Anda di halaman 1dari 18

KAPAN MASA DEPAN DIMULAI : MENEMUKAN VISI YANG BENAR

 Jangan mengkhawatirkan jabatan tinggi; tetapi khawatirkanlah bagaimana anda akan memainkan peran
tersebut secara tepat. – Konfusius
 Biasanya orang percaya bahwa jika segalanya sudah berjalan mulus, maka jangan diganggu, atau
seperti kata pepatah kuno, “Jika tidak rusak, janganlah diperbaiki.”
 Dan ternyata itu adalah pendapat salah, dan sebenarnya saat yang terbaik untuk mencoba sesuatu yang
baru, mengambil risiko, bergerak
 dengan arah yang berbeda, inilah yang dimaksudkan dengan kepemimpinan, “memperbaiki barang
yang tidak rusak”.
 Sebagai seorang pemimpin, harus dapat memberikan sense of direction yang baru bagi ”wadahnya”.
 Visi lama yang sejak awal dikembangkan oleh para pendiri “wadah” memang sudah tepat dan telah
membawa “wadah” sampai pada tingkat keberhasilannya, tetapi dunia selalu berubah, dan apakah visi
semula masih layak di lanjuti kedepan.
 Apa yang harus dilakukan selanjutnya dan mengapa ?
 Penjajakan sebuah visi baru memang beralasan, jangan ceroboh.
 Kemajuan “wadah” seperti kemajuan manusia, didorong oleh idealisme dan optimisme yang terkandung
dalam visi masa depan yang persuasif dan menarik.

CIRI CIRI VISI YANG BENAR


 Jika masa kecil anda selalu dipertanyakan “Anda ingin menjadi apa kalau sudah dewasa ?”
 Apakah di dunia ini ada yang dapat diketahui dan bersifat pasti tidak berubah ?
 Kita selalu tidak tahu sama sekali kemungkinan kemungkinannya, ketika kecil melihat seorang superman di
film, kita ingin menjadi superman, dan berikutnya ingin menjadi seorang pemain badminton karena banyak
penggemarnya, dan kemudian selanjutnya ingin menjadi seorang dokter karena melihat pada saat covid-19
seorang dokter dapat menolong banyak orang. Ketika berjalannya waktu dan semakin dewasa, mulai
berpikir ingin menjadi seorang lawyer, karena banyak teman teman yang mengajak, kemudian berpindah
lagi karena teman baru yang ada di jaksa, polisi dan hakim, dan kemudian berpindah lagi ingin menjadi
seorang pengusaha atau ingin jadi eksekutif seperti bapak Jokowi.
 Kesulitannya adalah kita sedikitpun tidak tahu apa yang dilakukan orang orang itu dalam pekerjaannya,
dan kita tahu masih banyak karier yang belum pernah kita dengar.
 Gambaran memang seperti itu. meledak ledak di dalam kepala kita dan dapat menyilaukan serta
mengarahkan kita pada setumpuk kemungkinan yang beraneka ragam.
 Tetapi, banyak dari kita tentu saja tidak pernah mengambil langkah langkah yang serius, banyak
gambaran yang muncul dalam otak kita dianggap tidak realistis, tidak terjangkau, tidak jelas dan tidak
kita inginkan.
 Gambaran gambaran tersebut akan segera kehilangan pengaruh dalam fantasi fantasi kita atau untuk
memotivasi perilaku kita.
 Gambaran gambaran ini bukan merupakan visi yang benar, yang kita inginkan untuk menghasilkan
sesuatu yang lain dalam hidup kita kedepan.
 Jadi apakah yang kita cari dalam sebuah visi ?
 Untuk memulainya, kita harus mengakui bahwa visi adalah model mental sebuah proses, kelompok
atau “wadah” di masa depan.
 Dengan demikian, kondisi ini berhubungan dengan dunia yang hanya ada di dalam imajinasi, sebuah
dunia yang dibangun atau dasar spekulasi spekulasi yang sepertinya logis.
 Berangkat dari asumsi asumsi mengenai masa depan yang kita anggap masuk akal dan sangat
dipengaruhi oleh pertimbangan subyektif kita mengenai apa yang mungkin dicapai dan bermanfaat.
 Sebuah visi adalah potret dunia fiktif yang tidak bisa diamati atau dibuktikan saat ini.
 Ini adalah dunia yang mengharuskan kita memiliki keyakinan.
 Apakah anda ingin beranggapan bahwa sejarah adalah “realita” maka anda hanya perlu melihat peristiwa
yang terjadi dan bagaimana dengan banyak perubahan sekarang ini.
 Jadi, jelaslah bahwa sejarah seperti halnya visi, juga merupakan model mental yang sangat bersifat terkaan
dan sering merefleksikan keinginan sejarahwan untuk memengaruhi kebijakan kebijakan dewasa ini.
 Dengan demikian, kita mungkin akan bingung apakah konstruksi mental ini “sejarah” dan peristiwa
peristiwa saat ini” merupakan basis bertindak lebih substansial dibandingkan dengan visi masa depan yang
masuk akal atau justru sebaliknya.
 Dari perspektif kepemimpinan, sejarah dan peristiwa peristiwa yang terjadi saat ini, bukanlah visi.
 Visi adalah konstruksi mental yang ada di dalam kekuatan kita untuk mentransformasikannya menjadi
kenyataan.
 Visi adalah satu satunya bentuk model mental yang dapat diwujudkan melalui komitmen dan tindakan
manusia dan “wadah’ lainnya, dan disinilah letak kegunaan dan kekuatannya.
 Ciri kedua dari semua visi adalah bahwa visi bersifat idealistis, yang oleh Margaret Mead disebut
sebagai Utopia (komunitas atau masyarakat khayalan dengan kualitas-kualitas yang sangat didambakan ataupun nyaris sempurna).
 Visi tidak hanya mempunyai kekuatan untuk memberi inspirasi atau dorongan dan tidak punya
kemampuan untuk menghasilkan standar baru atau membentuk komitmen jika tidak memberikan
pandangan mengenai masa depan yang jelas dan terbukti lebih baik bagi “wadah”nya dan/atau bagi
masyarakat dan/atau stakeholder.
 Visi merupakan sesuatu yang sama sekali baru, bukan variasi dari aktivitas yang sudah ada, bukan
jiplakan dari apa yang telah dilakukan oleh “wadah” lain, tetapi sesuatu yang memang baru, sebuah
langkah inovatif yng secara jelas mewakili kemajuan dan sebuah langkah maju.
 Visi harus berupa tantangan yang diinginkan, tugas dan bermanfaat bagi mereka yang mendukungnya.
 Visi adalah sebuah model mental masa depan yang diinginkan oleh “seseorang/kelompok”.
 Perhatikan impian impian para pemimpin:
 Gagasan mengenai Disneyland sederhana saja. Taman ini akan menjadi sebuah tempat bagi banyak
orang untuk mendapatkan kesenangan dan pengetahuan, tempat bagi para orang tua dan anak anak
bergembira bersama, tempat bagi para guru dan murid mendapatkan cara yang lebih menakjubkan
dalam pemahaman dan pendidikan. Disini, generasi tua dapat bernostalgia tentang waktu waktu
yang telah lewat dan generasi muda boleh menjajagi tantangan masa depan. Disini terdapat
keajaiban alam dan manusia yang harus dilihat dan dipahami. Disneyland akan didasarkan dan
diabdikan untuk cita cita, impian dan kenyataan yang telah menciptakan Amerika. Dan taman ini
akan dilengkapi secara unik untuk mendramatisasi impian dan kenyataan ini, dan mengangkatnya
sebagai sumber semangat dan motivasi bagi seluruh dunia.
 Visi visi yang memiliki kekuatan dan mampu menghasilkan trasnformasi seperti ini cenderung
mengandung beberapa ciri khusus:
1. Visi harus tepat bagi “wadah” dan tepat waktunya. Visi tersebut harus sesuai dengan sejarah,
budaya dan nilai nilai “wadah”, konsisten dengan situasi “wadah” saat ini dan dapat memberikan
taksiran yang realistis dan informatif tentang apa yang dapat dicapai di masa depan. Ini tidak
berarti bahwa “wadah” tidak boleh berubah karena visi, tetapi hampir pasti akan menimbulkan
perubahan yang mungkin malah sangat radikal. Tetapi jika visi tidak tepat bagi “wadah” maka
waktu, biaya dan pengorbanan untuk transformasi akan menjadi demikian besar sehingga
implementasi visi itu sendiri menjadi tidak mungkin. Pada kasus ini, “wadah” yang secara
keseluruhan masih baru mungkin merupakan pilihan yang lebih baik, seperti yang dilakukan
IBM ketika memutuskan untuk memasuki bisnis komputer pribadi.
2. Visi menentukan standr standar prestasi dan mencerminkan cita cita yang tinggi. Visi
menggambarkan “wadah” sebagai komunitas yang bertanggung jawab, yang memiliki integritas
yang kuat dan mengangkat moral setiap orang di dalamnya.
3. Visi menjernihkan maksud dan arah. Visi bersifat persuasif dan dapat dipercaya dalam menentukan apa
yang diinginkan organisasi dan merupakan aspirasi orang orang di dalam “wadah”. Visi menghasilkan
rencana yang menciptakan fokus dan memelihara harapan serta menjanjikan hari esok yang lebih baik.
4. Visi mengilhami antusiasme dan merangsang komitmen. Visi memperluas basis dukungan bagi pemimpin
melalui refleksi kebutuhan dan aspirasi berbagai pihak terkait, menjembatani perbedaan ras, umur, jenis
kelamin, dan karakteristik demografi lainnya, serta menarik perhatian berbagai pihak ke dalam komunitas
yang peduli terhadap masa depan “wadah”.
5. Visi dinyatakan secara jelas dan mudah dipahami. Visi memiliki makna tunggal sehingga dapat berfungsi
sebagai pedoman strategi dan tindakan, dan dapat diserap oleh mereka yang perannya dibutuhkan dalam
mengubah visi menjadi kenyataan.
6. Visi merefleksikan keunikan “wadah”, kompetensinya, apa yang diperjuangkannya dan apa yang mampu
dicapainya.
7. Visi bersifat ambisius. Visi memperlihatkan kemajuan dan memperluas pandangan “wadah”. Sering visi
menuntut pengorbanan dan investasi emosional dari para anggota “wadah”, yang akan timbul karena daya
tarik yang melekat pada visi tersebut.
 Apakah yang bukan merupakan Visi.
 Sebuah visi dapat gagal jika tidak tepat atau tidak dikomunikasikan atau diimplementasikan dengan baik.
 Kadang kadang visi gagal karena terlalu ambisius atau tidak realistis sejak awal.
 Kadang kadang visi didahului oleh kejadian dan menjadi ketinggalan jaman sebelum dapat direalisasikan.
 Untuk mendapatkan pandangan yang berimbang tentang apa yang bisa dan tidak bisa dicapai oleh visi, kita harus
memahami dulu apa yang bukan visi :
1. Meskipun berkaitan dengan masa depan, visi bukanlah nubuat ( menyatakan lebih dahulu peristiwa-peristiwa yang akan terjadi,
biasanya melalui perantaraan seorang atau lebih nabi. Sebaliknya, orang yang mendapat nubuatan dapat mengaku/diakui sebagai seorang nabi). Meskipun

ada banyak visi yang begitu berpengaruh yang berasal dari mereka yng menemukannya di dalam
retrospeksi sebagai nubuat, misalnya: visi Mahatma Gandi, visi Hendry Ford mengenai sebuah mobil di
tiap garasi- visi visi ini mempunyai kekuatan bukan karena sifatnya yang seperti nubuat, tetapi karena
kemampuan visi tersebut membangkitkan imajinasi orang.
2. Visi bukanlah misi. Menyatakan bahwa “wadah” mempunyai sebuah misi adalah sama dengan mengatakan tujuannya,
bukan arahnya. Misalnya, misi seorang petani tidak berubah sejak ribuan tahun lalu, yakni menanam tanaman pangan dan
menjualnya di pasar dengan harga tertentu yang dapat menentu semua biaya produksi dan sejumlahh keuntungan untuk
memenuhi standar hidup yang layak bagi mereka. Akan tetapi, petani tertentu mungkin memiliki visi untuk mewariskan
kepada anak anaknya sebidang tanah yng dua kali lebih luas daripada yang dimilikinya sekarang, sedangkan petani yang
lainnya mempunyai impian untuk membuka pabrik pengalengan hasil hasil pertaniannya, dan petani yang lain lagi mungkin
bermaksud menjadi pelopor dalam menanam sayuran organik.
3. Visi tidak bersifat faktual. Visi tidak ada dan tidak pernah ada di dalam kenyataan sekarang sebagaimana yang dibayangkan
semula. Visi tidak berhubungan dengan realitas sekarang tetapi dengan masa depan yang bersifat kemungkinan dan yang
diinginkan. Visi penuh dengan spekulasi, asumsi, dan penyesuaian penyesuaian nilai. Pada organisasi-organisasi yang
sangat mengandalkan model pengambilan keputusan melalui pengumpulan fakta, pengukuran prestasi dan verifikasi, visi
akan tampak sebagai suatu anakronisme. Namun, tidak adanya basis faktual dalam visi sama sekali tidak berarti kurangnya
informasi atau substansi. Visi harus mempunyai hasil dari proses proses yang sistematis yang menjamin komprehensivitas
dan kepercayaan pada tingkat tertentu.
4. Visi bukan persoalan salah atau benar. Visi hanya dapat dievaluasi secara relatif terhadap arah lain
yang mungkin bagi “wadah”. Dengan kata lain, visi hanya dapat dinilai lebih baik atau lebih
buruk. Lebih rasional atau kurang rasional, lebih aman atau lebih berisiko, lebih tepat atau kurang
tepat atau bahkan cukup baik saja.
5. Visi tidak atau sekurang kurangnya tidak harus bersifat statis, ditetapkan sekali untuk selama
lamanya.
6. Visi bukanlah kendala terhadap tindakan, kecuali bagi mereka yang tidak konsisten dengan visi
tersebut. Sebaliknya, visi dirancang untuk melepaskan dan kemudian mengarahkan kekuatan
organisasi kearah yang disepakati bersama, untuk membuka kesempatan bukan membatasinya, dan
untuk berperan sebagai katalisator perubahan yang diperlukan guna menjamin keberhasilan jangka
panjang sebuah usaha.
MEMULAI PEMBENTUKAN VISI
 Merancang sebuah visi baru bagi “wadah” anda, dari manakah anda memulainya ?
1. Pelajari segala sesuatu mengenai “wadah” anda, “wadah-wadah” yang sejenis, dan industri pada umumnya;
informasi mengenai kekuatan dan kelemahan kelompok anda serta tantangan dan peluang di dalam
lingkungannya merupakan hal yang mutlak.
2. Ikut sertakan pihak pihak terkait eksternal (misalnya, pelanggan, investor, masyarakat setempat, dewan
direksi, serikat buruh, pemasok dan lain lain)) dalam proses implementasi visi, mula mula melalui
percakapan informal dan kemudian melalui pendekatan yng lebih formal. Anda paling tidak harus
mempunyai pemahaman yang utuh mengenai “wadah” anda yang mereka dukung.
3. Gunakan akal sehat anda ketika menjajagi berbagai pilihan untuk sebuah visi baru. Sense of Direction bagi
“wadah” anda mungkin jelas, tetapi jangan terlalu diandalkan. Karena semua yang ada dalam industri
mungkin memang bergerak ke arah yang sama, tetapi belum tentu cocok bagi “wadah” anda. Sebenarnya di
dalam “wadah” selalu ada alasan yang memadai untuk menempuh jalan sendiri.
4. Visi yang anda pilih tidak perlu dan tentu saja tidak harus merupakan gagasan murni anda
sendiri. Sering beberapa gagasan bagus muncul dari dalam “wadah” itu sendiri, namun hanya
kalau dicari atau diterima pada waktu ditemukannya. Dapatkan masukan masukan dari semua
rekan kerja dan bawahan anda, libatkan mereka dalam proses penentuan visi dan usahakan agar
mereka mengerti bahwa anda sangat menghargai mereka dalam hal ini.
5. Jika anda orang baru di “wadah” tertentu, jangan menyalahkan kepemimpinan yang lama atau
visinya. Semua orang tahu bahwa anda akan melakukan hal yang berbeda dan mereka tentu
mengharapkan perubahan arah. Sebaliknya, tunjukkan bahwa anda memahami dan menghargai
visi yang ada sekarang, berikan pujian kepada pendahulu anda yang telah membawa “wadah”
sampai tingkat yang sekarang ini, dan berjanjilah untuk terus maju, mempertahankan hal hal
yang baik dari masa lampau namun berusaha memanfaatkan berbagai peluang yang diinginkan
untuk masa yang akan datang.
Perkuliahan dilakukan secara sharing keilmuan dan diakhiri dengan memberikan pertanyaan yang akan di review pada pertemuan minggu depan
PERTANYAAN :

1. Sebagai seorang pemimpin, harus dapat memberikan sense of direction yang baru bagi ”wadahnya”. Jelaskan pengertian tersebut dan berikan
contoh anda.
2. Jelaskan pengertian “CIRI CIRI VISI YANG BENAR” dan brerikan contoh anda.
3. Gambaran gambaran ini bukan merupakan visi yang benar, yang kita inginkan untuk menghasilkan sesuatu yang lain dalam hidup kita kedepan.
Jelaskan Pengertian dari ungkapan tersebut dan berikan contoh anda.
4. Jelaskan apa yang dimaksud oleh “Untuk memulainya, kita harus mengakui bahwa visi adalah model mental sebuah proses, kelompok atau
“wadah” di masa depan.” dan berikan contoh anda.
5. Jelaskan pengertian dari ungkapan berikut: “Sebuah visi adalah potret dunia fiktif yang tidak bisa diamati atau dibuktikan saat ini.: dan berikan
contoh anda.
6. “Visi adalah konstruksi mental yang ada di dalam kekuatan kita untuk mentransformasikannya menjadi kenyataan.” Jelaskan pengertian tersebut
dan berikan contoh anda.
7. visi adalah bahwa visi bersifat idealistis, yang oleh Margaret Mead disebut sebagai Utopia. Mengapa demikian.
8. Coba saudara sebutkan beberapa ciri khusus tersebut dari ungkapan “Visi visi yang memiliki kekuatan dan mampu menghasilkan trasnformasi
yang cenderung mengandung beberapa ciri khusus.”
9. Jelaskan pengertian dari “Apakah yang bukan merupakan Visi.” dan berikan contoh anda.
10. Merancang sebuah visi baru bagi “wadah” anda, dari manakah anda memulainya ?; Coba saudara jelaskan dengan sistematis dan sejelas jelasnya.
SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN
MAHASISWA WAJIB MEMBUAT TUGAS DAN PRESENTASI MATERI PERKULIAHAN MINGGU DEPAN SEBAGAI REVIEW dan
DIADAKAN KOMPETISI ANTAR KELOMPOK DENGAN KRITERIA :
1. MATERI singkat dan jelas;
2. CARA PRESENTASI, intonasi dan bervariasi, ;
3. WAKTU 12 MENIT/KELOMPOK, tidak terlalu cepat dan tidak juga melewati waktu.
HADIAH Rp. 100.000 UNTUK PEMENANG YANG DITENTUKAN OLEH PARA KELOMPOK MELALUI KETUA KELOMPOK.
UANG Rp. 600.000 (UTS), DIPEGANG oleh: ; BANK:

TUGAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
K-1
K-2
K-3
K-4
K-5
K-6
Pemenang
Rekapitulasi Daftar Kehadiran KEPEMIMPINAN & KEWIRAUSAHAAN Grup A T.A. 2023 Ruang I.2-10
Kelas Reguler : Hari Senin, Pukul 08.00 WIB-09. 50 WIB.
Dosen : DR.IR. MARTONO ANGGUSTI.,SH.,MM.,M.HUM
Pertemuan Pertemuan Pertemuan
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5/Kulpeng Pertemuan 7 Pertemuan 8 Pertemuan 9 Pertemuan 12 Pertemuan 13 Pertemuan 14
6/Kulpeng 10 11
No Nama Mahasiswa NPM

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai