KELURAHAN MAYANGAN
BAB 3
GAMBARAN UMUM
KELURAHAN MAYANGAN
NAMA RW JUMLAH RT
RW 01 4
RW 02 3
RW 03 2
RW 04 4
RW 05 3
III-1
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
2 PEREMPUAN 1.343
JUMLAH 2.671
1 0 - 15 652
2 16 - 65 1.775
3 66 Keatas 244
III-2
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
III-3
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
III-4
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
III-5
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
Mata Pencaharian
2% 0% 1%
33%
62%
2%
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian dominan penduduk di Kelurahan
Mayangan adalah pada sektor perdagangan/jasa dengan persentase 62% dari seluruh jumlah penduduk yang
bekerja.
III-6
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
Visi dan misi penataan lingkungan permukiman disusun oleh masyarakat berdasarkan pertimbangan
potensi perkembangan kawasan, masalah, serta berbagai kecenderungan pembangunan ke depan. Adapun visi
dan misi pembangunan permukiman di KelurahanMayangan adalah sebagai berikut:
MIS1
1. 1.Mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
1 2. Mewujudkan lingkungan yang bersih dan tertata
3. Meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya hidup sehat.
4. Meningkatkan rasa kepedulian warga.
5. Menggalakkan gotong royong.
Gambar 3.4 Grafik Daya Dukung Lahan di Kelurahan Mayangan berdasarkan Luas RT
Sumber: Hasil olah data Baseline 100-0-100, 2015
Kebutuhan lahan menurut jumlah penduduk (Yeates) diasumsikan bahwa setiap orang membutuhkan 0,1
Hektar untuk memenuhi ruang gerak hidupnya. Berdasarkan grafik berikut ini menunjukkan bahwa rata – rata
daya dukung lahan seluruh wilayah RT di Kelurahan Mayangan adalah sekitar 0,137 Hektar, yang artinya
III-7
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
kebutuhan lahan tiap penduduk tidak mencapai standar minimum yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup atau daya dukung lahan di Kelurahan Mayangan terlampaui (overshoot).
III-8
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan salah satu fasilitas pendukung pada kawasan permukiman yang
melayani kebutuhan ibadah masyarakat yang beragama. Sarana peribadatan juga menjadi salah satu upaya
untuk menciptakan keharmonisan antar masyarakat.
Sarana peribadatan untuk masyarakat yang beragama islam terdiri dari 1 unit masjid yaitu Masjid Kuba’
di RT.02 RW 1 Kelurahan Mayangan dan 11 unit mushola di RT.01,02,04 RW.1, RT.01,02,03 RW.2,RT.02
RW.3, RT.01,04 RW.4, RT.01 RW.5
Sarana perdagangan dan jasa pada kawasan permukiman berfungsi untuk melayani dan menyediakan
kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari. Sarana perdagangan dan jasa dilengkapi dengan fasilitas – faslitas
pendukung yang dibutuhkan.
Di kelurahan MAYANGAN sarana perdagangan dan jasa yang melayani kebutuhan sehari – hari
masyarakat berupa pasar,toko peracangan/warung kelontong/toko dan home industry logam ini merupakan
sarana perdagangan skala lingkungan yang menyatu dengan kawasan permukiman yang menjual bahan –
bahan pokok untuk kebutuhan sehari – hari masyarakat dan menjual spare part berupa logam.Pasar Ikan di
III-9
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
kelurahan Mayangan berjumlah 1 unit RT.03 RW.1,Pasar Besar RT.04 RW.1 Toko Peracangan,warung dan
industry logam di Kelurahan Mayangan berjumlah 143 unit. Umumnya toko yang berada di koridor jalan utama
memiliki luasan yang cukup besar, namun untuk toko yang menyatu dengan kawasan permukiman ukurannya
cenderung lebih kecil, hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah produk yang dijual dan jumlah pembeli (skala
pelayanan).
Sarana kebudayaan dan rekreasi pada kawasan permukiman perkotaan memiliki fungsi untuk melayani
kebutuhan masyarakat akan hiburan yang berbudaya. Berdasarkan struktur kehidupan masyarakat di Kelurahan
MAYANGAN, sarana kebudayaan yang tersedia adalah 1 unit Pendopo Kelurahan Mayangan yang terletak di
Jalan Kolonel Sugiono No.1 Kelurahan Trajeng sedangkan sarana rekreasi di kelurahan mayangan tidak ada.
III-10
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
Dalam mengembangkan suatu kawasan keberadaan prasarana/utilitas sangat penting guna menunjang
kegiatan lainnya.Yang termasuk dalam jaringan utilitas adalah jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan air
bersih, jaringan sanitasi dan jaringan persampahan. Tanpa adanya dukungan dari jaringan utilitas maka suatu
daerah atau kawasan permukiman khususnya akan mengalami banyak kesulitan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari khususnya kegiatan rumah tangga.
Prasarana Jaringan Jalan
Kelas jaringan jalan berdasarkan fungsinya yang berada di wilayah administrasi Kelurahan Mayangan
adalah Jalan Utama, Jalan Lokal, dan Jalan Lingkungan.
Kondisi jaringan jalan lingkungan yang layak(berdasarkan indikator ‘panjang jalan lingkungan dengan
lebar >1,5 meter yang permukaannya diperkeras’) di kelurahan Mayangan berdasarkan Data Baseline 100-0-100
adalah sebanyak 89% dari seluruh panjang jalan lingkungan. Sedangkan persentase panjang jalan yang sesuai
dengan persyaratan teknis (berdasarkan indikator ‘panjang jalan lingkungan dengan lebar >1,5 meter yang
dilengkapi saluran samping jalan dan panjang jalan lingkungan dengan lebar >1,5 meter yang permukaannya
diperkeras dan tidak rusak’) adalah 80 % dari seluruh panjang jalan yang ada.
Gambar 3.12 Prasarana Jaringan Jalan yang Tidak Layak di Kelurahan Mayangan
Sumber: Survey Lapangan, 2016
Jalan Utama RT 1 RW 4. RT 1 RW 1
Prasarana Drainase
III-11
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
Total jaringan drainase berdasarkan Data Baseline 100-0-100 di Kelurahan Mayangan adalah 3816
meter, dimana sebesar 81,45 % dari total luas jaringan drainase memiliki kualitas minimum yang telah memadai,
sedangkan 18,55 % saluran drainase tidak sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan.
Keberadaan saluran drainase pada lingkungan permukiman juga berfungsi sebagai penampung limpasan
air saat hujan turun agar tidak terjadi genangan/banjir di lingkungan hunian masyarakat. Di Kelurahan
Mayanganluas area permukiman yang tidak terjadi genangan air atau banjir adalah 21 Ha dari total luas
permukiman ( 21 Ha), sehingga sekitar 0 Ha kawasan permukiman terjadi genangan air saat hujan turun dan
atau terjadi banjir.
RT 01 RW 03 RT 02 RW 03
Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga
ketersediaannya sangat penting.Pemanfaatan air bersih tidak hanya untuk memenuhi keperluan rumah tangga,
namun juga diperlukan untuk fasilitas umum, sosial maupun ekonomi.
Sumber air bersih/minum yang digunakan oleh masyarakat di Kelurahan Mayangan
antara lain menggunakan PDAM dan bak penampung( kran umum ). Adapun persentase masyarakat yang
terlayani sarana air minum untuk minum,mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
adalah sebanyak 59 % dari seluruh jumlah penduduk di Kelurahan Mayangan sehingga sebanyak 31 %
masyarakat belum terlayani air minum dengan baik. Masyarakat yang belum terpenuhi akan air bersih antara lain
: RT.01,02 RW.1, RT.02 RW.2, RT.01 RW.3,RT.03 RW.4,RT.03 RW.5 Lingkungan Mayangan, faktor
penyebabnya adalahpenggunakan PDAM kurang lancar karena debet air kecil dari PDAM, Pihak PDAM
mencabut meteran per rumah karena ada tunggakan.
III-12
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
Berdasarkan Permen PU RI Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang PUPR
menyebutkan bahwa kebutuhan pokok minimal setiap orang akan air bersih per hari adalah 60 liter atau 0,06 m3.
Kondisinya di Kelurahan Mayangan, sebanyak 100% masyarakat telah terpenuhi kebutuhan akan air 60
liter/org/hari, sehingga hanya 0% masyarakat saja yang belum terpenuhi kebutuhan air sesuai standar
minimalnya.
Air Limbah Permukiman merupakan seluruh air (cairan) buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur,
dan kakus (jamban) serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung bahan beracun dan
berbahaya (B3) dari kawasan permukiman. Dikarenakan sifatnya sebagai bahan sisa (buangan), maka air
limbah memerlukan jaringan khusus yang mengelola sistem pembuangannya dengan tetap mewujudkan
lingkungan hunian dan kawasna permukiman tetap sehat.
Berdasarkan data baseline 100-0-100 di Kelurahan Mayangan, persentase masyarakat di Kelurahan
Mayangan yang memiliki akses jamban keluarga/bersama adalah sebesar 90 % dari seluruh jumlah kepala
keluarga terfasiitasi jamban. Walaupun persentase akses terhadap jamban oleh masyarakat di kelurahan
Mayangan cukup tinggi, namun persentase kualitas jamban yang memenuhi persyaratan teknis (memiliki kloset
leher angsa yang terhubung dengan tangki septik) adalah 78 %, sehingga masih banyak jamban
keluarga/bersama yang memiliki kualitas rendah (tidak sehat). Jamban keluarga yang memiliki kualitas rendah /
tidak memenuhi persyaratan teknis yang paling banyak terdapat di Lingkungan RT.03 RW.2,RT.01,02 RW.3,
Kelurahan Mayangan. Rendahnya kualitas jamban keluarga di Kelurahan Mayangan disebabkan oleh lahan
yang tidak tersedia, faktor ekonomi dan perilaku (kebiasaan) dari penduduk tersebut.
RT 02 RW 1 Mayangan
Jaringan persampahan merupakan sistem kegiatan pengelolaan sampah domestik oleh masyarakat.
Sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Mayangan sudah berjalan akan tetapi masih ada yang
kekurangan tong/bak sampah per rumah khususnya di RT 01,02,03,04 RW 1 , RT 01,02,03 RW 2,
RT.01,02,03 RW 5 Kelurahan Mayanganyakni dimulai dari pembuangan individu oleh masyarakat di depan
rumah masing – masing (bak sampah), selanjutnya petugas dari kelurahan yang bertugas mengambil sampah
tersebut (door to door) dengan iterasi satu kali dalam sehari selama satu minggu untuk dibawa ke TPS yang
terletak di RT.04 RW.1 Kelurahan MayanganKecamatan Panggungrejodengan menggunakan gerobak sampah.
TPA dikelurahan Mayangan tidak ada.TPA ada diluar kecamatan.
Berdasarkan data baseline 100-0-100, persentase sampah domestik yang terangkut ke TPSsebanyak
97 %.
III-14
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
Kondisi keteraturan bangunan berdasarkan data baseline 100-0-100 di Kelurahan Mayangan hanya
sebanyak 81 % bangunan hunian yang dikategorikan teratur, sedangkan 19% bangunan hunian memiliki kondisi
yang tidak teratur. Berikut ini salah satu bangunan hunian yang memiliki ketidakteraturan di kelurahan
Mayangan.
RT 01 RWGambar
3 Mayangan
3.21 Kondisi KetidakteraturanRT 02 RW 1Hunian
Mayangan
Bangunan
Sumber: Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Mayangan 2016
Ijin
Status
Mendirikan
Lahan Bersertifikat
Bangunan
5%
18%
82% 95%
BelumMemiliki
Bersertifikat
IMB Sah Tidak Memiliki
Bersertifikat
IMB Sah
Penggunaan Lahan
Pemanfaatan lahan di Kelurahan Mayangandengan luasan total kawasan 21Ha antara lain sebagai:
kawasan permukiman, perdagangan/jasa.Adapun Luasan masing – masing peruntukan lahan tersebut disajikan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3
Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan Lahan di Kelurahan Mayangan
III-15
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
III-16
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
III-17
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
RT 03 RW 5 Mayangan
Tabel 3.4
Kondisi Ekonomi Masyarakat kelurahan Mayangan
Akibat yang Potensi Penyelesaian
No. Uraian Permasalahan Lokasi Faktor Penyebab
Ditimbulkan Masalah
1. Karekteristik Sosial
Kurangnya pengetahuan dan Nilai jual rendah Kerjasama antara
Rendahnya pemasaran Kel.
sosialisasi kelurahan dengan
hasil industri MAYANGAN
beberapa instansi terkait
Kurangnya partisipasi Masyarakat lebih memilih Masyarakat kurang Potensi sumberdaya
Kel.
masyarakat dalam program bekerja demi meningkatkan berpartisipasi dalam Terdapat lembaga
MAYANGAN
pemerintah kesejahteraannya program pemerintah masyarakat
2. Karekteristik Ekonomi
Tidak memiliki akses modal Kesejahteraan Potensi sumberdaya
Jumlah masyarakat MBR Kel.
Kurangnya keterampilan masyarakat rendah Terdapat beberapa home
cukup besar MAYANGAN
industry
Tidak punya ijin usaha Ekonomi Kerjasama antara
Persaingan Harga Home Kel. masyarakat kurang kelurahan dengan
Industri Logam MAYANGAN berkembang beberapa instansi terkait
III-18
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
III-19
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
A FISIK
B NON FISIK
95% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
1 Legalitas pendirian bangunan Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
18%
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2 Kepadatan penduduk 149 Jiwa/Ha
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah
3 Mata pencarian penduduk 62% Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel,
dll) (Unit rumah tangga)
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik
4 Penggunaan Daya Listrik 44%
<450 Watt (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan 64% menggunakan fasilitas kesehatan di
Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga tidak memiliki usia wajib
6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan 58%
belajar 9 Tahun (SD-SMP)
III-20
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN MAYANGAN
III-21