Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 13

1. Dhila Ihsanul Hasanah (1901162)


2. Firra Citra Ayu R (1901811)
3. Yalda Suvita (1909231)

ANOTASI BLIBLIOGRAFI
PENGELOLAAN KELAS

I. Identitas
Muldiyana Nugraha, (2018). Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan Ilmiah
Psikologi: MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN PROSES
PEMBELAJARAN Volume 4 (1).

II. Summary
Jurnal yang ditulis oleh Muldiyana Nugraha membahas mengenai
perencanaan manajemen kelas, pelaksanaan manajemen kelas, faktor pendukung
dan faktor penghambat manajemen kelas dalam meningkatkan proses
pembelajaran, dan strategi untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang
diharapkan (Arikunto, 1986:143).
Mengingat pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan
manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada unsur
manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan berhasilnya pendidikan
adalah pelaksana pendidikan, yaitu guru. Guru merupakan ujung tombak
pendidikan sebab guru secara langsung berupaya mempengaruhi, membina, dan
mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia yang cerdas, terampil,
dan bermoral tinggi. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Juhji (2017: 23) bahwa
guru merupakan motor atau daya penggerak dari semua komponen pembelajaran
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Mulyadi (2009: 4) manajemen kelas merupakan salah satu
ketrampilan yang harus dimiliki guru dalam memahami, mendiagnosis,
memutuskan dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas yang
dinamis. Maka dari itu seorang guru memiliki andil yang sangat penting dan
berperan terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan
dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal.

III. Komentar/Diskusi
Dari jurnal tersebut kami berdiskusi, menurut kami guru adalah pusat dari
pengelolaan kelas. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, demonstrator,
mediator, dan evaluator. Intinya adalah bagaimana guru selalu berusaha supaya
siswa bisa semangat, senang dan aktif dalam proses belajar mengajar. Guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Baharun, 2017:
32).
Wong & Wong, (1998) menilai bahwa guru yang pertama harus mengatur
fungsi kelas agar siswa dapat berprilaku, secara efektif guru mengelolah ruang
kelas dengan prosedur dan rutinitas, proses ini juga menangani seputar disiplin
kelas. Sebaliknya guru yang tidak efektif hanya berusaha bagaimana disiplin kelas
diberlakukan dengan ancaman dan hukuman dalam lingkungan belajar Walters &
Frei, (2007).
Sesuai dengan hasil penelitian Indrawati (2013) yang menyatakan bahwa
dalam pembelajaran mampu meningkatkan perilaku disiplin siswa adalah dengan
penerapan pemberian hadiah dan hukuman yang biasa ini bertujuan untuk
meningkatkan perilaku disiplin siswa melalui pemberian reward and punishment
dalam pembelajaran.
Aunurrahman (2009: 140) Menyatakan bahwa Keberhasilan proses
pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model
pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa
secara efektif di dalam proses pembelajaran.Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya yang bervariasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir.
Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila terjadi interaksi yang
baik antara guru dengan siswa dan bertujuan untuk mencapai suatu tujuan belajar
tertentu dengan cara memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan siswa melalui
kegiatan/aktivitas yang dapat membantu dan memudahkan siswa dalam belajar.
Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya, bila tidak menguasai
metode mengajar. Dengan menguasai dari berbagai macam metode dan bisa
menempatkan pada situasi dan kondisi yang sesuai dengan keadaan siswa.
Berdasarkan hasil observasi serta wawancara peneliti dengan para guru bahwa
beberapa guru sudah menerapkan suatu teori yang ada dan sesuai yaitu dengan
memilih metode yang tepat yang mana metode ini diterapkan untuk mencapai
tujuan yang komprehensip yaitu dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

IV. Referensi
Muldiyana Nugraha, (2018). Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan Ilmiah
Psikologi: MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN PROSES
PEMBELAJARAN Vol 4 (1). Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/256486-manajemen-kelas-
dalam-meningkatkan-prose-4c05dc6a.pdf
Minsih, Aninda Galih D2, (2018). Jurnal Profesi Pendidikan Dasar: Peran Guru
dalam Mengelola Kelas Vol 5 (1). Diakses dari
http://journals.ums.ac.id/index.php/ppd/article/view/6144

Abdul Hamid Wahid, Chusnul Muali, Mutmainnah, (2017). Jurnal al-Fikrah:


MANAJEMEN KELAS DALAM MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR
YANG KONDUSIF; UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
SISWA Vol. 5 (2). Diakses dari
file:///C:/Users/User/Downloads/MANAJEMEN_KELAS_DALAM_ME
NCIPTAKAN_SUASANA_BELAJAR_.pdf

Anda mungkin juga menyukai