Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Wacana Publik

Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

Responsivitas Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dalam Upaya Menurunkan


Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Karanganyar.

Desvita Anggraini Wulandari dan Is Hadri Utomo


Program Studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No 36 A, Surakarta, 57126, Indonesia
E-mail : desvita.wulandari23@gmail.com

Abstrak
Permasalahan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten
Karanganyar saat ini masih tinggi jika dibandingkan daerah di sekitarnya. Banyak ditemukan
penyebab kematian ibu dan bayi karena berbagai faktor. Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Karanganyar Nomor 4 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan peningkatan kualitas
hidup ibu dan anak, Dinas Kesehatan Kabupaten berkewajiban menyelenggarakan upaya
kesehatan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui responsivitas Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori responsivitas milik Agus Dwiyanto
dengan menggunakan tiga kriteria. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responsivitas
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar sudah cukup baik atau telah responsif yaitu sikap yang
ditunjukkan oleh dinas terlihat dari adanya kerjasama antar stakeholder, perbaikan telah
dilakukan yaitu perbaikan kualitas pelayanan kepada masyarakat, serta banyak tindakan dinas
dalam memberikan kepuasan kepada masyarakat dilakukan dengan berbagai upaya, yaitu dengan
adanya sosialisasi, kelas ibu hamil, kelas ibu balita, serta penempelan stiker P4K. Respon yang
ditunjukkan oleh masyarakat terkait dengan usaha yang dilakukan dinas mendapatkan respon
yang baik dari masyarakat.
Kata Kunci : AKB, AKI, Responsivitas

A. Pendahuluan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka


Kesehatan merupakan bukti peningkatan Kematian Balita (AKABA), Angka
kualitas hidup. Di Indonesia masalah Kematian Ibu (AKI), angka morbiditas
kesehatan masih menjadi masalah yang beberapa penyakit, dan status gizi.
serius dan menjadi perhatian utama bagi Kabupaten Karanganyar merupakan salah
pemerintah. Menurut Buku Profil Jawa satu kabupaten yang terus berupaya dalam
Tengah Tahun 2015, derajat kesehatan mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan
masyarakat dapat digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB). Hal ini

40
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

dilakukan karena angka kematian pada ibu mengatasi permasalahan tersebut maka
dan bayi mengalami fluktuasi tiap tahunnya. pemerintah daerah mengeluarkan Peraturan
Kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 4
Karanganyar disebabkan karena masalah Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
nutrisi, asupan gizi selama masa Peningkatan Kualitas Hidup Ibu dan Anak.
mengandung, usia ibu saat hamil, penyakit Usaha tersebut melalui badan yang terkait
bawaan dan faktor komplikasi. Kondisi menangani permasalahan tersebut yaitu
seperti tersebut menyebabkan ibu Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
mengalami resiko yang tinggi dapat Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
berpengaruh terhadap bayi yang menjalankan kewajibannya dengan
dikandungnya. mendasarkan pada Undang-Undang yang
berlaku dan Peraturan Daerah tersebut.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
Kabupaten Karanganyar (DKK) Angka dibutuhkan suatu sikap atau tindakan dan
Kematian Ibu (AKI) secara kumulatif setiap ketegasan dari pemerintah melalui Dinas
tahunnya. Dapat dilihat dari tahun 2000 Kesehatan, terlebih lagi akan fenomena yang
ditemukan kematian ibu sebesar 7 kematian, terjadi yaitu masih tingginya angka kematian
tahun 2011 naik sebesar 17 kematian, tahun ibu dan bayi di Kabupaten Karanganyar.
2012 turun sebesar 13 kematian, kemudian
naik lagi di tahun berikutnya 2013 sebanyak Sikap Dinas Kesehatan dalam menghadapi
17 kematian, tahun 2014 juga naik menjadi permasalahan tersebut menjadi suatu
18 kematian, dan tahun 2015 sebanyak 16 perhatian yang penting terkait tentang masih
kematian. Mulai tahun 2000 sampai dengan tingginya angka kematian ibu dan bayi di
tahun 2015 Angka Kematian Ibu berjumlah Kabupaten Karanganyar. Sikap Dinas
88 kematian ibu. Sedangkan Angka Kesehatan tersebut ditunjukan dengan
Kematian Bayi dilihat dari tahun 2000 pemenuhan pelayanan yang sesuai dengan
ditemukan kematian bayi sebesar 125 aspirasi masyarakat terhadap keluhan yang
kematian, tahun 2011 turun menjadi 121 ada. Sikap tersebut ditunjukan dari adanya
kematian, tahun 2012 naik menjadi 135 daya tanggap atau responsivitas petugas
kematian, tahun 2013 sebanyak 131 pelayanan terutama di Dinas Kesehatan
kematian, tahun 2014 juga naik menjadi 136 Kabupaten Karanganyar. Dimana
kematian, dan tahun 2015 juga naik menjadi responsivitas merupakan salah satu
166 kematian. Mulai tahun 2000 sampai karakteristik untuk mewujudkan good
dengan tahun 2015 Angka Kematian Bayi governance. Dinas Kesehatan Kabupaten
(AKB) berjumlah 814 kematian bayi. Karanganyar berupaya untuk memberikan
pembinaan yang responsif terhadap ibu
Masih tingginya angka kematian ibu dan hamil di daerah tersebut agar dapat menekan
bayi harus segera ditanggani karena akan angka kematian ibu dan bayi. Berdasarkan
berpengaruh pada kualitas pelayanan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik
kesehatan yang diterapkan selama ini. Untuk untuk meneliti responsivitas Dinas

41
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

Kesehatan Kabupaten Karanganyar dalam 1) Memberikan respon kepada setiap


upaya menurunkan Angka Kematian Ibu pelanggan yang ingin mendapatkan
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di pelayanan,
Kabupaten Karanganyar. 2) Petugas melakukan pelayanan
dengan cepat,
B. Tinjauan Pustaka 3) Petugas melakukan pelayanan
a. Responsivitas dengan tepat,
Kepemerintahan yang baik atau good 4) Petugas melakukan pelayanan
governance dalam menjalankan tugas dan dengan cermat,
fungsinya pasti mempunyai karakteristik. 5) Petugas melakukan pelayanan
Salah satu karakteristik dalam good dengan waktu yang tepat,
governance yaitu responsivitas. 6) Semua keluhan pelanggan direspon
Responsivitas menurut Dwiyanto oleh petugas.
(2005:152) adalah kemampuan organisasi
untuk mengidentifikasi kebutuhan Sedangkan menurut Dwiyanto (2006:63)
masyarakat, menyusun prioritas kebutuhan, dalam pengukuran responsivitas diperlukan
dan mengembangkan ke dalam berbagai lima karakteristik, yaitu :
program pelayanan. 1) Terdapat tindaknya keluhan dari
pengguna jasa selama satu tahun
Berbeda yang diungkapkan oleh Tangkilisan terakhir,
(2005:177) responsivitas dapat diartikan 2) Sikap aparat birokrasi dalam
daya tanggap birokrasi terhadap harapan, merespon pengaduan atau keluhan
keinginan, dan aspirasi serta tuntutan dari pengguna jasa,
masyarakat. Responsivitas menunjuk pada 3) Penggunaan pengaduan dari
keselarasan antara program dan kegiatan konsumen sebagai referensi bagi
pelayanan dengan kebutuhan masyarakat. perbaikan penyelenggaraan
pelayanan masa mendatang,
Berdasarkan beberapa definisi yang telah 4) Berbagai tindakan aparat birokrasi
dikemukakan diatas, maka dapat untuk memberikan kepuasan
disimpulkan bahwa responsivitas merupakan pelayanan kepada pengguna jasa,
daya tanggap atau kemampuan birokrat 5) Penempatan pengguna jasa oleh
untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan aparat birokrasi dalam sistem
mengetahui keluhan pelanggan serta dapat pelayanan yang berlaku.
memberikan solusi yang tepat kepada
masyarakat atau pelanggan. Menurut Berdasarkan kriteria yang telah diungkapkan
Zaithaml dkk (Jurnal Kajian Manajemen beberapa ahli di atas, peneliti menggunakan
Pelayanan, 2016:1) terdapat enam kriteria 3 kriteria responsivitas dari Dwiyanto untuk
untuk melihat responsivitas dinas, mengetahui responsivitas Dinas karena yang
diantaranya : sesuai dengan penelitian yang ingin diteliti
peneliti yaitu (1) sikap yang ditunjukkan

42
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

aparat Dinas Kesehatan, (2) perbaikan bayi disebabkan karena bayi sangat rentan
penyelenggaraan pelayanan publik (3) dengan keadaan kesehatan ataupun
tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten untuk kesejahteraan yang buruk sehingga dari
memberikan kepuasan masyarakat terkait angka kematiannya dapat diketahui angka
upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan derajat kesehatan atau kesejahteraan
Bayi di Kabupaten Karanganyar. masyarakat atau penduduk.

b. Angka Kematian Ibu (AKI) Pengertian Angka Kematian Bayi (AKB)


Menurut WHO (Jurnal Matematika dan (Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas,
Pendidikan Matematika, 2016:2) kematian 2015:2) adalah jumlah kematian bayi dalam
ibu yaitu kematian dari setiap wanita selama usia 28 hari pertama kehidupan per 1000
kehamilan, bersalin atau dalam 42 hari kelahiran hidup. Dijelaskan pada jurnal ini
sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab penyebab kematian bayi, ada dua macam
apapun, tanpa melihat usia dan lokasi yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi
kehamilan oleh setiap penyebab yang endogen atau kematian neonatal disebabkan
berhubungan dengan atau diperberat oleh oleh faktor-faktor yang dibawa bayi sejak
kehamilan atau penanganannya tetapi bukan dilahirkan, yang dapat diperoleh dari orang
oleh kecelakaan atau incidental (faktor tuanya pada saat konsepsi. Sedangkan
kebetulan). kematian bayi eksogen atau kematian post-
neonatal disebabkan oleh faktor-faktor yang
Menurut Saddiyah Rangkuti (Jurnal Ilmiah berkaitan dengan pengaruh lingkungan luar.
Research, 2015: 3) faktor penyebab
kematian ibu dapat disebabkan oleh 2 faktor Menurut Prasetyawati (Jurnal Biomerika dan
yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak Kependudukan, 2012:13) mengungkapkan
langsung. Penyebab langsung berupa pendapat lain tentang penyebab kematian
pendarahan, eklampsia, partus lama, pada bayi. Tingginya angka kematian bayi
komplikasi aborsi, dan infeksi. Sedangkan disebabkan oleh penyakit infeksi saluran
penyebab tidak langsung berupa status pencernaan (diare), infeksi saluran
perempuan dalam keluarga, keberadaan pernapasan atas (ispa), penyakit infeksi lain
anak, sosial budaya, pendidikan, sosial seperti campak (morbili), kurang gizi dan
ekonomi, dan geografis daerah. lain-lain. Adanya penyakit tersebut
disebabkan karena lingkungan dan sanitasi
c. Angka Kematian Bayi (AKB) yang buruk, pendidikan yang rendah serta
Ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang kemiskinan.
sehat pula. Selain Angka Kematian Ibu C. Metode Penelitian
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) juga Penelitian ini dilakukan di Kabupaten
merupakan salah satu indikator utama dalam Karanganyar khususnya di Dinas Kesehatan
peningkatan mutu atau status derajat Kabupaten (DKK). Jenis penelitian yang
kesehatan masyarakat di suatu daerah. digunakan peneliti berdasarkan
Menurut Sukarni (1995:9) tingkat kematian permasalahan yang dijabarkan diatas adalah

43
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

menggunakan metode deskriptif kulaitatif. Kabupaten Karanganyar, Dinas Kesehatan


Metode deskriptif kualitatif adalah data merupakan dinas yang bertanggungjawab
berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang dan sebagai penyedia fasilitas dalam
memiliki arti lebih daripada sekedar angka pelayanan kesehatan.
atau frekuensi (H. B Sutopo, 2002 :35).
Ketidakpahaman masyarakat mengenai
Sumber data dan teknik pengumpulan data kematian ibu dan bayi yang merupakan
yang digunakan berasal dari wawancara dan salah satu indikator dari kesehatan
dokumen. Teknik penentuan informan disebabkan karena kurangnya pengetahuan
dengan menggunakan teknik purposive dan kurangnya respon yang ditunjukkan
sampling. Untuk mengetahui valid tidaknya masyarakat. Mereka menganggap bahwa
data yang diperoleh, peneliti menggunakan kematian ibu dan bayi bukan merupakan
teknik triangulasi data. Menurut Paton (H. B permasalahan serius. Namun hal ini berbeda
Sutopo, 2002:79) triangulasi data atau dengan yang dilakukan oleh pemerintah
sumber terdapat beberapa sumber yang daerah, mereka menganggap jika kematian
dibutuhkan untuk mengumpulkan data yang ibu dan bayi ini merupakan masalah yang
sama. harus segera diselesaikan. Hal ini membuat
pemerintah daerah berupaya untuk tetap
D. Hasil Dan Pembahasan terus menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Permasalahan kematian ibu dan bayi Bayi.
diperlukan daya tanggap (responsivitas)
Dinas Kesehatan. Responsivitas (daya Sikap yang ditunjukkan oleh Dinas
tanggap) merupakan kemampuan birokrat Kesehatan dalam menurunkan Angka
untuk mengetahui kebutuhan masyarakat Kematian Ibu dan Bayi dapat dilihat dari
serta dapat memberikan solusi yang tepat telah adanya kerjasama yang telah dilakukan
kepada masyarakat atau pelanggan. dinas. Kerjasama ini banyak melibatkan
lintas sektor seperti kerjasama dengan TIM
Responsivitas yang ditunjukkan Dinas PKK dan Puskesmas. Selain itu, sikap yang
Kesehatan dalam menurunkan Angka ditunjukkan ini juga dapat dilihat dari
Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten banyaknya langkah yang telah dilakukan
Karanganyar dapat dilihat melalui 3 kriteria untuk terus menurunkan kemtaian ibu dan
yaitu : bayi. Langkah yang dilakukan ini seperti
1) Sikap yang ditunjukkan aparat Dinas kelas ibu hamil dan balita ketika posyandu,
Kesehatan kunjungan rumah, penempelan stiker P4K,
Sikap yang ditunjukkan oleh aparat ini dll. Walaupun tidak adanya keluhan dari
melihat bagaimana reaksi atau respon yang masyarakat namun dinas tetap berusaha
diberikan pemerintah dalam mengenali untuk terus menurunkan Angka Kematian
kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat Ibu dan Bayi karena kematian ibu dan bayi
dalam mencegah kematian ibu dan bayi. merupakan salah satu indikator kesehatan.
Dalam menurunkan AKI dan AKB di

44
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

2) Perbaikan penyelenggaraan pelayanan AKI AKB di Kabupaten Karanganyar dapat


publik berkurang.
Perbaikan penyelenggaraan pelayanan
publik ditunjukkan oleh Dinas Kesehatan Banyak cara yang dilakukan dinas dalam
dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan terus menekan AKI AKB di Kabupaten
Bayi dapat dikatakan telah responsif. Hal Karanganyar, yaitu dengan :
tersebut dapat dilihat walaupun Dinas a) Sosialisasi
Kesehatan tidak memberikan pelayanan Sosilisasi ini biasanya dilakukan oleh
langsung kepada masyarakat dan hanya Dinas Kesehatan pada para kader PKK
memantau kegiatan yang ada, ternyata dan puskesmas yang ada di Karanganyar.
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan Sosialisasi yang dilakukan dinas tidak
sesuai yang diharapkan. langsung ke masyarakat baik ke
kecamatan atau ke kelurahan yang ada di
Adanya faktor pendukung untuk Kabupaten Karanganyar karena
keberhasilan penurunan AKI AKB ini minimnya anggota dinas itu sendiri.
karena adanya kerjasama antar stakeholder
dan adanya komitmen dari pemerintah untuk Kader yang telah diberikan sosialisasi
terus berusaha menurunkan AKI AKB. oleh Dinas Kesehatan kemudian
Dalam melakukan perbaikan pelayanan, memberikan pendampingan kepada ibu
pasti ada hambatan atau kendala yang hamil tersebut. Dinas Kesehatan hanya
dihadapi. Faktor penghambat ini disebabkan memantau perkembangan yang ada.
masih adanya masyarakat yang tidak peduli Walaupun Dinas Kesehatan hanya
dengan kegiatan yang dilakukan oleh dinas. memantau kegiatan tersebut namun
Pemerintahpun juga tidak dapat berbuat ternyata kader yang telah diberi
banyak jika ada masyarakat yang menolak sosialisasi oleh dinas memberikan
melakukan sosialisasi ataupun kegiatan sosialisasi ke masyarakat khususnya
untuk penurunan AKI AKB. kepada ibu hamil dan sosialisasi tersebut
3) Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten terus berjalan. Sosialisasi ke masyarakat
untuk memberikan kepuasan pun juga telah mendapatkan respon yang
masyarakat terkait upaya positif dari masyarakat dan juga telah
menurunkan Angka Kematian Ibu dan berjalan secara rutin di tiap daerah.
Bayi di Kabupaten Karanganyar.
Tindakan Dinas untuk memberikan b) Kelas Ibu Hamil
kepuasan kepada masyarakat biasanya Kelas ibu hamil ini dibentuk sebagai
dilakukan dengan kerjasama yang dilakukan sarana belajar kelompok tentang
oleh Dinas dengan pihak lain. Dinas pentingnya kesehatan pada ibu hamil.
Kesehatan juga berusaha semaksimal Kelas ibu hamil ini biasanya dilakukan
mungkin memberikan kegiatan atau program dengan tatap muka maupun prakter yang
kepada masyarakat khusunya ibu hamil agar dilakukan tenaga ahli terkait. Kelas ibu
hamil ini juga dilakukan untuk

45
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

mempersiapkan ibu hamil dalam keluarga, dan masyarakat dalam


menghadapi persalinan yang aman dan merencanakan persalinan yang aman bagi
nyaman. ibu hamil. Jadi pemerintah dapat
memantau kegiatan ibu yang hamil
Kelas ibu hamil ini sangat penting karena dengan stiker tersebut.
dengan adanya kelas ibu hamil
diharapkan pengetahuan masyarakat Penempelan stiker P4K ini telah berjalan
dapat meningkat dan dapat menurunkan ke daerah-daerah. Tujuan dari P4K ini
Angka Kematian Ibu dan Bayi khususnya untuk melihat informasi mengenai ibu
di Kabupaten Karanganyar. Kelas ibu hamil tersebut. Selain itu, diharapkan
hamil di daerah telah berjalan dengan dengan adanya penempelan stiker P4K
baik dan mendapatkan respon yang dapat mengurangi kematian ibu serta bayi
positif bagi masyarakat. Masyarakat lebih yang ada di Kabupaten Karanganyar.
menyadari akan pentingnya kesehatan Setelah adanya kegiatan yang dilakukan
bagi mereka. untuk mengatasi kematian ibu dan bayi,
respon yang ditunjukkan masyarakat juga
c) Kelas Ibu Balita beragam. Ada yang berpendapat positif,
Kelas ibu balita ini merupakan kelas ada juga yang bersikap biasa saja. Selain
dimana para ibu yang mempunyai anak itu, belum semua pemangku kebijakan
berusia 0-5 tahun saling bertukar cerita berfokus terhadap penurunan AKI AKB.
dan berdiskusi tentang perkembangan
anaknya. Dengan adanya kelas ibu balita E. Penutup
ini juga diharapkan dapat menurunkan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
kematian pada bayi yang dilahirkan oleh dilakukan penulis mengenai responsivitas
si ibu. Kelas ibu balita di Kabupaten Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
Karanganyar telah terlaksana dengan dalam upaya menurunkan Angka Kematian
baik. Setidaknya telah berjalan minimal 1 Ibu dan Bayi ini sudah cukup baik atau telah
bulan sekali waktu adanya kegiatan responsif. Dalam melihat respon yang
posyandu. Dengan adanya kelas ibu balita ditunjukkan oleh DKK peneliti
ini juga diharapkan dapat menambah menggunakan kriteria responsivitas menurut
pengetahuan ibu-ibu terkait dengan Agus Dwiyanto. Adapun hasil penelitian
kesehatan buah hati mereka. yang dilakukan oleh peneliti dapat
disimpulkan sebagai berikut :
d) Penempelan stiker P4K (Program 1. Sikap yang ditunjukkan oleh Dinas
Perencanaan Persalinan dan Kesehatan
Pencegahan Komplikasi) Sikap yang ditunjukkan oleh Dinas
P4K (Program Perencanaan Persalinan Kesehatan dalam menurunkan Angka
dan Pencegahan Komplikasi) adalah Kematian Ibu dan Bayi bukan karena
suatu kegiatan dalam rangka adanya banyak keluhan dari masyarakat,
meningkatkan peran aktif suami, namun pemerintah justru menganggap

46
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

bahwa hal tersebut merupakan suatu dilakukan untuk mengatasi kematian ibu
masalah. Sikap yang ditunjukkan ini dan bayi, respon yang ditunjukkan
berupa adanya kerjasama yang telah masyarakat juga beragam. Ada yang
dilakukan dinas. Kerjasama ini banyak berpendapat positif, ada juga yang
melibatkan lintas sektor seperti bersikap biasa saja. Selain itu, belum
kerjasama dengan TIM PKK dan semua pemangku kebijakan berfokus
Puskesmas. Walaupun tidak adanya terhadap penurunan AKI AKB.
keluhan dari masyarakat namun dinas Adapun saran dari penelitian ini antara lain:
tetap berusaha untuk terus menurunkan 1. Hendaknya pihak Dinas Kesehatan
Angka Kematian Ibu dan Bayi karena Kabupaten Karanganyar lebih
kematian ibu dan bayi merupakan salah menfokuskan ke puskesmas di
satu indikator kesehatan. kecamatan-kecamatan untuk
2. Perbaikan penyelenggaraan memantau secara langsung
pelayanan publik pelaksanaan dan kegiatan yang ada.
Dinas Kesehatan terus melakukan Hal tersebut dapat dilakukan dengan
perbaikan terutama dengan mengadakan sosialisasi di kecamatan
mengingkatkan kualitas pelayanan dan bersama masyarakat agar masyarakat
terus berkomitmen dalam menurunkan lebih berantusias dalam menjaga
AKI AKB. Hal tersebut dapat dilihat kesehatan mereka.
walaupun Dinas Kesehatan tidak 2. Hendaknya masyarakat juga ikut
memberikan pelayanan langsung kepada berpartisipasi dengan kegiatan yang
masyarakat dan hanya memantau telah diberikan agar kegiatan tersebut
kegiatan yang ada, ternyata kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang
tersebut dapat berjalan dengan sesuai diharapkan.
yang diharapkan. Namun masih adanya
masyarakat yang tidak peduli dengan Daftar Pustaka
kegiatan yang diberikan membuat Abdiana. 2015. “Determinan Kematian Bayi
pemerintah tidak dapat berbuat banyak. di Kota Payakumbuh” Jurnal
3. Tindakan Dinas Kesehatan Kesehatan Masyarakat Andalas
Kabupaten untuk memberikan Vol. 9 No. 2
kepuasan kepada masyarakat terkait Afsah. 2016. “Analisis Jalur Faktor-Faktor
upaya menurunkan Angka Kematian Yang Mempengaruhi Angka
Ibu dan Bayi di Kabupaten Kematian Ibu Di Jawa Timur”
Karanganyar Jurnal Matematika dan
Banyak tindakan yang dilakukan oleh Pendidikan Matematika Vol. 1
dinas dalam terus menurunkan AKI No.2
AKB. Tindakan yang dilakukan antara Dwiyanti,Agus. 2005. Mewujudkan Good
lain adanya sosialisasi, kelas ibu hamil, Governance Melalui Pelayanan
kelas ibu balita, dan penempelan stiker Publik. Yogyakarta : Gadjah
P4K. Setelah adanya kegiatan yang Mada University Press

47
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

. 2006. Reformasi Birokrasi


Publik di Indonesia. Yogyakarta :
Gadjah Mana University Press.
Nurhamzah, Zulfa. 2016. “Responsivitas
Pelayanan Di Perpustakaan
Umum Balai Pemuda” Jurnal
Kajian Manajemen Pelayanan
Vol. 1 No. 1
Rangkuti, Saddiyah. 2015. “Upaya Menekan
Angka Kematian Ibu
Melahirkan”. Jurnal Ilmiah
Research Vol. 1 No. 3
Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif Dasar Teori dan
Penerapannya dalam Penelitian.
Surakarta : UNS Press
Tangkilisin, Hesel Nogi S. 2005.
Manajemen Publik. Jakarta: PT
Grasindo.
Wandira, Arinta Kusuma; dan Rachmah
Indawati tahun 2012 judul “Faktor
Penyebab Kematian Bayi di
Kabupaten Sidoarjo” Jurnal
Biometrika dan Kependudukan
Vol.1 No.1

48
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 3, 2017 hlm 40-49

49

Anda mungkin juga menyukai