Anda di halaman 1dari 13

GIS CASE 4

MARASMUS

Disusun Oleh Kelompok B3 :


Taufik Ramdani 1610211008
Mayang Ameilia Putri 1610211009
Salma Tania 1610211028
Kusvandita Giopratiwi 1610211047
Annisaur Rohmatun Jannah 1610211052
Alfino Syahputra 1610211099
Melati Aulia Rahmi 1610211115
Della Intan Rachmawati L. 1610211141
Dermawan Cappala Bakurru 1610211145
Ika Nur Utami 1410211124

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
TAHUN 2017/2018
I. Basic Science

 NUTRISI
o Gizi (nutrients) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
o Klasifikasi berdasarkan fungsi :
 sumber energi karbohidrat, lemak, dan protein. zat-zat gizi
tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk
gerak dan aktifitas fisik.
 pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh jika kekurangan maka
pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu
gizi juga untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan
mempertahankan fungsi organ tubuh. Terutama protein.
 Sebagai zat pengatur metabolisme di tubuh agar terjadi
keseimbangan. zat gizi yang berperan utama sebagai zat pengatur
adalah vitamin dan mineral.
o Klasifikasi berdasarkan jenis :
 Makro: golongan makanan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak
(karbohidrat, protein, lemak)
 Mikro: terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh namun
mempunyai peranan essensial untuk kehidupan, kesehatan (mineral
dan vitamin)
 MAKRONUTRIEN
o Karbohidrat
 Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia.
 Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang
mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna
penyediaan energi.
 Fungsi karbohidrat : Sumber energy, pemberi rasa manis pada
makanan, penghemat protein, dan pengatur metabolisme lemak
 Bentuk karbohidrat :
 Monosakarida: Merupakan bentuk karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.
 Disakarida :Menghasilkan dua molekul yang sama atau
berbeda kalau di hidrolisis. Contohnya, maltosa yang
menghasilkan dua molekul glukosa.
 Oligosakardia : Menghasilkan 2-10 unit monosakarida pada
hidrolisis. Contohnya, maltotriosa.
 Polisakarida : Menghasilkan lebih dari 10 molekul
monosakarida pada hidrolisis. contohnya, pati
 Kebutuhan karbohidrat :
 Bayi dan Balita: 60%-70% dari energi total karbohidrat
 Remaja: 50% atau lebih
 Atlet: 60% dari kebutuhan kalori per hari (400-600 g)
 Ibu Hamil: Harus bertambah 300-400 kkal/hari
 Proses absorbsi karbohidrat :
o Protein
 Protein berasal dari Bahasa Yunani yaitu proteos yang berarti yang
utama atau yang didahulukan
 Protein terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N), dan kadang-kadang sulfur (S), yang tersusun atas bentuk
asam-asam amino.
 Protein dibentuk oleh rantai-rantai asam amino yang terikat dalam
bentuk peptida.
 Fungsi protein : Pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan
ikatan-ikatan esensial tubuh. pembentukan antibodi dan sumber
energi.
 Klasifikasi protein :
 simple protein. Hasil hidrolisis total protein.Campuran yang
hanya terdiri atas asam-asam amino.
 Protein Kompleks (complex protein, conjugated protein).
Selain terdiri atas berbagai jenis asam amino juga terdapat
komponen lain (contoh: lipoprotein, glikoprotein, dan
sebagainya)
 Protein Derivat (protein derivative). Merupakan ikatan antara
(intermediate product) sebagai hasil hidrolisis parsial.
misalnya albumosa, pepton, dan sebagainya
 Kebutuhan protein :
 Bayi dan Balita:
 10 g/org/hari pada usia <6 bulan.
 16 g/org/hari pada usia 6-12 bulan.
 25 g/org/hari pada usia 1-3 tahun.
 39 g/org/hari pada usia 4-6 tahun.
 Remaja: 1-1,5gr/kgBB/hari
 Ibu Hamil: 60 gr/hari
 Orang Tua: 1 gr/kgBB/hari
 Absorbsi protein :

o Lemak (Lipid)
 Lipid adalah senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid,
malam (wax), senyawa terkait, yang berikatan lebih karena sifat
fisiknya daripada sifat kimianya
 Kebutuhan lemak :
 Bayi dan Balita: 15%-30% dari energi total
 Remaja
o < 30% dari energi total
o < 10% dari lemak jenuh
 Orang Tua: 35-40%
 Absorbsi lemak :

 MIKRONUTRIEN
o Vitamin
 Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah sangat kecil
 Nutrisi organik dengan fungsi metabolik esensial yang umumnya
dibutuhkan dalam jumlah sedikit pada makanan karena vitamin tidak
dapat disintesis oleh tubuh.
 Vitamin terbagi kepada dua jenis yaitu vitamin larut lemak ( vitamin
A, D, E, K) dan vitamin larut air (vitamin B1, B2, niasin, B6, B12, asam
pantotenat, asam folat, biotin, vit.C)
 Prinsip penyerapan : Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif
dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan lipoprotein 
diserap sistem limfatik  sirkulasi  transportasi ke hati
Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan
ditrasnsportasikan ke hati
o Mineral
 bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan, berperan dalam berbagai
tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-
enzim
 Mineral digolongkan di dalam mineral makro dan mineral mikro.
 Mineral Makro dibutuhkan lebih dari 100 mg sehari. Contoh
mineral ialah kalsium (Ca), fosfor (P), natrium (Na), dan kalium
(K)
 Mineral mikro ialah mineral yang dibutuhkan kurang dari 15
mg sehari. Contoh : mineral mikro ialah besi (Fe), seng (Zn),
iodium (I), dan selenium (Se)

II. Clinical Science

Marasmus

 Pengertian
o Marasmus adalah malnutrisi energy protein yang berat terutama disebabkan
oleh kekurangan kalori berat dalam jangka waktu yang lama, yang ditandai
dengan retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak di bawah kulit dan
otot secara progresif (Kamus Kedokteran Dorland)
o Marasmus, yaitu tahap akhir kakeksia, adalah suatu keadaan bahwa hampir
semua simpanan lemak tubuh yang tersedia telah terkuras akibat kelaparan
(Harrison Gastroenterologi & Hepatologi)

 Epidemiologi
o Sering dijumpai pada anak berusia 0-2 tahun
o Marasmus adalah permasalahan serius yang terjadi di Negara-Negara
berkembang
o Data WHO  sekitar 49% dari 10,4 juta kematian yang terjadi pada anak-
anak dibawah usia 5 tahun di Negara berkembang
o 2-4 dari 10 balita di Indonesia mengalami gizi kurang

 Etiologi
o Masukan (intake) makanan yang kurang
o Infeksi Yang berat dan lama, terutama infeksi enteral misalnya infantile
gastroenteritis
o Kelainan struktur bawaan, misalnya Hirschprung disease, deformitas palatum
o Prematuritas dan penyakit pada masa neonates
o Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan
o Penyapihan yang terlalu dini

 Gejala
o Ada kegagalan menaikkan BB, disertai dengan kehilangan BB sampai
berakibat kurus
o Kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar karena
lemak subkutan menghilang
o Pada keadaan berat, lemak pipi menghilang sehingga wajah penderita seperti
wajah orang tua dengan tulang pipi dan dagu yang kelihatan menonjol
o Pada daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar (baggy pants)
o Iga gambang, yaitu tulang rusuk yang menonjol
o Terjadi atrofi otot
o Mula-mula anak tampak cerewet, tetapi kemudian menjadi lesu dan nafsu
makan hilang
o Abdomen dapat kembung/datar dan gambaran usus dapat dengan mudah
terlihat
o Ubun-ubun besar cekung dan mata tampak besar dan dalam
o Konstipasi/diare. Bila anak menderita diare maka akan terlihat berupa bercak
hijau tua yang terdiri dari lendir dan sedikit tinja
 Diagnosis
o Anamnesis
o Px fisik
o Px penunjang
 Laboratorium :
 Hb dan Ht menurun
 Albumin dan serum ferritin bisa normal/menurun
 Hipoglikemia
 iponatremia

 Prognosis
o Malnutrisi yang hebat mempunyai angka kematian yang tinggi, kematian
sering disebabkan oleh infeksi

 Komplikasi
o Hipoglikemia
o Dehidrasi
o Diare
o Sepsis
o Hipotermi

III. Differential Diagnosis

Kwashiorkor

 Definisi
o Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi protein
berat dan asupan kalori yang tidak adekuat.
o Dari kekurangan masukan atau dari kehilangan yang berlebihan atau
kenaikan angka metabolik yang disebabkan oleh infeksi kronik, akibat
defisiensi vitamin dan mineral dapat turut menimbulkan tanda-tanda dan
gejala-gejala tersebut.
o Kwashiorkor berarti “anak tersingkirkan”, yaitu anak yang tidak lagi
menghisap, dapat menjadi jelas sejak masa bayi awal sampai sekitar usia 5
tahun, biasanya sudah menyapih dari ASI.
o Walaupun pertambahan tinggi dan berat dipercepat dengan pengobatan,
ukuran ini tidak pernah sama dengan tinggi dan berat badan anak yang
secara tetap bergizi baik.

 Etiologi
o Kekurangan intake protein
o Gangguan penyerapan protein pada diare kronik
o Kehilangan protein secara berlebihan seperti pada proteinuria dan infeksi
kronik
o Gangguan sintesis protein seperti pada penyakit hati kronis.

 Faktor Resiko
o Penyakit kronis yang menyebabkan absorpsi/sintesis protein terganggu (ex:
diare kronis, penyakit hati)
o Faktor social : hidup di negara yang tingkat kepadatan penduduk tinggi
o Faktor ekonomi : kemiskinan atau penghasilan yang rendah
o Faktor infeksi : adanya hubungan infeksi terhadap kejadian kwashiorkor.
Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi yang menyebabkan
penurunan imunitas tubuh terhadap infeksi.

 Epidemiologi
o Banyak di Negara berkembang dengan wabah kelaparan
o Laki=perempuan
o banyak terjadi di wilayah afrika dan asia tenggara

 Gejala
o Edema di seluruh tubuh, terutama punggung kaki
o Wajah membulat dan sembab
o Pandangan mata sayu
o Perubahan status mental : Cengeng, rewel, kadang apatis
o Rambut berwarna kepirangan, kusam dan mudah dicabut
o Otot mengecil
o Bercak merah coklat pada kulit, yang dapat berubah hitam dan mengelupas
o Anoreksia
o Sering disertai anemia, diare, dan infeksi
o Hepatomegali

 Diagnosis
o Anamnesis
 Keluhan yang sering ditemukan adalah pertumbuhan yang kurang,
anak kurus, atau berat badannya kurang. Selain itu ada keluhan anak
kurang/tidak mau makan, sering menderita sakit yang berulang atau
timbulnya bengkak pada kedua kaki, kadang sampai seluruh tubuh.

o Pemeriksaan fisik
 Perubahan mental sampai apatis
 Anemia
 Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut / rontok
 Gangguan sistem gastrointestinal
 Pembesaran hati
 Perubahan kulit (dermatosis)
 Atrofi otot
 Edema simetris pada kedua punggung kaki, dapat sampai seluruh
tubuh
o Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan laboratorium: kadar gula darah, darah tepi lengkap,
feses lengkap, elektrolit serum, protein serum (albumin, globulin),
feritin.
 Pada pemeriksaan laboratorium, anemia selalu ditemukan terutama
jenis normositik normokrom karena adanya gangguan sistem
eritropoesis akibat hipoplasia kronis sumsum tulang di samping
karena asupan zat besi yang kurang dalam makanan, kerusakan hati
dan gangguan absorbsi. Selain itu dapat ditemukan kadar albumin
serum yang menurun 4.
 Pemeriksaan radiologi (dada, AP dan lateral) juga perlu dilakukan
untuk menemukan adanya kelainan pada paru.
 Tes mantoux
 EKG

 Tatalaksana
o Cara membuat formula WHO
o Formula WHO 75
 Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan
larutan mineral mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi
sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air
hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum. Masak
selama 4 menit, bagi anak yang disentri atau diare persisten.
o Formula WHO 100
 Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan
larutan mineral mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi
sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air
hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum atau
dimasak dulu selama 4 menit.
o Promotif :

 Komplikasi

Anak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi dikarenakan
lemahnya sistem imun. Tinggi maksimal dan kempuan potensial untuk tumbuh tidak
akan pernah dapat dicapai oleh anak dengan riwayat kwashiorkor. Bukti secara
statistik mengemukakan bahwa kwashiorkor yang terjadi pada awal kehidupan (bayi
dan anak-anak) dapat menurunkan IQ secara permanen. Komplikasi lain yang dapat
ditimbulkan dari kwashiorkor adalah .
1. Defisiensi zat besi
2. Hiperpigmentasi kulit
3. Edema anasarka
4. Imunitas menurun sehingga mudah infeksi
5. Diare karena terjadi atrofi epitel usus
6. Hipoglikemia, hipomagnesemia

Anda mungkin juga menyukai