Anda di halaman 1dari 8

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Anatomi Pencernaan Fisiologi Pencernaan

Nutrisi berasal dari kata nutrients artinya bahan gizi


Nutrien : subtansi organik & anorganik khusus yang terdapat dalam makanan yang diperlukan
tubuh agar dapat berfungsi : Pertumbuhan, Perkembangan, Activitas, Reproduksi, Menyusui,
Pemulihan /Penyembuhan dll.
Nutrisi : proses tersedianya energi & bahan – bahan kimia dari makanan yang penting untuk
pembentukan, pemeliharaan dan penggantian sel – sel tubuh ( Berger dan Wiliam, 1998)
Nilai gizi adalah kandungan /isi yang terdapat dalam bahan gizi yang specifik dari sejumlah
bahan makanan
Konsep nutrisi mencakup status nutrisi, status nutrisi optimal, energi input, energi output dan
keperluan energi.
Status nutrisi optimal : sering disebut Energy balance yaitu jumlah energi yang dikonsumsi
dikurangi energy yang dikeluarkan. Positive energy balance (Input > output, Negative
energy balance, Input < output).
 Energi input, Yang dimaksud dengan energi input mencakup:
- Sumber energi : karbohidrat, protein, lemak
- Alat ukur : calori /joule
- Calori, unit energi panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1gr air
- Kilocalori, jumlah energy panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari
1kg air.
 Energi output, Sementara itu, energy output meliputi:
- Energy output merupakan energi yang dikeluarkan oleh tubuh agar jaringan dan
organ berfungsi.
- Sumber energi : ikatan molekul – molekul phosphate ATP dari hasil proses
metabolisme tubuh, yang mengandung tinggi energi.
 Keperluan energy, Keperluan energi seseorang ditentukan dua hal sebagai berikut :
- BMR ( Basal Metabolisme Rate )
Merupakan reaksi kimia yang terjadi saat tubuh dalam keadaan istirahat. BMR adalah
jumlah calorie yang dihabiskan setiap jam oleh tubuh dalam keadaan istirahat.
BMR = Calorie /meter /jam
pria = 1,0 kcal /kgbb/jam wanita = 0,9 kcal /kgbb/jam

 Jumlah energy lain yang dihabiskan dalam keadaan aktif.


Adapun fungsi energi adalah (Suitor, Hunter, 1980):
- Menyediakan energi untuk proses dalam tubuh dan latihan atau aktivitas
- Menyediakan struktur materi untuk jaringan tubuh misalnya tulang dan otot tubuh
- Mengatur proses tubuh lainnya
KOMPONEN KEBUTUHAN NUTRISI TUBUH
Esensi nutrisi meliputi : air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Paling dasar dari
nutrisi yang diperlukan adalah air. Dalam keadaan urgennutrisi yang diperlukan tubuh adalah
air untuk menyediakan bahan bakar dan energi.
1) Air, merupakan komposisi terbesar dari tubuh dan sangat penting untuk proses dalam
tubuh. Adalah merupakan suatu keberuntungan seseorang akan merasa haus dan
rasa ingin minum sebelum tingkat atau derajat dari tubuh kekurangan air yang
berlebihan.
2) Karbohidrat
Komposisi terdiri dari elemen carbon, hydrogen, & oksigen. Terdapat dua jenis dasar
karbohidrat yaitu : Gula (karbohidrat single) dan tepung (karbohidrat komplek). Gula
terdiri dari monosakarida, disakarida & polysakarida.
3) Protein
Protein adalah zat kimia organic dari hasil hydrolysis dari pencernaan yang merupakan
unsure pokok untuk membangun kembali dalam hal ini adalah asam amino. Komposisi
protein terdiri dari carbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen.
Protein dikategorikan dari struktur kimia ada:
- Simple (tunggal), hanya ada asam amino dan derivatnya, contoh : albumin
( laktabumin dalam susu dengan serum albumin dalam darah).
- Senyawa protein, komposisi dari protein simple dengan kelompok lain nonprotein.
Contoh: glycoprotein dan mucoprotein (komposisi dari protein dan karbohidrat).
4) Lemak, adalah kelompok zat kimia organik yang berminyak dan tidak bisa bercampur
dengan air tetapi bisa bercampur dengan alkohol dan ether.
Zat kimia organik ini adalah lipids. Elemen yang terdapat dalam lemak adalah carbon,
hydrogen dan oksigen, sama dengan karbohidrat tetapi dalam lemak hydrogen lebih
tinggi.
Lemak diklasifikasikan:
- Lemak simple (tunggal) disebut trigliserit
- Persenyawaan lemak, sebagai contoh adalah: lipoprotein (komposisi dari lemak
dan propein).
5) Vitamin, senyawa organik yg tidak dpt dibuat o/ tubuh & diperlukan dlm jumlah besar
sbg katalisator dalam proses metabolisme vitamin secara umum diklasifikasikan dalam:
- Vitamin yang dapat larut dalam lemak, contoh : vitamin A, D, E dan K
- Vitamin yang larut dalam air, contoh : vitamin B dan C
6) Mineral
Mineral dikategorikan menjadi dua
- Macromineral yaitu : seseorang perlu +100 mg/hari. Contohnya : Kalsium, pospor,
sodium, pottasium, magnesium, klorida dan sulfur
- Micromineral yaitu : seseorang perlu +100 mg/hari. Contohnya : Besi, seng, mangan,
iodium, selenium, cobalt, chromium, tembaga, fluoride
- Mineral dapat dikelompokkan menjadi empat kategori secara umum :
o Bagian dari struktur jaringan
o Membantu keseimbangan air & keseimbangan asam basa
o Bentuk komponen yg penting molekul organik, beberapa enzim & hormon,
mengatur proses tubuh
o Saraf transmisi impulse syaraf & kontraksi otot
Unsur Nutrisi Kandungan Penyerapan Uraian
Karbohidrat Disakarida, monosakarida Usus halus Hati dan otot
Protein Simple : albumin, laktabulin Mulai sejak lambung Hati, ginjal dan
Senyawa : glikoprotein, mucosa usus
mukoprotein
Lemak Simple : trigleserit Usus halus Jaringan adipose dan
hati
Senyawa : lipoprotein
Vitamin Vit. A,D,E,K Usus halus Larut dalam lemak
Vit. B,C dan air

KEBUTUHAN NUTRISI SESUAI TINGKAT PERKEMBANGAN USIA

1. Bayi
Bayi adalah usia 0 sampai 12 bulan. Pada bayi pencernaan dan absorbsi masih sederhana
s.d. umur 6 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kalori/kg/hari. Kebutuhan
cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari.Bayi sebelum usia 6 bulan pemberian nutrisi yg pokok
adalah air susu ibu.
Adapun keuntungan pemberian air susu ibu :
- Asi merupakan nutrisi yang komplit
- Dalam ASI terdapat lactobacillus bifidus adalah mikroorganisme dalam ASI yg
bermanfaat u/ menghambat pertumbuhan mikroorganisme yg berbahaya dalam
intestinal
- Protein dlm ASI banyak & berbentuk laktalbumin dimana bayi akan lebih mudah untuk
mencerna
- Laktose dalam ASI lebih dibanding lactose yang terdapat dalam susu sapi, serta lebih
dapat meningkatkan absorbsi kalsium dan mineral lain.
- Kandungan mineral dalam ASI baik untuk bayi dengan perbandingan calsium dengan
pospor adalah 2 : 1. Disamping itu zat besi ASI lebih mudah untuk diabsorbsi.
- Asi mengandung lipose untuk membantu bayi yang immatur dalam pencernaan lemak
- Protein dalam ASI tidak dapat menyebabkan alergi.
2. Masa anak Toddler (1 – 3 tahun) dan pra sekolah (Umur 3 – 5 tahun)
Masa anak penting untuk mendidik pola, cara dan jenis makan yang benar. Kebiasaan yang
sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain :
- Penyediaan makanan dalam berbagai variasi
- Membatasi makanan manis
- Konsumsi diet yang seimbang
- Penyajian waktu makan yang teratur.
- Kebutuhan nutrisi meningkat terkait proses pertumbuhan yang semakin cepat
Kebutuhan kalori pada masing – masing usia:
1 tahun = 100 kcal /hari 3 tahun = 300 -500 kcal /hari.
3. Anak sekolah (Umur 6 – 12 tahun)
Pola makan anak usia ini perlu mendapatkan perhatian serius karena masa ini ditandai
dgn meningkatnya aktifitas anak & biasanya konsumsi nutrisi kurang krn aktifitas anak
sering diluar rumah. Pola makan tersebut digolongkan berdasarkan kelompok usia
dalam tahun.
4. Masa adolescents atau remaja (Umur 13 – 21 tahun)
Kebutuhan kalori, protein, mineraql dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan
berlanjutnya proses pertumbuhan (menstruasi kebutuhan energi meningkat).
Lemak tubuh meningkat akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan
stres terhadap body image yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan
seperti anoreksia nervosa, bulimia.
5. Masa dewasa muda (Umur 23 – 30 tahun)
Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa muda, selain untuk proses pertumbuhan juga
digunakan untuk proses pemeliharaan dan perbaikan tubuh dari pada pertumbuhan.
Kebutuhan nutrisi masa dewasa muda, pada umumnya lebih diutamakan pada tipe dan
kualitas daripada kuantitas berkaitan dengan proses perbaikan dan pemeliharaan tubuh.
Kebutuhan nutrisi pada masa perkembangan ini bukan hanya berfungsi untuk
pertumbuhan tubuh tetapi juga untuk mempertahankan keadaan gizi yang didapat
atau membuat keadaan gizi yang didapat atau membuat keadaan gizi
6. Masa dewasa (Umur 31 - 45 tahun)
Masa dewasa merupakan masa produktif khususnya terkait dgn aktifitas fisik, krn umur
ini merupakan masa puncak untuk aktifitas hidup terutama dalam aktifitas bekerja.
Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa ini perlu mendapatkan perhatian besar, dan harus
dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, sedang dan berat.
7. Dewasa Tua (usia 46 tahun ke atas)
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang jika dibanding dengan dewasa. Pada
usia lanjut maka BMR akan berkurang 10 – 30 %. Umumnya aktifitas mereka sudah
berkurang, berhubungan dengan usia yang bertambah maka akan banyak alat tubuh
mengalami degeneratif, alat-alat pencernaan sudah mengalami kemunduran.
8. Wanita masa kehamilan dan menyusui
Ibu yang hamil dan menyusui memerlukan makanan yang baik dan cukup. Sebagai
bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter air susu ibu harus menyediakan
kalori sebanyak 350 kal sedangkan air susu ibu sendiri mengandung 750 kal, 12 gr
protein, 45 gr lemak, laktosa, vitamin dan lainnya.
Kebutuhan kalori bertambah kira – kira 40 kcal/ kg bb ( 300 kcal / hari ) . Kebutuhan nutrisi pada
masa kehamilan terutama mencakup protein, zat besi, calcium, zinc, vitamin A B C D. Pada
masa menyusui kebutuhan nutrisi lebih banyak dari pada saat kehamilan ( 500 – 600 kcal/
hari).

FAKTOR PENGARUH PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


Keseimbangan metabolisme dan energi tubuh
Metabolisme scr harfiah berarti perubahan yang menyangkut segala transfortasi
kimiawi serta energi yang terjadi dalam tubuh. Terdapat keseimbangan terus menerus antara
metabolisme berbagai unsur yang komplek, membebaskan energi dan menghancurkan
(katabolisme) dengan mengambil energi dan pembentukan energi (anabolisme). Jumlahenergy
yg dibebaskan oleh katabolisme zat makanan dalam tubuh sama dengan energi yang
dibebaskan bila zat makanan dibakar diluar tubuh.
Energi yang dihasilkan oleh proses katabolisme dalam tubuh berbentuk kerja luar,
panas dan simpanan energi. Energi output = Kerja luar + Simpanan energi + Panas. Jumlah
energi yang dibebaskan persatuan waktu disebut laju metabolisme. Satuan standar untuk
energi panas adalah calori
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi laju metabolisme adalah :
 Kerja otot
 Konsumsi oksigen
 Pemberian makan
 Lingkungan
Untuk dapat membandingkan laju metabolisme antara orang satu dengan orang lain maka
pengukuran dilakukan dalam keadaan istirahat total baik fisik maupun mental dalam satu
ruangan dengan suhu yang sesuai 12 – 14 jam setelah makan.
Laju metabolisme yg ditetapkan dalam kondisi demikian disebut : “Laju Metabolisme Basal”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju metabolisme basal adalah :
- Umur - temperature lingkungan
- Ukuran tubuh - pertumbuhan
- Aktifitas - jenis kelamin
- Suhu tubuh - status emosi
Untuk mempertahankan keseimbangan berat badan seseorang memerlukan keseimbangan
energi input energi yaitu: umur dan pertumbuhan, jenis kelamin, iklim, tidur atau istirahat,
kesehatan, makanan serta aktifitas.
Berat badan seseorang tergantung dari kalori yang diperoleh dan energi yang
dikeluarkan
Dampak gangguan pemasukan nutrisi (inadekuat dan eksesif)
Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung dari pada macam dan tipe nutrisi yang
meliputi :lamanya pemasukan yang inadekuat atau konsumsi yang berlebihan dan juga
umur dari seseorang. Jika semua atau sejumlah nutrisi hilang secara total maka seseorang
akan mengalami gangguan pertumbuhan.
1) Kekurangan vitamin A dalam beberapa tahun maka akan menimbulkan
rabun senja dan yang lebih parah lagi akan mengalami gangguan
penglihatan sampai terjadi buta. Biasanya pemberian vitamin akan
bermanfaat jika pada situasi tertentu misalnya kehamilan jika
pemberiannya tepat dalam jumlahnya.
2) Jika pemberian over dosis atau secara sembarangan maka akan
menimbulkan berbagai gangguan, sebagai contoh :
- Konsumsi vitamin A yang berlebihan dalam beberapa bulan akan
dapat menyebabkan nausea, vomitus dan sakit kepala.
- Pemberian vitamin B6 yang berlebihan akan dapat menimbulkan problem pada syaraf
dan akan dapat menyebabkan kesulitan dalam mengontrol otot. Dampak dari
kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat hanya beberapa minggu, bulan atau tahun ini
tergantung daripada manifestasi setiap individu.
Kelebihan atau kekurangan vitamin biasanya dalam beberapa minggu atau bulan.
Kelebihan dari nutrisi atau
karbohidrat dan lemak sebagai energi akan mendatangkan tubuh yang gemuk
dalam beberapa minggu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pola diet
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet seseorang adalah berikut:
- Kebudayaan
- Agama
- Kesukaan seseorang terhadap makanan
- Sikap dan emosi
- Letak geografi
- Faktor ekonomi
PENGKAJIAN NUTRISI
Untuk mengkaji status nutrisi pasien/klien akan dipaparkan pendekatan ABCD yaitu:
a) Anthropometric measurement
Merupakan cara yang paling mudah untuk mengetahui cadangan protein
dan kalori seseorang. Keadaan kekurangan kalori dan protein merupakan
masalah yang sering dijumlai di Rumah Sakit. Pengukuran anthropomentri
meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lipat kulit/lipat lemak dan
pengukuran lingkar lengan atas.
Tempat Pengukuran Umur Rata-rata
Laki-laki Perempuan
Pengukuran tengah 18-24 th 30,9 cm 27,0 cm
lengan atas 25-34 th 32,3 cm 28,6 cm
35-44 th 32,7 cm 30,0 cm
45-54 th 32,1 cm 30,7 cm
55-64 th 31,5 cm 30,7 cm
65-74 th 30,5 cm 30,1 cm
Pengukuran lipat 18-24 th 11,2 cm 19,4 cm
kulit trisep 25-34 th 12,6 cm 21,9 cm
35-44 th 12,4 cm 24,0 cm
45-54 th 12,4 cm 25,4 cm
55-64 th 11,6 cm 24,9 cm
65-74 th 11,8 cm 23,3 cm

b) BIchemical data
Pengkajian terhadap status nutrisi klien perlu ditunjang dengan pemeriksaan
laboratorium. Klien diperiksa darah dan contoh urinnya yang meliputi pemeriksaan
hemoglobin, hematokrit, albumin. Pada klien dengan kekurangan/anemia zat besi
pengukuran terhadap hemoglobin akan menunjukkan penurunan dank lien dengan
kekurangan darah hematokritnya juga akan turun. Sedangkan pada keadaan
dehidrasi hematokrit akan meninggi.
Albumin berfungsi untuk pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk
transport nutrisi dan hormone. Pemeriksaan albumin akan dapat mengetahui status
protein pasien karena pada klien/pasien dengan malnutrisi kadar albumin akan terus
dari normal.
- Hemog lobin normal : Pria = 13 – 16 g/dl dan Wanita = 12 – 14 g/dl
- Hematokrit normal : Pria= 40 – 48 vol% dan Wanita = 37 – 43 vol%
- Albumin normal : Pria dan wanita = 4 – 5,2 g/dl
c) Clinical sign of nutrional status
Klien dengan masalah nutrisi akan memperlihatkan tanda-tanda klinik yang jelas. Tanda-
tanda abnormal tersebut bukan saja pada organorgan fisiknya tetapi juga fungsi
fisiologisnya.

Clinical sign gangguan nutrisi digolongkan sebagai berikut:


a. Protein calorie Manultrition ( PCM/PEM )
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas konsumsi
nutrisi, dengan kategori adalah sebagai berikut:

PCM / PEM ringan. BB kurang dari 80 % dari BB normal sesuai umur

PCM / PEM sedang. BB 60 % dari BB normal sesuai umur sd 80 % dari BB normal

PCM / PEM berat. BB kurang dari 60 % dari BB normal sesuai umur

b. Kwashiokor, Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan ASI.
Defisiensi protein dapat berakibat : Retardasi mental, kemunduran pertumbuhan,
apatis, edema, otot – otot tdk tumbuh, pigmentasi kulit, dermatitis.
Empat tanda klinis kwashiokor:
- Odem. Pada kaki, tumit dan bagian tubuh lain
Gangguan pertumbuhan tubuh adalah BB, Panjang tubuh tidak bisa mencapai ukuran
normal.
- Perubahan kejiwaan. Wajah memelas, muka bundar, apatis lemah. Otot tubuh terlihat
lemah. Tidak berkembang dengan baik
c. Marasmus. Sindrom akibat defisiensi calorie dan protein.
Defisiensi kalori dan protein berakibat : Kelaparan, hilangnya jaringan – jaringan
tubuh, BB < dari normal, Diare.
PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses
perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.
PCM yang terjadi dilingkungan fasilitas kesehatan:
- Status defisiensi protein
Keadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek pada klien
yang mengalami stres berat akibat berbagai gangguan tubuh
( pembedahan, penyakit akut dll )
Efek dari status kurang protein dapat berakibat melambatnya proses
pemulihan /penyembuhan dari suatu penyakit dan menurunnya kekebalan
tubuh. Hal ini terjadi karena kurangnya intake protein dalam darah ( albumin,
globulin, dan sel – sel darah ) sebagai sumber proses metabolisme.
- Cachexia
Cachexia dapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intake nutrisi yang adekuat
dalam jangka panjang. Gejala klinis ( menyerupai marasmus ): Lapar, Berat badan
menurun drastic, Kemunduran otot, diare.
- Mixed stated
Kondisi ini dapat terjadi pada klien yang mengalami cachexia dan stres yang akut.
Efek dari mixed state dapat berakibat buruk akibat hilangnya nutrisi – nutrisi vital, vitamin,
dan zat besi. Tanda klinis : Defisit neurologist, Gangguan kulit, Gangguan penglihatan.
- Obesitas. Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal ( 20 –
30 % > normal )
- Overweight. Suatu keadaan berat badan 10 % melebihi berat badan ideal.
d) Dietary history
Factor yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi nutrisi / diet klien
Pola diet/makan Vegetarian, tidak makan ikan laut, dll
Kebiasaan makan Makan bersama-sama, makan sambil mendengarkan
musik,makan sambil melihat televise, dll.
Makanan kesukaan Suka makan lalap, suka sambal, suka coklat, suka roti-roti
dll
Pemasukan cairan Jumlah cairan tiap hari yang diminum, jenis minuman,
jarang minum dll
Problem diet Sukar menelan, kesulitan mengunyah, dll
Aktifitas fisik Jenis pekerjaan, waktu bekerja siang/malam,
perlu makanan tambahan apa tidak
Riwayat kesehatan Adanya riwayat penyakit diabetus millitus, adanya alergi,
dll

DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Intake kurang dari yang dibutuhkan tubuh
1) Kekurangan makanan : kekurangan pemasukan satu/ lebih zat makanan yg dibutuhkan
tubuh u/ metabolisme, spt kekurangan protein, zat besi, & atau vitamin C. ditandai dgn
- BB < dr 20% /> BB ideal. BBI= (TB–100)–10% (TB–100)
- Pemasukan makanan adekuat tetapi BB terus menurun
- Nyata – nyata kekurangan makanan
2) Jika pemberian over dosis atau secara sembarangan maka akan menimbulkan berbagai
gangguan, sebagai contoh :
o Konsumsi vitamin A yang berlebihan dalam beberapa bulan akan dapat
menyebabkan nausea, vomitus dan sakit kepala.
- Kesulitan makan dengan segala efeknya
- Adanya tanda-tanda klinik gastro-intestinal : nyeri perut, diare, BAB
sering dan banyak
- Kelemahan otot-otot dan tenaga kurang
- Kerontokan rambut dalam jumlah besar
- Kepucatan pd kulit, mukosa & konjuctiva
o kwasiokor (=Kekurangan protein dlm jumlah besar & lama)
Tanda :
- pertumbuhan & perkembangan yg lambat, mental apatis, otot
ekstremitas lemah, oedema, depigmentasi pd rambut & kulit serta
tekstur kulit bersisik,
o Marasmus = sedangkan keadaan dengan kekurangan protein dan kalori
b. Intake berlebihan dari yg dibutuhkan tubuh
Obesitas adalah suatu keadaan dimana pemasukan kalori melebihi kebutuhan
metabolisme. Individu umunya mempunyai kebiasaan makan banyak terutama yang
mengandung kalori tinggi, seperti lemak & minyak. Dikatakan obesitas bila BB > 20% dari BB
ideal & dikatakan kelebihan BB jika BB 10 – 20% lebih berat dari BB ideal.
Obesitas berisiko thd penyakit kardiovaskuler, hipertensi & diabetes. Faktor-faktor
penyumbang obesitas :aktivitas yang kurang, kebiasaan & pola makan yg tidak tepat seperti
makan yg banyak mengandung karbohidrat &lemak. Faktor lainnya spt: keadaan depresi dan
anxietas serta banyak makan daging pada malam hari sebelum tidur.
Diagnosa keperawatan pada pasien/klien dengan masalah nutrisi yang sering muncul
sebagai berikut:
1) Resti defisit nutrisi s.d kurang pengetahuan tentang :
- Peningkatan kebutuhan kalori selama kehamilan atau masa menyusui
- Kebutuhan yang diperlukan untuk pertumbuhan
-
Cara-cara untuk memperoleh protein pada klien yang diet sayuran/vegetarian
2) Defisit nutrisi s.d pemberian makanan yang tidak tepat atau yang lebih spesifik :
- Defisiensi vitamin C s.d makan buahbuahan yang tidak adekuat
- Defisit nutrisi s.d tidak adekuatnya jumlah hormon insulin
- Defisit nutrisi s.d mual atau muntah yang berkepanjangan
3) Obesitas s.d intake karbohidrat yang berlebihan
4) Obesitas s.d kebiasaan makan sehari-hari yang salah.

Anda mungkin juga menyukai