Hasil Penelitian ; Penyebab kerterlambatan ibu mengakses pelayanan ANC diawali dengan keterlambatan ibu
membuat keputusan. Hal tersebut disebabkan oleh multifaktor yaitu faktor individu (pengetahuan, pemahaman dan
prioritas kebutuhan) dan faktor sosiocultural (status dan kedudukan wanita serta stigma terhadap kehamilan).
Setelah itu diikuti dengan keterlambatan dalam mencari pelayanan ANC yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi
(biaya) serta pengalaman terhadap kualitas ANC.
2. Heumasse Y. Faktor faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu hamil pada trim
ester pertama di Puskesmas Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 201
3. Visikes Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18 No 2 2019. Available from
https://publikasi.dinus.ac.id
Hasil penelitian :
Hasil penelitian ini didapatkan 63% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 67,4% memi
liki sikap negatif, 43,5% responden mengatakan peran bidan kurang baik saat kunjungan, 58,7% r
esponden menyatakan keluarga tidak mendukung. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan peran
bidan, meningkatkan peran dan dukungan suami agar ibu hamil dapat melaksanakan kunjungan
ANC dengan lengkap.
Topik : Pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Imogiri 1 : Persalinan di Puskesmas ren
dah dibandingkan persalinan di PMB
Persalinan Peralinan Persalinan RS
Puskesmas PMB
2018 41,96 % 11,72 % 46,32 %
2019 47,91 % 18,58 % 33,51 %
2020 13,46% 30,02% 56,51%
Artikel Penelitian Sejenis :
1. Nugrahayu N, Amelia R. Alasan pemilihan penolong persalinan oleh ibu
bersalin di Pulau Papandangan Mattiroujung Kec Liukang Tupabbiring,
Pangkeb. Prosidding Seminar Nasional Sinergisitas Multidisiplin Ilmu dan
Pengetahuan Vol 1 2018. Available from : https://jurnal.yapri.ac.id
Hasil penelitian ;
Persepsi ibu mengenai penolong persalinan di Pulau Papandangan Kel
Mattiroujung Kec.Tupabbiring Kab. Pangkep 100% mengatakan cukup. Akses
terhadap pelayanan kesehatan di Pulau Papandangan Kel Mattiroujung
Kec.Tupabbiring Kab. Pangkep 100% mengatakan sulit dijangkau.
2. Mardela AP. Rencana pemilihan penolong dan tempat persalinan ibu hamil setelah
diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan aman.Students e-Journal Vol 1 No
1 2012. Available from : https://jurnal.unpad.ac.id
Hasil Pene;itian didapatkan p=0.05 untuk edukasi pemilihan penolong persalinan dan
p=0.0003 untuk tempat persalinan yang berarti memiliki pengaruh bermakna. Oleh karena
itu edukasi tentang perencanaan penolong dan tempat persalinan yang aman perlu
disosialisasikan kepada masyarakat.
Hasil penelitian : persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cicantayan
Kabupaten Sukabumi sebesar 88,51%. Variabel yang berhubungan dengan pemilihan
penolong persalinan adalah pekerjaan (p- value = 0,004), tingkat pengetahuan (p-value =
0,030), sikap responden (p value = 0,040) jarak tempuh (p-value = 0,021) dan dukungan
keluarga (p value = 0,042). Pada analisis multivariat, variabel yang dominan hubungannya
dengan pemilihan penolong persalinan adalah variabel pekerjaan (p- value = 0,007 dan OR
= 3,802). Disarankan untuk koordinasi dan kerja sama lintas sektor dengan pemangku
kepentingan, upaya community selfsurvey, melibatkan para suami dan keluarga,
pembinaan dukun bayi dan penelitian selanjutnya dengan metode Focus Group
Discussion.
Topik : Balita stunting di Puskesmas
Imogiri 1 tahun 2020 meningkat
Balita stunting Puskesmas Bantul ASI Eklsusif 6 ASI eklusif 6
Imogiri bln Imogiri 1 bln Bantul
2018 16,48 % 9,75 % 76,16 % 72,66 %
2019 12,8 % 7,73 % 70,06 % 69,05 %
2020 18,00 % 9,08 % 68,11 % 71,31 %
Hasil penelitian ; Pada analisis multivariat, ditemukan interaksi pada strata usia ibu saat hami
l > 30 tahun dan < 30 tahun, sehingga rasio prevalens (PR) ASI eksklusif terhadap kejadian stu
nting adalah 0,41 IK95% 0,23-0,74 dan 1,74 IK95% 0,93-3,24; p Mantel-Haenszel < 0,001 sec
ara berturut-turut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ASI eksklusif dapat bersifat protektif terh
adap stunting bila usia ibu saat hamil > 30 tahun.
3. Handayani S, Dkk. Hubungan Status ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada batita
usia 24 sd 36 bulan di desa Watugajah kab Gunungkidul. Medika Respati Jurnal Ilmiah
Kesehatan Vol 14 No 4 2019. Available from : http://medika.respati.ac.id
Hasil Penelitian : Riwayat pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini mencapai 56,8% atau
25 anak, dan mayoritas anak pada penelitian ini cenderung tidak mengalami stunting. Anak
yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung tidak mengalami stunting sejumlah 23 anak (52,
3%). Hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p<0,05) dan nilai r = 0,609.ada hu
bungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada batita usia 24-36 bulan di
Desa Watugajah, Kabupaten Gunungkidul
TERIMAKASIH