MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu 1 pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Semester Satu yang Diampu oleh Novitasari, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
1. TRI WIDIA NINGKRUM ( 042970111 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah membrikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yan berjudul “Upaya Bela
Negara Bagi Kalangan Mahasiswa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untu memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujjan untuk menambah wawasan tentang upaya bela negara bagi kalangan
mahasiswa baik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novitasari, M.Pd. , selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai denga bidang studi
yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangunakan saya nantikan demi
kesempurnaan maklah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................ 3
BAB I..................................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN............................................................................................................................................... 3
B. Identifikasi Masalah....................................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah............................................................................................................................ 4
D. Tujuan.................................................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................................. 5
E. Analisa.................................................................................................................................................... 9
BAB III............................................................................................................................................................... 12
PENUTUP......................................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan....................................................................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
Kesadaran Bela Negara merupakan satu hal yang mendasar yang harus
dimiliki oleh setiap Warga Negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian
hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara, dalam rangka menjaga
keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia. Undang - undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD 1945) mengatur mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27
Ayat (3): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
Pembelaan Negara,” dan Pasal 30 Ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.
Sikap bela negara perlu dilakukan mahasiswa dan ditanamkan dalam
kehidupan sehari - hari melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai wujud kesadaran bela negara dan sebagai sebuah upaya untuk
mewujudkan WNI yang memahami dan menghayati serta yakin untuk
menunaikan hak dan kewajibannya. Mengingat rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap makna Pancasila, tidak terlepas dari sedikitnya pemikir
Indonesia yang mengembangkan pemikiran-pemikiran mengenai Pancasila.
Akibatnyamasyarakat Indonesia (khususnyakalanganelit)
mengalamikesulitandalam proses pengimplementasiannilai-
nilaipancasiladalamkehidupansehari-hari. Melalui Pendidikan
Kewarganegaraansiswadapatmemahami dan menunaikanhak dan
kewajibannyadalamkegiatandirumah, di sekolahsampaidimasyarakat. Bangsa
Indonesia ingin pula memilikiperadaban yang unggul dan mulia.
Peradabandemikiandapatdicapaiapabilamasyarakat dan bangsakita juga
merupakanmasyarakat dan bangsa yang baik (good society and nation),
damai, adil dan sejahtera, sebagaimana yang telahdiwasiatkan oleh para
pendiribangsa (founding fathers) dalamPembukaan UUD 1945.
DalamSutoyo (2011:6) Pendidikan
Kewarganegaraanadalahusahasadaruntukmempersiapkanpesertadidikdalam
mengembangkankecintaan, kesetiaan,
keberanianuntukberkorbanmembelabangsa dan tanah air indonesia. Jadi
tujuan Pendidikan Kewarganegaraanadalahuntukmenumbuhkanwawasan
dan kesadaranbernegara, sikap, sertaperilaku yang cintatanah air,
bersendikankebudayaanbangsa, wawasannusantara dan
ketahanannasionalkepadasiswa, mahasiswa, calonilmuwan, dan warga
negara Republik Indonesia yang menguasaiilmupengetahuan dan seni yang
dijiwainilai-nilai Pancasila. 3 nilai-nilaidasar negara akanmenjadipanduan
dan mewarnaikeyakinansertapeganganhidupwarga negara
dalamkehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karenaitu,
pesertadidikseyogyanyamemilikimotivasibahwa Pendidikan
Kewarganegaaan yang
diberikankepadamahasiswaberkaitaneratdenganpenanaman dan
kedudukansertakepentinganmahasiswasebagaiindividu, anggotakeluarga,
anggotamasyarakat dan sebagaiwarga negara Indonesia yang terdidik,
sertabertekad dan bersediamewujudkannya.
Akan tetapi, dalampelaksanaanpenanamansikapbela negara
melaluimatapelajaran Pendidikan
Kewarganegaraanmengalamibanyakhambatan dan kendala. Hal
initerlihatdarisikapmahasiswa yang tidakdilandasi oleh kecintaan pada tanah
air Indonesia. Ketika diberikanbeberapapertanyaansehubunganmateribela
negara yang sudahdiberikan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan pada
saat duduk di bangku sekolah menengah, kebanyakanmahasiswalupa, atau
rata-rata mahasiswahanyamemilikisedikitkonsepmengenaibela negara,
mahasiswa juga tanpasadarmemakaibanyakprodukbuatanluar negeri yang
menjadi salah satufaktorpenyebabrendahnya rasa cintaterhadaptanah air
Indonesia dimulaidaripemakaiantas, sepatu, perlengkapansekolah,
merekminumanbahkansampaimerekmakanan.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga
negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan
negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah
nusantara, kelangsungan hidup dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945. Sikap dan perilakubela negara dilandasi oleh
nasionalisme dan patriotismedarisetiapwarga negara. Demi
mewujudkankelanggengan Negara Republik Indonesia dan
kelangsunganhidupbangsa dan negara, makapenanamanbela Negara pada
warga negara menjadititiksentral yang perludibina dan dikembangkan.
Melaluikualitaswarga negara yang unggulbangsa Indonesia
dapatmelaksanakanpembangunanberkelanjutanmaupunmengatasianekabent
ukancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang
bersumberbaikdaridalammaupunluar yang
langsungataupuntidaklangsungmembahayakanidentitas, integrasi dan
kelangsunganhidupbangsa dan Negara kesatuanRepublik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identiikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya rasa cinta tanah air terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap Penerapan Sikap Bela
Negara melalui Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam kehidupan
sehari-hari baik di rumah, sekolah, perguruan tinggi, masyarakat serta
dalam berbangsa dan bernegara.
3. Rendahnya keinginan mahasiswa untu belajar terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka saya merumuskan masalah
yang akan saya bahas agar lebih terarah sebagai berikut :
1. Bagaimana wujud cinta tanah air pada mahasiswa?
2. Bagaiman kesadaran berbangsa dan bernegara pada mahasiswa?
3. Bagaimana tingkat keyakinan kesatian Pancasila pada mahasiswa?
4. Bagaimana kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara pada
mahasiswa?
5. Bagaimana kmampuan awal bela negara pada mahasiswa?
D. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk memahami yang di maksud dengan bela negara.
2. Untuk mengetahui apa saja upaya bela negara yang dapat di
implementasikan oleh mahasiswa.
E. Manfaat
1. Memberi wawasan tentang pengertian bela negara
2. Memberi informasi tentang peran mahasiswa dalam bela negara
3. Meningkatkan pengetahuan tentang arti pentingnya bela negara
BAB II
PEMBAHASAN
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga
negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan
negara, persatuan dan kesatuan bngsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara,
kelangsungan hidup yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Sikap dan perilaku bela negara dilandasi dengan
nasionalisme dan patriotisme dari setiap warga negara.
Sesuai dengan Undang – Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan
dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar
Kemiliteran. Saat ini pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui
program Rakyat Terlatih (Ratih), meskipun konsep Rakyat Terlatih (Ratih)
adalah amanat dari Undang – Undang No. 0 Tahun 1982.
Rakyat Terlatih (Ratih) terdiridariberbagaiunsur,
sepertiResimenMahasiswa (Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra),
PertahananSipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan OrganisasiKemasyarakatan
Pemuda (OKP) yang telahmengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan lainnya.
Rakyat terlatihmempunyaiempatfungsi, yaituketertibanUmum, Perlindungan
Masyarakat, Keamanan Rakyat, dan Perlawanan Rakyat. Tigafungsi yang
disebutpertamaumumnyadilakukan pada masa damaiatau pada
saatterjadinyabencanaalamataudaruratsipil, di mana unsur-unsur Rakyat
TerlatihmembantupemerintahdaerahdalammenanganiKeamanan dan Ketertiban
Masyarakat, sementarafungsiPerlawanan Rakyat
dilakukandalamkeadaandaruratperang di mana Rakyat
Terlatihmerupakanunsurbantuantempurbagipasukan regular TNI dan
terlibatlangsung di medanperang.
Disisinonfisik, merujukUndang-Undang No.3 Tahun 2002,
keikutsertaanwarga negara dalambela negara dapatdiselenggarakanmelalui
Pendidikan Kewarganegaraan dan pengabdiansesuaidenganprofesi.
Berdasarhalitu, makaketerlibatanwarga negara dalambela negara
secaranonfisikdapatdilakukandenganberbagaibentuk, sepanjang masa dan
dalamsegalasituasi, misalnyadengancara:
1. Meningkatkankesadaranberbangsa dan bernegara,
termasukmenghayatidemokrasidenganmenghargaiperbedaanpendapat dan
tidakmemaksakankehendak, menanamkankecintaanterhadaptanah air,
melaluipengabdian yang tuluskepada masyarakat,
2. Berperanaktifdalammemajukanbangsa dan negara denganberkaryanyata
(bukanretorika),
3. Kesadaran dan kepatuhanterhadaphukum/undang-undang dan
menjunjungtinggiHakAzaziManusia, dan
4. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruh - pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa melalui ibadah sesuai agama/kepercayaannya masing-masing.
Sebagaiperbandinganpelaksanaankeikutsertaanwarga negara
dalamupayabela negara menurutUndang-Undang No.20 Tahun 1982,
dinyatakan pada Pasal 18 sebagaiberikut. Hak dan kewajibanwarga negara
yang diwujudkandengankeikutsertaandalamupayabela negara
diselenggarakanmelalui:
E. Analisa
a.) Berdasarkan uraian di atas, Pendidikan Kewarganegaraan Bela Negara dalam
konteks demokrasi saat ini masih relevan dan dibutuhkan
Konstitusi negara UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 mengatur bahwa; “Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
Setiapwarga Negara juga berhak dan wajibikutsertadalampertahanan negara
sebagaimanatercantumdalamPasal 30 Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiapwarga negara
berhak dan wajibikutsertadalamusahapertahanan dan keamanan negara”.
Selanjutnya, UU No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara
menjelaskan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.
b.) Perwujudan pembelaan negara yang harus dilakukan warga negara dapat
dijelaskan sebagai berikut.
MengacuUndang-Undang No.3 Tahun 2002 tentangPertahanan Negara,
keikutsertaanwarga Negara dalambela negara
secarafisikdapatdilakukandenganmenjadianggotaTentara Nasional Indonesia
dan Pelatihan Dasar kemiliteran.
Saatinipelatihandasarkemiliterandiselenggarakanmelalui program Rakyat
Terlatih (Ratih), meskipunkonsepRatihadalahamanatdariUndang-Undang No.
20 Tahun 1982.
Sementaranonfisik, Undang-Undang No.3 Tahun 2002
menjelaskankeikutsertaanwarga Negara dalambela Negara
dapatdiselenggarakanmelaluiPKn dan pengabdiansesuaidenganprofesi.
Berdasarhalitu, makaketerlibatanwarga Negara dalambela negara
secaranonfisikdapatdilakukandenganberbagaibentuk, sepanjang masa dan
dalamsegalasituasi, misalnyadengancara:
1.) Meningkatkankesadaranberbangsa dan bernegara,
termasukmenghayatidemokrasidenganmenghargaiperbedaanpendapat
dan tidakmemaksakankehendak, menanamkankecintaanterhadaptanah
air, melaluipengabdian yang tuluskepadamasyarakat
2.) Berperanaktifdalammemajukanbangsa dan negara denganberkaryanyata
(bukanretorika)
3.) Kesadaran dan kepatuhanterhadaphukum/undang-undang dan
menjunjungtinggiHakAzaziManusia
4.) Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui ibadah sesuai
agama/kepercayaannya masing-masing.
Hinggasaatinibelumadaundang-undangtersendiri yang
mengaturmengenai Pendidikan Kewrganegaraan,
pelatihandasarkemiliteransecarawajib, dan
pengabdiansesuaidenganprofesisebagaimanadiamanatkandalamUndang-
Undang No.3 Tahun 2002. Apabilanantinyatelahkeluarundang-
undangmengenai Pendidikan Kewarganegaraan,
pelatihandasarkemiliteransecarawajib, dan
pengabdiansesuaidenganprofesimakaakansemakinjelasbentukkeikutsertaan
warga negara dalamupayapembelaan negara.
Sumber daya nasional adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, dan
sumber daya buatan.
a. Sumber daya alam adalah potesi yang terkandung dalam bumi, air, dan
dirgantara yang dalam wujud asalnya dapat digunakan untuk kepentingan
pertahanan negara
b. Sumber daya buatan ialah sumber daya yang tlah ditingkatkan daya gunanya
untuk kepentingan pertahanan negara
c. Sarana dan prasarana nasional adalah hasil budu daya manusia yang dapat
digunakan sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan negara
dalam rangka mendukung kepentinan nasional
Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan
upaya bela negara secara non fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang
pada gilirannya merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan
bagi keamanan dan kedaulatan negara dan bangsa kiranya akan dapat di
kurangi atau bahkan di hilangkan sama sekali. Kegiatan bela negara secara
non fisisk sebagai upaya peningkatan ketahanan nasional juga sangat penting
untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalosasi abad ke 21 di
mana arus informasi ( atau disinformasi ) dan propaganda dari luar akan
sulit di bendung akibat semakin canggih teknologi informasi.
Sebagai pelajar atau mahasiswa, partisispasi dalam upaya bela negara bagi
pelajar dapat di wujudkan dengan cara belajar dengan tekun dan penuh
semangat untuk memperdalam iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ketekunan belajar tersebut akan berhasil menciptakan generasi yang
cerdas, beriman, bemoral, berwawasan luas, dan terampil untuk membangun
bangsa dan negara di masa yang akan datang.
Bentuk partisispasi warga negara dalam upaya bela negara antara lain :
a. Menjadi pilar mutu pendidikan dengan sumber daya manusia semangat kita
tidak akan terombang – ambing dan tetap bisa waspada terhadap pengaruh
pendidikan dan budaya asing (termasuk ICT/Internet)
b. Ikut mendorong seluruh komponen standar mutu pendidikan nasional
(proses, kompetensi lulusan, pendidikan dan tenaga penunjang, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, penilaian pendidikan)
c. Mngembangkan kemampuan soft skills sebagai filter system terhadap
pengaruh asing, mahasiswa sebagai sumber daya manusia unggul bangsa
mengembangkan filter system terutama dari sumber nilai Pancasia
d. Menguasai dan waspada terhadap pengaruh teknologi informasi
e. Ikut mencegah terjadinya krisis nasionalisme :
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan nilai Pancasila menuju pemahaman dan pengalaman
Pancasila yang menyeluruh
Menumpuk kebanggaan nasional sebagai bangsa Indonesia
f. Menyiapkan mahasiswa sebagai kekuatan cadangan pertahanan
Belum ada kebijakan dan strategi nasional ( Grand Strategy ) pertahanan
dan keamanan yang memanfaatkan mahasiswa sebagai potensi
menghadapi “perang multi dimensi” yang dapat menghancurkan secara
strategik dan sistematik terhadap pusat – pusat kekuatan nasional.
Mahasiswa sebagai agent of change dan social control. Agent of change yaiyu
suatu tindakan yang membawa suatu keadaan dari kondisi yang kurang baik ke
arah kondisi yang lebih baik, dan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Peran
mahasiswa dalam upaya bela negara adalah suatu bagian dari menjaga
ketahanan nasional, sehingga mahasiswa seharusnya berpikir untuk
mengembalikan dan mengubah kondisi negara ini menjadi idela dan mampu
berdaya saing. Lima nilai dasar dari upaya bela negara antara lain :
Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa dengan cra lain seperti
belajar dengan rajin, tidak meebarkan hoax dan ujaran kebencian, hidup
bertoleransi, melestarikan budaya, memakai produk dalam negeri, berprestasi
mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional, menjaga nama
baik bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraanmemilikitujuanumumbagaimanamenjadikanwarga
negara yang baik yang mampumendukungbangsa dan negara.
Baikdalamartiandemokratis, yaituwarga negara yang cerdas, berkeadaban, dan
bertanggungjawabbagikelangsungan Negara Indonesia.
Nantinyadiharapkanmahasiswamemilikikompetensimenjadiilmuwan dan
profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cintatanah air,
demokratisberkeadaban, menjadiwarga negara yang memilikidayasaing,
berdisiplin, dan berpartisipasiaktifdalammembangunkehidupan yang
damaiberdasarkansistemnilai Pancasila. Sehubunganbela negara, konstitusi UUD
1945 Pasal 27 Ayat 3 mengaturbahwa; “Setiapwarga negara berhak dan
wajibikutsertadalamupayapembelaan Negara”. Setiapwarga Negara juga berhak
dan wajibikutsertadalampertahanan negara sebagaimanatercantumdalamPasal
30 Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiapwarga negara berhak dan
wajibikutsertadalamusahapertahanan dan keamanan negara.” Selanjutnya, UU
No.3 Tahun 2002 tentangpertahanan negara menjelaskanbahwaupayabela
negara adalahsikap dan perilakuwarga negara yang dijiwai oleh
kecintaannyakepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalammenjaminkelangsunganhidupbangsa dan negara. Upayabela negara,
selainsebagaikewajiban juga merupakankehormatanbagisetiapwarga negara
yang dilaksanakandenganpenuhkesadaran, tanggungjawab, dan
relaberkorbandalampengabdiankepada negara dan bangsa.
B. Saran
Belum adaperundang-undangan yang mengaturmengenai Pendidikan
Kewarganegaraan, pelatihandasarkemiliteransecarawajib, dan
pengabdiansesuaidenganprofesisebagaimanadiamanatkandalamUndang-Undang
No.3 Tahun 2002. Apabilanantinyatelahkeluarundang-undangmengenai
Pendidikan Kewarganegaraan, pelatihandasarkemiliteransecarawajib, dan
pengabdiansesuaidenganprofesimakaakansemakinjelasbentukkeikutsertaanwar
ga negara dalamupayapembelaan negara.
DAFTAR PUSTAKA