Anda di halaman 1dari 36

Budaya Visual

Visi dan Visualitas

Materi Kuliah III


Desain Komunikasi Visual
Universitas Indraprasta PGRI
Definisi Budaya Visual
(Nicholas Mirzoeff)

Budaya visual (visual culture) berkaitan dengan


peristiwa visual di mana informasi, makna, atau
kesenangan dicari oleh konsumen dalam tatap muka
dengan teknologi visual.
Antara Visi dan Visualitas

Kemajuan teknologi tidak hanya mengubah hal-hal


yang kita lihat tetapi juga cara kita melihat dan
memandang sesuatu

Cara pandang kita tidak hanya mencakup tentang


kemampuan fisik mata kita, tetapi juga pemaknaan
yang dipengaruhi oleh sejarah dan pengetahuan

Hal inilah yang membedakan fenomena visual menjadi dua:


Visi dan Visualitas (Vision and Visuality)
Antara Visi dan Visualitas

VISI (Vision) mengacu kepada fenomena


memandang secara fisik yaitu proses mata melihat
sesuatu

VISUALITAS (Visuality) mengacu kepada pandangan


sosial yang dominan mempengaruhi pola
pemaknaan visual di masyarakat
Contoh:

Konsep “kecantikan wanita” terus


berubah-ubah selama berabad-abad

Tubuh ideal dan ukuran yang sempurna

=
Kecantikan wanita
Oleh karena itu, dalam Budaya Visual, “melihat” adalah suatu
proses yang rumit dan kompleks. “Melihat” tidak hanya sekadar
memahami objek secara fisik tetapi bagaimana kita dapat
mengidentifikasi pemaknaan sosial di balik objek.

Visi dan visualitas pun semakin kompleks karena dipengaruhi oleh


cara kita melihat akibat kemajuan teknologi yang menciptakan
kebiasaan melihat melalui layar
Identifikasi pemaknaan
sosial di balik objek

Cita-cita kecantikan
yang tak lekang
oleh waktu

https://www.marketing.co.id/wp-content/uploads/2010/12/dove1web-300x223.jpg
Visi dan visualitas pun semakin kompleks karena
dipengaruhi oleh cara kita “melihat” akibat kemajuan
teknologi yang menciptakan
kebiasaan melihat melalui layar

- Kebutuhan akan konsumsi produk/jasa


yang serba cepat, mudah dan instan.
- Mewujudkan harapan
- Memuaskan kebutuhan
- Menikmati kesenangan
Visualisasi (visualizing) :

dalam praktiknya adalah


kecenderungan yang berkembang
untuk memvisualisasikan hal-hal yang
tidak "terlihat".
Integrasi Budaya Iklan ---- Iklan yang dapat mempersuasi anak untuk
meminta produk kepada orang tuanya

https://i.ytimg.com/vi/3XDGzzjxS8E/maxresdefault.jpg

https://www.youtube.com/watch?v=3XDGzzjxS8E
Menurut François Quesnay:

Prinsip visualisasi secara umum, tidak


menggantikan wacana, tetapi membuatnya
lebih komprehensif, lebih cepat, dan lebih
efektif.
https://i1.wp.com/bandungkita.id/wp-content/uploads/2019/07/FACEAPP.jpg?fit=554%2C368&ssl=1
Saat ini, aktivitas visualisasi melalui
komputer telah menghasilkan rasa
kegembiraan baru dengan adanya
kemungkinan-kemungkinan visual yang
dapat dikembangkan, sehingga budaya
visual menjadi hal baru karena fokusnya
lebih kepada visual sebagai tempat di
mana makna dibuat dan diperebutkan.
Iklan “25 tahun
Kebersamaan” – Mana Lagi
- McD (2016) yang masih
bisa ditonton melalui
youtube

Apakah Anda mengikuti perkembangan iklan McD terbaru saat ini ??


Di dalam konteks visualisasi, salah satu
tugas utama budaya visual adalah
memahami bagaimana gambar-
gambar yang kompleks bersatu dan
dapat menghasilkan gagasan yang
baru.
https://static.dw.com/image/55520483_303.jpg
Melihat citra secara kritis
Literasi Visual

Literasi visual adalah kemampuan untuk menafsirkan


dan memaknai informasi yang disajikan dalam
bentuk gambar

Berkat kemajuan teknologi, pesan melalui citra visual


berkembang lebih pesat dari sebelumnya

Literasi visual mengharuskan kita untuk terus mendefinisikan dan


memaknai ulang sebuah citra visual dari waktu ke waktu
Visual Power dan Visual Pleasure

(Kekuasaan Visual dan Kesenangan Visual)


Salah satu ciri khas dari kekuasaan
visual (visual power) adalah adanya
dominasi ide melalui gambar yang
memberi pengaruh pada opini publik.

Kekuasaan visual membangun persepsi


tertentu yang berdampak pada budaya
massa.
https://www.trans7.co.id/images/program/Mata_Najwa_1516334806.jpg
https://www.liputan6.com/tekno/read/3931739/pewdiepie-tak-lagi-jadi-youtuber-dengan-subscriber-terbanyak-di-dunia
‘Budaya massa’ (mass culture), budaya yang ‘diproduksi secara
industri (standard) atau ‘produksi massa’ (mass production).

https://cdn1.i-
scmp.com/sites/default/files/styles/1920x1080/public/images/methode/2019/03/12/7348293c-3e24-
11e9-b20a-0cdc8de4a6f4_image_hires_055900.jpg?itok=xEsqJrcq&v=1552341543
Sedangkan kesenangan visual (visual
pleasure) adalah munculnya kesenangan
atau kepuasan saat mengonsumsi produk-
produk visual, di mana selama proses
konsumsi visual tersebut dimungkinkan
terbangunnya sistem kepercayaan dan
kelas, serta munculnya kesadaran palsu
(false consciousness).
“kepribadian” sering dimunculkan
dalam merek.

Merek sebuah produk mampu


membangun imajinasi, membangun
“citra”
Rokok dan citra “petualang”

https://1.bp.blogspot.com/-7jT4GWpeRSM/VqzKQ9MbzkI/AAAAAAAAAMs/i-xofBpRHIk/s1600/Untitled-1.jpg
Karakteristik manusia diasosiasikan dengan
merek. Sehingga merek “memiliki” jenis
kelamin, umur, kelas sosial ekonomi, sifat-sifat
kepribadian manusia, seperti kehangatan,
kepedulian, dan sentimentalitas
(Aaker, 1996, dalam Simamora, 2002)
Citra sabun yang
sangat memahami
kepribadian wanita
yang menjadi daya
tarik bagi pria

https://2.bp.blogspot.com/-cVrJ3yw7Cck/WS5K9ZryfJI/AAAAAAAAFD4/GNmCxpZv_HIq2l-PiwkqQUhf_-
tp68_XgCLcB/s1600/LUX%2BMaudy%2BAyunda.jpg
Plato percaya bahwa benda-benda yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
manusia, hanyalah salinan buruk dari cita-cita
sempurna benda-benda itu.

Dengan kata lain, semua yang kita lihat di dunia


"nyata" melalui media, sebenarnya adalah
sebuah "salinan" yang dipercaya dapat
mendatangkan kesenangan.
https://style.tribunnews.com/2018/06/07/acara-rumah-uya-kabarnya-akan-distop-mui-uya-kuya-beri-pembelaan-perdebatan-itu-wajar
https://solo.tribunnews.com/2019/03/06/film-dilan-1991-raup-31-juta-penonton-pada-penayangan-hari-kelima
Desainer membentuk citra visual
dengan mengolah pandangan
masyarakat yang didasarkan pada
latar belakang sosial budaya
(mitos)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai