Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“Uji Kualitatif Karbohidrat”

Dosen Pengampu :

Dra. Warida, M.Kes

Ahmad Fahrurrozi, M.Sc

Disusun Oleh :
Kelompok B1
Jessica Azhari P3.73.34.2.20.029
Sabrina Savira Putri P3.73.34.2.20.042
Silia Indahwati P3.73.34.2.20.047
Wadhatun Nida P3.73.34.2.20.051

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3


Program Studi D-IV Teknik Laboratorium Medis
Jalan Arteri JORR Jatiwarna kec. Pondok Melati, Bekasi, 17415.
2020-2021
I. Judul Praktikum
Uji Kualitatif Karbohidrat.

II. Waktu dan PelaksanaanPraktikum


Hari dan Tanggal : Jumat, 30 April 2021
Waktu : 08.30 —11.50 WIB
Tempat Pelaksanaan : Ruang Laboratorium Kimia Klinik

III. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk :
1. Dapat mengetahui bagaimana cara menguji larutan sampel dalam bebagai jenis uji
kualitatif karbohidrat.
2. Dapat mengetahui larutan sampel yang digunakan dalam uji kualitatif karbohidrat.
3. Dapat mengetahui reagen yang digunakan dalam uji kualitatif karbohidrat.
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT

1. UJI MOLISCH

T UJUAN
Membuktikan adanya karbohidrat dalam suatu sample.

PRINSIP/DASAR
Reaksi ini disebabkan oleh daya dehidrasi asam anorganik pekat terhadap
karbohidrat, membentuk furfural atau turunannya, seperti hidroksimetil-furfural.
Pereaksi Molisch yang terdiri atas -naftol akan bereaksi dengan furfural membentuk
senyawa berwarna ungu.

ALAT-ALAT
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pipet ukur 1 mL

REAGENSIA
- Pereaksi Molisch
Larutan -naftol 5 % dalam etanol 95 %
- H2SO4 pekat

BAHAN UJI (SAMPLE)


- Larutan amilum 1 %
- Larutan maltosa 1 %
- Larutan laktosa 1 %
- Larutan sukrosa 1 %
- Larutan glukosa 1 %
- Larutan fruktosa 1 %
- Larutan galaktosa 1 %
- Larutan arabinosa 1 %
- Aquadest (pembanding)

CARA KERJA
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 mL larutan sample.
2. Tambahkan masing-masing 2 tetes pereaksi Molisch, campur sampai homogen.
3. Tambahkan 0,5 mL H2SO4 pekat ke masing-masing tabung dengan cara
memiring-kan tabung dan mengalirkan H2SO4 pekat melalui dinding. Jangan
dikocok !!!
4. Reaksi positif (adanya karbohidrat) ditandai dengan pembentukan cincin
berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan cairan tersebut.
HASIL

No.Tabun Sample Hasil Kesimpulan


g
1. Larutan Amilum (+) Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat
2. Larutan Maltosa (+) Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat
3. Larutan Laktosa (+) Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat
4. Larutan Sukrosa (+) Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat
5. Larutan Glukosa (+) Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat
6. Larutan Fruktosa (+) Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat.
7. Larutan Galaktosa (+)Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat
8. Larutan Arabinosa (+) Terbentuk cincin Mengandung
ungu Karbohidrat
9. Aquadest (-) Tidak terbentuk Tidak mengandung
cincin ungu Karbohidrat

PEMBAHASAN

Pada uji Molisch, bahan uji yang terdiri dari amilum, maltosa, laktosa, suksrosa,
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan arabinosa termasuk karbohidrat. Hal tersebut dapat
dilihat pada terbentuknya cincin berwarnaungu pada sampel ketika ditetesi pereaksi
molisch dan H2SO4 pekat. Hal ini menunjukkan bahwa uji molisch sangats pesifik
untuk membuktikan adanya golongan monosakarida, disakarida dan polisakaida pada
larutan karbohidrat, sedangkan untuk sampel pembanding yaitu aquadest tidak tebentuk
cincin berwarna ungu karena aquadest tidak mengandung karbohidrat.

DOKUMENTASI
Nama Larutan Sampel Gambar
Larutan Amilum

Larutan Maltosa

Larutan Laktosa
Larutan Sukrosa

Larutan Glukosa

Larutan Fruktosa
Larutan Galaktosa

Larutan Arabinosa

Aquadest
Pembimbing Praktikum, Praktikan,

(…………………..) (………………………) ( ............................)


2. UJI IODIUM

TUJUAN
Membuktikan adanya karbohidrat dari golongan polisakarida.

PRINSIP/DASAR
Polisakarida dengan larutan Iodium akan membentuk kompleks warna
biru/ungu (amilum) dan merah (glikogen), sedangkan oligosakarida dan
monosakarida dengan larutan Iodium tidak membentuk kompleks warna (tidak
berwarna).

ALAT-ALAT
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pipe tukur 1 mL

REAGENSIA
- Pereaksi Iodium
Larutkan 20 gram ke dalam 1000mL aquadest dan tambah kan I 2 secukupnya
sampai larutan berwarna kuning tua.

BAHAN UJI (SAMPLE)


- Larutan amilum 1 %
- Larutan maltosa 1 %
- Larutan laktosa 1 %
- Larutan sukrosa 1 %
- Larutan glukosa 1 %
- Larutan fruktosa 1 %
- Larutan galaktosa 1 %
- Larutan arabinosa 1 %
- Aquadest (pembanding)

CARA KERJA
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 mL larutan sample.
2. Tambahkan masing-masing 2-3 tetes pereaksi Iodium, campur sampai homogen.
3. Amati kompleks warna yang terbentuk.
- Warna biru/ungu : polisakarida (amilum)
- Warna merah : polisakarida (glikogen)
- Tidak berwarna : bukan polisakarida

HASIL

No.Tabung Sample Hasil Kesimpulan


1. Larutan Amilum (+) Biru/Ungu Polisakarida
2. Larutan Maltosa (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida
3. Larutan Laktosa (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida
4. Larutan Sukrosa (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida
5. Larutan Glukosa (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida
6. Larutan Fruktosa (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida
7. Larutan Galaktosa (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida
8. Larutan Arabinosa (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida
9. Aquadest (-) Tidak berwarna Bukan Polisakarida

PEMBAHASAN

Pada larutan amilum terjadi perubahan warna menjadi biru tua/ungu yang
menandakan bahwa amilum positif dan termasuk dalam polisakarida, sedangkan
untuk larutan sampel lainnya seperti maltosa, laktosa, suksrosa, glukosa, fruktosa,
galaktosa, dan arabinosa tidak terjadi perubahan warna yang menandakan bahwa
sampel tersebut negatif dan tidaktermasuk dalam polisakarida. Pada sampel
pembanding yaitu aquadest juga tidak terjadi perubahan warna karena tidak
mengandung zat pati dan bukan termasuk kerbohidrat.

Pada uji iodium, hanya larutan amilum yang menunjukkan reaksi positif bila
direaksikan dengan pereaksi iodium. Hal ini disebabkan karena dalam larutan
amilum terdapat unit-unit glukosa yang membentu krantaiheliks karena adanya
ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabk
anamilum dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk
ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua/ungu pada kompleks
tersebut.
DOKUMENTASI

Nama Larutan Sampel Gambar


Larutan Amilum

Larutan Maltosa

Larutan Laktosa
Larutan Sukrosa

Larutan Glukosa

Larutan Fruktosa

Larutan Galaktosa
Larutan Arabinosa

Aquadest

Pembimbing Praktikum, Praktikan,

( ……………………) (………………………) ( ......................... )


3. UJI BARFOED

TUJUAN
Untuk membedakan karbohidrat dari golongan disakarida dan monosakarida.

PRINSIP/DASAR
Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan mereduaksi ion kupri
dalam suasana asam menjadi kupro oksida yang tidak larut dan berwarna merah.
Monosakarida akan mereduksi lebih cepat dari pada disakarida.

ALAT-ALAT
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pipe tukur 2 mL
- Penangas air

REAGENSIA
- Pereaksi Barfoed
Larutkan 48 gram Cu-asetat dalam 900 mL air mendidih. Tambahkan segera
50m Lasam laktat 8,5% kedalam larutan yang masih panas. Kocoklah
sampai semua endapan larut. Encerkan dengan aquadest sampai 1000 mL.

BAHAN UJI (SAMPLE)


- Larutan amilum 1 %
- Larutan maltosa 1 %
- Larutan laktosa 1 %
- Larutan sukrosa 1 %
- Larutan glukosa 1 %
- Larutan fruktosa 1 %
- Larutan galaktosa 1 %
- Larutan arabinosa 1 %
- Aquadest (pembanding)

CARA KERJA
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 2 mL larutan Barfoed.
2. Tambahkan masing-masing 0,5 mL sample (10 tetes), campur sampai homogen.
3. Panaskan dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
4. Perhatikan adanya endapan merah yang terbentuk.
5. Bila positif dalam waktu 5 menit menunjukkan monosakarida,bila lebih dari 5
menit menunjukkan disakarida.

HASIL

No.Tabun Sample Hasil Kesimpulan


g
1. Larutan Amilum (-) Tidak ada endapan Karbohidrat
merah Polisakarida
2. Larutan Maltosa (-) Tidak ada endapan Karbohidrat
merah Disakarida
3. Larutan Laktosa (-) Tidak ada endapan Karbohidrat
merah Disakarida
4. Larutan Sukrosa (-) Tidak ada endapan Karbohidrat
merah Disakarida
5. Larutan Glukosa (+) Adanya endapan Karbohidrat
merah Monosakarida
6. Larutan Fruktosa (+)Adanya endapan Karbohidrat
merah Monosakarida
7. Larutan Galaktosa (+)Adanya endapan Karbohidrat
merah Monosakarida
8. Larutan Arabinosa (+)Adanya endapan Karbohidrat
merah Monosakarida
9. Aquadest (-) Bukan Disakarida Bukan Karbohidrat
atau Monosakarida

PEMBAHASAN

Pada uji barfoed larutan dipanaskan selama 5 menit akan menyebabkan


disakarida terhidrolisis menjadi monosakarida, maka akan memberikan hasil
uji positif terhadap uji Barfoed. Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana
asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada
disakarida dan menghasilkan Cu2O (kuprooksida) berwarna merahbata. Hasil
positif (monosakarida) ditandai dengan larutan biru yang bagian bawahnya terdapat
endapan kemerahan.

Hasil uji barfoedini, amilum menunjukkan hasil negatif karena amilum


termasuk ke dalam polisakarida. Larutan sampel lain seperti maltosa, laktosa, dan
suksrosa menunjukkan hasil negatif karena sampel tersebut termasuk ke dalam
disakarida, sedangkan glukosa, fruktosa, galaktosa, dan arabinosa menunjukkan
hasil positif karena termasuk ke dalam monosakarida ditandai dengan adanya
endapan kemerahan. Kemudian pada sampel aquadest juga tidak terjadi perubahan
warna karena tidak termasuk monosakarida atau disakarida dan bukan termasuk
karbohidrat.

DOKUMENTASI

Nama Larutan Sampel Gambar


Larutan Amilum

Larutan Maltosa
Larutan Laktosa

Larutan Sukrosa

Larutan Glukosa
Larutan Fruktosa

Larutan Galaktosa

Larutan Arabinosa
Aquadest

Pembimbing Praktikum, Praktikan,

( ……………………) (………………………) ( ..............................)


4. UJI BENEDICT

TUJUAN
Membuktikan adanya karbohidrat yang mempunyai sifat sebagai gula pereduksi

PRINSIP/DASAR
Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan mereduaksi ion kupri
dalam suasana alkalis menjadi kupro oksida yang tidak larut dan berwarna merah.

ALAT-ALAT
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pipet ukur 5 mL
- Penangas air

REAGENSIA
- Pereaksi Benedict
Larutkan 173 gram Na-sitrat dan 100 gram Na2CO3 dalam 800 mL air.
Larutkan 17,3 gram CuSO4 dalam 100 mL air, kemudian tambahkan
perlahan- lahan ke dalam larutan sitrat-karbonat sambil terus diaduk.
Encerkan dengan aquadest sampai 1000 mL.

BAHAN UJI (SAMPLE)


- Larutan amilum 1 %
- Larutan maltosa 1 %
- Larutan laktosa 1 %
- Larutan sukrosa 1 %
- Larutan glukosa 1 %
- Larutan fruktosa 1 %
- Larutan galaktosa 1 %
- Larutan arabinosa 1 %
- Aquadest (pembanding)

CARA KERJA
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 2,5 mL larutan Benedict.
2. Tambahkan masing-masing 4 tetes sample, campur sampai homogen.
3. Panaskan dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
4. Perhatikan adanya endapan merah yang terbentuk.

HASIL

No.Tabung Sample Hasil Kesimpulan


1. Larutan Amilum (-) Tidak ada endapan Tidak mempunya isi fat
merah sebagai gula pereduksi
2. Larutan Maltosa (+) Terdapat endapan Mempunya isi fat sebagai
merah gula pereduksi
3. Larutan Laktosa (+) Terdapat endapan Mempunya isi fat sebagai
merah bata gula pereduksi
4. Larutan Sukrosa (-) Tidak ada endapan Tidak mempunya isi fat
merah sebagai gula pereduksi
5. Larutan Glukosa (+) Terdapat endapan Mempunya isi fat sebagai
merah bata gula pereduksi
6. Larutan Fruktosa (+) Terdapat endapan Mempunya isi fat sebagai
merah bata gula pereduksi
7. Larutan Galaktosa (+) Terdapat endapan Mempunya isi fat sebagai
merah gula pereduksi
8. Larutan Arabinosa (+) Terdapat endapan Mempunya isi fat sebagai
merah bata gula pereduksi
9. Aquadest (-) Tidak ada endapan Tidak mempunya isi fat
merah sebagai gula pereduksi

PEMBAHASAN

Terbentuknya endapan merah bata ini sebagai hasil reduksi ion Cu 2+ menjadi ion
Cu+ oleh suatu gugus aldehid atau keton bebas yang terkandung dalam gula reduksi
yang berlangsung dalam suasana alkalis (basa). Sifat basa yang dimilki oleh pereaksi
Benedict ini dikarenakan adanyas enyawa natrium karbonat.

Pada uji benedict ini, larutan sampel maltosa, laktosa, glukosa, fruktosa dan
galakto samenunjukkan hasil positif dengan terdapat endapan warna merah yang
menandakan bahwa larutan sampel tersebut mempunya isi fat sebagai gula pereduksi,
sedangkan pada larutan sampel amilum, sukrosa, dan arabinosa tidak terdapat endapan
warna merah yang berarti larutan sampel tersebut tidak mempunyai sifat sebagai gula
pereduksi. Kemudian aquadest juga tidak terbentuk warna merah karena bukan
termasuk gula pereduksi.

DOKUMENTASI
Nama Larutan Sampel Gambar
Larutan Amilum

Larutan Maltosa

Larutan Laktosa
Larutan Sukrosa

Larutan Glukosa

Larutan Fruktosa

Larutan Galaktosa
Larutan Arabinosa

Aquadest
Pembimbing Praktikum, Praktikan,

( ……………………) (………………………) ( ...........................)


5. UJI SELIWANOFF

TUJUAN
Untuk membedakan adanya karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid (aldosa) dan
keton (ketosa).

PRINSIP/DASAR

Reaksi ini spesifik untuk ketosa. Dasarnya ialah pembentukan 4-hidroksi metil
furfural yang bereaksi dengan resorsinol (1,3-dihidroksi benzen) membentuk suatu
senyawa berwarna merah.

ALAT-ALAT
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pipetukur 2 mL
- Penangas air

REAGENSIA
- Pereaksi Seliwanoff
Larutkan0,05 gram resorsinol dalam 100 mL HCl encer (1:2).

BAHAN UJI (SAMPLE)


- Larutan amilum 1 %
- Larutan maltosa 1 %
- Larutan laktosa 1 %
- Larutan sukrosa 1 %
- Larutan glukosa 1 %
- Larutan fruktosa 1 %
- Larutan galaktosa 1 %
- Larutan arabinosa 1 %
- Aquadest (pembanding)
CARA KERJA
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 mL larutan Seliwanoff.
2. Tambahkan masing-masing 3 tetes sample, campur sampai homogen.
3. Panaskan dalam penangas air mendidih selama 3 menit.
4. Perhatikan adanya warna merah yang terbentuk.

HASIL

No.Tabun Sample Hasil Kesimpulan


g
1. Larutan Amilum (-) Tidak berwarna Memiliki gugus
merah aldehid
2. Larutan Maltosa (-) Tidak berwarna Memiliki gugus
merah aldehid
3. Larutan Laktosa (-) Tidak berwarna Memiliki gugus
merah aldehid
4. Larutan Sukrosa (+) Terbentuk warna Memiliki gugus
merah keton
5. Larutan Glukosa (-) Tidak berwarna Memiliki gugus
merah aldehid
6. Larutan Fruktosa (+) Terbentuk warna Memiliki gugus
merah keton
7. Larutan Galaktosa (-) Tidak berwarna Memiliki gugus
merah aldehid
8. Larutan Arabinosa (-) Tidak berwarna Memiliki gugus
merah aldehid
9. Aquadest (-) Tidak berwarna Tidak termasuk
merah gugus aldehid atau
keton

PEMBAHASAN

Pada uji seliwanoff, HCl yang terkandung dalam pereaksi Seliwanoff ini
mendehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksi furfural sehingga furfural mengalami
kondensasi setelah penambahan resorsinol membentuk larutan yang berwarna merah
orange.

Hasil pada uji seliwanoff ini larutan sampel yang menunjukkan hasil positif
adalah sukrosa dan fruktosa yang ditandai dengan larutan sampel menjadi berwarna
merah yang berarti terdapat adanya gugus keton, sedangkan untuk larutan sampel
amilum, maltosa, laktosa, glukosa, galaktosa, dan arabinosa menunjukkan hasil
negatif karena tidak terdapat warna merah pada sampel tersebut yang berarti terdapat
adanya gugus aldehid. Kemudian aquadest juga menunjukkan hasil negatif karena
tidak terdapat warna merah karena bukan termasuk gugus keton atau gugus aldehid.

DOKUMENTASI

Nama Larutan Sampel Gambar


Larutan Amilum

Larutan Laktosa

Larutan Sukrosa
Larutan Glukosa

Larutan Fruktosa

Aquadest
Pembimbing Praktikum, Praktikan,

( ……………………) (………………………) ( ............................)

Anda mungkin juga menyukai