NIM : 19016054
Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Mata kuliah : Bimbingan dan Konseling
Dosen : Ifdil, S.HI, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Kons
Jadwal : Kamis, 10.40-12.20
Tugas Keempat
Prinsip BK (Umum dan khusus): Berkaitan dengan peserta didik, Tujuan pendidikan ,
Permasalahan dan Pengorganisasian
A. Pengertian Prinsip BK
Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan
sautu cara tertentu melhirkan hal –hal lain , yang keberadaanya tergantung dari pemula
itu, prinsip ini merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik dan teori lapangan yang
terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yanh dimaksudkan.
( Halaen,2002,: 63 )
Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang pokok –pokok dasar
pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yanh harus di
ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai
seperangkat landassan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupakan hasil kajian teoritik dan telaah
lapangan yanh digunakan sebgai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi
dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip –prinsip bimbingan dan konseling
merupakan pemaduan hasil –hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan
pedoman sekaligus dasar bagi peyelenggaran pelayanan. Prinsip dapat diartikan sebagai
permulaan untuk suatu cara tertentu yang akan melahirkan hal-hal lain, yang
keberadaannya tergantung dari permulaan itu. Bimbingan konseling membutuhkan suatu
prinsip atau aturan main dalam menjalankan program pelayanan bimbingan.
B. Prinsip Umum BK
Menurut Gunawan, Yusuf (1992: 53) dalam bukunya menjelaskan prinsip umum BK
sebagai berikut:
1. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
2. Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing
mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam
hidupnya.
3. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
4. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
5. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
6. Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
7. Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan
8. Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pe;laksanaannya
harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti dokter psikiater,
serta pihak-pihak yang terkait lainnnya.
9. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan
konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensisecara teratur dan
berkesinambungan.
C. Prinsip Khusus BK
1. Berkaitan dengan Peserta Didik
Gunawan, yusuf (1992: 54) dalam bukunya menjelaskan:
a. Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan
konseling kepada individu atau siswa.
c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
d. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan
luas.
e. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
f. Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur
dapat menolong dirinya sendiri.