Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama dalam kelas mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional,
mahasiswa dibawa kembali untuk meriview apa yang telah dipelajari dalam mata kuliah
Manajemen Keuangan yang mana telah diambil pada semester sebelumnya. Diantaranya
adalah pemahaman tentang apa saja keputusan yang ditentukan oleh divisi keuangan dalam
menjalankan tugasnya, antara lain:

- Keputusan pendanaan (Financing decision)

Dalam keputusan ini, manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan


menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna
mempelajari kebutuhan-kebutuhan investasi. Sehingga pengalokasian dan pengumpulan
dana yang menjadi sumber daya perusahaan dapat dimaksimalkan penggunaannya.
Kebijakan ini juga bisa disebut dengan kebijakan struktur modal.

- Keputusan Investasi (Investment decision)

Keputusan investasi adalah keputusan tentang bagaimana manajer keuangan harus


mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan di masa yang akan datang. Banyak instrument yang dapat digunakan
perusahaan untuk melakukan Investasi seperti pembelian lahan dan juga pembangunan
pabrik baru

- Keputusan deviden

Dalam keputusan ini, manajer diharuskan untuk menentukan seberapa besar persentase
laba yang akan dibagikan kepada para pemegang dalam bentuk cash dividend, stabilitas
dividen yang dibagikan , stock dividen, stock spilit, serta buyback saham beredar, yang
mana hal-hal tersebut ditujukan untuk kepentingan shareholder.

Secara garis besar keputusan-keputusan tersebut sama antara mata kuliah Manajemen
Keungan dan Manajemen Keuangan Internasional. Namun perbedaan yang ada adalah dalam
manajemen keuangan internasional yang menjadi pokok pembahasannya tentu adalah
perusahaan multinasional (multinational company) yang beroperasi dengan menggunakan
multicurrency dan dalam lingkungan yang bersifat multijurisdiction, karena ruang lingkup
kegiatan perusahaan tidak hanya dilakukan di satu negara saja.
Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua, kelas diawali dengan kegiatan reflective thinking yang
membahas garis besar tentang international flow of funds serta currency exchange kemudian
yang menjadi topic adalah pasar forex. Pasar valuta asing (valas) sangatlah penting bagi
perusahaan multinasional sehingga menjadi pembahasan yang menarik.

Lalu disebutkan juga faktor-faktor yang mempengaruhi internal flow of funds tersebut
antara lain adalah:

- Inflasi
- Tingkat suku bunga
- Exchange rate
- Kebijakan pemerintah

Pada pertemuan itu juga terdapat kegiatan presentasi kasus yang membahas tentang the
new rules of globalization kemudian didalamnya dibahas juga istilah guarded globalization
yang mana diangkat oleh Ian Bremmer. Dia perpendapat bahwa pemerintah dari negara
berkembang harus sadar akan dampak dari membuka pintu industry kepada perusahaan
multinasional serta pemerintah harus menjaga kepentingan lokal.

Dari segi perusahaan multinasional sendiri harus mencermati beberapa hal juga untuk
menghadapi hal tersebut, beberapa hal tersebut adalah apakah industry yang dilakukan,
secara strategis, penting bagi pemerintah negara yang ingin dimasuki, lalu apakah industry
yang akan dilakukan, secara strategis, penting bagi negara asal perusahaan.

Oleh karena itu perlu ada pemetaan industry yang akan dilakukan, maka dari itu
dijelaskan juga tentang pemetaan hal tersebut yaitu antara penting tidaknya industry yang
dilakukan bagi host maupun home country perusahaan multinasional tersebut.

Maka dari itu diharapkan dalam pembahasan tersebut adalah perusahaan dapat
menganalisis apa yang dibutuhkan oleh pemerintah host maupun home agar tidak terhalang
oleh birokrasi maupun regulasi yang menyulitkan yang mana hal tersebut tentunya akan
mengahambat perusahaan. Sehingga apabila perusahaan dapat menganalisa dan menghindari
hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya tahan dan daya saing perusahaan sehingga
dapat eksis dalam kancah internasional.
Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ini terdapat sedikit kesalahan dari kelompok yang membawakan
reflective thinking dalam penentuan materi yang dibawakan yaitu yang seharusnya tentang
international financial market namun kelompok tersebut membahas kembali tentang
international flow of funds. Namun tetap ada beberapa tambahan materi yang dijabarkan
disini, yaitu tentang bagaiamana dampak dari faktor-faktor yang mempengaruhi flow of
funds. Antara lain:

- Dampak Inflasi

Jika laju inflansi sebuah negara meningkat relatif terhadap negara-negara dagangnya,
neraca berjalannya akan menurun.

- Dampak Pendapatan Nasional

Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan presentase relatif lebih
tinggi dari negara-negara lain, neraca berjalannnya akan menurun, (dalam kondisi cateris
paribus)

- Dampak kebijakan pemerintah

Ada tiga hal dari pemerintah yang mempengaruhi international flow of funds yaitu Tarif
yang disertakan oleh pemerintah atas produk-produk impor, Kuota yang dijadikan batas
maksimum untuk barang-barang yang diperbolehkan masuk kedalam negara, serta
dumping yaitu penjualan produk di luar negri dengan mematok harga yang sangat rendah.

Pada pertemuan ketiga juga membahas tentang kasus kebangkrutan Lehman Brothers
sebuah institusi dinansial di Amerika Serikat yang kebangkrutannya berpengaruh secara luas
yang biasa disebut dengan financial contagion yaitu situasi dimana krisis finansial dipicu
oleh krisis finansial yang terjadi di tempat lain atau dengan kata lain dari satu institusi
menyebar ke institusi lainnya.

Kebangkrutan lehman brother sendiri dipicu oleh tingkat investasi kredit pemilikan
rumah (kpr) yang cukup tinggi. Tergiur besarnya keuntungan, Lehman Brothers juga
menyalurkan KPR kepada masyarakat berpenghasilan rendah maupun tidak tetap yang
disebut sebagai subprime mortgage. Kategori ini memiliki risiko besar menyumbang kredit
bermasalah karena ketidakmampuan membayar cicilan.
Debitur yang gagal bayar juga menjadi keuntungan sendiri bagi Lehman Brothers.
Apabila nasabah gagal membayar hipotek, Rumahnya bisa disita dan menjadi aset Lehman
Brothers. Setelah itu, rumah itu bisa dijual kembali oleh Lehman Brother dengan harga
bersaing.

Kenyataanna, The Federal Reserve mulai menaikkan tingkat suku bunga acuan pada
2004. Ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi. Naiknya FFR memengaruhi kenaikan
bunga dan cicilan KPR. Imbasnya, masyarakat kategori subprime mortgage adalah yang
pertama menyatakan ketidaksanggupan membayar cicilan rumah.

Dengan naiknya hal tersebut tentunya menurunkan juga nilai dari property yang dibeli,
namun harga yang harus dibayarkan tetap sama, sehingga hal ini menyebabkan para debitur
enggan membayar cicilan rumahnya. Hal ini menjadi masalah besar bagi Lehman Brother.

Maka dari itu hal tersebut mempengaruhi Lehman Brother sehingga bangkrut.
Dikarenakan banyaknya investor yang juga tertarik dengan apa yang awalnya dilakukan
Lehman Brother, maka dengan bangkrutnya Lehman Brother menyebabkan dampak yang
sangat besar ke sektor-sektor lainnya.
Pertemuan keempat

Pada pertemuan keempat dalam kelas mata kuliah Manajemen Keuangan


Internasional, Kelompok kami mendapatkan bagian untuk perentasi pada materi Exchange
Rate Determination diawali dengan pemutaran video yang berisikan tentang pelemahan nilai
Rupiah terhadap Dolar diangka Rp 14.418,00 / Dolar, disini kami menjelaskan tentang apa itu
nilai tukar mata uang dan apa saja factor-faktor yang mempengaruhinya

Exchange rate atau dapat diartikan sebagai nilai tukar, dalam keuangan lebih dikenal
sebagai istilah “kurs” yaitu nilai tukar mata uang antara dua mata uang masing-masing
negara. Kurs memiliki peranan penting dalam hal transaksi, khususnya pada kegiatan ekspor
dan impor. Kenapa? karena kurs mampu menerjemahkan berbagai harga dengan mata uang
yang berbeda dari negara-negara lain, Selain itu, kurs juga memiliki peranan yang penting di
dalam pasar valuta asing atau yang biasa disebut dengan forex. Di dalam pasar valuta asing
ini, akan terjadi pertukaran mata uang dengan kurs yang sudah disetujui oleh berbagai pihak
yang bersangkutan.

Kurs juga bisa mengalami dua macam perubahan di dalamnya, yakni apresiasi dan
juga depresiasi.

Arti dari apresiasi dalam hal ini adalah suatu peningkatan mata uang terhadap mata
uang asing lainnya. Apresiasi akan terjadi karena adanya daya tarik yang sangat kuat antara
permintaan dan penawaran yang ada di pasar valuta asing. Apabila mata uang dari negara lain
mengalami suatu apresiasi pada mata uang dari negara lain, maka akan menyebabkan
kegiatan ekspor menjadi lebih mahal dan kegiatan impor menjadi murah.

Sedangkan depresiasi adalah suatu penurunan pada nilai mata uang lokal terhadap
mata uang dari negara lain. Apabila mata uang lokal mengalami depresiasi atas mata uang
dari negara lain, maka akan menyebabkan kegiatan ekspor menjadi lebih murah dan kegiatan
impor menjadi lebih mahal

Ada dua jenis kurs yang saat ini berlaku di dunia, yakni kurs beli, dan kurs jual. Kurs
beli adalah kurs yang digunakan oleh pihak bank, penukaran mata uang asing, dan para
pedagang valuta asing untuk kegiatan pembelian valuta asing. Sederhananya, kurs beli bisa
disebut sebagai harga beli mata uang asing yang dilakukan oleh pihak bank, money changer,
dan juga para pedagang valuta asing lain. Contoh sederhananya, apabila kita ingin
menukarkan 100 USD dengan mata uang rupiah, maka kita harus menggunakan kurs beli
Kurs jual merupakan kurs yang digunakan oleh pihak bank, money changer atau
tempat penukaran mata uang dan juga pedagang valuta asing dalam menjual valuta asing.
Sederhananya, kurs jual bisa disebut sebagai harga jual mata uang valuta asing yang
dilakukan oleh pihak bank, money changer, dan pedagang valuta asing. Contoh
sederhananya, apabila kita ingin menukarkan mata uang rupiah dengan yen, maka kurs yang
harus kita gunakan adalah kurs jual.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar, ada lima faktor yang mampu
memengaruhi kurs, kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Inflasi

Sederhananya, inflasi adalah suatu kenaikan harga pada barang atau jasa. Inflasi juga
adalah penurunan nilai mata uang lokal.

Seperti yang sudah kita ketahui, dasar utama yang terdapat di dalam pasar valuta
asing adalah perdagangan internasional antara suatu barang ataupun jasa. Hal ini membuat
adanya perubahan pada harga mata uang lokal dan harga mata uang asing. Kondisi ini
mampu menyebabkan pergerakan pada kurs valuta asing.

Contoh sederhananya adalah kerjasama perdagangan yang dijalin dengan pemerintah


Amerika Serikat dan pemerintah Indonesia. Saat Amerika mengalami inflasi tinggi, maka
harga barang asal Amerika juga akan lebih tinggi, sehingga akan menyebabkan penurunan
pada barang-barang tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan dasar hukum ekonomi yang mengatakan bahwa harga
yang naik akan membuat permintaan yang menurun, dan sebaliknya. Apabila tingkat inflasi
pada suatu negara tinggi, maka nilai mata uang lokal akan rendah, pun sebaliknya. Hal
tersebut akan mengakibatkan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang lokal.

2. Perbedaan Suku Bunga di Berbagai Negara

Tingkat bunga adalah suatu harga dari uang yang dimanfaatkan untuk jangka waktu
tertentu. Perubahan tingkat suku bunga yang tinggi pada suatu negara akan turut
memengaruhi arus modal internasional. Pada dasarnya, bila suatu suku bunga meningkat,
maka akan menstimulasi modal asing yang masuk. Contoh suku bunga A.S. dan Inggris pada
awalnya sama tetapi kemudian suku bunga A.S. naik sementara suku bunga Inggris tetap
konstan. Kemudian investor AS kemungkinan akan mengurangi permintaan pound mereka,
karena suku bunga AS sekarang lebih menarik daripada suku bunga Inggris. Karena suku
bunga A.S. sekarang akan terlihat lebih menarik bagi investor Inggris dengan kelebihan uang
tunai, pasokan pound untuk dijual oleh investor Inggris akan meningkat karena mereka
membangun lebih banyak simpanan bank di Amerika Serikat.

Selain itu, suku bunga juga bisa turut memengaruhi operasi pasar valuta asing. Hal
tersebut dikarenakan saat akan melakukan kegiatan transaksi, maka pihak bank akan melihat
adanya perbedaan suku bunga pada pasar modal nasional ataupun pasar global. Dalam hal ini,
pihak bank akan memilih pinjaman di pasat uang asing dengan bunga asing yang rendah.
Disisi lain, pihak bank akan lebih memilih pinjaman dari pasar uang lokal apabila tingkat
bunga asing ternyata lebih tinggi.

3. tingkat pendapatan

Karena pendapatan dapat mempengaruhi jumlah impor yang diminta, itu juga dapat
mempengaruhi nilai tukar

4. Kontrol Pemerintah

Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah juga akan turut memengaruhi


keseimbangan nilai tukar mata uang. Berbagai contoh dari kebijakan tersebut adalah upaya
pemerintah dalam menghindari masalah niai tukar valuta asing dan juga perdagangan
internasional, serta mengintervensi pasar uang.

5. Ekspektasi

Faktor lainnya yang turut memengaruhi nilai tukar pada valuta asing adalah
ekspektasi nilai tukar yang bisa terjadi di masa depan. Pasar valuta asing akan memberikan
reaksi yang cukup agresif pada setiap berita ataupun isu yang bisa berefek di kemudian hari.

Sebagai contoh, berita tentang meningkatnya inflasi Amerika Serikat yang bisa
menyebabkan pedagang valuta asing menjual mata uang dolarnya, karena nilai mata uang
dolar bisa menjadi menurun di masa depan. Sehingga, hal tersebut akan menekan nilai tukar
mata uang dolar di dalam pasar valuta asing secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai