Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2021
PANDUAN PELAKSANAAN OSCE/UJIAN PRAKTIKUM DARING
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
KETENTUAN UMUM
1. Ujian OSCE/Ujian Praktikum Daring akan dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu
pada setiap hari Rabu pada tanggal 19 Mei 2021, 02 Juni 2021, dan 09 Juni 2021 pada
rentang pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB (jam sesuai dengan kesepakatan
bersama dosen penguji).
2. Ujian dilaksanakan bergantian setiap mahasiswa sesuai waktu yang telah disepakati
bersama dosen penguji.
3. Dosen penguji merupakan dosen tutor di masing-masing kelompok. Berikut untuk
pembagian dosen tutor sesuai kelompok masing-masing:
Kelompok A (1) : Fanny Adistie, S.Kep., Ners., M.Kep
Kelompok B (2) : Windy Rakhmawati, S.Kp., M.Kep., Ph.D/
Khoerunnisa, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep.An
Kelompok C (3) : Ikeu Nurhidayah, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep.An
Kelompok D (4) : Gusgus Ghraha Ramdhanie, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep.An
Kelompok E (5) : Neti Juniarti, S.Kp., M.Kes., MNurs., Ph.D
Kelompok F (6) : Wiwi Mardiah, S.Kp., M.Kes
Kelompok G (7) : Dyah Setyorini, S.Kp., M.Kes
Kelompok H (8) : Sukmawati, S.Kp., M.Kes
Kelompok I (9) : Lilis Mamuroh, SKp., M.Kes
Kelompok J (10) : Ema Arum Rukmasari, S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kes
Kelompok K (11) : Hendrawati, S.Kp., M.Kes
Kelompok L (12) : Sri Hendrawati, S.Kep., Ners., M.Kep
Kelompok M (13) : Dr. Siti Yuyun Rahayu Fitri, S.Kp., M.Si
Kelompok N (14) : Nenden Nur Asriyani Maryam, S.Kep., Ners., MSN
4. Pelaksanaan OSCE/Ujian Praktikum Daring akan dilakukan oleh mahasiswa bersama
dosen penguji sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati melalui platform Zoom
Meeting/Google Meeting.
TEKNIS PELAKSANAAN
1. Link atau meeting code atau meeting ID sudah ditentukan sebelum jadwal OSCE (dapat
dibuatkan oleh dosen penguji/mahasiswa).
2. Mahasiswa silahkan sign in/join sesuai dengan jadwal masing-masing (koordinator
kelompok silahkan membuat jadwal waktu masuk dan keluar ujian OSCE daring sesuai
dengan platform yang digunakan.
3. Dosen tetap stand by di Zoom Meeting/Google Meeting, yang keluar masuk room adalah
mahasiswa sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
4. Untuk menghindari gagal sign in/join yang akan berdampak terhadap kemunduran waktu,
maka untuk peserta ujian selanjutnya, diharapkan 2 menit sebelum jadwal ujiannya
dimulai sudah sign in/join ke Zoom Meeting/Google Meeting.
5. Adapun tahapan ujiannya adalah:
a. Mahasiswa diwajibkan log in 2 menit sebelum jadwal yang sudah ditentukan.
b. Pada saat log in, mahasiswa dipersilahkan untuk memperlihatkan/menyorot lingkungan
sekeliling tempat ujian dilaksanakan dan dipastikan tidak terdapat catatan dalam bentuk
apapun yang terkait dengan prosedur pelaksanaan ujian.
Departemen Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2021
c. Setelah lingkungan di sekeliling mahasiswa dipastikan aman, maka mahasiswa
dipersilahkan untuk memulai ujian sesuai arahan dosen penguji.
d. Pada saat ujian, kamera/perangkat/laptop/PC ditempatkan sejajar dengan mahasiswa
dan menyorot tindakan yang mahasiswa lakukan agar dosen penguji dapat melihat
aktifitas mahasiswa.
e. Setelah selesai ujian maka mahasiswa dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan
dengan leave meeting.
f. Begitu seterusnya sampai dengan semua mahasiswa selesai mengikuti OSCE/Ujian
Praktikum Daring.
6. Penguji disilahkan untuk memberikan penilaian sesuai dengan format yang telah
disediakan.
NPM :
FORMAT PENILAIAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
NILAI
NO ITEM PENILAIAN
0 1 2
1. Persiapan
A. Persiapan Alat
- Baki alat - Stetoskop
- Bengkok - Thermometer
- Tissue - Midline
- Kapas alcohol
- Timbangan berat badan
- Pengukur panjang badan
2. Pelaksanaan
A. Anamnesa
1) Mengkaji identitas bayi dan keluarga (penanggung jawab)
2) Mengkaji keluhan utama (kepada orang tua) → PQRST
3) Mengkaji riwayat kesehatan sekarang
4) Mengkaji riwayat kesehatan dahulu
5) Mengkaji riwayat anak saat prenatal, intranatal dan postnatal
6) Mengkaji riwayat imunisasi
7) Mengkaji riwayat keluarga → Genogram (jika diperlukan)
8) Mengkaji ADL
9) Mengkaji perkembangan
10) Mengkaji status nutrisi
B. Pemeriksaan Fisik
1) Mengkaji penampilan umum
✓ Tingkat kesadaran menggunakan penilaian kesadaran sesuai usia
✓ Ekspresi wajah
✓ Posisi tubuh
✓ Pergerakan tubuh
Updated by Fanny Adistie
Februari, 2021
Departemen Keperawatan Anak, FKep Unpad
✓ Tangisan
✓ Perilaku (adakah yang memperlihatkan nyeri)
2) Mengkaji antropometri :
✓ Berat badan
✓ Panjang badan
✓ Lingkar lengan atas
✓ Lingkar kepala
✓ Lingkar dada
✓ Lingkar abdomen
✓ Interpretasikan status nutrisi
4) Mengkaji kulit:
✓ Warna: BBL berwarna merah cerah, 2-3 hari setelah lahir berwarna pink, adakah
sianosis, jaundice, tanda lahir, ecchimosis, ptekie. Adakah accrocyanosis atau cutis
marmorata. Adakah perubahan warna Harlequin. Adakah Mongolian spot atau
Telangiectatic naevi
✓ Keutuhan: Adakah lesi, milia, miliaria
✓ Tekstur: lembut
✓ Suhu
✓ Kelembaban
✓ Turgor
✓ Pada BBL: adakah vernix caseosa, lanugo
5) Mengkaji kepala:
✓ Bentuk kepala; makrosefali atau mikrosefali
✓ Ukuran lingkar kepala 33 – 34 atau < 49 dan diukur dari bagian frontal kebagian
occipital.
✓ Tulang tengkorak:
▪ Anencefali: tidak ada tulang tengkorak
▪ Encefalokel: benjolan yang terjadi di wajah dan kepala karena gangguan penutupan
tabung saraf
✓ Fontanel anterior menutup: 18 bulan
✓ Fontanel posterior: menutup 2 – 6 bulan
✓ Adakah Caput sucedanum atau Cephal hematome
✓ Distribusi rambut dan warna
✓ Pergerakan kepala serta kontrol kepala
6) Mengkaji mata:
✓ Kaji ukuran, bentuk, kesimetrisan
✓ Pada BBL area sekitar mata mengalami edema
✓ Kondisi konjungtiva, sklera (jernih/ikterik), kornea, pupil simetris atau tidak
7) Mengkaji telinga:
✓ Kaji struktur luar telinga, posisi,
✓ Simetris kiri dan kanan
✓ Pada BBL premature daun telinga dilipat, dan lama baru kembali keposisi semula
menunjukkan tulang rawan masih lunak.
✓ Canalis auditorious ditarik kebawah kemudian kebelakang, gunakan otoskop untuk
melihat membrane tympani intact atau tidak, warna, refleks cahaya,apakah ada
serumen atau cairan, benda asing, adakah tanda-tanda infeksi.
✓ Kaji refleks startle
8) Mengkaji hidung:
✓ Keadaan hidung: intact/tidak, adakah deviasi, adakah nasal flaring
✓ Adakah nasal discharge
✓ Jembatan hidung apakah ada atau tidak ada
✓ Cuping hidung masih keras pada umur < 40 hari
✓ Pasase udara
✓ Gunakan speculum untuk melihat pembuluh darah mukosa, secret, polip, atau deviasi
septum.
15) Mengkaji persarafan: (dikaji beberapa refleks pada pemeriksaan bersamaan head to toe)
Keterangan : Mengetahui,
Nilai 0 = tidak dilakukan Penilai
1 = dilakukan tapi tidak optimal
2 = dilakukan dengan optimal
NPM :
FORMAT PENILAIAN
2 PERENCANAAN
1. Cuci tangan di air mengalir
2. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan
✓ Bak mandi yang disesuaikan ✓ Handuk
dengan ukuran bayi ✓ Washlap lembut
✓ Termometer ✓ Baskom
✓ Air hangat (suhu 38 - 40 ’C, ✓ Popok, baju dan pernel
sebaiknya dicek menggunakan ✓ Kapas lembab
termometer untuk air atau ✓ Kassa steril
dapat kita periksa ✓ Handscoon bila dibutuhkan
kehangatannya dengan ✓ Ember tempat baju/linen kotor
mencelupkan ujung siku kita ke ✓ Bengkok atau tempat sampah
dalam air) ✓ Sabun, dan sampo bayi
✓ Barakshort / celemek ✓ Minyak telon
✓ Perlak
3 IMPLEMENTASI
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
2. Gunakan barakshort / celemek
3. Susun perlak serta pakaian bayi yang akan dikenakan setelah mandi
4. Letakkan bayi di atas perlak yang digelar di tempat tidur atau meja empuk.
5. Periksa suhu bayi (bila < 360C jangan dulu dimandikan → hangatkan bayi terlebih
dahulu, bisa dengan menggunakan infant warmer atau skin-to-skin kontak
dengan ibu)
6. Mulai dari rambut: lepas tutup kepala, tapi biarkan pakaian bayi tetap melekat.
7. Cuci kepala dengan sampo bayi dan dibilas air hangat dengan hati-hati.
8. Keringkan rambut lalu pasang kembali tutup kepala.
9. Wajah bayi dibasuh dengan menggunakan kapas atau kassa yang dilembabkan air
hangat bersih.
10. Kapas hanya untuk sekali usap. Usaplah selalu dari ujung mata ke arah pangkal
hidung atau dari yang paling bersih ke area paling kotor.
11. Kemudian mulut diseka yang dilanjutkan ke seluruh wajah dari bagian tengah
keluar.
12. Hidung dan daun telinga dibersihkan dengan kapas atau kassa lembab.
13. Keringkan wajah dengan lembut
14. Buka pakaian bayi, bilatali pusat bayi belum puput buka dan buang kassa
pembungkus tali pusat
15. Washlap basah dicampur sabun, mulai badan, tangan lalu kaki, dengan gerakan
dari depan ke belakang. Lipatan-lipatan di daerah tersebut juga harus
dibersihkan.
16. Khusus kemaluan, apabila bayi BAB gunakan kapas yang dicelupkan air hangat
(dapat dilakukan di awal sebelum mandi)
17. Setelah seluruh tubuh tersabuni, badan dibilas dengan washlap. Dilakukan
Departemen Keperawatan Anak, FKep Unpad
berulang-ulang sampai badan bayi bersih dan sisa sabun sudah hilang.
18. Bila bayi hendak dimandikan dengan cara ”cemplung”, setelah sisa sabun hilang
bayi dimasukkan ke bak berisi air hangat dan bilas hingga bersih. Angkat bayi
dengan cara meletakkan leher bayi di pergelangan tangan dan kaki dijepit di
antara tangan.
19. Setelah dikeringkan dengan handuk lembut, letakkan bayi di atas tempat tidur
yang telah terhampar handuk.
20. Perawatan tali pusat: Keringkan tali pusat dengan kassa kering dan bagian kassa
yang steril, lalu tutup kembali tali pusat dengan kassa kering (perhatikan terilitas
kasa yang akan menutupi tali pusat bayi).
21. Olesi minyak telon di perut, dada, dan kaki. Pemakaian bedak kurang disarankan.
Sebab, beberapa bayi tidak tahan dan dapat mengalami alergi. Apalagi jika bayi
berkeringat, bedak di bagian lipatan badan mengumpul. Inilah yang memicu
biang keringat. Bila tetap akan memakai bedak pastikan debu bedak tidak
terhirup oleh bayi dan tidak mengenai kemaluan bayi.
22. Segera pakaikan popok dan baju. Bila diperkirakan masih dingin, bungkus bayi
dengan selimut/bedong (saat pemakaian bedong, jangan mengikat kaki bayi).
23. Ukur kembali suhu bayi
24. Tempatkan bayi di tempat tidurnya, pastikan bayi dalam keadaan aman dan
nyaman
25. Rapikan alat
26. Cuci tangan
4 EVALUASI
• Cek kebersihan badan bayi
• Cek keadaan tali pusat bila belum puput
• Cek suhu tubuh bayi
• Cek keamanan bayi
• Cek rasa nyaman atau respon bayi
5 DOKUMENTASI
• Mencatat tindakan yang telah dilakukan dengan benar dan sesuai prinsip
dokumentasi
• Mencatat respon, kondisi serta suhu bayi
• Mencatat waktu pelaksanaan
• Mencatat perawat yang melakukan
Keterangan : Mengetahui,
Nilai 0 = tidak dilakukan Penilai
1 = dilakukan tapi tidak optimal
2 = dilakukan dengan optimal
NILAI
NO. ITEM PENILAIAN
0 1 2
1. PENGKAJIAN
• Cek perencanaan keperawatan klien
• Kaji kepatenan, warna, bau tali pusat
2. PERENCANAAN
• Cuci tangan di air mengalir
• Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan
1. Air DTT hangat
2. 7.1% chlorhexidine digluconate aqueous solution/gel, atau 4%
chlorhexidine (bila diindikasikan)
3. Lidi kapas
4. Kassa steril atau kapas
3. • Membawa alat-alat ke dekat klien
IMPLEMENTASI
• Mencuci tangan dengan bersih
• Membuka kassa yang menutupi tali pusat.
• Membersihkan tali pusat pada bagian pangkal tali pusat dengan
menggunakan lidi kapas yang telah dicelupkan kedalam air DTT hangat.
Lakukanlah dengan hati-hati, apalagi bila pusar bayi masih berwarna
merah. Untuk membersihkan pangkal ini tali pusat sedikit diangkat (bukan
ditarik).
• Gunakan jepitan khusus dari plastik untuk 'memegang' ujung tali pusat
agar lebih mudah dalam membersihkan dan melilitkan perbannya.
• Mengeringkan sisa air yang menempel pada tali pusat dengan
menggunakan kassa steril.
• Menutup atau mengikat dengan longgar bagian atas tali pusat
menggunakan kassa steril kering dengan cara membentuk segitiga.
4. • Mencuci tangan.
EVALUASI
5. • Cek rasa nyaman atau respon klien
• Cek kondisi tali pusat
DOKUMENTASI
• Mencatat tindakan yang telah dilakukan dengan benar
• Waktu, kepatenan, warna dan bau tali pusat
• Respon klien
• Perawat yang melakukan
Keterangan : Mengetahui,
Nilai O = tidak dilakukan Penilai
1 = dilakukan tapi tidak optimal
2 = dilakukan dengan optimal
Keterangan: Mengetahui,
Nilai 0 = tidak dilakukan Evaluator
1 = dilakukan tapi tidak optimal
2 = dilakukan dengan optimal
FORMAT PENILAIAN
PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK
Keterangan : Mengetahui,
Nilai 0 = tidak dilakukan Penguji,
1 = dilakukan tapi tidak optimal
2 = dilakukan dengan optimal