5% Bangunan hunian memiliki IMB
1
bangunan 82% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat
2 Kepadatan penduduk 149 jiwa/ha
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah
3 Mata pencarian penduduk 62% Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll)
(Unit rumah tangga)
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik
4 Penggunaan Daya Listrik 44%
<450 Watt (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman
Fasilitas Pelayanan
5 64% menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu
Kesehatan
(Unit rumah tangga)
Fasilitas Pelayanan Mayoritas Rumah tangga tidak memiliki usia wajib
6 58%
Pendidikan belajar 9 Tahun (SD-SMP)

III-19
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

No KRITERIA / INDIKATOR PARAMET ER

A FISIK

1 Keteraturan Bangunan 19% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan


2 Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (65 unit/Ha)
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per
3 Kelayakan Fisik Bangunan 10%
orang
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding,
29%
Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan
4 Aksesibilitas Lingkungan 13%
lingkungan yang memadai
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman
20%
memiliki kualitas buruk
0% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
5 Drainase Lingkungan Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman
23%
memiliki kualitas buruk
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
41% terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau
6 Pelayanan Air Minum/Baku non perpipaan terlindungi yang layak
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
0%
60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
10%
memiliki akses Jamban/MCK Komunal
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
22% memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung
7 Pengelolaan Air Limbah
dengan tangkiseptik
Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah T angga
100% tercampur dengan Drainase Lingkungan

Sampah domestik rumah tangga pada kawasan


8 Pengelolaan Persampahan 3% permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2
kali seminggu
Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% prasarana/sarana Proteksi Kebakaran

B NON FISIK
95% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
1 Legalitas pendirian bangunan Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
18%
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2 Kepadatan penduduk 149 Jiwa/Ha
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah
3 Mata pencarian penduduk 62% Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel,
dll) (Unit rumah tangga)
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik
4 Penggunaan Daya Listrik 44%
<450 Watt (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan 64% menggunakan fasilitas kesehatan di
Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga tidak memiliki usia wajib
6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan 58%
belajar 9 Tahun (SD-SMP)

III-20
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN

III-21

Anda mungkin juga menyukai