Anda di halaman 1dari 3

Surat dari para filofof Klasik Athena

..Hanya satu yang aku tahu, yaitu bahwa aku tidak tahu apa-apa..

Semua begitu membingungkan, sama membingungkannya dengan selendang sutra merah bertuliskan nama Hilde yang ada di bawah tempat tidur sophie dan juga surat dari Hermes (utusan dewa) seekor anjing milik Alberto knox. Sophie yang baik, Kembali pada filsafat, Kita telah menyelesaikan bagian pertama pelajaran kita dengan para filosof alam. Kini kuperkenalkan padamu tiga filosof klasik besar, Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates: ia adalah filosof besar dari era ini yang berasal dari Athena yang hidup sekitar (470-399 SM). Ia tidak pernah menulis sebaris kalimat pun mengenai pemikiranya, pemikirannya mengatakan bahwa disetiap diri manusia ada suara Ilahi yang merupakan petunjuk setiap tingkah lau kita. Dia juga percaya bahwa landasan yang kuat untuk pengetahuan kita terletak pada akal. dia dihukum mati dengan minum racun cemara di hadapan sahabat-sahabatnya karena pemikirannya itu. padahal Socrates mengatakan Hanya satu yang aku tahu, yaitu bahwa aku tidak tahu apa-apa Mengapa, Sophie? Mengapa Socrates harus mati? sementara peramal di Delphi mengatakan kalau manusia yang paling bijaksana di Athena adalah Socrates. Orang-orang telah mengajukan pertanyaan ini selama 2.400 tahun. Terima kasih untuk saat menyenangkan yang telah kita lewati ber- sama, Sophie. Di Athena, maksudku. karena aku telah memperkenalkan plato lewat video sekarang kita dapat mulai tanpa ribut-ribut lagi. Plato (428-347 SM) berusia dua puluh sembilan tahun ketika Socrates minum racun cemara. Dia telah menjadi murid Socrates yang mendirikan sekolah filsafat, Academus, yang menjadi cikal bakal akademi. Menurut Plato segala sesuatu yang nyata sifatnya mengalir, dibuat dari materi yang terkikis waktu, namun dibuat sesuai dengan "cetakan" (bentuk yang kekal dan abadi). Mengapa kuda-kuda itu sama, Sophie? Karena dibuat sesuai cetakan. Pola-pola kekal ini bersifat spiritual, abstrak, dari mana segala sesuatu diciptakan. Pola itu disebut juga "ide", yang akhirnya melahirkan istilah "Teori Ide Plato". Menurut Plato, realitas manusia terdiri dari dua: dunia indra (pengetahuan yang tidak sempurna tentang hal-hal yang selalu berubah), dan dunia ide 1

(pengetahuan sejati yang dipahami dengan akal). Manusia adalah makhluk ganda yang memiliki tubuh (dunia indra) dan jiwa (dunia ide). Jiwa sudah ada sebelum mendiami tubuh, namun begitu mendiami tubuh ia lalu melupakan ide sempurna. Ketika manusia menemukan berbagai bentuk di dunia alamiah, jiwanya bergerak dengan kerinduan untuk kembali ke tempatnya yang sejati. Kerinduan ini disebut "eros" (cinta). Hidup yang ideal menurut Plato adalah ketika manusia mempertanyakan dari mana ia berasal. Mari kita lihat ilustras Negara ideal menurut pandangan Plato dibangun seperti tubuh yang terdiri dari 3 bagian: 1. Kepala : akal (kebijaksanaan) = pemimpin 2. Dada: kehendak (keberanian) = pembantu 3. Perut: nafsu (kesopanan) = pekerja Bila tiap orang bekerja sesuai tugas dan tempatnya, maka akan ada keselarasan dalam negara, atau negara totaliter. ia mempunyai pandangan luar biasa yang di kenal dengan teori ide plato yang berkesimpulan bahwa pasti ada realitas di balik dunia materi. Plato termasuk pro-perempuan. Kaum wanita menurutnya bisa menjadi pemimpin karena memiliki nalar yang sama dengan pria. Jadi itulah Plato, Sophie. Teori-teorinya yang menakjubkan telah dibahas dan dikecam selama lebih dari dua ribu tahun. Orang pertama yang melakukan itu adalah salah satu murid dari Akademinya sendiri. Namanya Aristoteles, dan dialah filosof besar ketiga dari Athena. Sophie yang baik: kamu barangkali terkejut dengan teori Plato mengenai gagasan. Tapi bukan kamu saja! Aristoteles: (384-322 SM) yang merupakan murid Akademi Plato. Yang dalam beberapa hal juga bertentangan dengan plato. Aristoteles adalah ahli biologi besar Eropa yang pertama dan sangat memperhatikan proses alam. Bagi Aristoteles ide adalah sesuatu yang sama yang dimiliki benda-benda, ide itu ada dalam benda dan merupakan ciri khas benda (spesies). Maka menurut Aristoteles, ide dan benda tak dapat dipisahkan . Selain itu Aristoteles meyakini realitas tertinggi adalah apa yang kita lihat, sementara Plato berpendapat apa yang kita pikirkan lah realitas tertinggi itu. Seperti telah disebutkan di atas, Plato meyakini ide itu adalah bawaan, sementara bagi Aristoteles pada manusia ada kekuatan bawaan untuk mengorganisasi kesan indrawi kita terhadap segala sesuatu ke kategori-kategori. Ide bawaan memang ada, tapi sebenarnya kosong hingga kita menjalani/mengalami sesuatu. Aristoteles juga meyakini bahwa selalu ada tujuan di

balik segala sesuatu di alam ini. Contoh bila hujan turun, tujuannya adalah untuk memberikan kehidupan bagi dunia. Aristoteles membagi alam menjadi: 1. benda mati yang tidak berubah kecuali karena pengaruh alam 2. benda hidup yang mencakup tanaman dan makhluk (hewan dan manusia) 3. di puncak paling atas tangga alam, ada Tuhan, Tuhanlah penggerak pertama alam yang tidak bergerak. Mari kita kembali pada manusia, Sophie. Menurut Aristoteles, untuk menjalani kehidupan yang bahagia, segala sesuatu harus bergerak selaras dan keseimbangan harus dijaga (jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit dalam segala hal). Kamu ingat "negara filosofis" Plato? Aristoteles mengemukakan tiga bentuk konstitusi yang baik. 1. Monarki : harus dijaga agar jangan melenceng menjadi tirani 2. Aristokrasi (sekelompok pemimpin): harus dijaga agar jangan menjadi oligarki (hanya beberapa pemimpin, mis: junta) 3. Demokrasi: kalau tidak dijaga bisa menjadi mob rule (kawanan). Sayangnya, pandangannya kurang berpihak pada perempuan. Baginya, wanita adalah pria yang belum lengkap . Wanita adalah penerima yang bersifat pasif, sedang pria aktif dan produktif. Aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi sophie. Tapi kamu akan mendapat kabar dariku lagi.

Anda mungkin juga menyukai