Disusun oleh:
NIS: 192010004
NAMA :
NIS :
KOMPETENSI KEAHLIAN :
JUDUL LAPORAN :
Pada tanggal
Yang mengesahkan:
( ………………………………) (………………………………)
ii
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH
NAMA :
NIS :
KOMPETENSI KEAHLIAN :
JUDUL LAPORAN :
Pada tanggal………………………
Penguji, Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga rahmat dan
karunianya dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, dan umatnya.
Atas karunia dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Adapun judul
laporan yang penulis angkat dari hasil Praktek Kerja Lapangan yakni berjudul “Proses
Pengecoran Grate Plat di PT. Exiron Baja Pratama”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian sidang
Praktik Kerja Lapangan di SMK 2 LPPM RI MAJALAYA. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
Penulis telah berupaya menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya, namun tidak
menutup kemungkinan adanya kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi. Kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan
penulisan laporan berikutnya.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihat yang telah membantu
dalam proses pembuatan laporan ini hingga selesai dibuat. Serta rasa syukur kepada
iv
Allah SWT dengan izin-Nya laporan ini dapat terselesailkan dengan tepat waktu.
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi yang mebutuhkan.
v
DAFTAR ISI
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang harus Praktik Kerja
dilakukan oleh siswa-siswi SMK,Agar setelah lulus nanti mampu menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diterima dari sekolah dan dari hasil praktek kerja lapangan
(PKL). Setelah itu, praktik kerja lapangan (PKL) juga sebagai salah satu syarat
mengikuti sidang dan uji kompetensi.
Hal ini dimaksudkan agar para siswa memiliki sikap yang positif dan memiliki
keterampilan yang tinggi dalam hal penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang
tersedia, selain itu juga untuk melatih seorang pemimpi yang bertanggung jawab dan
sebagai pelatihan untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai.Oleh karena itu, setiap
siswa terutama yang telah duduh di kelas paling akhir yaitu kelas tiga, diharuskan
melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di suatu perusahaan atau bengkel yang
telah di tentukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,perlu dibuat rumusan
masalah untuk memudahkan dan pembatasan dalam pembuatan laporan.Adapun
rumusan masalah yang diajukan dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan ini
adalah:
C. Tujuan
1. Tujuan praktek kerja lapangan
Melalui kegiatan PKL diharapkan secara tidak langsung sekolah akan mendapat
umpan balik dari dunia usaha industri dalam meningkatkan mutu tamatan.Adapun
tujuan PKL secara khusus tentang kegiatan PKL bagi para siswa, setelah selesai
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan, diharapkan siswa dapat:
b.Sebagai bukti bahwa siswa itu telah mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan.
D.Sistematima penulisan
BAB l PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis berusaha untuk memaparkan dan menjelaskan mengenai
latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penulisan
Pada bab kedua ini,berisi landasan teori yang penulis gunakan sebagai landasan
berfikir dan bahan analisa dal membahas permasalahan dalam laporan PKL ini
sehingga penulis mengharapkan landasan teori ini bisa menjadi bahan acuan dalam
penulisan laporan yang penulis lakukan serta dapat memperjelas isi pembahasan
yang penulis uraikan.
BAB IV PENUTUP
Bab terakhir ini berisi kesimpulan secara menyeluruh dari pembahasan pada bab
bab sebelumnya yang memutuskan satu jawaban berupa hasil capaian yang didapat
sesuai dengan judul yang diambil dan serta memberikan saran baik terhadap
sekolah maupun industri
LANDASAN TEORI
A. Pengertian proses
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber sumber(tenaga kerja, mesin, bahan atau alat dan dana) yang
ada diubah untuk memperoleh satu hasil.Produksi adalah suatu kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan atau jasa suatu barang dan jasa
B. Pengertian Pengecoran
Pengecoran Logam adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam
cair dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang
memiliki rongga cetak (cavity) sesuai dengan bentuk atau desain yang diinginkan.
Setelah logam cair memenuhi rongga cetak dan tersolidifikasi, selanjutnya cetakan
disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder.
Proses pengecoran pada dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam cetakan
yang telah terlebih dahulu dibuat pola hingga logam cair tersebutmembeku dan
kemudian dipindahkan dari cetakan.
1. Sand Casting,
2. Centrifugal Casting
3. Die Casting
4. Investment Casting
Untuk menghasilkan hasil cor yang berkualitas maka diperlukan pola yang
berkualitas tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan
kelengkapan lainnya. Pola digunakan untuk memproduksi cetakan.
Pola mempunyai ukuran sedikit lebih besar dari ukuran benda yang akan
dibuat dengan maksud untuk mengantisipasi penyusutanselama pendinginan dan
pengerjaan finishing setelah pengecoran. Selain itu pada pola juga dibuat
kemiringan pada sisinya supaya memudahkan pengangkatan poladari pasir
cetak.cetakan adalah rongga atau ruang di dalam pasir cetak yang akan diisidengan
logam cair.
Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari pasir
kuarsa yang dicampur dengan Airkaca (Water Glass / Natrium Silikat), dari
campuran pasir tersebut dimasukan kedalam kotak inti, kemudian direaksikan
dengan gas CO2 sehingga menjadi padat dan keras. Inti diseting pada cetakan.
Kemudian cetakan diasembling dan diklem.
C. Grate plate
Benda ini biasanya digunakan oleh perusahaan semen,biasanya benda ini
digunakan untuk pemilihan dalam semen dan menjadikanya sebagai semen yang
halus,benda ini juga dapat digunakan untuk mengaduk semen pada jumlah yang
banyak
Melting furnace yang juga sering disebut dengan tungku pelebur adalah
sebuah alat yang digunakan untuk mengubah bentuk mentah dari logam yang
ditambang menjadi berbagai macam bentuk lainnya.
Source lance celup merupakan alat ukur suhu khusus yang digunakan untuk
pengecoran logam. Alat ini memudahkan pekerja untuk mengukur suhu pada
saat peleburan
4. Hoist Crane
Salah satu proses tahapan dalam pengecoran logam adalah Blasting dengan
menggunakan mesin Shot Blasting. PT Exiron Baja Pratama memiliki beberapa
kendala pada saat proses Blasting. diantaranya waktu proses Blasting yang
lama dan kualitas hasil produksinya yang tidak baik. Hal ini disebabkan karena
adnya kerusakan pada komponen mesin Shot blasting yaitu pada bagian Wheel
Blade. Cepat tindakannya proses Blasting salah satunya ditentukan oleh Wheel
Blade itu sendiri. jika salah satu Wheel Blade pada mesin Shot Blasting rusak,
maka proses Blasting pun akan memerlukan waktu yang lebih lama dan
kualitas hasil produksi yang tidak baik seperti halnya yang terjadi di PT.
Exiron Baja Pratama. Maka dari itu kegiatan rekondisi mesin diperlukan agar
kualitas serta alur prduksi diperusahaan ini tetap terjaga.
a.Hoist crane
b.Melting furnace
c.Cetakan pasir
d.Source lance celup
e.Palu karet
a.Besi
b.Tembaga
c.Seng
d.Pasir silika
1. Pembuatan cetakan
a. Sediakan papan yang berukuran lebih besar dari besar cetakan benda.
b. Pasang cetakan grate plate pada papan.
c. Dempul pada bagian yang kurang rata pada setiap sisi.
d. Amplas bagian yang di dempul.
e. Lalu masukan pasir silika ke cetakan grate plate
2. Pengecoran logam
Proses ini dilakukan untuk menghasilkan bentuk grate plate dari bahan-bahan
besi,seng,tembaga melalui proses pemanasan atau peleburan besi dengan dapur
kupola hingga bahan –bahan tersebut meleleh, yang kemudian dituangkan kedalam
cetakan
3. Pembongkaran
Penbongkaran adalah langkah untuk menghilangkan pasir atau kerak dari sisa
pengecoran yang menempel pada benda kerja. Tujuan bpembongkaran benda kerja
yaitu agar benda kerja tersebut benar benar bersih dari pasir agar pada saat finishing
dengan mesin mudah dikerjakan,
Langkah-langkah pembongkaran :
Langkah-langkah menggerinda:
Langkah-langkah Mengamplas:
Setelah selesai pengamplasan grate plate harus di uji terlebih dahulu baik di
bentuk,dimensi,ukuran,serta suhu supaya saat digunakan tidak longgar dan rusak.
7. Packing
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengecoran logam adalah proses pembuatan benda dengan mencairkan logam
dan menuangkan ke dalam rongga cetakan. Proses ini dapat digunakan untuk
membuat benda-benda dengan bentuk rumit. Benda berlubang yang sangat besar
yang sangat sulit atau sangat mahal jika dibuat dengan metode lain dapat
diproduksi masal secara ekonomis menggunakan teknik pengecoran yang
tepat.Pengecoran logam dapat dilakukan untuk bermacam-macam logam seperti
besi,baja,seng,tembaga perunggu,kuningan,aluminium dan lain sebagainya.
paduan aluminium paduan magnesium dan sebagainya serta paduan lain semisal
paduan seng monel paduan nikel dengan sedikit tembaga hasteloy paduan yang
mengandung khrom dan silikon dan sebagainya.dalam proses pengecoran logam
banyak hal yang harus diperhatikan agar dapat meminimalisir kesalahan atau
kegagalan yang mungkin terjadi diantaranya adalah pada saat pembuatan pola dari
mulai pola berbentuk kayu persegi hingga pola bisa di gunakan sebagai dasar
dalam membuat cetakan pasir lalu pada saat penuangan cairan alumunium
pencairan benda alumunium hingga mencair pembuatan cetakan menggunakan
send casting
B. Saran
1. Saran bagi sekolah
Untuk memajukan praktek kerja lapangan untuk tahun yang akan datang
saya mempunyai beberapa saran,yaitu:
a. Sebaiknya sekolah menajalin kerja sama dengan dunia usaha atau dunia
industry yang lebih berkualitas dan lebih besar produksi nya
A.Rangga.2017.“Material
Engineering”.https://materialengineeringranggaagung.wordpress.com/2017/07/06/castin
g-pengecoran/. [diakses pada tanggal 21 April 2021]
Dokumentasi PKL