“Kata penyusunan berasal dari kata dasar susun yang artinya kelompok
suatu data atau kumpulan data yang dilakukan oleh suatu organisasi atau
PENGERTIAN DATA
Data adalah keterangan atau kumpulan keterangan yang diketahui yang mana merupakan suatu
keterangan yang akan disampaikan kepada orang lain.
B. KLASIFIKASI DATA
Data dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Sifatnya
Menurut sifatnya data dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Data kualitatif ,yaitu data yang tidak berbentuk angka yang mana berbentuk keterangan,
b. Data kuantitatif ,yaitu data yang mana dalam penyajiannya berbentuk angka yang mana
merupakan hasil sebuah pengukuran .
Cara pengumpulan data
1. Wawancara (Interview) adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh pewawancara kepada responden (orang yang diwawancarai), dan jawaban-jawaban
responden (orang yang diwawancarai) dicatat atau direkam dengan alat perekam.
Contoh : Toni ingin mengetahui hobi yang disukai teman-temannya. Untuk itu Toni bertanya kepada
teman-temannya.
Dari 12 orang temannya, Toni memperoleh data sebagai berikut.
2 orang mempunyai hobi membaca
4 orang mempunyai hobi olah raga.
3 orang mempunyai hobi menyanyi.
3 orang mempunyai hobi menulis
2. Angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan untuk
diisi sendiri oleh responden (orang yang diteliti).
Contoh : Guru kesenian dan keterampilan ingin mengetahui jenis musik apa yang digemarisiswa kelas VI
SD Puspawarna. Ia membuat pertanyaan pada selembar kertas. Siswa diminta mengisi lembar pertanyaan
dan mengumpulkannya.
a. Keroncong
b. Pop
c. Dangdut
d. Rock
3. Pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan dengan menggunakan
indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Contoh : Siswa diajak untuk mengamati penampilan pengamen yang berada di lampu merah.Dari
beberapa lampu merah yang dijumpai siswa dapat menyimpulkan bahwa pengamen lebih banyak
berambut pirang.
4. Tes adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan tes dan individu mengisi tes tersebut. Cara
demikian itu bersifat penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri individu atas dasar hasil tes tersebut.
Contoh:
a. Tes kecerdasan dan bakat
b. Tes prestasi belajar
c. Tes kepribadian
5. Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya semua barang-barang yang yang tertulis. Di
dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda benda tertulis seperti buku, notulen
rapat, catatan, peninggalan benda purbakala yang merupakan symbol - symbol atau gambar.
Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan cara :
a. Menggunakan pedoman dokumentasi, yang memuat garis besar atau kategori dokumen yang akan
dicari datanya,
b. Check list, yaitu daftar variable yang akan dikumpulkan datanya dimana dari daftar ini peneliti
tinggal memberikan tanda pada setiap item yang ada dalam daftar.
C. Cara Menyajikan Data
1. Tabel
Tabel adalah daftar yang berisi sejumlah data atau informasi yang biasanya berupa kata-kata
maupun bilangan yang tersusun dalam baris dan kolom.
Sebagai contoh, hasil ulangan matematika siswa kelas VI adalah sebagai berikut:
6, 6, 7, 8, 8, 9, 8, 8, 9, 9, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 8,
8, 8, 9, 7, 7, 6, 9, 8, 7, 7, 8, 9, 8, 10, 10.
Sebelum data dimasukkan ke tabel. Perlu di kelompokkan terlebih dahulu secara urut.
Nilai 6 muncul 4 kali artinya frekuensi nilai 6 ada 4.
Nilai 7 muncul 7 kali artinya frekuensi nilai 7 ada 7.
Nilai 8 muncul 11 kali artinya frekuensi nilai 8 ada 11.
Nilai 9 muncul 7 kali artinya frekuensi nilai 9 ada 7.
Nilai 10 muncul 3 kali artinya frekuensi nilai 10 ada 3.
Langkah-langkah membuat tabel :
1) Judul tabel ditulis di tengah-tengah bagian atas secara singkat dan jelas yang mana huruf pertama
pada setiap kata ditulis menggunakan huruf besar kecuali kata penghubung.
2) Buatlah 2 kolom,yaitu untuk kolom nilai dan banyak siswa.
3) Pada kolom nilai, tulislah nilai mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.
4) Kemudian tulislah bilangan yang menyatakan banyaknya siswa pada kolom Banyak Siswa.
Data di atas jika ditampilkan dalam bentuk tabel akan seperti berikut:
Tabel 1. Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas VI
Nilai Banyak Siswa
6 4
7 7
8 11
9 7
10 3
Jumlah 32
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun data menjadi bentuk tabel :
1. Nama disusun menurut abjad.
2. Waktu disusun berurutan, dari yang rendah , misal 2000, 2001, 2002, dst.
3. Untuk kategori yang menunjukkan jenjang, jenjang disusun secara berurutan.
4. Jika diperlukan, pada baris terakhir tuliskan jumlah.
Contoh Soal :
1. Hasil pengukuran tinggi badan siswa kelas VI SD PELITA dalam cm adalah sebagai berikut :
136, 139, 139, 135, 137, 138, 138, 140, 140, 140,
137, 136, 138, 135, 139, 137, 136, 138, 135, 138,
135, 136, 138, 137, 136, 139, 140, 141, 141.
Sajikanlah data tersebut dalam bentuk tabel.
Jawab :
Sebelum data dimasukkan ke tabel. Perlu di kelompokkan terlebih dahulu secara urut.
Siswa dengan tinggi badan 135 cm sebanyak 4 anak
Siswa dengan tinggi badan 136 cm sebanyak 5 anak
Siswa dengan tinggi badan 137 cm sebanyak 4 anak
Siswa dengan tinggi badan 138 cm sebanyak 6 anak
Siswa dengan tinggi badan 139 cm sebanyak 4 anak
Siswa dengan tinggi badan 140 cm sebanyak 4 anak
Siswa dengan tinggi badan 141 cm sebanyak 2 anak.
Tabel 2. Tinggi Badan Siswa Kelas VI SD PELITA
Tinggi Badan Banyak siswa
135 4
136 5
137 4
138 6
139 4
140 4
141 2
Jumlah 29
2. Diagram Lambang
Diagram Lambang adalah suatu bentuk diagram yang penyajian datanya berbentuk lambang atau
gambar. Diagram lambang digunakan untuk mendapatkan gambaran kasar suatu data. Untuk kegiatan di
kelas, lambang yang sesuai dengan data yang dihadapi perlu didiskusikan dengan siswa, sehingga tercapai
kesepakatan bersama. Demikian pula tentang berapa jumlah satuan yang harus diwakili oleh sebuah
lambang. Hal yang perlu diperhatikan bahwa jumlah satuan untuk sebuah lambang haruslah disesuaikan
dengan penyebaran data sehingga tidak menimbulkan kesulitan dalam menggambarkannya.
Menyajikan Data dalam bentuk Diagram Gambar atau Lambang
Dari data nilai matematika siswa kelas VI diatas dapat disajikan ke dalam Diagram Lambang sebagai
berikut :
Tabel 3. Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas VI
Nilai Banyak Siswa
6
7
8
9
10
Keteranga
n = 3 orang =1 orang
Penyajian pada diagram lambang hampir sama dengan diagram tabel hanya saja pada diagram
Lambang frekuensi (banyak data) diganti dengan simbol atau gambar.
3. Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram yang penyajian datanya dalam bentuk batang dan sebuah batang
menggambarkan banyaknya data. Diagram batang merupakan perbaikan dari diagram lambang.Dengan
diagram batang kesulitan penyajian dalam diagram lambang akan dapat diatasi sehingga diagram
lambang ini dapat memberikan gambaran yang lebih tepat tentang data.
Sebagai contoh, Data ulangan matematika siswa kelas VI. Sajikan data tersebut dalam bentuk
diagram batang.
Tabel 4. Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas VI
Nilai Banyak Siswa
6 4
7 7
8 11
9 7
10 3
Jumlah 32
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4
Gambar 1. Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas VI
Contoh Soal :
1. Data mata pelajaran yang disukai siswa kelas VI adalah sebagai berikut.
Matematika : 10 siswa
Bahasa Indonesia : 9 siswa
Sains : 5 siswa
Ilmu Pengetahuan Sosial: 6 siswa
Olahraga : 10 siswa
Sajikan data tersebut dalam diagram batang.
Jawab :
Chart Title
12
8
4
0
sia
l
So
ia s n
nes ain hua
do S ta
a In n ge ga
s Pe ra
aha u lah
B Ilm O
:
Gambar 2. Data Mata Pelajaran yang Disukai Siswa Kelas VI
4. Diagram Garis
Diagram garis adalah diagram yang penyajian datanya dalam bentuk garis atau kurva. Diagram
garis digunakan untuk menggambarkan keadaan yang kontinu atau serba terus misalnya banyak
pengeluaran rumah tangga tiap bulan, perkembangan penduduk tiap tahun, keadaaan temperatur tiap jam
dan lain-lain. Prosedur pembuatan diagram garis ini serupa dengan pembuatam diagram batang.
Perbedaannya pada diagram garis nilai data diberi tanda titik. Selanjutnya antara titik pada suatu nilai data
dengan titik pada nilai data lainnya dihubungkan, sehingga terbentuklah diagram garis.
Sebagai contoh, Data ulangan matematika siswa kelas VI. Sajikan data tersebut dalam bentuk
diagram garis.
Tabel 5. Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas VI
Nilai Banyak Siswa
6 4
7 7
8 11
9 7
10 3
Jumlah 32
100%
90%
80%
70%
60%
50% Banyak Siswa
40% Berat Badan
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7
Gambar 4. Hasil Penimbangan Berat Badan Siswa Kelas 3 di SD Pertiwi
5. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram yang penyajian datanya dalam bentuk lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa juring yang mana juring mewakili banyaknya data. Pada diagram lingkaran, setiap
kelompok data diwakili oleh juring-juring lingkaran sehingga satu lingkaran penuh mewakili seluruh data.
Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran didasarkan pada sebuah lingkaran yang dibagi-
bagi dalam beberapa bagian sesuai dengan macam data dan perbandingan frekuensi masing-masing data
yang disajikan.
Langkah-langkah dalam membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut:
1) Judul ditulis di tengah-tengah bagian atas secara singkat dan jelas yang mana huruf pertama pada
setiap kata ditulis menggunakan huruf besar kecuali kata penghubung.
2) Ubahlah nilai data ke dalam bentuk persentase untuk masing-masing bagian. (menghitung masing-
masing bagian dari keseluruhan data).
3) Tentukan juring sudut (besar sudut pusat) dari masing-masing data yang ada dengan rumus: Juring
Nilai
1
2
3
4
5
Histogram adalah sajian tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan gambar berbentuk pesegi panjang
yang saling berhimpit.
Langkah-langkah membuat histogram:
Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan. Sumbu datar menyatakan kelas interval
dan sumbu tegak menyatakan frekuensi
Buat skala menggunakan batas-batas kelas interval
Bentuk batang sesuai dengan batas kelas interval dan frekuensi. Sisi-sisi dari batang kelas interval harus
berdekatan dan berhimpit
Contoh:
Data nilai ulangan matematika dari 80 siswa SMP Tunas Hijau Sidoarjo yang telah disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi.
Poligon adalah diagram garis yang dibentuk dengan cara menghubungkan titik tengah bagian sisi atas
persegi panjang pada histogram.
Langkah-langkah membuat poligon:
Buat titik tengah kelas: (nilai ujung bawah + nilai ujung atas) x ½
Buat tebel distribusi frekuensi mutlak dengan kolom tambahan berupa kolom titik tengah kelas
Buat grafik poligon dengan melihat data pada tabel distribusi frekuensi mutlak
Contoh:
Data nilai ulangan matematika dari 80 siswa SMP Tunas Hijau Sidoarjo yang telah disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi.
Ogive adalah merupakan grafik garis yang dapat dibuat dari poligon fekuensi kumulatif. Jika poligon
fekuensi kumulatif dihaluskan maka diperoleh kurva yang disebut kurava ogive. Ada dua macam ogive
yaitu:
Ogive positif, yang diperoleh dari polygon frekuensi kumulatif kurang dari
Ogive negative, yang diperoleh dari polygon frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari (fkk) menyatakan jumlah semua nilai data yang kurang dari atau sama
dengan nilai pada tiap kelas.
Frekuensi kumulatif lebih dari (Fkl) menyatakan jumlah frekuensi semua nilai data yang lebih dari atau
sama dengan nilai tiap kelas.
Contoh:
Data nilai ulangan matematika dari 80 siswa SMP Tunas Hijau Sidoarjo yang telah disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi.