Teknik Pantai Itera 2019 New Compressed
Teknik Pantai Itera 2019 New Compressed
Daerah pantai adalah suatu daratan beserta perairannya di mana pada daerah
tersebut masih saling dipengaruhi baik oleh aktivitas darat maupun laut.
Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan di laut.
pantai
undertow undertow
breaker zone
arah gelombang
Ilustrasi Erosi-akrasi
groin Qnetto = Qright - Qleft
Downdrift
Akresi Updrift
Erosi
Sebelum Sesudah
Pantai
Sebelum Penambangan Karang
Dataran Karang
Setelah Penambangan Karang Ujung Karang
Pantai
Penutupan mulut muara terutama terjadi akibat angkutan sedimen/pasir sejajar pantai.
S0 S0
Lidah
Q=0
Q besar Q kecil
Pendangkalan muara sungai terjadi dari mulut sampai pengaruh pasang surut /
intrusi air asin masih ada, terutama diakibatkan oleh adanya flokulasi /
penggumpalan sedimen pada pertemuan air asin dan air tawar.
HWL
LWL
Pendangkalan
Muara Laut
Mulut
Muara
(1). Revetment
(3).Offshore Breakwater
Bangunan sejajar pantai ini efektif melindungi pantai akibat gelombang datang tegak lurus dan
datang miring terhadap garis pantai
(4). Groin
Bangunan tegak lurus pantai ini efektif melindungi pantai akibat longshore transport yang dihasilkan gelombang pecah
yang datang miring terhadap pantai
Alternatif Pengamanan
(1).Revetmen
Revetmen juga dapat dibangun sebagai bangunan pantai yang dibuat terutama untuk mencegah
longsor serta melindungi pergeseran garis pantai karena erosi akibat arus dan gelombang air laut
maupun akibat adanya beban bangunan-bangunan lain yang berada di dekat garis pantai tersebut.
Umumnya revetmen merupakan bangunan pantai konstruksi teringan dibandingkan dengan jenis-
jenis bangunan pantai yang lainnya.
Proteksi/Lindungi
Alternatif Pengamanan
Ilustrasi Penggunaan Revetmen
Crosshore Transport
Alternatif Pengamanan
Ilustrasi Penggunaan Revetment
(3). Run-up besar , sehingga bangunan harus tinggi agar tidak terjadi overtopping.
Cukup Tinggi
Drainase Cukup Tinggi
Urugan
Pipa Suling
Toe Protection
(1). Tidak menambah lahan , erosi terjadi di depan seawall dan pantai bisa lenyap
(2). Tidak mengurangi energi gelombang yang sampai di pantai, sehingga run –up atau limpasan
tinggi dan diperlukan bangunan seawall yang tinggi
(3). Run-up besar , sehingga bangunan harus tinggi agar tidak terjadi overtopping.
Dimensi:
• Panjang : 40 m
• Lebar : 0.6 m
• Kedalaman : 1.2 m
• Tinggi gelombang max : 0.25 m (regular)
Pembangkit Gelombang Reguler
o Panjang : 20 m
o Penggerak : motor listrik
o Panjang mesin : 20 m 4 blade (segmen terpisah), panjang @ 5 m
o Tinggi blade : 0,5 m
o Material blade : Baja
o Tinggi gelombang :Operasi (10 cm), maksimum (20 cm pada kedalaman air 50 cm)
o Perioda : 1,5 - 2,5 detik
Pembangkit Gelombang Multi-Segmented
1. Tipe : piston - bersegmen
2. Dimensi : 25 m, terdiri dari 50 paddle, lebar @0.5 m, tinggi 1 m.
3. Monochromatic, spectrum
4. Periode gelombang: 0 - 10 s
5. Gelombang bersudut
6. Tinggi gelombang max : 0.20 m (tipe regular) and 0.35 m (tipe irregular)
Big Flume
Dimensi:
• Panjang : 100 m
• Lebar :3m
• Kedalaman :3m
• Belum beroperasi, mesin gelombang dalam
tahap pengembangan
Instruments
Instrumentasi Kegunaan
Acoustic Doppler Velocimeter Mengukur kecepatan pada model fisik
(ADV)
Wave Gauges Mengukur perubahan tinggi muka air pada model fisik
Pressure Sensor Mengukur tekanan pada struktur
Data Acquisition Mensinkronkan data pada berberapa alat ukur secara
bersamaan
Data Analysis and Acquisition Pengolahan data gelombang, kecepatan dan tekanan dari satu
Software uji model fisik
Electromagnetic Water Level Mengukur ketinggian muka air pada model fisik
Sensor
3-axis velocity sensor Mengukur kecepatan pada model fisik
Accelerometer Mengukur gerakan benda uji
High Speed camera Mengambil gambar selama pengujian
Digital levelling Mengukur ketinggian (leveling) suatu permukaan
Pengukuran dan Analisis di Laboratorium
o Pengukuran Elevasi Muka Air
o Tinggi gelombang (Hmax, H1/3, H1/10, Haverage)
o Periode gelombang (Tp, Tm0, Tm-1,Taverage)
o Pengukuran kecepatan dan arah arus
o Analisis tingkat kerusakan struktur (S) dan jumlah kerusakan
(Nod)
o Pengukuran debit limpasan rata-rata
o Perubahan morfologi pantai
Alat Survei
• Bathymetri(Single Beam Echo
sounder)
• Topografi (RTK, TS,
Theodholit, Waterpass)
• Perekam arus dan
gelombang(ADV)
• Kualitas air (In situ for pH,
salinity, TDS, temperature)
• Perekam pasang surut
• Sediment grabber
Balai Pantai
Jl. Raya Gilimanuk – Singaraja Km 122,
Ds. Musi, Kec. Gerokgak Kab. Buleleng
Kegiatan Survey Lapangan
Kegiatan Survey Lapangan
PEGAR-Pemecah Gelombang Ambang Rendah
Adaptasi
Erosi
Deposisi
Pile
Penerapan alternatif pengamanan ini memerlukan desain pondasi bangunan di pinggir pantai berupa pondasi tiang (pile)
ADAPTASI dengan SISTEM RUMAH PANGGUNG dan
JALAN SETAPAK /WALKWAY
Relokasi
Erosi
Deposisi
Penerapan alternatif pengamanan ini akan menimbulkan permasalahan sosial dan akan diperlukan lahan luas untuk
relokasi penduduk
Alternatif Penanganan
PENANGANAN
PANTAI
1) Revetmen 1) Groin/Krib
2) Tembok Laut/Seawall 2) Tanggul Laut
3) Offshore Breakwater 3) Offshore Breakwater
50 x meter
Zona bangunan dlm 25 thn
50 x meter
Profil pantai eksisting
Garis pantai dalam 50 thn
Profil pantai dalam 25 thn
Garis pantai dalam 25 thn
Profil pantai dalam 50 thn
Kawasan publik = Kawasan privat
sempadan
Jalan setapak
Jalan setapak
Area Sedimentasi
Menggunakan pompa
sedot pasir dan semprot
Arah Transport
Area Erosi
Penanganan Pantai
(4). Coastal Habitat
Di antara jenis-jenis pohon tanaman pantai, yang sering di gunakan untuk penanganan Erosi Pantai
adalah:
1) Mangrove dengan jenis-jenis antara lain: “White mangrove” (Laguncularia racemosa),
“Red mangrove” (Rhizopora Mangle) , dan “Black mangrove” (Avicennia germinans)
1) Cemara laut (Padang, Bengkulu)
2) Randu Laut (Bali Utara)
1 2 3
Bakau/Mangrove kecil yg ditanam