Anda di halaman 1dari 3

KANCIL MENGALAHKAN HARIMAU

Siang itu kancil hendak pergi minum ke tepi danau di tengah hutan. Tiba-tiba datang seekor
harimau. Begitu dilihatnya kacil, ia ingin menerkamnya. Dengan mata yang bersinar-sinar, ia
menatap si kancil.

Si kancil sangat ketakutan. Cepat-cepat ia lari. Dia tidak mau menjadi mangsa harimau.
Melihat si kancil lari, harimau pun mengejarnya. Namun ia kehilangan jejak. Meskipun si kancil
sebenarnya lari lebih lambat dari dirinya, tapi sikancil langsung menyelinap di balik rerimbunan
semak-semak. Harimau berjalan kesana kemari, tapi tetap saja si kancil tidak di temukan. Harimau
sangat kecewa dan kesal. Ia sebenarnya sudah tidak sabar lagi menyantap daging si kancil, namun
sekali lagi si kancil lenyap entah kemana.

Harimau kemudian menghentikan pencariannya. Ia duduk setengah berbaring sambil


bersandaran di akar pohon. Matanya yang bersinar-sinar menyapu ke sekelilingnya. Beberapa saat
lamanya ia termenung, sampai akhirnya ia di kejutkan oleh suara, ‘’Kraak...!’’

Rupanya suara itu berasal dari sebuah ranting patah yang diinjak oleh si kancil di tanah. Si
kancil yang disangka telah jauh meninggalkan tempat itu, ternyata masih bersembunyi di
rerimbunan daun. Mengetahui si kancil masih berada tidak jauh dari tempat tersebut, Harimau
langsung menuju ke tempat datangnya suara. Karena keadaan tidak menguntungkan, si kancil
kemudian melarikan diri kembali.

Melihat si kancil lari, sang harimau memanggilnya, ‘’Hai kancil! Jangan lari. Aku tidak akan
menyakitimu. Berhentilah!’’

‘’Aku tidak akan berhenti!’’ jawab si kancil. ‘’Pasti kamu akan memangsaku.’’

‘’Percayalah Cil! Aku tidak akan memakan dirimu. Bukankah kita bersahabat?” bujuk
harimau.

‘’Kalau begitu, apa jaminannya bahwa kamu tidak akan memangsaku?’’

‘’Baiklah bila kamu masih ragu! Saya akan berjanji bahwa bila perkataanku ini bohong, maka
aku rela mati di tanganmu.’’

Mendengar bujukan dari kata-kata manis sang harimau yang demikian, si kancil pun akhirnya
menghentikan larinya. Tak seberapa lama kemudian, Harimau sudah bisa menyusulnya.

Akan tetapi, sang harimau rupanya mengingkari janjinya. Ia membohongi si kancil.Sebab bila
tidak di bohongi, pasti si kancil akan sulit ditangkap.

‘’Nah sekarang kamu kena tipu anak manis!’’ ucap harimau dengan harimau.

‘’Apa maksud perkataanmu itu sobat?’’ tanya si kancil penasaran.

‘’Sekarang jangan banyak tanya lagi. Sudah saatnya kamu menjadi santapanku hari ini. Aku
adalah raja hutan. Siapa saja harus tunduk di bawah perintahku.’’
Si kacil akhirnnya menyadari bahwa dirinya ditipu. Janji yang oernah diucapkan si Raja
Hutan, hanyalah kata-kata bohong untuk mengelabuhi dirinya.

Namun karena si kancil tergolong binatang yang cerdik, ia pun segera mencari akal untuk
meloloskan diri dati maut. ‘’Baiklah bila seperti itu yang kamu kehendaki’’ kata si kancil seolah-olah
telah menyerah. ‘’Tapi.....sebenarnya kamu bukan satu-satunya raja di hutan ini!’’

‘’Apa katamu?’’ tukas harimau yang sudah tidak sabar lagi untuk segera memangsa si kancil.

‘’Sebelum aku mencari air minum di danau tadi, sebenarnya aku telah bertemu dengan
harimau selain dirimu. Dia juga ingin memangsaku sebagaimana engkau inginkan. Tapi karena aku
haus, terlebih dahulu aku ingin minum di danau. Setelah itu baru aku menemui dia lagi. Oleh karena
itu, sebelum kamu memakanku, sebaiknya kamu harus bisa mengalahkan dia,’’ kata si kancil.

‘’Bila permintaanmu demikian, maka naiklah! Akan ku penuhi. Tapi dimana dia sekarang
berada?’’

‘’Dia tinggal dalam sebuah sumur yang terletak di tengah hutan’’ jawab si kancil
menyakinkan.

‘’Sekarang coba tunjukkan tempat itu! Sudah tak sabar lagi ingin mengalahkan dia,’’ kata
sang harimau dengan sombong.

‘’Ahaaa...benarkah kau dapat mengalahkannya. Dia sangat besar dan kuat,’’ kancil
memanas-manasi harimau.

‘’Sudah jangan banyak cakap, antarkan aku kepadanya.’’

‘’Baiklah mari ikut aku!’’

Si kancil berjalan lebih dahulu. Sementara sang harimau mengiringi di belakangnya. Setelah
menyusuri jalan yang agak menanjak dan berbelok dua kali, tibalah keduanya di tempat yang dituju.
Sebuah sumur yang cukup dalam dan ditumbuhi oleh rumput-rumpu agak panjang di sekelilingnya,
sekarang telah berada di hadapannya. ‘’Inilah tempat yang saya maksud!’’ kata si kancil. ‘’Cobalah
kamu tengok ke dalam. Pasti kamu akan melihat seekor harimau di dalamnya.’’

Sang harimau kemudian berjalan mendekati bibir sumur. Ia kemudian langsung menengok
ke bawah. Harimau itu melihat dengan jelas bahwa di dalam sumur juga ada harimau yang mirip
dengan dirinya. Tak lama kemudian, harimau itu meraung dengan keras. ‘’Auuungggg...!’’ suaranya
terdengar ke seluruh penjuru.

Saat itu pula dari dalam sumur juga ada suara aungan yang sama.

‘’Nah, dia juga meraung sobat!’’ kata si kancil. ‘’Mungkin dia menantangmu.’’

‘’Apa....? Dia berani menantangku?’’

‘’Benar! Bila kamu tidak percaya, meraunglah sekali lagi. Dia pasti akan meraung juga
sebagai pertanda bahwa dia juga berani kepadamu,’’ ucap di kancil meyakinkan.
Sang harimau pun meraung sekali lagi. Raungannya sangat keras melebihi sebelumnya. Dan
ternyata benar! Dari dalam sumur terdengar pula suara harimau yang meraung. Maka sang harimau
menjadi marah dan segeralah ia melompat ke dalam sumur.

‘’Byuuurrr!’’ suaranya begitu menggema dari dalam sumur dan airnya pun menjadi keruh.

Namun apa yang terjadi? Ternyata di dalam sumur itu tidak ada harimau lain selain dirinya
sendiri. Suara raungan itu tidak lain hanyalah pantulan dari gema suaranya sendiri. Sedangkan yang
dilihat di dalam sumur ada harimau lain, itu hanya bayangan dirinya. Sebab air yang ada di dalam
sumur sangat jernih dan menjadi keruh setelah dia melompat ke dalamnya.

Dengan berlagak bodoh, si Kancil lalu berkata, ‘’Bagaimana sobat! Apakah kamu bisa
mengalahkan dia?’’

‘’Ternyata kamu menipuku!’’ sahut harimaubersungut-sungut merasa bahwa dirinya telah


dikerjai oleh kancil.

‘’Itulah balasannya bagi yang mengingkari janji’’, jawab si kancil sambil kemudian melangkah
pergi.

Tak lama kemudian, sang harimau pun mulai kehabisan tenaga untuk berenang sedikit demi
sedikir akhirnya tubuhnya tenggelam ke dalam air.

Anda mungkin juga menyukai