Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

LSP UNTUK PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL PKB GURU MI – MA - MTs

A. Gambaran Umum Proyek

Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs


for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) – selanjutnya
disebut Realizing Education’s Promise- Madrasah Education Quality Reform [REP-MEQR]
(IBRD Loan 8992-ID) bertujuan untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan layanan
pendidikan madrasah dalam binaan Kementerian Agama. Proyek ini dilaksanakan dalam
waktu lima tahun, dimulai pada awal tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2024 dengan
pembiayaan dari Bank Dunia. Proyek ini akan dilaksanakan di 34 provinsi dan 514
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Proyek ini terdiri atas empat komponen proyek yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan sistem pengelolaan pendidikan di Kementerian Agama. Keempat komponen
tersebut adalah:
1. Penerapan Sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis
elektronik) secara Nasional dan Pemberian Dana Bantuan untuk Madrasah. Sistem e-
RKAM ini memungkinkan terjadinya peningkatan efektivitas pembelanjaan melalui
sistem perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja di madrasah dan sekolah
penerima BOS di bawah Kemenag yang memungkinkan madrasah dan satuan
pendidikan keagamaan lainnya untuk merencanakan, menganggarkan, dan memonitor
penggunaan dana dengan lebih efektif. Pemberian dana bantuan dimaksudkan untuk
mendukung percepatan pencapaian SNP berdasarkan hasil Evaluasi Diri Madrasah
(EDM) dan penerapan e-RKAM.
2. Penerapan Sistem Penilaian Hasil Belajar di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk
Seluruh Peserta Didik Kelas 4 Secara Nasional. Asesmen ini diharapkan dapat mengukur
dampak dari pendanaan terhadap hasil belajar siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek
apa saja yang perlu ditingkatkan.
3. Kebijakan dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk Guru, Kepala
Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Peningkatan akses terhadap pelatihan
yang bermutu memungkinkan terjadinya peningkatan kompetensi guru dan tenaga
kependidikan.
4. Penguatan Sistem untuk Mendukung Peningkatan Mutu Pendidikan. Penguatan sistem
pendataan sehingga menjadi basis dalam pembuatan kebijakan, serta penguatan
sistem pengelolaan madrasah dan tata kelola di semua jenjang kantor Kemenag
diharapkan dapat meningkatkan sistem penyelenggaran pendidikan yang bermutu di
Kemenag.
B. Latar Belakang
Kementerian Agama merupakan salah satu Kementerian yang berperan penting dalam dalam
pencapaian target pembangunan pendidikan nasional. Sebagai bagian dari sistem pendidikan
nasional, Kementerian Agama menyelenggarakan layanan pendidikan formal pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan
Madrasah Aliyah (MA).
Salah satu prioritas Rencana Strategis Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu Pendidikan
Islam adalah peningkatan mutu pembelajara melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan
tenaga kependidikan di madrasah. Peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga
kependidikan di madrasah dilaksanakan melalui skema Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PPKB). Fokus program tersebut dilakukan di kelompok kerja terdekat yaitu melalui
kegiatan dalam Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja Madrasah (KKM), dan
Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Guru, Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah adalah melalui
implementasi proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious
Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) – yang disingkat
REP-MEQR, yaitu sebuah program investasi SDM yang dikembangkan Kementerian Agama yang
sumber pendanaannya melalui Pinjaman Luar Negeri Bank Dunia (IBRD Loan No.8992-ID) dari tahun
2020 sampai dengan 2024.

C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambaha Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 107,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas
Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017
tentang Kepala Madrasah;
9 Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru.
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama.

D. Maksud Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru inti/Instruktur Nasional untuk
jenjang MI (literasi, numerasi, dan sains), MTs (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, dan IPA), MA (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Fisika, Kimia,
Biologi, dan Bimbingan Konseling) melalui pelatihan calon Instruktur Nasional PKB Guru.
Peserta yang dinyatakan lulus dalam pelatihan selanjutnya disebut sebagai Instruktur
Nasional (IN) yang akan bertugas mendampingi dan menjadi pelatih pada kegiatan
pelatihan Fasilitator Provinsi PKB Guru Madrasah (KKG/MGMP/MGBK).

E. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini antara lain:
1. Memberikan pelatihan calon Instruktur Nasional PKB Guru MI (Literasi, Numerasi dan
Sains)
2. Memberikan pelatihan calon Instruktur Nasional PKB Guru MTs (Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA)
3. Memberikan pelatihan calon Instruktur Nasional PKB Guru MA (Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Fisika, Kimia, Biologi, dan BK)

F. Penanggung Jawab dan Pelaksana Kegiatan


Penanggungjawab seluruh kegiatan ini adalah Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
(GTK) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Target total output
yang diharapkan adalah sebanyak 225 Instruktur Nasional mendapatkan
pelatihan/bimbingan teknis peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru dan tenaga
kependidikan.
Adapaun pelaksana teknis kegiatan akan dilakukan melalui perusahaan Event Organizer
(EO), dengan mekanisme pengadaan sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku, yang disepakati oleh Kementerian Agama dengan Bank Dunia. Pihak kompeten
yang akan melaksnakan kegiatan ini adalah LSP (Logistic service provider) sebagai pelaksana
kegiatan di lapangan.

G. Sasaran dan Jumlah Peserta


Peserta pelatihan Instruktur Nasional PKB guru MI, MTs. dan MA sebanyak 225 orang.
Berikut rincian penjelasan kegiatan Instruktur Nasional:
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No Jenjang MAPEL
Peserta Kelas Fasilitator orang/kelas
Literasi 7
1 Numerasi 7 1 3 21
MI
Sains 7
Bahasa Indonesia 17 1 3 34
Bahasa Inggris 17
2 MTs
Matematika 17 1 3 34
IPA 17
Bahasa Indonesia 17 1 3 34
Bahasa Inggris 17
Matematika 17 1 3 34
Fisika 17
MA
3 Kimia 17 1 3 34
Biologi 17
Ekonomi 17 34
Bimbingan 17 1 3
Konseling
225 7 21

H. Mekanisme Pelaksaan Pengadaan Kegiatan


Memperhatikan jumlah peserta maka pelaksanaan teknis kegiatan dilaksanakan dalam
satu paket kegiatan:

Paket Kegiatan Waktu Tempat Peserta


1 Paket Memberikan pelatihan 5 hari pada Di luar kantor 225 peserta
Instruktur Nasional Mei 2021 (full board dari berbagai
PKB Guru MI, MTs, meeting) di area daerah.
dan MA Jabodetabek

I. Ruang Lingkup Kegiatan Pelatihan


1. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan selama 5 hari, pada rentang Minggu ke-1 sd
Minggu ke-2 Mei 2021 yang bertempat di area Jabodetabek.
2. Materi Kegiatan
# Kegiatan Est. Waktu
A. MATERI UMUM & KEBIJAKAN 4 JP
1 Pembukaan dan kontrak belajar 2 JP
2 Overview Program Reformasi Madrasah 1 JP
3 Konsep dasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah 1 JP
B MATERI POKOK 29 JP
4 Materi Pembelajaran Umum
1. Pembelajaran Aktif/Berpusat pada Anak 2 JP
2. Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi 2 JP
(HOTS/Computational thingking)

5 Pelatihan menggunakan modul mata pelajaran (Berkelompok


Sesuai jenjang Pendidikan dan Mata Pelajaran)
1) Mempraktekkan salah satu kegiatan di modul dan 7 JP
mempersiapkan praktek mengajar (IN-1)
2) Praktik mengajar (ON) 6 JP
3) Refleksi dan umpan balik tentang praktik mengajar (IN-2) 4 JP
4) Bedah Modul 3 JP
6 Teknik fasilitasi pelatihan/Pembelajaran Andragogi 3 JP

7 Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminan Mutu Kegiatan 2 JP


MATERI PENUNJANG 3 JP
8 Pre-Post Test 1 JP
9 Perencanaan kegiatan tindak lanjut (pelatihan tingkat 2 JP
berikutnya)
TOTAL 36 JP

J. Jadwal Kegiatan
Agenda Kegiatan Pelatihan Instruktur Nasional PKB Guru MI-MTs-MA
NO WAKTU H ke-1 H ke-2 H ke- 3 H ke- 4 H ke- 5
1 07.30 – 08.30 E G I M
2 08.30 – 09.30 E G I M
09.30 – 10.00
3 10.00 – 11.00 F G J N
4 11.00 – 12.00 F G J N
12.00 – 13.00
5 13.00 – 14.00 A F G J
6 14.00 – 15.00 L F H K
15.00 – 15.30
7 15.30 – 16.30 B F H K
8 16.30 – 17.30 C F H L
17.30 – 19.30
9 19.30 – 20.30 D F H M
10 20.30 – 21.30 D G I M
Keterangan
A : Pembukan & Kontrak Belajar (2 JP)
B : Overview Program Reformasi Madrasah (1 JP)
C : Konsep dasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah (1 JP)
D : Pembelajaran Aktif/Berpusat pada Anak (2 JP)
E : Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
(HOTS/Computational thingking) (2 JP)
F : Mempraktekkan salah satu kegiatan di modul & mempersiapkan praktek mengajar
(IN-1) (7 JP)
G : Praktik mengajar (ON) (6 JP)
H : Refleksi dan umpan balik tentang praktik mengajar (IN-2) (4 JP)
I : Bedah Modul (3 JP)
J : Teknik fasilitasi pelatihan/Pembelajaran Andragogi (3 JP)
K : Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminan Mutu Kegiatan (2 JP)
L : Pre test dan Post Test
M : Perencanaan kegiatan tindak lanjut (pelatihan tingkat berikutnya) (2 JP)
N : Penutup

K. Peserta Kegiatan
Peserta pelatihan Instruktur Nasional adalah calon Instruktur Nasional yang sudah
dinyatakan `LULUS` dalam seleksi administrasi, seleksi akademik, dan atau wawancara yang
diselenggarakan oleh Direktorat GTK Madrasah Kementerian Agama RI.
L. Nara Sumber Kegiatan.
Nara sumber pada pelatihan Instruktur Nasional adalah unsur praktisi dari lembaga
penyelenggara program yang akan memberikan materi terkait dengan pelatihan antara
lain:
- Materi Pembelajaran Aktif/Berpusat pada Anak Dan Mengembangkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (HOTS/Computational thingking).
- Teknik fasilitasi pelatihan/Pembelajaran Andragogi.
- Monitoring evaluasi dan penjaminan Mutu.
M. Fasilitator Kegiatan
Fasilitator pelatihan Instruktur Nasional adalah dari unsur penulis modul dan tim
pengembang PKB yang ditunjuk oleh Direktorat GTK 12 Madrasah Kementerian Agama.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan dapat dilakukan dengan Team Teaching atau masing-
masing kelas akan diampu maksimal 3 (tiga) orang Narasumber inti.

N. Tugas Instruktur Nasional


Instruktur nasional merupakan tim pelatih yang bertanggungjawab untuk melaksanakan
pelatihan kepada fasilitator provinsi di Kantor Kementerian Agama Provinsi. Tugas
Instruktur Nasional adalah:
a. Mengikuti Pelatihan Instruktur Tingkat Nasional;
b. Melatih Fasilitator Provinsi (Pelatihan dapat dilakukan dengan Team Teaching) baik
moda tatap muka maupun moda daring.
c. Menyiapkan dan mengembangkan bahan pelatihan seperti hand out, power point, dan
video, struktur program, silabus, dan modul pelatihan untuk fasilitator provinsi dan
kabupaten.
d. Melaporakan dan mendokumentasikan hasil pelatihan fasilitator provinsi.
O. Perangkat Pelatihan
1. Perangkat Akademik
a) Jenjang MI 3 Modul guru yaitu; Literasi, Numerasi, dan Sains;
b) Jenjang MTs 4 Modul guru yaitu; Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
IPA;
c) Jenjang MA 8 Modul yaitu; Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA,
Fisika, Kimia, Biologi, dan BK;
d) File presentasi Kegiatan Pembelajaran berbasis Modul (Bahan/Pegangan
Fasilitator Sesuai Modul);
e) File pendukung yang menyertai masing-masing modul PKB Guru.
2. Perangkat Kebijakan
a. PMA No. 38 tahun 2018 tentang PKB Guru Madrasah
b. SK Dirjen Pendis Nomor 6673 Tahun 2019_Juknis PKB Guru
c. Petunjuk Teknis Pengembangan KKG/MGMP/MGBK Madrasah Nomor 1381 tahun
2020.
d. Petunjuk Teknis Bantuan Kelompok Kerja Guru Dan Tenaga Kependidikan
Madrasah (KKG/MGMP/MGBK/KKM/POKJAWAS MADRASAH) Tahun anggaran
2021.
e. Juknis Penyelenggaraan Pelatihan Instruktur Nasional, Fasilitator Provinsi, dan
Fasilitator Daerah.
f. Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Program PKB Guru Madrasah.
g. Petunjuk teknis Penjaminan Mutu Pelatihan PKB Guru Madrasah.
3. Perangkat Evaluasi
a. Evaluasi Kegiatan
1) Instrumen Evaluasi Kegiatan
2) Instrumen Penilaian Peserta
3) Instrumen evaluasi Narasumber/fasilitator
P. Tugas dan Tanggung Jawab Pihak terkait
1. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah:
Direktorat GTK bertugas dan bertanggungjawab untuk:
a. Pemilihan Penyedia Logistic Services Provider (LSP);
b. Mengkoordinasikan penyiapan materi dan modul, serta sistem dan mekanisme
penyelenggaraan pelatihan;
c. Pengelolaan administrasi pelatihan, yang meliputi surat menyurat berkenaan
dengan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan pertanggungjawaban keuangan
kegiatan;
d. Mengkoordinasikan kesiapan tim pelatih dan peserta pelatihan;
e. Melakukan pembayaran kepada Penyedia LSP berdasarkan invoicing setelah
kegiatan dilaksanakan;
f. Bertanggungjawab terhadap seluruh substansi kegiatan pelatihan.
g. Mengkoordinasikan kehadiran pelatih dan atau peserta pelatihan melalui
penerbitan Surat Tugas setelah mendapat permintaan dari Direktorat GTK;
h. Membantu Penyedia LSP dalam penyelenggaraan pelatihan yang dilaksanakan;
i. Menjadi narasumber dan memfasilitasi pembukaan serta penutupan kegiatan
secara resmi.
2. Penyedia Logistic Service Provider (LSP)
Semua penyedia LSP bertugas menyediakan kebutuhan teknis kegiatan termasuk
pembiayaan berdasarkan kontrak kerja dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan bertanggungjawab penuh terhadap
kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.
a. Tugas dan Tanggungjawab LSP
Rincian tugas dan tanggungjawab masing-masing Penyedia LSP adalah
a. Menyediakan ruangan pembukaan dan penutupan dengan kapasitas sesuai
jumlah peserta dan undangan, dan dilengkapi dengan perangkat standar
kegiatan event organizer. Pada saat acara pembukaan dan penutupan,
Penyedia LSP wajib menyediakan petugas acara, yang melipui MC, dirigen dan
petugas doa;
b. Menyediakan ruang sekretariat panitia dilengkapi perangkat komputer, printer
laser jet, bahan-bahan ATK dan perlengkapan sekretariat lainnya.
c. Menyediakan ruang kelas, sesuai dengan jumlah peserta, dengan ketentuan
setiap kelas maksimal diisi 30 orang peserta. Setiap kelas wajib dilengkapi
dengan perangkat teknis untuk kelancaran pelatihan yang meliputi sound
system, alat peraga pelatihan, in focus dan perlengkapan ATK sesuai kebutuhan
pelatihan.
d. Menyediakan seminar kit 1 paket per orang;
e. Menyediakan penggandaan materi dan modul pelatihan;
f. Menyediakan akomodasi dan konsumsi bagi pelatih dan peserta, dengan
ketentuan:
➢ Hotel minimal berbintang IV untuk pelaksanaan kegiatan di Jabodetabek.
➢ Akomodasi peserta dan pelatih disediakan kamar jenis twin dengan ketentuan
1 kamar untuk 2 orang (atau disesuakan dengan situasi);
- komsumsi 3 kali per hari dan coffee break 2 kali per hari;
- tambahan snack kelas malam sesuai kebutuhan.
g. Menyediakan transportasi PP nara sumber/pelatih dan peserta sesua SBU
(standar biaya umum), sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja. Pembayaran
transportasi pada dasarnya dilakukan secara at cost (sesuai bukti transportasi),
kecuali transport lokal dalam kabupaten/kota.
h. Menyediakan kepanitiaan di tempat penyelenggaraan kegiatan minimal sebagai
berikut:
- 1 (satu) orang Ahli Pelaksanaan Event Organizer/ Koordinator Acara, dengan
kualifikasi: latar belakang pendidikan S1 semua bidang dan berpengalaman
minimal 3 tahun dalam mengkoordinasikan pelaksanaan, event organizer
dari semua aspek dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan. Tenaga ahli pelaksana EO lebih diutamakan yang merupakan
pegawai tetap perusahaan dan harus memiliki sertifikat MICE bidang
manajemen venue dari BNSP;
-1 (satu) Ahli Administrasi Keuangan dengan kualifikasi: latar belakang
pendidikan S1 semua bidang dan berpengalaman minimal 3 tahun dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan, administrasi, pelaporan, invoicing. Tenaga
ahli Administrasi Keuangan lebih diutamakan yang merupakan pegawai
tetap perusahaan dan harus memiliki sertifikat MICE bidang manajemen
logistik dari BNSP;
- 1 (satu) Ahli Administrasi Pelengkapan dengan kualifikasi: latar belakang
pendidikan S1 semua bidang dan berpengalaman minimal 3 tahun dalam
mengkoordinasikan Perlengkapan, Perijinan dan penyediaan sarana dan
prasarana. Tenaga ahli Administrasi Perlengkapan lebih diutamakan yang
merupakan pegawai tetap perusahaan dan harus memiliki sertifikat MICE
bidang manajemen logistik dari BNSP
- 4 staf pendukung untuk membuat notulen dan penjaga kelas pendidikan
terakhir minimal D3 atau SLTA/sederajat menguasai komputer (MS-Office);
- Calon Penyedia harus melampirkan CV tenaga ahli yang diusulkan.
i. Dokumentasi, berupa foto-foto kegiatan
j. Memastikan peserta pelatihan menggunakan aplikasi event management dan
budget management yang ditetapkan oleh PMU.
k. Honorarium bagi narasumber, pelatih dan moderator sesuai ketentuan yang
berlaku, serta komponen honorarium lainnya sebagaimana tercantum dalam
kontrak kerja;
l. Uang harian pelatih selama konsolidasi;
m. Pelaporan hasil kegiatan (akademis dan keuangan), dan disampaikan kepada
Direktorat GTK melalui PMU, yang berisi minimal hasil dan rekomendasi
kegiatan, pembiayaan, maupun hal-hal lain menyangkut administrasi. Laporan
disampaikan kepada selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah kegiatan
dilaksanakan.
b. Kualifikasi dan Spesifikasi teknis
Kualifikasi dan spesifikasi teknis untuk masing-masing lokasi pelaksanaan kegiatan
Pelatihan/bimtek Instruktur Nasional PKB Guru adalah sebagai berikut:

No Spesifikasi teknis Yang diminta Spesifikasi teknis yang


ditawarkan
1 Hotel - Memiliki ruang meeting
/ballroom dengan kapasitas
sesuai jumlah peserta pelatihan;
- Perlu sejumlah ruang meeting
kecil sesuai jumlah kelompok;
- Setiap ruang meeting memiliki
peralatan termasuk sound
system, white board, standing
flipchart, air mineral, permen,
LCD dan screen dengan jumlah
yang disesuaikan dengan
kondisi ruang meeting;
- Memiliki fasilitas wifi internet;
No Spesifikasi teknis Yang diminta Spesifikasi teknis yang
ditawarkan
- Minimal hotel bintang 4 khusus
area Jabodetabek dan Bintang III
di Ibukota
Provinsi/Kabupaten/Kota
2 Transportasi - Tiket pesawat pulang pergi;
udara - Ekonomi class dengan acuan
SBM tahun anggaran 2019
Kementerian Keuangan RI
3 Inland Travel Merupakan tarif perjalanan pulang
pergi dari kantor tempat
kedudukan menuju bandara
keberangkatan atau dari bandara
kedatangan menuju tempat tujuan
(lokasi pertemuan) di kota bandara
kedatangan dan sebaliknya.
4 Dokumentasi Foto Kolase = 1 album
Video dokumentasi = 1 buah
5 Seminar Kit 1 (satu) set seminar kit terdiri dari :
- Tas punggung bahan Polyster
- Name tag
- Notebook
- Ballpoint
6 Spanduk 1 (satu) set spanduk dan backdrop
- Spanduk Outdoor (include
design) 2 M x 6 M
- Backdrop Indoor (include design)
4Mx8M
7 Paket Mencakup :
Fullboard - Minuman Selamat datang
- Akomodasi
- Makan 3 (tiga) kali/ hari
- Rehat kopi dan snacks 3 (tiga) kali
- Ruang meeting dan fasilitasnya
(termasuk LCD, podium, flipshart,
white board, standar sound
system, microphone, (kabel dan
wireless)
- Alat tulis
- Air mineral dan permen)
8 Kit Kesehatan
Masker - 3 lapis (3 play)
- Anti air
- Berfilter
- Lapisan penyerap cairan dari
mulut
No Spesifikasi teknis Yang diminta Spesifikasi teknis yang
ditawarkan
Handsanitizer - Alkohol 60%
- Pelembab kulit (aloevera atau
yang lain)
- Penyegar (Pewangi)
Face Shield - Nyaman dipakai
- Transparan sempurna
- Tidak mudah kena gores
Vitamin - Untuk menambah imun peserta
Peserta
9 Penggandaan - Jumlah maksimal 500 halaman
modul setiap modul
- Modul jilid lakban

Q. Kontribusi hasil terhadap pencapaian target PDOI dan IRI


Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan kegiatan penting yang berkontribusi terhadap
pencapaian target indikator PDO dan IRI yang ditetapkan. Fasilitator Nasional Guru yang
telah dilatih akan menjadi aset dalam pendampingan pengembangan PPKB Madrasah
melalui kelompok kerja dan mereka nanti yang akan melatih fasilitator kabupaten/kota
utnuk program-program peningkatan mutu guru.

R. Metode Pengadaan
Metode Pemilihan Penyedia Jasa akan dilakukan melalui Tender atau Request for Bids (RFB)

S. Biaya
Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI Tahun 2021 yang sumber dananya berasal dari Pinjaman Luar
Negeri (PLN) IBRD Loan 8992-ID.
Lampiran 1
MITIGASI TERHADAP RISIKO COVID-19
(CONTIGENCY PLAN)

Covid-19 berpengaruh kepada berbagai aspek dalam kehidupan. Begitu juga dengan kegiatan
Bimtek Penguatan kapasitas Guru dan Tenaga Kependidikan akan terdampak dengan adanya
virus ini. Oleh karena itu maka perlu adanya upaya-upaya meminimalisasikan akibat yang
ditimbulkan oleh covid-19 ini. Kegiatan Bimtek disiapkan secara tatap muka langsung dengan
asumsi bahwa kegiatan dinyatakan aman dan memungkinkan dengan mematuhi protokol
kesehatan yang ketat. Protokol kesehatan mengacu sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan
Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan Dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Kegiatan Bimtek akan dilakukan di ruang pertemuan
umum seperti di hotel dan tempat lain. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel harus mengacu
pada keputusan menteri Kesehatan di atas. Upaya mitigasi penularan COVID-19 bagi peserta
Bimtek harus dilakukan dengan mewajibkan kepada peserta Bimtek untuk menunjukkan surat
hasil rapid test. Ketentuan pelaksanaan Kegiatan Bimtek di hotel harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
1. Memasang media informasi di lokasi-lokasi strategis untuk mengingatkan pengunjung agar
selalu mengikuti ketentuan jaga jarak minimal 1 meter, menjaga kebersihan tangan dan
kedisplinan penggunaan masker.
2. Menyediakan handsanitizer di pintu masuk, lobby, meja resepsionis, pintu lift, dan area
publik lainnya.
3. Menjaga kualitas udara dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari, serta
melakukan pembersihan filter AC.
4. Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala (paling sedikit tiga kali sehari)
menggunakan pembersih dan disinfektan pada area atau peralatan yang digunakan
bersama seperti pegangan pintu dan tangga, tombol lift, pintu toilet dan fasilitas umum
lainnya.
5. Pintu masuk/lobby dilakukan pengukuran suhu tubuh di pintu masuk tamu dan karyawan.
Apabila ditemukan suhu > 37,3 oC (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit),
6. Menerapkan jaga jarak area publik dan lain sebagainya.
7. Menyediakan sarana pelindung wajah (faceshield)
8. Di Kamar
a) pembersihan dan disinfeksi pada kamar sebelum dan sesudah digunakan tamu.
b) penggantian sarung bantal, sprei, hingga selimut; penyedian handsanitizer di meja.
9. Ruang Pertemuan
a) Kapasitas meeting room, dan conference memperhitungkan jaga jarak minimal 1 meter
antar tamu.
b) Memastikan proses pembersihan dan disinfeksi ruang pertemuan sebelum dan setelah
digunakan.
c) Membersihkan dan mendisinfeksi microphone setiap setelah digunakan masing-masing
orang. Tidak menggunakan microphone secara bergantian sebelum dibersihkan atau
menyediakan microphone pada masing-masing meja.
10. Ruang Makan
a) Mewajibkan setiap orang yang akan masuk ruang makan untuk mencuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir.
b) Pengaturan jarak antar kursi minimal 1 meter dan tidak saling berhadapan.
c) Tidak menggunakan alat makan bersama-sama.
d) Tidak menerapkan sistem prasmanan/buffet. Apabila menerapkan sistem
prasmanan/buffet agar menempatkan petugas pelayanan pada stall yang disediakan
e) Untuk meminimalisasi pelayanan makanan secara buffet (prasmanan), juga dapat
dilakukan dengan menggunakan nasi kotak/box/take away, namun kualitas lebih baik.

Apabila kegiatan Bimtek tidak dapat dilakukan secara tatap muka langsung maka perlu upaya
mitigasi dengan melaksanakan kegiatan Bimtek secara daring atau online.
Guna mengantisipasi kegiatan Bimtek yang tidak dapat dilakukan karena covid-19 maka perlu
ada mitigasi dalam pelaksanaannya. Opsi yang ditempuh adalah mengubah pelatihan secara
tatap muka langsung dengan model pendekatan kombinasi antara online dan tatap muka
langsung. Pelaksanaannya dilakukan dengan format video conference secara live atau
synchronous dan rekaman atau unsynchronous. Plafform yang digunakan adalah google
platform. Nara sumber atau fasilitator adalah Fasnas yang telah dilatih untuk pelatihan Bimtek
ini. Kegiatan Bimtek berlangsung selama 5 hari dengan jam pelajaran setiap harinya maksimal
8 jam sesuai dengan modul yang sudah disiapkan.
Lampiran 2

JUSTIFIKASI PELATHAN INSTRUKTUR NASIONAL


DENGAN MODA TATAP MUKA
1. Program dan modul pelatihan dirancang dengan banyak kegiatan praktis, termasuk
percobaan, penggunaan alat bantu belajar, dan pemanfaatan lingkungan sosial dan alam,
di mana peserta mengujicobakan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan
dengan peserta didik di madrasah, serta banyak diskusi tentang praktik tersebut. Ini sesuai
studi baru WB dan RTI yang menujukkan bahwa pelatihan guru harus minimal 50% praktis
disertai banyak diskusi. Pengalaman pelatihan online selama pandemi COVID- 19
menujukkan bahwa kegiatan praktis dan interaksi antara peserta didik agak sulit
dilaksanakan dan kurang efektif dalam keadaan online, sehingga pemanfaatan dana proyek
juga kurang efektif.
2. Pola pelatihan dirancang supaya pelatihan di setiap tingkat sama praktis. Pola pelatihan
Instruktur Nasional, Fasilitator Provinsi, dan Fasilitator Daerah harus sama praktis, banyak
diskusi (in-on-in) dengan pelatihan guru di kelompok kerja.
3. Berdasarkan pengalaman selama pandemi COVID-19, pelatihan (dan pembelajaran siswa)
online lebih berat dan kurang efektif dibanding pelatihan (dan pembelajaran) tatap muka.
Kegiatan praktis sulit dilaksanakan, interaksi antara peserta kurang lancar, dan konsentrasi
peserta pelatihan berkurang sehingga satu hari pelatihan tatap muka membutuhkan
sekitar 1,5 hari online, dan lebih baik dipecah menjadi 3 x 0,5 hari. Akibatnya pelatihan
online membutuhkan waktu jauh lebih lama, dan efektifitas pelatihan jauh berkurang
dibanding pelatihan tatap muka.
4. Perkembangan yang baik dari upaya pemerintah adalah adanya prioritas vaksinasi untuk
para tenaga kependidikan termasuk guru dan tenaga kependidikan madrasah sampai
tingkat Kabupaten/Kota yang secara masif dilaksanakan pada bulan ini (Maret – April) 2021,
sehingga dalam waktu dekat semua guru di daerah rawan COVID akan divaksinasi sebelum
pelatihan berlangsung. Dengan demikian pelatihan fasilatator dapat dilaksanakan tatap
muka dengan aman.

Dari studi WB-RTI tentang pelastihan guru terkait structured learning

Anda mungkin juga menyukai