Anda di halaman 1dari 2

TANAH

Tanah adalah tubuh alamiah yang terdiri dari lapisan (horison tanah) dari unsur mineral
ketebalan variabel, yang berbeda dari bahan induk dalam morfologi, fisik, kimia, dan
karakteristik mineralogi

Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia dan lingkungan
yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya karena interaksi
antara, hidrosfer atmosfer litosfer, dan biosfer. Berikut ini adalah jenis-jenis tanah yang ada di
Indonesia :

JENIS JENIS TANAH


Tanah Organosol atau Tanah Gambut

Tanah jenis ini berasal dari bahan induk organik dari


hutan rawa, mempunyai ciri warna cokelat hingga
kehitaman, tekstur debulempung, tidak berstruktur,
konsistensi tidak lekat sampai dengan agak lekat, dan
kandungan unsur hara rendah. Tanah ini terbentuk
karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa
tumbuhan rawa. Banyak terdapat di rawa Sumatra,
Kalimantan, dan Papua, kurang baik untuk pertanian
maupun perkebunan karena derajat keasaman tinggi.

Tanah Aluvial

Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami


perkembangan. Bahannya berasal dari material halus yang
diendapkan oleh aliran sungai. Oleh karena itu, tanah jenis
ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran
sungai.

Tanah Regosol
Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang
memiliki butir kasar. Penyebaran terutama pada daerah
lereng gunung api. Tanah ini banyak terdapat di daerah
Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara.

Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan
lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Bahannya berasal
dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses
pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak
ditemukan di lereng gunung dan pegunungan di seluruh
Indonesia.

Tanah Latosol
Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun, dan
ketinggian tempat berkisar 300-1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung
api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.

Tanah Grumusol
Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar
di daerah iklim subhumid atau subarid, dan curah hujan
kurang dari 2.500 mm/tahun.

Tanah Podsolik
Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tersebar di
daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan
lebih 2.500 mm/ tahun. Tekstur lempung hingga berpasir,
kesuburan rendah hingga sedang, warna merah, dan
kering.

Tanah Podsol
Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir. Penyebaran
di daerah beriklim basah, topografi pegunungan, misalnya
di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua
Barat. Kesuburan tanah rendah.

Tanah Andosol
Tanah jenis ini berasal dari bahan induk abu vulkan. Penyebaran di daerah beriklim
sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm/ tahun tanpa bulan
kering. Umumnya dijumpai di daerah lereng atas kerucut vulkan
pada ketinggian di atas 800 meter. Warna tanah jenis ini
umumnya cokelat, abu-abu hingga hitam.

Tanah Mediteran Merah Kuning


Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras (limestone).
Penyebaran di daerah beriklim subhumid, topografi karst
dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 m.
Warna tanah cokelat hingga merah. Khusus tanah
mediteran merah kuning di daerah topografi karst disebut
”Terra Rossa”.

Tanah Hidromorf Kelabu


Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh
faktor lokal yaitu topografi yang berupa dataran rendah
atau cekungan, hampir selalu tergenang air, warna kelabu
hingga kekuningan.

Anda mungkin juga menyukai