Anda di halaman 1dari 13

HIGEIA 3 (3) (2019)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Pemanfataan Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas

Afifah Nur Indrastuti 1, Mardiana 1

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univesitas Negeri Semarang, Indonesia
1

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Puskesmas Kalongan merupakan
Diterima 3 Maret 2019 puskesmas yang mengalami penurunan cakupan K4 dalam 3 tahun terakhir dari tahun 2015-2017
Disetujui 21 Juli 2019 berturut-turut yaitu sebesar 88,6% 82,8%, 81,1%, masih dibawah target SPM (94%). Penelitian ini
Dipublikasikan 31 Juli dilaksanakan pada Juni 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Kalongan Kabupaten Semarang.Tujuan
2019 penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
________________ antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Kalongan Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini
Keywords: adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional, dilengkapi dengan kajian
Antenatal care, K4, mother kualitatif dengan wawancara mendalam. Jumlah responden 51 ibu melahirkan untuk penelitian
____________________ kuantitatif yang dipilih secara acak sederhana dan 5 responden untuk penelitian kualitatif. Data
DOI: dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
https://doi.org/10.15294 pekerjaan (p= 0,001), pengetahuan (p= 0,008), sikap (p= 0,001), dukungan keluarga (p= 0,015),
/higeia/v3i3/26952 kemudahan informasi (p= 0,033), keluhan penyakit (p= 0,039) memiliki hubungan dengan
____________________ pemanfaatan pelayanan antenatal care. Faktor umur (p= 0,956) dan kepemilikan jaminan kesehatan
(p= 0,234) tidak memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care.

Abstract
___________________________________________________________________
Based on data from Kalongan Primary Health Care had decreased K4 coverage in the last 3 years from 2015-
2017 in a row of 88.6% 82.8%, 81.1%, still below the SPM target ( 94%).This research was carried out in June
2018 in the Work Area of Kalongan District Health Center, Semarang Regency. The purpose of this study was
to determine the factors associated with the utilization of antenatal care services in the working area of
Kalongan Primary Health Care. This type of research was quantitative research with a cross-sectional study
design, supplemented by qualitative studies with in-depth interviews. The number of respondents 51 mothers
gave birth for quantitative research which was simple randomly selected and 5 respondents for qualitative
research. Data were analyzed using Chi Square test. The results showed that occupational factors (p = 0.001),
knowledge (p = 0.008), attitudes (p = 0.001), family support (p = 0.015), ease information (p = 0.033), disease
complaints (p = 0.039) have a relationship with the use of antenatal care services.

© 2019 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 e ISSN 1475-222656
E-mail: afifahnurindrastuti@gmail.com

369
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

PENDAHULUAN yang memastikan semua wanita mendapatkan


perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi dan sehat selama kehamilan dan persalinannya
salah satu indikator untuk menilai keadaan dan menjamin agar setiap ibu mampu
pelayanan di suatu Negara. Tingginya Angka mengakses pelayanan kesehatan ibu yang
Kematian Ibu (AKI) menunjukkan keadaan berkualitas. Penilaian pelaksanaan pelayanan
sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan melihat cakupan K1 (kunjungan ibu hamil yang
prenatal dan obstetrik yang rendah pula. telah mendapatkan pelayanan antenatal
Menurut Survey Demografi Kesehatan pertama kali oleh tenaga kesehatan) dan K4
Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia (kunjungan ibu hamil yang telah mendapatkan
mencapai 359/100.000 kelahiran hidup, angka pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai
ini meningkat dari SDKI tahun 2007 yaitu dengan jadwal yang dianjurkan yaitu 1 kali
228/100.000 kelahiran hidup, hal ini pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali
menunjukkan bahwa target MDG’S tahun 2015 pada trimester III. Angka cakupan kunjungan
yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu turun K1 di Indonesia pada tahun 2015 yaitu 95,75%,
menjadi 102/100.000 kelahiran hidup belum tahun 2016 meningkat menjadi 100% dan telah
tercapai (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2015). melampaui target yang ditetapkan. Angka
Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa cakupan K4 tahun 2015 yaitu 87,48% dan pada
Tengah pada tahun 2013 mencapai tahun 2016 mengalami penurunan menjadi
118,62/100.000 kelahiran hidup, kemudian 85,35%, angka tersebut menunjukkan bahwa
meningkat cukup signifikan pada tahun 2014 cakupan K4 belum mencapai target Renstra
menjadi 126,55/100.000 kelahiran hidup, 95%. (Kemenkes RI, 2016).
namun pada tahun 2015 mengalami penurunan Data cakupan kunjungan K1 di
menjadi 111,16/100.000 kelahiran hidup, pada Kabupaten Semarang tahun 2014 sebesar
tahun 2016 AKI mengalami sedikit penurunan 98,20%, tahun 2015 dan 2016 sudah mencapai
yaitu menjadi 109,65/100.000 kelahiran hidup 100%, sedangkan untuk angka cakupan K4
(Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2016). tahun 2014 yaitu 89,98% kemudian mengalami
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten sedikit peningkatan pada tahun 2015 menjadi
Semarang pada tahun 2012-2014 AKI selalu 90,3%, tahun 2016 mengalami penurunan
meningkat yaitu 78,01/100.000 kelahiran hidup. kembali menjadi 89,5%. Angka tersebut
120,22/100.000 kelahiran hidup, dan meningkat menunjukkan bahwa angka cakupan K4
kembali pada tahun 2014 menjadi Kabupaten Semarang selama kurun waktu 3
144,31/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun tahun terakhir belum mencapai target K4 SPM
2015 sudah mengalami penurunan menjadi yaitu 94% dan cenderung mengalami penurunan
120,34/100.000 kelahiran hidup kemudian (Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2016).
tahun 2016 turun kembali menjadi Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten
103,39/100.000 kelahiran hidup, walaupun Semarang tahun 2016, puskesmas dengan
sudah mengalami penurunan, AKI tahun 2016 cakupan kunjungan ibu hamil K4 terendah yaitu
belum dapat mencapai target SPM sebesar Puskesmas Kalongan. Angka cakupan
102/100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan kunjungan K4 Puskesmas Kalongan selama
Kabupaten Semarang, 2016). kurun waktu 3 tahun terakhir belum mencapai
Salah satu upaya yang dilakukan target SPM (94%) Kabupaten Semarang (Dinas
pemerintah untuk menurunkan Angka Kesehatan Kabupaten Semarang, 2016).
Kematian Ibu (AKI) melalui Kementerian Angka cakupan kunjungan kehamilan di
Kesehatan sejak tahun 1990 telah meluncurkan Puskesmas Kalongan tahun 2015 yaitu K1
safe motherhood initiative dan program making sebesar 100% dan K4 sebesar 88,6%, pada tahun
pregnancy safer pada tahun 2000, sebuah program 2016 cakupan K1 sebesar 100% dan cakupan K4

370
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

sebesar 82,8% dan pada tahun 2017 cakupan K1 METODE


sebesar 91,2% dan cakupan K4 sebesar 81,1%,
data tersebut menunjukkan bahwa angka Jenis dan rancangan penelitian yang
cakupan kunjungan K4 selama kurun waktu 3 digunakan dalam penelitian ini adalah
tahun terakhir selalu mengalami penurunan penelitian kuantitatif dengan rancangan crosss
(Puskesmas Kalongan, 2017). Angka sectional dan dilengkapi dengan kajian kualitatif.
kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 tahun Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas
2015 sebesar 11,4% dan meningkat pada tahun Kalongan Kabupaten Semarang. Instrumen
2016 yaitu 17,2%, tahun 2017 sebesar 10,1%, yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angka kesenjangan seharusnya tidak melebihi kuesioner dan pedoman wawancara. Populasi
dari 10%. penelitian ini adalah ibu melahirkan yang
Pada tahun 2017 terdapat kasus kematian memiliki bayi 0-6 bulan sampai dengan bulan
ibu nifas (post partum) sebesar 1 kasus, angka Juni 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas
ini meningkat signifikan karena pada tahun Kalongan Kabupaten Semarang. Teknik
2016 angka kematian ibu 0 dan terdapat kasus pengambilan sampel yaitu dengan cara random
kematian bayi sebesar 9 kasus. Presentase ibu sampling. Besar sampel dalam penelitian ini
hamil dengan risiko tinggi tahun 2017 sebanyak adalah 51 sampel. Informan utama dalam
65 kasus atau sebesar 11,58%. penelitian kualitatif yaitu 3 ibu melahirkan,
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh sedangkan informan triangulasi yaitu 3 orang
sejumlah ibu hamil di Indonesia belum dari anggota keluarga dan 2 orang bidan di
sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang wilayah kerja Puskesmas Kalongan Kabupaten
ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan Semarang.
tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan Sumber data penelitian ini terdiri dari dua
pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur sumber yaitu data primer dan data sekunder,
dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap data primer diperoleh dari pengisian kuesioner
faktor risiko kehamilan yang penting untuk oleh responden secara langsung dan wawancara
segera dini (Kemenkes RI, 2016). dengan informan utama dan informan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tringulasi, sedangkan data sekunder diperoleh
oleh Ulul (2013) ada beberapa faktor yang dari buku KIA untuk mengisi kunjungan
mempengaruhi pemanfaatan ANC yaitu antenatal care, profil kesehatan, Profil kesehatan
pengatahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Jawa Tengah, Profil Kesehatan Kabupaten
Penelitian yang dilakukan oleh Usman (2013), Semarang, dan hasil laporan Pemantauan
umur merupakan faktor yang mempengaruhi Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
pemanfaatan ANC dengan nilai p=0,039, (PWS-KIA) Puskesmas Kalongan.
penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2017), Teknik pengumpulan data dilakukan
salah satu faktor ibu hamil memanfaatkan dengan metode wawancara menggunakan
pelayanan yaitu pekerjaan ibu (p=0,003). kuesioner dan pedoman wawancara, melihat
Penelitian lain yang dilakukan oleh buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dari
Agustini (2013) faktor yang berhubungan responden, dan dokumentasi. Metode
dengan pemanfaatan pelayanan ANC adalah wawancara dilakukan untuk mengetahui umur
umur (p=0,013) pengetahuan (p=0,006), ibu, pekerjaaan ibu, pengetahuan, sikap,
pendidikan (p=0,016), dan akses dari tempat dukungan keluarga, kepemilikan jaminan
tinggal ke pelayanan kesehatan (p=0,002). kesehatan, kemudahan informasi, dan keluhan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyakit. Buku KIA responden digunakan
faktor-faktor yang berhubungan dengan untuk melihat kunjungan pemeriksaaan selama
pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kehamilan. Dokumentasi dalam penelitian ini
kerja Puskesmas Kalongan. bertujuan sebagai dokumen pelengkap berupa
foto selema penelitian.

371
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

Data hasil penelitian kemudian diuji mendapatkan dukungan keluarga dan sebanyak
dengan menggunakan uji chi square untuk 28 (54,9%) responden mempunyai dukungan
mengetahui hubungan dari setiap variabel keluarga yang baik. Distribusi kepemilikan
terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care jaminan kesehatan yaitu sebanyak 18 (35,3%)
dan kajian kualitatif disajikan dalam bentuk responden tidak memiliki jaminan kesehatan
narasi. Proses analisis data menggunakan dan sebanyak 33 (64,7%) responden memiliki
analisis univariat dan bivariat. jaminan kesehatan. Distribusi kemudahan
informasi yaitu sebanyak 24 (47,1%) responden
HASIL DAN PEMBAHASAN sulit dalam mendapatkan informasi dan
sebanyak 27 (52,9%) responden, mudah dalam
Analisis univariat dalam penelitian ini mendapatkan informasi. Distribusi keluhan
dapat dilihat pada tabel 1. Dari tabel 1, dapat penyakit yaitu sebanyak 30 (58,8%) responden
dilihat distribusi responden berdasarkan masing- mempunyai keluhan penyakit dan sebanyak 21
masing variabel. Distribusi umur responden (41,2%) responden tidak mempunyai keluhan
dengan kategori umur berisiko sebanyak 14 penyakit. Distribusi pemanfaatan pelayanan
(27,5%) responden dan kategori umur tidak ANC yaitu sebanyak 27 (52,9%) responden
berisiko 37 (72,5%) responden. Distribusi tidak memanfaatkan pelayanan ANC dan
pekerjaan responden yaitu sebanyak 32 (62,7%) sebanyak 24 (47,1%) responden memanfaatkan
responden dan sebanyak 19 (37,3%) responden pelayanan ANC. Analisis Bivariat dari hasil
tidak bekerja. Distribusi pengetahuan responden crosstab hubungan antara variabel terikat
yaitu sebanyak 28 (54,9%) memiliki dengan variabel bebas dapat dilihat pada tabel 2.
pengetahuan yang kurang dan sebanyak 23 Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa
(45,1%) memiliki pengetahuan yang baik. pemanfaatan pelayanan antenatal care
Distribusi sikap responden yaitu sebanyak 24 berhubungan dengan pekerjaan, pengetahuan,
(47,1) responden memiliki sikap yang kurang sikap, dukungan keluarga, kemudahan
dan sebanyak 27 (52,9%) responden memiliki informasi, dan keluhan penyakit, sedangkan
sikap yang baik. variabel umur dan kepemilikan jaminan
Distribusi dukungan keluarga yaitu kesehatan tidak berhubungan dengan
sebanyak 23 (45,1%) responden kurang pemanfaatan pelayanan antenatal care.

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Penelitian


No Variabel Kategori Jumlah Persentase (%)
1 Umur Berisiko 14 27,5
Tidak Berisiko 37 72,5
2 Pekerjaan Bekerja 32 62,7
Tidak Bekerja 19 37,3
3 Pengetahuan Kurang 28 54,9
Baik 23 45,1
4 Sikap Kurang 24 47,1
Baik 27 52,9
5 Dukungan Keluarga Kurang 23 45,1
Baik 28 54,9
6 Kepemilikan Jaminan Kesehatan Tidak Memiliki 18 35,3
Memiliki 33 64,7
7 Kemudahan Informasi Sulit 24 47,1
Mudah 27 52,9
8 Keluhan Penyakit Ada 30 58,8
Tidak Ada 21 41,2
9 Pemanfaatan Pelayanan ANC Tidak Memanfaatkan 27 52,9
Memanfaatkan 24 47,1

372
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

Tabel 2. Crosstab Hubungan antara Variabel Terikat dan Variabel Bebas


No Variabel Pemanfataan Pelayanan ANC p-value Keterangan
Tidak Memanfaatkan
Memanfaatkan
F % f %
Umur
1 Berisiko 8 57,1 6 42,9 Tidak
2 Tidak Berisiko 19 51,4 18 48,6 0,956 Berhubungan
Pekerjaan
1 Bekerja 23 71,9 9 28,1
2 Tidak Bekerja 4 21,1 15 78,9 0,001 Berhubungan
Pengetahuan
1 Kurang 20 71,4 8 28,6
2 Baik 7 30,4 16 69,6 0,008 Berhubungan
Sikap
1 Kurang 19 79,2 5 20,8
2 Baik 8 29,6 19 70,4 0,001 Berhubungan
Dukungan Keluarga
1 Kurang 17 73,9 6 26,1
Mendukung 0,015 Berhubungan
2 Mendukung 10 35,7 18 64,3
Kepemilikan Jaminan Kesehatan
1 Tidak Memiliki 7 38,9 11 61,1 Tidak
2 Memiliki 20 60,6 13 39,4 0,234 Berhubungan
Kemudahan Informasi
1 Sulit 17 70,8 7 29,2
2 Mudah 10 37,0 17 63,0 0,033 Berhubungan
Keluhan Penyakit
1 Ada 20 66,7 10 33,3
2 Tidak Ada 7 33,3 14 66,7 0,039 Berhubungan

Berdasarkan data hasil penelitian pada kelompok umur yang berisiko karena
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan tingkat kerentanan kehamilan dan potensi
antara umur dengan pemanfaatan pelayanan komplikasi kehamilan yang lebih tinggi
antenatal care. Sebagian besar ibu di wilayah dibanding kelompok umur yang tidak berisiko.
kerja Puskesmas Kalongan termasuk kelompok Pada umur dibawah 20 tahun rahim dan
umur tidak berisiko. Umur dapat dijadikan panggul seringkali belum tumbuh mencapai
sebagai alat ukur dalam menetapkan diagnosa ukuran dewasa, akibatnya ibu hamil yang pada
selama kehamilan atau persalinan yang berisiko umur tersebut kemungkinan mengalami
maupun tidak berisiko, semakin rendah umur persalinan lama atau gangguan lainnya kerena
seseorang dalam kehamilan, maka semakin ketidaksiapan ibu menerima tanggungjawab
berisiko terhadap kehamilan dan persalinannya. sebagai orangtua. Sedangkan pada umur 35
Begitu sebaliknya semakin tinggi umur tahun lebih, kesehatan ibu sudah menurun,
seseorang dalam kehamilan dapat akibatnya ibu hamil pada umur tersebut
mempengaruhi keadaan optimalisasi ibu mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
maupun janin pada persalinan yang akan mempunyai anak cacat, persalinan lama dan
dihadapi (Handayani, 2015). perdarahan. Berdasarkan hasil wawancara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan ibu umur kurang dari 20 tahun mereka
yang tidak berisiko memiliki presentase yang mengatakan bahwa malu untuk melakukan
lebih tinggi dalam memanfaatkan pelayanan antenatal care karena umurnya masih terlalu
antenatal care. Hasil ini tidak sejalan dengan muda dan terkadang juga menjadi pembicaraan
aspek kebutuhan layanan antenatal care dimana teteangga, begitu juga ibu dengan umur lebih
seharusnya lebih diutamakan pemenuhannya dari 35 tahun merasa sudah mempunyai

373
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

pengetahuan dan pengalaman yang lebih memiliki keluhan selama hamil jarang
tentang kehamilan sehingga mereka tidak melakukan pemeriksaan kehamilan. Informan
merasa perlu untuk melakukan antenatal care. menjelaskan jika ada waktu longgar saja mereka
Hasil penelitian diatas didukung oleh melakukan pemeriksaan kehamilan saat sudah
penelitian yang dilakukan oleh Paputungan pulang bekerja jika pulang kerja masih sore. Hal
(2016) terkait kunjungan antenatal care yang ini juga dikatakan oleh bidan di wilayah kerja
dilakukan di Provinsi Papua, hasil penelitian Puskesmas Kalongan, bahwa kebanyakan ibu di
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara wilayah Kalongan bekerja di industri sehingga
umur dengan kunjungan antenatal care karena jarang memanfaatkan pelayanan antenatal care.
sebagian besar ibu hamil yang melakukan Namun, berdasarkan keterangan dari bidan
kunjunga antenatal adalah antara umur 20-35 masih terdapat juga ibu yang tidak pernah
tahun, hasil yang sama juga diperoleh dari periksa dengan alasan tidak memiliki keluhan
penelitian Yanti (2015), bahwa tidak ada padahal ibu tersebut juga tidak bekerja.
hubungan antara umur dengan cakupan Penelitian yang dilakukan oleh
kunjungan K4 di Kabupaten Grobongan. Manuputty (2016) yang meneliti tentang faktor
Semakin banyak pengetahuan dan pengalaman terkait jumlah kunjungan antental care di
ibu maka akan semakin baik pula dalam Puskesmas Jayapura, dimana berdasarkan hasil
memanfaatkan pelayanan antenatal care sehingga penelitian, menunjukkan bahwa pekerjaan
faktor umur ibu yang berisiko tidak merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
mempengaruhi ibu dalam memanfaatkan jumlah kunjungan antenatal care, hasil penelitian
pelayanan antenatal care. Dalam penelitian ini, ini senada dengan penelitian yang dilakukan
sebagian besar umur ibu yaitu kelompok umur oleh Susanto (2017), bahwa terdapat hubungan
ibu yang tidak berisiko jadi mereka cenderung antara pekerjaan ibu dengan pemanfaatan
untuk tidak memanfaatkan pelayanan antenatal pelayanan antenatal care, penelitian ini juga
care. sejalan dengan penelitian Ahmalia (2018),
Pekerjaan dapat mempengaruhi waktu bahwa pekerjaan ibu dapat mempengaruhi
yang dimiliki oleh seseorang untuk utilisasi pelayanan antenatal care di Rumah Sakit
mendapatkan berbagai informasi. Pekerjaan Puri Cinere. Berbeda dengan penelitian yang
dapat memberikan dorongan kepada seseorang dilakukan oleh Agustini (2013), yang meneliti
dalam mengambil tindakan untuk kesehatannya tentang rendahnya kunjungan K4 di wilayah
(Mardiyah, 2014). Ibu yang bekerja kurang Puskesmas Bambu Apus II menunjukkan bahwa
mempunyai waktu untuk memeriksakan tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu
kehamilannya bila dibandingkan dengan ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care,
yang tidak bekerja, mungkin hal ini juga bisa karena menurut hasil penelitiannya walaupun
dipengaruhi oleh wanita yang bekerja yang ibu hamil melakukan pekerjaan di luar rumah
bekerja lebih mempunyai wawasan yang lebih apabila pengetahuan yang dimiliki baik maka
luas sehingga dapat memutuskan sendiri kapan akan melakukan kunjungan kehamilan secara
dan dimana ibu memeriksakan kehamilannya. lengkap walaupun di tempat pelayanan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan yang berbeda-beda.
terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemanfaatan pelayanan antenatal care, hasil ini terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
juga diperkuat dengan wawancara mendalam dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di
yang dilakukan terhadap ibu, informan wilayah kerja Puskesmas Kalongan. Adanya
mengatakan bahwa belum rutin dalam hubungan ini karena distribusi responden
melakukan pelayanan antenatal care dengan dengan pengetahuan yang baik, lebih
alasan karena mereka bekerja sehingga kurang memanfaatkan pelayanan antenatal care daripada
memiliki waktu untuk periksa ke pelayanan ibu dengan pengetahuan yang kurang. Sebagian
kesehatan, ditambah lagi informan yang tidak responden dalam penelitian ini memiliki

374
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

pengetahuan yang masih kurang terkait pelayanan antenatal care, hasil ini juga sesuai
pelayanan antenatal care. dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustini
Pengetahuan adalah hasil penginderaan (2013), yang menyatakan bahwa terdapat
manusia atau hasil tahu terhadap objek melalui hubungan antara pengetahuan dengan
indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, kunjungan K4, begitu juga dengan penelitian
dsb). Pengetahuan merupakan indikator dari Abu (2017), yang menyatakan bahwa
seseorang dalam melakukan suatu tindakan, jika terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
seseorang didasari dengan pengetahuan yang pemanfaatan pelayanan antenatal care. Penelitian
baik terhadap kesehatan maka orang tersebut lain oleh Yaya (2017), menunjukkan bahwa
akan memahami pentingnya menjaga kesehatan responden dengan pengetahuan yang baik
dan memotivasi diri untuk diaplikasikan dalam tentang pelayanan kesehatan 0,816 kali lebih
kehidupannya (Tamaka, 2013). memanfaatkan pelayanan kesehatan
Pengetahuan sebenarnya bisa didapat ibu dibandingkan dengan responden yang memiliki
melalui kelas ibu hamil, namun berdasarkan pengetahuan kurang baik.
wawancara dengan ibu mereka jarang sekali Pengetahuan sangat mempengaruhi
mengikuti kelas ibu hamil bahkan banyak yang perilaku ibu hamil dalam memanfaatkan
tidak pernah mengikuti dengan alasan sibuk pelayanan antenatal care, pengetahuan yang baik
bekerja ataupun dengan alasan tidak ada yang tentang pemeriksaan kehamilan akan
mengantar. Pernyataan yang sama juga mendorong ibu untuk memeriksakan
diungkapkan oleh bidan di wilayah kerja kehamilannya. Pengetahuan ibu yang baik akan
Puskesmas Kalongan, sebagian besar ibu kurang meningkatkan kepeduliannya terhadap
antusias untuk mengikuti kelas ibu hamil. Kelas kehamilannya sehingga ibu termotivasi untuk
ibu hamil dilaksanakan 3-4 kali dalam setahun memanfaatkan pelayanan antenatal care.
dari puskesmas, dengan mengikuti kelas ibu Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hamil dapat meningkatkan pengetahuan ibu hubungan antara sikap ibu dengan pemanfaatan
terkait kehamilan sehingga ibu mau pelayanan antenatal care. Sikap merupakan
memanfaatkan pelayanan antenatal care secara kecenderungan berpikir, berpersepsi dan
rutin, namun dalam pelaksaannya di wilayah bertindak. Sikap melibatkan faktor pendapat
kerja Puskesmas Kalongan sendiri kurang dan emosi yang bersangkutan seperti rasa suka,
maksimal. Masih kurangnya pemanfaatan tidak suka, setuju, tidak setuju dan sikap baik,
pelayanan antenatal care di wilayah kerja tidak baik. Sikap dan keyakinan berpengaruh
Puskesmas Kalongan juga dikarenakan karena terhadap proses pemanfaatan pelayanan
mereka tidak mengetahui tentang standar kesehatan, respon ibu tentang pemeriksaan
kunjungan antenatal care dari kebijakan kehamilan merupakan salah satu faktor yang
pemerintah yaitu satu kali trimester pertama, mempengaruhi keteraturan antenatal care.
satu kali trimester kedua, dan dua kali pada Adanya sikap yang baik tentang pelaksanaan
trimester ketiga. Berdasarkan keterangan bidan antenatal care mencerminkan kepedulian ibu
masih ada responden yang sudah hamil tua hamil terhadap kesehatan diri dan janinnya.
namun belum pernah periksa dengan alasan Dalam penelitian ini sebagian besar
tidak mempunyai keluhan-keluhan, hal tersebut responden bersikap baik dalam pemanfaatan
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu masih pelayanan antenatal care. Semakin baik sikap ibu
rendah. maka semakin tinggi pula dalam memanfaatkan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh pelayanan antenatal care, begitupun sebaliknya
Adewoye (2013), mengenai pemanfaatan jika sikap ibu kurang baik maka semakin rendah
pelayanan antenatal care di Ilorin Timur Nigeria, pula dalam memanfaatkan pelayanan antenatal
juga mengatakan bahwa lebih dari dua per tiga care. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan
responden berkunjung ke pelayanan antenatal hasil penelitian kualitatif dengan wawancara,
care memiliki pengetahuan yang baik tentang bahwa ibu di wilayah kerja Puskesmas

375
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

Kalongan sudah mempunyai sikap yang baik Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terhadap pemeriksaan kehamilan, namun masih terdapat hubungan antara dukungan keluarga
banyak ibu yang belum melakukan pemeriksaan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di
kehamilan secara rutin dan sesuai dengan wilayah kerja Puskesmas Kalongan. Dukungan
standar. Berdasarkan keterangan bidan masih merupakan salah satu karekteristik kemampuan
banyak ibu yang melakukan pemeriksaan awal yang berasal dari keluarga. Dukungan sangat
setelah mengetahui hamil lebih dari 3 bulan dibutuhkan ibu dalam kehamilan, individu yang
ataupun melakukan pemeriksaan ketika sudah beperan dalam memberikan dukungan adalah
hamil tua saja atau akan melahirkan dengan suami, orangtua, anak, sanak keluarga, teman,
alasan belum yakin bahwa mereka memang dan tenaga kesehatan, namun individu yang
benar hamil sehingga menunggu sampai yakin paling berperan dalam kehamilan yaitu
hamil untuk melakukan kunjungan antenatal dukungan dari suami. Dukungan suami yang
care. Sikap ibu ini juga dipengaruhi oleh paling besar dalam bentuk memberikan ijin
pengetahuan tentang antenatal care, ibu di pemeriksaan antenatal care, mengantar saat
wilayah kerja Puskesmas Kalongan belum pemeriksaan antenatal care, dan memperhatikan
memahami tentang antenatal care dan standar kesehatan ibu hamil.
antenatal care yang benar, hal tersebut karena Dalam penelitian ini sebagian besar
ibu-ibu kurang mendapatkan informasi tentang responden mendapatkan dukungan dari
pemeriksaan kehamilan yang biasanya didapat keluarga untuk memanfaatkan pelayanan
saat kunjungan antenatal care maupun saat kelas antenatal care. Hasil ini juga didukung dari
ibu hamil. pernyataan anggota keluarga saat wawancara,
Penelitian yang dilakukan oleh Fitrayeni mereka menyatakan bahwa selalu memberikan
(2015), menyatakan bahwa terdapat hubungan dukungan kepada ibu yaitu dalam bentuk
yang signifikan antara sikap ibu dengan memberikan ijin untuk periksa antenatal care
pemanfaatan pelayanan antenatal care, ibu maupun mengantar saat pemeriksaan antenatal
dengan sikap yang baik akan mempengaruhi care, mereka juga memperhatikan kesehatan ibu
tindakan terhadap pemanfaatan pelayanan saat hamil, karena sebagian besar ibu di wilayah
antenatal care. Penelitian oleh Mardiyah (2013), kerja Puskesmas Kalongan bekerja, menurut
juga menyatakan bahwa terdapat hubungan pernyataan dari salah satu informan dia selalu
antara sikap ibu dengan pemanfataan pelayanan menasihati ibu hamil agar selalu berhati-hati
antenatal care. Penelitian oleh Tura (2009), dan menjaga kesehatan kehamilan saat bekerja.
mengatakan bahwa sikap merupakan faktor Selain dari suami ibu di wilayah kerja
yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan Puskesmas Kalongan juga mendapat dukungan
antenatal care oleh ibu di Ethiopia. dari orangtua terutama ibu, karena dalam hal
Sikap dapat mempengaruhi tindakan ini orangtua sudah berpengalaman tentang
seseorang tetapi tidak langsung terwujud dalam kehamilan sehingga mereka selalu memberikan
satu tindakan, untuk mewujudkan sikap dukungan kepada anaknya seperti
menjadi menjadi suatu tindakan nyata mengingatkan untuk periksa ataupun
diperlukan faktor pendorong lain. Sikap ibu memberikan informasai terkait kehamilan
hamil mengenai pemanfaatan pelayanan Penelitian yang dilakukan oleh Yanti
antenatal care dipengaruhi oleh informasi yang (2015) di Kabupaten Grobogan yang
didapat dari bidan maupun kader di wilayah menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
setempat. Ibu dengan sikap lebih baik terhadap dukungan keluarga dengan kunjungan
pemanfaatan pelayanan antenatal care akan pelayanan K4, penelitian Sari (2015)
mengambil keputusan untu melakukan menyatakan bahwa responden yang mempunyai
pemeriksaan antenatal care secara rutin sesuai dukungan yang kurang terhadap istrinya,
dengan standar minimal kunjungan antenatal sehingga berpengaruh terhadap keinginan ibu
care (Nurmawati, 2018). untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.

376
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

Kurangnya dukungan suami pada ibu karena pelayanan antenatal care, karena setiap periksa
kurangnya kesadaran akan pentingnya tidak semua ibu menggunakan Kartu Jaminan
kesehatan dan juga dikarenakan kurang Kesehatan. Sebagian besar responden sudah
kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan memiliki jaminan kesehatan, karena sebagian
juga pentingnya memeriksakan kesehatan ibu besar ibu pekerja industri, mereka mendapatkan
dan janin, serta pengaruh orangtua atau mertua kartu jaminan kesehatan dari tempat mereka
yang tidak mendukung. Penelitian Fitrayeni bekerja, hal ini seharusnya lebih meningkatkan
(2013) yang menyatakan bahwa terdapat kesadaran ibu untuk lebih memanfaatkan
hubungan antara dukungan keluarga dengan pelayanan antenatal care.
pemanfaatan pelayanan antenatal care. Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi
dari Abu (2017) juga menunjukkan hasil yang (2014), menyatakan bahwa kepemilikan
sama bahwa terdapat hubungan antara jaminan kesehatan tidak memiliki hubungan
dukungan keluarga dengan pemanfaatan yang signifikan dengan pemanfaatan
pelayanan antenatal care, adanya dukungan dari pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
keluarga terutama dukungan suami kepada istri Puskesmas Barebbo, karena jarak yang
dalam memeriksakan kehamilannya diikuti membatasi kemampuan dan kemauan wanita
dengan peningkatan pemanfaatan pelayanan untuk mencari pelayanan, terutama jika sarana
antenatal care. Berbeda dengan penelitian yang transportasi yang tersedia terbatas, komunikasi
dilakukan oleh Usman (2018), menyatkan yang sulit dan di daerah tersebut tidak tersebut
bahwa tidak terdapat pengaruh antara tidak tersebut tidak ada rumah sakit. Berbeda
dukungan keluarga dengan pemanfaatan dengan penelitian yang dilakukan Kurniawan
pelayanan antenatal, ibu hamil yang memiliki (2012), bahwa kepemilikan asuransi kesehatan
dukungan suami atau keluarga yang cukup memiliki hubungan yang signifikan dengan
maupun kurang ibu tetap memanfaatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada
pelayanan ANC, ini disebabkan karena masyarakat, dengan adanya asuransi kesehatan
kemandirian ibu dalam melakukan pemeriksaan dapat meningkatkan akses terhadap pelayanan
ke puskesmas. kesehatan, penelitian oleh Yadam (2013), juga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa juga menyatakan bahwa kepemilikan asuransi
tidak terdapat hubungan antara kepemilikan kesehatan memiliki hubungan yang signifikan
jaminan kesehatan dengan pemanfaatan dengan dengan pemanfaatan pelayanan
pelayanan antenatal care di wilayah kerja kesehatan di Mongolia, seseorang yang
Puskesmas Kalongan. Asuransi kesehatan dapat mempunyai asuransi kesehatan lebih
mempengaruhi konsumsi pelayanan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan karena
kesehatan. Manfaat jaminan kesehatan adalah tidak perlu membayar biaya pelayanan
membebaskan peserta dari kesulitan kesehatan.
menyediakan dana tunai, biaya kesehatan dapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
diawasi dan tersedianya data kesehatan. terdapat hubungan antara kemudahan informasi
Kepemilikan Jaminan Kesehatan Keluarga dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care.
dapat dimanfaatkan di pelayanan kesehatan. Kemudahan informasi merupakan salah satu
Kepemilikan Jaminan Kesehatan mempunyai faktor yang mempengaruhi sesorang dalam
peran penting dalam pemeliharaan kesehatan menentukan utilisasi pelayanan kesehatan.
masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat Kemudahan informasi memiliki peranan
akan pelayanan kesehatan akan terpenuhi penting dalam mempengaruhi keputusan pasien
(Christasani, 2016). Namun, hal ini tidak terhadap utilisasi pelayanan kesehatan. Hal ini
berpengaruh pada ibu di wilayah kerja karena sebaik apapun kualitas suatu pelayanan
Puskesmas Kalongan walaupun mereka yang kesehatan yang tersedia, jika konsumen belum
memiliki jaminan kesehatan tidak pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa
mempengaruhi ibu untuk lebih memanfaatkan produk pelayanan kesehatan tersebut akan

377
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan wawancara dengan responden, mereka juga
membelinya. mendapatkan informasi mengenai pemeriksaan
Dalam penelitian ini sebagian besar kehamilan dari bidan maupun orangtua, bidan
responden mengatakan mudah dalam memberikan informasi saat responden
mendapatkan informasi, walaupun mereka tidak melakukan kunjungan antenatal care, selain dari
mengikuti kelas ibu hamil, informasi mereka bidan mereka mendapat informasi dari
dapatkan dari orangtua dan internet. Temuan orangtua, karena orangtua sudah
hasil penelitian ini mengasumsikan bahwa berpengalaman sehingga mengetahui berbagai
semakin mudah mendapatkan informasi terkait informasi terlai pemeriksaan kehamilan maupun
antenatal care, maka semakin tinggi peluang ibu kehamilan. Informasi tentang antenatal care yang
untuk memanfaatkan pelayanan antenatal care. diberikan oleh tenaga kesehatan maupun media
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang cetak atau elektronik, akan meningkatkan
dilakukan oleh Ahmalia (2018), yang pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
menyatakan bahwa kemudahan informasi antenatal care, sehingga dapat mendorong ibu
memiliki hubungan yang bermakna dengan untuk memanfaatkan pelayanan antenatal care.
keputusan pasien antenatal care dalam Informasi juga bisa didapat melalui pendidikan
memanfaatkan pelayanan persalinan di Rumah kesehatan, biasnya diberikan oleh tenaga
Sakit Puri Cinere. Hasil penelitian ini juga kesehatan saat ibu melakukan antenatal care,
sesuai dengan penelitian Pratiwi (2016), yang informasi tersebut dapat berupa informasi
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tentang tanda bahaya saat kehamilan dan gejala
kemudahan infromasi dengan pemanfaatan selama kehamilan, persalinan dan pasca partum
pelayanan Puslakes UNNES oleh mahasiswa dan fokus pada jarak kelahiran dan keluarga
Universitas Negeri Semarang, mayoritas berencana (Joshi, 2014).
mahasiswa mendapatkan informasi melalaui Hasil penelitian menunjukkan bahwa
teman, dosen, maupun piha Puslakes. terdapat hubungan antara keluhan penyakit
Penelitian lain oleh Paudel (2016) yang dengan pemanfaatan pelayanan, antenatal care di
meneliti terkait penggunaan layanan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kalongan. Kondisi ibu
Pedesaan Banke, Nepal menyatakan bahwa selama kehamilan harus dipahami, agar ibu
peningkatan penggunaan layanan ANC juga tahu bagaimana keadaan (keluhan) normal atau
dipengaruhi oleh informasi yang didapat dari tidak. Keluhan normal yang tidak
TV maupun kader setempat, sejalan juga membahayakan nagi kehamilan seperti
dengan penelitian Shahjahan (2012), akses ke perubahan hormonal atau perubahan bentuk
media massa (surat kabar dan TV) memiliki efek tubuh. Keluhan atau keadaaan yang
positif terhadap penggunaan layanan antenatal memebahyakn seperti perdarahan baik sedikit
care. atau banyak, pembengkakan pada kaki yang
Hasil penelitian ini juga didukung oleh tidak hilang setelah istirahat disertai nyeri
pernyataan ibu dalam wawancara yang telah kepala, mual dan neyeri ulu hati, keluar cairan
dilakukan, mereka mengatakan bahwa ketuban sebelum cukup umur, janin tidak
informasi yang mereka dapat biasanya didapat bergerak atau jarang dalam sehari semalam dan
dari internet, bidan, maupun dari orangtua berat badan tidak bertambah bahkan turun
responden. Berdasarkan keterangan dari ibu (Sistiarani, 2014).
dikarenakan sebagian besar ibu bekerja mereka Kondisi ibu mempunyai hubungan
tidak sempat mengikuti penyuluhan ataupun dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care
kelas ibu hamil sehingga mereka memanfaatkan karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam
internet, namun tidak semua ibu mengerti diri ibu ditambah dengan adanya keluhan-
tentang internet hanya sebagian saja dan keluhan penyakit yang dialami ibu selama
terkadang mereka tidak sempat untuk membuka kehamilan membuat ibu cemas dengan keadaan
internet karena terlalu lelah bekerja. Hasil dirinya sehingga mendorong ibu untuk

378
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

memeriksakan kehamilannya ke pelayanan tentang faktor yang mempengaruhi


kesehatan. Jika ibu memanfaatkan pelayanan pemanfaatan pelayanan antenatal care.
antenatal care maka keluhan yang dirasakan
dapat diatasi terutama rasa cemas ibu terhadap DAFTAR PUSTAKA
kondisi kehamilan (Karamelka, 2015).
Berdasarkan wawancara dengan bidan di Abu, A. D. K. H., Kusumawati, Y., & Werdani, K.
wilayah kerja Puskesmas Kalongan, masih E. 2017. Hubungan karakteristik bidan
terdapat ibu yang tidak memeriksakan dengan mutu pelayanan antenatal care
kehamilannya dengan alasan tidak terdapat berdasarkan standar operasional. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1): 94-100.
keluhan, tidak semua ibu dengan keluhan juga
Adewoye. K. R., Musa, I.O., Babatunde O.A. 2013.
memeriksakan kehamilannya di pelayanan
Knowledge and Utilization of Antenatal Care
kesehatan, hal ini menunjukkan bahwa masih Services by Women of Child Bearing Age in
kurangnya keasadaran ibu untuk memeriksakan Ilorin-East Local Government Area, North
kehamilannya apalagi tidak terjadi keluhan. Central Nigeria. International Journal of Science
Hasil wawancara dengan ibu, mereka yang and Technology, 3(3): 188-193.
memiliki keluhan tidak semua memeriksakan Ahmalia, R. 2018. Hubungan Pengetahuan
kehamilannya dengan alasan bahwa hanya Pendidikan dan Dukungan Suami dengan
keluhan ringan saja dan mereka beralasan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care Di
Puskesmas Lubuk Alung Tahun 2017. Human
bahwa sudah berpengalaman untuk mengatasi
Care Journal, 3(1).
hal tersebut.
Agustini, N. N. M., Suryani, N., & Murdani, P.
Hasil penelitian oleh Susanto (2017), 2013. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara Ibu dan Dukungan Keluarga dengan Cakupan
keluhan penyakit dengan pemanfaatan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja
pelayanan antenatal di Puskesmas Pegandan. Puskesmas Buleleng I. Jurnal Magister
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Kedokteran Keluarga, 1(1): 67-79.
Karamelka (2015), yang menyatakan bahwa Christasani, P. D., & Satibi, S. 2016. Kajian Faktor
terdapat hubungan antara kondisi ibu dengan Demografi Terhadap Kepuasan Pasien
Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas
pemanfaatan pelayanan antenatal care di
Kesehatan Tingkat Pertama. Jurnal Farmasi
Puskesmas Wolo Kabupaten Kolaka.
Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical
Sciences and Community), 13(1): 28-34.
PENUTUP Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2015. Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesi. Semarang:
Simpulan dari penelitian ini Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
menunjukkan bahwa faktor pekerjaan (p= Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. 2016. Profil
0,001), pengetahuan (p= 0,008), sikap (p= Kesehatan Kabupaten Semarang. Semarang:
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.
0,001), dukungan keluarga (p= 0,015),
Handayani, S., & Budianingrum, S. 2015. Analisis
kemudahan informasi (p= 0,033), keluhan
faktor yang mempengaruhi kekurangan energi
penyakit (p= 0,039) memiliki hubungan dengan kronis pada ibu hamil di wilayah Puskesmas
pemanfaatan pelayanan antenatal care. Faktor Wedi Klaten. INVOLUSI Jurnal Ilmu
umur (p= 0,956) dan kepemilikan jaminan Kebidanan, 1(1).
kesehatan (p= 0,234) tidak memiliki hubungan Fitrayeni, Suryati, Faranti, R.M. 2016. Penyebab
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Rendahnya Kelengkapan Kunjungan
Saran bagi ibu yaitu agar lebih Antenatal Care Ibu Hamil di Wilayah Kerja
meningkatkan pemanfaatan dalam pelayanan Puskesmas Pegambiran. Jurnal Kesehatan
Mayarakat Andalas, 10(1): 101-107.
antenatal care dan saran penelitian selanjutnya
Joshi, C., Torvaldsen, S., Hodgson, R., Hayen, A.
adalah dengan menambahkan variabel riwayat
2014. Factors Associated with The Use and
kehamilan ibu sebelumnya dan perlu adanya Quality of Antenatal Care in Nepal: A
variabel baru untuk lebih dalam menganalisa Population-Based Study Using The

379
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

Demographic and Health Survey Data. BMC (Journal of Public Health Research and
Pregnancy and Childbirth Journal, 14 (94): 1-11. Development), 1(4): 49-60.
Karamelka, W. 2015. Faktor yang Mempengaruhi Pratiwi, A.A., Balgis., Yusran, A. 2014. Faktor yang
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Wilayah Kerja Puskesmas Kec. Wolo Kabupaten Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Wilayah
Kolaka 2015. Skripsi. Kendari: Uniersitas Halu Kerja Puskesmas Barebbo Kabupaten Bone.
Oleo. Jurnal AKK, 3(1): 22-29.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Puskesmas Kalongan. 2017. Hasill Laporan
Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
Kesehatan RI. dan Anak (PWS-KIA). Kalongan: Puskesmas
Kurniawan, A., & Intiasari, A. D. 2012. Kebutuhan Kalongan.
Jaminan Kesehatan Masyarakat di Wiliyah Rachmawati, A. I., Puspitarani, R. D., & Cania, E.
Perdesaan. Kesmas: National Public Health 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Journal, 7(1): 3-7. Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil. Jurnal
Manuputty, Riestiyani, Rantetampang A.L, Sandjaja Majority, 7(1): 72-76.
B. 2016. Factors Affecting the Number of Sari, Gita N., Fitriana S, Anggraini, D. H. 2015.
Antenatal Care Visit at Public Health Centre Faktor Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan
of Jayapura City by 2016. International Journal Keluarga dan Penghasilan Keluarga yang
of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan
30 (3): 190-198. Antenatal. Jurnal Ilmu dan Tekonologi
Mardiyah, U. L., Herawati, Y. T., & Witcahyo, E. Kesehatan, 2(2:, 77-82.
2014. Faktor yang Berhubungan dengan Septiani, W., Rosmanidar. 2017. Faktor-Faktor yang
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal oleh Ibu Berhubungan sdengan Pemanfaatan
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas
Tempurejo Kabupaten Jember Tahun 2013 Wilayah I Dinas Kesehatan Kabupaten
(Correlated Factors of Antenatal Services Kuantan Singingi Tahun 2015. Jurnal Menara
Utilization by Pregnant Women at Ilmu, 11(78): 164-172.
Community Health Center of Tempurejo. Shahjahan, Md., Chodhury, H.A., Akter, J., Afroz,
Pustaka Kesehatan, 2(1): 58-65. A., Rahman, M., Hafez, M. 2012. Factors
Nuareni, T. 2016. Analisis Faktor yang Berhubungan Associated with Use of Antenatal Care
dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Services in Rural Area Bangladesh. South East
Hamil di Puskesmas Bambu Apus Jakarta Asia Journal of Public Health, 2(2): 61-66.
Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(4): 20- Sistiarani, C., Gamelia, E., & Sari, D. U. P. 2014.
29. Fungsi pemanfaatan buku KIA terhadap
Nurmawati, N., & Indrawati, F. 2018. Cakupan pengetahuan kesehatan ibu dan anak pada
Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil. ibu. Kesmas: National Public Health Journal,
HIGEIA (Journal of Public Health Research and 8(8): 353-358.
Development), 2(1): 113-124. Susanto, J., & Ismail, C. S. 2017. Faktor yang
Paputungan, R., Solang, S. D., & Imbar, H. 2016. Berhubungan dengan Pemeriksaan Antenatal
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Care (Anc) Kunjungan 1–Kunjungan 4 (K1–
Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas K4) pada Ibu Hamil di RSUD Kota Kendari
Tanoyan Kabupaten Bolaang Mongondow. Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 4(2): 69-76. Kesehatan Masyarakat, 1(3).
Paudel, R.K., Bang, T., Seo, A.H. 2016. Factors Tamaka, C., Madianung, A., & Sambeka, J. 2013.
Related to Regular Use of ANC Services Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan
among Mothers of Children under One Year Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care Di
of Age in Rural Communities of Banke Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
District, Nepal. Asian Pacific Journal of Health Kota Manado. Jurnal Keperawatan, 1(1).
Sciences, 3(3): 216-222. Tura, G. 2009. Antenatal care service utilization and
Pratiwi, A., Bambang, B. R. 2017. Pemanfaatan associated factors in Metekel Zone, Northwest
Pusat Layanan Kesehatan (PUSLAKES) Ethiopia. Ethiopian Journal of Health Sciences,
Universitas Negeri Semarang. HIGEIA 19(2).

380
Afifah, N. I., Mardiana / Pemanfaatan Pelayanan Antenatal / HIGEIA 3 (3) (2019)

Usman, Suherman, N.U., dan Rusman, A.D. 2018. Yanti, Y. E. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan
Faktor yang Berhubungan dengan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Terhadap
Pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Keteraturan Kunjungan Antenatal Care
Madising Na Mario Kota Pare-Pare. Jurnal (ANC) di Puskesmas Wates Lampung Tengah
Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 1(1): 1-15. Tahun 2014. Jurnal Kebidanan Malahayati,
Yadam, A., Shinohara, R., Sugisawa, Y., Tanaka, E., 1(2).
Watanabe, T. 2013. Factors Associated with Yaya, S., Ghose, B., Micahel, E.I. 2017. Factors
Health Service. Utilization in Ulaanbaatar, Associated with the Utilization Delivery
Mongolia: A Population – Based Study. J Services in Bangladesh. PLoS One Journal
Epidemiol, 23(5): 320-328. Pone, 12(2): 73-82.

381

Anda mungkin juga menyukai