Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Deteksi Masalah Sistem

DOSEN PENGAMPU :
Reni Aryani, S.Kom.,M.S.I

DISUSUN OLEH :

YUNARTI S (F1E119075)

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2021
A. Sistem yang Diamati
Sejak adanya pandemic covid-19, Study from home atau belajar dari rumah jalan keluar
satu-satunya untuk menanggulangi wabah covid-19 diantara para pelajar, termasuk mahasiswa.
Untuk itu, hampir semua institusi pendidikan saat diterpa pandemi seperti ini akan sangat
bergantung pada teknologi untuk keberlangsunan proses belajar mengajar. Termasuk absensi
sebagai bukti kehadiran mahasiswa tersebut.
Pada mulanya, praktek sistem absensi di beberapa perguruan tinggi masih dilakukan
secara konvesional. Dimulai dari proses pengisian daftar hadir hingga pencatatan ulang daftar
hadir masih dilakukan dengan cara manual. Maka sejak pandemi ini, sistem absensi dilakukan
secara online lewat aplikasi dengan metode scan barcode. Di Universitas Jambi telah menerapkan
absensi online mobile ini dengan nama aplikasinya yaitu Presensi UNJA yang tersedia di android
maupun iOS yang mana dapat diunduh di playstore dan juga appstore.
Namun sistem absensi berbasis online ini belum sepenuhnya sempurna, melainkan masih
banyak potensi dan juga masih banyaknya kendala yang ditemukan selama pengoperasiannya
yang mana masih terdapat ketidakefisienannya dan juga beberapa diantaranya tidak selalu
mempermudah pekerjaan dalam segi waktu maupun user experience.

B. Identifikasi Masalah pada Sistem


Dalam pelaksanaan teknis penggunaan sistem absensi daring Presensi UNJA ini terdapat
beberapa kendala atau masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Metode ini dinilai kurang efisien karena mahasiswa berpeluang tipsen(titip absen) kepada
temannya karena tidak terdapat batasan berapa kali scan barcodenya.
2. Setiap penggunaan aplikasi selalu memulai login yang mana dinilai tidak efisien karena
menghabiskan waktu.
3. Pada aplikasi presensi untuk android terdapat password sakti yang mana mahasiswa tidak
perlu lagi memasukkan password e-learningnya. Dari segi positifnya memang menghemat
waktu, namun bisa jadi mempermudah mahasiswa dalam tipsen dengan waktu yang ringkas
tanpa perlu mengetahui password temannya. Berikut tampilannya.
4. Setelah login tidak terdapat identitas pengguna yang lengkap, hanya terdapat angka dan
profile kosong sehingga mengurangi kepuasan pengguna dalam user experience. Berikut
tampilannya.

C. Solusi dari Masalah yang Teridentifikasi


Dari masalah yang telah teridentifikasi, solusi yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Setiap aplikasi yang telah login dengan satu akun, seterusnya hanya satu akun tersebut yang
dapat meng-scan qr-code untuk menghindari tipsen atau titip absen
2. Jika solusi pertama terkesan rancu, solusi kedua yaitu menambah fitur scan wajah yang mana
sudah didaftarkan dahulu sejak aplikasi telah diinstal.
3. Ada fitur remember me agar user tidak perlu login berkali-kali untuk menghemat waktu
4. Dari segi user interface alangkah baiknya pada tampilan home diberikan fitur untuk
mengubah profile dan juga nama lengkap beserta NIM nya untuk lebih meningkatkan user
experience.

Anda mungkin juga menyukai