Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FTI -316
PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI

MODUL : CONTEXT DIAGRAM & DECOMPOSITION


DIAGRAM
NAMA : WILLIAM ALEXANDER
NIM : 201804530006
ASISTEN : FRANSISKA MYRNA
SHIFT :B

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
GANJIL 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini menuntut setiap perusahaan dan
instansi untuk menggunakan teknologi informasi untuk dapat bersaingan satu sama lain.
Peningkatan kinerja dan kualitas layanan menjadi salah satu faktor penentu memenangkan
persaingan. Pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan pun berbeda-beda fungsinya
sesuai dengan kebutuhan pada bidangnya masing-masing. Teknologi informasi yang terus
berkembang diantara lain seperti aplikasi, database, dan lain-lainnya. Teknologi informasi ini
dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan instansi untuk meningkatkan kinerja
dan kualitas pelayanan mereka. Kinerja yang dapat ditingkatkan diantara lain seperti efisiensi
kerja. Dalam kasus kali ini permasalahan yang ingin diselesaikan yaitu efisiensi kerja pada
Klinik Gigi Drg. Surya Syah yang masih kurang maksimal yang disebabkan oleh penggunaan
metode manual atau konvensional dalam penyimpanan data.
Dalam membuat suatu aplikasi atau database tentunya suatu perusahaan atau instansi
perlu untuk mengidentifikasi sistem yang sudah ada. Hal-hal yang perlu diidentifikasi seperti
permasalahan, solusi, entitas, urutan aliran proses, dan lain-lain. Kemudian terdapat alat-alat
bantu yang dapat digunakan untuk melakukan perancangan sistem. Alat bantu dalam
perancangan sistem yang dapat digunakan diantara lain adalah context diagram dan
decomposition diagram. Definisi dari context diagram adalah diagram yang terdiri dari proses
yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem tertentu. Context diagram ini merupakan
tingkatan tertinggi dari diagram aliran data, dimana diagram ini menggambarkan semua input
dan output dari sistem tersebut. Manfaat dari menggunakan context diagram adalah dapat
menampilkan ruang lingkup dan batasan dari suatu sistem, termasuk sistem lain yang terkait
dengannya. Keuntungan lainnya yaitu mudah untuk diperluas untuk ke level berikutnya yaitu
pembuatan DFD.
Sedangkan decomposition diagram adalah diagram yang digunakan untuk
menggambarkan dekomposisi sistem, disebut juga diagram struktur hierarki, yang
menunjukkan dekomposisi fungsional dan struktur sistem dari atas ke bawah. Dalam
pembuatannya terdapat beberapa peraturan. Setiap proses dalam diagram dekomposisi adalah
proses induk, proses anak, atau keduanya. Induk harus memiliki dua anak atau lebih, anak
tunggal tidak masuk akal karena tidak akan menampilkan informasi yang lebih rinci lainnya
mengenai sistem tersebut. Dalam kebanyakan standar pemetaan decomposition diagram, anak
hanya dapat memiliki satu induk dan yang terakhir, anak dari salah satu induk dapat menjadi
induk dari anaknya sendiri.

1
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
2.1. Context Diagram
Menurut Kristanto (2003), Context Diagram (CD) merupakan sebuah
diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan
keluaran sistem.
2.2. Decomposition Diagram
Menurut Santoso & Nurmalina (2017), Decomposition Diagram (DC) atau
diagram dekomposisi adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan
dekomposisi sebuah sistem disebut juga bagan hierarki menunjukkan dekomposisi
fungsional top-down dan struktur sistem. Diagram dekomposisi merupakan alat
perencanaan untuk model proses yang lebih detail, yaitu diagram aliran data.
2.3. Input
Menurut Sutabri (2012), energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut
masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal
(signal input).
2.4. Output
Menurut Sutabri (2012), keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem
yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah
informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lain.
2.5. Proses
Menurut Sutabri (2012), suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang
akan mengubah masukan menjadi keluaran.
2.6. Data
Menurut Sutanta (2004), data didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang
kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok
lambang tertentu yang tidak acak menunjukkan jumlah, tindakan dan hal, data dapat
berupa catatancatatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis
data.

2
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Karakteristik Context Diagram
Tabel 1.1. Tabel Karakteristik Context Diagram
No. Karakteristik Sistem Keterangan
1 Kelompok Pemakai Pasien, Dokter, Suster, dan Kasir
2 Data Data Pasien
3 Data yang dikeluarkan Nomor Booking
4 Data yang disimpan Data Pasien
5 Batasan Ketersedian Jadwal Appointment

3.2. Gambar Context Diagram

Gambar 3.1. Context Diagram

3
Modul III. Context Diagram & Decomposition Diagram
Laporan Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 4
3.3. Gambar Decomposition Diagram

Gambar 3.2. Decomposition Diagram

3.4. Jawaban Study Case (Context Diagram & Decomposition Diagram)

Gambar 3.3. Context Diagram Study Case


Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan
Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Modul III. Context Diagram & Decomposition Diagram
Laporan Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 5

Gambar 3.4. Decomposition Diagram Study Case

Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
BAB IV
ANALISA
Pada praktikum kali ini, praktikan membuat context diagram dan decomposition
diagram dari suatu sistem yang sudah ada. Pada kasus ini yaitu sistem informasi dari Klinik
Dokter Gigi Drg. Surya Syah. Dengan membuat context diagram maka kita dapat melihat
gambaran prosews keseluruhan dari suatu sistem beserta input dan output yang ada. Sedangkan
dalam pembuatan decomposition diagram kita dapat melihat suatu struktur hierarki dari suatu
sistem dari atas kebawah. Dimana terdapat informasi yang lebih semakin rinci mengenai sistem
tersebut semakin bawah tingkatan strukturnya. Kedua diagram ini dapat membantu kita dalam
merancang suatu sistem informasi dengan mengidentifikasi proses proses yang akan terjadi di
dalamnya.
Dalam pembuatan context diagram diawali dengan pembuatan tabel karakeristik dari
context diagram tersebut. Pada tabel ini kita perlu untuk mengidentifikasi beberapa elemen.
Pertama yaitu pengguna dari sistem tersebut, pada sistem informasi data pasien Klinik Gigi
Drg. Surya Syah penggunanya yaitu pasien, dokter, suster, dan kasir. Kemudian jenis data yang
terdapat didalam sistemnya yaitu data pasien. Data yang dikeluarkan atau input dari sistem yaitu
Nomor Booking. Data yang disimpan yaitu data pasien. Sedangkan yang menjadi batasan pada
sistem ini yaitu ketersediaan jadwal appointment berobat.
Pada context diagram diatas kita dapat melihat input dan output dari sistem yang
berhubungan dengan entitas eksternal. Secara berurutan prosesnya yaitu pasien dapat
melakukan input yang berupa registrasi data diri kepada sistem. Kemudian setelah terdaftar
suster akan membantu pasien untuk melakukan registrasi appointment berobat. Data tersebut
terdiri dari tanggal dan jam yang akan di input ke sistem. Kemudian sistem akan mengeluarkan
output berupa ketersedian jadwal appointment tersebut. Jika tersedia maka akan di lakukan
pemesanan dan sistem akan mengeluarkan output berupa nomor booking. Selain itu suster juga
memiliki wewenang untuk mengakses data pasien, sehingga suster dapat melakukan input data
pasien untuk melakukan pencarian, yang kemudian sistem akan mengeluarkan output berupa
daftar data pasien sesuai pencarian yang dilakukan. Selanjutnya kasir akan menginput transaksi
pasien ke sistem untuk melakukan proses pembayaran oleh pasien. Kemudian ketika
pembayaran sudah lunas maka sistem akan mengeluarkan output berupa bukti pembayaran
yang ditujukan untuk pasien. Sedangkan hubungan sistem dengan dokter yang sekaligus
sebagai owner akan menerima output dari sistem berupa laporan keuangan.
Kemudian pada pembuatan decomposition diagram, dapat kita lihat bahwa sistem
informasi data pasien Klinik Gigi Drg. Surya Syah akan dibagi menjadi 5. Pertama yaitu Pasien

6
Modul III. Context Diagram & Decomposition Diagram
Laporan Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 7
yang dibagi lagi menjadi 2 yaitu registrasi dan berobat. Registrasi terdiri dari memberikan data
diri dan menentukan jadwal appointment. Sedangkan Berobat terdiri dari memberikan keluhan
dan melakukan pembayaran. Kedua yaitu suster dengan tugas mendaftarkan pasien, dimana
proses ini terdiri dari menginput data pasien dan melakukan booking untuk pasien. Ketiga yaitu
dokter dengan tugas memberikan tindakan medis, dimana proses ini terdiri dari melayani
konsultasi, mendiagnosis pasien, dan memberikan tindakan medis sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien. Keempat, tekniker gigi yang memiliki tugas untuk membuat gigi palsu/kawat
gigi. Proses tersebut terdiri dari mencetak gigi pasien dan menggunakan cetakan tersebut utuk
membuat gigi palsu/ kawat gigi. Terakhir yaitu Kasir, kasir memiliki tugas untuk mengurus
transaksi atau proses pembayaran oleh pasien. Proses tersebut terdiri dari memberikan tagihan
dan mencetak bukti pembayaran.
Selanjutnya yaitu membuat form pada Ms.Access menggunakan query yang telah dibuat
pada modul sebelumnya. Pembuatan form pada Ms.Access berfungsi untuk merepresentasikan
user interface yang akan ditampilkan ketika pengguna sistem menggunakannya. Terdapat 2
form yang telah dibuat yaitu form data pasien dan form registrasi. Kedua form tersebut memiliki
field yang berbeda dan tentunya fungsi yang berbeda pula. Form data pasien digunakan untuk
menyimpan data data pasien yang pernah berobat di Klinik Gigi Drg. Surya Syah. Pada form
untuk data pasien terdapat field NP untuk nama pasien, UP untuk usia pasien, JK untuk jenis
kelamin, NT untuk nomor telepon, SA untuk status appointment. Kemudian terdapat total 8
tombol yang memiliki fungsi berbeda ketika diklik. Pertama yaitu tombol find record yang
memiliki fungsi untuk melakukan pencarian data dengan memasukan kata kunci. Kemudian
ada tombol add record, dimana tombol ini berfungsi untuk menambahkan data baru dengan
memberikan textbox kosong yang siap untuk di input oleh data. Selanjutnya, ada tombol delete
record yang berfungsi untuk menghapus data yang ada. Lalu ada tombol save record yang
berfungsi untuk menyimpan data yang telah di input atau setelah melakukan perubahan pada
data yang sudah ada. Lalu ada tombol go to first record yang berfungsi untuk menuju ke data
yang berada pada urutan pertama. Go to last record yang berfungsi untuk menuju ke data yang
berada pada urutan terakhir. Go to next record yang berfungsi untuk menuju ke data
selanjutnya. Go to last record yang berfungsi untuk menuju ke data sebelumnya.
Pada form yang kedua yaitu form registrasi, terdapat field yang berbeda dengan form
data pasien. Form ini berfungsi untuk melakukan registrasi/booking untuk jadwal berobat. Pada
form ini tedapat field NP untuk nama pasien yang menggunakan fitur lookup sehingga registrasi
hanya dapat dilakukan oleh pasien yang telah terdaftar pada data pasien. Lalu terdapat field NB

Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Modul III. Context Diagram & Decomposition Diagram
Laporan Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 8
untuk nomor booking, TA untuk tanggal appointment, JA untuk jam appointment. Sedangkan
tombol/button yang ada pada form ini sama dengan form sebelumnya.

Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
BAB V
KESIMPULAN
• Context diagram berfungsi untuk menampilkan ruang lingkup dan batasan dari suatu
system, serta menggambarkan semua input dan output dari sistem tersebut.
• Decomposition diagram berfungsi untuk menunjukkan dekomposisi fungsional dan
struktur sistem dari atas ke bawah.
• Pembuatan form pada Ms.Access berfungsi untuk merepresentasikan user interface
yang akan ditampilkan ketika pengguna sistem menggunakannya.

9
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, H. M. (2001). Analisa dan Desain Sistem Informasi Edisi Ke-2. Yogyakarta: Andi
Offset.
Santoso, & Nurmalina, R. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi
Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas. Jurnal
Politeknik Negeri Tanah Laut, 9, 84-91.
Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Sutanta, E. (2004). Sistem Basis Data Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

10
LAMPIRAN

Gambar 3.5. Design View Data Pasien

Gambar 3.6. Design View Registrasi

11
Modul III. Context Diagram & Decomposition Diagram
Laporan Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 12

Gambar 3.7. Form View Data Pasien

Gambar 3.8. Form View Registrasi

Laboratorium Statistik Industri dan Pendukung Keputusan


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Anda mungkin juga menyukai