Anda di halaman 1dari 4

P-4 ETIKA DALAM BISNIS

1. Pandangan Tentang Bisnis

Etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas standar moral dan penilaian. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang
dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat)
dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit).
Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini
mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan
tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Ada 4 pandangan tentang etika bisnis:

1. Pandangan etika utilitarian


yaitu pandangan etika yang mengatakan bahwa keputusan etika yang dibuat semata-mata
berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu. Teori utilitarian menggunakan metode kuantitatif
untuk pembuatan keputusan-keputusan etis dengan melihat pada bagaimana cara
memberikan manfaat terbesar bagi jumlah terbesar.
2. Pandangan etika hak
yaitu pandangan yang peduli terhadap penghormatan dan perlindungan hak dan kebebasan
pribadi individu,seperti hak terhadap kerahasiaa,kebebasan suara hati,dan kemerdekaan
berbicara.
3. Pandangan etika teori keadilan
yaitu pandangan etika dimana para manajer memaksakan dan mendorong peraturan secara
adil dan tidak memihak dan tindakan itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan
perundang undangan secara di bidang hukum. Menerapkan standar keadilan juga memiliki
kelebihan dan kekurangan. Pandangan ini melindungi kepentingan para pemercaya yang
mungkin tidak mewakili perwakilan yang memadai atau tidak mempunyai kekuasaan.
4. Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu
yaitu pandangan etika yang mengusulkan bahwa keputusan etika harus didasarkan pada
sejumlah faktor empiris dan faktor normatif.

2. Skandal Bisnis
Skandal adalah insiden yang dipublikasikan yang melibatkan dugaan pelanggaran, aib, atau
pencabulan moral. Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan,
sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah
memperoleh keuntungan/laba (profit).
Banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan otomotif Volkswagen
dalam tes emisi di Amerika Serikat pada 2015. Kasus ini dianggap sebagai kegagalan sistemik yang
disengaja oleh perusahaan Volkswagen. Bagaimana tidak, Volkswagen menggunakan software yang
dirancang untuk mengelabui hasil tes emisi di Amerika selama hamper satu dekade lamanya.
Akhirnya kepercayaan konsumen merosot tajam yang menyebabkan saham dari perusahaan ini turun
mencapai US$ 29 miliar. Software yang dimaksud ialah software yang mampu menurunkan emisi
ketika dinyalakan, namun komponen yang dapat menurunkan emisi tersebut tidak menyala saat
mobil berjalan di jalan raya, sehingga emisi yang dihasilkan melebihi standar yang telah diatur.
Tujuan Volkswagen melakukan ini adalah agar meningkatkan akselerasi, daya tarik, dan
hemat bahan bakat tentunya. Tentu saja emisi yang dihasilkan dapat menyebabkan banyak penyakit
yang cukup parah bagi orang orang yang terkena dampaknnya. Seperti masalah pada pernapasan,
emfisema, bronchitis dan sebagainya. Karena penipuan ini, tentu saja banyak aturan aturan yang
telah ditetapkan namun dilanggar oleh Volkswagen, misalnya terlanggarnya hak konsumen,
konsumen seharusnya mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang atau jasa, tetapi justru Volkswagen menghilangkan hak hak tersebut sehingga konsumen tidak
merasa nyaman dan aman saat berkendara.
Dalam etika berbisnis, pelaku usaha dilarang memproduksi barang atau jasa yang tidak sesuai
atau memenuhi standar yang dipersyaratkan, dan juga pelaku usaha tidak diperbolehkan memberikan
informasi yang tidak sesuai dengan kenyataannya, haruslah jujur dalam pemaparan informasi tentang
produk yang ia keluarkan. Sudah jelas pelanggaran etika bisnis dalam kasus ini adalah prinsip
kejujuran yang sebenarnya haruslah dijunjung tinggi oleh pelaku usaha. Dalam hal ini, perusahaan
tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan apa yang ada didalam
produk mereka, yang sebenarnya sangat berbahaya untuk kesehatan.

3. Etika Dalam Bisnis


Dalam menerapkan etika dalam berbisnis kamu harus memperhatikan norma dan moralitas
yang berlaku di dalam masyarakat. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari dunia bisnis, salah
satunya adalah kenyataan bahwa etika ternyata menentukan kesuksesan perusahaan. Dalam ketatnya
persaingan industri modern, karisma tanpa nurani dan kepintaran tanpa karakter adalah resep
kehancuran bisnis paling ampuh. Kompetisi, ambisi, dan inovasi memang memiliki posisi vital
dalam menentukan kesuksesan, namun ketiga hal ini tetap harus dibalut dengan etika dan
profesionalisme. Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:

1. Sebutkan nama lengkap


Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan.
Namun jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit
menyingkat.
2. Berdirilah saat memperkenalkan diri
Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar
orang lain menilai positif kesopanan motra.
3. Ucapkan terima kasih secukupnya
Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu
mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain
akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.
4. Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis
Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah
ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat
waktu tibanya akan lebih cepat.
5. Jangan duduk sambil menyilang kaki
Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam kondisi
kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini dapat
berdampak negatif pada kesehatan.
6. Tuan rumah yang harus membayar
Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus
membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien,
laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa perusahaan yang
membayarnya, bukan uang pribadi.

4. Mengapa Beretika

Mengapa bisnis perlu beretika, karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit semata, tapi
juga perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, sehingga masyarakat pun berkepentingan
agar bisnis dilaksanakan secara etis. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia
yang lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi
bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan bisnis satu
dengan lainnya. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam
persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada
iklim yang semakin profesional justru akan menang.

5. Bagaimana Beretika
Adapun prinsip-prinsip etika dalam berbisnis adalah sebagai berikut:

1. Kejujuran – Jujur Ketika Berkomunikasi atau Bersikap


Kejujuran merupakan salah satu poin penting untuk menyukseskan usaha sekaligus
membangun kepercayaan klien. Anda wajib bersikap jujur dalam segala hal, mulai dari
sekadar memberikan informasi hingga ketika menganalisa kekurang perusahaan yang
dipimpin.
2. Integritas
Seorang pimpinan perusahaan mendapatkan kepercayaan orang lain karena ia memiliki
integritas. Integritas sendiri diartikan sebagai konsistensi dan sinkronisasi antara pemikiran,
perkataan, dan perbuatan. Meski demikian, membangun integritas tidaklah semudah
bayangan karena seringkali Anda harus berhadapan dengan berbagai kepentingan lain yang
mungkin berseberangan dengan kepercayaan.
3. Memenuhi Janji Serta Komitmen yang Dibuat
Seorang pebisnis diapat dipercaya karena ia mau dan mempu berusaha memenuhi segala janji
dan komitmen yang perna dibuat. Anda tidak boleh sembarangan membuat janji, namun
ketika diucapkan langsung berkomitmen untuk memenuhinya dengan baik.
4. Loyalitas
Loyalitas adalah hal yang sangat diperlukan aga bisnis dapat berjalan dengan baik tanpa
menimbulkan konflik. Keloyalan dapat ditunjukkan dengan bekerja sesuai dengan visi dan
misi perusahaan serta tidak mencampurkan urusan kantor dengan masalah pribadi. Anda juga
dapat menunjukkan loyalitas dengan memberikan seluruh kemampuan demi perkembangan
perusahaan kea rah yang lebih baik.
5. Keadilan
Keadilan menjadi salah satu hal fundamental yang harus dimiliki setiap pebisnis sukses.
Mereka tidak menggunakan kedudukan atau kekuatan yang dimiliki untuk bersikap otoriter
maupun seenaknya sendiri. Mereka mampu bersikap adil pada setiap karyawan, menoleransi
perbedaan, berpikiran terbuka, mengakui jika melakukan kesalahan, bahkan tak segan
mengubah prinsip atau keputusan jika diperlukan.
6. Kepedulian
Seorang pebisnis harus menjadi pribadi yang menunjukkan kepedulian, simpatik, dan baik
hati. Anda harus memahami konsep bahwa keputusan dalam berbisnis tidak hanya
berpengaruh bagi perusahaan, namun juga seluruh karyawan dan staf yang terlibat didalanya.
Seorang pemimpin harus mampu memberikan keputusan yang memiliki sedikit dampak
negated dan memiliki paling banyak dampak positif.
7. Penghargaan
Anda harus menjadi pribadi yang menghargai orang lain jika ingin menjadi pebisnis sukses.
Anda juga harus bersikap profesional dengan tidak membedakan perlakuan kepada orang lain
berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, maupun kewarganegaraan. Hal ini penting dilakukan
bukan hanya untuk kebaikan perusahaan, namun juga agar lingkungan kantor tetap kondusif.

8. Mematuhi Aturan
Dunia bisnis tentu memiliki berbagai aturan yang telah ditetapkan secara tertulis maupun
tidak tertulis. Patuhilah seluruh aturan tersebut agar dapat menjadi pebisnis yang disegani
banyak pihak.
9. Jiwa Kepemimpinan
Seorang pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dengan menyadari tanggung
jawab yang dipikul. Anda juga harus bisa memotivasi seluruh bawahan agar dapat bekerja
dan menampilkan performa terbaik.
10. Menjaga Reputasi
Seorang pebisnis harus memiliki kemampuan membangun dan melindungi nama baik perusahaan
beserta seluruh hal yang berada di dalamnya. Hal inilah yang menjadi kunci datangnya konsumen
karena percaya bahwa perusahaan Anda dapat memenuhi segala kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai