PENDAHULUAN
Fashion merupakan gaya hidup dan menjadi hal penting di berbagai kalangan
masyarakat. Fashion bukanlah sesuatu yang ada pada pakaian saja, fashion ada di
langit, di jalan, fashion ada hubungannya dengan ide-ide cara kita hidup dan apa
yang terjadi fashion adalah konsep yang berubah cepat yang menghubungkan
dengan kehidupan sehari-hari semua orang dari abad ke-20. Gaya dan ide menjadi
lebih mudah diakses oleh perancang busana dengan meningkatkan komunikasi
dan media. Fashion adalah bagian dari siapa kita, cara kita hidup dan masa di
mana kita ada untuk memulai timeline dimasukkan untuk menunjukkan hubungan
antara trend mode1.
1
Fashionary Team, Fashionpedia The Visual Dictionary of Fashion Design. Fashionary. Internasional Ltd,
2019. Hlm. 10
2
Sunao Onuma, Garment Design Textbook 1 – Fundamentals Of Garment Design. Bunka Fashion Colloge,
2009. Hlm. 11
1
ada di Indonesia, dapat menjadikan karakter koleksi busana yang akan
diwujudkan.
Karnaval Budaya Tua Suku Buton merupakan acara turun temurun yang
dilakukan setiap tahunnya terletak di Buton, Bau-bau, Sulawesi Tenggara. Alasan
Budaya Suku Buton membuat karnaval ini karena masyarakat Buton telah
memegang teguh semboyan yang disampaikan yaitu “Poromu Yinda Saangu
Pogaa Yinda Koolota” yang artinya “Menyatu tapi tidak dari asal yang satu,
tetapi tidak berantara”. Acara tersebut dibuat sejak Kesultanan Buton pertama
pada tahun 1332 Masehi. Karnaval tua suku Buton rangkaian acara yang
dilakukan dihari pertama oleh kelompok Keraton. Karnaval tua suku Buton
sebelum dilaksanakan dan memasuki area pantai wajib melakukan sebuah ritual
yang mengandung filosofis sebagai situs sejarah Keraton Buton. Ritual yang
dilaksanakan dengan melakukan sebuah penghormatan untuk jasa petinggi yaitu
Raja Halu Oleo sebagai Sultan Kerajaan Buton pertama dengan berziarah. Usai
ritual dilaksanakan akan disambut oleh ribuan masyarakat yang berlangsung
sangat ramai. Tradisi penyambutan pulangnya para laskar dari keraton dapat
dilihat oleh masyarakat dari bukit pantai. Proses penyambutan tampak seperti
lautan manusia yang bergerak dengan penuh warna membuat orang yang melihat
akan berbinar-binar dengan banyaknya warna pada hamparan pantai, hal ini
membuat kesan contrast diatas tanah Buton yang menunjukkan bukti nyata dari
3
Tim Depdikbud, Analisis Hasil Penelitian Arkeologi. Depdikbud, 1995. Hlm 1
2
medan perang. Dalam kegiatan ini kelompok masyarakat keraton mengenakan
kain tenun dengan cara bertabrak corak motif kotak-kotak , salur besar dan kecil
dengan berselang-seling dan juga menggunakan jubah leja’(motif garis). Hal ini
merupakan tradisi dalam menghargai kain tenun yang dulunya sebagai mata uang
orang Buton karena apabila tidak dikenakan maka nilai dari upacara ritual tersebut
kurang sakral. Sedangkan, untuk wanita pingitan mengenakan pakaian baju
kebesaran wanita Buton (kombo) dengan motif daun kapas yang disulam.
4
Museum Textil, Pameran Kain Tradisional. Dinas Museum Dan Sejarah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, 1992. Hlm. 10-21
3
Berikut rumusan masalah berdasarkan uraian latar belakang, untuk
menyederhanakan proses analisa :
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
4
Memberikan alternatif dan variasi dalam koleksi busana siap pakai yang
terinspirasi dari budaya dan tradisi yang dihadirkan dengan tampilan modern
dan trendy.
Memberikan variasi dan alternatif dalam koleksi busana siap pakai yang
modern dan wearable. Koleksi ini dapat memberikan suatu hasil kreatifitas,
imajinasi dari kebudayaan tradisi Suku Buton yang berfokus pada Karnaval Tua
Suku Buton. Koleksi ini dihadirkan mengikuti alur trend pada dunia fashion,
dengan style dan look yang ditetapkan yaitu Arty off Beat dan Grunge.
5
ready to wear dan art fashion dengan berbagai subjek seperti kebudayaan, trend
dan gaya berbusana.
Koleksi dibatasi pada koleksi busana siap pakai dengan mengenal tradisi
dan kearifan lokal , sehingga busana yang dihasilkan harus mempresentasikan
konsep yang ada dengan mengarah pada wanita berusia 22 – 35 tahun.
Faktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari
lingkungan pemasaran. Koleksi ready to wear yang akan dihadirkan untuk
wanita karier berusia 22 – 35 tahun yang berkependudukan di Indonesia,
berkebangsaan WNI maupun WNA , dan masyarakat dalam perekonomian
menengah atas.
6
dunia dan tertarik untuk mengikuti event-
event yang berkaitan dengan dunia
Fashion.
b. Rutinitas : Career Women yang sering menghadiri
Acara berkelas, travelling, hangout, dan
shopping.
c. Perilaku : Menyukai suasana keramaian dan menjadi
pusat perhatian banyak orang den-
gan penampilan yang unik.
7
Penggunaan metode penelitian lainnya menggunakan dua sumber.
Berdasarkan sumbernya, data tersebut yaitu primer dan sekunder :
1. Data primer, yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus.
Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama
atau tempat objek penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data primer adalah observasi dan wawancara.
2. Data sekunder, yaitu data yang sudah tercatat dalam buku ataupun
suatu laporan. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
sekunder adalah literatur/studi pustaka.
1.7.1 Observasi
8
wawancara pertama kepada Bapak Darmanadi selaku Kepala Perindustrian
Tenun Buton untuk mendapat informasi tentang perkembangan tenun Buton,
dan awal terbentuknya sekelompok pengrajin tenun Buton. Kemudian, penulis
melakukan wawancara kedua dengan Bapak Kamsudi selaku pengrajin tenun
Buton, bapak Kamsudi ini menceritakan filosofi kain tenun Buton yang
dikenakan oleh para Kesultanan hingga masyarakat Buton, dan fungsi-fungsi
setiap kainnya. Bapak Kamsudi juga merupakan pengrajin yang membuat
warna-warna alam pertama yang digunakan pada tenun Buton sekaligus
memiliki ribuan pengrajin hingga saat ini. Penulis merasakan suasana ramai
dengan suara alat-alat tenun, suasana hidup di pedalaman Buton yang memang
sangat dekat dengan alam. Semua yang ada disana mempunyai keseimbangan
hidup antara manusia dan alam semesta. Semua terdengar menjadi satu,
membuat penulis mengerti artinya alam semesta bagi kehidupan manusia.
Penulis juga mengambil beberapa foto untuk dokumentasi dan perekam suara.
1.7.2 Wawancara
9
cetak, yaitu buku mengenai fashion, kebudayaan, dan kebudayaan mengenai
Suku Buton. Berikut buku-buku yang menjadi studi literatur.
Literatur tentang kebudayaan Buton penulis membaca buku dari buku
Sejarah Kebudayaan Sulawesi yang ditulis dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan yang membahas tentang sejarah perkembangan budaya dan
tradisi di Sulawesi Tenggara. Kebudayaan Di Nusantara : Komunitas Bambu
yang ditulis oleh Edi Sedyawati mengenai perkembangan pakaian yang ada di
Sulawesi Tenggara, Buton. Pameran Kain Tradisional Buton : Museum
Tekstil yang ditulis dari Museum Tekstil, Dinas Museum Dan Sejarah
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta membahas sekilas tentang
perkembangan kain tradisional Buton, Sulawesi Tenggara. Adat Istiadat
Daerah Sulawesi Tenggara yang ditulis dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan yang membahas pakaian dan perhiasan yang dikenakan wanita
dan laki-laki di Buton.
Literatur fashion penulis membaca buku dari buku karya Fashionpedia
The Visual Dictionary Of Fashion : Fashionary, yang di ciptakan oleh
Fashionary Internasional Ltd tentang sejarah fashion dan style, Garment
Design Textbook 1 – Fundamentals Of Garment Design : Bunka Fashion
College, yang ditulis oleh Sunao Onuma yang membahas tentang
perkembangan fashion. Fashion Encyclopedia A Visual Resource For Terms,
Techniques, And Styles : Barron’s Educational Series, Inc, yang ditulis oleh
Angus, Emily. Baudis, Macushla., dan Woodcock Philippa yang membahas
tentang perkembangan style dan look. Singularity 19/20 : Indonesian Tren
Forecasting yang diciptakan oleh Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
tentang perkembangan tren di Indonesia untuk tahun yang akan datang.
10
alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan karya. Adapun metode penulisan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang teori-teori tinjauan umum dan tinjauan khusus secara garis
besar yang menghubungkan konsep pada busana siap pakai atau ready to wear.
Tinjauan tersebut meliputi tinjauan umum yang merupakan data literatur yang
bisa diakses secara umum dan tinjauan khusus yang merupakan data yang dicari
atau digali secara khusus.
Berisi tentang gagasan umum dan gagasan khusus yang secara garis besar
mengenai tentang konseptualisasi pada karya busana siap pakai. Gagasan tersebut
meliputih gagasan umum yang merupakan awal dalam pemecahan masalah
berdasarkan tinjauan data dan gagasan khusus yang merupakan gagasan spesifik,
sesuai fokus masalah, dan terkait dengan material media juga teknik.
BAB V : PENUTUP
11
Berisi tentang mengemukakan kesimpulan dan saran-saran yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang dibahas dalam proses penciptaan
karya busana siap pakai.
12
Bagan 1.1 Kerangka Berfikir
Dok. Penulis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
13
kesultanan Buton hingga masyarakatnya. Pada perencanaan koleksi busana yang
mengacu pada trend, style, look, target market, hingga konsep untuk koleksi
busana. Semua hal tersebut akan dijelaskan secara teoritis pada bab ini.
5
Emily Angus, Macushla Baudis, Philippa Woodrock, The Fashion Encyclopedia. Barron’s Educational
Series, Inc, 2015. Hlm. 10
14
Trend fashion di Indonesia telah berkembang dengan sangat baik dalam
sejarah. Perkembangan fashion di Indonesia didorong oleh beberapa faktor seperti
media massa, dunia bisnis, dunia entertaiment, even tahunan dan dari sosial
media. Hal ini memudahkan desainer untuk mengetahui trend yang akan datang.
Perkembangan fashion mengalami peningkatan setiap periode dengan menjadikan
ranah industri kreatif sebagai sektor industri berskala global. Untuk memenuhi
kebutuhan berpakaian masyarakat maupun individu berdasarkan segi ekonomi,
gaya hidup, musim dan sebagainya. Desainer baik lokal maupun internasional
mampu membidik target market dan memiliki desain yang menarik untuk
mendapatkan selera masyarakat.
2.1.2 Style
Mengenai tentang fashion tidak hanya soal pakaian atau busana, tetapi
ada suatu makna, jati diri atau tampilan tertentu untuk menyampaikan pesan dan
gaya hidup, itu merupakan suatu bagian dalam kehidupan sosial yang disebut
dengan gaya atau style. Gaya dapat menentukan sebuah karakter dan
menunjukkan kekreatifan masing-masing individu, dapat terlihat dari cara
bersikap, berpakaian dan bersosialisasi.
Gaya atau style adalah karakteristik atau tampilan tertentu pada pakaian
atau aksesori. Desainer menafsirkan ide mode menjadi gaya baru dan
menawarkannya kepada publik dengan memberikan gaya kesetiap desain baru
disetiap koleksi yang digunakan untuk mengidentifikasinya selama produksi,
pemasaran, dan ritel. Suatu gaya mungkin datang dan pergi dalam mode, tetapi
gaya khusus itu selalu tetap gaya6. Gaya juga termasuk elemen yang
mendefinisikan termasuk garis, siluet, dan detail. Pilihan konsumen sering kali
dipengaruhi oleh pendapatnya tentang apa yang sedang populer saat ini7.
2.1.3 Look
6
Gini Stephens Frings, Fashion From Concept To Consumer. Prentice-Hall, 2002. Hlm. 48
7
Gini Stephens Frings, Fashion From Concept To Consumer. Prentice-Hall, 2002. Hlm. 58
15
Look sangat diperlukan untuk menentukan suatu koleksi dalam mendesain
busana. look atau tampilan biasanya diambil dari suatu kelompok, profil seseorang
dan sesuatu yang lain, seperti contoh hippies look, new look, preppy, beatnik,
grunge, androgyny, army look, chinesse look, japan look, dan lain sebagainya.
Menentukan sebuah look dalam proses penciptaan sebuah koleksi busana sangat
penting untuk sebuah acuan desain, agar koleksi busana yang dibuat tidak keluar
dari konsep yang ditentukan8. Menganalisa sebuah tren didapatkan dari sebuah
tren yang akan terjadi saat itu, dan menganalisis sebuah tren yang akan terjadi
pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu, dengan adanya tren yang sudah ada,
dapat menjadi acuan untuk tren berikutnya.
8
Emily Angus, Macushla Baudis, Philippa Woodcock. The Fashion Dictonary. Barron’s, 2015. Hlm. 14-17
16
karnaval tua suku Buton menggunakan konsep pemakaiannya ialah ready to wear
dan art wear dengan menampilkan style arty off beat dan grunge look.
Ready to wear
Berasal dari istilah prancis pret a porter adalah busana siap pakai
atau ready to wear adalah busana yang dapat dipakai langsung dengan
mudah tanpa harus melakukan pengukuran badan atau fitting. Produk
fashion yang bukan dibuat khusus oleh klien perorangan dikenal sebagai
pakaian siap pakai. Pakaian siap pakai telat dibuat sebelumnya, tersedia
dalam ukuran yang ditemukan sebelumnya dan biasanya diproduksi secara
massal. Busana siap pakai tersedia di semua tingkatan pasar termasuk
pasar menengah dirancang dengan harga yang diinginkan pelanggan yang
ingin membeli pada tingkat antara kemewahan dan pasar massal9.
Haute Couture
Houte Couture merupakan kategori busana yang menghasilkan
busana dalam jumlah sedikit dengan target market tertentu. Houte Couture
secara harfiah didefinisikan sebagai “menjahit tinggi” atau “menjahit
halus” dan merupakan mode pada tingkat tertinggi. Haute couture
beroperasi dengan kualitas dan cara standar diatas desainer mewah yang
siap pakai10.
9
Harriet Posner. Marketing Fashion Second Edition. Laurence King Publishing, 2011. Hlm. 14
10
Harriet Posner. Marketing Fashion Second Edition. Laurence King Publishing, 2011. Hlm. 12
17
bordir manual yaitu membutuhkan keterampilan pekerja yang baik
pengerjaannya11.
Mass product or mass market
Mass Product or Mass Market merupakan mode pasar massal
mengacu pada multipel jalanan kelas atas rantai ritel mode seperti GAP,
Topshop, H&M atau Zara, tersedia dijalan-jalan raya di sebagian besar
kota besar atau kota kecil, atau secara internasional12.
Art wear
Art wear adalah seni bahan dan proses yang penciptanya membuat
seni dengan tekstil. Banyak dari mereka memiliki pelatihan formal dalam
seni konvensional dan dekoratif. Dunia fashion, artwear merupakan busana
seni yang mengarah pada nilai yang lebih tinggi pada estetika murni
daripada objek yang dibuat untuk digunakan. Desain yang dihasilkan
merupakan perpaduan yang indah untuk dilihat, seperti pemilihan material
dan details yang menonjol13.
2.1.5 Market Segmentasi
Pemasaran mode sekarang menjadi bidang studi penting bagi semua yang
merencakan karir di industri. Siswa belajar fashion, tekstil atau desain aksesoris,
manajemen mode atau pembelian dan merchandising semua akan menemukan
bahwa pemasaran disertakan sebagai bagian dari kurikulum. Fashion,
bagaimanapun tidak akan pernah statis dan fashion marketing tidak selalu sesuai
dengan rumus teori standar14. Fashion adalah pasar global dengan struktur yang
kompleks yang beroperasi pada berbagai tingkatan untuk dijangkau semua orang
mulai dari fashionista hingga meraka yang baru saja membeli pakaian sebagai
kebutuhan hidup sehari-hari15
11
Atkinson, How To Create Your Final Collection: A Fashion Student Handbook. Laurence King Publishing,
2012. Hlm. 4
12
Harriet Posner. Marketing Fashion Second Edition. Laurence King Publishing, 2011. Hlm. 15
13
Melissa Leventon, Art Wear : Fashion and Anti-Fashion. Thames & Hudson, 2005. Hlm. 1
14
Harriet Posner. Marketing Fashion Second Edition. Laurence King Publishing, 2011. Hlm. 8
15
Harriet Posner. Marketing Fashion Second Edition. Laurence King Publishing, 2011. Hlm. 12
18
Target market ini ditujukan untuk kalangan wanita karier yang memiliki passion
dalam industri kreatif dengan kisaran usia 22-35 tahun, tampak inisiatif satu sama
lain, memiliki ide-ide cemerlang nan creative, extroverted dan berani ambil
resiko. Penampilan yang unik, free spirit, berjiwa seni dan fashion yang besar
hingga menunjukkan karakter yang kontras dengan grunge look dan style arty off
beat. Segmentasi pasar adalah proses yang menjadi beberapa segmen untuk
mengidentifikasi berbagai kelompok pelanggan, kebutuhan, keinginan dan daya
beli mereka. Segmentasi adalah bagian penting dari penjualan perusahaan.
Perusahaan cara pemasaran dengan cara mencari cara baru untuk menganalisis
pasar, berikut ini adalah beberapa market segmentasi :
Segmentasi pasar berdasarkan peta demografis adalah ketika
membagi pelanggan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
informasi demografis yang menggunakan variabel kunci seperti usia,
pekerjaan, pendapatan status sosial ekonomi tahap kehidupan.
Segmentasi pasar berdasarkan peta geografis adalah menganalisis
pelanggan menurut wilayah. Jenis informasi ini penting untuk
dipertimbangkan, terutama karena pasar mode menjadi semakin
global dan merek diminta untuk memahami kebutuhan khusus
pelanggan disetiap negara atau wilayah tempat mereka melakukan
bisnis.
Segmentasi pasar berdasarkan geo-demografis adalah menganalisis
geografis dan demografis untuk memahami susunan sosial, ekonomi,
dan geografis suatu populasi.
Unsur desain adalah salah satu hal yang mendasar dalam mendesain.
Ada beberapa empat elemen desain yang harus dipahami seorang desainer dalam
19
membuat sebuah rancangan. Berikut adalah elemen desain yaitu siluet, garis,
warna, dan tekstur16:
16
Soekarno dan Lanawati. op. cit Hlm. 9-14
17
Soekarno dan Lanawati Basuki. Panduan Membuat Desain Illustrasi Busana. PT. Kawan Pustaka, 2004.
Hlm. 28
20
Repetisi adalah pengulangan pada elemen desain yang dapat menampilkan
bentuk atau komposisi baru. Pengulangan dapat berupa detail dalam
busana yang diulang secara teratur maupun tidak teratur, contohnya
seperti pengelungan suatu bidang dalam sebuah rok, pengulangan motif
dalam sebuah busana, atau detail kancing yang diulang.
Rhythm adalah irama dalam desain atau kesan gerak yang memberikan
efek pengulangan yang berirama dalam suatu busana. Irama dapat terjadi
dengan cara mengurangi ukuran dalam desain yang dibuat, menambah
ukuran dalam desain, dan mengulang.
Gradation prinsip ini dalah menambah, mengurangi ataupun
membersarkan dan mengecilkan ukuran. Prinsip ini dapat berupa
komposisi dalam warna ataupun bentuk. Gradasi warna yang senada atau
gradasi bentuk dari kecil ke besar atau dari lebar hingga memusat.
Radiation merupakan suatu komposisi baik garis atau bentuk yang
bergerak menujuy arah tengah (secara berputar) ke satu titik, sehingga
gerak memutar. Atau sebaliknya, arah gerakan dari titik pusat (kecil)
berputar keluar dari biasanya makin keluar makin besar.
Contrast merupakan bentuk atau dua karakter yang jika diletakkan
berdampingan akan terlihat perbedaan yang mencolok. Atau dalam satu
komposisi warna nuasa merah tiba-tiba ada warna biru itulah kontras.
Harmony terbentuk karena elemen desain yang dipadukan satu sama lain
dengan serasi atau selaras. Harmony dapat dilihat dari perpanduan
material atau warna.
Balance merupakan keseimbangan dalam desain yang dapat terlihat dari
bentuk, garis dan detail. Keseimbangan merupakan prinsip yang
memperhatikan komposisi yang baik dalam desain sehingga menghasilkan
desain yang harmonis.
Proporsi merupakan perbandingan ukuran antara bagian satu dengan
bagian lainnya yang disesuaikan dengan perbandingan ukuran tubuh
21
manusia. Proporsi yang baik dapat terlihat secara keseluruhan dari gambar
visual desain agar terlihat sesuai persyaratan.
Tren Mode/Fashion adalah ide gaya yang dimiliki oleh koleksi utama.
Mereka menunjukkan arah pergerakan mode. Peramal mode mencari gaya yang
menurut mereka profetif, ide-ide yang menangkap suasana waktu dan
menandakan tren fashion baru. Beberapa desainer mungkin menggunakan ide
fashion yang serupa karena terinspirasi dari sumber yang sama. Tren tersebut bisa
muncul pada fabrikasi, siluet, atau elemen desain lain yang muncul dibeberapa
koleksi18.
22
kejadian secara langsung dapat membantu mengetahui tren yang akan ditentukan,
seperti mengikuti seminar tentang mode atau seminar trend forecasting dan
membaca majalah fashion.
Sejarah besar yang tak terlihat, dimana kita berjalan dan apa yang akan
kita lakukan. Dalam sebuah ramalan yang lain, kita akan menjumpai kegagalan
besar, atau lebih miskin dan menyedihkan. Kemungkinan-kemungkinan tersebut
bukanlah masalah optimisme atau pesimisme, begitulah kondisinya. Dengan
begitu banya kemajuan dan hal-hal positif, anehnya rasa takutnya merupakan
sebuah fenomena yang menguasai pola berpikir penduduk dunia. Kecerdasan
artifisial atau AI (Artificial Intelligence) sebuah paradoks yang membawa kita ke
arah yang tidak diketahui. Meskipun begitu, ketika kita sibuk berpikir mengenai
aspek-aspek bahaya versus kegunaannya, AI telah diimplementasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari.
21
Tim BEKRAF, Singularity Trend Forecasting 2019/2020. BEKRAF, 2018. Hlm. 122
23
Indonesia Trend Forecasting dengan kategori Singularity 2019/2020.
Dibuatnya untuk memperlihatkan bahwa umat manusia sebenarnya lebih
terhubung dan lebih seragam dari yang disadari akibat keberadaan situs dan media
sosial, ilusi dan modifikasi kemampuan otak akan semakin besar peranannya di
masa yang akan datang. Paradoks dari manusia versus kecerdasan artifisial masih
merupakan wilayah yang menyeramkan dan belum dikenal, membuat konsep
singularity terasa seperti musuh misterius yang membuat kita harus siaga untuk
mencegah kedatangannya. Sementara itu, beberapa pendapat optimis memberikan
harapan-harapan akan masa depan yang lebih dan lebih mudah dengan bekerja
lebih keras untuk menciptakan inovasi sebagai usaha untuk meningkatkan spesies
kita menjadi manusia super.
Perubahan tren yang terjadi sangat cepat dalam jangka waktu penciptaan
sebuah look atau tampilan yang akhirnya bisa menjadi suatu identitas seseorang.
Tren diciptakan untuk menjadikan acuan gaya kekinian, karen tren fesyen dapat
berulang dan berkembang.
Exuberant
Tema ini menceritakan tentang sikap optimis ketika melihat dan menerima
artificial inteligent. Tema Exuberant memiliki sub trend yaitu Posh nerd,
Urban Caricature, dan New Age zen22.
Neo Medieval
Tema dari abad pertengahan yang menyatu dengan pesona teknologi
canggih sehingga menghasilkan dunia baru. Neo Medieval memiliki
subtema yaitu the futurist, armoury, dan dystopian forthress.
Svarga
22
Singularity Trend Forecasting. op. cit. Hlm. 34-59
24
Tema tentang gaya yang menampilkan tabrak corak, etnik dan kriya
dipadukan dalam satu koleksi dengan tetap memperhatikan keseimbangan
satu dan yang lainnya. Svarga juga mencampurkan elemen mewah dan
ekslusif, kaya akan detail23.
Cortex
Cortex adalah paradox kecerdasan buatan diera evousi digital dimana
digitalisasi membaur diseluruh lingkup hidup manusia. bentukan ini
digunakan sebagai detail ataupun aksen pada koleksi tema ini24.
Pola atau pattern adalah suatu potongan kain atau kertas yang dipakai
sebagai contoh untuk membuat baju, pada saat kain digunting. Potongan
kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran bentuk badan25. Teknik
pembuatan pola dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai
berikut :
- Pola Pulir atau Drapping yaitu teknik pembuatan pola dengan cara
membentuk dan menggunting bahan langsung pada model tiga
dimensi.
23
Tim BEKRAF, Singularity Trend Forecasting 2019/2020. BEKRAF, 2018. Hlm. 89
24
Tim BEKRAF, Singularity Trend Forecasting 2019/2020. BEKRAF, 2018. Hlm. 119
25
Dra. Hj. Yuliarna, Mds, Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Busana. Kencana. 2016. Hlm. 152
25
- Pola Drafting/Flats Pattern yaitu pola yang dibuat dengan cara
digambar pada bahan dengan menggunakan ukuran tubuh model yang
sudah disiapkan sebelumnya.
Teknik Kampuh yaitu jahitan untuk menghubungkan dua bagian dari
suatu kain dua bagian dari suatu kain.26
- Kampuh Setik Balik yaitu kampuh custome, kampuh ini digunakan
pada pakaian anak-anak, karena kuat jahitannya, pada pakaian dalam
wanita karena selain kuat, jahitan ini terlihat rapi.
- Kampuh Pipih yaitu digunakan pada pakaian bayi, pakaian pria dan
pada tempat di mana kampuh harus pipih.
- Kampuh Sarong yaitu sebagai pengganti kampuh pipih pada garis-
garis yang lengkung seperti kerungan lengan pada kemeja pria.
2.1.12 Material Plan
26
Dra. Porrie Muliawan, Dasar-Dasar Teknik Jahit-Menjahit. PT. BPK Gunung Mulia, 2006. Hlm. 3-4
27
Goet Poespo, Pemilihan Bahan Tekstil. Kanisius, 2005. Hlm. 9
26
akan ditujukan seperti cuaca, waktu, lokasi dan aktifitas yang sesuai dengan
desain koleksi.
28
Iko Nugroho, Pengenalan Teori Warna. Penerbit Andi Yogyakarta, 2008. Hlm. 35-36
27
Orange, memberikan kesan kehangatan, semangat, keseimbangan,
ceria, energi, panas api, antusiasme, kecerahan, dan keceriaan.
Kuning, memberi kesan kekayaan emas, sinar, kehidupan, matahari,
keberuntungan, suka cita, kebahagian, optimisme, kecerdasan,
kemakmuran,keceriaan, dan keberanian.
Koleksi ini dinamakan The Beuaty of Legacy yang berarti Beauty arti
sebuah
kecantikan/keindahan yang menggambarkan suasana karnaval Buton dalam
berbagai keragaman kostum adat sebagai situs sejarah. Legacy adalah warisan
budaya tua suku buton yang dilaksanakan sejak era kesultanan Buton hingga saat
ini dari generasi ke generasi. The Beauty of Legacy merupakan konsep inspirasi
yang penulis ambil dari acara adat karnaval budaya tua suku Buton yang memiliki
sifat Glory dan Eksentrik.
28
adat akan menyangkut pendidikan mengenai kebiasaan-kebiasaan kuno yang
dilakukan secara turun temurun salah satunya yaitu Karnaval Tua. Kota Buton
sangat terkenal akan kain-kain tradisionalnya yang seringkali dipakai salah
satunya pada acara atau Karnaval Tua Suku Buton dari Keraton, karnaval ini
diadakan setiap tahunnya dibulan september-oktober. Alasan Budaya Suku Buton
membuat karnaval ini karena Masyarakat buton telah memegang teguh semboyan
yang disampaikan yaitu “Poromu Yinda Saangu Pogaa Yinda Koolota” yang
artinya Menyatu tapi tidak dari asal yang satu, tetapi tidak berantara dalam bentuk
seni yang didalamnya akan nilai moral.
29
perkebunan masyarakat Buton telah berhasil. Setelah ritual selesai masyarakat
dari Keraton akan disambut dengan ritual pekande-kandea oleh masyarakat Buton
dengan jumlah ±3000 yang berlangsung sangat ramai. Tradisi penyambutan
pulangnya para laskar dari keraton dapat dilihat oleh masyarakat dari bukit pantai.
Proses penyambutan tampak seperti lautan manusia yang bergerak dengan penuh
warna membuat orang yang melihat akan berbinar-binar dengan banyaknya warna
pada hamparan pantai, hal ini membuat kesan contrast diatas tanah Buton, seolah-
olah seperti kotak dadu berbaris warna-warni yang menunjukkan bukti nyata dari
medan perang.
Wanita Pasuo dalam acara Karnaval tua termasuk salah satu situs sejarah
Keraton Buton sebelum dilaksanakannya karnaval, karena sejak zaman dahulu
wanita yang telah merasakan datang bulan atau beranjak dewasa wajib di pasuo
didalam kamar selama 8 hari oleh dukun/yang memahami adat tentang pasuo,
tetapi seiring berkembangnya zaman pasuo dilakukan selama 14 hari. Pasuo yang
dilakukan didalam kamar, akan dikurung dengan mengenakan kain putih dan
pakaian ajo. Selama ritual tidak boleh keluar rumah selama 14 hari, apabila
wanita pasuo melanggar akan terjadi sesuatu yang tidak baik menurut
kepercayaan orang Buton. Jika, wanita yang dipingit bersaudara atau bersepupu
maka, kamar pingitnya harus dipisahkan dan tidak boleh bertemu sementara ritual
pasuo dilakakukan. Jika, wanita yang dipasuo bergelar Waode ( keturunan
Bangsawan ), setiap kegiatannya ritualnya diiringi pemukulan gendang, dan
30
kamarnya khususnya, pemukulan gendang ini merupakan ujian bagi kesucian
(keperwanan) para peserta pasuo. Apabila, pemukulan gendang ada yang pecah,
maka hal tersebut menjadi tanda ada yang sudah tidak perawan lagi.
31
konsep wilayah tradisional pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari penduduk.
Pulau-pulau perairan yang merupakan wilayah kekuasaan bagi kerajaan maritim
seperti Buton tidak ada arti tanpa penduduk yang mendiaminya29.
Koleksi busana siap pakai yang penulis ambil sebagai acuan trend
fashion yaitu Singularity 2019-2020. Pada trend fashion ini terdapat empat tema
yaitu Exuberant, Neo Medieval, Svarga dan Cortex , tema tersebut memiliki sub-
tema masing-masing.
Karnaval budaya tua suku Buton mengarah pada tema Svarga sebagai
acuan trendnya, dengan sub-tema Festive Fiesta. Tema Svarga, melihat sisi
kemanusiaan dari AI, yaitu sebagai jembatan dari berbagai perbedaan tampilan
yang ada untuk menjadi satu harmoni. Dari keterbukaan pemikiran masyarakat
masa kinilah tercipta multikulturasi. Tabrak corak, etnik, dan kriya tercampur di
dalam satu koleksi dengan tetap memperhatikan keseimbangan satu dan yang
lainnya sehingga membaur menjadi satu karya seni30.
29
Susanto Zuhdi, Sejarah Buton Yang Terabaikan. Raja Grafindo, 2018. Hlm. 19
30
BEKRAF. Indonesia Trend Forecasting. BEKRAF, 2018. Hlm. 88-111
32
Style muncul dari setiap trend jalanan yang signifikan diasosiasikan
dengan tampilan, sikap, musik, dan filosofi kehidupan. Penggambaran karakter
dari cerminan pribadi manusia yang memperhatikan penampilan/gaya. Seluruh
fisik digunakan saat aktivitas atau kegiatan sehari-hari dan juga untuk status sosial
dalam kehidupan masyarakat. Style terdiri atas tujuh golongan antara lain :
Classic Elegent, Feminine Romantic, Sporty Casual, Sexy Alluring, Exotic
Dramatic, Arty Off Beat, dan Smart Casual.
Gaya Arty Off Beat adalah busana yang unik dan berlebihan dianggap seni,
tetapi wajar bagi seniman atau pecinta seni. Wanita yang bergaya arty off beat
adalah individu yang mandiri. Ia menggunakan waktunya sendiri dan waktu itu
tidak terpengaruhi hiruk-piruk dunia sekitarnya. Cara berpakaian otentik yang
tumbuh di lingkungan perkotaan melalui subkultur generasi-generasi muda.
Budaya perkotaan mengingatkan pada adat istiadat suku di mana anggota
menunjukkan afiliasi dengan kelompok tertentu melalui aksesories dan pakaian.
Penampilan wanita tersebut mengungkapkan berbagai hal positif, bagi mereka
sangat menyenangkan dengan jeli melihat dan menemukan hal yang mereka sukai,
mereka mampu melihat segi fashion dari berbagai objek, suatu kemampuan yang
unik31.
Look merupakan suatu gaya atau penampilan busana dan pelengkap atau
yang dipengaruhi dengan gaya tertentu, yaitu Urban look, Ethnic look, feminine
look, military/army look, edgy look dan punk look. Look juga dapat menentukan
warna, siluet dan suatu budaya dari daerah tertentu, yaitu Japanese look, oriental
look dan lain-lain. Look memberikan inspriasi dalam busana agar pada aktivitas,
masyarakat senang memakai fashion yang diinginkan atau disukai.
31
Sonny Nusi, Moh. Alim Zaman, Jas Wanita. Meautia Cipta Sarana, 2020. Hlm. 12
33
Grunge look tidak hanya diidentifikasikan dengan pakaian yang robek, kulit
yang dipercayakan dengan lonjakan, mohawk, tindik badan dan musik rock agresif
yang keras, tetapi juga dengan pandangan nihilishic dan anarkis. trend jalanan
yang berevolusi terus-menerus, melewati dan menghidupkan kembali ketika
pengaruh budaya dan sosial politik berjalan 32 . Grunge bersekutu dengan
dekonstruktivisme gerakan anti-mode ini terinspirasi oleh panggung musik
alternatif Seattle tahun 1990-an, yang dipimpin oleh nirvana dan pearl jam.
Sejarah kecantikan dari grunge dihindari untuk rambut panjang, rambut wajah,
kemeja kotak-kotak yang diproduksi secara massal. Subkultur itu berhasil
diterjemahkan oleh industri fashion menjadi “undone” atau “heroin” chic, seperti
yang ditunjukkan oleh penyebaran Vogue “ Under Exposure” tahun 1993 Kate
Moss dan kampanye Calvin Klein di tahun yang sama.
Emily Angus, Macushla Baudis, Philippa Woodcock. The Fashion Dictionary. Barron’s, 2015.
32
Hlm. 16
34
yang menyukai gaya berbusana siap pakai yang tergolong memiliki tingkat value
yang tinggi dibanding dengan ready to wear biasanya.
Target market ini bertuju pada wanita yang tertarik dengan perkembang
mode baik di dalam negeri maupun diluar negeri, update terhadap trend fashion
yang sedang hype, senang berpenampilan yang menjadi pusat perhatian dengan
tampilan yang menarik dan modern. Memiliki lifestyle yang modern, memiliki
ciri khas dalam berbusana.
Prinsip desain dalam koleksi busana ini yaitu un-balance. Prinsip desain
dengan siluet Asimetris. Koleksi busana yang mengusung tema suasana karnaval
tua suku Buton dengan menampilkan dua sifat ( Glory dan Eksentrik).
Kekompakan warna dalam satu kelompok primer colour dan sekunder colour
akan menampilkan suasana yang identik dari karnaval Buton. Prinsip desain
terdapat enam penunjang desain, sebagai berikut:
35
dipadupadankan yang lain.
Fungsional : Berfungsi sebagai ready to wear, busana yang
biasanya dipakai pada acara panggung, festival
fashion and art dan sebagainya, untuk daily wear
bisa dipadupadankan dengan busana style casual.
Realistis : Proses pembuatan dengan mesin industri, dan
diproduksi terbatas tergantung tingkat
pengerjaannya.
Sifat Glory
Keindahan, kemeriahan, dan semarak yang terlihat dari karnaval tua suku
Buton yang penyambutannya tampak seperti lautan manusia yang bergerak
dengan penuh warna membuat orang yang melihat akan berbinar-binar
dengan banyaknya warna pada hamparan pantai.
36
Tekstur : Menggunakan tekstur berserat halus yang ditampilkan
dalam koleksi busana siap pakai.
Warna : Untuk menggambarkan dalam koleksi yang bersifat
Simbolis dengan menggunakan pallete primer
colour dimana bisa mencurahkan suasana menjadi
sesuatu yang identik dengan budaya Buton
dan mendatangkan kecerian yang dikenang di hati.
Garis : Busana siap pakai yang dipakai menggunakan garis
tegas
yang mempertahankan karakter dari oran Buton dalam
penggunaan motif garis.
Sifat Eksentrik
37
Garis : Busana siap pakai yang dipakai menggunakan
garis tegas yang mempertahankan karakter dari
oran Buton dalam penggunaan motif garis.
2.2.10 Teknik Pembuatan Pola : Art wear & Ready To Wear Deluxe
2.2.12 Kriteria Warna : Art Wear & Ready To Wear Deluxe & Art Wear
Warna berasal dari cahaya dimana terdiri dari paduan berbagai gelombang
elektromagnetik yang berbeda- beda panjangnya. Warna kontras yang dipakai
dalam koleksi busana yaitu warna-warna yang tidak dapat dihasilkan dari
campuran warna lain yaitu warna primer dan warna sekunder yang dapat
dihasilkan dari campuran dua warna pokok. Kesan warna ini menjadi kuat dan
merangsang karena memiliki intentitas yang berbeda-beda. Persepsi warna adalah
fenomena kompleks yang dapat bervariasi sesuai dengan individu dan konteks,
Warna juga memiliki makna simbolis dan budaya yang memengaruhi cara
38
memandangnya secara individu dan kelompok. Tren warna menyebabkan warna
tertentu menjadi populer pada waktu tertentu.
BAB III
39
sedang berlangsung atau kekinian agar koleksi busana siap pakai tidak
ketinggalan zaman dan dapat diterima oleh masyarakat.
Kolase ini disusun berdasarkan ide yang terinspirasi dari budaya tua suku
Buton yaitu karnaval tua Buton sebuah acara turun temurun yang dilakukan oleh
40
kelompok dari Keraton, terlihat dalam kolase yang menggambarkan suasana
penuh dengan kemeriahan, semarak, dan keindahan masyarakat dalam proses
penyambutan pulang para laskar usai melakukan ritual hal ini untuk mewakili
sifat Glory dan terlihat penggunakan kain orang Buton dengan cara bertabrak
corak motif yang menjadi pusat perhatian, sesuatu yang tidak biasa dalam tradisi
orang Buton.
Gambar 3.1. Suasana Persiapan Penyambutan Untuk Para Laskar dari Keraton
Sumber : wordpress.com
Gambar 3.2. Suasana Persiapan Penyambutan Untuk Para Laskar dari Keraton
Sumber : wordpress.com
41
Kolase yang mengusung tema karnaval Tua Suku Buton, disusun dengan
cara sebaris agar terlihat tata cara pemakaian orang Buton yang bertabrak corak
motif untuk mewakili sifat eksentrik. Sifat eksektrik karena orang Buton
menggunakan kain tenun dengan cara bertabrak corak motif dengan sesuatu yang
tidak wajar, sesuatu yang aneh, yang selalu menjadi pusat perhatian hal ini
sebagai pembeda tradisi orang Buton dengan tradisi lainnya. Tiga gambar
diperbesar menjadi sumber inspirasi utama yang penulis ambil karena hal yang
menarik adalah warna warni cerah kontras dengan bertabrak corak motif dan
teknik panelling dari pakaian wanita kesebesaran wanita Buton.
42
Gambar 3.4. Tradisi Pakaian Orang Buton
Sumber : http://cerita-indonesian.blogspot.com
43
Gambar 3.5. Miharayasuhiro Menswear Fall Winter 2016 Paris
Sumber : Pinterest.com
44
Gambar 3.6. Kolase Tema
Sumber : Dokumen Pribadi
3.2.2. Kolase Bahan
Kolase bahan mengusung tema karnaval tua suku Buton disusun dengan
bentuk tidak beraturan atau kontras bahan yang berbeda untuk menampilkan
kesan glory dan eksektrik, aksen sambungan bahan berbeda dan tabrak motif
garis-garis dan kotak-kotak yang akan menggambarkan grunge look. Untuk
mewakili sifat yang eksentrik melalui aksen paneling tabrak corak motif dan
45
warna, detail nyeleneh dan progresif. Material yang digunakan adalah bahan yang
lembut sejenis katun premium dengan motif kotak-kotak dan menggunakan bahan
bahan lurik dengan motif garis-garis sebagai bahan utama.
Bahan yang berkaitan dengan dua sifat yaitu glory dan eksentrik. Sifat
glory dari koleksi akan hadir dalam penggunaan bahan bertekstur halus dan
bermotif untuk menunjukkan kemeriahan dan keindahan seperti bahan stripes
dengan paduan berbagai warna kontras. Bahan yang digunakan adalah Cotton
premium.
46
3.2.4. Siluet
Siluet merupakan garis besar yang dapat langsung dikenali dalam mode,
bentuk pakaian yang disesuaikan dengan kebutuhan, serta tubuh manusia itu
sendiri. Saat ini, orang dapat melihat dan membeli pakaian dari berbagai siluet
yang mengusulkan gaun dengan gaya apapun, tetapi secara historis, mode
didominasi oleh siluet yang berurutan33.
3.3. Visualisasi
Koleksi yang terdiri 1 piecess yaitu dress dengan siluet yang oversized
pada perkembangan pola tidak simetris, menggunakan teknik panelling dan
layering.
1. Emphasis
Emily Angus, Macushla Baudis, Philippa Woodrock, The Fashion Encyclopedia. Barron’s
33
47
- Warna : Penggunaan warna sekunder dan primer dengan
tabrak corak motif.
- Garis : Kombinasi antar motif dari beda warna dan motif
yaitu motif garis-garis dan kotak-kotak untuk
menunjukkan sisi identitas pakaian orang Buton,
mendeskripsikan karakter seorang yang bebas
berekspresif.
2. Prinsip Desain
48
3.3.2. Koleksi Busana Siap Pakai 2
Koleksi yang terdiri 3 piecess, terdapat bagian atasan blouse, outer dan
bawahannya celana, bagian top blouse menggunakan detail back opened dengan
siluet yang oversized pada perkembangan pola tidak simetris, menggunakan
teknik panelling dan layering.
1. Emphasis
2. Prinsip Desain
49
- Realisasi : Proses pengerjaan dengan mesin
- Ekonomis : Bersifat Exclusive, karena dibuat dengan design
limited edition.
- Target Market : Wanita karier dengan rentang usia 22 – 35 Tahun
dengan mobilitas yang aktif.
- Fleksibel : Terdapat dua pieces yang dapat di mix and match
dengan yang lain.
1. Emphasis
50
3. 6 Unsur Pokok Penunjang Desain
Koleksi yang terdiri 2 piecess, terdapat bagian atasan blouse dan bagian
bawahannya rok, untuk blouse menggunakan detail back opened dengan siluet
yang oversized pada perkembangan pola tidak simetris, menggunakan teknik
layering dan untuk bagian rok menggunakan siluet H pada perkembangan pola
tidak simetris, menggunakan teknik layering.
1. Emphasis
51
berekspresif, free spirit, dan memiliki jiwa percaya
diri.
2. Prinsip Desain
Koleksi yang terdiri 3 piecess, terdapat bagian atasan kemeja, outer dan
bagian bawahannya celana, untuk atasan kemeja menggunakan detail opened
bagian depan sama halnya dengan outer dengan siluet yang oversized pada
perkembangan pola tidak simetris, menggunakan teknik layering juga panelling
dan bagian celana dengan siluet perkembangan pola simetris.
52
1. Emphasis
53