Anda di halaman 1dari 3

Kata Kunci : Filsafat Cinta

Panjang Artikel : 500 kata


Judul : ‘Filsafat Cinta’ Dalam Kehidupan Manusia

Konten

Source via justgreatthought.blogspot.com


Mendengar kata filsafat mungkin Anda langsung teringat berbagai tokoh seperti Socrates, Plato,
Sartre serta tokoh filsafat terkenal lainnya. Bagi beberapa orang, mungkin nama-nama tersebut
memberi kesan bahwa ilmu filsafat adalah ilmu yang ‘berat’ atau membosankan.
Sebenarnya, filsafat terlahir karena adanya keinginan manusia untuk mendapatkan jawaban atas
berbagai pertanyaan dan permasalahan di kehidupannya. Manusia selalu bertanya dan mencari
jawaban. Sering kita lihat pertanyaan tentang kehidupan dan cinta tertuang dalam seni. Para
seniman dan musisi mengungkapkan pertanyaan dan pemikirannya melalui lagu dan puisi cinta,
sehingga terdengar seperti suatu filsafat cinta. Apapun caranya, manusia akan berusaha mencari
jawaban atas pertanyaan yang muncul di kepalanya, termasuk soal cinta.

Filsafat Cinta Di Mata Para Filsuf

Source via ringcentral.com


Salah satu fenomena yang selalu ada dalam pemikiran manusia adalah cinta. Mungkin, cinta akan
selamanya menjadi suatu tanda tanya besar bagi manusia. Walaupun ilmu filsafat banyak
membuahkan pemikiran untuk disiplin ilmu pasti, bukan berarti filsuf tidak tertarik untuk bicara soal
cinta. Filsafat cinta atau pembahasan tentang topik cinta melalui kacamata filsafat pada dasarnya
adalah pemikiran filsuf yang mengungkapkan tentang peran cinta dalam kehidupan manusia.
Secara alamiah manusia akan merasakan cinta, karena rasa cinta itu adalah bagian dari dirinya.
Manusia tidak bergerak berdasarkan insting semata, dan sebab itulah rasa cinta dianggap memiliki
peran dalam mengarahkan tindakan manusia. Scheler menyebutkan bahwa cinta merupakan salah
satu ciri khas manusia. Cinta dan benci bisa mempengaruhi tindakan, dan rasa cinta dapat
menggambarkan pribadi seseorang.
Gabriel Marcel menempatkan cinta sebagai inti kehidupan yang sangat besar pengaruhnya dalam
hubungan antar manusia. Selain itu, menurutnya cinta juga bisa mengarahkan manusia kepada
kreativitas. Cinta menciptakan sesuatu dari yang tadinya tidak ada, menjadi ada. Karya-karya para
seniman dan pujangga merupakan hasil cinta. Bukan hanya di bidang seni, semua hasil kerja keras
bisa dikatakan merupakan buah karya cinta. Cinta kita terhadap apa yang kita kerjakan menghasilkan
suatu karya. Bahkan hasil panen di ladang merupakan hasil dari petani yang mencintai pekerjaannya.

Berbagai Bentuk Cinta yang Dimiliki Manusia

Source via timesofindia.indiatimes.com


Dalam teks Symposium oleh Plato, diceritakan suatu percakapan dimana Aristophanes menyatakan
bahwa pada awalnya laki-laki dan perempuan itu bersatu dalam satu tubuh. Tubuh itu memiliki
kelamin pria dan wanita, dua wajah, empat tangan dan empat kaki. Tubuh itu saling mencintai dan
mempertontonkan kemesraan mereka sehingga membuat para Dewa gusar. Akhirnya Dewa
memisahkan mereka, sehingga laki-laki dan perempuan menjadi dua belahan jiwa yang saling
merindukan.
Sebenarnya cinta manusia bukan hanya antar belahan jiwa. Cinta yang dirasakan manusia
dalam filsafat cinta menurut pandangan orang Yunani kuno terbagi dalam beberapa jenis, antara
lain:

1. Philautia (Cinta pada diri sendiri)

Sebenarnya tidak ada salahnya bila kita mencintai diri sendiri. Namun bila cinta pada diri
sendiri seperti yang sering dikaitkan dengan narsisme, hal ini menjadi tidak positif.

2. Philia (Persahabatan)
Ini adalah perasaan cinta yang dirasakan tanpa adanya ketertarikan atau hasrat seksual. Bila
kita merasa sayang kepada seorang teman dan ingin mendampingi serta membantunya
dalam keadaan sulit, itulah yang disebut Philia.

3. Ludus (Cinta monyet)

Sejuta rasanya. Mungkin begitu cara yang tepat untuk menggambarkan cinta monyet ini.
Ludus dirasakan oleh orang yang pertama kali jatuh cinta. Ketika merasakan cinta monyet,
biasanya orang sering kali bertingkah kekanak-kanakan sambil menggoda mencari perhatian
si dia. Namun bisa ditebak, yang namanya cinta monyet tidak bertahan lama. Dengan
berjalannya waktu, makin lama rasa cinta akan menipis dan menghilang.

4. Eros (Cinta erotis)

Eros adalah nama dewa kesuburan dari kepercayaan Yunani kuno. Sesuai namanya, maka
cinta ini mewakilkan adanya hasrat alamiah manusia untuk bereproduksi. Cinta erotis adalah
cinta yang mengutamakan hasrat seksual dalam hubungannya.

5. Agape (Cinta tanpa syarat)

Ini adalah bentuk cinta yang sangat mulia.  Dimana rasa cinta yang ada akan bertahan
selamanya tanpa mengharapkan apapun sebagai imbalan dari yang dicintai. Justru si pecinta
rela memberikan segalanya semata-mata karena rasa cinta itu sendiri.

 
 
 

Anda mungkin juga menyukai