Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PROSES PENGECORAN GRATE PLATE
DI
PT EXIRON BAJA PRATAMA
Laporan ini di buat salah satu syarat untuk mengikuti sidang Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh:

Angga Maysa Al Munawar

NIS: 192010004

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN


SMK 2 LPPM RI MAJALAYA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. EXIRON BAJA PRATAMA

NAMA :

NIS :

KOMPETENSI KEAHLIAN :

JUDUL LAPORAN :

Laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan

Pada tanggal

Yang mengesahkan:

Pimpinan/kepala personalia Pembimbing

( ………………………………) (………………………………)

ii
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH

NAMA :

NIS :

KOMPETENSI KEAHLIAN :

JUDUL LAPORAN :

Laporan praktik kerja lapangan (PKL) ini dengan disahkan

Pada tanggal………………………

Penguji, Pembimbing

( ………………………………) ( Erinda Erliana S.Pd.)

Kepala SMK 2 LPPM RI MAJALAYA Wakasek bidang hubin

(Dr. Raindra M. Oto Muharam, S.Pd.,S.Kom.,MM) (Anwar Arifien, ST.,S.ST.)

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga rahmat dan
karunianya dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, dan umatnya.
Atas karunia dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Adapun judul
laporan yang penulis angkat dari hasil Praktek Kerja Lapangan yakni berjudul “Proses
Pengecoran Grate Plat di PT. Exiron Baja Pratama”.

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian sidang
Praktik Kerja Lapangan di SMK 2 LPPM RI MAJALAYA. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih
kepada :

1. Kedua Orang Tua yang memberikan dukungan moral maupun material.


2. Bapak Dr. Raindra M. Oto Muharam AA,S.Pd,S.Kom.,MM.,selaku Kepala Sekolah
SMK 2 LPPM RI MAJALAYA.
3. Bapak Arifin Anwar S.ST., selaku Wakasek Bidang Hubin.
4. Ibu Erinda Erliana S.Pd selaku Pembimbing laporan.
5. Bapak Saeful Anwar selaku pembimbing dari perusahaan
6. Rekan - rekan seperjuangan yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

Penulis telah berupaya menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya, namun tidak
menutup kemungkinan adanya kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi. Kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan
penulisan laporan berikutnya.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihat yang telah membantu
dalam proses pembuatan laporan ini hingga selesai dibuat. Serta rasa syukur kepada

iv
Allah SWT dengan izin-Nya laporan ini dapat terselesailkan dengan tepat waktu.
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi yang mebutuhkan.

Majalaya,21 April 2021

( Angga Maysa Al Munawar )

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1
A.Latar Belakang .....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
D.Sistematima penulisan ..........................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................................6
A. Pengertian proses ..............................................................................................................6
B. Pengertian Pengecoran .....................................................................................................6
C. Grate plate ......................................................................................................................10
D. Alat Pendukung ..............................................................................................................12
BAB lll LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ..............................................................14
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................................14
B. Kegiatan Harian PKL .....................................................................................................16
C. Uraian harian PKL..........................................................................................................24
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................29
A. Kesimpulan ....................................................................................................................29
B. Saran ..............................................................................................................................29
DARTAR PUSTAKA ............................................................................................................31
LAMPIRAN ...............................................................................................................................
Dokumentasi PKL ......................................................................................................................

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang harus Praktik Kerja
dilakukan oleh siswa-siswi SMK,Agar setelah lulus nanti mampu menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diterima dari sekolah dan dari hasil praktek kerja lapangan
(PKL). Setelah itu, praktik kerja lapangan (PKL) juga sebagai salah satu syarat
mengikuti sidang dan uji kompetensi.

Hal ini dimaksudkan agar para siswa memiliki sikap yang positif dan memiliki
keterampilan yang tinggi dalam hal penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang
tersedia, selain itu juga untuk melatih seorang pemimpi yang bertanggung jawab dan
sebagai pelatihan untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai.Oleh karena itu, setiap
siswa terutama yang telah duduh di kelas paling akhir yaitu kelas tiga, diharuskan
melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di suatu perusahaan atau bengkel yang
telah di tentukan.

Laporan tahap ini di susun sebagai hasil praktik kerja lapangan(PKL) Di PT


EXIRON BAJA PRATAMA dengan durasi waktu kurang lebih 2 bulan, yaitu pada
tanggal 15 Januari s/d 13 Maret 2021, selama kegiatan PKL banyak sekali kegiatan
yang penulis lakukan untuk membantu proses produksi di perusahaan atau bengkel,
karena di bagian bengkel penulis difokuskan untuk PKL.Dari beberapa kegiatan yang
penulis lakukan di PT.EXIRON BAJA PRATAMA, penulis mengambil satu
kegiatan yang mungkin bisa dipertanggung jawabkan.pada kesempatan ini yang
dituangkan dalam bentuk laporan.kegiatan yang dimaksud adalah proses manufaktur
pengecoran, tetapi untuk fokus materi yang sekaligus menjadi judul laporan,penulis
akan mengambil proses pengeecoran grate plate,dan judul penulis ambil

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 1


yaitu"PROSES PENGECORAN GRATE PLATE DI PT EXIRON BAJA
PRATAMA"

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,perlu dibuat rumusan
masalah untuk memudahkan dan pembatasan dalam pembuatan laporan.Adapun
rumusan masalah yang diajukan dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan ini
adalah:

1. Bagaimana proses persiapan pengecoran grate plate?

2. Bagaimana proses pengecoran grate plate?

C. Tujuan
1. Tujuan praktek kerja lapangan

Tujuan Praktek kerja lapangan(PKL) secara umum adalah untuk memperkenalkan


peserta didik dalam dunia kerja dari suatu perusahaan ataupun lapangan pekerjaan,
serta memberikan pengalaman bagi siswa,hal hal yang belum pernah didapat di
sekolah.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 2


Selain itu dari kegiatan praktik kerja lapangan diharapkan dapat membekali para
siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilan secara
profesional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang
berkembang di masyarakat.

Melalui kegiatan PKL diharapkan secara tidak langsung sekolah akan mendapat
umpan balik dari dunia usaha industri dalam meningkatkan mutu tamatan.Adapun
tujuan PKL secara khusus tentang kegiatan PKL bagi para siswa, setelah selesai
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan, diharapkan siswa dapat:

a. Meningkatkan kemampuan akademis dalam mengembangkan dan menerapkan


teori dan praktek yang telah diperoleh selama mengikuti praktek di sekolah.
b. Memperluas pengetahuan tentang dunia industry.
c. Melatih mental,sikap dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
d. Modal utama pengalaman untuk mendirikan usaha sejenis.
e. Mendapatkan ilmu atau pengalaman baru yang belum di ajari di sekolah.
f. Memiliki kreativitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahlian nya
sesuaidengan profesi yang di geluti

B. Tujuan pembuatan laporan

a.Sebagai salah satu syarat mengikuti UAS dan UN

b.Sebagai bukti bahwa siswa itu telah mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan.

c. Untuk mengumpulkan data yang di tugaskan dari sekolah.

d. Agar siswa dapat menulis secara sistematik

D.Sistematima penulisan
BAB l PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis berusaha untuk memaparkan dan menjelaskan mengenai
latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penulisan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 3


laporan PKL.rumusan masalah yang menjadi beberapa permasalahan untuk
mendapatkan data data temuan di lapangan, tujuan penulisan,tujuan PKL,serta
sistematika penulisan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 4


BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab kedua ini,berisi landasan teori yang penulis gunakan sebagai landasan
berfikir dan bahan analisa dal membahas permasalahan dalam laporan PKL ini
sehingga penulis mengharapkan landasan teori ini bisa menjadi bahan acuan dalam
penulisan laporan yang penulis lakukan serta dapat memperjelas isi pembahasan
yang penulis uraikan.

BAB III Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

a. Gambaran umum perusahaan/instansi


Memuat uraian mengenai: nama dan alamat perusahaan, sejarah singkat, visi
dan misi perusahaan, struktur organisasi instansi/perusahaan serta peta lokasi
perusahaan
b. Kegiatan harian PKL
Memaparkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam PKL yang
kemudian dilengkapi dengan data sesuai kondisi yang ada di tempat PKL (dapat
dilihat dari jurnal harian selama PKL)
c. Pelaksanaan PKL
Uraian tugas yang dilaksanakan, memuat uraian mengenai waktu
pelaksanaan kegiatan selama PKL berlangsung dan dilengkapi dengan ringkasan
jenis pekerjaan yang dilakukan.

BAB IV PENUTUP

Bab terakhir ini berisi kesimpulan secara menyeluruh dari pembahasan pada bab
bab sebelumnya yang memutuskan satu jawaban berupa hasil capaian yang didapat
sesuai dengan judul yang diambil dan serta memberikan saran baik terhadap
sekolah maupun industri

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 5


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian proses
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber sumber(tenaga kerja, mesin, bahan atau alat dan dana) yang
ada diubah untuk memperoleh satu hasil.Produksi adalah suatu kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan atau jasa suatu barang dan jasa

Sedangkan untuk perbaikan, perbaikan sering juga disebut dengan


servis.Pengertian dari perbaikan itu sendiri adalah usaha untuk mengembalikan
kondisi dari fungsi suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut
pada kondisi semula.Proses perbaikan tidak menuntut penyamaan sesuai kondisi
awal, yang diutamakan adalah alat tersebut bisa berfungsi normal kembali.

Sebelum ke proses pengecoran ada satu proses yang penting sebelum


melakukan pengecoran yaitu proses pembuatan cetakan.Dalam proses pembuatan
cetakan harus benar benar melakukan nya apabila ada satu kesalahan dalam
pembuatan cetakan maka proses selanjutnya pun akan gagal.

B. Pengertian Pengecoran
Pengecoran Logam adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam
cair dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang
memiliki rongga cetak (cavity) sesuai dengan bentuk atau desain yang diinginkan.
Setelah logam cair memenuhi rongga cetak dan tersolidifikasi, selanjutnya cetakan
disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder.

Proses pengecoran pada dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam cetakan
yang telah terlebih dahulu dibuat pola hingga logam cair tersebutmembeku dan
kemudian dipindahkan dari cetakan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 6


Adapun Jenis-jenis pengecoran sebagai berikut :

1. Sand Casting,

Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir.Jenis pengecoran


ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya murah dan dapat membuat
benda coran yang berkapasitas bertonton.

Gambar 2.1. Sand casting

2. Centrifugal Casting

Yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar bersamaan dengan


penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan agar logam cair
tersebut terdorong oleh gaya sentriugal akibat berputarnya cetakan. Contoh
benda coran yang biasanya

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 7


menggunakan jenis pengecoran ini ialah pelek dan benda coran lain yang
berbentuk bulat atau silinder.

Gambar 2.2 centrifugal casting

3. Die Casting

Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam.Sehingga


cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. Biasanya logam yang dicor ialah
logam non errous.

Gambar 2.3 die casting

4. Investment Casting

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 8


Yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin dan cetakannya
terbuat dari keramik. Contoh benda coran yang biasamenggunakan jenis
pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki kepresisianyang tinggi
misalnya rotor turbin.

Gambar 2.4 investment casting

Untuk menghasilkan hasil cor yang berkualitas maka diperlukan pola yang
berkualitas tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan
kelengkapan lainnya. Pola digunakan untuk memproduksi cetakan.

Pola mempunyai ukuran sedikit lebih besar dari ukuran benda yang akan
dibuat dengan maksud untuk mengantisipasi penyusutanselama pendinginan dan
pengerjaan finishing setelah pengecoran. Selain itu pada pola juga dibuat
kemiringan pada sisinya supaya memudahkan pengangkatan poladari pasir
cetak.cetakan adalah rongga atau ruang di dalam pasir cetak yang akan diisidengan
logam cair.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 9


Pembuatan cetakan dari pasir cetak dilakukan pada sebuahrangka cetak.
Cetakan terdiri dari kup dan drag. Kup adalah cetakan yang terletak di atas dan drag
adalah cetakan yang terletak di bawah. Hal yang perlu diperhatikan pada kup dan
drag adalah penentuan permukaan pisah yang tepat. Proses pembuatan cetakan
angka cetak yang dapat terbuat dari kayu ataupun logam adalah tempatuntuk
memadatkan pasir cetak yang yang sebelumnya telah diletakkan pola didalamnya.
Pada proses pengecoran dibutuhkan dua buah rangka cetak yaitu rangka cetak
untuk kup dan rangka cetak untuk drag. (Proses pembuatan cetakandari pasir
dengan tangan dapat dilihat pada gambar

Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari pasir
kuarsa yang dicampur dengan Airkaca (Water Glass / Natrium Silikat), dari
campuran pasir tersebut dimasukan kedalam kotak inti, kemudian direaksikan
dengan gas CO2 sehingga menjadi padat dan keras. Inti diseting pada cetakan.
Kemudian cetakan diasembling dan diklem.

Sembari cetakan dibuat,bahan-bahan logam seperti ingot, scrap, dan bahan


paduan, dilebur di bagian peleburan. Setelah logam cair dan homogen maka logam
cair tersebut dituang ke dalam cetakan. Setelah itu ditunggu hingga cairan logam
tersebut membeku karena proses pendinginan. Setelah cairan membeku, cetakan
dibongkar. Pasir cetak, inti, dan benda tuang dipisahkan. Pasir cetak bekas masuk
ke instalasi daur ulang, inti bekas dibuang, dan benda tuang diberikan ke bagian
fethling untuk dibersihkan dari kotoran dan dilakukan pemotongan terhadap sistem
saluran pada benda tersebut. Setelah fethling selesai apabila benda perlu perlakuan
panas maka diproses di bagian perlakuan panas

C. Grate plate
Benda ini biasanya digunakan oleh perusahaan semen,biasanya benda ini
digunakan untuk pemilihan dalam semen dan menjadikanya sebagai semen yang
halus,benda ini juga dapat digunakan untuk mengaduk semen pada jumlah yang
banyak

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 10


Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 11
D. Alat Pendukung
1. Melting furnace

Melting furnace yang juga sering disebut dengan tungku pelebur adalah
sebuah alat yang digunakan untuk mengubah bentuk mentah dari logam yang
ditambang menjadi berbagai macam bentuk lainnya.

Gambar 2.5 melting furnace

2. Cetakan pasir kering

Cetakan ini dibuat menggunakan bahan pengikat organic, dan kemudian


cetakan dibakar di dalam oven dengan temperature berkisar antara 200˚C –
300˚C bertujuan untuk meiningkatkan kekeuatan dan kekerasan cetakan.
Kelebihan: Dimensi produk cetak lebih baik

Gambar2.6 cetakan pasir

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 12


3. Alat ukur suhu/source lance celup

Source lance celup merupakan alat ukur suhu khusus yang digunakan untuk
pengecoran logam. Alat ini memudahkan pekerja untuk mengukur suhu pada
saat peleburan

Gambar 2.7 alat ukur suhu

4. Hoist Crane

Hoist Crane adalah pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada


pergudangan dan perbengkelan. Hoist Crane ditempatkan pada langit-langit dan
berjalan diatas rel khusus yang yang dipasangi pada langit-langit tersebut. Rel-
rel tadi juga dapat bergerak secara maju-mundur pada satu arah bolak-balik

Gambar2.8 Hoist Crane

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 13


BAB lll

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Sejarah Perusahaan

PT Exiron Baja Pratama merupakan salah satu perusahaan pengecoran


logam yang berada di Rancaekek- Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Perusahaan ini berdiri sejak tanggal 8 Desember 2010 yang sampai saat ini
masih aktif berproduksi pada bidang pengecoran Logam dan Manufaktur.
Beberapa produk yang dihasilkan dari perusahaan ini antara lain adalah Bucket
Teeth untuk kendaraan alat berat, baut, dan beberapa produk yang dibutuhkan
untuk industri semen.

Salah satu proses tahapan dalam pengecoran logam adalah Blasting dengan
menggunakan mesin Shot Blasting. PT Exiron Baja Pratama memiliki beberapa
kendala pada saat proses Blasting. diantaranya waktu proses Blasting yang
lama dan kualitas hasil produksinya yang tidak baik. Hal ini disebabkan karena
adnya kerusakan pada komponen mesin Shot blasting yaitu pada bagian Wheel
Blade. Cepat tindakannya proses Blasting salah satunya ditentukan oleh Wheel
Blade itu sendiri. jika salah satu Wheel Blade pada mesin Shot Blasting rusak,
maka proses Blasting pun akan memerlukan waktu yang lebih lama dan
kualitas hasil produksi yang tidak baik seperti halnya yang terjadi di PT.
Exiron Baja Pratama. Maka dari itu kegiatan rekondisi mesin diperlukan agar
kualitas serta alur prduksi diperusahaan ini tetap terjaga.

2. Visi misi perusahaan


a. Visi Perusahaan :
MENJADI INDUSTRI FOUNDRY YANG TERBAIK DI INDONESIA
b. Misi perusahaan :
1). Menghasilkan produk yang berkualitas

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 14


2). Mengutamakan on time delivery
3). Memaksimalkan pelayanan terhadap customer
4). Harga yang sangat bersaing
3. Struktur organisasi perusahaan

Gambar 3.1 Struktur organisasi perusahaan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 15


4. Peta lokasi perusahaan

Gambar 3.2 peta lokasi

B. Kegiatan Harian PKL


Dalam kegiatan yang dilaksanakan untuk proses Praktik Kerja industri, penulis
ditempatkan pada bagian yang pas dengan jurusan yang penulis tekuni, yaitu
jurusan permesinan dengan pekerjaan tentang manufaktur, berikut kegiatan yang
dilakukan oleh penulis.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 16


Tabel 3.1 Kegiatan harian PKL

No Hari/tanggal Divisi/bagian Jenis kegiatan Waktu

1 Jumat Pembongkaran Memisahkan grate 08.00-12.00 WIB


plate dari cetakan
15-01-2021
Membersihan grate
13.00-17.00 WIB
plate dari pasir

2 Senin Fettling dan Menempa grate plate 08.00-10.00 WIB


pembongkaran
18-01-2021 Menggerinda tangan 11.00-15.00 WIB
grate plate

3 Selasa Fettling Menggerinda tangan 09.00-11.00 WIB


grate plate
19-01-2021 13.00-17.00 WIB
Menempa grate plate

4 Rabu Fettling Menggerinda tangan 08.00-17.00 WIB


grate plate dan
20-01-2021
merapihkan grate
plate

5 Kamis Pembongkaran Memisahkan grate 08-00-15.00 WIB


dan fettling plate dari pasir
21-01-2021
Menempa grate plate
15.00-17.00 WIB

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 17


6 Jumat Fettling Menempa grate plate 08.00-11.00 WIB

22-01-2021 Merapihkan grate


plate
13.00-17.00 WIB

7 Senin Coating dan Melapisi cetakan 08.00-13.00 WIB


fettling grate plate
25-01-2021
menggunakan cat
13.00-17.00 WIB
Menggerinda tangan
grate plate

8 Selasa Coating Melapisi core untuk 08.00-12.00 WIB


grate plate
26-01-2021
Melapisi cetakan
13.00-17.00 WIB
grate plate

9 Rabu Fettling dan Menempa grate plate 08.00-11.00 WIB


coating dan merapihkan
27-01-2021 13.00-17.00 WIB
grate plate

10 Kamis Coating dan Melapisi core untuk 08.00-12.00 WIB


fettling grate plate
28-01-2021
Merapihkan grate
13.00-17.00 WIB
plate

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 18


11 Jumat Coating dan Melapisi cetakan 08.00-11.00 WIB
fettling grate plate
29-01-2021
Menempa grate plate
13.00-17.00 WIB

12 Senin Fettling Merapihkan grate 08.00-12.00 WIB


plate
01-02-2021 13.00-17.00 WIB
Menggerinda tangan
grate plate

13 Selasa Fettling dan Menempa grate plate 08.00-10.00 WIB


cooting
02-02-2021 Menggerinda tangan 10.00-12.00 WIB
grate plate

14 Rabu Fettling dan Merapihkan grate 08.00-11.00 WIB


mealting plate
03-02-2021
Menyiapkan bahan
13.00-17.00 WIB
baku untuk
pengecoran

15 Kamis Fettling dan Menempa grate plate 08.00-10.00 WIB


coating
04-02-2021 Melapisi core grate
plate dengan cat
13.00-17.00 WIB

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 19


16 Jumat Coating Melapisi core grate 08.00-11.30-WIB
plate
05-02-2021
Melapisi cetakan
13.00-17.00 WIB
grate plate

17 Senin Molding Memasukkan pasir


ke mixer
08-02-2021 08.00-17.00 WIB
Membuat cetakan
grate plate

18 Selasa Fettling Menggerinda tangan 08.00-12.00 WIB


grate plate
09-02-2021
Merapihkan grate
13.00-17.00 WIB
plate

19 Rabu Molding dan Memasukkan pasir 08.00-12.00 WIB


fettling ke mixer
10-02-2021
Menempa grate plate
13.00-12.00 WIB

20 Kamis Coating dan Melapisi cetakan 08.00-12.00 WIB


molding grate plate
11-02-2021
Membuat cetakan
13.00-17.00 WIB
grate plate

21 Jumat Molding dan Memasukkan pasir 08.45-11.00 WIB


coating ke mixer
12-02-2021
Melapisi core grate
13.30-17.00
plate

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 20


22 Senin Mealting dan Menyiapkan bahan 08.00-10.00 WIB
fettling baku untuk
15-02-2021
pengecoran
10.00-12.00 WIB
Menempa grate plate

23 Selasa Molding Membuat cetakan 08.00-10.00 WIB


grate plate dari pasir
16-02-2021
Memasukkan pasir
10.00-17.00 WIB
ke mixer

24 Rabu Fettling dan Menggerinda tangan 08.00-12.00 WIB


mealting grate plate
17-02-2021
Menyiapkan bahan
13.00-17.00 WIB
baku untuk
pengecoran

25 Kamis Pembongkaran Memisahkan grate


plate dari cetakan
18-02-2021 08.00-17.00 WIB
Memisahkan grate
plate dari pasir

26 Jumat Pembongkaran Memisahkan grate


plate dari cetakan
19-02-2021 08.00-17.00 WIB
Memisahkan grate
plate dari pasir

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 21


Senin Molding Memasukkan pasir
ke mixer
22-02-2021 08.00-17.00 WIB
Membuat cetakan
grate

28 Selasa Fettling dan Merapihkan grate 08.00-10.00 WIB


pembongkaran plate
23-02-2021
Menggerinda tangan
10.00-12.00 WIB
grate

29 Rabu Fettling Menggerinda tangan


grate plate
24-02-2021 08.00-17.00 WIB
Menempa grate plate

30 Kamis Fettling Menggerinda tangan


grate plate
25-02-2021 08.00-17.00 WIB
Merapihkan grate
plate

31 Jumat Molding Memasukkan pasir


ke mixer
26-02-2021 08.00-17.00 WIB
Membuat cetakan
grate plate

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 22


32 Senin Molding dan Memasukkan pasir
coating ke mixer
01-03-2021 08.00-12.00 WIB
Membuat cetakan
13.00-17.00 WIB
grate plate

33 Selasa Coating dan Melapisi cetakan


fettling grate plate
02-03-2021 08.00-13.00 WIB
Melapisi core untuk
13.00-17.00 WIB
grate plate

34 Rabu Molding Membuat core untuk


grate plate
03-03-2021 08.00-17.00 WIB
Membuat cetakan
grate plate

35 Kamis Coating Melapisi cetakan


grate plate
04-03-2021 08.00-17.00 WIB
Melapisi core untuk
grate plate

36 Jumat Coating Melapisi cetakan


grate plate
05-03-2021 08.00-17.00 WIB
Melapisi core untuk
grate

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 23


C. Uraian harian PKL
Sebelum melakukan proses pengecoran,pekerja harus memerlukan alat
keselamatan agar terhindar dari kecelakaan kerja.

1. Alat yang di perlukan saat pengecoran logam diantara nya:

a.Hoist crane
b.Melting furnace
c.Cetakan pasir
d.Source lance celup
e.Palu karet

2. Bahan yang diperlukan untuk cetakan dan pengecoran

a.Besi

b.Tembaga

c.Seng

d.Pasir silika

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 24


Langkah-langkah kerja sebagai berikut :

1. Pembuatan cetakan

Sebelum proses pengecoran dilakukan, terlebih dahulu kita siapkan cetakan


yang akan digunakan untuk membentuk bentuk benda yang diinginkan. Pembuatan
cetakan di lakukan sebelum benda di cetak melalui proses pengecoraan. Pada
proses pembuatan cetakan bentuk cetakan sudah ada hanya perlu menempelkannya
pada papan dengan langkah sebagai berikut :

a. Sediakan papan yang berukuran lebih besar dari besar cetakan benda.
b. Pasang cetakan grate plate pada papan.
c. Dempul pada bagian yang kurang rata pada setiap sisi.
d. Amplas bagian yang di dempul.
e. Lalu masukan pasir silika ke cetakan grate plate
2. Pengecoran logam

Proses ini dilakukan untuk menghasilkan bentuk grate plate dari bahan-bahan
besi,seng,tembaga melalui proses pemanasan atau peleburan besi dengan dapur
kupola hingga bahan –bahan tersebut meleleh, yang kemudian dituangkan kedalam
cetakan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 25


yang sudah di bentuk dengan pasir. Setelah benda sudah dingin, cetakan dapat
di bongkar dan grate plate di lepas dari cetakan.

3. Pembongkaran

Penbongkaran adalah langkah untuk menghilangkan pasir atau kerak dari sisa
pengecoran yang menempel pada benda kerja. Tujuan bpembongkaran benda kerja
yaitu agar benda kerja tersebut benar benar bersih dari pasir agar pada saat finishing
dengan mesin mudah dikerjakan,

Langkah-langkah pembongkaran :

a. Masukan grate plate yang akan di blasting dalam mesin blasting.


b. Masukan gotri sebagai tembakan untuk menghilangkan sisa pasir pada benda.
c. Tutup mesin blasting hingga terkunci dengan rapat.
d. Nyalakan mesin secara bertahap. Blasting hingga 20-30 menit.
e. Setelah 30 menit matikan mesin blasting secara bertahap.
f. Tunggu sampai mesin Blasting benar-benar berhenti.Kemudian buka mesin
blasting dan keluarkan grate plate
4. Penggerindaan

Penggerindaan dilakukan untuk menghaluskan grate plate, menghilangkan


tonjolan-tonjolan yang berada di permukaan grate plate.Gerinda yang digunakan
untuk grate plate yaitu gerinda tangan dan gerinda duduk.

Langkah-langkah menggerinda:

a. Gunakan kacamata,sarung tangan,masker dan wearpack untuk menjaga


keselamatan kerja.
b. Siapkan mesin gerinda tangan,
c. Pasang batu gerinda sesui pengerjaan yang akan dilakukan,
d. Sambungkan mesin gerinda ke arus listrik dan pastikan saklar dalam keadaan
OFF,

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 26


e. Kencangkan mur pemegang batu gerinda,

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 27


f. Saat pengerjaan usahakan pegangan tangan jangan sampai slip,
g. Mulailah menggerinda, tetap serius saat menggerinda karena walau terlihat
mudah tapi sangat beresiko tinggi.
5. Pendempulan dan pengamplasan

Pendempulan adalah proses penambalan pada bagian grate plate yang


berlubang karena proses pengcoran yang kurang sempurna. Setelah grate plate di
dempul proses selanjutnya yaitu pengamplasan. Pengamplasan dilakukan untuk
menghaluskan permukaan benda kerja yang kurang rata dan menghaluskan hasil
dempulan dari benda yang berlubang dan karat yang menempel pada benda kerja.

Langkah-langkah Mengamplas:

a. Siapkan grate plate yang akan diamplas dan amplas.


b. Gosokan amplas pada grate plate yang sudah di dempul.
c. Lakukan berulang kali hingga halus.
6. Pengujian

Setelah selesai pengamplasan grate plate harus di uji terlebih dahulu baik di
bentuk,dimensi,ukuran,serta suhu supaya saat digunakan tidak longgar dan rusak.

7. Packing

Pada proses ini grate plate di kemas/packing supaya mempermudah dalam


pengiriman maupun dalam proses perhitungan.dalam satu peti grate plate di
kemas/packing sebanyak 75 benda grate plate di susun secara rapih.Setelah
pengemasan dilakukan,maka grate plate siap untuk di kirim ke pada konsumen
melalui jasa pengiriman konvensional.

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 28


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengecoran logam adalah proses pembuatan benda dengan mencairkan logam
dan menuangkan ke dalam rongga cetakan. Proses ini dapat digunakan untuk
membuat benda-benda dengan bentuk rumit. Benda berlubang yang sangat besar
yang sangat sulit atau sangat mahal jika dibuat dengan metode lain dapat
diproduksi masal secara ekonomis menggunakan teknik pengecoran yang
tepat.Pengecoran logam dapat dilakukan untuk bermacam-macam logam seperti
besi,baja,seng,tembaga perunggu,kuningan,aluminium dan lain sebagainya.
paduan aluminium paduan magnesium dan sebagainya serta paduan lain semisal
paduan seng monel paduan nikel dengan sedikit tembaga hasteloy paduan yang
mengandung khrom dan silikon dan sebagainya.dalam proses pengecoran logam
banyak hal yang harus diperhatikan agar dapat meminimalisir kesalahan atau
kegagalan yang mungkin terjadi diantaranya adalah pada saat pembuatan pola dari
mulai pola berbentuk kayu persegi hingga pola bisa di gunakan sebagai dasar
dalam membuat cetakan pasir lalu pada saat penuangan cairan alumunium
pencairan benda alumunium hingga mencair pembuatan cetakan menggunakan
send casting

B. Saran
1. Saran bagi sekolah

Untuk memajukan praktek kerja lapangan untuk tahun yang akan datang
saya mempunyai beberapa saran,yaitu:

a. Sebaiknya sekolah menajalin kerja sama dengan dunia usaha atau dunia
industry yang lebih berkualitas dan lebih besar produksi nya

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 29


b. Guna menghadapi ujian praktek,ujian nasional,serta ujian sekolah maka
sebaiknya untuk pelaksanaan praktek kerja industry dilakukan pada
semester pertama untuk kelas XI,

c. Pemantauan terlebih dahulu mengenai tempat PKL apakah layak atau


tidak untuk siswa
2. Bagi Industri
a. Meningkatkan penerapan keselamtan kerja
b. Menambah alat keselamatan
c. Bertanggung jawab atas kecelakaan kerja bagi peserta PKL
d. Harus lebih membimbing peserta PKL saat di bengkel atau perusahaan

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 30


DARTAR PUSTAKA

A.Rangga.2017.“Material
Engineering”.https://materialengineeringranggaagung.wordpress.com/2017/07/06/castin
g-pengecoran/. [diakses pada tanggal 21 April 2021]

S.Tata, Prof.Ir,M.Sc.Met, Kenji.1982. “Pengecoran


Logam”.http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.co.id/2015/02/proses-pengecoran-
logam-metal-casting.html. [diakses pada tanggal 21 April 2021]

Laporan Praktik Kerja Lapangan Angga Maysa 31


LAMPIRAN

Dokumentasi PKL

Gambar proses pelapisan cetakan sebelum pengecoran

Gambar pada saat penggerindaan setelah pengecoran


Gambar pengarahan di PT.Exiron

Gambar penutupan PKL di PT.Exiron

Anda mungkin juga menyukai