Anda di halaman 1dari 15

VALIDITAS DAN

REABILITAS
@kontruksites2021
Yang disusun oleh kelompok 5
Angggota :

Syanti Dewi 19090000004


Elvida Sofiyanita 19090000016
Malsianus Mbaling 19090000020
Savira Aprina Hardini 19090000026
Calistya Fidellya Vincent 19090000027
Wahyu Izakhi 19090000042
Chatarina Luppine Rasuli 19090000046
Brilyana mayfrisca 19090000047
Nuryani Safitri Maulidia 19090000048
VALIDITAS
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang
tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data
tersebut.

Validitas menurut Walizer (1987) adalah tingkat kesesuaian antara suatu batasan
konseptual yang diberikan dengan bantuan operasional yang telah dikembangkan.
VALIDITAS
Validitas menurut Saifuddin (2016) adalah karakteristik terpenting dalam pengukuran
yang mengacu pada akurasi dan kecermatan fungsi ikut tes yang bersangkutan.
Jadi buat melakukan validitas tesnya, harus mencari bukti empiris bahwa hasil ikut
dari tes tersebut memang memberikan informasi yang akurat dan cermat mengenai
atribut yang diukur, tanpa dicemari oleh informasi yang tidak relevan.

Suryabrata (2000:41) Pengertian validitas menurut Suryabrata adalah derajat fungsi


pengukuran suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu
tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur atap yang
hendak diukur.
PRINSIP VALIDITAS
Ada beberapa prinsip ketika melakukan uji validitas, yaitu antara lain :
1.Interpretasi yang diberikan pada asesmen hanya valid terhadap derajat yang diarahkan
ke suatu bukti yang mendukung kecocokan dan kebenarannya.
2.Penggunaan yang bisa dibuat dari hasil asesment hanya valid terhadap dejarat yang
arahnya ke suatu bukti yang mendorong kecocokan dan kebenarannya.
3.Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanga valid ketika nilai (values) yang
didapatkan sesuai
4.Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid ketika konsekuensi
(consequences) dari interpretasi dan kegunaan ini konsisten dengan nilai kecocokan.
TIPE VALIDITAS

Validitas
kontrak
. Validitas
Validitas isi
berdasarkan
kriteria
Validitas berasal dari kata valid, yang artinya sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alatnukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Suatu tes atau instrumen pengukuran dpt dikatakan


Validitas isi mencangkup tidak hanya isi tes yang
mempunyai validitas yang tinggi, apabila alat tersebut harus komprehensif tetapi juga relevan dan tidak
keluar dari batasan tujuan pengukuran. Sesuai
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur
dengan blue-printnya ( sesuai dengan batasan
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran domain ukur yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan indikator perilaku yang hendak diungkap)
tersebut.
RELIABILITAS
Reliabilitas menurut Saifuddin (2016) adalah karakteristik tes yang juga tidak kalah
pentingnya, yang mengacu kepada konsistensi pengukuran yang berarti bahwa
perbedaan skor yang diperoleh dalam pengukuran yang mencerminkan adanya
perbedaan kemampuan yang sebenarnya, bukan perbedaan yang disebabkan oleh
adanya error pengukuran. Dan estimasi reliabilitasnya memiliki arti bahwa mencari
bukti empiris, hasil ikut dari tes tersebut yang memberikan variasi perbedaan yang
konsisten, bukan perbedaan yang terjadi secara random atau secara kebetulan.
RELIABILITAS
Reliabilitas menurut Anastasia dan Susana (1997) adalah sesuatu yang merujuk pada
konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji dengan tes yang
sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen
(equivalent items) yang berbeda, atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda.

Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
– untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.
Reliabilitas menunjukkan seberapa besar perbedaan skor yang diperoleh yang di
dapatkan pada perbedaan dalam atribut yang diukur, dan bukan berasal dari
measurement error. Reliabilitas mengacu pada konsistensi skor seseorang yang
diperoleh ketika diukur dgn tes yang sama pada situasi berbeda, dgn serangkaian
item yang setara, atau dalam variabel lain yang diteliti dan merupakan salah
satu syarat alat ukur yang baik untuk mendapatkan hasil ukur yang relatif sama
pada subyek yang sama dalam kondisi sama.
Estimasi reliabilitas dapat dilakukan dg 3 pendekatan,
yaitu :

1. 2. 3.
Pendekatan tes Pendekatan bentuk Pendekatan konsistensi
ulang paralel internal
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan
oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas.
Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx
mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas
yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700.
Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena
instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach
sebagai berikut :
Keterangan :
spss8
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha >
0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki
reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas
tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas
rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
Sebuah alat ukur psikologi dpt dinyatakan sbg alat ukur yg
akurat apabila mempunyai kriteria sebagai berikut :
valid, reliabel, objektif, standar, ekonomis, dan praktis.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai