A. Kesimpulan
Produksi bersih adalah sebuah pendekatan atau strategi untuk mengurangi
terhadap pencemaran lingkungan, pencegahan polusi, minimalisasi limbah (Nguyen and
Durham 2004) dan komsumsi sumber daya (Zulaikha 2018). Penerapan produksi bersih
pada industri roti yaitu untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan yang fokus
utamanya adalah mengoptimalkan sistem industri secara keseluruhan, mulai proses
produksi untuk meminimalkan input sumber daya (tenaga kerja, bahan, modal, dan energi)
sehingga mampu memaksimalkan output.
Terdapat bahan sisa atau bahan yang terbuang (waste) dalam setiap proses produksi roti
mulai dari pemilihan bahan, penimbangan bahan, pencampuran, pengadukan, penimbangan
adonan, pencetakan adonan, pengembangan adonan, pengovenan, pendinginan, dan
pengemasan. Upaya penerapan produksi bersih perlu untuk dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Penerapan produksi bersih yang disarankan untuk
diterapkan dalam proses produksi roti adalah dengan penerapan SOP pekerja, hygiene dan
sanitasi, tata ulang penyimpanan bahan, penghematan energi penerangan pada siang hari,
penerapan Good Manufacturing Practice (GMP), pemanfaatan limbah cangkang telur
sebagai pupuk organic, dan mengolah irisan roti dan roti tawar tidak lolos seleksi menjadi
tepung panir.
B. Saran
Produksi bersih sebaiknya diterapkan dalam setiap proses produksi roti tersebut sebab
mampu mengurangi pengeluaran biaya produksi industri karena bisa lebih fokus pada
efektifitas dan efisiensi dalam proses produksi serta mampu memaksimalkan output.
Selain itu penerapan produksi bersih sendiri juga memiliki peran yaitu bias
meminimalisir dampak negatif pada lingkungan karena meliputi aspek pengurangan
limbah, pengolahan limbah, efisiensi dan perbaikan keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA