Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Prekayasaan

Adapun metode prekayasaan yang di gunakan dalam menyusun laporan


skripsi yang berjudul “Perancangan Aplikasi Augmented Reality Sebagai Media
Informasi Gedung Sekolah Di SMA N 1 Manggis Berbasis Android” adalah
dengan menggunakan metode penelitian MDLC (multimedia development life
cycle) versi Luther – sutopo metode ini terdiri dari enam tahap yaitu,
pengonsepan, pendisainan, pengumpulan materi, pembuatan, pengujian, dan
pendistibusian. Gambaran dari tahapan mode MDLC dapat di lihat pada gambar
3.1.

DESIGN

CONSEPT OBTAINING CONTEN


MATERIAL

DISTRIBUTION ASSEMBLY

TESTING

Gambar 3.1 MDLC

Gambar 3.1 Metode MDLC Versi Luther Sutopo

32
33

3.1.1 Struktur dari Metode MDLC

1. Concept (konsep)

Merumuskan dasar-dasar dari proyek multimedia yang akan dibuat dan di


kembangkan. Terutama pada tujuan dan jenis proyek yang akan dibuat.

2. Design (disain / rancangan)

Tahap dimana pembuat atau pengembang proyek multimedia


menjabarkan secara rinci apa yang akan dilakukan dan bagaimana proyek
multimedia tersebut akan di buat. Pembuatan naskah ataupun navigasi serta
proses desain lain harus secara lengkap dilakukan. Pada tahap ini akan harus
mengetahui bagaimana hasil akhir dari proyek yang akan di kerjakan.

3. Obtaining Content Material (pengumpulan materi)

Merupakan proses untuk pengumpulan segala sesuatu yang dibutuhkan


dalam proyek. Mengenai materi yang akan disampaikan, kemudian file-file
multimedia seperti audio, video, dan gambar yang akan dimasukan dalam
penyajian proyek multimedia tersebut.

4. Assembly (penyusunan dan pembuatan)

Waktunya proyek multimedia diproduksi materi-materi serta file-file


multimedia yang sudah di dapat kemudian di rangkai dan disusun sesuai disain.
Pada proses ini sangat dibutuhkan kemampuan dari ahli agar mendapatkan hasil
yang baik.

5. Testing (uji coba)

Setelah hasil dari proyek multimedia jadi, perlu dilakukan uji coba. Uji
coba dilakukan dengan menerapkan hasil dari proyek multimedia tersebut pada
pemblajaran secara minor. Hal ini dimaksudkan agar apa yang telah di buat
sebelumnya memang tepat sebulum dapat diterapkan dalam pembelajaran
secara massal.
34

6. Distribution (menyebarluaskan)

Tahap penggandaan dan penyebaran hasil kepada pengguna. Multimedia


perlu dikemas dengan baik sesuai dengan media penyebar luasannya, apakah
melalui cd/dvd, download, ataupun media yang lain.

3.2 Software Yang Digunakan


Dalam perancangan aplikasi Visualisasi Image menggunakan Augmented
Reality pada Apilkasi Augmented Reality Sebagai Media Informasi Gedung
Sekolah Di SMA N 1 Manggis Berbasis Android ini, software yang digunakan
adalah sebagai berikut :

a. Unity 3D

Pengolahan aplikasi Visualisasi Image menggunakan Augmented


Reality pada Apilkasi Augmented Reality Sebagai Media Informasi Gedung
Sekolah Di SMA N 1 Manggis Berbasis Android dibuat pada game engine
Unity3D sebagai engine utama dalam pembangunan aplikasi ini,disini
penulis menggunakan Unity 3D dengan versi 5.1.3f1

b. Mono develop

Mono develop dalam aplikasi ini digunakan sebagai script editor.

c. Sketchup

Sketchup digunakan untuk membuat model 3D dari bangunan


Aplikasi Informasi Gedung Sekolah Di SMA N 1 Manggis. disini penulis
menggunakan software sketchup make.

d. Vuforia

Vuforia adalah Augmented Reality Software Development Kit (sdk)


untuk perangkat mobile yang memungkinkan pembuatan aplikasi
Augmented Reality. Vuforia merupakan sdk yang disediakan oleh
Qualcomm untuk membantu para developer membuat aplikasi berbasis
35

Augmented Realitydi mobile phones (iOS, Android).versi vuforia yang


digunakan 5.0.5

e. StarUML

Pembuatan diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)


yang digunakan untuk merancang model dari sistem, dibuat mengunakan
StarUML kerena merupakan platform pemodelan perangkat lunak yang
medukung UML

f. Adobe photoshop

Adobe photoshop digunakan untuk membuat desain splash screen


dan marker buku dengan versi CS3.

Anda mungkin juga menyukai