Anda di halaman 1dari 168

Konsep dan Definisi Podes 2021 i

ii Konsep dan Definisi Podes 2021


Konsep dan Definisi Podes 2021
ii Konsep dan Definisi Podes 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................... iii
BAB 1. KONSEP DAN DEFINISI PODES DESA .............................. 1
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT ............................................... 1
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS DAN NARASUMBER ............ 3
BLOK III. KETERANGAN UMUM DESA/KELURAHAN ................. 3
BLOK IV. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN............ 15
BLOK V. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP .................. 27
BLOK VI. BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM ..... 41
BLOK VII. PENDIDIKAN DAN KESEHATAN ................................ 47
BLOK VIII. SOSIAL BUDAYA ....................................................... 62
BLOK IX. OLAHRAGA DAN HIBURAN ....................................... 68
BLOK X. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI ............. 70
BLOK XI. PENGGUNAAN LAHAN .............................................. 79
BLOK XII. EKONOMI ................................................................. 81
BLOK XIII. KEAMANAN ............................................................... 92
BLOK XIV. KEUANGAN DAN ASET DESA ................................... 98
BLOK XV. PERLINDUNGAN SOSIAL DAN STUNTING ............... 102
BLOK XVI. KETERANGAN APARATUR PEMERINTAHAN DESA/
KELURAHAN ........................................................... 107
BLOK XVII. POTENSI PERTANIAN .............................................. 112
BLOK XVIII. FAKTOR PENDUKUNG DAN KENDALA .................... 117
BAB 2. KONSEP DAN DEFINISI PODES KECAMATAN ................121
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT ........................................... 121
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS DAN NARASUMBER ........ 121
BLOK III. KETERANGAN UMUM KECAMATAN ........................ 121
BLOK IV. FASILITAS PERLINDUNGAN SOSIAL ....................... 122
BLOK V. KEAMANAN ............................................................. 122
BLOK VI. SITUS/BANGUNAN BERSEJARAH .......................... 123
BLOK VII. DAYA TARIK WISATA .............................................. 123
BLOK VIII. SARANA TRANSPORTASI DAN EKONOMI ................ 125
BLOK IX. LEMBAGA NON PROFIT YANG MELAYANI RUMAH
TANGGA ................................................................. 127
BLOK X. FASILITAS DAN MITIGASI BENCANA ALAM ............ 128

Konsep dan Definisi Podes 2021 iii


BLOK XI. KETERANGAN APARATUR KECAMATAN ................. 129
BAB 3. KONSEP DAN DEFINISI PODES KABUPATEN/KOTA ......131
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT ........................................... 131
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS DAN NARASUMBER ........ 131
BLOK III. KETERANGAN UMUM KABUPATEN/KOTA .............. 131
BLOK IV. PERTAMBANGAN .................................................... 132
BLOK V. INDUSTRI ............................................................... 132
BLOK VI. PERHUBUNGAN ...................................................... 133
BLOK VII. KEAMANAN DAN KERAWANAN ............................... 133
BLOK VIII. ANTISIPASI/MITIGASI BENCANA ALAM .................. 134
BLOK IX. KETERANGAN APARATUR PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA ................................................ 134
BAB 4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENCACAHAN
LAPANGAN ...................................................................135
LAMPIRAN ............................................................................... 151

iv Konsep dan Definisi Podes 2021


KONSEP DAN DEFINISI PODES
BAB 1 DESA

1. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Keterangan ini merupakan keterangan suatu wilayah dimulai dari nama


dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, status
daerah (perkotaan atau perdesaan), SK Pembentukan desa/kelurahan, status
definitif dan lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan.

Rincian 101 s.d. Rincian 105: nama dan kode provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, desa/kelurahan, dan status daerah

Pertanyaan ini sudah ada di aplikasi setiap petugas. Petugas tinggal


memilih desa yang akan didata.

Perhatian: Kode pada R104 merupakan kode desa/kelurahan berdasarkan


kondisi pada saat pencacahan.

Rincian 106a. SK pembentukan desa/kelurahan

Rincian ini untuk mengetahui apakah desa tersebut sudah disahkan oleh
Kemendagri melalui Permendagri No 72 tahun 2019. Untuk desa yang sudah
tercantum di Permendagri No 72 Tahun 2019, maka isian sudah ada di
aplikasi, sedangkan untuk desa yang belum tercantum di Permendagri, maka
petugas menanyakan ke aparat desa.
a. Peraturan Daerah (Perda) adalah peraturan yang dibuat oleh kepala
daerah provinsi maupun Kabupaten/Kota bersama-sama dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi maupun Kabupaten/Kota,
dalam ranah pelaksanaan penyelenggaraan otonomi daerah yang menjadi
legalitas perjalanan eksekusi pemerintah daerah.
b. Surat Keputusan Gubernur/Bupati, desa yang ditetapkan melalui surat
keputusan Gubernur/Bupati dan belum disyahkan oleh Menteri Dalam
Negeri.
c. Lainnya merupakan desa yang ditetapkan oleh kementerian/lembaga
terkait, seperti Kemendes PDTT yang membentuk Unit Permukiman
Transmigrasi (UPT). yang merupakan suatu wilayah permukiman yang
ditempati sejumlah penduduk transmigrasi yang terdiri kurang lebih 500
kepala keluarga sebagai satu kesatuan masyarakat. Contoh lainnya adalah
Kementerian Sosial yang membentuk Pemukiman Masyarakat Terasing

Konsep dan Definisi Podes 2021 1


(PMT), adalah tempat bermukim masyarakat suku terasing yang secara
geografis terpencil, terisolir, dan terasing.

Rincian 106b. Jika SK Permendagri (R106a berkode 1)


Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui kode desa tersebut dalam SK
Permendagri. Kode ini sekaligus untuk mematchingkan antara desa
berdasarkan Podes dengan desa yang sudah di SK-kan oleh Kemendagri.

Rincian 107: Status definitif dan operasional desa/kelurahan


Pertanyaan ini digunakan untuk memastikan bahwa wilayah yang
dicacah adalah desa/kelurahan yang definitif dan operasional, yaitu:
1. Ada wilayah desa/kelurahan dengan batas yang jelas.
2. Ada penduduk yang menetap di wilayah desa/kelurahan.
3. Ada pemerintah desa/kelurahan.

Rincian 108. Lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan.


Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui alamat
pelayanan pemerintahan desa/kelurahan yang lengkap mulai dari nama jalan
atau Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecilnya, RT, RW, dusun, beserta
kode posnya yang dipergunakan untuk direktori alamat desa. Rincian alamat
lengkap dan kode pos tidak boleh kosong.

Penjelasan:

 Jika lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan yang biasa digunakan


sedang diperbaiki dan akan digunakan kembali, maka alamat yang
dimaksud mengacu pada lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan
yang sedang diperbaiki tersebut.
 Pengisian nomor telepon lokasi pelayanan pemerintahan desa/kelurahan
harus disertai dengan kode area. Misalnya: 021 (Jakarta, Depok, Tangerang,
dan Bekasi); 0251 (Bogor), dsb. Jika lokasi pelayanan pemerintahan
desa/kelurahan tidak mempunyai nomor telepon atau alamat e-mail kantor,
maka isikan tanda strip ‘ - ‘ pada tempat yang tersedia.

2 Konsep dan Definisi Podes 2021


2. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS DAN NARASUMBER

Rincian 201 s.d Rincian 206: Keterangan petugas

Nama petugas dan NIP/NIM sudah ada di aplikasi, sedangkan untuk


tanggal otomatis terisi ketika melakukan pendataan.

Rincian 207: Keterangan narasumber


Isikan narasumber yang memberikan informasi baik aparat
desa/kelurahan maupun instansi lain. Keterangan yang diperlukan adalah
nama lengkap, jabatan, nomor telepon dan email juga diisi jika ada. Keterangan
narasumber ini dipergunakan untuk konfirmasi kembali apabila ada isian yang
perlu dikonfirmasi kebenarannya.

3. BLOK III. KETERANGAN UMUM DESA/KELURAHAN

Rincian 301: Status pemerintahan


Rincian ini digunakan untuk mengetahui status desa. Status
pemerintahan dibedakan menjadi empat, yaitu 1) Desa, 2) Kelurahan, 3)
UPT/SPT, dan 4) Nagari. Seperti pada Podes tahun-tahun sebelumnya, UPT
(Unit Pemukiman Transmigrasi)/SPT (Satuan Pemukiman Transmigrasi)
disetarakan dengan desa/kelurahan, sehingga tetap didata.

a. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa).
b. Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, kelurahan
merupakan wilayah kerja lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau
Kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang kepala kelurahan yang disebut lurah
selaku perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada camat. Lurah
diangkat oleh bupati/wali kota atas usul sekretaris daerah dari pegawai
negeri sipil yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah).
c. Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) adalah satuan permukiman
transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat usaha
Konsep dan Definisi Podes 2021 3
transmigran yang sejak awal direncanakan untuk membentuk suatu desa
atau bergabung dengan desa setempat. Organisasi UPT merupakan
kelembagaan yang bersifat sementara dibentuk sekurang kurangnya 2 bulan
sebelum transmigran ditempatkan dan paling lama 5 tahun (Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.22/MEN/X/2007
Tentang Pembentukan Organisasi Unit Permukiman Transmigrasi).
Contoh:
UPT adalah UPT I Kuala Pangoh di Kabupaten Aceh Timur, UPT V
Geumpang di Kabupaten Pidie, dsb.
d. Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT) adalah satuan permukiman
potensial yang ditetapkan sebagai permukiman transmigrasi untuk
mendukung pusat pertumbuhan ekonomi pada wilayah yang sudah ada
atau sedang berkembang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
(Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor KEP.246/MEN/2003 tentang Prosedur dan Kriteria Penyiapan Lokasi
Permukiman Transmigasi).
e. Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki batas-batas
wilayah tertentu, dan berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan filosofi adat Minangkabau
(Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah) dan atau berdasarkan
asal-usul dan adat-istiadat setempat dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat
(Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005). Satu nagari terdiri dari
beberapa jorong/korong. Orang yang memimpin jorong/korong disebut
sebagai Kepala Jorong atau Wali Korong.

Rincian 302: Peta desa/kelurahan yang ditetapkan dalam Peraturan


Bupati/Walikota atau Gubernur
Peta merupakan salah satu bukti pengesahan/pengakuan desa oleh
pemerintah yang juga digunakan sebagai salah satu variabel penghitungan
Indeks Desa (ID). Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
salah satu unsur penataan desa adalah adanya batas wilayah desa yang
dinyatakan dalam bentuk peta desa yang telah ditetapkan dalam peraturan
bupati/walikota. Peta yang dimaksud adalah sudah dilegalisir baik berbentuk
tanda tangan, logo, stempel, cap jari, dan sebagainya. Tidak termasuk Peta WA
(wilayah administrasi) dari BPS atau peta kecamatan. Peta yang terdapat di
kantor desa/kelurahan dapat berbentuk sketsa peta, peta digital maupun peta
satelit.

4 Konsep dan Definisi Podes 2021


 Sketsa peta yaitu gambaran umum batas-batas desa yang dibuat dengan
menggunakan lukisan tangan. Biasanya berisi batas-batas desa dari empat
arah (Utara, Selatan, Timur, dan Barat), keberadaan sungai, bangunan
penting, dan sebagainya.
 Peta digital yaitu peta yang dibuat menggunakan perangkat komputer,
biasanya mempunyai kelengkapan peta yang lebih lengkap daripada peta
sketsa.
 Peta satelit yaitu peta yang menggambarkan kondisi desa dari foto satelit.

Rincian 303: Satuan Lingkungan Setempat (SLS)


Rincian ini untuk memperoleh informasi mengenai keberadaan SLS,
banyaknya jenjang SLS, dan banyaknya SLS terkecil di bawah desa/kelurahan.

Rincian 303a: Keberadaan Satuan Lingkungan Setempat (SLS) di bawah


desa/ kelurahan
Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan SLS di bawah
desa/ kelurahan. Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah bagian wilayah di
bawah desa/ kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan desa/ kelurahan. Syarat-syarat pembentukannya harus
memperhatikan faktor jumlah penduduk, luas wilayah, letak geografis,
prasarana, dan sarana serta kondisi kemampuan ekonomi masyarakat. Pada
kenyataannya, nama SLS di setiap desa/kelurahan sangat beragam, di
antaranya RT, RW/RK, korong, kampung, banjar, dusun, dsb. Khusus untuk
Sumatera Barat, SLS di bawah nagari dapat berupa jorong/korong/kampung.
Berikut merupakan contoh SLS di bawah desa/ kelurahan:
 Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW)/Rukun Keluarga (RK) adalah
organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk
memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia
yang berdasarkan kegotong-royongan dan kekeluargaan serta untuk
membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah,
pembangunan, dan membantu masyarakat di desa/kelurahan. Dari segi
ukuran luas wilayah dan jumlah keluarga, RT lebih kecil dari RW/RK.
Jumlah keluarga di dalam RT biasanya lebih kecil dari 30 keluarga untuk
desa dan 50 keluarga untuk kelurahan. Dari setiap RW/RK biasanya terdiri
dari paling sedikit 2 RT di desa dan 3 RT di kelurahan (Permendagri Nomor
5 Tahun 1981 tentang Pembentukan Dusun dan Lingkungan dalam
Kelurahan, Pasal 4).

Konsep dan Definisi Podes 2021 5


 Selain RT/RW/RK, ada beberapa nama SLS lainnya, misal di Medan
dikenal dengan sebutan Lingkungan, di Sumatera Barat dan Bengkulu
disebut Jorong. Sedangkan di Bali pada umumnya SLS terkecil disebut
dengan Banjar. Banjar yang dimaksud adalah Banjar Dinas.

Rincian 303b: Banyaknya jenjang SLS di bawah desa/kelurahan


Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui banyaknya tingkatan atau
hierarki SLS di bawah desa/kelurahan.

Rincian 303c: Banyaknya SLS terkecil di desa/kelurahan


Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui banyaknya SLS terkecil di
bawah desa/ kelurahan.
Contoh : Satu desa terdapat 4 RW dan masing-masing RW terdapat 5 RT,
maka Rincian 303b terisi 2 jenjang SLS di bawah desa/kelurahan yaitu
RW dan RT.
Sedangkan Rincian 303c terisi 20 (berasal dari 4 RW X 5 RT) SLS
terkecil di bawah desa/kelurahan.

Rincian 304: Luas wilayah desa/kelurahan

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kepadatan


penduduk di desa/kelurahan yang digunakan sebagai salah satu variabel
penentu klasifikasi daerah perkotaan-perdesaan. Luas wilayah
desa/kelurahan sudah tersedia di aplikasi (predefine). Petugas menyalin isian
luas wilayah dari predefine ke kotak yang tersedia dan tidak perlu mengubah
isian predefine tersebut. Kecuali untuk desa baru dan tidak tersedia predefine
di aplikasi, maka petugas harus mengisi rincian ini sesuai data
terakhir/terbaru dari desa/kelurahan.

Rincian 305a: Topografi sebagian besar wilayah desa/kelurahan


Rincian ini untuk memperoleh informasi mengenai bentuk topografi
sebagian besar wilayah desa/kelurahan. Data ini sudah tercantum dalam
aplikasi dan bersumber dari citra satelit. Topografi desa/kelurahan dilihat
berdasarkan letak sebagian besar wilayah desa/ kelurahan, dibedakan menjadi
(Theobald, D. M., Harrison-Atlas, D., Monahan, W. B., & Albano, C. M. (2015).
Ecologically-relevant maps of landforms and physiographic diversity for climate
adaptation planning. PloS one, 10(12)):

6 Konsep dan Definisi Podes 2021


1. Puncak/tebing adalah wilayah yang memiliki perbedaan eleveasi lebih dari
30 m dengan wilayah sekitarnya atau memiliki kemiringan lebih dari 50
derajat.
2. Lereng adalah wilayah yang memiliki perbedaan eleveasi -5 hingga 30 m
dibandingkan dengan wilayah sekitarnya.
3. Dataran adalah wilayah yang memiliki perbedaan elevasi -5 hingga 30
dibandingkan dengan wilayah sekitarnya dan memiliki kemiringan kurang 2
derajat.
4. Lembah adalah wilayah yang memiliki elevasi lebih rendah 5 meter
dibandingkan dengan wilayah sekitarnya.

Penjelasan:

Rincian ini akan terisi secara otomatis pada aplikasi dan tidak perlu
ditanyakan ke responden. Untuk desa baru atau desa/kelurahan yang
rincian ini kosong/tidak terisi secara otomatis petugas harus menanyakan
ke responden dan mengisi rincian ini sesuai jawaban responden.

Rincian 305b: Keberadaan permukiman penduduk di lereng/puncak


Permukiman penduduk yang terdapat di lereng/puncak cenderung lebih
berisiko terkena bencana alam sekaligus lebih sulit mendapatkan bantuan.
Banyaknya permukiman penduduk di lereng/puncak dapat memberikan
informasi awal terkait mitigasi dan persiapan menghadapi bencana alam.

Rincian 306: Keberadaan, status, kondisi, dan lokasi kantor kepala


desa/lurah
Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan, status, kondisi,
dan lokasi kantor kepala desa/lurah. Selain itu juga ditanyakan lokasi kegiatan
pemerintahan desa/kelurahan. Lokasi kantor desa/lurah sangat penting
karena kantor desa akan menjadi tempat tujuan jika terjadi setiap
permasalahan, pengaduan, pengurusan administrasi, peristiwa bencana,
konflik, dan kondisi lainnya. Idealnya, setiap desa/kelurahan mempunyai
kantor desa/kelurahan yang lokasinya mudah dijangkau oleh setiap warganya.

Rincian 306a: Keberadaan kantor kepala desa/lurah


Kantor kepala desa/lurah adalah bangunan yang dikuasai oleh
desa/kelurahan yang diperuntukkan secara khusus untuk kegiatan
operasional pemerintahan desa/ kelurahan baik merupakan aset desa maupun
bukan aset desa.

Konsep dan Definisi Podes 2021 7


Penjelasan:
1. Di beberapa wilayah, kantor kepala desa/lurah juga dikenal dengan istilah
balai desa. Namun, perlu ditekankan bahwa tidak semua balai desa
merupakan kantor kepala desa/ lurah. Kantor yang dicatat di sini adalah
bangunan yang diperuntukkan secara khusus untuk kegiatan operasional
pemerintahan desa/kelurahan dan bukan milik pribadi.
2. Tidak termasuk rumah kepala desa yang dijadikan kantor desa.

Rincian 306b: Status kantor kepala desa/lurah

Status bangunan kantor desa dapat berupa aset desa maupun bukan
aset desa. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, aset
desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan
hak lainnya yang sah. Sedangkan kantor lurah bukan termasuk aset
kelurahan, tetapi aset Pemda.

Rincian 306c: Kondisi kantor kepala desa/lurah

Kondisi kantor desa dapat dibedakan menjadi:

1. Layak, jika kantor desa mempunyai bangunan beserta fasilitas yang dapat
mendukung pelayanan kepada warganya dengan baik. Contoh kantor desa
layak yaitu bangunannya mempunyai kondisi atap yang baik, tidak bocor,
mempunyai dinding, dan lantai yang cukup bagus. Kantor yang layak juga
ditinjau dari keberadaan fasilitas penunjang pelayanan publik, seperti meja
untuk kepala desa, meja pelayanan, alat tulis, mesin ketik/komputer, dan
sebagainya.
2. Tidak layak, jika mempunyai bangunan yang tidak memenuhi syarat
kelayakan dan tidak terdapat fasilitas pendukung untuk pelayanan publik.
Penjelasan: kondisi layak atau tidak layak tergantung pada persepsi
aparat desa/kelurahan.

Rincian 306d: Lokasi kantor kepala desa/lurah

Cukup jelas.

Rincian 307a: Lokasi kegiatan pemerintahan desa/kelurahan

Lokasi kegiatan pemerintahan pada umumnya di kantor kepala


desa/lurah, tetapi ada juga yang berada di rumah kepala desa/lurah.

8 Konsep dan Definisi Podes 2021


Penjelasan:
1. Jika kegiatan pemerintahan dilakukan di banyak tempat, maka merujuk
pada tempat yang lebih sering digunakan.
2. Jika kantor desa/kelurahan sedang dalam perbaikan/renovasi dan
sementara dilakukan di tempat lain, maka kegiatan pemerintahan dianggap
tetap dilakukan di kantor desa/kelurahan.

Rincian 307b: Koordinat dan ketinggian lokasi kegiatan pemerintahan


desa/kelurahan

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui titik koordinat


geografi dan ketinggian lokasi kegiatan pemerintahan desa/kelurahan, yang
biasanya adalah kantor kepala desa/lurah. Rincian ini akan terisi secara
otomatis pada aplikasi dan petugas tidak perlu melakukan tagging. Untuk
desa/kelurahan yang rincian ini kosong/tidak terisi secara otomatis di
aplikasi, maka petugas harus melakukan tagging. Tagging juga harus
dilakukan jika ditemukan desa baru.
Penjelasan, tagging dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi Open
Camera. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Petugas harus melakukan pengukuran (tracking) dengan menggunakan HP.
Pengukuran diusahakan di sekitar tiang bendera kantor kepala
desa/kelurahan.
2. Jika tidak ada kantor kepala desa/lurah, maka titik koordinat dan
ketinggian mengacu pada bangunan yang digunakan untuk kegiatan
pemerintahan desa/kelurahan.
3. Jika tidak ada bangunan khusus untuk operasional pemerintahan desa/
kelurahan, maka titik koordinat dan ketinggian mengacu pada bangunan di
wilayah desa/kelurahan yang diperkirakan tidak akan berubah selama 10
tahun.

Titik koordinat adalah titik potong antara garis lintang (latitude) dan
garis bujur (longitude) suatu daerah. Kedua garis lintang dan bujur inilah yang
menentukan diperolehnya suatu nilai derajat dari suatu titik yang diukur.

Ketinggian (altitude) kantor kepala desa/lurah dari permukaan laut


adalah ketinggian kantor kepala desa/lurah dari permukaan air laut dalam
satuan meter dpal yang diukur menggunakan altimeter. Mengetahui ketinggian
(altitude) juga dapat dilakukan menggunakan aplikasi Open Camera.

Konsep dan Definisi Podes 2021 9


Gambar disamping
adalah gambar hasil
Open Camera untuk
Kelurahan Pondok Kopi,
Jakarta Timur.

Cara membaca titik koordinat hasil dari Open Camera tersebut adalah:

a. Pengisian koordinat diperoleh dari “Latitude” untuk Lintang dan


“Longitude” untuk Bujur.

Contoh dari foto untuk Kelurahan Pondok Kopi, Jakarta Timur di


atas, yaitu:

1) -6..22948, artinya 6.22948 pada Lintang Selatan.


Lambang ”-” di depan angka 6 menunjukkan Lintang Selatan.

2) 106.94463, artinya 106.94463 pada Bujur Timur.

3) Pengisian di R307b
b. Koordinat lokasi kegiatan pemerintahan desa/kelurahan:
1. Koordinat : Garis Lintang (Latitude): 0 6 , 2 2 9 5

Lintang Utara (LU) - 1 Lintang Selatan (LS) –2 2

Garis Bujur (Longitude) Timur: 1 0 6 , 9 4 4 6

b. Pengisian ketinggian diperoleh dari “Altitude”.


Contoh dari foto untuk Kelurahan Pondok Kopi, Jakarta Timur di
atas diperoleh ketinggian = 28,8 m= 29 m

2. Ketinggian letak (Altitude) lokasi kegiatan pemerintahan desa/kelurahan dari


29
permukaan air laut (dpal) : .............………………. m 0 0 2 9

Rincian 308a: Wilayah desa/kelurahan yang berbatasan langsung dengan


laut

Wilayah desa yang berbatasan langsung dengan laut adalah wilayah desa
yang bersinggungan langsung dengan laut, baik berupa pantai maupun
tebing karang.

10 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 308b.1: Pemanfaatan laut

Pemanfaatan laut adalah segala aktivitas/kegiatan yang dilakukan oleh


masyarakat untuk memanfaatkan laut (baik warga desa/kelurahan setempat
maupun warga desa/ kelurahan lain), seperti perikanan (tangkap dan
budidaya), tambak garam, wisata bahari, atau transportasi umum.

1. Perikanan tangkap (mencakup seluruh biota laut) adalah kegiatan untuk


menangkap dan mengumpulkan ikan (pisces) ataupun biota laut lain
(misalnya rumput laut, mollusca, udang-udangan), yang hidup secara
alamiah dengan alat atau cara apa pun.
2. Perikanan budidaya (mencakup seluruh biota laut) adalah kegiatan
untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan atau biota
perairan laut lain (misalnya rumput laut) serta memanen hasilnya dalam
lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau
mengawetkan.
3. Tambak garam adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi
oleh pematang (galengan/saluran) untuk menahan/menyalurkan air laut
dengan maksud agar garam yang terkandung di dalam air laut tetap
berada dalam tambak untuk selanjutnya dipanen oleh petani.
4. Wisata bahari adalah usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga
air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang
dikelola secara komersial di perairan laut dan pantai. Contohnya Pantai
Ancol, Parangtritis, Pangandaran, Bunaken, Wakatobi, Kepulauan Seribu,
Pulau Anyer, dan sebagainya. Rincian ini juga mencakup wisata alam.
5. Transportasi umum adalah jasa transportasi (memindahkan orang atau
barang dari satu tempat ke tempat lain), penumpang diharuskan
membayar ongkos. Transportasi umum tidak harus memiliki trayek dan
izin beroperasi.

Rincian 308b.2: Keberadaan tanaman mangrove di desa/kelurahan

Kata “mangrove” berkaitan sebagai tumbuhan tropis yang komunitas


tumbuhnya di daerah pasang surut dan sepanjang garis pantai (seperti: tepi
pantai, muara laguna/danau dipinggir laut dan tepi sungai) yang dipengaruhi
oleh kondisi pasang surut air laut. Menurut FAO (1952) definisi mangrove
adalah pohon dan semak – semak yang tumbuh di bawah ketinggian air
pasang tertinggi. Mangrove juga dapat tumbuh di atas pantai berpasir dan
berkarang, terumbu karang, dan di pulau – pulau kecil.
Konsep dan Definisi Podes 2021 11
Tanaman mangrove umumnya tumbuh membentuk zonasi mulai dari
pinggir pantai sampai pedalaman daratan. Zonasi yang terbentuk dapat berupa
zonasi yang sederhana dan zonasi yang kompleks tergantung pada kondisi
lingkungan mangrove yang bersangkutan. Tumbuhan yang sering tumbuh di
hutan mangrove, antara lain: bakau, api-api, pedada, tanjang, nyirih, dan
nipah. Berikut contoh beberapa tanaman mangrove :

Tanaman Bakau Tanaman Api-Api

Tanaman Pedada Tanaman Tanjang

Rincian 308b.3: Kondisi mangrove

Kondisi tanaman mangrove di wilayah desa/kelurahan ada tiga kategori


pilihan:

1. Baik, jika kondisi tanaman mangrove dalam keadaan baik secara


keseluruhan, masih dapat berfungsi sebagai penahan ombak air laut.
2. Sebagian rusak, jika kondisi sebagian tanaman mangrove di desa dalam
keadaan rusak sebagian, sehingga tidak dapat sepenuhnya berfungsi
sebagai penahan ombak air laut.
3. Rusak, jika kondisi seluruh tanaman mangrove di desa dalam keadaan
rusak (mati), sehingga tidak dapat berfungsi sedikitpun sebagai penahan
ombak air laut.

12 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 309: Kawasan hutan

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui lokasi desa/kelurahan


terhadap kawasan hutan. Lokasi desa yang berada di dekat hutan
dikhawatirkan akan merambah dan merusak hutan. Menurut Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Kawasan hutan adalah wilayah
tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap.

Rincian 309a: Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan

Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap kawasan hutan, dibedakan ke


dalam:

1. Di dalam kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang seluruh wilayahnya


terletak di tengah/dikelilingi hutan.
2. Di tepi/sekitar kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang wilayahnya
berbatasan langsung dengan hutan, atau sebagian wilayah desa tersebut
berada di dalam hutan.
3. Di luar kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang seluruh wilayahnya
tidak berbatasan langsung dengan hutan.
Penjelasan : Bila terdapat 2 desa di kawasan hutan dan kedua desa tersebut
berdampingan (berdekatan), maka dimasukkan ke dalam kode ‘2’
(di tepi/sekitar kawasan hutan).

Rincian 309b: Fungsi kawasan hutan/hutan

Dalam Podes 2021, fungsi kawasan hutan/hutan dibedakan ke dalam :


1. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok untuk pengawetan keanekaragaman tumbuhan
dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi terdiri dari
Kawasan Hutan Suaka Alam dan Pelestarian Alam Darat, Kawasan Hutan
Suaka Alam, dan Pelestarian Alam Perairan serta Taman Buru.
2. Hutan Lindung menurut Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 adalah
kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah.

Konsep dan Definisi Podes 2021 13


3. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
untuk memproduksi hasil hutan. Hutan Produksi terdiri dari Hutan
Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan Hutan Produksi
yang dapat di Konversi (HPK).
Penjelasan: Fungsi kawasan hutan/hutan bisa lebih dari 1 sehingga apabila
ada hutan yang berfungsi sebagai konservasi dan lindung maka
kodenya dijumlahkan, yaitu menjadi 3.

Rincian 309c: Ketergantungan penduduk terhadap kawasan hutan/hutan

Kawasan hutan/hutan mempunyai fungsi dan kegunaannya masing-


masing. Oleh karena itu, pemanfaatan hutan diatur oleh pemerintah agar tidak
mengurangi fungsi kawasan hutan yang telah ditetapkan. Penduduk yang
berada di sekitar hutan/kawasan hutan mempunyai risiko untuk
menghilangkan hutan (merusak hutan) sehingga perlu dibuat aturan untuk
pemanfaatannya. Semakin tinggi tingkat ketergantungan penduduk terhadap
hutan, semakin tinggi pula potensi kerusakan hutan sehingga menghilangkan
fungsi dari hutan yang sebenarnya. Ketergantungan penduduk terhadap
kawasan hutan terbagi menjadi:
1. Tinggi, jika seluruh atau sebagian besar penduduk bergantung hidupnya
atau pencahariannya dari hutan.
2. Sedang, jika sebagian penduduk bergantung hidupnya atau
pencahariannya dari hutan.
3. Rendah, jika sebagian kecil penduduk bergantung hidupnya pada hutan.
4. Tidak tergantung, jika tidak ada penduduk yang hidupnya tergantung dari
hutan.

Rincian 309d: Program Perhutanan Sosial tahun 2020

Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang


dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang
dilaksanakan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraannya,
keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya. (Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK))

Program Perhutanan Sosial merupakan program nasional yang


dilaksanakan dengan beberapa skema diantaranya:

 Hutan Desa (HD) adalah hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang
dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa. (PP No 6

14 Konsep dan Definisi Podes 2021


Tahun 2007 tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan Serta Pemanfaatan Hutan)

 Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah hutan negara yang pemanfaatan


utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat. (PP No 6 Tahun
2007 tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan
Serta Pemanfaatan Hutan)

 Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutan


produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan
potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam
rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan (PP No 6 Tahun 2007
tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta
Pemanfaatan Hutan)

 Hutan Adat (HA) adalah yaitu hutan negara yang diserahkan


pengelolaannya kepada masyarakat hukum adat (recht-gemeenschap).
(Undang-Undang No 41 tahun Tahun 1999 tentang Kehutanan)

 Kemitraan Kehutanan (KK) adalah Kemitraan Kehutanan adalah


kerjasama antara masyarakat setempat dengan Pemegang Izin pemanfaatan
hutan atau Pengelola Hutan, Pemegang Izin usaha industri primer hasil
hutan, dan/atau Kesatuan Pengelolaan Hutan dalam pengembangan
kapasitas dan pemberian akses, dengan prinsip kesetaraan dan saling
menguntungkan. (Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.39/Menhut-II/2013)

4. BLOK IV. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

Rincian 401: Penduduk dan keluarga pada 1 Januari 2021

Rincian 401 digunakan untuk mencatat data jumlah penduduk dan


keluarga desa/ kelurahan berdasarkan laporan desa/kelurahan sampai 31
Desember 2020. Banyaknya penduduk desa/kelurahan yang dicatat adalah
jumlah penduduk yang tercatat pada buku administrasi kependudukan
desa/kelurahan atau banyaknya penduduk desa/kelurahan yang diketahui
oleh aparat desa/kelurahan.
Penjelasan:
1. Jika di desa/kelurahan tidak terdapat catatan jumlah penduduk tapi kepala
desa/lurah dapat memperkirakan jumlah penduduknya, maka gunakan
perkiraan jumlah penduduk tersebut. Hal ini karena data desa/kelurahan
Konsep dan Definisi Podes 2021 15
tersebut juga dilegalisasi oleh kepala desa/ lurah tersebut (kepala
desa/lurah bertanggung jawab terhadap jumlah penduduk tersebut).
2. Jika di desa/kelurahan tidak terdapat catatan jumlah penduduk dan kepala
desa/ lurah tidak dapat memperkirakan jumlah penduduknya atau kepala
desa/lurah menyerahkan penghitungan jumlah penduduk ke BPS, maka
gunakan/hitung proyeksi data jumlah penduduk desa/kelurahan tersebut.
Isikan catatan bahwa jumlah penduduk desa/kelurahan menggunakan data
BPS.

Rincian 401c: Jumlah keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang pada umumnya


terdiri dari suami, istri, dan anaknya. Jumlah keluarga biasanya didekati
dengan jumlah kartu keluarga.

Rincian 401d: Jumlah keluarga pertanian (tanaman pangan,


hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan)
Keluarga pertanian adalah keluarga yang sekurang-kurangnya ada satu
anggota keluarga yang mengusahakan produk pertanian (menanggung risiko
sendiri) dengan tujuan sebagian/seluruh dijual atau memperoleh pendapatan/
keuntungan. Khusus untuk keluarga yang menanam padi dan palawija
(tanaman pangan), walaupun seluruh hasilnya untuk dikonsumsi sendiri,
dikategorikan sebagai keluarga pertanian. Produk pertanian meliputi tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Contoh: keluarga Pak Budi memiliki lahan pertanian yang semuanya
disewa oleh Pak Soleh. Dalam hal ini keluarga Pak Budi sama sekali
tidak mengelola lahan pertanian maka keluarga Pak Budi bukan
sebagai keluarga pertanian.
Catatan: keluarga yang hanya sebagai buruh tani maka tidak dihitung sebagai
keluarga pertanian.

Rincian 402: Warga desa/kelurahan yang sedang bekerja sebagai PMI


(Pekerja Migran Indonesia)/TKI di luar negeri dan keberadaan agen
pengerahan TKI

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui desa/kelurahan pengirim TKI.


Jumlah TKI berdasarkan kondisi terakhir saat pencacahan.

16 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 402a: Keberadaan warga desa/kelurahan yang sedang bekerja
sebagai PMI (Pekerja Migran Indonesia)/TKI di luar negeri

Pekerja Migran Indonesia (PMI)/Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap


Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memenuhi syarat untuk bekerja di
luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan
menerima upah. Jangka waktu tertentu ini biasanya ditandai dengan lamanya
PMI/TKI tersebut tinggal di luar negeri, namun masih berstatus sebagai WNI.
PMI/TKI yang belum berangkat ke luar negeri dan masih tinggal di tempat
penampungan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)/P3MI
(Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) dan diketahui oleh
kepala desa/lurah, maka masih belum terhitung sebagai PMI/TKI. PMI/TKI
yang dicatat disini termasuk PMI/TKI ilegal.

Rincian 402b: Jumlah warga desa/kelurahan yang sedang bekerja sebagai


PMI/TKI di luar negeri

Cukup jelas.

Rincian 402c: Agen (seseorang/sekelompok orang/perusahaan)


pengerahan PMI/ TKI ke luar negeri di desa/kelurahan

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui ada tidaknya agen pengerahan


PMI/TKI di desa/ kelurahan. Agen pengerahan PMI/TKI ke luar negeri
adalah seseorang atau sekelompok orang atau perusahaan yang melakukan
kegiatan mencari, merekrut, menampung, dan menyalurkan PMI/TKI untuk
bekerja di luar negeri.

Rincian 402d: Keberadaan Warga Negara Asing (WNA) di desa/kelurahan

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui informasi adanya warga neagara


asing (WNA) yang tinggal di desa/kelurahan.

Rincian 403a: Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk


desa/kelurahan

Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah lapangan


usaha di mana sebagian besar penduduk desa/kelurahan memperoleh
penghasilan/pendapatan. Sumber penghasilan/produksi penduduk meliputi:

1. Pertanian, kehutanan, dan perikanan, mencakup segala pengusahaan


yang didapatkan dari alam dan merupakan benda-benda atau barang-
barang biologis (hidup) yang sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual

Konsep dan Definisi Podes 2021 17


kepada pihak lain.

Kategori Pertanian, kehutanan dan Perikanan mencakup 3 (tiga)


subkategori dengan 9 (sembilan) jenis kegiatan yaitu:
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian
a) Tanaman Pangan
b) Tanaman Hortikultura Semusim
c) Perkebunan Semusim
d) Tanaman Hortikultura Tahunan
e) Perkebunana Tahunan
f) Peternakan
g) Jasa Pertanian dan Perburuan
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
3. Perikanan

2. Pertambangan dan penggalian adalah kegiatan yang mencakup


penggalian, pemboran, penyaringan, pencucian, pemilihan dan
pengambilan segala macam barang tambang, mineral dan barang galian
yang tersedia di alam, baik berupa benda padat, benda cair maupun gas.
Pertambangan dan penggalian ini dapat dilakukan di bawah tanah
maupun di atas permukaan bumi.

3. Industri pengolahan adalah kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang


perubahan secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen
menjadi produk baru.
Termasuk kategori di sini adalah unit yang mengubah bahan menjadi
produk baru dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau kegiatan
penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama dimana produk
tersebut dijual dan unit yang melakukan pengolahan bahan-bahan dari
pihak lain atas dasar kontrak.
4. Pengadaan listrik dan gas, mencakup 2 subkategori yaitu
ketenagalistrikan dan pengadaan gas dan produksi es.
1) Ketenagalistrikan meliputi kegiatan pembangkitan, transmisi dan
pendistribusian tenaga listrik kepada konsumen akhir serta jasa
penunjang kelistrikan. Golongan ini tidak mencakup produksi listrik
melalui pembakaran sampah dan pembangkitan listrik oleh industri
sebagai kegiatan sekundernya atau kegiatan penunjang (ancillary).
2) Pengadaan gas dan produksi es, mencakup kegiatan gas alam dan
buatan dan pengadaan uap/air panas, udara dingin dan produksi es.

18 Konsep dan Definisi Podes 2021


 Kegiatan gas alam dan buatan meliputi pembuatan gas dan
pendistribusian gas alam atau gas buatan ke konsumen melalui
suatu sistem saluran pipa, dan kegiatan penjualan gas. Kegiatan ini
juga mencakup penyediaan gas melalui berbagai proses,
pengangkutan, pendistribusian dan penyediaan semua jenis bahan
bakar gas, penjualan gas kepada konsumen melalui saluran pipa,
termasuk kegiatan broker dan agen gas, pertukaran komoditi dan
angkutan dari bahan bakar gas.
 Kegiatan pengadaan uap/air panas, udara dingin dan produksi es
mencakup kegiatan produksi, pengumpulan dan pendistribusian
uap dan air panas untuk pemanas, energi dan tujuan lain, produksi
dan distribusi pendinginan udara, pendinginan air untuk tujuan
pendinginan dan produksi es, termasuk es untuk kebutuhan
makanan/minuman dan tujuan nonmakanan.
5. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha yang
berhubungan dengan pengelolaan berbagai bentuk limbah/sampah, seperti
limbah/sampah padat atau bukan, baik yang berasal dari rumah tangga
ataupun industri, yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari proses
pengelolaan limbah/sampah atau kotoran akan dibuang atau menjadi
input dalam proses produksi lainnya. Kegiatan pengadaan air termasuk
kategori ini, karena kegiatan ini sering kali dilakukan dalam hubungannya
dengan atau oleh unit yang terlibat dalam pengelolaan limbah/kotoran.
Kegiatan ini meliputi : Pengadaan Air, Pengelolaan Limbah, Pengelolaan
Sampah dan Daur Ulang, dan Jasa Pembersihan dan Pengelolaan Sampah
Lainnya.
6. Konstruksi, mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang
konstruksi, yaitu kegiatan konstruksi umum (terdiri dari konstruksi
gedung dan konstruksi bangunan sipil) dan konstruksi khusus. Kegiatan
konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan
perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi proyek
dan juga konstruksi yang bersifat sementara.
7. Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor,
mencakup 2 subkategori, yaitu
a. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
Mencakup semua kegiatan yang berhubungan dengan mobil dan motor
(termasuk lory dan truk), baik perdagangan besar maupun eceran,

Konsep dan Definisi Podes 2021 19


perawatan, dan pemeliharaan mobil dan motor baru atau bekas.
Subkategori mencakup perdagangan besar dan eceran suku cadang dan
aksesori mobil dan motor, serta kegiatan agen komisi yang terdapat
dalam perdagangan besar dan eceran mobil dan motor.
b. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor
Subkategori ini meliputi kegiatan ekonomi di bidang perdagangan besar
dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis
barang baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran
dan merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan
selain produk mobil, sepeda motor, dan spareparts.
8. Transportasi dan pergudangan
Kategori Transportasi mencakup penyediaan angkutan penumpang atau
barang, baik yang berjadwal maupun tidak, dengan menggunakan rel,
saluran pipa, jalan darat, air atau udara dan kegiatan yang berhubungan,
seperti fasilitas terminal dan parkir, bongkar muat, pergudangan, dan lain-
lain. Termasuk dalam kategori ini penyewaan alat angkutan dengan
pengemudi atau operator, juga kegiatan pos dan kurir.
9. Penyediaan akomodasi dan makan minum, mencakup 2 subkategori
yaitu:
a. Penyediaan Akomodasi, mencakup kegiatan penyediaan akomodasi
jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya. Termasuk
penyediaan akomodasi yang lebih lama untuk pelajar, pekerja, dan
sejenisnya (asrama atau pondok pekerja, rumah kost). Penyediaan
akomodasi dapat hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja atau
fasilitas akomodasi dan fasilitas makanan dan minuman, atau fasilitas
akomodasi, makanan dan minuman, dan atau fasilitas rekreasi.
b. Penyediaan Makan Minum, mencakup kegiatan pelayanan makan
minum yang menyediakan makanan atau minuman untuk dikonsumsi
segera, baik restoran tradisional, restoran yang melayani sendiri atau
prasmanan (self service) atau restoran dibawa pulang (take away), baik di
tempat tetap maupun sementara dengan atau tanpa tempat duduk.
Yang dimaksud penyediaan makanan dan minuman adalah penyediaan
makanan dan minuman untuk dikonsumsi segera berdasarkan
pemesanan.
10. Informasi dan komunikasi
Kategori ini mencakup produksi dan distribusi informasi dan produk

20 Konsep dan Definisi Podes 2021


kebudayaan, persediaan alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan
produk-produk ini dan juga data atau kegiatan komunikasi, informasi,
teknologi informasi dan pengolahan data serta kegiatan jasa informasi
lainnya. Termasuk penerbitan yang mencakup perolehan hak cipta untuk
isinya (produk informasi) dan membuat isinya tersedia ke masyarakat
umum dengan cara atau melalui reproduksi dan distribusi dalam berbagai
bentuk. Semua bentuk yang layak dari penerbitan (dalam bentuk cetakan,
elektronik atau audio pada internet seperti produk multimedia seperti buku
referensi cd room dan lain-lain).
11. Jasa Keuangan dan asuransi
Subkategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa yang berhubungan
dengan kegiatan jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun. Termasuk di
sini adalah kegiatan broker asuransi dan reasuransi.
12. Real estate
Kategori ini mencakup kegiatan orang yang menyewakan, agen dan atau
broker/perantara dalam penjualan atau pembelian real estat, penyewaan
real estat dan penyediaan jasa real estat lainnya, seperti jasa penaksir real
estat atau bertindak sebagai agen pemegang wasiat real estat. Termasuk di
dalamnya kegiatan mengelola bangunan real estat.
13. Jasa perusahaan
Kategori Jasa Perusahaan terdiri dari Jasa Profesional, Ilmiah dan teknis
dan Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya.
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib,
mencakup semua departemen dan non departemen, badan/lembaga tinggi
negara kantor-kantor dan badan-badan yang berhubungan dengan
administrasi pemerintah dan pertahanan. Termasuk juga kegiatan yang
bersifat administrasi di sekolah-sekolah pemerintah, universitas
pemerintah, dan rumah sakit pemerintah.
Contoh:
 Guru pemerintah yang tugasnya mengajar dikategorikan sebagai
jasa pendidikan sedangkan guru pemerintah yang bertugas sebagai
tenaga tata usaha dikategorikan sebagai administrasi pemerintah.
 Dokter pemerintah yang melayani masyarakat dikelompokkan
sebagai jasa kesehatan sedangkan dokter pemerintah yang tidak
melayani masyarakat dikelompokkan sebagai administrasi

Konsep dan Definisi Podes 2021 21


pemerintah.
Sehingga semua pengeluaran pemerintah juga dikelompokkan sesuai
dengan fungsi dan jenis kegiatannya masing-masing. Kegiatan ini meliputi
semua tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang terdiri
dari pemerintah daerah tingkat I, tingkat II, dan desa termasuk angkatan
bersenjata.
15. Jasa pendidikan
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan
untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya
dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup pendidikan
yang diselenggarakan oleh institusi yang berbeda dalam sistem sekolah
umum pada tingkat yang berbeda-beda seperti halnya pendidikan untuk
usia dewasa, program literasi, dan lain-lain. Juga mencakup akademi dan
sekolah militer, sekolah penjara, dan lain-lain sesuai dengan tingkatan
masing-masing. Untuk setiap tingkat pendidikan pertama, kelompok ini
mencakup pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik mental atau fisik.
16. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan
sosial baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
Kegiatan yang termasuk cukup luas cakupannya, dimulai dari pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit
dan fasilitas kesehatan lain, sampai kegiatan perawatan di rumah yang
melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai kegiatan sosial
yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional. Termasuk pula jasa
kesehatan hewan yang memberikan kegiatan perawatan dan pemeriksaan
kesehatan hewan untuk hewan ternak dan hewan piaraan, kegiatan
asisten dokter hewan atau pembantu pribadi dokter hewan lainnya,
kegiatan klinik patologi dan diagnosis lain terhadap hewan, kegiatan
ambulans hewan, kegiatan vaksinasi hewan, dan laboratorium penelitian
kesehatan hewan.
17. Jasa lainnya
Jasa Lainnya mencakup empat kategori yaitu: 1) Kesenian, Hiburan, dan
Rekreasi; 2) Kegiatan Jasa Lainnya; 3) Jasa Perorangan yang Melayani
Rumah Tangga serta Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa oleh
Rumah Tangga yang Digunakan Sendiri untuk Memenuhi Kebutuhan; dan
4) Kegiatan Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.

22 Konsep dan Definisi Podes 2021


 Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi mencakup kegiatan yang cukup luas
untuk memenuhi kebutuhan kesenian/kebudayaan, hiburan dan rekreasi
masyarakat umum, termasuk pertunjukan langsung, pengoperasian
tempat bersejarah, tempat perjudian, olahraga dan rekreasi.
 Kegiatan Jasa Lainnya mencakup kegiatan dari keanggotaan
organisasi, reparasi komputer dan barang-barang rumah tangga dan
barang pribadi, dan berbagai kegiatan jasa perorangan yang tidak dicakup
di tempat lain dalam klasifikasi ini.
 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga mencakup kegiatan
perorangan yang memberikan jasa pelayanan pada rumah tangga, seperti
juru masak, tukang cuci, tukang kebun, pengurus rumah tangga, dan
pengasuh bayi, termasuk juga usaha guru privat yang mengajar di rumah,
sekretaris pribadi, dan sopir pribadi. Kegiatan yang Menghasilkan Barang
dan Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan Sendiri untuk Memenuhi
Kebutuhan mencakup kegiatan menghasilkan barang pokok rumah tangga
yang sejenis, dengan kata lain kegiatan rumah tangga tersebut digunakan
dalam berbagai macam kegiatan yang menghasilkan barang untuk
kebutuhan mereka sendiri. Kegiatan ini mencakup perburuan dan
pengumpulan, pertanian, pengadaan tempat berlindung dan pakaian dan
barang lain yang diproduksi oleh rumah tangga untuk kebutuhannya.
Dalam praktiknya, jika rumah tangga juga diikutsertakan dalam produksi
barang yang dipasarkan, maka digolongkan ke dalam industri penghasil
barang yang sesuai. Jika utamanya digunakan dalam kegiatan produksi
barang pokok khusus, maka diklasifikasikan ke dalam industri produksi
barang yang sesuai.
 Kegiatan Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional
Lainnya mencakup Badan Internasional, seperti Perserikatan Bangsa-
Bangsa dan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Badan Regional dan
lain-lain, termasuk The International Monetary Fund, The World Bank, The
World Customs Organization (WHO), The Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD), The Organization of Petroleum
Exporting Countries (OPEC), The European Communities, The European
Free Trade Association, dan lain-lain. Kategori ini mencakup kegiatan
perwakilan diplomatik dan konsulat (Kedutaan Besar).

Konsep dan Definisi Podes 2021 23


Rincian 403b: Jenis komoditi/sub sektor sebagian besar penduduk
desa/ kelurahan

Rincian ini terisi jika R403 berkode ‘1’ yaitu sektor pertanian. Isikan jenis
komoditi/sub sektor pertanian sebagian besar keluarga sebagai sumber
penghasilan utama. Jenis komoditi/sub sektor pertanian antara lain meliputi:

1) Padi

2) Palawija meliputi jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi


kayu, ubi jalar, talas, dll.
3) Hortikultura adalah kegiatan pertanian tanaman hortikultura
meliputi buah-buhan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-
obatan.
4) Karet
5) Kelapa sawit
6) Kopi
7) Kakao
8) Kelapa
9) Lada
10) Cengkeh
11) Tembakau
12) Tebu
13) Peternakan adalah kegiatan peternakan yang mencakup baik ternak
besar (sapi, kerbau, kuda, dll), ternak kecil (kambing, domba, babi,
kelinci, dll), maupun unggas (ayam, itik, burung, dll). Termasuk
budidaya hewan untuk diambil hasilnya seperti telor, susu, madu,
bulu, dsb.
14) Perikanan tangkap (termasuk biota lainnya) adalah kegiatan untuk
menangkap dan mengumpulkan ikan (pisces) ataupun biota laut lain
(misalnya rumput laut, mollusca, dan udang-udangan) yang hidup
secara alamiah dengan alat atau cara apa pun.
15) Perikanan budidaya (termasuk biota lainnya) adalah kegiatan untuk
memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan atau biota
perairan laut lain (misalnya rumput laut) serta memanen hasilnya
dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah,
dan/atau mengawetkan.

24 Konsep dan Definisi Podes 2021


16) Budidaya tanaman kehutanan adalah kegiatan kehutanan yang
menghasilkan produk tanaman kehutanan (kayu, daun, getah, dan
lain-lain) termasuk usaha pembibitan dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya dijual/ditukar atas resiko usaha.
17) Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan mengambil benda-benda
hayati hutan, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk
dijual/ditukar atas risiko usaha. Jenis hasil hutan yang biasa
dipungut, seperti kayu bakar, bambu, rotan, buah-buahan, jamur,
lumut, madu, sarang burung, telur, dan kotoran burung, dll.
18) Penangkapan satwa liar adalah kegiatan yang meliputi perburuan
binatang, seperti berburu babi hutan, rusa, dan sebagainya, dengan
menggunakan perlengkapan, seperti senapan, panah, dan tombak.
19) Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah kegiatan perbanyakan
melalui pengembangbiakan dan pembesaran satwa/tumbuhan liar
dengan tetap memperhatikan kemurnian jenisnya. Kegiatan tersebut
dapat dilakukan di dalam maupun di luar habitat dengan tujuan
untuk kelestarian satwa/tumbuhan liar maupun komersil. Seperti
arwana, anggrek, kera ekor panjang, buaya, dll
20) Jasa pertanian meliputi jasa penunjang produksi pertanian dan
pasca panen, seperti pengelolaan bibit tanaman untuk
pengembangbiakan, pembibitan tanaman hias, persewaan traktor,
jasa penggilingan padi, dsb.

Rincian 403c.1: Jenis prasarana transportasi dari/ke lokasi sentra


produksi pertanian ke jalan utama desa/kelurahan

Sentra produksi pertanian yang dimaksud mengacu pada lokasi keberadaan


sentra produksi pertanian yang paling luas di wilayah tersebut.
Jalan utama desa adalah jalan yang dianggap oleh sebagian besar penduduk
desa/kelurahan setempat sebagai jalan yang paling penting atau paling sering
digunakan untuk arus transportasi dari/menuju kantor camat terdekat.
Jalan dari sentra produksi pertanian ke jalan utama desa adalah jalan yang
menghubungkan antara lokasi sentra produksi/lahan pertanian dengan jalan
utama desa. Jenis permukaan jalan terdiri dari: aspal/beton, diperkeras
(dengan kerikil, batu), tanah, air, dan lainnya (termasuk jalan terbuat dari
kayu/papan yang biasanya digunakan di daerah rawa, termasuk jalan setapak,
jalan di hutan, dan sejenisnya).

Konsep dan Definisi Podes 2021 25


Rincian 403c.2: Jalan darat dari/ke lokasi sentra produksi pertanian ke
jalan utama desa/kelurahan dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau
lebih

Sepanjang tahun, jika jalan tersebut dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4
atau lebih setiap saat, dan tidak terpengaruh oleh hujan, air pasang, dll.
Sepanjang tahun kecuali saat tertentu, jika jalan tersebut dapat dilalui
kendaraan bermotor roda 4 atau lebih kecuali saat tertentu, seperti ketika
turun hujan (sehingga jalannya menjadi sangat licin dan berbahaya untuk
dilalui), air pasang yang biasanya banyak dijumpai pada jalan yang berada di
pinggir laut, dll.
Selama musim kemarau, jika jalan tersebut dapat dilalui kendaraan bermotor
roda 4 atau lebih selama musim kemarau saja. Biasanya jalan ini berupa jalan
tanah yang ketika musim hujan akan berlumpur sehingga akan sangat sulit
bahkan tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor roda 4 atau lebih. Selain
itu, dapat juga berada di wilayah yang rentan terjadi bencana alam ekstrem
akibat musim hujan seperti longsor, dll.
Tidak dapat dilalui sepanjang tahun, jika jalan tersebut dapat dilalui
kendaraan bermotor roda 4 atau lebih. Biasanya jalan ini berupa jalan setapak,
atau karena lebar jalan tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan
bermotor roda 4 atau lebih.

Rincian 403d: Jenis pabrik kelapa sawit (PKS) dan pabrik gula (PG) di
desa/kelurahan

Rincian jumlah pabrik kelapa sawit R403d1 diisi jika R403b jenis
komoditinya adalah kelapa sawit dan rincian jumlah pabrik gula R403d2 diisi
jika R403b jenis komoditinya adalah tebu.

Unit pengolahan produksi adalah unit yang melakukan kegiatan


mengubah produksi primer menjadi hasil olahan dan atau barang yang
kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya.

Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah tempat/unit pengolahan kelapa sawit


menjadi Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm Kernel Oil (CPKO) atau lainnya.

Pabrik gula (PG) adalah tempat/unit pengolahan tebu menjadi gula atau tetes
(molasses).

26 Konsep dan Definisi Podes 2021


5. BLOK V. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Rincian 501a: Keluarga pengguna listrik

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui penggunaan listrik oleh


masyarakat, dengan adanya listrik di desa maka mengindikasikan bahwa desa
tersebut sudah tidak terlalu terisolir. Untuk melihat kewajaran isian maka
jumlah keluarga pengguna listrik pada isian R501a tidak boleh melebihi R401c.
Keluarga pengguna listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah keluarga
pengguna/ pelanggan listrik yang disalurkan oleh PLN, dengan atau tanpa
meteran resmi dari PLN.
Keluarga pengguna listrik non-PLN adalah keluarga pengguna/pelanggan
listrik selain PLN, misalnya diesel/generator, listrik diusahakan oleh
pemerintah daerah, swasta, atau listrik swadaya masyarakat.

Rincian 501b: Jumlah keluarga bukan pengguna listrik


Keluarga bukan pengguna listrik adalah keluarga yang tidak
menggunakan listrik sebagai sumber energi untuk penerangan rumah.
Penjelasan: Jumlah isian pada Rincian 501 (R501a.1+R501a.2+R501b) harus
sama dengan R401c.

Rincian 501c: Keluarga yang menggunakan lampu tenaga surya

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui rumah tangga yang


menggunakan lampu tenaga surya. Lampu Tenaga Surya Hemat Energi yang
selanjutnya disingkat LTSHE adalah suatu sistem pencahayaan berupa lampu
terintegrasi dengan baterai yang energinya bersumber dari pembangkit listrik
tenaga surya fotovoltaik (Permen ESDM Nomor 33 tahun 2017 tentang
Penyediaan bagi Masyarakat yang belum Mendapatkan akses listrik).

Isikan kode 1 apabila sebagian besar keluarga menggunakan lampu


hemat energi; kode 2 jika hanya sebagian kecil yang menggunakannya; dan
kode 3 jika tidak ada keluarga yang menggunakan lampu hemat energi.

Rincian 502a: Penerangan di jalan desa/kelurahan yang menggunakan


lampu tenaga surya

Rincian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai


ada/tidaknya sarana penerangan dan jenis penerangan dengan lampu tenaga
surya baik di jalan utama maupun bukan jalan utama di desa/kelurahan.

Konsep dan Definisi Podes 2021 27


Penerangan jalan yang dicatat di sini adalah fasilitas yang tersedia dan
berfungsi sebagaimana mestinya.

Rincian 502b-c: Penerangan di jalan utama desa/kelurahan


Rincian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai
ada/tidaknya sarana penerangan dan jenis penerangan di jalan utama di
desa/kelurahan.
Penjelasan: Penerangan jalan yang diusahakan/dibiayai oleh masyarakat
(swadaya) atau perusahaan walaupun sumbernya dari PLN
dikategorikan sebagai listrik non pemerintah. Misalnya, karena
tidak ada lampu di jalan utama desa, maka setiap rumah yang
berada di pinggir jalan utama dianjurkan memasang lampu di jalan
depan rumahnya.

Rincian 503a: Bahan bakar untuk memasak yang digunakan oleh keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis bahan bakar untuk


memasak oleh keluarga di desa/kelurahan ini. Semakin banyak keluarga yang
menggunakan gas, maka desa tersebut semakin maju.
Elpiji adalah bahan bakar berupa gas yang dicairkan yang merupakan produk
minyak bumi yang diperoleh dari proses distilasi bertekanan tinggi. Berasal dari
beberapa sumber yaitu dari gas alam maupun gas hasil dari pengolahan
minyak bumi (Light End). Elpiji pada rincian ini dibedakan menjadi tiga, yaitu
elpiji 5,5 kg/blue gaz, elpiji 3 kg dan elpiji lebih dari 3 kg.
Gas kota adalah penggunaan gas bumi yang diperoleh dari perusahaan gas
untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk memasak keluarga sehari-
hari.
Biogas adalah bahan bakar gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya kotoran manusia
dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), atau degradasi anaerobik bahan-
bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik.
Briket adalah bahan bakar atau sumber energi yang berasal dari biomassa
yang bisa digunakan sebagai energi alternatif pengganti. Briket dapat dibuat
dari bahan baku yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
batok kelapa, sekam padi, arang sekam, serbuk kayu (serbuk gergaji), bongkol
jagung, daun, dan lain-lain sebagainya.
Lainnya, jika bahan bakarnya selain kode 1-10.
Tidak memasak di rumah, jika keluarga tidak menggunakan bahan bakar

28 Konsep dan Definisi Podes 2021


untuk memasak di rumah.

Rincian 503b: Bahan bakar untuk memasak sebagian besar keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui bahan bakar untuk


memasak yang digunakan oleh sebagian besar keluarga di desa/kelurahan ini.

Rincian 503c: Cara memperoleh kayu bakar oleh sebagian besar keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui cara memperoleh kayu


bakar yang digunakan sebagai bahan bakar memasak oleh mayoritas keluarga
di desa/kelurahan ini.
Pembelian, jika keluarga memperoleh kayu bakar melalui penukaran
(pembayaran) dengan uang.
Pengambilan dari kawasan hutan/hutan, jika keluarga memperoleh kayu
bakar dengan cara mencari/mengambil/menebang/memungut kayu secara
langsung (tanpa pihak ketiga) di kawasan hutan/hutan.
Pengambilan dari luar kawasan hutan/hutan, jika keluarga memperoleh
kayu bakar dengan cara mencari/mengambil/menebang/memungut kayu
secara langsung (tanpa pihak ketiga) di luar kawasan hutan/hutan, seperti
kebun, pekarangan, atau lainnya.
Lainnya, jika keluarga memperoleh kayu bakar melalui cara selain yang telah
disebutkan di atas.

Rincian 504a: Tempat buang sampah keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis tempat buang sampah


yang digunakan oleh keluarga di desa/kelurahan ini.
Tempat sampah, kemudian diangkut jika sampah ditampung sementara
dalam wadah/tempat sampah yang kemudian sampah tersebut diangkut ke
TPS atau langsung ke TPA. Tempat sampah adalah tempat/wadah yang
digunakan untuk menampung sampah yang berlokasi di sekitar halaman atau
pagar bangunan dan terbuat dari tembok atau drum atau ember atau lubang
besar dan sejenisnya, baik tertutup maupun terbuka.
Dalam lubang/dibakar jika sampah dibuang ke dalam lubang, baik lubang
buatan maupun alamiah, atau sampah tersebut dibakar.
Sungai/saluran irigasi/danau/laut jika sampah dibuang ke kali, sungai,
saluran irigasi, danau, laut atau pinggir pantai
Drainase (got/selokan) jika sampah dibuang ke dalam saluran got/selokan
yang pada dasarnya berfungsi sebagai saluran air.

Konsep dan Definisi Podes 2021 29


Lainnya misalnya sampah dikumpulkan kemudian dipakai sebagai bahan
pembuatan kompos.
Catatan : Jika sampah dibungkus dengan plastik atau sejenisnya kemudian
digantung di pagar atau pohon atau ditaruh di depan rumah
kemudian diangkut oleh tukang sampah, maka dimasukkan ke
dalam ‘‘ Tempat sampah, kemudian diangkut’’.

Rincian 504b: Tempat buang sampah sebagian besar keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis tempat buang sampah


yang digunakan oleh sebagian besar keluarga di desa/kelurahan ini.

Rincian 504c: Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)

Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) adalah tempat atau lahan


yang digunakan sebagai penampungan pembuangan sampah yang bersifat
sementara di desa/kelurahan sebelum diangkut ke tempat perdauran ulang,
pengolahan atau tempat pengolahan sampah terpadu.

Rincian 504d: Keberadaan bank sampah di desa/kelurahan

Bank sampah adalah tempat pemilhan dan pengumpulan sampah yang


dapat didaur ulang dan/atau di guna ulang yang memiliki nilai ekonomi
(Permen Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012).

Persyaratan bank sampah :

1.Konstruksi bangunan

2.Sistem manajemen bank sampah

Mekanisme bank sampah secara umum:

1.Pemilahan sampah

2.Penyerahan sampah ke bank sampah

3.Penimbangan sampah

4.Pencatatan

5.Hasil penjualan sampah yang diserahkan dimasukkan ke buku


tabungan

6.Bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana

30 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 505a: Penggunaan fasilitas buang air besar sebagian besar
keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis penggunaan fasilitas


buang air besar yang digunakan oleh mayoritas keluarga di desa/kelurahan
ini.
Jamban adalah tempat buang air besar yang tertutup, baik menggunakan
tangki septik maupun tidak.
Jamban sendiri adalah jamban yang hanya digunakan oleh satu keluarga.
Jamban bersama adalah jamban yang digunakan oleh dua keluarga atau
lebih.
Jamban umum adalah jamban yang dapat digunakan oleh setiap warga
desa/kelurahan yang bersangkutan maupun masyarakat lainnya.
Bukan jamban adalah tempat pembuangan air besar yang penampungan
akhirnya kolam/ sawah, lubang tanah/tanah lapang/kebun,
sungai/danau/laut, dan sebagainya.
Penjelasan: Apabila sebagian besar keluarga menggunakan dua atau lebih
jenis jamban dengan persentase yang sama, maka kode jenis
jamban yang dipilih adalah kode yang terkecil.

Rincian 505b: Tempat pembuangan akhir tinja sebagian besar keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui tempat pembungan akhir


tinja sebagian besar keluarga di desa/kelurahan ini.
Tangki septik, jika penampungan akhir tinjanya berupa tangki/bak kedap
air.
Instalasi pengelolaan air limbah, (IPAL) jika penampungan akhir tinjanya
berupa saluran pembuangan akhir limbah (SPAL).
Lubang tanah, jika limbahnya dibuang ke dalam lubang tanah yang tidak
diberi pembatas/ tembok (tidak kedap air).
Lainnya, jika limbahnya dibuang ke tempat selain yang telah disebutkan di
atas.

Rincian 506: Tempat/saluran pembuangan limbah cair dari air mandi/cuci


sebagian besar keluarga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan masyarakat


desa/kelurahan dalam membuang limbah cair dari air mandi/cuci.
Lubang resapan jika limbah cair dari air mandi/cuci dibuang ke lubang tanah

Konsep dan Definisi Podes 2021 31


yang permukaan atasnya ditutup. Lubang resapan diperuntukkan secara
khusus untuk menampung limbah cair/air kotor dari air mandi/cuci.
Drainase (got/selokan) jika limbah cair dari air mandi/cuci dibuang ke dalam
saluran got/ selokan yang pada dasarnya berfungsi sebagai saluran air.
Sungai/saluran irigasi/danau/laut jika limbah cair dari air mandi/cuci
dibuang ke kali, sungai, saluran irigasi, danau, laut atau pinggir pantai.
Dalam lubang atau tanah terbuka jika limbah cair dari air mandi/cuci
dibuang ke dalam lubang yang tidak tertutup atau langsung dibuang ke tanah
terbuka. Di beberapa wilayah di Pulau Jawa, lubang/tanah terbuka untuk
pembuangan limbah cair/air kotor ini sering disebut dengan istilah ’peceren’.
Lainnya, jika limbah cair dari air mandi/cuci dibuang selain dengan cara di
atas, misalnya dikumpulkan kemudian diproses khusus menjadi limbah yang
aman dan ramah lingkungan serta dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.

Rincian 507 a - b: Sumber air untuk minum dan mandi/cuci sebagian


besar keluarga

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sumber air yang


digunakan oleh sebagian besar keluarga di desa/kelurahan untuk minum dan
mandi/cuci.
Air kemasan bermerek adalah air yang diproduksi oleh suatu perusahaan
melalui proses yang higienis dan terdaftar di kementerian kesehatan.
Air isi ulang adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan
biasanya tidak memiliki merek.
Ledeng dengan meteran (PAM/PDAM) adalah air yang diproduksi melalui
penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui
suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh Perusahaan
Air Minum (PAM), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), atau Badan
Pengelola Air Minum (BPAM), baik dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
Ledeng tanpa meteran adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan
dan penyehatan (air PAM) namun disalurkan ke konsumen melalui pedagang
air keliling/pikulan.
Sumur bor atau pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan
pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis
(sumur pantek).
Sumur adalah air dalam tanah yang cara pengambilannya dengan
menggunakan gayung atau ember, baik dengan menggunakan katrol maupun

32 Konsep dan Definisi Podes 2021


tidak.
Mata air adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan
sendirinya (alami).
Air hujan adalah air yang diperoleh dengan cara menampung air hujan.

Rincian 508a : Keberadaan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi


(SUTET), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan
Tinggi Arus Searah (SUTTAS)

Rincian ini untuk melihat keberadaan desa/kelurahan yang dilalui oleh


saluran udara tegangan tinggi. Yang dimaksud saluran udara tegangan tinggi
adalah sarana di atas tanah untuk menyalurkan tenaga listrik dari Pusat
Pembangkit ke Gardu Induk (GI) atau dari GI ke GI lainnya yang terdiri dari
kawat/konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang melalui isolator-isolator
dengan sistim tegangan tinggi. Menurut Permen ESDM Nomor 18 Tahun 2015
saluran udara tegangan tinggi ada 3 (tiga) yaitu SUTET, SUTT, dan SUTTAS.
a. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran tenaga
listrik yang menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara bertegangan
nominal diatas 230 kV.
Jarak bebas minimum horizontal dari menara/tiang yaitu sebagai berikut:
1) SUTET 275 kV Sirkit Ganda = 13 meter;
2) SUTET 500 kV Sirkit Tunggal = 22 meter; dan
3) SUTET 500 kV Sirkit Ganda = 17 meter.
Sedangkan jarak bebas minimum vertikal dari konduktor ke titik tertinggi
bangunan agar aman dari ayunan kabel ketika tertiup angin atau risiko
kabel putus dan sebagainya adalah 7 meter untuk SUTET 275 kV dan 9
meter untuk SUTET 500 kV.
b. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah saluran tenaga listrik yang
menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara bertegangan nominal
diatas 35 kV sampai dengan 230 kV.
Jarak bebas minimum horizontal dari menara/tiang yaitu sebagai berikut:
1) SUTT 66 kV Tiang Baja/Beton = 4 meter;
2) SUTT 66 kV Menara = 7 meter;
3) SUTT 150 kV Tiang Baja = 6 meter;
4) SUTT 150 kV Tiang Beton = 5 meter;
5) SUTT 150 kV Menara = 10 meter.
Sedangkan jarak bebas minimum vertikal dari konduktor ke titik tertinggi

Konsep dan Definisi Podes 2021 33


bangunan agar aman dari ayunan kabel ketika tertiup angin atau risiko
kabel putus dan sebagainya adalah 4,5 meter untuk SUTT 66 kV dan 5
meter untuk SUTT 150 kV.
c. Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTTAS) adalah saluran
tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang di udara bertegangan
nominal diatas 250 kV dan 500 kV dengan polaritas positif, negatif atau
kombinasi dari keduanya. Jarak bebas minimum horizontal dari
menara/tiang adalah 14 meter untuk SUTTAS 250 kV = 14 meter dan 18
meter untuk SUTTAS 500 kV.
Sedangkan jarak bebas minimum vertikal dari konduktor ke titik tertinggi
bangunan agar aman dari ayunan kabel ketika tertiup angin atau risiko
kabel putus dan sebagainya adalah 6 meter untuk SUTTAS 250 kV dan 9
meter untuk SUTTAS 500 kV.

Rincian 508b-c: Permukiman di bawah SUTET/SUTT/SUTTAS

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya lokasi, bangunan


rumah, dan keluarga yang bertempat tinggal di bawah SUTET/SUTT/SUTTAS.
Lokasi, jumlah bangunan rumah, dan jumlah keluarga yang dicatat pada
rincian ini adalah yang berada di bawah lintasan jaringan dan tidak berada
pada ruang bebas SUTET/SUTT/SUTTAS.

Penjelasan: Secara fisik, tower SUTET lebih besar dari tower SUTT.

a. Sirkit Tunggal b. Sirkit Ganda

34 Konsep dan Definisi Podes 2021


Ruang bebas adalah ruang yang dibatasi oleh
bidang vertikal dan horizontal di sekeliling dan
di sepanjang konduktor SUTT, SUTET, atau
SUTTAS di mana tidak boleh ada benda di
dalamnya demi keselamatan manusia,
makhluk hidup dan benda lainnya serta
keamanan operasional SUTT, SUTET, dan SUTTAS.

Rincian 509a: Keberadaan sungai, saluran irigasi,


danau/waduk/situ/bendungan, dan embung

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dan penggunaan


sungai, saluran irigasi, danau/waduk/situ/bendungan, maupun embung yang
melintas/berada di desa/kelurahan ini.
Menurut PP Nomor 38 tahun 2011, sungai adalah tempat, wadah, dan
jaringan air yang terbentuk secara alamiah maupun buatan mulai dari mata
air (hulu) sampai muara (hilir) dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis
sempadan. Sungai yang dimaksud di sini termasuk anak sungai, kanal, dan
sodetan.
Saluran irigasi adalah kesatuan bangunan dan saluran untuk mengatur
penyediaan, pengambilan, dan pembagian air irigasi.
Danau adalah sebuah cekungan yang terbentuk secara alami yang terisi oleh
air dari beberapa sumber seperti curahan hujan, sungai, dan air tanah.
Waduk adalah penampungan aliran sungai yang dibendung untuk keperluan
tertentu, misal pembangkit listrik, persediaan sumber air, irigasi, dsb.
Situ merupakan danau yang berukuran relatif lebih kecil.
Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah pembangkit listrik tenaga air. Kebanyakan
bendungan memiliki pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan.
Embung adalah bangunan yang berfungsi menampung kelebihan air yang
terjadi pada musim hujan untuk persediaan suatu desa di musim kering.

Konsep dan Definisi Podes 2021 35


Rincian 509b: Penggunaan sungai, saluran irigasi, danau/waduk/
situ/bendungan, dan embung

Isikan penggunaan sungai, saluran irigasi,


danau/waduk/situ/bendungan, dan embung yang berada di wilayah
desa/kelurahan tersebut oleh masyarakat (baik warga desa/ kelurahan
setempat maupun warga desa/kelurahan lain) pada kotak yang tersedia.
Penggunaan sungai, saluran irigasi, danau/waduk/situ/bendungan, dan
embung meliputi mandi/cuci, minum/masak, bahan baku air minum,
pengairan/irigasi lahan pertanian, pariwisata atau rekreasi (misal adanya
fasilitas wisata arung jeram, wisata Sungai Musi, dsb.), perikanan, transportasi,
pembangkit listrik, industri/pabrik, dan lainnya. Kotak yang diarsir tidak boleh
diisi.

Rincian 510a-b: Keberadaan permukiman di bantaran sungai

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui informasi mengenai


keberadaan permukiman di bantaran sungai yang mencakup banyaknya
lokasi, bangunan rumah, dan keluarga yang bertempat tinggal di bantaran
sungai.

Menurut PP Nomor 38 tahun 2011, bantaran sungai adalah ruang antara


tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah dalam yang terletak di kiri
dan/atau kanan palung sungai. Garis sempadan sungai sering tertukar dengan
bantaran sungai. Jika bantaran sungai hanya memperlihatkan daerah
bantaran sungai saat banjir (flood plain), maka sempadan sungai
memperlihatkan daerah bantaran sungai ditambah dengan daerah longsoran
tebing sungai yang mungkin terjadi.

Garis sempadan adalah garis


maya di kiri dan kanan
palung sungai yang ditetapkan
sebagai batas perlindungan
sungai.

36 Konsep dan Definisi Podes 2021


Catatan : Jika permukiman dan sungai sudah dipisahkan oleh tanggul atau
jalan besar (jalan yang dapat dilewati oleh kendaraan roda 4 atau
lebih), maka itu bukan permukiman di bantaran sungai.

Rincian ini sebaiknya ditanyakan pada aparat desa dengan


melakukan konfirmasi pada Ketua RT/RW yang wilayahnya
mencakup daerah bantaran sungai tersebut.

Rincian 510c.1: Pencemaran air sungai dengan limbah

Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan


dan pengelolaan lingkungan hidup, limbah adalah sisa suatu usaha/kegiatan
yang dihasilkan dari hasil kegiatan pabrik, industri, pertambangan, dan
sebagainya baik berupa gas, debu, cair, atau padat.

Rincian 510c.2: Sumber limbah

Pabrik/industri/usaha, jika sumber pencemaran berasal dari pabrik,


termasuk dari kegiatan industri/usaha.
Rumah tangga, jika sumber pencemaran berasal dari rumah tangga. Misalnya
limbah domestik atau limbah/sampah dihasilkan akibat kegiatan keluarga.
Limbah lainnya, jika sumber pencemaran berasal dari selain rumah tangga
dan pabrik/industri/usaha, misalnya pemakaian pupuk kimia yang berlebihan
pada tanaman, terkontaminasinya air laut, SPBU bocor, dsb.

Rincian 510c.3: Lokasi sumber limbah (pabrik/industri/usaha/rumah


tangga) di wilayah desa/kelurahan

Jika di desa/kelurahan terdapat pembuangan limbah


pabrik/industri/usaha/rumah tangga ke sungai (Rincian 510d.2 berkode ‘1’
atau ‘3’), maka tanyakan lokasi pabrik/ industri/usaha/rumah tangga yang
membuang limbah tersebut.

Rincian 511: Keberadaan mata air dan jumlah embung

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui informasi mengenai


keberadaan mata air dan jumlah embung di desa/kelurahan ini.
Embung adalah bangunan yang berfungsi menampung kelebihan air yang
terjadi pada musim hujan untuk persediaan suatu desa di musim kering.

Rincian 512: Permukiman kumuh

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui informasi mengenai


keberadaan permukiman kumuh yang mencakup jumlah lokasi, bangunan

Konsep dan Definisi Podes 2021 37


rumah, dan keluarga yang bertempat tinggal di permukiman kumuh. Rumah
kumuh diartikan rumah yang tidak layak huni, dengan semakin banyaknya
rumah kumuh maka desa tersebut semakin miskin.
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman, permukiman kumuh adalah permukiman
yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan
bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana
yang tidak memenuhi syarat.
Permukiman kumuh biasanya berada di lokasi marjinal (tidak boleh
dijadikan sebagai tempat tinggal) misalnya bantaran sungai, pinggiran rel
kereta api, sepanjang aliran drainase, di bawah jembatan (layang), pasar, dan
sebagainya.
Ciri-ciri umum permukiman kumuh antara lain:
1. Penduduk/bangunan sangat padat,
2. Banyak rumah yang tidak layak huni,
3. Sanitasi lingkungan buruk.

Rincian 513: Pencemaran lingkungan hidup (polusi) di


desa/kelurahan selama setahun terakhir

Rincian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai


pencemaran lingkungan hidup (polusi) yang terjadi di desa/kelurahan dalam
satu tahun terakhir, baik pencemaran air, tanah, maupun udara.
Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Baku mutu lingkungan
hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam satu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
Penjelasan:
1. Pencemaran air. Air yang tercemar dapat dilihat dari tampilan fisiknya
yang keruh, berwarna, berasa, berbusa, dan berbau.
a. Keruh/tidak jernih, jika air dituang dalam gelas bening terlihat
adanya benda-benda kecil yang bercampur menjadi satu, misalnya air
yang keruh karena butiran koloid dari tanah liat.

38 Konsep dan Definisi Podes 2021


b. Berwarna, jika air tampak tidak keruh (bening/jernih) tetapi berwarna.
Beberapa warna dalam air yang harus diwaspadai, antaranya:

1. Air berwarna hijau mengandung cuprum, oksida, chlorin, dapat


mengakibatkan penyakit ginjal, sistem syaraf pusat, dan kanker.

2. Air berwarna hitam mengandung kalsium, magnesium, dapat


mengakibatkan batu ginjal dan kencing batu.

3. Air berwarna putih mengandung alumunium, arsen, asbestos, dapat


mengakibatkan penyakit hati, sistem syaraf pusat, dan kanker.

4. Air berwarna biru mengandung alumunium, sulfur, phospat,


pestisida dapat mengakibatkan penyakit hati, ginjal, kencing batu,
dan sistem syaraf.

5. Air berwarna jingga (oranye) mengandung besi oksida dapat


mengakibatkan gangguan air seni, maupun gangguan
keseimbangan metabolisme.

c. Berasa, jika air memberi rasa tertentu, seperti asin, anta, payau.
Secara fisika, air dapat dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam,
manis, pahit, atau asin menunjukkan air tersebut tidak baik. Rasa asin
disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air,
sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam
anorganik.
d. Berbusa, bila air mengeluarkan busa/buih yang cukup banyak (seperti
tercampur deterjen) pada waktu dituang ke suatu tempat (gelas).
e. Berbau, jika air mengeluarkan bau tertentu. Air yang baik memiliki ciri
tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau
busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami
dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.
2. Pencemaran tanah. Kesuburan tanah menurun oleh berbagai sebab, yaitu
rusaknya komposisi tanah akibat penambangan, penggalian,
terkontaminasinya tanah karena bahan radio aktif di atasnya atau yang
dipendam di dalamnya, dan sebagainya.
3. Pencemaran udara dicirikan dengan kondisi udara yang
berdebu/berjelaga, berasap, dan berbau menyengat. Sumber
pencemarannya meliputi pabrik, pembakaran gamping, kendaraan
bermotor, letusan gunung, peternakan, pembakaran lahan/hutan, dan
sebagainya.

Konsep dan Definisi Podes 2021 39


Kolom (3): Sumber pencemaran lingkungan hidup yang utama
Penjelasan sama dengan Rincian 510c.

Kolom (4): Pengaduan warga ke aparat desa/kelurahan


Jika di desa/kelurahan terjadi pencemaran lingkungan hidup, maka
tanyakan apakah kejadian tersebut dilaporkan/diadukan ke aparat
desa/kelurahan atau tidak.

Rincian 514a-b : Kegiatan pelestarian lingkungan dan pengolahan sampah


selama tiga tahun terakhir
Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keberadaan
kegiatan pelestarian lingkungan dan pengolahan sampah selama tiga tahun
terakhir di desa/kelurahan yang dilakukan oleh masyarakat desa/kelurahan
ini. Kegiatan pelestarian lingkungan yaitu seperti penanaman/pemeliharaan
pepohonan di lahan kritis, penanaman mangrove, dan sejenisnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi
Tanah dan Air, lahan kritis adalah lahan yang fungsinya kurang baik sebagai
media produksi untuk menumbuhkan tanaman yang dibudidayakan atau
yang tidak dibudidayakan. Menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan
dan penanganan sampah.

Rincian 515: Kebiasaan masyarakat membakar ladang/kebun di


desa/kelurahan untuk proses usaha pertanian

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kebiasaan


masyarakat membakar ladang/kebun di desa/kelurahan yang dilakukan oleh
masyarakat untuk proses usaha pertanian. Kebiasaan membakar
ladang/kebun adalah kebiasaan membakar ladang/kebun secara sengaja
dengan maksud untuk proses (mempersiapkan) usaha pertanian.

Rincian 516: Keberadaan lokasi penggalian Golongan C di desa/kelurahan

Menurut PP Nomor 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-Bahan


Galian, bahan-bahan galian terbagi atas 3 golongan, yaitu:
1. Golongan A, golongan bahan galian yang strategis yaitu:
a. Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;
b. Bitumen padat, aspal;
c. Antrasit, batubara, batubara muda;

40 Konsep dan Definisi Podes 2021


d. Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan galian radioaktif lainnya;
e. Nikel, kobalt;
f. Timah.
2. Golongan B, golongan bahan galian yang vital yaitu:
a. Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;
b. Bauksit, tembaga, timbal, seng;
c. Emas, platina, perak, air raksa, intan;
d. Arsin, antimon, bismut;
e. Yutrium, rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya;
f. Berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
g. Kriolit, fluorspar, barit;
h. Yodium, brom, khlor, belerang.
3. Golongan C, golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B
yaitu:
a. Nitrat, phosphate, garam batu (halite);
b. Asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
c. Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;
d. Batu permata, batu setengah permata;
e. Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;
f. Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers
earth);
g. Marmer, batu tulis;
h. Batu kapur, dolomite, kalsit;
i. Granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak
mengandung unsur-unsur mineral golongan A dan golongan B dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

Penjelasan : Lokasi penggalian C dimaksud adalah tempat dilakukannya


kegiatan penggalian golongan C baik yang kegiatannya aktif atau
tidak, maupun yang memiliki surat perizinan atau tidak.

6. BLOK VI. BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM

Rincian 601: Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan


menyebabkan kerugian bagi masyarakat)

Rincian ini untuk mengetahui kejadian/bencana alam yang mengganggu


kehidupan dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat di desa/kelurahan.

Konsep dan Definisi Podes 2021 41


Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, banjir bandang, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor.
Penjelasan :

1. Bencana alam yang dicatat yaitu bencana yang terjadi pada tahun 2020 dan
2021 (Januari-Mei).

2. Rincian ini mencatat ada tidaknya kejadian bencana alam yang berdampak
langsung terhadap warga (korban jiwa, materiil, maupun nonmateriil) di
desa/kelurahan. Perasaan khawatir bagi sebagian penduduk akibat
bencana yang terjadi merupakan contoh kerugian non materiil

3. Dalam suatu kejadian bencana alam dapat menimbulkan beberapa


peristiwa alam lainnya.

Contoh kasus: Suatu gunung berapi meletus dan menimbulkan gempa. Untuk
kasus ini bencana alam yang terjadi adalah gunung meletus dan
gempa.

Kejadian/bencana alam

a. Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,
ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.

b. Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang


meningkat. Banjir dapat terjadi karena luapan air yang berlebihan di suatu
tempat akibat hujan besar, luapan air sungai atau pecahnya bendungan
air. Kejadian banjir yang selalu terjadi di suatu desa/kelurahan karena
luapan sungai atau sistem drainase yang buruk, seperti yang terjadi di
daerah Marunda, Jakarta Utara tetap dikategorikan sebagai banjir, selama
warga di daerah tersebut merasa terganggu dan mengalami kerugian.

c. Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan volume
yang besar sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun
menimbulkan korban jiwa. Banjir bandang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti karena jebolnya tanggul atau waduk/situ, maupun karena
penggundulan hutan.

d. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan


bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif,

42 Konsep dan Definisi Podes 2021


akitivitas gunung api, atau runtuhan batuan. Gempa bumi terjadi karena
aktivitas tektonik atau vulkanik. Gempa tektonik adalah jenis gempa yang
disebabkan oleh pergeseran tanah sedangkan gempa vulkanik adalah jenis
gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.

e. Tsunami adalah sebuah gelombang/ombak laut yang besar yang terjadi


karena gerakan vertikal pada kerak bumi yang diakibatkan oleh gempa
bumi, gempa di laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di
laut. Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat menyebabkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar, yang disebut tsunami. Dampak negatif tsunami adalah
merusak apa saja yang dilaluinya, bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan
mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan,
pencemaran air asin lahan pertanian, tanah dan air bersih.

f. Gelombang pasang laut adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena


efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi
kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon
tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat
terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras. Umumnya
gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang/topan, perubahan
cuaca yang sangat cepat, dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan
maupun matahari.

g. Angin puyuh/puting beliung/topan adalah angin kencang yang datang


secara tiba-tiba, mempunyai pusat, dan bergerak melingkar menyerupai
spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan
bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).

h. Gunung meletus adalah fenomena alam yang terjadi akibat aktivitas


vulkanik di gunung yang menyebabkan magma keluar maupun material
vulkanik dari kawah gunung. Dalam hal ini, erupsi yang hanya
menyebabkan hujan awan panas juga termasuk kedalam bencana gunung
meletus.

i. Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan
lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan
yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan.

Konsep dan Definisi Podes 2021 43


Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang
dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.

j. Kekeringan (lahan) adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu


daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga
bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah
mengalami musim kemarau yang panjang, yang akhirnya menyebabkan
kekeringan karena cadangan air tanah habis akibat penguapan (evaporasi),
transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Bencana kekeringan
dapat menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan
khususnya pada wilayah-wilayah perdesaan yang bergantung pada usaha
pertanian. Kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan
kerusakan yang signifikan.

k. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa
disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai
penyebab utama abrasi.

Penjelasan :

1. Banyaknya kejadian merujuk ke berapa kali satu episode peristiwa


(rentetan kejadian) bencana alam yang terjadi.
2. Untuk gempa, satu episode kejadian dimulai dari getaran pertama
sampai terakhir. Misalkan dalam satu episode gempa terjadi selama 24
jam, yang mengakibatkan gempa lebih dari satu kali maka jumlah
gempa yang dihitung tetap hanya satu kali.
3. Untuk gunung meletus, satu episode kejadian adalah dari letusan
pertama sampai letusan terakhir dan dapat saja berlangsung dalam
periode beberapa hari dan tetap dihitung sebagai satu kali letusan.

Korban jiwa kondisi tahun 2020 dan Januari s.d Mei 2021

Korban jiwa (meninggal) yang dicatat merujuk pada seluruh kejadian


dalam kurun waktu tersebut, bukan hanya pada tahun puncak kejadian
bencana alam.

Rincian 602: Jika R601 kol (3) tidak sama dengan ‘0’ semua , berapa
jumlah penduduk yang terdampak bencana pada tahun 2020

Isikan jumlah penduduk yang terdampak/rusak akibat semua bencana

44 Konsep dan Definisi Podes 2021


pada tahun 2020. Jumlah penduduk terdampak dihitung secara kumulatif dari
setiap bencana yang terjadi di desa tersebut.

Rincian 603: Jika R601 kol (3) tidak sama dengan ‘0’ semua, berapa luas
areal pertanian yang terdampak/rusak pada tahun 2020

Isikan luas areal pertanian yang terdampak/rusak akibat bencana pada


tahun 2020. terdampak/rusak, maksudnya adalah produksi pertanian yang
dihasilkan mengalami kerusakan seluruhnya atau sebagian sehingga
mengakibatkan menurunya volume produksi jika dibandingkan dengan
kondisi normal. Luas areal pertanian yang terdampak dihitung berdasarkan
masa tanam.

Contoh: Pada masa tanam I pada bulan Januari-April terjadi banjir 3 kali
di lahan yang sama seluas 1 ha dan pada masa tanam kedua pada bulan Mei –
Agustus terjadi kekeringan dan seluas 2 Ha. Maka luas areal yang terdampak
bencana seluas 1 Ha + 2 Ha= 3 Ha

Rincian 604: Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada di


desa/ kelurahan

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Sistem peringatan dini bencana alam adalah serangkaian kegiatan
pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang
kemungkinan terjadinya bencana alam pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang. Sistem peringatan dini bencana alam yang dimaksud di sini
misalnya peringatan dini terhadap warga mengenai status ketinggian pintu air,
status gunung, dsb, yang disampaikan melalui kentongan, pemberitahuan
dengan loud speaker, dan lainnya.

Penjelasan: Pemberian peringatan status bencana melalui Short Messages


Service (SMS), WhatsApp (WA), Line, dsb., yang diberikan kepada
warga yang berada pada lokasi berisiko terkena bencana, dicatat
sebagai sistem peringatan dini bencana alam.
Sistem peringatan dini khusus tsunami adalah fasilitas pendeteksian
kejadian bencana alam tsunami untuk memberikan peringatan dini sebelum
bencana alam tsunami datang/menimpa desa/kelurahan. Sistem ini

Konsep dan Definisi Podes 2021 45


menggunakan peralatan teknologi tinggi sebagai alat atau sarana untuk
memonitor kapan dan di mana bencana alam tsunami itu akan terjadi. Jika
desa/kelurahan masih berada dalam cakupan atau masih terjangkau sistem
peringatan dini, maka desa/kelurahan tersebut dianggap memiliki sistem
peringatan dini tsunami (bukan hanya desa/kelurahan dimana lokasi alat
tersebut berada).

Penjelasan:

a. Sistem peringatan dini tsunami yang dimaksud disini adalah peralatan


teknologi untuk memonitor datangnya gelombang air laut pasang tsunami
(desa tersebut berada dalam cakupan sistem peringatan dini, bukan lokasi
dimana alat tersebut dipasang).
b. Sistem peringatan dini tsunami yang dicatat adalah yang masih berfungsi.
Jika warga mengatakan tidak tahu apakah sistem peringatan dini tsunami
masih berfungsi atau tidak, maka tetap dicatat sebagai ’’ada sistem
peringatan dini tsunami’ di desa/kelurahan’’.

Perlengkapan keselamatan adalah perlengkapan yang


diupayakan/disediakan oleh aparat setempat ataupun warga komunitas lokal
untuk antisipasi maupun evakuasi korban saat terjadi bencana alam, seperti
perahu karet, tenda, masker, dan sebagainya.

Rambu-rambu dan jalur evakuasi bencana adalah rambu-rambu/tanda dan


jalur atau rute khusus yang digunakan untuk evakuasi pada saat terjadi
bencana alam. Rambu-rambu dan jalur atau rute ini bisa tersedia di
desa/kelurahan dalam bentuk apapun, misal peta, petunjuk evakuasi, dan
lokasi aman untuk berkumpul (muster point). Hal yang terpenting adalah jika
sewaktu-waktu terjadi bencana alam, warga desa/kelurahan tahu jalur atau
rute evakuasi yang harus dilewati.

Pembuatan, perawatan, atau normalisasi: sungai, kanal, tanggul, parit,


drainase, waduk, pantai, dll. Kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu
contoh yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan bencana. Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana, pencegahan dilakukan dengan cara mengurangi
ancaman bencana dan kerentanan pihak yang terancam bencana.

46 Konsep dan Definisi Podes 2021


7. BLOK VII. KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
Pada blok pendidikan dan kesehatan adalah untuk melihat ketersedian
sekolah dan fasilitas serta tenaga kesehatan serta yang dapat diakses oleh
masyarakat

Rincian 701: Keberadaan sarana pendidikan menurut jenjang pendidikan


di desa/kelurahan

Sarana pendidikan yang dimaksud adalah lembaga yang melakukan


aktivitas belajar mengajar secara aktif .

Kolom (2) dan Kolom (3): isikan ke dalam kotak banyaknya lembaga
pendidikan yang ada aktivitasnya menurut tingkat pendidikan. Tidak
termasuk dalam hal ini lembaga pendidikan yang baru terdaftar secara definitif
dan belum melakukan aktivitas belajar-mengajar.

Lembaga pendidikan adalah lembaga yang menghasilkan siswa yang lulus


dan diakui/disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
dibuktikan dengan sertifikat/ijazah. Banyak lembaga kursus keterampilan
yang menyebutkan bahwa lulusan kursusnya setara dengan diploma padahal
belum tentu diakui oleh Kemendikbud sebagai diploma.Ada beberapa kasus
terkait cakupan lembaga pendidikan/sekolah:
1. Jika ada sekolah/kampus yang meliputi beberapa desa/kelurahan, maka
dicatat di salah satu desa/kelurahan dimana kantor administrasi berada.
2. Untuk sekolah jarak jauh atau kelas jarak jauh dan sekolah terbuka
dicatat menjadi satu dengan sekolah induknya dimana pengelolaan
administrasi berada.
3. Lembaga yang memenuhi kriteria/karakterisitik sebagai lembaga
pendidikan tetap dimasukkan sebagai lembaga pendidikan yang
sesuai/setara, contoh lembaga pendidikan setara akademi seperti LP3I.

Pos Pendidikan Anak Usia Dini (Pos PAUD) atau biasa disebut PAUD adalah
tempat kegiatan pembinaan anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan/perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini).

Penjelasan:
1. PAUD yang didirikan oleh Desa dimasukkan PAUD swasta, PAUD negeri

Konsep dan Definisi Podes 2021 47


bila berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/
Kementerian Agama.
2. Jika di desa/kelurahan terdapat PAUD yang di dalamnya terdapat
Kelompok Bermain, tetapi di papan namanya hanya tertulis ”PAUD” maka
yang dicatat hanya PAUD.

RA/BA meliputi Raudatul Athfal (RA) dan Bustanul Athfal (BA).


Akademi/Perguruan Tinggi, meliputi Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi,
Institut dan Universitas.

Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) adalah sarana pendidikan setingkat SD


yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, dan mental.

Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) adalah sarana pendidikan


setingkat SMP yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, dan
mental.

Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) adalah sarana pendidikan


setingkat SMA yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, dan
mental.

Pondok pesantren (Ponpes) adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam


berbasis masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan diniyah atau secara
terpadu dengan jenis pendidikan lainnya (PP Nomor 55 tahun 2007). Pondok
pesantren selain mengajarkan kitab kuning atau kitab klasik, ada pula yang
menyelenggarakan pendidikan seperti MI, MTs, maupun MA. Ponpes yang
menyelenggarakan pendidikan formal dan atau non formal seperti MI, MTs, MA
maupun madrasah diniyah, unit satuan pendidikannya selain masuk dalam
ponpes juga masuk ke MI, MTs, MA dan/atau madrasah diniyah.

Pondok pesantren itu terdiri dari lima unsur pokok yaitu Kiai, Santri, Masjid,
Pondok, dan Pengajaran kitab-kitab Islam klasik (kitab kuning). Pengertian
Pondok Pesanten yang lain adalah bercirikan:
a. Pesantren harus berbentuk asrama (full residential Islamic Boarding
School),
b. Fungsi kiai sebagai centre figure, yang berperan sebagai guru, pendidik,
dan pembimbing,
c. Masjid sebagai pusat kegiatan,
d. Materi yang diajarkan tidak sebatas kitab kuning saja.

48 Konsep dan Definisi Podes 2021


Madrasah Diniyah adalah bagian terpadu dari pendidikan nasional untuk
memenuhi hasrat masyarakat tentang pendidikan agama. Madrasah Diniyah
termasuk ke dalam pendidikan yang dilembagakan dan bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik dalam penguasaan terhadap pengetahuan
agama Islam (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang ditindaklanjuti dengan disahkannya PP Nomor 55
Tahun 2007, Undang-Undang Pendidikan dan Peraturan Pemerintah,
Departemen Pendidikan Nasional). Madrasah Diniyah ada yang
diselenggarakan di Ponpes dan di luar Ponpes (masjid, musala, rumah ataupun
kantor kepala desa/lurah). Materi pembelajaran Madrasah Diniyah adalah
Al’quran, Hadist, fiqih/ibadah, aqidah/akhlak, sejarah kebudayaan Islam,
Bahasa Arab, dll. Lembaga Pendidikan Diniyah terdiri atas:

a. Diniyah Atfal (DA), Diniyah Ula (DU), Diniyah Wustha (DW), Diniyah Ulya
(DUy), dan Ma’had Aly yang sudah memiliki izin operasional dari
Departemen Agama.

b. Lembaga pendidikan Diniyah pada jalur non-formal berjenjang, terdiri dari


Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (DTA), Diniyah Takmiliyah Wustha (DTW),
Diniyah Takmiliyah Ulya (DTU), dan Diniyah Takmiliyah Aly (DTA) yang
sudah memiliki izin operasional dari Departemen Agama.

c. Lembaga pendidikan Diniyah pada jalur non-formal tanpa jenjang, terdiri


dari Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKQ), Ta’limul Qur’an lil ’Aulad
(TQA), Taman Pendidikan Al- Qur’an (TPQ) dan Majelis Taklim (MT) yang
sudah memiliki izin operasional dari Departemen Agama.

Seminari/sejenisnya adalah lembaga pendidikan tinggi agama


Katolik/Kristen, dalam profesi kepastoran dan biasanya menyediakan asrama
bagi para siswanya dalam komplek pendidikan. Contoh sejenisnya adalah
Pendidikan Alkitab untuk Agama Protestan.
Kolom (4) – (8) diisi jika lembaga pendidikan yang dimaksud tidak ada di
desa/kelurahan (Kolom (2) dan Kolom (3) berkode 0).
Kolom (4): Perkiraan jarak ke lembaga pendidikan terdekat (dalam km)

Jika tidak ada lembaga pendidikan, maka isikan perkiraan jarak ke


lembaga pendidikan serupa yang terdekat (km).
Kolom (5): Biaya transportasi

Jika tidak ada lembaga pendidikan isikan apakah biaya transportasi PP


kurang dari Rp 500.000.

Konsep dan Definisi Podes 2021 49


Kolom (6): Keberadaan transportasi umum

Jika tidak ada lembaga pendidikan isikan apakah tersedia transportasi


umum atau tidak.
Kolom (7): Jika tidak ada transportasi umum apakah bisa ditempuh
dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam

Jika tidak ada lembaga pendidikan dan tidak tersedia transportasi umum
isikan apakah bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam untuk
PP.
Kolom (8): Kemudahan untuk mencapai ke lembaga pendidikan terdekat

Isikan Kolom (8) dengan persepsi kepala desa/lurah atau perangkat


desa/kelurahan tentang kemudahan untuk mencapai lembaga pendidikan
serupa dengan memperhitungkan sarana atau alat transportasi yang
digunakan/dipakai.

Rincian 702a: Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Dasar/Lanjutan


selama 1 tahun terakhir.
Pendidikan Keaksaraan adalah layanan pendidikan bagi warga
masyarakat buta aksara latin agar memiliki kemampuan membaca, menulis,
berhitung, berbahasa Indonesia, dan menganalisa sehingga memberikan
peluang untuk aktualisasi potensi diri. Pendidikan Keaksaraan terdiri dari
Pendidikan Keaksaraan Dasar dan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan.
(Permendikbud No. 86 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Keaksaraan Dasar dan Permendikbud No 42 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan).
Pendidikan Keaksaraan Dasar adalah layanan Pendidikan pada warga
masyarakat buta aksara latin agar memiliki kemampuan membaca, menulis,
dan berhitung, berbahsa Indoensia, dan menganalisa, sehingga memberikan
peluang untuk aktualisasi potensi diri dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Keaksaraan Lanjutan merupakan kelanjutan dari
Pendidikan Keaksaraan Dasar yang ditujukan untuk memelihara penduduk
yang telah melek aksara agar tidak buta aksara kembali. Pendidikan
Keaksaraan Lanjutan terdiri dari Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)
dan Pendidikan Multikeaksaraan.

Rincian 702b: Kegiatan pendidikan Paket A/B/C selama setahun terakhir


Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan kegiatan

50 Konsep dan Definisi Podes 2021


pendidikan paket A/B/C. Program Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara
SMP/ MTs), dan Paket C (setara SMA/MA) di desa/kelurahan tersebut.

Rincian 702c : Taman Bacaan Masyarakat (TBM)


Rincian ini digunakan untuk melihat minat baca masyarakat,
dengan adanya TBM masyarakat bisa membaca sehingga wawasan
bertambah luas.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga yang lahir dari dan
untuk masyarakat yang merupakan potensi dalam memberdayakan warga
(masyarakat umum) untuk belajar dan memperoleh informasi/pengetahuan
untuk meningkatkan taraf hidup. TBM dicirikan sebagai suatu ruang/tempat
yang menyediakan koleksi bahan bacaan yang bertujuan untuk memberikan
akses pada masyarakat untuk memperoleh bahan bacaan.
Penjelasan: Taman bacaan masyarakat yang berada di rumah kades/rumah
pribadi yang difungsikan sebagai tempat membaca dan mengakses
internet serta print secara gratis maka dapat dimasukkan sebagai
TBM.

Rincian 703: Keberadaan Sarana/Prasarana Keterampilan


Rincian ini digunakan untuk melihat pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa/kelurahan yang telah dilakukan oleh pemerintah desa. Isikan
banyaknya lembaga yang menyediakan pendidikan keterampilan di
desa/kelurahan. Pendidikan keterampilan adalah pendidikan luar sekolah
yang dikelola oleh lembaga/badan pelatihan/kursus keterampilan yang
mempunyai ciri: jangka waktu pendidikan relatif pendek, ditunjukkan untuk
meningkatkan keterampilan masyarakat umum, dan menyediakan sertifikat
bagi peserta yang lulus. Pendidikan keterampilan termasuk yang
diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK).

Kepemilikan pendidikan keterampilan ini dipisahkan


antara milik desa/kelurahan atau bukan milik
desa/kelurahan karena ini merupakan salah satu target
pembangunan.

Rincian 704: Keberadaan sarana kesehatan di desa/kelurahan


Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan.
Rumah Sakit (RS) adalah sarana kesehatan/bangunan tempat untuk
melayani penderita yang sakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap yang

Konsep dan Definisi Podes 2021 51


pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya.

Rumah sakit yang dicatat adalah rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
Rumah sakit umum dapat dimiliki oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
TNI/POLRI, atau swasta/BUMN. RS Pemerintah Pusat misalnya RSCM/RSUP
Dr. Ciptomangun-kusumo Jakarta, RS Pemerintah Daerah misalnya RS Abdul
Muluk di Lampung, RS Bhayangkara milik POLRI, dan RS Swasta misalnya RS
Stella Maris di Kota Makasar-Sulawesi Selatan, RS Pelni/RS Pertamina milik
BUMN. Termasuk rumah sakit khusus seperti rumah sakit perawatan paru-
paru dan rumah sakit jantung.
Rumah Sakit Bersalin (RSB) adalah rumah sakit khusus untuk persalinan,
dilengkapi pelayanan spesialis pemeriksaan kehamilan, persalinan, rawat inap,
dan rawat jalan ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan dokter
spesialis kandungan. Biasanya Rumah Sakit Bersalin dikelola oleh swasta.
Misal RSB Bunda Menteng Jakarta.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah sebagai unit pelayanan
kesehatan milik pemerintah (pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/
kota) yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat
untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau kelurahan/desa.
Puskesmas memberikan pelayanan berobat jalan atau rawat inap. Biasanya
Puskesmas berada di setiap kecamatan dan dapat terdiri dari 2 sampai 3
puskesmas di dalam 1 kecamatan. Puskesmas dibedakan antara puskesmas
yang menyediakan pelayanan rawat inap dan tidak.
Puskesmas Pembantu (Pustu) sebagai sarana kesehatan/bangunan yang
dipakai sebagai pusat kesehatan masyarakat untuk wilayah yang lebih kecil,
misal di desa/kelurahan. Pustu merupakan sarana kesehatan milik
pemerintah yang berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan
puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan
kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan
sarana yang tersedia. Pustu memberikan pelayanan berobat jalan. Pustu
bertanggung jawab ke puskesmas induk di kecamatan.
Poliklinik adalah sarana kesehatan/bangunan yang dipakai untuk pelayanan
berobat jalan. Biasanya dikelola oleh swasta atau organisasi keagamaan
tertentu.
Balai pengobatan adalah tempat pemeriksaan kesehatan di bawah
pengawasan mantri kesehatan.

52 Konsep dan Definisi Podes 2021


Tempat praktik dokter adalah sarana kesehatan/bangunan yang digunakan
untuk tempat praktik dokter yang biasanya memberikan pelayanan berobat
jalan, termasuk praktik dokter yang mempunyai fasilitas rawat inap dan
apotek.
Rumah Bersalin (RB) adalah sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai
rumah bersalin, dilengkapi pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan
serta pemeriksaan ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan bidan
senior. Sekarang banya rumah bersalin yang langsung di bawah dokter
spesialis, jadi sebaiknya dilihat ijinnya. Rumah Bersalin biasanya juga dikelola
oleh swasta.

Penjelasan : Perbedaan Rumah Sakit Bersalin (RSB) dan Rumah Bersalin (RB)
adalah RSB biasanya memberikan pelayanan tindakan operasi,
sedangkan RB tidak melakukan tindakan operasi.
Tempat praktik bidan adalah sarana kesehatan/bangunan yang digunakan
untuk tempat praktik bidan yang biasanya memberikan pelayanan ibu hamil
dan bayi.
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes/PKD) adalah sarana kesehatan/bangunan
yang dibentuk di desa/kelurahan dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa/kelurahan. Poskesdes
merupakan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) sehingga
masyarakat dapat berperan aktif dalam meningkatkan taraf kesehatan di
lingkungannya dengan kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan
masalah kesehatan. Poskesdes dikelola oleh bidan dan dibantu beberapa
kader.
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah bangunan yang dibangun dengan
sumbangan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk tempat
pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal
bidan di desa. Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), dan pelayanan
kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompentensi teknis bidan
tersebut.
Penjelasan: Apabila pada saat pencacahan polindes sudah berganti nama
menjadi Poskesdes maka dicatat sebagai Poskesdes.
Apotek adalah suatu sarana kesehatan yang digunakan untuk pekerjaan
kefarmasian, dan penyaluran/penjualan obat/bahan farmasi. Apotek melayani
pembelian obat secara bebas atau dengan resep dokter. Apotek selalu ada
tenaga apoteker selaku penanggungjawabnya.
Konsep dan Definisi Podes 2021 53
Toko khusus obat/jamu adalah tempat tertentu yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan menyimpan, dan menjual obat/bahan khusus untuk
obat/jamu. Toko obat/jamu melayani pembelian obat-obatan bebas terbatas
dan juga obat bebas.
Penjelasan: Toko khusus ‘obat kuat’ tidak dikategorikan sebagai toko khusus
obat/jamu.

Kolom (2): Jumlah sarana kesehatan


Jumlah sarana kesehatan adalah jumlah secara fisik berupa bangunan
sarana kesehatan yang masih berfungsi (memberikan pelayanan kesehatan)
yang berada di dalam wilayah desa/kelurahan ini.
Kolom (3) – (7) diisi jika sarana kesehatan yang dimaksud tidak ada di
desa/kelurahan (Kolom (2) berkode 0).
Kolom (3): Perkiraan jarak ke sarana kesehatan terdekat

Bila sarana kesehatan yang dimaksud tidak ada di desa/kelurahan


(Kolom (2) terisi 0), maka perlu ditanyakan kolom (3). Isikan perkiraan jarak
(dalam kilometer) dari kantor kepala desa/lurah ke sarana kesehatan serupa
terdekat pada kolom (3).
Penjelasan: Jika di desa tidak tersedia poskesdes/polindes dan aparat desa
tidak mengetahui poskesdes/polindes terdekat maka dapat
dikonfirmasikan ke narasumber lain seperti bidan
desa/puskesmas.
Kolom (4): Biaya transportasi

Jika tidak ada sarana kesehatan isikan apakah biaya transportasi kurang
dari Rp 500.000 untuk PP.
Kolom (5): Keberadaan transportasi umum

Jika tidak ada sarana kesehatan isikan apakah tersedia transportasi


umum atau tidak.
Kolom (6): Jika tidak ada transportasi umum apakah bisa ditempuh
dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam

Jika tidak ada sarana kesehatan dan tidak tersedia transportasi umum
isikan apakah bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam untuk
PP.

54 Konsep dan Definisi Podes 2021


Kolom (7): Kemudahan untuk mencapai sarana kesehatan

Isikan Kolom (7) dengan persepsi kepala desa/lurah atau perangkat


desa/kelurahan tentang kemudahan akses ke sarana kesehatan serupa
dengan memperhitungkan sarana atau alat transportasi yang
digunakan/dipakai.

Rincian 705: Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat


(UKBM) selama setahun terakhir

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jumlah Upaya Kesehatan


Bersumber daya Masyarakat (UKBM) selama setahun terakhir yang ada di
desa/kelurahan.
Posyandu adalah salah satu wadah peran serta masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna memperoleh
pelayanan kesehatan dasar dan memantau pertumbuhan balita dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini. Kegiatan tersebut
meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat, serta pelayanan
kesehatan ibu dan anak.
Posyandu mempunyai dua kegiatan, yaitu: kegiatan utama dan tambahan.
Kegiatan utama posyandu meliputi:
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak, yaitu penimbangan berat badan dan
pemberian tablet zat besi kepada ibu hamil oleh kader kesehatan dan
pembentukan kelompok ibu hamil.
2. Pelayanan kesehatan bagi ibu nifas dan menyusui, yaitu penyuluhan
kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir
(vagina), pemberian vitamin A dan tablet besi, perawatan payudara, senam
ibu nifas, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
3. Pelayanan kesehatan bayi dan balita, yaitu penimbangan berat badan,
penentuan status pertumbuhan, penyuluhan, dan pemeriksaan
kesehatan, dll.
4. Pelayanan Keluarga Berencana (KB).
5. Pelayanan imunisasi.
6. Pelayanan gizi.
7. Pencegahan dan penanggulangan diare.

Kegiatan tambahan misalnya:


1. Perbaikan kesehatan lingkungan.
2. Pemberantasan penyakit menular.

Konsep dan Definisi Podes 2021 55


3. Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Rincian 705a : Jumlah posyandu aktif.


Yang dimaksud posyandu aktif memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan rutin posyandu minimal 10 kali/setahun
dalam bulan berbeda
2. Memiliki minimal 5 orang kader
3. Cakupan minimal 50% sasaran imunisasi mendapatkan layanan
KIA, gizi, Imunisasi, dan KB
4. Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
5. Mengembangkan kegiatan tambahan Kesehatan minimal 1
kegiatan pengembangan seperti kesehatan remaja, usia kerja,
lanjut usia, dll

Rincian 705b-c : Jumlah posyandu berdasarkan kegiatan/pelayanan


dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kegiatan/pelayanan setiap sebulan sekali yaitu posyandu yang minimal
ada satu kegiatan/pelayanan setiap bulan.
2. Kegiatan/pelayanan setiap 2 bulan sekali atau lebih yaitu posyandu yang
ada kegiatan/pelayanan tapi tidak setiap bulan.

Rincian 705d : Jumlah Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jumlah Posbindu yang ada di


desa/ kelurahan.
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), yang saat ini dikenal Posbindu PTM
(Penyakit Tidak Menular) merupakan peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama
yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik (Juknis Pelaksanaan
Posbindu, Kemenkes, 2012).
Faktor risiko penyakit tidak menular meliputi merokok, konsumsi minuman
beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres,
hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini
faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
Beberapa bentuk Kegiatan Posbindu, antara lain:

56 Konsep dan Definisi Podes 2021


1. Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin dan periodik. Rutin
berarti kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski tidak dalam kondisi
sakit. Sedangkan Periodik artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara
berkala.
2. Konseling faktor risiko PTM tentang diet, aktivitas fisik, merokok, stres, dan
lain-lain.
3. Penyuluhan/dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.
4. Aktivitas fisik bersama seperti olahraga bersama, kerja bakti, dan lain-lain.
5. Rujukan kasus faktor risiko sesuai kriteria klinis.

Penjelasan: Perbedaan posbindu dengan posyandu adalah pada sasarannya.


Sasaran Posbindu adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan
penyandang PTM atau orang dewasa yang berumur 15 tahun
keatas yang mempunyai faktor risiko PTM, sedangkan sasaran
posyandu adalah bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas,
serta wanita usia subur.

Rincian 706: Tenaga kesehatan yang tinggal/menetap di desa/kelurahan


Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemudahan masyarakat
dalam mengakses kesehatan. Diharapkan, jika ada tenaga kesehatan yang
tinggal/ menetap di desa/kelurahan, warga dengan mudah mendapatkan
pelayanan pengobatan.
Menurut Permenkes Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Dokter meliputi dokter umum dan dokter spesialis, tidak termasuk dokter
hewan.
Bidan adalah seorang petugas paramedis yang memperoleh pendidikan
formal mengenai kebidanan dan berdomisili/tinggal di desa/kelurahan.
Tenaga kesehatan lainnya meliputi : tenaga keperawatan, tenaga psikologi
klinis, tenaga kefarmasian (analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana
farmasi) tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan,
tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik
biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan sebagainya.
Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, tenaga
promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga
Konsep dan Definisi Podes 2021 57
administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan,
serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.
Tenaga kesehatan lingkungan meliputi tenaga sanitasi lingkungan,
entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.
Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien.
Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis, terapis wicara,
dan akupuntur.
Tenaga keteknisian medis meliputi perekam medis dan informasi kesehatan,
teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis
optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis.
Tenaga teknik biomedika meliputi radiografer, elektromedis, ahli teknologi
laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.
Tenaga kesehatan tradisional meliputi tenaga kesehatan tradisional ramuan
dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.
Penjelasan: Orang yang melakukan pengobatan bekam, patah tulang, sinshe,
tabib, dan lainnya tidak termasuk dalam tenaga kesehatan lainnya.

Rincian 707: Keberadaan bidan desa (BDD)


Bidan desa adalah seorang petugas paramedis yang bertugas sebagai
bidan di desa/ kelurahan dengan SK (bidan di desa). Bidan yang dimaksud
adalah seorang petugas paramedis yang memperoleh pendidikan formal
mengenai kebidanan dan tidak termasuk seseorang yang memperoleh
pendidikan dan pelatihan kebidanan dari instansi terkait, seperti dinas
kesehatan.

Rincian 708: Dukun bayi/dukun bersalin/paraji yang tinggal/menetap di


desa/ kelurahan
Dukun bayi/dukun bersalin atau dengan sebutan lain paraji adalah
wanita yang memiliki keterampilan secara turun temurun untuk menolong
persalinan secara tradisional.

Rincian 709: Kejadian luar biasa atau wabah penyakit selama setahun
terakhir
Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah timbulnya
atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan

58 Konsep dan Definisi Podes 2021


merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah (Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010).
Penetapan KLB menurut PMK Nomor 1501 tahun 2010 dapat dilakukan oleh:

1. Kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota,


2. Kepala dinas kesehatan provinsi, bila kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota tidak menetapkan daerahnya dalam keadaan KLB,
3. Menteri kesehatan, bila kepala dinas kesehatan provinsi atau kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota tidak menetapkan suatu daerah di
wilayahnya dalam keadaan KLB.
Penjelasan: Satu kasus yang terjadi dapat dikatakan sebagai KLB
apabila kasus tersebut sangat berbahaya. Contohnya penyakit flu burung
atau corona/Covid-19.
Jenis KLB/wabah penyakit yang ditanyakan antara lain:
a. Muntaber adalah suatu penyakit yang disebabkan karena peradangan
usus oleh bakteri, virus, parasit lain (jamur, cacing, protozoa),
keracunan makanan atau minuman yang disebabkan oleh bakteri
maupun bahan kimia serta kurang gizi, misalnya kelaparan atau
kekurangan protein. Penyakit ini dapat mewabah akibat lingkungan
sekitar tempat tinggal yang kurang bersih serta makanan yang dikonsumsi
Pedoman Pencacah Desa/Kelurahan terkontaminasi bakteri. Sistem
sanitasi yang tidak terjaga dengan baik juga memudahkan kuman
untuk berkembang biak. Hujan yang terus menerus sehingga
menimbulkan banjir dan lingkungan yang kotor, sangat potensial
menimbulkan wabah muntaber. Tanda atau gejala seseorang yang terkena
muntaber adalah sakit perut (mulas), kembung, muntah- muntah, demam
tinggi, kepala pusing, nafsu makan berkurang, lemas, dan elastisitas kulit
menurun.
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari 3 kali dalam
satu hari dan biasanya berlangsung dua hari atau lebih. Penyebab
diare antara lain: bakteri, virus, alergi, dan parasit pada makanan.
b. Demam Berdarah (DB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina.
Tanda- tanda DB antara lain: demam secara mendadak 2- 7 hari,
lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai tanda pendarahan di kulit
berupa bintik perdarahan, lebam, kadang disertai mimisan,
berak/muntah darah, dan kesadaran menurun.

Konsep dan Definisi Podes 2021 59


c. Campak (Rubiola, Measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat
menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis
(peradangan selaput ikat mata), dan ruam kulit.
d. Malaria adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
protozoa (genus plasmodium) dengan gejala utama demam berkepanjangan
dan berulang. Penyebaran malaria melalui nyamuk anopheles betina.
e. Flu burung (avian influenza)/SARS adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas.
f. Hepatitis E adalah suatu penyakit yang menyerang hati (liver) yang
disebabkan oleh Virus Hepatitis E. Penyebarannya melalui makanan
dan minuman yang terkontaminasi oleh virus ini. Virus ini lebih
mudah menyebar pada daerah yang memiliki sanitasi buruk.
g. Difteri adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
penghasil racun Corynebacterium Diphtheriae. Bakteri ini biasanya
menyerang saluran pernafasan, terutama laring, amandel, dan
tenggorokan. Tetapi tidak jarang racun juga menyerang kulit dan
menyebabkan kerusakan saraf dan jantung. Penyakit ini lebih sering
menyerang anak- anak.
h. Coronavirus disease-2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus corona baru. Virus ini merupakan virus baru
meskipun mirip dengan keluarga virus yang menyebabkan SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrome) dan sejumlah influensa biasa. Virus tersebut
baru ditemukan setelah terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan
Desember 2019. Gejala umumnya adalah demam, rasa lelah, dan batuk
kering, infeksi ini dapat menyebabkan pnemonia dan kesulitan bernapas.
Sebagian orang hanya akan mengalami gejala ringan, atau bahkan Orang
Tanpa Gejala (OTG). Masa inkubasinya rata-rata 5-6 hari dengan masa
inkubasi terpanjang 14 hari. Penyebaran secara langsung melalui percikan
batuk dan napas orang terinfeksi yang kemudian terhirup orang sehat.
Sedangkan penyebaran secara tidak langsung melalui benda-benda yang
tercemar virus akibat percikan atau sentuhan tangan yang tercemar virus.
Virus bisa tertinggal di permukaan benda-benda dan hidup selama
beberapa jam hingga beberapa hari, namun cairan disinfektan dapat
membunuhnya.
Penjelasan : jumlah penerita yang dicatat adalah yang sudah positif
corona, tidak termasuk pasien dalam pengawasa (PDP)
maupun orang dalam pengawasan (ODP)

60 Konsep dan Definisi Podes 2021


i. Lainnya, misalnya keracunan makanan, chikungunya, leptospirosis,
kolera, dll.
j. Kerawanan Pangan dapat sebagai kondisi suatu daerah, masyarakat atau
rumahtangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya tidak
cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologi bagi pertemubuhan
dan kesehatan sebagian amsyarakat (Permentan No 43/2010)
Jika terjadi kejadian KLB, kemudian ditanyakan jumlah penderita dan jumlah
penderita yang meninggal.
Penjelasan: Jumlah penderita yang meninggal merupakan bagian dari jumlah
penderita.
Rincian 710: Jumlah Warga Penderita Kekurangan Gizi
(Marasmus/Kwashiorkor) Selama Tahun 2020

Gizi buruk adalah suatu keadaan kekurangan konsumsi zat gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-
hari, yang ditandai dengan berat dan tinggi badan tidak sesuai umur (dibawah
rata-rata) dan harus ditetapkan oleh tenaga medis. Busung lapar termasuk
salah satu bentuk gizi buruk. Secara klinis, status gizi buruk meliputi tiga tipe,
yaitu marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor.
Marasmus merupakan salah satu bentuk gizi buruk yang paling sering
ditemukan pada balita. Hal ini merupakan hasil akhir dari tingkat keparahan
gizi buruk. Gejala marasmus antara lain anak tampak kurus, rambut tipis dan
jarang, kulit keriput yang disebabkan oleh lemak di bawah kulit yang
berkurang, muka seperti orang tua (berkerut), balita cengeng dan rewel
meskipun setelah makan, dan iga gambang.
Kwashiorkor adalah suatu bentuk malnutrisi protein yang berat
disebabkan oleh asupan karbohidrat yang normal atau tinggi dan asupan
protein yang inadekuat. Seperti marasmus, kwashiorkor juga merupakan hasil
akhir dari tingkat keparahan gizi buruk. Tanda khas kwashiorkor antara lain
pertumbuhan terganggu, perubahan mental, pada sebagian besar penderita
ditemukan oedema (sembab) baik ringan maupun berat, gejala gastrointestinal,
rambut kepala mudah dicabut, kulit penderita biasanya kering dengan
menunjukkan garis-garis kulit yang lebih mendalam dan lebar, sering
ditemukan hiper pigmentasi dan persikan kulit, pembesaran hati, anemia
ringan, serta pada biopsi hati ditemukan perlemakan.
Marasmus-kwashiorkor, gejala klinisnya merupakan campuran dari
beberapa gejala klinis antara marasmus dan kwashiorkor.

Konsep dan Definisi Podes 2021 61


Catatan : Jika kepala desa/lurah atau aparat pemerintahan desa/kelurahan
tidak mengetahui jumlah warga penderita gizi buruk, maka petugas
dapat menanyakan/mencari datanya ke puskesmas atau ke
narasumber lainnya yang relevan.

Rincian 711: Jumlah surat miskin/SKTM yang dikeluarkan desa/


kelurahan selama tahun 2020
Rincian ini untuk mengetahui jumlah surat miskin/SKTM yang
dikeluarkan desa/ kelurahan selama tahun 2020. Surat miskin/Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) adalah surat keterangan yang diberikan
oleh kepala desa/lurah kepada masyarakat miskin untuk keperluan tertentu.

8. BLOK VIII. SOSIAL BUDAYA

Rincian 801: Keberadaan warga yang menganut agama/kepercayaan di


desa/kelurahan
Rincian ini berisi keberadaan warga yang menganut agama/kepercayaan
di desa/ kelurahan sesuai dengan yang tercantum dalam Kartu Tanda
Penduduk (KTP). Agama Kristen memiliki beberapa aliran, antara lain:
Protestan, Advent, Pantekosta, Baptis, Kharismatik, dan lain-lain.
Aliran Penghayat Kepercayaan yang dimaksud dalam rincian ini adalah
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan salah satu
unsur kebudayaan warisan leluhur, sering disebut dengan kebatinan,
kejiwaan, dan kerohanian yang dilestarikan dalam rangka mendukung
pelestarian dan pengembangan budaya bangsa. Contoh kepercayaan yang ada
di Indonesia: Organisasi Aji Dipa, Organisasi Hak Sejati, Paguyuban Jaya
Sampurna, Hindu Kaharingan, dll. (Keputusan Mahkamah Konstitusi Pasal 61
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 dan Pasal 64 Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, yang membolehkan
kolom agama diisi dengan aliran kepercayaan pada tanggal 7 November 2017).
Penjelasan : Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah termasuk agama Hindu.

Rincian 802: Agama/kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar warga


di desa/kelurahan
Isian harus merujuk pada R801 kolom (1), dimana kolom (3) nya
berkode ‘ganjil’ (1,3,5, atau 7), Isikan salah satu kode agama/kepercayaan
pada Rincian 801 kolom (1) yang dianut oleh sebagian besar warga di
desa/kelurahan ini.

62 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 803: Jumlah tempat ibadah di desa/kelurahan
Tempat ibadah adalah bangunan/ruangan yang lokasinya tetap dan
peruntukannya khusus untuk ibadah oleh masyarakat umum sesuai agama
yang dianut tanpa memandang status kepemilikan, termasuk
bangunan/ruangan yang lokasinya tetap dan fungsinya dikhususkan untuk
ibadah di fasilitas umum. Tidak termasuk tempat ibadah yang khusus dipakai
oleh pribadi/keluarga.
Masjid adalah tempat peribadatan umat Islam, yang dapat digunakan untuk
Sholat Jum'at.
Surau/Langgar/Musala adalah tempat peribadatan umat Islam, lebih kecil
dari masjid dan tidak digunakan untuk Sholat Jum'at.
Gereja Kristen adalah tempat ibadah untuk umat Kristen.
Gereja Katolik adalah tempat ibadah untuk umat Katolik.
Kapel adalah tempat ibadah untuk umat Katolik yang tidak ada Pastur.
Pura adalah tempat sembahyang umat Hindu.
Wihara adalah tempat ibadah umat Buddha.
Kelenteng adalah tempat ibadah umat Konghucu.
Balai Basarah merupakan tempat ibadah umat Kaharingan.
Lainnya, khusus untuk tempat ibadah Aliran Penghayat Kepercayaan.
Contohnya Pamunjungan atau disebut Kabuyutan, yang merupakan tempat
ibadah umat Sunda Wiwitan.

Rincian 804: Suku dan bahasa sebagian besar warga di desa/kelurahan


Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya keragaman
suku/etnis, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh warga, dan akulturasi
budaya di desa/ kelurahan.

Rincian 804a: Warga desa/kelurahan terdiri dari beberapa suku/etnis


Suku/etnis adalah golongan suku/etnis yang tinggal di desa/kelurahan
ini yang biasanya ditandai dengan kebudayaan dan adat istiadat tertentu. Jika
warga desa/kelurahan terdiri dari beberapa suku/etnis, maka isikan kode ‘1’
dan Isikan tiga nama suku/etnis terbesar warga di desa/kelurahan pada
tempat yang tersedia (Rincian 804a.2). Penulisan nama suku/etnis diurutkan
mulai dari yang jumlah warganya paling banyak.

Konsep dan Definisi Podes 2021 63


Rincian 804b: Bahasa sehari-hari sebagian besar warga desa/kelurahan
Bahasa yang dimaksud dalam Podes ini adalah bahasa yang digunakan
oleh sebagian besar warga desa/kelurahan untuk berkomunikasi.

Rincian 805: Penyandang disabilitas


Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami
keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka
waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh
dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Yang dimaksud dengan “dalam jangka waktu lama” adalah jangka waktu
paling singkat 6 (enam) bulan dan/atau bersifat permanen (Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas).
Penyandang Disabilitas fisik adalah terganggunya fungsi gerak, antara
lain amputasi, lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP),
akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil.
Penyandang Disabilitas intelektual adalah terganggunya fungsi pikir
karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, antara lain lambat belajar,
disabilitas grahita dan down syndrom.
Penyandang Disabilitas mental adalah terganggunya fungsi pikir, emosi,
dan perilaku, antara lain:
a) Psikososial di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, dan
gangguan kepribadian; dan
b) Disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan
interaksi sosial di antaranya autis dan hiperaktif.
Penyandang Disabilitas sensorik adalah terganggunya salah satu fungsi
dari panca indera, antara lain disabilitas netra, disabilitas rungu, dan/atau
disabilitas wicara.
Penyandang Disabilitas ganda atau multi adalah Penyandang Disabilitas
yang mempunyai dua atau lebih ragam disabilitas, antara lain disabilitas
runguwicara dan disabilitas netra-tuli.
a) Tuna netra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama
sekali (buta total) sehingga mereka yang masih memiliki sisa
penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya
untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan
cahaya normal dan dari jarak yang normal meskipun dibantu oleh
kaca mata (kurang awas/low vision).

64 Konsep dan Definisi Podes 2021


b) Tuna rungu adalah penderita kerusakan alat dan organ
pendengaran yang menyebabkan kehilangan kemampuan
menerima atau menangkap bunyi atau suara.
c) Tuna wicara adalah penderita kerusakan atau kehilangan
kemampuan berbahasa, mengucapkan kata-kata, ketepatan dan
kecepatan berbicara serta produksi suara.
d) Tuna rungu wicara adalah penderita ketidakmampuan dalam
memproduksi suara dan berbahasa yang disebabkan karena
kerusakan alat dan organ pendengaran sehingga anak tidak
mengenal cara mempergunakan organ bicara dan tidak mengenal
konsep bahasa.
e) Tuna daksa (disabilitas
tubuh)/kelumpuhan/kelainan/ketidaklengkapan anggota gerak
adalah penderita kelainan pada tulang, otot, atau sendi anggota gerak
dan tubuh, serta kelumpuhan/ketidaklengkapan anggota gerak/tulang
sehingga menimbulkan gangguan gerak.
Penjelasan : Lumpuh stroke tidak termasuk tuna daksa.
f) Tuna grahita (keterbelakangan mental) adalah penderita kelainan/
keterbelakangan mental/jiwa sehingga tidak mampu melakukan
aktivitas yang umum dilakukan orang lain seusianya, misal idiot.
g) Tuna laras adalah penderita hambatan/gangguan dalam
mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Seseorang eks sakit jiwa
termasuk ke dalam kategori tunalaras jika masih sering/kadang-kadang
kambuh/mengalami gangguan dalam mengendalikan emosi dan kontrol
sosial (atau yang masih harus minum obat). Jika orang eks sakit jiwa
tersebut sudah sembuh total (tidak pernah kambuh lagi), maka dia tidak
termasuk penyandang cacat tunalaras.
h) Tuna eks sakit kusta adalah penderita kecacatan yang disebabkan oleh
penyakit kusta/lepra yang secara medis sudah dinyatakan sembuh.
i) Tuna ganda (fisik-mental) adalah orang yang menderita cacat mental
(tuna grahita atau tunalaras) dan cacat fisik (buta, tuli, bisu, bisu-tuli
atau cacat tubuh).
Rincian 806: Jumlah orang yang dipasung di desa/kelurahan
Menurut kementerian kesehatan, pemasungan penderita gangguan jiwa
adalah tindakan masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa (biasanya yang

Konsep dan Definisi Podes 2021 65


berat) dengan cara dikurung, dirantai kakinya, dimasukan kedalam balok
kayu, dan lain-lain sehingga kebebasannya menjadi hilang.
Rincian 807a: Keberadaan ruang publik terbuka yang peruntukkan
utamanya sebagai tempat bagi warga/kelurahan untuk bersantai/bermain
tanpa perlu membayar
Ruang publik terbuka yang dimaksud adalah ruang/lahan umum yang
kegunaan utamanya sebagai tempat warga/masyarakat untuk bersantai/
bermain tanpa perlu membayar. Ruang publik terbuka dapat berupa lapangan
terbuka/alun-alun, taman, tempat bermain, dsb.
Rincian 807b: Keberadaan Ruang terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka
Non Hijau (RTNH) jika ada ruang publik terbuka
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam
(Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang). RTH
publik contohnya taman, pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan,
sungai serta pantai.
Ruang Terbuka Non Hijau adalah ruang terbuka di bagian wilayah
perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori RTH, berupa lahan yang
diperkeras maupun yang berupa badan air (Permen PU no.
12/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Non Hijau di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan). Contohnya
lapangan olahraga, tempat bermain, koridor, dsb.
Rincian 808: Kebiasaan dan keterlibatan warga dalam kegiatan gotong
royong di desa/kelurahan
Gotong royong dapat diartikan sebagai suatu sikap ataupun kegiatan
yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong
menolong dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah dengan sukarela
tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong ini telah melekat pada diri
masyarakat perdesaan dan merupakan kebiasaan turun temurun dari nenek
moyang.
Dalam Podes ini, rincian dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Kebiasaan dan keterlibatan warga dalam gotong royong untuk
kepentingan umum/ komunitas seperti kerja bakti, siskamling, pesta
rakyat, dll.

66 Konsep dan Definisi Podes 2021


2. Kebiasaan dan keterlibatan warga dalam gotong royong untuk membantu
warga yang sedang mengalami musibah seperti kematian, kesakitan,
kecelakaan, dll.
Rincian 809: Jumlah jenis-jenis lembaga kemasyarakatan yang ada di
desa/kelurahan

Rincian ini ditanyakan dengan maksud untuk mengetahui banyaknya


lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada dan masih aktif.
Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra Kepala Desa/Lurah dalam memberdayakan masyarakat.
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
Desa/Kelurahan (TP PKK) adalah lembaga kemasyarakatan sebagai mitra
kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi
sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, dan penggerak pada
masing-masing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK.
Karang Taruna adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan wadah
pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat
sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial, yang
secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.
Lembaga Adat adalah lembaga kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk
maupun yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang di dalam sejarah
masyarakat atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan
wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam hukum adat tersebut,
serta berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus, dan menyelesaikan
berbagai permasalahan kehidupan yang mengacu dan berkaitan dengan adat
istiadat serta hukum adat yang berlaku.
Kelompok tani (poktan) adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi lingkungan
sosial, ekonomi, dan sumberdaya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
Lembaga Pengelolaan Air, contohnya adalah Perkumpulan Petani Pemakai Air
(P3A).
Kelompok masyarakat (pokmas) adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
yang dibentuk dengan tujuan sebagai wadah aspirasi, pikiran, dan tujuan

Konsep dan Definisi Podes 2021 67


bersama untuk memudahkan diseminasi informasi atau melibatkan sejumlah
masyarakat di desa.

9. BLOK IX. OLAHRAGA DAN HIBURAN


Rincian 901: Fasilitas/lapangan dan kelompok kegiatan olahraga

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui ketersediaan


fasilitas/lapangan dan kelompok kegiatan olahraga. Dimulai dari sepak bola,
bola voli, bulu tangkis, bola basket, tenis lapangan, tenis meja, futsal,
renang, bela diri (pencak silat, karate, dll), bilyard, pusat kebugaran
(senam, fitnes, aerobik, dll) dan lainnya. Lapangan olahraga adalah
tempat lapang untuk kegiatan olahraga yang ada di desa/kelurahan baik
yang sesuai dengan persyaratan olahraga yang bersangkutan maupun tidak.
Penjelasan:
a. Keberadaan lapangan olahraga yang dimaksudkan bukan hanya yang
dimiliki oleh desa/kelurahan, melainkan juga lapangan yang dimiliki
swasta atau pribadi, baik yang difungsikan secara komersial maupun
tidak komersial dan masyarakat umum dapat mengaksesnya.
b. Bila ada satu lapangan yang diperuntukkan lebih dari satu jenis kegiatan
olahraga, misal untuk bulu tangkis dan voli maka dianggap memiliki
dua jenis lapangan yaitu lapangan bulu tangkis dan voli.
c. Ukuran lapangan yang sesuai dengan persyaratan sebagai berikut :
1) Lapangan sepak bola adalah lapangan yang diperuntukkan bagi
prasarana cabang olahraga sepak bola dengan ukuran 110 m x 70
m.
2) Lapangan bola voli adalah prasarana olahraga yang
diperuntukkan bagi permainan bola voli dengan ukuran lapangan
yang umum adalah 18 m x 9 m dengan lantai terbuat dari
tanah/beton. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net
putri 2,24 meter.
3) Lapangan bulu tangkis adalah prasarana olahraga yang
diperuntukkan bagi permainan bulu tangkis dengan ukuran
lapangan 14,40 m x 6,10 m dengan lantai terbuat dari
tanah/beton/papan kayu.
4) Lapangan bola basket adalah prasarana olahraga yang
diperuntukkan bagi permainan bola basket dengan ukuran
lapangan 28 m x 15 m dengan lantai terbuat dari beton.
5) Lapangan tenis lapangan adalah prasarana olahraga yang
diperuntukkan bagi olahraga tenis lapangan dengan ukuran

68 Konsep dan Definisi Podes 2021


lapangan 23,77 m x 10,97 m dengan lantai terbuat dari
rumput/gravel/beton.
6) Tenis Meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja
sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan
bola kecil dan permainannya menggunakan pemukul atau yang
disebut bet. Meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 274 cm, lebar 152,5 cm, dan tinggi 76 cm.
7) Lapangan futsal adalah lapangan yang diperuntukkan bagi
prasarana cabang olahraga sepak bola di dalam ruangan. Aturan
main sama seperti bermain sepak bola biasa. Hanya saja ada
sedikit modifikasi pada beberapa hal, misalnya: setiap tim memiliki
lima pemain dan dipimpin oleh seorang wasit, bila bola keluar
lapangan, bola tidak dilempar melainkan ditendang, dll. Luas
lapangannya yaitu panjangnya 25-43 meter dan lebarnya 15-25
meter.
8) Kolam renang adalah prasarana olahraga dengan ukuran kolam
50 m x 25 m atau 25 m x 15 m, baik digunakan untuk kegiatan
renang, polo air, dll.
9) Olahraga bela diri mencakup pencak silat, karate, capoera,
taekwondo, martial art, dan lain-lain.
10) Bilyard atau biasa disebut dengan permainan bola sodok.
Permainan ini menggunakan meja dan juga tongkat bilyard agar
bolanya dapat masuk ke dalam lubang. Pada olahraga ini, peserta
diharapkan dapat mengarahkan bola sasaran masuk kedalam salah
satu lubang dari 6 lubang yang ada dipinggir meja bilyard. Meja
bilyard memiliki ukuran panjang dua kali dari lebarnya.
Pengukuran meja dalam satu kaki (foot), yaitu 9 kaki, 8 kaki, dan
7 kaki. Untuk bagian permukaan berbentuk empat persegi panjang
dengan rasio 2:1.
11) Fitness, aerobik, dll adalah tempat khusus berolahraga ataupun
melakukan aktivitas fisik. Sebuah fitness centre yang biasanya
menyajikan banyak fasilitas dengan konsep one stop sport dan
entertainment menjadi kunci utamanya. Dengan konsep ini,
diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan olahraga
tetap tinggi dan tentunya dengan harapan lain, seperti
sportainment dimana orang dapat melakukan olahraga yang
biasanya berujung pada kebosanan dengan sangat menyenangkan
sebagai penanggulangan atas tingginya tingkat stres, dan yang
terakhir adalah mengubah anggapan masyarakat bahwa olahraga
tidaklah pagi hari, sore, malam bahkan setiap saatpun bisa.
Ketegangan, tekanan, dan kesibukan yang disebabkan oleh
rutinitas yang ada membuat energi kita terkuras, diharapkan

Konsep dan Definisi Podes 2021 69


dengan adanya sarana olahraga seperti ini, energi yang tadinya
terkuras dapat di-recharge kembali.
Catatan: Yang dicatat adalah tempat fitness yang menggunakan
bangunan tetap, untuk masuk biasanya berbayar, dan minimal
tersedia fasilitas untuk melakukan latihan beban (barbell,
dumbell, dll) dan kardio (treadmill, sepeda statis, aerobik, dll).
Jika di desa/kelurahan tersebut terdapat kelompok aerobik/yoga
tapi pelaksanaan aerobik/yoga tersebut dilakukan di lapangan
bulu tangkis atau lainnya, maka dianggap di desa/kelurahan
tersebut tidak memiliki fasilitas pusat kebugaran tetapi terdapat
kelompok kegiatan pusat kebugaran.
Penjelasan: Ukuran lapangan diatas merupakan ukuran
standard. Apabila ada yang tidak sesuai dengan ukuran
standard tetapi diperuntukkan sebagai lapangan olahraga
maka dianggap ada fasilitas lapangan olahraga di
desa/kelurahan tersebut.
Kelompok kegiatan olahraga mengacu pada kelompok kegiatan yang
dibentuk oleh warga desa dan anggotanya adalah warga desa/kelurahan
setempat maupun warga di luar desa/kelurahan, tanpa memperhatikan
apakah kegiatan olahraga tersebut dilakukan di desa/kelurahan maupun di
tempat lain.
Rincian 902: Keberadaan pub/diskotek/tempat karaoke

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan pub/


diskotek/ tempat karaoke yang masih berfungsi.
Pub/diskotek/tempat karaoke adalah tempat/gedung yang
digunakan secara permanen untuk pub/diskotek/karaoke. Tidak
termasuk peralatan karaoke yang disewakan.

10. BLOK X. ANGKUTAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMASI


Angkutan adalah suatu kegiatan usaha menyediakan jasa angkutan
penumpang dan/atau barang/ternak dari suatu tempat ke tempat lsain
dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor, baik
melalui darat, air, maupun udara.
Komunikasi adalah proses penyampaian lambang-lambang yang
mengandung arti antara satu orang dengan orang lain. Komunikasi
meliputi kegiatan telekomunikasi serta kegiatan pos dan giro.
Telekomunikasi adalah hubungan komunikasi jarak jauh melalui
pemancaran, pengiriman, atau penerimaan segala jenis tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara atau berita melalui kawat, radio, secara visual, atau

70 Konsep dan Definisi Podes 2021


sistem elektronik. Contoh: telepon, telegraf, telex, dan sejenisnya.
Pos dan giro adalah pelayanan lalu-lintas surat pos, uang, barang, dan
pelayanan jasa lainnya.
Rincian 1001a: Lalu lintas dari atau ke desa/kelurahan

Rincian ini diisi sarana transportasi yang paling sering dilalui warga dari
atau ke desa/ kelurahan lain.
Rincian 1001b1-b2: Jenis prasarana transportasi darat dari atau ke
desa/kelurahan

Rincian ini diisi jika rincian 1001a diisi darat atau darat dan air. Jenis
permukaan jalan terdiri dari: aspal/beton, diperkeras (dengan kerikil, batu),
tanah, air, dan lainnya (termasuk jalan terbuat dari kayu/papan yang
biasanya digunakan di daerah rawa, termasuk jalan setapak, jalan di hutan,
dan sejenisnya). Petugas harus memilih salah satu jenis permukaan jalan.
Apabila jenis permukaan jalan selain Aspal/beton atau diperkeras atau tanah
maka petugas harus memilih lainnya dan harus mengisi jenisnya
Rincian 1001c.1: Keberadaan angkutan umum

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan angkutan umum


yang melewati desa/kelurahan.
Angkutan umum adalah moda transportasi darat untuk masyarakat umum.
Trayek angkutan adalah lintasan/rute/jalur angkutan umum untuk
pelayanan jasa angkutan orang atau orang dan barang yang mempunyai asal,
tujuan, dan lintasan perjalanan yang tetap. Tidak termasuk yang hanya
mengangkut barang saja.
Penjelasan: Kendaraan umum dengan trayek tetap, tetapi operasionalnya
dapat di luar jalur trayek (sesuai permintaan penumpang), maka
termasuk trayek tetap.
Rincian 1001c.2-c.3: Operasional dan jam operasi angkutan umum yang
utama

Angkutan umum yang utama merupakan angkutan umum yang


biasa/paling banyak digunakan oleh warga desa/kelurahan. Jika untuk
mencapai lokasi yang ditentukan harus berganti-ganti angkutan umum, maka
yang dipilih sebagai angkutan umum yang utama adalah angkutan umum
yang paling panjang jarak tempuhnya.
Siang dan malam hari, jika angkutan umum beroperasi mulai pagi sampai
malam.

Konsep dan Definisi Podes 2021 71


Hanya siang hari, jika angkutan umum beroperasi mulai matahari terbit
sampai matahari terbenam.
Catatan: Jika desa/kelurahan dilewati oleh lebih dari satu angkutan umum,
maka tanyakan operasional dan jam operasi angkutan umum
utamanya.
Rincian 1002: Sarana Transportasi dari Kantor Kepala Desa/Lurah ke
Kantor Camat atau Kantor Bupati/Walikota

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui wilayah-wilayah yang


terpencil melalui informasi angkutan umum yang biasa digunakan oleh warga
serta jarak, waktu tempuh, dan biayanya. Yang dimaksud di sini adalah
angkutan untuk penumpang.

Kolom (2) : Sarana transportasi yang biasa digunakan

Kolom ini digunakan untuk mengetahui seluruh sarana transportasi


yang biasa digunakan oleh sebagian besar penduduk dari kantor kepala
desa/lurah ke kantor camat/bupati/walikota.
Contoh : Sebagian besar penduduk Desa Umbul Sari harus menggunakan
sepeda motor (kendaraan pribadi) terlebih dahulu untuk mencapai
dermaga, kemudian dilanjutkan dengan angkutan umum perahu
motor untuk menuju pulau tempat kantor bupati berada. Setelah
sampai ke pulau tersebut, dilanjutkan dengan menggunakan
angkutan umum bus hingga sampai kantor bupati. Jika jawaban
narasumber seperti contoh tersebut, maka jawaban untuk R1002
kolom (2) yang dipilih adalah A dan B (angkutan umum dan
kendaraan pribadi).
Penegasan:
a. Kendaraan pribadi dalam rincian ini adalah jenis angkutan yang
menggunakan kendaraan bermotor milik pribadi. Kendaraan bermotor
adalah kendaraan yang menggunakan mesin/motor dan
membutuhkan bahan bakar untuk menjalankannya, seperti sepeda
motor, mobil, dan lain-lain.
b. Kendaraan pribadi yang bukan kendaraan bermotor termasuk dalam
kode C, misalnya sepeda, kuda, dan lain-lain.
c. Jika warga menggunakan lebih dari satu alternatif moda transportasi,
maka pilih angkutan yang paling banyak digunakan oleh warga.

72 Konsep dan Definisi Podes 2021


d. Jika hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki maka lingkari kode
C dan lanjutkan ke kolom (5) pada baris yang sama, dan pada kolom
(7) isikan 0.

Kolom (3): Jenis angkutan umum

Kolom ini digunakan untuk menangkap informasi terkait jenis angkutan


umum apa saja yang digunakan oleh sebagian besar penduduk sebagai
sarana transportasi dari kantor kepala desa/lurah ke kantor
camat/bupati/walikota.
Jenis angkutan umum:
a. Ojek sepeda motor adalah alat angkut yang menggunakan sepeda motor
untuk mengangkut orang.
b. Kendaraan bermotor roda 3 atau lebih adalah alat angkut beroda 3 atau
lebih untuk mengangkut penumpang/barang yang menggunakan tenaga
penggerak dari mesin/ motor.
c. Perahu yang dimaksud terdiri atas perahu bermotor dan tidak bermotor.
 Perahu motor/kapal motor adalah kapal yang menggunakan motor
sebagai tenaga penggerak, motor ini dipasang secara permanen di
dalamnya.
 Perahu tidak bermotor adalah perahu yang tidak menggunakan tenaga
penggerak dari mesin/motor melainkan menggunakan layar atau dayung.
d. Pesawat terbang cukup jelas
e. Lainnya adalah alat angkutan umum yang selain disebutkan di atas,
misalnya becak, delman, pedati, dokar, dll.

Kolom (4): Angkutan umum yang utama

Angkutan umum yang utama dalam kolom ini maksudnya adalah


angkutan umum (di antara angkutan umum yang biasa digunakan oleh
sebagian besar penduduk) yang paling panjang jarak tempuhnya. Jika jarak
tempuhnya sama panjang, maka dipilih yang durasi waktu tempuhnya paling
panjang.

Kolom (5) : Jarak tempuh

Jarak tempuh adalah jarak yang sering dilalui warga. Kolom ini merujuk
pada jawaban kolom (2).

Konsep dan Definisi Podes 2021 73


Penjelasan :
1. Jika responden tidak tahu pasti jarak tempuh, maka isikan kolom (5)
dengan hasil perkiraan.
2. Jika jarak tempuhnya kurang dari 1 km, maka isikan angka ’001’.

Kolom (6) : Waktu tempuh yang dicatat

Waktu tempuh yang dicatat adalah rata-rata waktu tempuh dengan


kendaraan yang biasanya digunakan oleh warga. Kolom ini merujuk pada
jawaban kolom (2).
Penjelasan : Jika untuk mencapai tempat tersebut memang harus
menggunakan berbagai mode transportasi, maka rata-rata waktu
tempuhnya dijumlah-kan dari seluruh waktu tempuh transportasi
tersebut.
Contoh : Untuk mencapai kantor bupati, penduduk harus menggunakan
kapal sekitar 1 jam. Setelah turun dari kapal kemudian dilanjutkan
menggunakan bus selama 1 jam, maka rata-rata waktu tempuhnya
adalah 2 jam.

Kolom (7) : Biaya transportasi

Biaya transportasi adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk sekali


jalan. Bila rute yang digunakan pulang dan pergi berbeda maka yang
digunakan adalah biaya rata-rata. Kolom ini merujuk pada jawaban kolom
(2).

Rincian 1003a: Jumlah keluarga yang berlangganan telepon kabel

Keluarga yang berlangganan telepon kabel adalah keluarga yang


berlangganan sambungan telepon dengan sistem jaringan operasionalnya
menggunakan kabel sambungan telepon rumah, baik sebagai alat komunikasi
maupun alat akses internet.

Rincian 1003b: Keberadaan warga yang menggunakan telepon


seluler/handphone

Telepon genggam atau telepon seluler (ponsel) atau handphone (HP) adalah
perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke
mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telepon menggunakan kabel (nirkabel wireless). Telepon seluler yang dimaksud
tidak termasuk mobile phone satellite.

74 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 1004: Keberadaan internet untuk warnet, game online, dan
fasilitas lainnya

Rincian pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui keberadaan warnet


(termasuk game online) di desa/kelurahan yang masih aktif/berfungsi. Warnet
yang dicatat di sini adalah usaha penyewaan jasa internet seperti: usaha sewa
komputer dengan jaringan internet termasuk yang digunakan sebagai game
online.

Rincian 1005a: Jumlah Menara Base Transceiver Station (BTS)

BTS adalah alat yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima


(transceiver) sinyal komunikasi seluler. BTS ditandai adanya menara/tower
yang dilengkapi antena sebagai perangkat transceiver. Masyarakat umum
sering menyebutnya sebagai tower telepon seluler/handphone.

Ada dua jenis antena BTS yang sering kita jumpai di tower seluler yaitu:
1. Antena parabola (Microwave)
Antena ini disebut juga dengan antena
parabola. Antena parabola ini memiliki radiasi
gelombang elektromagnetik yang menyempit
sehingga dapat menjangkau jarak yang jauh.
Sehingga antena parabola ini dipakai untuk
menghubungkan antar tower seolah-olah kabel
tak terlihat.

2. Antena yang berbentuk persegi panjang


(sektoral)
Antena ini disebut antena sektoral.
Karakteristik antena ini memiliki radiasi yang
lebih lebar yang berguna untuk menangkap
sinyal dari handphone di sekitar tower. Antena
jenis ini yang dipakai oleh perangkat yang
disebut sebagai BTS (2G), NodeB (3G), maupun eNodeB (LTE).
Penegasan : Di desa/kelurahan yang terdapat BTS terpasang pada gedung
tinggi dianggap bahwa di desa/kelurahan tersebut ada menara
BTS. Jumlah menara BTS yang dihitung adalah jumlah gedung
yang terpasang/terdapat BTS.

Konsep dan Definisi Podes 2021 75


Rincian 1005b: Jumlah operator layanan komunikasi telepon seluler/
handphone yang menjangkau di desa/kelurahan

Operator layanan komunikasi telepon seluler/handphone adalah


operator yang mengusahakan jaringan layanan komunikasi telepon
seluler/handphone. Operator seluler ditandai adanya sinyal yang digunakan
dalam telepon seluler. Masyarakat umum sering menyebutnya sebagai sinyal
telepon seluler/handphone. Jika di desa/kelurahan terdapat beberapa
operator seluler yang digunakan oleh masyarakat, maka isikan jumlah
operator layanan komunikasi. Contoh operator seluler adalah Indosat Ooredoo
(IM3, Matrix, Mentari), Telkomsel (Kartu As, Kartu Halo, Simpati, Kartu
Facebook, Telkomsel LOOP, by.U), XL axiata (XL, axis), Smart Telecom
(Smartfren), dan (three).

Rincian 1005c: Sinyal telepon seluler/handphone di sebagian besar


wilayah desa/ kelurahan

Sinyal telepon seluler adalah besaran elektromagnetik yang berubah dalam


ruang dan waktu dengan membawa informasi yang memberikan konfirmasi
bahwa layanan telepon seluler sudah tersedia.
Sinyal sangat kuat (1) adalah jika ada salah satu operator telepon seluler yang
sinyalnya selalu penuh dan tampak pada layar handphone.
Sinyal kuat (2) adalah jika ada salah satu operator telepon seluler yang
sinyalnya hampir penuh atau tidak penuh dan tampak pada layar handphone.
Sinyal lemah (3) adalah jika semua operator telepon seluler sinyalnya kadang
terlihat tetapi adakalanya tidak dan tampak pada layar handphone.
Tidak ada sinyal (4) adalah jika sinyal semua operator telepon seluler tidak
tampak pada layar handphone.

Rincian 1005d: Sinyal internet telepon seluler/handphone di sebagian


besar wilayah di desa/kelurahan

Sinyal internet telepon seluler merupakan jaringan sistem data paket


internet dengan kecepatan transfer data tertentu. Paket data disini biasanya
digunakan dalam melakukan akses internet. Protokol transfer data ini
mengalami beberapa perubahan mulai dari yang kecepatannya rendah sampai
tinggi yaitu GPRS, Edge, HSPA, 3G, kemudian 4G.
Sinyal 4G atau generasi ke 4 dari GPRS juga disebut LTE (Long Term Evolution)
yang memiliki kecepatan hingga 100 Mbps.
Sinyal 3G merupakan turunan dari 2G atau GPRS. 3G sendiri adalah 3GPRS

76 Konsep dan Definisi Podes 2021


atau GPRS versi 3. Yang membedakan adalah protokol transfer data yang
menggunakan UMTT (United Mobile Telecommunication Technology). Kecepatan
datanya dimulai dari 384 Kbps sampai 2 Mbps. Termasuk di sini adalah
jaringan EVDO (Evolution-Data Optimized).

Rincian 1006: Fasilitas komputer/PC/laptop dan fasilitas internet di


kantor kepala desa/lurah

Komputer/PC/laptop yang masih berfungsi di kantor desa/lurah.


Komputer/PC/ laptop yang dimaksud di sini adalah yang dimiliki oleh
desa/kelurahan dan masih berfungsi. Yang dimaksud masih berfungsi adalah
minimal masih dapat dipergunakan untuk mengetik.
Kantor kepala desa/lurah dikategorikan mempunyai fasilitas internet jika
di kantor kepala desa/lurah tersedia fasilitas akses internet melalui instalasi
khusus internet terdiri dari jaringan telepon, modem, wifi, dsb.

Rincian 1007: Kantor pos/pos pembantu/rumah pos, layanan pos keliling,


dan perusahaan/agen jasa ekspedisi

Pos merupakan bagian dari sistem pos yaitu sebuah metode yang
digunakan untuk mengirimkan informasi atau suatu objek, di mana untuk
dokumen tertulis biasanya dikirimkan dengan amplop tertutup atau berupa
paket untuk benda-benda yang lain, pengirimannya mampu menjangkau
seluruh wilayah di dunia.

Rincian 1007a: Kantor pos/pos pembantu/rumah pos

Kantor pos adalah pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan/atau surat


elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan keagenan pos untuk kepentingan umum.
Kantor Pos Pembantu adalah unit usaha PT Pos Indonesia (Persero) di
luar kota yang mempertanggungjawabkan penerimaan dan pengeluaran
serta kepengurusan eksploitasinya kepada Kantor Pos dan Giro.
Rumah pos berfungsi sama seperti kantor pos dan kantor pos pembantu,
bedanya rumah pos biasanya terletak di daerah terpencil.
Beroperasi adalah jika fasilitas tersebut buka sesuai hari dan jam layanan
yang telah ditentukan.
Jarang beroperasi adalah jika fasilitas tersebut jarang buka sesuai hari dan
jam layanan yang telah ditentukan.
Tidak beroperasi adalah jika di desa ada sarana tersebut tetapi tidak pernah
buka.

Konsep dan Definisi Podes 2021 77


Rincian 1007b: Pelayanan pos keliling

Pos keliling adalah pelayanan pos (menjual, mengirim, dan menerima


benda pos) keliling dengan menggunakan mobil atau sarana angkutan yang
berfungsi sama seperti kantor pos atau kantor pos pembantu.

Rincian 1007c: Perusahaan/agen jasa ekspedisi (pengiriman barang/


dokumen) swasta

Jasa pengiriman paket/dokumen swasta adalah pelayanan pengiriman


paket maupun dokumen yang dikelola oleh pihak swasta, misalnya Tiki, JNE,
ESL, Wahana, dll.

Rincian 1008: Program/siaran televisi yang dapat diterima

Program TV adalah program yang dirancang/disusun oleh


stasiun/pemancar TV, baik stasiun TVRI, TV daerah, TV swasta, maupun TV
luar negeri. Program TV yang dimaksud di sini adalah program TV baik
menggunakan antena parabola/TV kabel maupun tidak.

Kolom (2) : keberadaan siaran televisi/radio:

a. TVRI merupakan stasiun program TV Nasional satu-satunya milik


pemerintah.
b. TVRI daerah pada umumnya memiliki program yang bersifat lokal pada
jam-jam tertentu dan programnya hanya dapat diterima pada provinsi
tersebut dan wilayah-wilayah sekitanya.
c. TV swasta adalah program/siaran televisi yang dirancang oleh stasiun/
pemancar televisi untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan
masyarakat. TV swasta mencakup TV swasta nasional dan TV lokal.
d. TV luar negeri adalah stasiun program TV dari luar negeri seperti CNN,
HBO, Fox, Discovery channel, Aljazeera channel, TV Malaysia, TV Brunai, dsb
e. RRI adalah stasiun radio milik pemerintah, RRI menyelenggarakan siaran
dengan 4 program yaitu Pro 1, Pro 2, Pro 3, dan Pro 4.
f. RRI daerah adalah stasiun radio milik pemerintah yang disiarkan baik di
provinsi maupun kabupaten/kota.
g. Radio swasta/komunitas adalah stasiun radio milik swasta atau komunitas
seperti Mustang FM, Sonora, Indika, radio kampus setempat, dsb.

78 Konsep dan Definisi Podes 2021


Kolom (3) : penggunaan parabola/TV kabel

Jika desa/kelurahan dapat menerima program/siaran televisi, maka


tanyakan apakah sebagian besar warga desa/kelurahan harus menggunakan
parabola/TV kabel untuk menerima siaran televisi tersebut.

11. BLOK XI. PENGGUNAAN LAHAN


Rincian 1101: Luas lahan menurut jenis penggunaan lahan

Secara umum, penggunaan lahan yang ada di desa/kelurahan dapat


dibagi menjadi: a) Lahan pertanian sawah, b) Lahan pertanian non sawah, dan
c) Lahan non pertanian.

Rincian 1101a: Lahan pertanian sawah

Lahan pertanian sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan


dibatasi oleh pematang atau saluran irigasi, yang biasanya ditanami padi
sawah, palawija, atau tanaman budidaya lainnya. Lahan pertanian sawah
terdiri dari lahan sawah irigasi dan nonirigasi.
1. Lahan sawah irigasi:
a. Lahan sawah irigasi teknis adalah lahan sawah yang mempunyai
jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah dari saluran
pembuang agar penyediaan dan pembagian air dalam lahan sawah
tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah.
Biasanya sawah irigasi teknis mempunyai jaringan irigasi yang
memiliki saluran primer dan sekunder serta bangunannya dikuasai
dan dipelihara oleh PU (Pekerjaan Umum). Ciri-ciri irigasi teknis : air
dapat diatur dan diukur sampai dengan saluran tersier serta
bangunannya permanen.
b. Lahan sawah irigasi setengah teknis adalah lahan sawah yang
memperoleh irigasi dari irigasi setengah teknis. Sama halnya dengan
pengairan teknis, namun dalam hal ini PU hanya mengusai bangunan
penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air,
sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai
oleh PU. Ciri-ciri irigasi setengah teknis : air dapat diatur seluruh
sistem, tetapi yang dapat diukur hanya sebagian (primer/sekunder).
Bangunan sebagian belum permanen (sekunder/tersier), sementara
primer sudah permanen.

Konsep dan Definisi Podes 2021 79


c. Lahan sawah irigasi sederhana adalah lahan sawah yang
memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang sebagian besar
jaringannya (bendungan) dibangun oleh PU. Ciri-ciri irigasi sederhana:
air dapat diatur, bangunan-bangunannya belum/tidak permanen
(mulai dari primer sampai tersier).
d. Lahan sawah irigasi desa/non PU adalah lahan sawah yang
memperoleh pengairan dari sistem pengairan yang dikelola sendiri oleh
masyarakat atau irigasi desa. Termasuk lahan sawah irigasi desa/non
PU adalah lahan sawah yang diairi dari air yang ditampung di parit.
2. Lahan sawah non irigasi terdiri dari:
a. Lahan sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang bergantung pada
air hujan.
b. Lahan sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya
tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air
laut.
c. Lahan sawah lebak adalah lahan sawah yang pengairannya berasal
dari reklamasi rawa lebak (bukan pasang surut).
d. Polder adalah lahan sawah yang terdapat di delta sungai yang
pengairannya dipengaruhi oleh air sungai tersebut.
e. Lahan sawah yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang
biasanya diusahakan tetapi untuk sementara tidak diusahakan lebih
dari 1 tahun kurang kurang dari 2 tahun.

Rincian 1101b: Lahan pertanian non sawah, terdiri dari:

1. Tegal/kebun adalah lahan bukan sawah (lahan kering) terpisah dari


halaman sekitar rumah yang ditanami tanaman semusim atau tahunan.
2. Ladang/huma adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang biasanya
ditanami tanaman musiman, penggunaan lahannya hanya satu atau dua
musim, kemudian ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi.
3. Perkebunan adalah lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri
seperti: karet, kelapa, kopi, teh, dan sebagainya.
4. Tambak adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang (galengan/saluran) untuk menahan/menyalurkan air payau
yang biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan bandeng,
udang, atau biota air lainnya. Letak tambak tidak jauh dari laut dan airnya
payau.

80 Konsep dan Definisi Podes 2021


5. Kolam/tebat/empang adalah lahan yang digunakan untuk
pemeliharaan/ pembenihan ikan dan biota air lainnya.
6. Padang rumput/penggembalaan adalah lahan yang khusus digunakan
untuk penggembalaan ternak. Lahan yang sementara tidak diusahakan (>1
tahun dan ≤2 tahun) tidak dianggap sebagai padang
rumput/penggembalaan meskipun ada hewan yang digembalakan disana.
7. Lahan bukan sawah yang sementara tidak diusahakan adalah lahan
bukan sawah yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (>1 tahun
dan ≤ dari 2 tahun) tidak diusahakan.

Rincian 1101.c: Lahan non pertanian

Lahan nonpertanian (bukan pertanian) antara lain lahan untuk: perumahan,


industri, perkantoran, pertokoan, jalan, prasarana umum, lapangan, dsb.
Penjelasan:
a. Lahan pertanian yang tidak diusahakan kurang dari 2 tahun, tetap
termasuk lahan pertanian.
b. Jumlah luas isian pada Rincian 1101 (1101.a + 1101.b + 1101.c) harus
sama dengan luas Rincian 304.

12. BLOK XII. EKONOMI

Rincian 1201: Industri mikro dan kecil (memiliki tenaga kerja kurang dari
20 pekerja) di desa/kelurahan menurut jenis produk

Pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah


industri mikro dan kecil (memiliki tenaga kerja kurang dari 20 pekerja)
menurut jenis produknya.
Industri mikro adalah industri yang jumlah pekerjanya paling banyak 4 orang,
termasuk pengusaha.
Industri kecil adalah industri yang jumlah pekerjanya paling sedikit 5 orang
dan paling banyak 19 orang, termasuk pengusaha.
Penjelasan: Banyaknya industri mikro dan kecil berdasarkan pengelolanya,
yaitu pihak yang menanggung risiko. Untuk maklun, bila hanya
diupah tenaganya saja maka tidak termasuk industri.
Industri mikro dan kecil (memiliki tenaga kerja kurang dari 20 pekerja)
menurut jenis produk:
a. Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (tas, sepatu, sandal, ikat

Konsep dan Definisi Podes 2021 81


pinggang, dll).
b. Industri furnitur dari kayu, rotan/bambu, plastik logam, (meja, kursi,
tempat tidur, lemari, dll).
c. Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (teralis, pagar,
sabit, pisau, parang, gunting, sendok, golok, dll).
d. Industri tekstil (kain ulos, kain songket, kain tenun, dan percetakan batik,
dll).
e. Industri Industri pakaian jadi (konveksi, pakaian, kemeja, rok, celana,
mukena bordir)
f. Industri barang galian bukan logam/industri gerabah/keramik/batu bata
(genteng, batu bata, porselin, tegel, keramik, kaca patri, cangkir, guci, dll).
g. Industri kayu, barang dari kayu, barang anyaman dari bambu, rotan dan
sejenisnya (reng kayu, papan, anyaman tas dan tikar kusen, dll)
h. Industri makanan (pengolahan dan pengawetan daging, ikan, buah,
sayuran, minyak dan lemak, susu, dll
i. Industri minuman (minuman kemasan, air mineral, air isi ulang, sopi dll)
j. Industri pengolahan tembakau (industri rokok, pengeringan dan
perajangan tembakau).
k. Industri kertas dan barang dari kertas (kantong kertas, post card, kardus,
sak semen)
l. Industri percetakan dan reproduksi media rekaman (buku, brosur, kartu
nama, kalender, spanduk, dll)
m. Industri alat angkutan lainnya (perahu, klotok, rakit, kursi roda, dll)
n. Industri kerajinan dan lainnya (kerajinan tangan, mainan anak-anak batu
akik, perhiasan emas/imitasi,)
o. Reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (las keliling, reparasi
dinamo, reparasi mesin penggiling padi, dll)
p. Industri lainnya adalah industri selain yang telah disebutkan sebelumnya.

Rincian 1202 : Jumlah sentra industri, lingkungan industri kecil, dan


perkampungan industri kecil

Rincina ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai


keberadaan fasilitas perekonomian di desa/kelurahan.

82 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 1202a: Jumlah lokasi sentra industri di desa/kelurahan

Sentra Industri adalah lokasi pemusatan kegiatan industri sejenis yang


menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku sejenis, dan atau
mengerjakan proses industri yang sama yang dilengkapi sarana dan prasarana
penunjang yang dirancang berbasis pada pengembangan potensi sumber daya
daerah, serta dikelola oleh suatu pengurus profesional. Termasuk yang sudah
dianggap oleh penduduk desa tersebut sebagai sentra industri.

Rincian 1202b: Jumlah Lingkungan Industri Kecil (LIK) di desa/kelurahan

Lingkungan Industri Kecil adalah suatu daerah tertentu yang berada di


dalam atau di luar zona industri yang memiliki jaringan prasarana bagi
sejumlah unit produksi, memiliki pelayanan bersama atau common service
fasilities (CSF) dan fasilitas pelayanan dan pembinaan industri kecil.

Rincian 1202c: Jumlah Perkampungan Industri Kecil (PIK) di desa/


kelurahan
Perkampungan Industri Kecil adalah suatu kompleks bangunan yang
terdiri atas gabungan antara tempat tinggal dengan tempat produksi para
pengusaha industri kecil dan dilengkapi dengan sarana atau fasilitas yang
mendukung kelanjutan perusahaan industri kecil (Departemen Perindustrian,
1982).

Rincian 1203: Produk unggulan di desa/kelurahan


Tujuan pertanyaan ini untuk mengetahui keberadaan produk (barang)
unggulan yang dihasilkan oleh desa/kelurahan.

Rincian 1203a: Keberadaan produk barang unggulan/utama desa/


kelurahan
Produk (barang) unggulan yang dimaksud adalah komoditas atau barang
dagangan yang diproduksi dalam jumlah besar dan menjadi ciri khas
desa/kelurahan, bentuknya dapat berupa hasil bumi maupun kerajinan
setempat. Jika di desa terdapat beberapa produk unggulan, maka pilih produk
yang dihasilkan dalam jumlah terbesar.

Rincian 1203b: Produk barang unggulan/utama desa/kelurahan


Contoh :
1. Salak pondoh di Desa Bangun Kerto, Kecamatan Turi (Yogyakarta).
2. Kerajinan sepatu dan tas di Tajur, Bogor.

Konsep dan Definisi Podes 2021 83


Rincian 1203c: Produk unggulan/utama desa/kelurahan ada yang
diekspor ke negara lain
Contoh : Budidaya ikan kerapu yang diekspor ke Jepang.

Rincian 1204: Pangkalan/agen/penjual minyak tanah dan LPG

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan


pangkalan/agen/penjual keliling/ warung/toko yang menjual minyak tanah
dan LPG di wilayah desa/kurahan. Hal ini untuk mengetahui akses
masyarakat desa/kelurahan dalam mendapatkan bahan bakar memasak
(minyak tanah/LPG).

Rincian 1205: Sarana lembaga keuangan yang beroperasi di desa/


kelurahan

Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam proses
pembayaran. Usaha dari bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan serta
menyalurkan kredit. Bank umum mencakup bank umum pemerintah maupun
swasta.
a) Bank umum pemerintah meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Pembangunan Daerah (BPD),
Bank Tabungan Negara (BTN), dan Teras BRI.
b) Bank umum swasta, meliputi Bank Permata, Bank Syariah Mandiri,
Bank Cimb Niaga, Bank BRI Syariah, Bank Central Asia (BCA), Bank
Mutiara, Rabo Bank, Bank Sinarmas, dsb.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lain yang disamakan
dengan itu, manyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang
membutuhkan. BPR dapat menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat BI
(SBI), deposito berjangka, atau tabungan pada bank lain.

Rincian 1206a: Koperasi di desa/kelurahan

Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu organisasi ekonomi yang bersifat
sosial merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi
masyarakat perdesaan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu
sendiri.
Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat (Kopinkra) merupakan
koperasi yang beranggotakan industri-industri kecil dan kerajinan rakyat yang
ada di wilayah desa/kelurahan.

84 Konsep dan Definisi Podes 2021


Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman.
Koperasi lainnya, seperti koperasi serbaguna dan koperasi konsumsi.

Penjelasan:

1. Koperasi yang dicakup pada rincian ini adalah koperasi yang sudah
berbadan hukum.
2. Koperasi dihitung berdasarkan nama koperasinya, bukan berdasarkan
kegiatan/ pelayanannya.

Rincian 1206b: Keberadaan toko/kios yang menjual sarana produksi


pertanian

Toko/kios penjual sarana produksi pertanian adalah tempat penjualan


pupuk, bibit, pestisida, cangkul, dan lain-lain untuk keperluan tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang dibedakan menurut
kepemilikan (KUD dan BUM Desa). Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa, Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut
BUMDesa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

Rincian 1207: Sarana dan prasarana ekonomi

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui jumlah sarana dan prasana


ekonomi yang terdapat di desa/kelurahan.
Jumlah adalah banyaknya sarana dan prasarana ekonomi yang terdapat di
desa/ kelurahan. Untuk desa/kelurahan yang tidak memiliki sarana dan
prasarana ekonomi ditanyakan pertanyaan lanjutan terkait jarak dan
kemudahan untuk mencapai sarana dan prasarana ekonomi terdekat ke
desa/kelurahan lain.
Jarak adalah perkiraan jarak yang dihitung dari kantor kepala desa/lurah ke
sarana dan prasarana ekonomi terdekat dan dinyatakan dalam km.
Kemudahan untuk mencapai adalah kemudahan akses menuju sarana dan
prasarana ekonomi terdekat dengan memperhitungkan sarana atau alat
transportasi yang digunakan/ dipakai. Pilihan kategorinya adalah sangat
mudah, mudah, sulit, atau sangat sulit.

Konsep dan Definisi Podes 2021 85


Kelompok pertokoan adalah sejumlah toko yang terdiri dari minimal 10 toko
dan mengelompok dalam satu lokasi. Dalam satu kelompok pertokoan, jumlah
bangunan fisiknya dapat lebih dari satu.
Penjelasan: Tidak termasuk ke dalam kelompok pertokoan untuk sejumlah
toko yang ada di dalam mall dan pusat perbelanjaan lainnya.
Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang dan jasa.
Pasar dapat menggunakan bangunan yang bersifat permanen atau semi
permanen ataupun tanpa bangunan. Barang yang diperjualbelikan di dalam
pasar dapat terdiri dari banyak komoditas (campuran) ataupun secara khusus
suatu komoditas tertentu.
Penjelasan:

a. Banyaknya pasar yang dicatat mengacu pada lokasi dan kegiatan.


Jika dua atau lebih pasar yang bangunannya berada di lokasi yang
saling berdekatan maka dianggap terletak pada lokasi yang berbeda
jika pasar-pasar tersebut pengelolanya berbeda.

b. Jika pasar hanya aktif pada hari-hari tertentu saja tetap dicatat
sebagai pasar.
Pasar dengan bangunan permanen adalah pasar pada bangunan tetap yang
memiliki lantai, atap, dan dinding permanen.
Pasar dengan bangunan semi permanen adalah pasar pada bangunan tetap
yang memiliki lantai dan atap, tetapi tanpa dinding.
Penjelasan: Bangunan pada pasar tradisional yang mencakup bangunan
permanen dan semi permanen dikategorikan sebagai pasar
dengan bangunan permanen.
Contoh: Pasar Minggu memliki bangunan permanen 2 lantai tetapi di
sekelilingnya terdapat bangunan semi permanen untuk berjualan
ikan dan daging.
Pasar tanpa bangunan adalah pasar yang tidak berada dalam bangunan.
Contoh : pasar terapung, pasar subuh, dll.
Penjelasan: Pasar terapung biasanya meliputi sejumlah wilayah yang luas
bahkan sampai satu kabupaten. Oleh karena itu, penentuan
suatu desa/kelurahan dikatakan mempunyai pasar terapung jika
wilayahnya dilalui pasar terapung.
Minimarket/swalayan adalah sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai
jenis barang secara eceran, dan semua barang memiliki label harga, dengan

86 Konsep dan Definisi Podes 2021


luas bangunan kurang dari 400m2. Yang dicatat adalah minimarket yang
masih aktif.
Penjelasan: Luas yang dimaksud merujuk pada luas lantai yang terdapat
pelayanan (menjual barang).
Supermarket, atau dengan sebutan lain adalah tempat perdagangan dengan
sistem pelayanan mandiri, semua barang memiliki label harga, dan luas
minimal 400m2. Jika dalam 1 bangunan terdiri dari beberapa unit usaha
tersebut, maka tetap dihitung sebagai satu kesatuan saranan ekonomi.
Restoran adalah suatu jenis usaha yang mempergunakan seluruh bangunan
secara permanen untuk menyediakan jasa pangan yang pengolahan dan
penyajiannya secara langsung di tempat sesuai dengan keinginan para
pengguna jasa yang mempunyai ciri pembeli biasanya dikenakan pajak. Izin
restoran dan kualifikasinya diberikan oleh Ditjen Pariwisata/Kanwil Parpostel
setempat.
Rumah makan adalah jenis usaha yang menyediakan jasa pangan yang
pengolahan makanannya dapat dilakukan diluar rumah makan, yang
mempunyai ciri pembeli biasanya dikenakan pajak. Izin rumah makan
diberikan oleh Diparda (pada kabupaten/kota). Di wilayah yang terdapat Dinas
Pariwisata, biasanya pemberian izin ditangani oleh Direktorat
Perekonomian/Bagian Perekonomian Pemda setempat.
Warung/kedai makanan minuman adalah usaha yang menjual makanan
dan minuman siap saji yang dijual di bangunan yang tetap dan tidak
mempunyai surat izin usaha. Ciri utama dari warung/kedai makanan
minuman adalah pembeli biasanya tidak dikenakan pajak.
Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau
keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan
dan minuman serta jasa lainnya (seperti restoran, binatu, dll) bagi masyarakat
umum yang dikelola secara komersial dengan izin usaha sebagai hotel.
Penginapan (hostel/motel/losmen/wisma) adalah jenis akomodasi yang
memper-gunakan sebagian atau keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan
penginapan bagi umum, biasanya tanpa fasilitas pelayanan makan minum
yang dikelola secara komersial dengan izin usaha bukan hotel. Yang dicatat
mencakup hostel, motel, matel, bumi perkemahan, pondok wisata, losmen,
wisma, dan sejenisnya.
Toko/warung kelontong adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
usaha di bangunan tetap untuk menjual barang keperluan sehari-hari secara

Konsep dan Definisi Podes 2021 87


eceran, tidak mempunyai sistem pelayanan mandiri yang dikelola oleh satu
penjual.
Penjelasan :

1. Toko yang terdapat di dalam pasar, tidak dicatat sebagai toko.

2. Toko yang terdapat di kelompok pertokoan, dicatat sebagai toko.


Kolom (3) – (7) diisi jika sarana dan prasarana ekonomi yang dimaksud tidak
ada di desa/kelurahan (Kolom (2) berkode 0).
Kolom (3): Perkiraan jarak ke sarana dan prasarana ekonomi terdekat

Bila sarana dan prasarana ekonomi yang dimaksud tidak ada di


desa/kelurahan (Kolom (2) terisi 0), maka perlu ditanyakan kolom (3). Isikan
perkiraan jarak (dalam kilometer) dari kantor kepala desa/lurah ke sarana dan
prasarana ekonomi serupa terdekat pada kolom (3).
Kolom (4): Biaya transportasi

Jika tidak ada sarana dan prasarana ekonomi isikan apakah biaya
transportasi kurang dari Rp 500.000 untuk PP.
Kolom (5): Keberadaan transportasi umum

Jika tidak ada sarana dan prasarana ekonomi isikan apakah tersedia
transportasi umum atau tidak.
Kolom (6): Jika tidak ada transportasi umum apakah bisa ditempuh
dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam

Jika tidak ada sarana dan prasarana ekonomi dan tidak tersedia
transportasi umum isikan apakah bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang
dari 4 jam untuk PP.
Kolom (7): Kemudahan untuk mencapai sarana dan prasarana ekonomi

Isikan Kolom (7) dengan persepsi kepala desa/lurah atau perangkat


desa/kelurahan tentang kemudahan akses ke sarana dan prasarana ekonomi
serupa dengan memperhitungkan sarana atau alat transportasi yang
digunakan/dipakai.

Rincian 1208: Fasilitas kredit yang diterima penduduk/warga

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui fasilitas kredit yang diterima


penduduk/warga selama setahun terakhir.
Fasilitas perkreditan adalah fasilitas keuangan yang memungkinkan
seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk
dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Tidak

88 Konsep dan Definisi Podes 2021


termasuk pinjaman dari perorangan. Fasilitas kredit yang dicatat adalah kredit
yang diterima oleh penduduk dari lembaga perkreditan dan bukan kredit yang
berkaitan dengan pembangunan desa.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan
investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR
adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya
berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah memberikan penjaminan
terhadap risiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30% ditanggung
oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan
akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana yaitu
Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri (BSM),
(Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: KEP-
01/D.I.M.EKON/01/2010 tentang Standar Operasional dan Prosedur
Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat).
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) adalah salah satu program
Kementerian Pertanian berupa kredit investasi dan/atau modal kerja yang
diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan program pengembangan
tanaman baku dan bahan bakar nabati (Peraturan Menteri Keuangan Nomor
198 Tahun 2010). Dalam pelaksanaannya, ditunjuk 22 bank umum untuk
meyediakan, menyalurkan, dan menatausahakan KKP-E. Ke-22 Bank tersebut
adalah 8 bank umum: Bank BRI, Mandiri, BNI, Bukopin, CIMB Niaga,
Agroniaga, BCA, dan BII serta 14 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yaitu:
BPD Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa
Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan
Selatan, Papua, Riau, Nusa Tenggara Barat, dan Jambi.
Kredit Usaha Kecil (KUK) adalah kredit investasi atau modal kerja yang
diberikan kepada usaha kecil untuk membiayai usaha yang produktif.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah salah satu program pemerintah
yang ada pada Kementerian Sosial RI khususnya di Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang bertujuan untuk
memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal
usaha melalui program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) untuk
mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Konsep dan Definisi Podes 2021 89


Rincian 1209: Sarana penunjang ekonomi

Rincian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai


keberadaan sarana penunjang ekonomi yang tersedia di desa/kelurahan.
Sarana penunjang ekonomi mencakup Baitul Maal Wa Tamwil (BMT),
pegadaian, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), bengkel motor/mobil, salon
kecantikan, dan agen tiket/travel/biro perjalanan.
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang bersifat
informal yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil untuk menumbuh
kembangkan usaha mikro dan kecil. Contohnya BMT Insan Kamil yang ada di
Semarang.
Pegadaian adalah badan usaha yang secara resmi memiliki izin untuk
melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk
penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai. Menurut Undang-
undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh
seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang
bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seseorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang
mempunyai utang. Seseorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan
kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah
diserahkan untung melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah mesin elektronik yang dapat melayani
nasabah bank untuk melakukan berbagai kegiatan perbankan (mengambil
uang, transfer, mengecek rekening tabungan, dll) secara mandiri tanpa perlu
dilayani oleh petugas bank.
Bengkel mobil/motor adalah tempat yang menyediakan ruang dan peralatan
untuk melakukan konstruksi atau manufaktur dan memperbaiki mobil atau
motor.
Salon Kecantikan adalah bentuk usaha yang berhubungan dengan
perawatan kosmetika, wajah, dan rambut, baik untuk laki-laki maupun
perempuan. Variasi lain dari jenis usaha salon kecantikan adalah salon
rambut, dan salon tangan dan kuku (pedikur dan manikur).
Agen tiket/travel/biro perjalanan adalah kegiatan usaha yang bersifat
komersial yang mengatur dan menyediakan pelayanan bagi seseorang maupun
sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama
berwisata.

90 Konsep dan Definisi Podes 2021


Agen Bank adalah pihak yang bekerjasama dengan Bank penyelenggara Laku
Pandai yang menjadi kepanjangan tangan Bank untuk menyediakan layanan
perbankan kepada masyarakat dalam rangka keuangan inklusif sesuai yang
diperjanjikan. Agen melayani nasabah dan/atau calon nasabah sesuai dengan
cakupan layanan yang dicantumkan dalam perjanjian kerjasama. Agen hanya
dapat melayani nasabah dan/atau calon nasabah di sekitar wilayah tempat
kedudukan Agen yang mencakup desa atau setara dan/atau daerah lain di
sekitarnya.

Kolom (3) – (7) diisi jika sarana penunjang ekonomi yang dimaksud tidak ada
di desa/kelurahan (Kolom (2) berkode 0).
Kolom (3): Perkiraan jarak ke sarana penunjang ekonomi terdekat

Bila sarana penunjang ekonomi yang dimaksud tidak ada di


desa/kelurahan (Kolom (2) terisi 0), maka perlu ditanyakan kolom (3). Isikan
perkiraan jarak (dalam kilometer) dari kantor kepala desa/lurah ke sarana
penunjang ekonomi serupa terdekat pada kolom (3).
Kolom (4): Biaya transportasi

Jika tidak ada sarana penunjang ekonomi isikan apakah biaya


transportasi kurang dari Rp 500.000 untuk PP.
Kolom (5): Keberadaan transportasi umum

Jika tidak ada sarana penunjang ekonomi isikan apakah tersedia


transportasi umum atau tidak.
Kolom (6): Jika tidak ada transportasi umum apakah bisa ditempuh
dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam

Jika tidak ada sarana penunjang ekonomi dan tidak tersedia transportasi
umum isikan apakah bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari 4 jam
untuk PP.

Konsep dan Definisi Podes 2021 91


Kolom (7): Kemudahan untuk mencapai sarana penunjang ekonomi

Isikan Kolom (7) dengan persepsi kepala desa/lurah atau perangkat


desa/kelurahan tentang kemudahan akses ke sarana penunjang ekonomi
serupa dengan memperhitungkan sarana atau alat transportasi yang
digunakan/dipakai.

13. BLOK XIII. KEAMANAN

Rincian 1301: Kejadian perkelahian massal

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui konflik yang terjadi di


desa/kelurahan.

Rincian 1301.a: Kejadian perkelahian massal selama setahun terakhir

Jenis konflik disini adalah perkelahian massal antar warga, pelajar, suku,
atau lainnya di desa/kelurahan selama setahun terakhir yang disebabkan oleh
saling ejek, salah paham, kenakalan remaja, dendam lama, atau lainnya.
Perkelahian yang dicatat di sini adalah perkelahian yang terjadi di
desa/kelurahan ini walaupun pelaku dan korban tidak berasal dari
desa/kelurahan ini. Perkelahian massal yang dimaksud disini adalah
perkelahian yang melibatkan minimal dua orang setiap kelompoknya.
Jika ’ada’ perkelahian massal, maka harus diisi jumlah kejadiannya dan
keberadaan korban (baik yang meninggal maupun hanya luka-luka) dari
seluruh kejadian tersebut.

Rincian 1301.b kol (2) : Jumlah perkelahian massal yang terjadi

Rincian ini berusaha mengumpulkan jumlah kejadian massal, baik


perkelahian massal antar warga, pelajar, suku, atau lainnya.

Rincian 1301.b kol (3) – kol (4) : Keberadaan korban

Pada rincian ini, isikan keberadaan korban meninggal dan luka-luka


akibat perkelahian massal yang terjadi.

Rincian 1301.b kol (5): Penyebab perkelahian

Penyebab perkelahian massal, merupakan permasalahan yang memicu


terjadinya perkelahian massal. Penyebab perkelahian massal dibedakan dalam
7 kelompok, yaitu:
a. Harta: misalnya penyerobotan/sengketa lahan, penggusuran bangunan,
rebutan mata pencaharian.

92 Konsep dan Definisi Podes 2021


b. Kekuasaan: misalnya Pilkada/Pilkades, pemilihan ketua lingkungan,
pemilihan ketua suku, pemilihan tokoh masyarakat lain, dan
persengketaan batas wilayah.
c. Asmara: misalnya rebutan kekasih/pasangan.
d. Ideologi/kepercayaan: misalnya perbedaan paham politik atau
agama/kepercayaan.
e. Keramaian (olahraga, hiburan, dll)
f. Ketidakpuasan terhadap kebijakan atau pelayanan.
g. Lainnya, misalnya kenakalan remaja.

Penyebab perkelahian boleh lebih dari satu, jika:

1. Perkelahian massal terjadi karena lebih dari satu penyebab.


2. Perkelahian massal terjadi lebih dari satu kali dengan penyebab yang
berbeda.
Lingkari kode penyebab perkelahian yang sesuai.

Contoh: Di desa/kelurahan terjadi 2 kali perkelahian antar kelompok


masyarakat, yaitu pada Bulan Agustus 2020 dan September 2020.
Perkelahian antar kelompok masyarakat yang terjadi pada Bulan
Agustus 2020 tersebut disebabkan karena bersenggolan ketika
menonton konser musik. Sementara, perkelahian yang terjadi pada
Bulan September 2020 disebabkan karena asmara. Maka, isian untuk
rincian ini adalah ‘Keramaian dan asmara’.

Rincian 1302 : Upaya penyelesaian perkelahian massal

Rincian ini diisi mengacu pada jenis perkelahian massal yang sering
terjadi (R1301b kolom (2) yang isiannya paling banyak). Tanyakan apakah
sudah diselesaikan/didamaikan atau belum. Kemudian isiikan semua upaya
penyelesaian perkelahian massal yang terlibat dalam usaha mendamaikan
perkelahian massal tersebut, baik perkelahian massal yang dapat didamaikan
maupun tidak. Pilihan jawaban dikelompokkan menjadi :
Aparat keamanan meliputi aparat kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP), Satuan Pengamanan (Satpam), dan sebagainya.
Aparat pemerintah meliputi aparatur pemerintah daerah, kecamatan, desa/
kelurahan, dan sebagianya.
Tokoh masyarakat adalah seseorang yang memiliki pengaruh atau wibawa di
lingkungannya. Contoh: Ketua RT/RW, Ketua Adat, pengurus ormas, dll.
Tokoh agama adalah orang yang memiliki karisma dalam agama dan menjadi
panutan orang-orang sekitar. Contoh: Ulama/Ustadz, Pendeta, dll.
Konsep dan Definisi Podes 2021 93
Isian dari rincian ini merupakan kombinasi, isikan jumlah kode pilihan ke
dalam kotak.
Penegasan: Jika seluruh perkelahian massal yang terjadi selesai/damai
dengan sendirinya (maksudnya tidak ada pihak ketiga yang
menyelesaikan/ mendamaikan), maka rincian R1302b diisikan
“Tidak ada”.
Upaya penyelesaian perkelahian massal boleh lebih dari satu, jika :

1. Perkelahian massal yang terjadi diupayakan selesai oleh beberapa pihak


2. Perkelahian massal terjadi lebih dari satu kali dengan upaya
penyelesaiannya dilakukan oleh pihak yang berbeda

Rincian 1303 : Tindak kejahatan yang terjadi di desa/kelurahan selama


setahun terakhir

Rincian ini berusaha mengumpulkan secara rinci terkait tindak kejahatan


yang terjadi di desa/kelurahan selama setahun terakhir.
Tindak kejahatan adalah segala tindakan yang disengaja atau tidak, telah
terjadi atau baru percobaan, yang dapat merugikan orang lain dalam hal
badan, jiwa, harta, benda, kehormatan, dan lainnya serta tindakan tersebut
dapat diancam hukuman penjara atau kurungan.

Jenis-jenis tindak kejahatan yang dibedakan menjadi:

1. Pencurian adalah pengambilan barang tanpa hak dengan maksud


memiliki tanpa disertai dengan kekerasan terhadap korban baik dengan
pengrusakan maupun tidak.

2. Pencurian dengan kekerasan (atau perampokan) adalah pencurian


barang tanpa hak yang didahului, disertai, diikuti dengan kekerasan
atau ancaman kekerasan terhadap korban dengan maksud akan
menyiapkan atau memudahkan pencurian itu.
3. Penipuan adalah perbuatan dengan maksud hendak menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hak, memakai nama palsu
atau keadaan palsu, akal tipu muslihat, perkataan bohong supaya
memberikan uang atau barang.
Penggelapan adalah perbuatan dengan sengaja memiliki secara
melawan hak atas suatu barang yang sekarang ini dikuasai pelaku,
barang tersebut sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh orang lain.
4. Penganiayaan adalah perbuatan menyakiti orang lain secara fisik yang
mengakibatkan korban menjadi sakit atau luka/cacat.

94 Konsep dan Definisi Podes 2021


5. Pembakaran adalah perbuatan dengan sengaja membakar sesuatu,
misalnya rumah, hutan, yang dapat mendatangkan bahaya bagi barang,
jiwa, atau badan.
6. Perkosaan/kejahatan terhadap kesusilaan adalah pemaksaan
terhadap korban untuk melakukan hubungan seksual dengan
kekerasan atau ancaman. Pelecehan seksual dan sejenisnya
dikelompokkan sebagai kejahatan terhadap kesusilaan.
7. Penyalahgunaan/peredaran narkoba adalah perbuatan
menyalahgunakan atau mengonsumsi narkoba untuk kesenangan.
8. Perjudian adalah perbuatan mempertaruhkan sejumlah uang atau
harta yang bersifat untung-untungan, artinya bila tidak menang, uang
atau barang taruhan hilang.
9. Pembunuhan adalah perbuatan menghilangkan nyawa orang lain baik
berencana maupun tidak. Dalam hal ini, pembunuhan dicatat di
desa/kelurahan tempat jenazah korban pembunuhan tersebut
ditemukan.
10. Perdagangan orang (trafficking) adalah upaya perekrutan,
pengangkutan, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang
dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk
paksaan lainnya, penculikan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan
kekuasaan atau posisi rentan ataupun memberi atau menerima bayaran
atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain, baik yang dilakukan di dalam negara
maupun antar negara untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan
orang tereksploitasi. Trafficking ditujukan pada lokasi kejadian trafficking
di wilayah desa/kelurahan ini, meskipun korban bukan berasal dari
warga/desa/ kelurahan ini.
11. Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Yang dicatat di sini adalah lokasi kantor yang dikorupsi, bukan tempat
tinggal orang yang melakukan korupsi. Korupsi yang dicatat adalah
korupsi yang telah diputus pengadilan.

Keberadaan tindak kejahatan menanyakan keberadaan kejadian tindak


kejahatan selama setahun terakhir.
Kecenderungan kejahatan dibanding setahun yang lalu
Rincian ini ditanyakan ketika terdapat tindakan kejahatan atau isian

Konsep dan Definisi Podes 2021 95


pertanyaan kejadian tindakan kejahatan menurut jenisnya terisi ‘Ada’.
Penilaian terhadap kecenderungan kejahatan didasarkan pada frekuensi
kejadian dan besarnya kerugian.

Rincian 1304 : Kegiatan warga untuk menjaga keamanan lingkungan


selama setahun terakhir

Rincian ini digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kegiatan atau
upaya-upaya swadaya warga desa/kelurahan untuk menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat. Beberapa kegiatan warga desa/kelurahan untuk
menjaga keamanan lingkungan selama setahun terakhir adalah:

a. Pembangunan/pemeliharaan pos keamanan lingkungan, pos keamanan


lingkungan adalah tempat penjaga keamanan ketertiban masyarakat
(Kamtibmas) di wilayah sekitar. Pos keamanan lingkungan yang tidak
digunakan, tidak dicatat.
b. Pembentukan/pengaturan regu keamanan adalah upaya menjaga
keamanan berupa membentuk, mengatur serta memfungsikan
hansip/linmas sebagai penjaga keamanan lingkungan.
c. Penambahan jumlah anggota hansip/linmas, cukup jelas.
d. Pelaporan tamu yang menginap lebih dari 24 jam ke aparat
lingkungan.
e. Pengaktifkan sistem keamanan lingkungan berasal dari inisiatif warga,
misalnya : mengatur kegiatan ronda malam, akses keluar masuk
lingkungan setempat (portal), dll.

Rincian 1305 : Jumlah anggota linmas/hansip

Rincian ini untuk mengetahui jumlah anggota linmas/hansip di desa/


kelurahan. Isikan jumlah anggota hansip/linmas yang ada di desa/kelurahan.

Rincian 1306 : Keberadaan, jumlah pos polisi dan kemudahan mencapai


pos polisi

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan, jumlah pos


polisi, dan bila tidak ada pos polisi di desa/kelurahan, berapa jarak terdekat
dari kantor desa ke pos polisi tersebut, serta kemudahan untuk mencapai
lokasi tersebut.

Rincian 1306a : Keberadaan pos polisi (termasuk kantor polisi).

Pos polisi adalah tempat polisi menjaga kamtibmas wilayah sekitar,


termasuk Polisi Sektor (Polres), Polisi Resort (Polres), dan Polisi Daerah (Polda).

96 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian ini ingin mengetahui keberadaan pos polisi (termasuk kantor polisi)
baik yang masih digunakan ataupun yang sudah tidak digunakan di
desa/kelurahan.

Rincian 1306b: Jumlah pos polisi (termasuk kantor polisi)

Rincian ini terisi apabila di desa ini memiliki pos polisi.

Rincian 1306c : Pos polisi terdekat

Jarak yang dimaksud adalah perkiraan jarak yang dihitung dari kantor
kepala desa/ lurah ke pos polisi terdekat. Sedangkan kemudahan untuk
mencapai pos polisi diisi berdasarkan persepsi narasumber atas akses menuju
pos polisi terdekat dengan memperhitungkan sarana atau alat transportasi
yang digunakan/dipakai.

Rincian 1307 : Jumlah korban bunuh diri dan pembunuhan yang terjadi
selama setahun terakhir

Isikan jumlah korban bunuh diri dan pembunuhan yang pernah terjadi di
wilayah desa/kelurahan ini selama setahun terakhir. Korban bunuh diri
mencakup juga upaya percobaan bunuh diri. Bunuh diri adalah perbuatan
dengan sengaja menghilangkan nyawa sendiri atas kemauan sendiri atau
karena bujukan, rayuan, dan hasutan, termasuk yang mencoba bunuh diri
tetapi tidak meninggal.

Rincian 1308 : Lokasi berkumpul/mangkal anak jalanan dan tempat


mangkal gelandangan/pengemis di desa/kelurahan

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan lokasi tempat


berkumpulnya/ mangkalnya anak jalanan serta tempat mangkal gelandangan
dan pengemis di desa/ kelurahan, walaupun bukan warga desa/kelurahan.

Rincian 1308a : Lokasi berkumpul/mangkal anak jalanan di desa/


kelurahan selain di rumah singgah
Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui ada tidaknya titik-titik lokasi
tempat berkumpulnya anak jalanan selain rumah singgah di desa/kelurahan.
Anak jalanan adalah anak yang berusia 5-18 tahun yang menghabiskan
sebagian besar waktunya di jalanan maupun tempat-tempat umum, seperti
pasar, mall, terminal bis, stasiun kereta api, taman kota (Kementrian Sosial RI).

Rincian 1308b : Keberadaan tempat mangkal gelandangan/ pengemis


Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui ada tidaknya tempat mangkal
gelandangan dan pengemis, misalnya : di bawah jembatan, emperan toko, dll.

Konsep dan Definisi Podes 2021 97


Rincian 1309 : Lokalisasi/lokasi/tempat mangkal Pekerja Seks Komersial
(PSK)

Lokalisasi/lokasi/tempat mangkal Pekerja Seks Komersial (PSK)


adalah tempat PSK menjajakan diri baik secara legal maupun ilegal yang
dikelola secara kelompok maupun individu.

14. BLOK XIV. KEUANGAN DAN ASET DESA

Rincian Blok XIV terisi jika Blok III R301 berstatus desa (kode 1) atau
UPT/SPT (kode 3) atau Nagari (kode 4).

Rincian 1401a : Keberadaan Sistem Informasi Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 86,


desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desa yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota. Sistem Informasi
Desa meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta
sumber daya manusia. Sistem informasi desa meliputi data desa, data
pembangunan desa, kawasan perdesaan, serta informasi lain yang berkaitan
dengan pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan. Sistem
Informasi Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses oleh
masyarakat desa dan semua pemangku kepentingan.

Rincian 1401b : Waktu terakhir Sistem Informasi Desa diperbaharui

Isikan bulan dan tahun terakhir Sistem Informasi Desa diperbaharui.

Rincian 1401c : Penggunaan Sistem Keuangan Desa

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah


desa/kelurahan tersebut telah menggunakan aplikasi Sistem Keuangan Desa.
Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) merupakan aplikasi yang
dikembangkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa.
Dengan proses penginputan sekali sesuai dengan transaksi yang ada,
dapat menghasilkan output berupa dokumen penatausahaan dan laporan-
laporan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, antara lain:
a. Dokumen Penatausahaan:
1. Bukti Penerimaan;
2. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
3. Surat Setoran Pajak (SSP);

98 Konsep dan Definisi Podes 2021


4. Dan dokumen-dokumen lainnya.
b. Laporan-laporan:
1. Laporan Penganggaran (Perdes APB Desa, RAB, APB Desa per sumber
dana);
2. Laporan Penatausahaan (Buku Kas Umum, Buku Bank, Buku Pajak,
Buku Pembantu, dan Register).

Rincian 1402 : Kepemilikan Badan Usaha dan Aset Desa

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui badan usaha


dan aset yang dimiliki desa.
Penegasan:Jika di desa/kelurahan ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
tetapi belum beroperasi, maka di desa/kelurahan tersebut tetap
dianggap ada BUMDes.
Aset desa dapat berupa:

a. Tanah kas desa/ulayat. Menurut Perturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4


Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa. Tanah Desa
adalah barang milik desa berupa tanah bengkok, kuburan, dan titisara.
b. Tambatan perahu
c. Pasar desa, misalnya: pasar hewan, pelelangan ikan, dan pelelangan hasil
pertanian.
d. Bangunan milik desa, misalnya: kantor kepala desa, balai desa, dll.
e. Hutan milik desa
f. Mata air milik desa
g. Tempat wisata/pemandian umum
h. Aset lainnya milik desa, yaitu aset desa yang dapat diperoleh dari:

1) Kekayaan desa yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
2) Kekayaan desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau yang
sejenis.
3) Kekayaan desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4) Hasil kerja sama desa.

Konsep dan Definisi Podes 2021 99


5) Kekayaan desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah (tambatan
perahu, pemandian umum, lapangan bola, dll).

Rincian 1403 : RPJM dan peraturan desa

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan jumlah peraturan
desa/kepala desa.

Rincian 1403.a.1 – a.2 : Keberadaan dan periode RPJM desa

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya


perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan
mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota, yang dilihat dari
keberadaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) di desa ini.
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 79,
perencanaan pembangunan desa disusun secara berjangka meliputi:
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun; dan
b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja
Pemerintah Desa merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Rincian 1403b.: Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun 2021

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan


rencana kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun 2021.

Rincian 1403c.: Peraturan desa tahun 2020

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan


peraturan desa di desa. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa Pasal 1, Peraturan Desa adalah peraturan perundang –
undangan yang ditetapkan oleh kepala desa setelah dibahas dan disepakati
bersama Badan Permusyawaratan Desa. Peraturan Desa diundangkan
dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh sekretaris desa.
Penjelasan:Peraturan Desa yang dimaksud dalam rincian ini hanya Peraturan
Desa yang masih/mulai berlaku pada tahun 2020.

Rincian 1403d: Jumlah peraturan kepala desa tahun 2020

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan


Peraturan Kepala Desa di desa. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 43

100 Konsep dan Definisi Podes 2021


Tahun 2014 Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa Pasal 86, Peraturan Kepala Desa merupakan peraturan
pelaksanaan Peraturan Desa Peraturan Kepala Desa ditandatangani oleh
kepala desa. Peraturan Kepala Desa diundangkan oleh sekretaris desa dalam
lembaran desa dan berita desa. Peraturan Kepala Desa wajib disebarluaskan
oleh Pemerintah Desa.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


Pasal 69, Jenis peraturan di desa terdiri atas Peraturan Desa,
Peraturan Bersama Kepala Desa, dan Peraturan Kepala Desa.

Peraturan Desa meliputi seluruh materi muatan dalam rangka


penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, dan
pemberdayaan masyarakat, serta penjabaran lebih lanjut dari ketentuan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Peraturan Kepala
Desa atau yang disebut dengan nama lain mempunyai fungsi sebagai
peraturan pelaksana dari peraturan desa ataupun pelaksana dari
peraturan yang lebih tinggi.

Rincian 1404a-b : Kerja sama antar desa dan kerja sama desa dengan
pihak ketiga

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan


kerja sama yang dilakukan antar desa pada tahun 2020. Selain itu juga
ditanyakan kerja sama yang dilakukan desa dengan pihak ketiga pada tahun
2020.
Contoh: Kerjasama dengan TNI/Polri.

Rincian 1405 : Keberadaan pendamping lokal desa

Rincian pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan


pendamping desa yang ada di desa/kelurahan. Menurut Peraturan pemerintah
RI Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pendampingan masyarakat desa secara
teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/ kota dan
dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan
masyarakat desa, dan/atau pihak ketiga. Kader pemberdayaan masyarakat
desa berasal dari unsur masyarakat yang dipilih oleh desa untuk
menumbuhkan dan mengembangkan serta menggerakkan prakarsa,
partisipasi, dan swadaya gotong royong. Sementara, tenaga pendamping
profesional harus memiliki sertifikasi kompetensi dan kualifikasi

Konsep dan Definisi Podes 2021 101


pendampingan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan/atau teknik.
Pendamping desa bertugas mendampingi desa dalam menyelenggarakan
pemerintah desa, kerja sama desa, pengembangan BUM Desa, dan
pembangunan yang berskala lokal desa.

Rincian 1406 : Keberadaan Kader Pembangunan Manusia (KPM)

Kader Pembangunan Manusia (KPM) adalah warga masyarakat


desa yang dipilih melalui musyawarah desa untuk bekerja membantu
pemerintah desa dalam memfasilitasi masyarakat desa dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pembangunan
sumberdaya manusia di desa.
1. KPM aktif diindikasikan bahwa KPM tersebut melakukan pendataan di
Desa sesuai yang ditugaskan oleh aparat Desa
2. KPM tidak aktif diindikasikan bahwa KPM tersebut tidak melakukan
pendataan di Desa sesuai yang ditugaskan oleh aparat Desa
3. Tidak ada KPM berarti:
 KPM memang tidak ditunjuk,
 KPM berhenti dan tidak ada pengganti, atau
 Desa tidak tahu apa itu KPM
Catatan : Jika menanyakan Kader Pembangunan Desa disebut dengan
lengkap, tidak disebut dengan singkatan KPM agar perangkat
desa/kelurahan mengerti.

15. BLOK XV. PERLINDUNGAN SOSIAL DAN STUNTING


Blok XV ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait perlindungan
sosial dan stunting.
Rincian 1501: Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 (ditanyakan untuk desa
yang status pemerintahannya selain kelurahan)

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai


penggunaan Dana Desa tahun 2020.

Rincian 1501a-b: BLT Dana Desa


 Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa) adalah bantuan
uang kepada keluarga miskin di desa yang bersumber dari Dana Desa
untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19.
 Penerima BLT Dana Desa adalah keluarga miskin atau tidak mampu di
desa yang belum mendapatkan program bantuan dari Pemerintah Pusat

102 Konsep dan Definisi Podes 2021


dan/atau Pemerintah Daerah.
 Adapun penyaluran BLT Dana Desa dilakukan dalam kurun waktu 6
bulan. Pada tiga bulan pertama, keluarga menerima Rp600.000 setiap
bulan untuk setiap keluarga miskin yang memenuhi kriteria dan pada 3
bulan selanjutnya keluarga menerima Rp300.000 setiap bulan.
 Awal mula penyaluran dapat berbeda antar desa.
 Keluarga yang menerima dapat berbeda antar penyaluran. Ini dikarenakan
dana yang dimiliki Desa tidak cukup, sehingga terjadi “penggiliran”
bantuan (di penyaluran pertama, 200 keluarga mendapatkan bantuan, di
penyaluran kedua, 200 keluarga yang berbeda mendapatkan bantuan.
 Saat menghitung jumlah keluarga yang menerima bantuan, pastikan
bahwa tidak ada duplikasi atau double counting. Jika 300 keluarga yang
sama menerima bantuan selama tiga bulan pertama, maka penerima
bantuan sebanyak 300 keluarga. Jika 300 keluarga menerima bantuan
selama dua bulan pertama, lalu di bulan ketiga terdapat 400 keluarga
penerima bantuan dimana 200 keluarga merupakan keluarga baru yang
menerima bantuan dan 200 keluarga merupakan keluarga lama, maka
dalam kurun waktu tiga bulan tersebut, penerima bantuan sebanyak 500
keluarga (300 keluarga lama + 200 keluarga baru).
 Nilai bantuan yang dimaksud dalam pertanyaan adalah nilai bantuan pada
satu penyaluran per keluarga.
 Penyalur BLT Desa kepada penduduk miskin di desa adalah Kepala Desa
dan aparat desa, serta dibantu pengawasannya oleh aparat pemda
setempat.
 BLT Desa dianggarkan dalam APBDesa setinggi-tingginya sebesar 35% dari
Dana Desa yang diterima Desa yang bersangkutan. Namun, dalam hal
besaran Dana Desa untuk BLT Desa tidak mencukupi, kepala desa dapat
menggunakan Dana Desa melebihi batasan 35% setelah mendapatkan
persetujuan dari bupati/wali kota
Rincian 1501c: Padat Karya Tunai
 Padat karya tunai merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa
khususnya yang miskin dan marginal yang bersifat produktif dengan
mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi
lokal untuk memberikan tambahan upah/ pendapatan, meningkatkan
daya beli, mengurangi kemiskinan, dan sekaligus mendukung penurunan
angka stunting.

Konsep dan Definisi Podes 2021 103


 Dengan skema Padat Karya Tunai dalam pelaksanaan Dana Desa
diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dengan
memberikan honorarium (upah) langsung tunai kepada tenaga kerja yang
terlibat, baik secara harian maupun mingguan, sehingga dapat
memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
dan kesejahteraan masyarakat.

Rincian 1502: Paket layanan terkait stunting di desa tahun 2020


Untuk memastikan proses pendataan terkait program stunting,
diperlukan informasi aparatur desa terkait dengan Kesehatan dan Pendidikan.
Data dan informasi terkait dengan Stunting seharusnya dilaporkan oleh para
Pegiat Desa (Bidan Desa, Kader Posyandu, Kader BKB, Guru PAUD, dan kader
lainnya di Desa/Kelurahan) kepada Pemerintah Desa/Kelurahan secara
berkala.
Adapun jenis paket layanan terkait stunting secara lebih rinci yaitu
sebagai berikut:

1. Kegiatan Posyandu.

Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang


memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang
dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan
untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat,
yang menyelenggarakan system pelayanan pemenuhan kebutuhan
dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik telah dapat
memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut
meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta
pelayanan kesehatan ibu dan anak (Departemen Kesehatan, 1999).
Lima kegiatan posyandu antara lain :
1. Kesehatan ibu anak,
2. Keluarga berencana,
3. Imunisasi,
4. Peningkatan gizi,
5. Penanggulangan diare;
PMT Penyuluhan.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian


makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan
bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan
memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta
mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.

104 Konsep dan Definisi Podes 2021


Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. Memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh
balita. PMT Penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan
kepada balita yang disediakan oleh kader posyandu. Tujuan PMT
Penyuluhan adalah sebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua
balita tentang makanan kudapan (snack) yang baik diberikan untuk
balita, sebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi
balita, dan sebagai sarana untuk menggerakkan peran serta
masayarakat dalam mendukung kesinambungan penyelenggaraan
posyandu.

2. Kelas Ibu Hamil

Kelas Ibu Hamil adalah Kegiatan bagi ibu hamil, berdiskusi & tukar
pengalaman utk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas & perawatan bayi
baru lahir melalui praktek dengan menggunakan Buku KIA yg
difasilitasi petugas Kesehatan.

3. Kelas Ibu Balita

Kelas Ibu Balita adalah Kegiatan bagi ibu yg mempunyai anak usia 0-
5 tahun berdiskusi dan tukar pengalaman utk meningkatkan
pengetahuan & keterampilan tentang pemenuhan pelayanan
kesehatan, gizi dan stimulasi tumbuh kembang anak dengan
menggunakan Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang difasilitasi
petugas Kesehatan.

4. PMT Ibu Hamil KEK/RESTI dari kelurga miskin

Salah satu kebijakan dan upaya yang ditempuh pemerintah untuk


mengatasi masalah kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil
Kurang Energi Kronis (KEK), dilakukan dengan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Pemulihan. Pemberian PMT Pemulihan
dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan
utama sehari-hari pada sasaran. Bahan makanan tambahan ini
merupakan produk berbasis bahan makanan lokal dengan menu
khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Makanan
Tambahan Pemulihan bumil KEK adalah makanan bergizi yang
diperuntukkan bagi ibu hamil sebagai makanan tambahan untuk

Konsep dan Definisi Podes 2021 105


pemulihan gizi. Makanan tambahan ibu hamil sasaran diutamakan
berupa sumber protein hewani maupun nabati (misalnya
ikan/telur/daging/ayam, kacang-kacangan dan hasil olahannya
seperti tempe dan tahu ) serta sumber vitamin dan mineral yang
terutama berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan setempat.
Makanan tambahan diberikan sekali sehari selama 90 hari berturut-
turut. Ibu hamil yang berisiko KEK adalah ibu hamil yang
mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) < 23,5 cm.

5. Akses air minum aman

Terdiri dari banyak variasi kegiatan yang menjamin akses air minum
aman bagi warga desa seperti pembuatan sumur bor/gali, perpipaan
air, pembuatan bak penampungan air bersih, dll.

6. Akses jamban sehat

Terdiri dari serangkaian kegiatan yang memastikan adanya tempat


mandi – cuci – kakus (MCK) untuk buang air besar (BAB) yang
tertutup, dengan ketersediaan air bersih yang memadai, dan
dilengkapi dengan penampunngan limbah keluarga yang baik,
termasuk adanya tempat penampungan kotoran (septic-tank).

7. Jaminan Kesehatan untuk ibu hamil dari keluarga miskin

Jaminan kesehatan yang diberikan untuk ibu hamil dari keluarga


miskin yang belum tercakup dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS).

8. Jaminan Kesehatan untuk anak baduta dari keluarga miskin

Jaminan kesehatan yang diberikan untuk anak baduta dari keluarga


miskin yang belum tercakup dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS).

9. Akta kelahiran untuk bayi dari keluarga miskin

Dukungan biaya pengurusan akta lahir bagi bayi yang berasal dari
keluarga miskin.

10. Kelas pengasuhan

Kelas pengasuhan merupakan pendidikan yang berkaitang dengan


cara atau teknik pengasuhan atau mengasuh anak saat mereka
tumbuh berkembang. Dalam kelas pengasuhan ini memiliki tujuan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam
melaksanakan perawatan dan pengasuhan anak-anak mereka, serta
meningkatkan kesadaran orang tua atau anggota keluarga lain

106 Konsep dan Definisi Podes 2021


sebagai pendidik yang pertama dan utama. Jenis kelas pengasuhan
PAUD ini mungkin bisa dilakukan dengan dibentuknya: Keterlibatan
orang tua dalam acara bersama atau disingkat dengan KODAB.
Kelompok pertemuan orang tua di singkat dengan KPO PAUD.
Keterlibatan orang tua di kelompok/kelas anak di singkat dengan
KOK. Kunjungan rumah. Hari konsul orang tua.

11. Pemanfaatan pekarangan keluarga dan tanah desa

Untuk ketahanan pangan keluarga melalui program 3 K: Kandang,


Kolam, Kebun.

16. BLOK XVI. KETERANGAN APARATUR PEMERINTAHAN


DESA/KELURAHAN

Rincian 1601: Pemerintahan desa/kelurahan

Rincian ini untuk mencatat keterangan pemerintah desa/kelurahan


yang menjabat pada desa/kelurahan yang dikunjungi petugas Podes, yang
meliputi Kepala Desa atau Lurah dan Sekretaris Desa atau Sekretaris
Kelurahan.
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
Perangkat desa terdiri atas sekretaris desa (yang memimpin sekretariat desa)
dan perangkat desa lainnya (terdiri atas sekretariat desa, pelaksana
kewilayahan, dan pelaksana teknis).
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84
Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa,
dijelaskan bahwa:
Kepala desa/lurah adalah pejabat pemerintah desa yang mempunyai
wewenang, tugas, dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga
desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Sekretaris desa/kelurahan berkedudukan sebagai unsur pimpinan
sekretariat desa/kelurahan. Sekretaris desa/kelurahan bertugas membantu
kepala desa/lurah dalam bidang administrasi pemerintahan. Sekretaris
mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi,

Konsep dan Definisi Podes 2021 107


b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat
desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan
rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan
pelayanan umum,
c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber pendapatan dan pengeluaran,
verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala
desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya,
d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data
dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi
program, serta penyusunan laporan.

Umur (Tahun)

Umur dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur


pada waktu ulang tahun terakhir. Penghitungan tahun didasarkan pada
kalender Masehi.
Contoh: jika umur kepala desa/lurah 45 tahun 11 bulan, diisi 45.
Jenis Kelamin
Cukup Jelas.

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan


Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah pendidikan yang telah
diselesaikan pelajarannya pada kelas atau tingkat terakhir sehingga ia
mendapat tanda tamat belajar/ijazah.
Misalnya, kuliah sampai tingkat 3 dari jenjang program S1, maka pilihlah
“SMU/sederajat".

Rincian 1602: Aparatur pemerintahan

Rincian ini untuk mencatat jumlah aparatur pemerintahan yang meliputi


sekretariat desa (bendahara, dll), pelaksana teknis (kaur/kasi, dll) dan
pelaksana kewilayahan (kadus, dll), dan pegawai desa lainnya (hansip,
dll).
Rincian 1602a: Sekretariat desa,
Sekretariat desa dipimpin oleh sekretaris desa dibantu oleh unsur staf
sekretariat yang bertugas membantu kepala desa dalam bidang administrasi
pemerintahan. Sekretariat desa paling banyak terdiri atas 3 (tiga) urusan yaitu
urusan tata usaha dan umum, urusan keuangan, dan urusan perencanaan,

108 Konsep dan Definisi Podes 2021


dan paling sedikit 2 (dua) urusan yaitu urusan umum dan perencanaan, dan
urusan keuangan. Masing-masing urusan dipimpin oleh kepala urusan.
Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat. Kepala urusan
bertugas membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan administrasi
pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan. Untuk melaksanakan
tugas kepala urusan mempunyai fungsi:
a Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti
melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat
desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan
umum.
b Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan
keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-
sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan
administrasi penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga
pemerintahan desa lainnya.
c Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikan urusan
perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja
desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan
monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

Rincian 1602b. Pelaksana teknis,

Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu kepala desa sebagai pelaksana


tugas operasional. Pelaksana teknis paling banyak terdiri atas 3 (tiga) seksi
yaitu seksi pemerintahan, seksi kesejahteraan dan seksi pelayanan, paling
sedikit 2 (dua) seksi yaitu seksi pemerintahan, serta seksi kesejahteraan dan
pelayanan. Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi. Untuk
melaksanakan tugas kepala seksi mempunyai fungsi:
a Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan manajemen
tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan
masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan
upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan
wilayah, serta pendataan dan pengelolaan Profil Desa.
b Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan
pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di

Konsep dan Definisi Podes 2021 109


bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
c Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan
motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,
meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya
masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

Penjelasan :
a. Pada kenyataannya, jabatan kaur/kasi di desa/kelurahan sangat beragam
(belum tentu sama dengan beberapa contoh di atas).
b. Jika di desa/kelurahan terdapat salah satu kaur/kasi (walaupun dengan
penamaan yang berbeda), maka tetap dicatat.

Rincian 1603a: Keberadaan Badan Permusyawaratan Desa/Lembaga


Musyawarah Kelurahan
Rincian ini ditanyakan untuk setiap desa/kelurahan, apakah sudah
terbentuk Badan Permusyawaratan Desa/Lembaga Musyawarah Kelurahan,
yang dapat menggambarkan semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh
BPD maka semakin maju desa tersebut.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Anggota
Badan Permusyawaratan Desa merupakan wakil dari penduduk desa
berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara
demokratis. (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa).
Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) adalah lembaga musyawarah pada
tingkat kelurahan yang bertujuan untuk membantu lurah sebagai mitra dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan untuk menampung aspirasi serta
meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Anggota LMK adalah
satu orang perwakilan tokoh masyarakat yang dipilih secara demokratis pada
tingkat RW (Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2010).
Penjelasan : Ada beberapa kelurahan yang tidak menggunakan istilah LMK
tetapi dengan istilah lain, contoh Lembaga Ketahanan
Musyawarah Kelurahan (LKMK) di NTT, Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) di Kalimantan Timur.
Untuk yang berstatus Nagari maka yang ada biasanya Bamus Nagari. Badan
Permusyawaratan Nagari yang selanjutnya disebut Bamus Nagari adalah
lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

110 Konsep dan Definisi Podes 2021


pemerintah nagari sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan nagari
(Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2007).

Rincian 1603c: Jumlah kegiatan musyawarah desa/kelurahan


Musyawarah desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. Hal yang bersifat strategis
tersebut meliputi: Penataan Desa; Perencanaan Desa; Kerja Sama Desa;
Rencana Investasi yang Masuk ke Desa; Pembentukan Badan Usaha Milik
Desa; Penambahan dan Pelepasan Aset Desa; dan Kejadian Luar Biasa
(Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa).
Kegiatan musyawarah yang dimaksudkan dalam kuesioner ini adalah
kegiatan musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD)/Lembaga
Musyawarah Kelurahan (LMK), Pemerintah Desa/Kelurahan, dan unsur
masyarakat desa/ kelurahan yang diselenggarakan oleh BPD/LMK untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis. Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) termasuk dalam rincian ini.

Konsep dan Definisi Podes 2021 111


MODUL PERTANIAN
17. BLOK XVII. POTENSI PERTANIAN

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai potensi


pertanian di desa selama setahun terakhir baik keberadaan keluarga pertanian
pada masing-masing subsektor, komoditi/produk usaha pertanian yang
menjadi potensi serta faktor pendukung dan kendala usaha pertanian selama
setahun terakhir.

Rincian 1701: Potensi tanaman pangan di desa selama setahun terakhir

Rincian 1701a. Keberadaan keluarga bertani tanaman pangan

Keluarga bertani tanaman pangan adalah keluarga yang minimal


salah satu anggota keluarganya mengusahakan tanaman pangan (padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, talas,
dll), baik mengusahakan tanaman sendiri atau bagi hasil.

Rincian 1701b. Persentase keluarga bertani tanaman pangan


Persentase keluarga bertani tanaman pangan adalah jumlah
keluarga yang bertani tanaman pangan dibagi jumlah keluarga pertanian
(R.401d) kemudian dikalikan 100%.
Penjelasan:
Petugas dapat menggunakan angka yang tersedia seperti dari aparat
desa maupun dari kelompok tani, ataupun menggunakan perkiraan
narasumber.

Rincian 1701c. Tiga jenis komoditi tanaman pangan yang


lahannya terluas
Potensi tanaman pangan adalah jenis-jenis tanaman pangan yang
lahannya terluas dan banyak diusahakan oleh keluarga di
desa/kelurahan ini. Isikan tiga jenis komoditi tanaman pangan yang
lahannya terluas di desa/kelurahan dan pada masing-masing komoditi
berikan kode komoditi yang sesuai. Kemudian Isikan kode yang sesuai
untuk persentase keluarga yang mengusahakannya.

Rincian 1702: Potensi hortikultura di desa selama setahun terakhir

Rincian 1702a. Keberadaan keluarga bertani hortikultura

Keluarga bertani hortikultura adalah keluarga yang minimal salah


satu anggota keluarganya mengusahakan tanaman hortikultura (buah-
buhan, sayuran, tanaman hias dan tanaman obat-obatan), baik

112 Konsep dan Definisi Podes 2021


mengusahakan tanaman sendiri atau bagi hasil, atas risiko sendiri
dimana sebagian atau seluruh hasil produksinya dijual.

Rincian 1702b. Persentase keluarga bertani hortikultura


Persentase keluarga bertani hortikultura adalah jumlah keluarga
yang bertani hortikultura dibagi jumlah keluarga pertanian (R.401d)
kemudian dikalikan 100%.

Rincian 1702c. Tiga jenis komoditi hortikultura yang lahannya


terluas
Potensi hortikultura adalah jenis-jenis tanaman hortikultura yang
lahannya terluas dan banyak diusahakan oleh keluarga di wilayah
desa/kelurahan ini. Isikan tiga jenis komoditi hortikultura yang
lahannya terluas di desa/kelurahan dan pada masing-masing komoditi
berikan kode. Kemudian Isikan kode yang sesuai untuk persentase
keluarga yang mengusahakannya. Cakupan komoditi hortikultura yang
dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Cakupan Komoditas Hortikultura yang dikumpulkan


No Kelompok Komoditas
Komoditas
1 Sayuran (26) Bawang Daun, Bawang Merah, Bawang
Putih, Kembang Kol, Kentang, Kubis,
Petsai/Sawi, Wortel, Bayam, Buncis, Cabai
Besar/ TW / Teropong, Cabai Keriting, Cabai
Rawit, Jamur Tiram, Jamur Merang, Jamur
Lainnya, Kacang Panjang, Kangkung,
Mentimun, Labu Siam, Paprika, Terung,
Tomat, Melinjo, Petai dan Jengkol
2 Buah (27) Alpukat, Anggur, Apel, Belimbing, Buah
Naga, Duku/Langsat/Kokosan, Durian,
Jambu Air, Jambu Biji, Jeruk Lemon, Jeruk
Pamelo, Jeruk Siam/Keprok, Lengkeng,
Mangga, Manggis, Nenas, Nangka/
Cempedak, Pepaya, Pisang, Rambutan, Salak,
Sawo, Sirsak, Sukun, Melon, Semangka, dan
Stroberi
3 Tanaman Jahe, Jeruk Nipis, Kapulaga, Kencur, Kunyit,
Biofarmaka (15) Laos/Lengkuas, Lempuyang, Lidah Buaya,
Mahkota Dewa, Mengkudu/Pace, Sambiloto,
Serai, Temuireng, Temukunci dan
Temulawak
4 Tanaman Hias Anggrek, Gerbera (Herbras), Krisan, Mawar,
(19) Sedap Malam, Aglaonema, Anthurium Bunga,
Bromelia, Bugenvil, Cordyline, Dracaena,

Konsep dan Definisi Podes 2021 113


Heliconia (Pisang-pisangan), Ixora (Soka),
Pakis, Palem, Phylodendron, Puring,
Sansevieria (Lidah Mertua) dan Melati

Konsep dan definisi hortikultura yang lebih lengkap dapat dilihat pada
Lampiran.
Rincian 1703: Potensi perkebunan di desa selama setahun terakhir

Rincian 1703a. Keberadaan keluarga bertani tanaman perkebunan

Keluarga bertani tanaman perkebunan adalah keluarga yang


minimal salah satu anggota keluarganya mengusahakan tanaman
perkebunan (karet, kelapa sawit, kakao, kopi, lada, tebu, dll), baik
mengusahakan tanaman sendiri atau bukan, atas risiko sendiri dimana
sebagian atau seluruh hasil produksinya dijual.

Rincian 1703b. Persentase keluarga bertani tanaman perkebunan


Cukup jelas.

Rincian 1703c. Tiga jenis komoditi perkebunan yang lahannya


terluas
Potensi perkebunan adalah jenis-jenis komoditi perkebunan yang
lahannya terluas dan banyak diusahakan oleh keluarga di wilayah
desa/kelurahan ini. Isikan tiga jenis komoditi perkebunan yang
lahannya terluas di desa/kelurahan, dan pada masing-masing komoditi
berikan kode komoditi yang dapat dilihat pada Daftar Kode Jenis
Komoditi di kuesioner. Kemudian isikan kode yang sesuai untuk
persentase keluarga yang mengusahakannya.

Rincian 1703d. Jika lahan terluasnya dari komoditi perkebunan


kelapa sawit, keberadaan peremajaan sawit rakyat (PSR)?

Rincian ini ditanyakan jika lahan terluasnya dari komoditi


perkebunan adalah kelapa sawit.

Rincian 1704: Potensi kehutanan di desa selama setahun terakhir

Rincian 1704a. Keberadaan keluarga bertani tanaman kehutanan

Keluarga bertani tanaman kehutanan adalah keluarga yang


minimal salah satu anggota keluarganya mengusahakan penanaman,
pemeliharaan, penanaman kembali/pemindahan tanaman kayu-kayuan,
pengumpulan hasil, penebangan kayu dan pembuatan arang serta hasil
hutan lainnya di hutan.

114 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 1704b. Persentase keluarga bertani tanaman kehutanan
Persentase keluarga bertani tanaman kehutanan adalah jumlah
keluarga yang bertani tanaman kehutanan dibagi jumlah keluarga
pertanian kemudian dikalikan 100%.
Penjelasan:
Petugas dapat menggunakan angka yang tersedia seperti dari aparat
desa maupun dari kelompok tani, ataupun menggunakan perkiraan
narasumber.

1704c-d. Tiga jenis komoditi hasil hutan kayu dan non kayu yang
lahannya terluas di desa
Potensi kehutanan adalah jenis komoditi hasil hutan (kayu dan
non kayu) yang lahannya terluas dan diusahakan oleh banyak keluarga
di desa/kelurahan ini. Isikan tiga jenis komoditi hasil hutan (kayu dan
nonkayu) yang yang lahannya terluas di desa/kelurahan, dan pada
masing-masing komoditi berikan kode komoditi yang dapat dilihat pada
Daftar Kode Jenis Komoditi di kuesioner. Kemudian Isikan kode yang
sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya.
Penghitungan persentase keluarga bertani tanaman kehutanan
untuk masing-masing komoditi adalah jumlah keluarga pertanian yang
mengusahakan masing-masing komoditi dibagi jumlah keluarga
pertanian yang mengusahakan tanaman kehutanan.

Rincian 1705: Potensi ternak/unggas di desa selama setahun terakhir.

Rincian 1705a. Keberadaan keluarga peternak/unggas

Keluarga peternak/unggas adalah keluarga yang minimal salah


satu anggota keluarganya melakukan pemeliharaan ternak tanpa
membedakan apakah ternak tersebut milik sendiri atau bukan, atas
risiko sendiri dimana sebagian atau seluruh hasil ternaknya dijual.

Rincian 1705b. Persentase keluarga peternak/unggas


Cukup jelas.

Rincian 1705c. Tiga jenis ternak/unggas yang paling banyak


dipelihara
Potensi ternak adalah jenis ternak yang paling banyak dipelihara
dan diusahakan oleh banyak keluarga di desa/kelurahan ini. Isikan
tiga jenis ternak yang paling banyak dipelihara di desa/kelurahan, dan
pada masing-masing komoditi berikan kode komoditi yang dapat dilihat

Konsep dan Definisi Podes 2021 115


pada Daftar Kode Jenis Komoditi di kuesioner. Kemudian isikan kode
yang sesuai untuk persentase keluarga yang mengusahakannya.

Rincian 1705d. Jumlah ternak yang dikuasai oleh seluruh rumah


tangga di desa/kelurahan

Ternak yang ditanyakan jumlahnya adalah sapi potong, sapi perah, dan
kerbau.

Rincian 1706: Potensi “perikanan tangkap” selama setahun terakhir

Rincian 1706a. Keberadaan keluarga nelayan perikanan tangkap

Keluarga nelayan perikanan tangkap adalah keluarga yang


minimal salah satu anggota keluarganya melakukan kegiatan
penangkapan ikan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual
untuk memperoleh pendapatan/keuntungan atas risiko usaha. Keluarga
nelayan secara fisik dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Aktif melaut
b. Tidak aktif melaut, namun ikut terlibat dalam usaha
penangkapan ikan dengan cara memberikan modal dalam operasi
penangkapan ikan di laut, yang biasa disebut juragan darat.

Rincian 1706b. Persentase keluarga nelayan perikanan tangkap


Cukup jelas.

Rincian 1706c. Lokasi penangkapan ikan yang ada di


desa/kelurahan

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan lokasi


penangkapan ikan yang ada di desa/kelurahan.

Rincian 1706d. Tiga jenis komoditi ikan yang paling banyak


ditangkap di desa/kelurahan
Komoditi ikan potensi perikanan tangkap di desa adalah jenis
ikan yang paling banyak ditangkap dan diusahakan oleh nelayan di
desa/kelurahan ini. Isikan tiga jenis komoditi ikan yang paling banyak
ditangkap di desa/kelurahan, dan pada masing-masing komoditi berikan
kode komoditi yang dapat dilihat pada Daftar Kode Jenis Komoditi di
kuesioner. Kemudian isikan kode yang sesuai untuk persentase keluarga
yang mengusahakannya.

116 Konsep dan Definisi Podes 2021


Rincian 1707: Potensi ”perikanan budidaya” selama setahun terakhir

Rincian 1707a. Keberadaan keluarga bertani budidaya ikan

Keluarga bertani budidaya ikan adalah keluarga yang minimal


salah satu anggota keluarganya mengusahakan budidaya ikan, baik
mengusahakan sendiri atau bersama, atas risiko sendiri dimana sebagian
atau seluruh hasil produksinya dijual.

Rincian 1707b. Persentase keluarga perikanan budidaya


Cukup jelas.

Rincian 1707c. Lokasi budidaya ikan yang ada di desa/kelurahan

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui keberadaan lokasi


budidaya ikan yang ada di desa/kelurahan.

Rincian 1707d. Tiga jenis komoditi ikan budidaya yang


lahan/wadahnya paling luas di desa/kelurahan
Komoditi ikan potensi yang dibudidayakan adalah adalah jenis
ikan yang lahan/wadah budidayanya paling luas dan dibudidayakan oleh
banyak keluarga di desa ini. Isikan tiga jenis komoditi ikan yang lahan
budidayanya paling luas, dan pada masing-masing komoditi berikan
kode komoditi yang dapat dilihat pada Daftar Kode Jenis Komoditi di
kuesioner. Kemudian isikan kode yang sesuai untuk persentase keluarga
yang mengusahakannya.

18. BLOK XVIII. FAKTOR PENDUKUNG DAN KENDALA

Rincian 1801a: Keberadaan Kelompok Tani (POKTAN)

Rincian 1801b: Daftar nama Kelompok Tani (POKTAN)

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan kelompok-


kelompok tani (POKTAN) di desa/kelurahan tersebut. Isikan nama-nama
kelompok tani yang ada di desa/kelurahan dan isikan kode subsektor
kelompok tani pada kotak di kolom 2. Keberadaan kelompok tani
ditandai oleh keberadaan sekretariat, kepengurusan atau tempat
pertemuan rutin.
Kelompok Tani (POKTAN) adalah kumpulan petani yang mempunyai
kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian
untuk bekerja sama meningkatkan produktivitas usahatani dan
kesejahteraan anggotanya dalam mengusahakan lahan usahatani secara

Konsep dan Definisi Podes 2021 117


bersama pada satu hamparan atau kawasan, yang dikukuhkan oleh
Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

Rincian 1802: Penggunaan tenaga mesin untuk pengolahan tanah sawah

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah di


desa/kelurahan telah menggunakan tenaga mesin untuk pengolahan
tanah sawah. Jika pengolahan tanah sawah tidak ada yang
menggunakan mesin, tanyakan tenaga yang biasa digunakan untuk
pengolahan tanah sawah antara lain: tenaga manusia atau tenaga
hewan.

Rincian 1803.a: Keberadaan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) di


desa

PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) adalah petugas dari dinas


pertanian setempat biasanya di tingkat kecamatan yang bertugas
memberikan penyuluhan dan membantu menyelesaikan permasalahan
pertanian yang dihadapi oleh petani setempat. Jika ada PPL yang
bertugas desa/kelurahan maka isikan kode ‘3’, sedangkan jika tidak ada
PPL yang bertugas di desa/kelurahan ini maka isikan kode ‘4’.

Rincian 1803.b: Keberadaan petani yang pernah mengikuti Sekolah


Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)
SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) adalah
sarana pembelajaran oleh PPL yang diikuti oleh petani dalam rangka
meningkatkan kemampuan petani untuk mengelola tanaman secara
terpadu (padi, palawija, hortikultura, perkebunan, dsb). Jika
desa/kelurahan terdapat petani yang pernah mengikuti Sekolah
Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) maka isikan kode ‘5’,
sedangkan jika desa/kelurahan tidak terdapat petani yang pernah
mengikuti Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)
maka isikan kode ‘6’.

Rincian 1803.c: Keberadaan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)


Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) adalah kredit yang
digunakan untuk mendanai pengembangan usaha pembibitan sapi
potong maupun sapi perah oleh pelaku usaha dengan suku bunga
bersubsidi. Pelaku usaha meliputi perusahaan, koperasi, gabungan
kelompok peternak atau kelompok peternak. Persyaratan pelaku usaha
adalah mampu menyediakan sapi, memenuhi prosedur baku dan

118 Konsep dan Definisi Podes 2021


melakukan kemitraan. Jika desa/kelurahan terdapat KUPS maka isikan
kode ‘7’, sedangkan jika desa/kelurahan tidak terdapat KUPS maka
isikan kode ‘8’.

Rincian 1803.d: Keberadaan bangunan khusus lumbung


padi/pangan di desa

Lumbung padi/pangan adalah bangunan khusus yang masih


berfungsi yang dimiliki oleh desa/koperasi/kelompok tani yang masih
berfungsi untuk menyimpan padi/pangan sebagai bentuk persediaan
pangan bagi kepentingan masyarakat umum. Jika desa/kelurahan
memiliki lumbung padi/pangan maka isikan kode ‘1’, sedangkan jika
desa/kelurahan tidak memiliki lumbung padi/pangan maka isikan kode
‘2’.

Rincian 1803.e: Keberadaan bangunan khusus kelapa sawit

Jika desa/kelurahan memiliki bangunan khusus kelapa sawit maka


isikan kode ‘1’, sedangkan jika desa/kelurahan tidak memiliki lumbung
padi/pangan maka isikan kode ‘2’.

Rincian 1803.f: Keberadaan bangunan khusus untuk pabrik gula

Jika desa/kelurahan memiliki bangunan khusus untuk pabrik gula


maka isikan kode ‘1’, sedangkan jika desa/kelurahan tidak memiliki
lumbung padi/pangan maka isikan kode ‘2’.

Rincian 1803.g: Keberadaan bangunan khusus untuk perusahaan


pertanian

Jika desa/kelurahan memiliki bangunan khusus untuk perusahaan


pertanian maka isikan kode ‘1’, sedangkan jika desa/kelurahan tidak
memiliki lumbung padi/pangan maka isikan kode ‘2’.

Rincian 1804: Keberadaan industri kecil dan mikro (tenaga kerja kurang
dari 20 pekerja) di desa/kelurahan ini

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan industri


kecil dan mikro di desa/kelurahan, dalam hal ini terkait pertanian.
Isikan banyaknya industri kecil dan mikro yang ada di desa/kelurahan
dan pindahkan pada kotak di kolom 2.
Industri kecil dan mikro adalah industri pengolahan dengan jumlah
tenaga kerja kurang dari 20 pekerja.

Konsep dan Definisi Podes 2021 119


Rincian 1805: Jenis serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau
hama yang pernah mewabah di desa/kelurahan selama setahun terakhir

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui serangan Organisme


Pengganggu Tanaman atau hama berdasarkan jenisnya yang pernah
mewabah di desa/kelurahan selama setahun terakhir.
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme
yang mempunyai potensi menimbulkan kerusakan ekonomis atau
gangguan pada tanaman. Termasuk OPT adalah hama, penyakit dan
gulma. Serangan OPT dikatakan mewabah apabila tanaman mengalami
kerusakan secara meluas/tidak wajar.

Rincian 1806: Keterjangkitan wabah penyakit hewan selama setahun


terakhir

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keterjangkitan suatu


wabah penyakit pada hewan/ternak di desa. Wabah penyakit yang
dimaksud meliputi: penyakit mulut dan kuku, serta rabies.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang
menyerang ternak besar, terutama sapi dan babi. Variasi
penyebutannya adalah Penyakit Kuku dan Mulut atau singkatan
nama bahasa Inggrisnya, FMD (dari foot and mouth disease, juga
disebut hoof and mouth disease). Penyakit ini disebabkan oleh virus
dari familia Picornaviridae. Daya tular penyakit ini sangat tinggi, dan
dapat menulari rusa, kambing, domba, serta hewan berkuku genap
lainnya. Gajah, mencit, tikus, dan babi hutan juga dapat terserang.

Rabies (anjing gila) adalah penyakit menular akut menyerang susunan


saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Virus rabies ini dapat
menyerang hewan berdarah panas dan manusia, hewan yang
menyebarkan rabies di Indonesia antara lain: anjing, kucing, kera,
rakun, dan kelelawar. Penularan penyakit rabies melalui gigitan.

120 Konsep dan Definisi Podes 2021


KONSEP DAN DEFINISI PODES
BAB 2 KECAMATAN

1. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Cukup jelas.

2. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS DAN NARASUMBER

Cukup jelas.

3. BLOK III. KETERANGAN UMUM KECAMATAN

Rincian 301: Koordinat dan ketinggian letak kantor camat

Titik koordinat adalah titik potong antara garis bujur (longitude) dan garis
lintang (latitude) suatu lokasi. Pengisian titik koordinat dengan sistem Decimals
Degrees (DD) yang mengacu pada letak kantor camat.
Ketinggian (Altitude) letak kantor camat di atas permukaan air laut (dpal)
adalah ketinggian letak kantor camat di atas permukaan air laut (dpal) dengan
satuan meter yang diukur menggunakan altimeter.
Penjelasan, pengukuran titik koordinat dan ketinggian dapat dilakukan
dengan menggunakan aplikasi Open Camera. Adapun cara menggunakan
Open Camera dan cara pengisian titik koordinat dan ketinggian di aplikasi
dapat dilihat di bab 1 halaman 9-10.

Rincian 302: Luas wilayah kecamatan

Informasi luas kecamatan diisikan berdasarkan SK pembentukan


kecamatan, bukti otentik lainnya, atau perubahan batas wilayah
kabupaten/kota yang melingkupinya. Data luas diisi dengan satuan km2 (1
km2 sama dengan 100 Ha).

Rincian 303: Kecamatan ditetapkan sebagai Kecamatan Pesisir

Informasi terkait status kecamatan yang ditetapkan oleh pemerintah


sebagai Kecamatan Pesisir diperoleh dari aparat kecamatan. Penetapan status
Kecamatan Pesisir oleh pemerintah berupa Surat Keputusan (SK) atau
peraturan lainnya.

Konsep dan Definisi Podes 2021 121


Rincian 304: Keberadaan permukiman di atas permukaan air laut/sungai/
danau

a. Permukiman di atas permukaan air laut adalah permukiman penduduk


yang berada di atas air laut. Misalnya: permukiman suku Bajau/Bajo, dll.
b. Permukiman di atas permukaan air sungai/danau adalah permukiman
penduduk yang berada di atas sungai/danau (tidak termasuk di bantaran
sungai).

4. BLOK IV. FASILITAS PERLINDUNGAN SOSIAL

Rincian 401: Keterangan Fasilitas Perlindungan Sosial

Rincian dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dan lokasi fasilitas


perlindungan sosial di kecamatan. Fasilitas yang dimaksud meliputi Panti
Asuhan, Panti Wreda/Jompo, dan Panti Cacat yang dikelola oleh lembaga.
1. Panti Asuhan adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim
piatu, terlantar, anak yang dititipkan oleh orang tuanya karena alasan tidak
mampu atau alasan lainnya. Anak-anak tersebut biasanya tinggal,
mendapatkan pendidikan, dan juga dibekali berbagai keterampilan.
2. Panti Wreda/Jompo adalah rumah tempat mengurus dan merawat orang
lanjut usia (lansia).
3. Panti Cacat adalah yayasan sosial non-profit yang membina penyandang
cacat. Contoh panti cacat antara lain YPAC, panti sosial bina netra, dan lain-
lain.

Jika lokasi fasilitas meliputi lebih dari satu desa, isikan nama dan
kode desa lokasi utama panti (merujuk pada letak sebagian besar
bangunan panti).

5. BLOK V. KEAMANAN

Rincian 501: Keamanan

Sumber inforrmasi untuk rincian ini bisa didapatkan dari aparat


kecamatan ataupun Polsek/Koramil setempat.

a. Bintara Pembina Desa (Babinsa) adalah personil TNI-AD yang


ditugaskan untuk membina keamanan desa/kelurahan.

122 Konsep dan Definisi Podes 2021


b. Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Bhabinkamtibmas) adalah personil kepolisian yang ditugaskan
untuk membina keamanan desa/kelurahan.

6. BLOK VI. SITUS/BANGUNAN BERSEJARAH

601. Keterangan Situs/Bangunan Bersejarah

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dan


lokasi situs/bangunan.
 Situs/bangunan bersejarah yang dimaksud mengacu kepada
Undang-undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yaitu
benda, bangunan, atau struktur yang berusia 50 (lima puluh) tahun
atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh)
tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan,
pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan memiliki nilai budaya
bagi penguatan kepribadian bangsa. Situs/bangunan bersejarah
ditetapkan oleh pemerintah.
 Isikan semua jenis situs bangunan baik yang sudah tercatat di
Kemendikbud maupun yang belum tercatat tetapi masyarakat sudah
menganggap bersejarah.
 Situs/bangunan bersejarah yang dicatat meliputi gedung, jembatan,
candi, pelabuhan, stasiun kereta api, tempat spiritual bersejarah
seperti masjid kuno, petilasan dan yang sejenis. Contoh Masjid
Demak, Makam Imogiri di Yogya, Jembatan Merah di Surabaya,
Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Lempuyangan Yogyakarta,
Stasiun Ambarawa, Gereja Katedral di Jakarta, situs Sendangsono,
dll.

Jika lokasi situs/bangunan bersejarah meliputi lebih dari satu desa,


isikan nama dan kode desa lokasi utama situs/bangunan bersejarah
yang bersangkutan.

7. BLOK VII. DAYA TARIK WISATA

Rincian 701: Desa Wisata

Desa Wisata adalah sebuah kawasan perdesaan yang memiliki


beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di
kawasan ini, penduduk desa biasanya memiliki tradisi dan budaya yang
khas, alam dan lingkungan yang masih terjaga. Kawasan desa wisata
Konsep dan Definisi Podes 2021 123
juga difasilitasi dengan berbagai sarana dan prasarana transportasi,
telekomunikasi, kesehatan, dan juga akomodasi, untuk menunjangnya
sebagai kawasan tujuan wisata. Keberadaan desa wisata diatur dengan
peraturan daerah (Perda) setempat.
Rincian 702: Daya tarik wisata komersial
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dan lokasi
daya tarik wisata komersial berada. Daya tarik wisata komersial
adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan,
dimana pengunjung harus membayar dalam rangka menikmati daya
tarik wisata tersebut.
a. Kebun binatang adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan
buatan dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat
rekreasi kebun binatang sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat
konservasi untuk satwa terancam punah. Misalnya: Ragunan, Kebun
Binatang Surabaya, Gembira Loka, dll.
b. Wisata tirta adalah kegiatan atau suatu usaha pengelolaan untuk
mengadakan kegiatan selam, selancar, para layar, dan motor air
sebagai usaha pokok disuatu kawasan tertentu dan dapat dilengkapi
dengan penyediaan berbagai jenis fasilitas pelengkap termasuk jasa
pelayanan makan dan minum serta akomodasi. Termasuk juga usaha
pengelolaan dengan pemanfaatan sungai-sungai arus deras untuk
mengadakan kegiatan arung jeram sebagai usaha pokok dikawasan
tertentu.
c. Agrowisata adalah usaha pengelolaan dengan memanfaatkan
tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, perikanan, dan
peternakan sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan
penyediaan berbagai jenis fasilitas termasuk jasa pelayanan makan
dan minum serta akomodasi. Contoh: Kebun Teh Gunung Mas di
Cisarua, Taman Buah Mekarsari di Cileungsi Bogor, Kebun
Strawberry di Lembang, dan sejenisnya.
d. Wisata budaya adalah kegiatan operasional museum seni, museum
perhiasan, furnitur, pakaian, barang tembikar (keramik), barang
perak, museum teknologi, ilmu pengetahuan dan sejarah alam,
museum bersejarah, mencakup museum militer, kegiatan taman

124 Konsep dan Definisi Podes 2021


budaya yang menyediakan dan mengelola fasilitas atau tempat untuk
pergelaran budaya.
e. Taman rekreasi adalah usaha yang menyediakan tempat dan
berbagai jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran jasmani dan
rohani yang mengandung unsur hiburan, pendidikan, dan
kebudayaan sebagai usaha pokok disuatu kawasan tertentu
(termasuk pantai) dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa
pelayanan makan dan minum serta akomodasi. Misalnya Taman
Impian Jaya Ancol, Taman Safari, Taman Mini Indonesia Indah.
f. Wisata alam adalah kegiatan daya tarik wisata alam, seperti wisata
pemandian alam, wisata gua, wisata petualangan alam, dan lainnya.
g. Lainnya adalah jenis wisata seperti wisata spiritual, dll.

Jika objek wisata berada di lebih dari satu desa, maka lokasi yang
dicatat merujuk pada lokasi utama (letak sebagian besar objek
wisata)

8. BLOK VIII. SARANA TRANSPORTASI DAN EKONOMI

Rincian 801: Terminal penumpang kendaraan bermotor roda empat


atau lebih
Terminal penumpang kendaraan bermotor roda empat atau lebih
adalah tempat perhentian (pemberangkatan dan kedatangan) bus atau
mobil angkutan roda empat atau lebih yang masih beroperasi dan
dikelola oleh pemerintah daerah. Tidak termasuk pangkalan taksi,
terminal bayangan atau pangkalan kendaraan seperti bemo, bajaj,
angkot, dan sejenisnya.

Rincian 802: Sarana Ekonomi


Pusat perbelanjaan (pasar modern) adalah pasar yang penjual dan
pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat
label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam
bangunan, dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan
makanan (seperti; buah, sayuran, daging, dll.) juga barang-barang lain
yang biasanya dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah
hypermart dan pasar swalayan (supermarket).
a. Supermarket/pasar swalayan/toserba/mall/plaza/pusat
perbelanjaan modern atau dengan sebutan lain adalah tempat

Konsep dan Definisi Podes 2021 125


perdagangan dengan sistem pelayanan mandiri, semua barang
memiliki label harga, dan luas minimal 400 m2. Jika dalam satu
bangunan terdiri dari beberapa unit usaha tersebut, maka tetap
dihitung sebagai satu kesatuan sarana ekonomi.
b. Pom bensin/Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) adalah
tempat menjual berbagai jenis bahan bakar (seperti premium,
pertamax, pertalite, atau solar) dengan menggunakan mesin pompa
hisap yang bersistem digital. Contoh: SPBU Pertamina, ada SPBU
Shell, SPBU Total, dan SPBU Petronas. Tidak termasuk pom bensin
khusus, misalnya SPBU milik TNI.

Jika supermarket/pasar swalayan/toserba/pusat perbelanjaan modern


dan SPBU berlokasi di beberapa desa, maka lokasi yang dicatat di
kolom (4) adalah desa di mana lokasi utama sarana ekonomi tersebut
berada.

Rincian 803: Pasar Tradisional

Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh


Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara,
dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta
dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat
atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil, dan dengan proses
jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

Rincian 804: Pelabuhan Perikanan (PP) atau Pangkalan Pendaratan


Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

a. Pelabuhan Perikanan (PP) atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)


adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar
muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang perikanan.
b. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah suatu pasar tempat terjadinya
transaksi penjualan ikan/hasil laut, baik secara lelang ataupun
tidak, yang biasanya terletak di dalam Pelabuhan Perikanan (PP)
atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). TPI memiliki bangunan tetap,

126 Konsep dan Definisi Podes 2021


tidak berpindah-pindah, ada koordinator penjualan, dan ada izin
dari instansi berwenang.

9. BLOK IX. LEMBAGA NON PROFIT YANG MELAYANI RUMAH


TANGGA

Rincian 901: Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga


(LNPRT)
LNPRT adalah lembaga formal maupun informal yang dibentuk
oleh perorangan atau kelompok masyarakat dalam rangka
menyediakan barang/jasa secara gratis atau dengan harga yang
tidak signifikan secara ekonomi (terlibat dalam produksi non-pasar)
kepada anggotanya/rumahtangga/kelompok masyarakat. LNPRT
tidak dikendalikan oleh pemerintah. Keberadaan di sini ditandai
dengan adanya lembaga berupa kantor/sekretariat dan kepengurusan
lembaga. Jenis-jenis lembaga yang termasuk dalam LNPRT adalah
sebagai berikut:
a. Organisasi kemasyarakatan (Ormas) adalah organisasi yang
dibentuk oleh anggota masyarakat secara sukarela atas dasar
kesamaan fungsi. Terdiri dari: ormas keagamaan (Nahdlatul Ulama
(NU), Muhammadiyah, ICMI), ormas kepemudaan (KNPI, HMI,
Pemuda Pancasila), ormas wanita (Fatayat, Kalyana Mitra Wanita),
dan ormas lainnya.
b. Partai Politik (Parpol) adalah organisasi yang bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela
atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota,
masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
c. Organisasi sosial (Orsos) adalah lembaga, organisasi, atau
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh anggota masyarakat baik
berbadan hukum maupun tidak, sebagai sarana partisipasi
masyarakat di dalam usaha kesejahteraan sosial. Organisasi ini
termasuk panti asuhan, panti wreda, panti rehabilitasi cacat, karang
taruna, dll.
d. Organisasi profesi adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota
masyarakat terpelajar dari disiplin ilmu yang sama atau sejenis

Konsep dan Definisi Podes 2021 127


sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
anggota serta sebagai wahana pengabdian masyarakat seperti IDI,
ISEI, dan Ikatan Statistik Indonesia.
e. Perkumpulan sosial/kebudayaan/olahraga/hobi adalah organisasi
yang dibentuk anggota masyarakat yang berminat mengembangkan
kemampuan dan apresiasi budaya, olahraga, hobi, dan kegiatan
yang bersifat sosial seperti Women International Club, Padepokan
Seni Budaya, Himpunan Penghayat Kepercayaaan, Ikatan Motor
Indonesia, Ikatan Penggemar Anggrek Indonesia, RAPI, ORARI, dll.
f. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah lembaga yang
dibentuk oleh anggota masyarakat sebagai wujud kesadaran dan
partisipasinya dalam meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan
masyarakat atas dasar kemandirian atau swadaya seperti Lembaga
Studi Pembangunan (LSP), WALHI, YLBHI, Yayasan Bina Swadaya,
Yayasan Dian Desa, Lembaga Pengkajian Strategi Indonesia (LPSI),
CIDES, dll.
g. Lembaga keagamaan adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota
masyarakat dengan tujuan membina, mengembangkan, mensyiarkan
agama seperti MUI, PGI, KWI, Walubi, dan Parisadha Hindu Dharma
Indonesia.
h. Organisasi bantuan kemanusiaan/beasiswa adalah organisasi yang
dibentuk anggota masyarakat dengan tujuan memberi bantuan pada
korban bencana alam, beasiswa atas dasar kemanusiaan, cinta
sesama, dan solidaritas seperti PMI, Yayasan Kanker Indonesia,
Yayasan Jantung Sehat, dll.

10. BLOK X. FASILITAS DAN MITIGASI BENCANA ALAM

Rincian 1001: Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,


baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
1. Kendaraan pemadam kebakaran adalah kendaraan khusus yang
fungsi utamanya untuk memadamkan kebakaran (misalnya
bangunan, lahan, dll).
2. Simulasi bencana alam adalah kegiatan pelatihan yang memeragakan
penyelamatan korban bencana alam dalam bentuk tiruan yang mirip
dengan bencana alam sesungguhnya. Kegiatan ini dilakukan oleh

128 Konsep dan Definisi Podes 2021


petugas/instansi terkait dan warga pada wilayah rawan bencana
untuk mencegah atau meminimalkan dampak bencana alam yang
mungkin terjadi.

11. BLOK XI. KETERANGAN APARATUR KECAMATAN

Cukup jelas.

Konsep dan Definisi Podes 2021 129


130 Konsep dan Definisi Podes 2021
KONSEP DAN DEFINISI PODES
BAB 3 KABUPATEN/KOTA

Kuesioner Podes Kabupaten/Kota dapat diisi dengan mengunjungi


instansi terkait, antara lain :
a. Dinas Pertambangan dan Energi untuk mendapatkan data pertambangan;
b. Dinas Perindustrian untuk mencatat data sarana industri;
c. Dinas Perhubungan untuk mencatat data sarana transportasi dan
lapangan udara perintis;
d. Dinas PU Pengairan untuk mendapatkan data terkait dengan penggunaan
sungai;
e. Dinas Tenaga Kerja untuk mendapatkan data tentang Penyalur Jasa
Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI);
f. Polres untuk mendapatkan data terkait Ruang Pelayanan Khusus (RPK);
g. Dinas Sosial untuk mendapatkan data tentang rumah singgah dan rumah
aman;
h. Seksi Pemberdayaan Perempuan di Kantor Pemerintah Daerah Kab/Kota
untuk data tentang Ruang Pelayanan Khusus (RPK), rumah singgah, dan
rumah aman.

1. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Cukup jelas.

2. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS DAN NARASUMBER

Cukup jelas.

3. BLOK III. KETERANGAN UMUM KABUPATEN/KOTA

Rincian 301: Koordinat dan ketinggian letak kantor bupati/walikota

Titik koordinat adalah titik potong antara garis bujur (longitude) dan garis
lintang (latitude) suatu lokasi. Pengisian titik koordinat dengan sistem Decimals
Degrees (DD) yang mengacu pada letak kantor bupati/walikota.
Ketinggian (Altitude) letak kantor bupati/walikota di atas permukaan air laut
(dpal) adalah ketinggian letak kantor bupati/walikota di atas permukaan air
laut (dpal) dengan satuan meter yang diukur menggunakan altimeter.

Konsep dan Definisi Podes 2021 131


Penjelasan, pengukuran titik koordinat dan ketinggian dapat dilakukan
dengan menggunakan aplikasi Open Camera. Adapun cara menggunakan
Open Camera dan cara pengisian titik koordinat dan ketinggian di aplikasi
dapat dilihat di bab 1 halaman 9-10.

Rincian 302: Luas wilayah kabupaten/kota

Informasi luas kabupaten/kota diisikan berdasarkan SK pembentukan


kabupaten/kota, bukti otentik lainnya, atau perubahan batas wilayah
kabupaten/kota yang melingkupinya. Data luas diisi dengan satuan km2
(1 km2 sama dengan 100 Ha).

Rincian 303: Peraturan Bupati/Walikota yang mengatur kewenangan


desa/kelurahan

Keberadaan peraturan bupati/walikota yang mengatur berbagai


kewenangan desa/kelurahan untuk mengurus masyarakat
desa/kelurahan.

4. BLOK IV. PERTAMBANGAN

Rincian 401: Penambangan minyak dan gas (migas)

Lokasi penambangan minyak dan gas (migas) adalah wilayah


eksploitasi penambangan minyak bumi dan gas bumi, yang usaha
pertambangannya dilakukan oleh badan/perusahaan maupun
perorangan di kabupaten/kota ini.

Rincian 402: Penambangan nonmigas

Penambangan nonmigas adalah wilayah eksploitasi penambangan


nonmigas, seperti: batu bara, timah, nikel, tembaga, pasir besi, panas
bumi, dll yang usaha pertambangannya dilakukan oleh badan/
perusahaan maupun perorangan di kabupaten/kota ini.

5. BLOK V. INDUSTRI

Rincian 501: Jenis lokasi sarana industri

a. Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan


industri dengan luas sekurang- kurangnya 20 hektar, dilengkapi
dengan sarana dan prasarana penunjang, dikembangkan dan
dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Izin
Usaha Kawasan Industri. Contoh: Kawasan Industri Pulo Gadung di
DKI Jakarta, Kawasan Industri Rungkut di Kota Surabaya.

132 Konsep dan Definisi Podes 2021


b. Pergudangan adalah usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan
barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir,
dengan tujuan komersil (tidak termasuk pengelolaan gudang untuk
fasilitas penyimpanan sendiri). Pergudangan disini termasuk jasa
cold storage.

6. BLOK VI. PERHUBUNGAN

Rincian 601: Lapangan Terbang Perintis

Lapangan Terbang Perintis adalah lapangan terbang khusus


untuk angkutan udara perintis yang melayani rute penerbangan
dari/ke: daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah yang belum
terlayani oleh moda transportasi lain dan daerah dengan rute
penerbangan yang secara komersial belum menguntungkan. Contoh:
lapangan udara perintis yang terdapat di Kalimantan, Papua dan pulau-
pulau lainnya. Maskapai penerbangan yang dimaksud adalah nama
perusahaan penerbangan yang beroperasi dan masih aktif melayani
jalur penerbangannya.
Frekuensi penerbangan dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Kurang dari seminggu sekali yaitu jika dalam seminggu terdapat
lebih dari satu kali penerbangan.
2) Seminggu sekali yaitu jika dalam seminggu (7 hari) hanya ada satu
kali penerbangan.
3) Lebih dari seminggu sekali yaitu jika lebih dari seminggu (lebih dari
7 hari) hanya ada satu kali penerbangan.
Rincian 602: Sungai yang melintasi kabupaten/kota

Sungai yang melintasi kabupaten/kota adalah sungai yang dapat


dilayari kapal motor sepanjang tahun untuk mobilitas barang (lalu
lintas perdagangan) atau transportasi dari desa ke kota dan sebaliknya.
Dilayari sepanjang tahun artinya tidak tergantung pada saat air pasang
atau surut atau musim.

7. BLOK VII. KEAMANAN DAN KERAWANAN

Rincian 701: Keterangan Keamanan dan Kerawanan

a. Perusahaan Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) adalah


perusahaan yang mengelola jasa tenaga kerja dan mempunyai
perjanjian kerja yang dibuat antara pengusaha dengan tenaga kerja.

Konsep dan Definisi Podes 2021 133


b. Ruang Pelayanan Khusus (RPK) adalah sarana sekaligus program
khusus di kesatuan kepolisian yang berfokus pada pelayanan
empatik, penuh pengertian dan profesional oleh aparat polisi wanita
bagi perempuan dan anak korban kekerasan dalam rumah tangga
dan kekerasan atau pelecehan seksual agar melaporkan kasusnya
dengan aman.
c. Rumah Singgah adalah tempat penampungan anak jalanan (anjal).
Rumah singgah ini memberikan bimbingan pendidikan, keterampilan
dan kesempatan kerja bagi anak jalanan.
d. Rumah Aman adalah sarana tempat berlindung sementara korban
trafficking dan kekerasan dalam rumah tangga sebelum mereka pulih
dan kembali ke lingkungan awal. Fasilitas yang disediakan di rumah
aman ini antara lain: ruang konseling, rehabilitasi mental dan fisik
serta tempat kunjungan pasien. Mereka akan ditangani oleh petugas
medis maupun pembimbing yang profesional.

8. BLOK VIII. ANTISIPASI/MITIGASI BENCANA ALAM

Rincian 801: Keterangan Antisipasi/Mitigasi Bencana Alam

a. Pendidikan dan pelatihan kesiapsiagaan bencana adalah


penerangan tentang cara-cara penyelamatan diri oleh
petugas/instansi terkait pada wilayah rawan bencana untuk
mencegah atau meminimalkan dampak bencana alam yang mungkin
terjadi.
b. Pembuatan, perawatan, atau normalisasi : sungai, kanal, tanggul,
parit, drainase, waduk, dll. adalah kegiatan pembangunan,
perawatan, atau normalisasi fungsi sungai, kanal, tanggul, parit,
drainase, waduk, dll. untuk mencegah atau meminimalkan dampak
bencana alam yang mungkin terjadi.

9. BLOK XI. KETERANGAN APARATUR PEMERINTAH


KABUPATEN/KOTA

Cukup jelas.

134 Konsep dan Definisi Podes 2021


PERMASALAHAN DAN SOLUSI
BAB 4 PENCACAHAN LAPANGAN

1. METODOLOGI
(1) Desa Pecah dan Gabung

T: Ditemukan desa gabung dan desa pecah. Bagaimana


perlakuannya? (SK Bupati baru dapat).

J: - Untuk desa pecah, masukkan informasi pemecahan wilayah


dalam form yang sudah disediakan. Kemudian didata
menggunakan (PAPI), kirim ke KCI dan Hanwil (form dan
dokumen).
- Untuk desa gabungan dicacah Podes 2021 selesai sampai
pertanyaan desa operasional/tidak. Koordinasi dengan
IPDS untuk menyesuaikan antara desa MFD dengan Podes.
(2) Desa Persiapan

T: Apakah Desa Persiapan juga dicacah sebagai desa baru?


dibentuk berdasarkan SK Bupati (ada kantor dan penduduk,
tapi administrasi masih gabung dengan desa induk.

J: Sesuai dengan konsep podes, memenuhi 3 syarat (ada


wilayah dengan batas yang jelas, penduduk yang menetap,
dan pemerintahan).
(3) Pemekaran Kecamatan

T: Bagaimana perlakuan di podes jika ada kecamatan yang


mekar dan sudah ada sk nya.

J: Informasi pemecahan kecamatan dikoordinasi dengan IPDS


untuk dilaporkan melalui MFDONLINE. Sedangkan desa-
desa nya tetap dicacah Podes sesuai master yang digunakan
sekarang. Penyesuaian master kecamatan akan dilakukan
setelahnya.

2. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT


(1) R106a. SK pembentukan/pengesahan desa/kelurahan

T: Bagaimana jika aparat desa tidak mengetahui tentang sk


pembentukan desanya.

Konsep dan Definisi Podes 2021 135


J: Lihat di Aplikasi apakah desa tersebut masuk Permendagri.
Jika tidak harus tanya ke kecamatan untuk memastikan SK
Pembentukan Desanya.
(2) R108. Lokasi pelayanan pemerintah desa/kelurahan

T: Desa tidak mempunyai kantor desa, pelayanan dilakukan di


rumah kepala desa, tetapi lokasi nya di luar desa.
Bagaimana penulisan alamat kantor desa?

J: Merujuk ke tempat dilakukannya pelayanan desa, walau


lokasi di luar desa.
3. BLOK III. KETERANGAN UMUM DESA/KELURAHAN
(1) R302. Peta desa/kelurahan yang ditetapkan dalam Peraturan
Bupati/ Walikota atau Gubernur

T: Apakah peta desa harus ada legalisir? apakah peta buatan


sendiri, termasuk peta desa?

J: Peta harus ada pengesahan/legalitas (ditetapkan oleh


Bupati/ Walikota).
(2) R304. Luas wilayah desa/kelurahan

T: Jika perangkat desa tidak mengetahui luas desa, dan SK


Pembentukan desa tidak ada, maka bagaimana pengisian
podes?

J: Usahakan mencari informasi ke kantor camat atau


Kabupaten/Kota. Jika tidak ada, gunakan data yang ada di
BPS dengan persetujuan kepala desa.
4. BLOK IV. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
(1) R401. Penduduk dan keluarga pada 1 Januari 2021

T: Penduduk tidak terdaftar di desa (permukiman khusus


seperti Apartemen, rumah susun, sekolah
berasrama/boarding school, Kos-kosan, asrama/mess/barak
militer/lapas) dan aparat desa tidak mengetahui dan tidak
mengakui sebagai penduduk desa. Apakah tetap dihitung
dalam Podes?

J: Konsep penduduk di Podes adalah berdasarkan registrasi di


desa/kelurahan.

136 Konsep dan Definisi Podes 2021


5. BLOK V. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
(1) R501. Keluarga pengguna listrik

T: PLTA swasta yang listriknya dialirkan ke rumah-rumah


melalui jaringan PLN, apakah termasuk listrik non PLN?

J: Ya, listrik Non PLN.

(2) R502b. Penerangan di jalan utama desa/kelurahan

T: Jika masyarakat desa hanya menyediakan kabel dan tiang,


tapi listrik diambil dari kantor desa dan dibiayai oleh pemdes
(dana desa), apakah masuk listrik pemerintah?

J: Masuk ke listrik non pemerintah.

(3) R504c. Tempat pembuangan sampah sementara (TPS)

T: TPS ada, namun numpang di desa lain

J: Tidak ada TPS di desa tersebut

(4) R504d. Keberadaan bank sampah di desa/kelurahan

T: Di desa baru ada program bank sampah dan sudah ada


balihonya tetapi belum beroperasi. Apakah sudah dianggap
ada bank sampah atau tidak ?

J: Tidak ada Bank Sampah

(5) R509a.k2. Keberadaan sungai

a) T: Sungai ada airnya hanya pada musim hujan, musim


kemarau kering (penduduk menyebutnya kali mati), apakah
termasuk sungai?
J: Di beberapa Provinsi karena pengaruh musim kemarau,
sungai menjadi kering. Tetapi jika hujan, maka air nya ada
kembali. Untuk sungai seperti ini maka dimasukan ada
sungai.

b) T: Di wilayah Kepri kebanyakan muara sungai yang


menghubung-kan antara satu laut dengan laut lainnya, yang
berisi air laut. Apakah dianggap sebagai sungai?
J: Tidak masuk. Disebut sebagai sungai jika ada aliran dari
hulu ke hilir, kalau hanya menghubungan laut maka tidak
masuk sebagai sungai.

Konsep dan Definisi Podes 2021 137


(6) R509a.k5. Keberadaan embung

a) T: Jika bekas tambang dijadikan irigasi untuk sumber air


warga, apakah bisa dikategorikan sebagai embung?
J: Sepanjang embung tersebut dikelola oleh desa, maka dapat
dikategorikan sebagai embung.

b) T: Jika ada embung di desa tapi tidak berfungsi/tidak diurus,


apakah masih dianggap ada embung?
J: Ya tetap dianggap ada.

(7) R512. Keberadaan permukiman kumuh

a) T: Apakah ada ukuran minimal disebut pemukiman kumuh?


Misal berdasar batasan luas atau jumlah rumah tangga
J: Dilihat dari ciri-ciri pemukiman kumuh saja, artinya tidak
ada ukuran minimal (lihat buku kondef).

b) T: Pada dinas LH ada SK untuk pemukiman kumuh dengan


kategori ringan-sedang-berat, apakah semua kategori
dimasukkan ke podes?
J: Ya, semua kategori dimasukan dalam Podes, namun data
yang di SK dikonfirmasi juga ke aparat.

6. BLOK VI. BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM


(1) R601. Kejadian/bencana alam

a) T: Jika narasumber menjawab tidak ada gempa bumi


sedangkan data BMKG ada kejadian gempa bumi, bagaimana
isiannya?
J: Data BMKG dikonfirmasi ke narasumber di desa/kelurahan,
bila jawaban narasumber tidak, maka ikut jawaban
narasumber.

(2) R604. Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada


di desa/kelurahan

a) T: Pembuatan, perawatan, normalisasi sungai,kanal dll, apakah


referensi waktu nya dibatasinya?
J: Saat pencacahan.

b) T: Apakah pembagian masker dalam rangka pencegahan Covid


termasuk upaya antisipasi/mitigasi bencana?

138 Konsep dan Definisi Podes 2021


J: Tidak masuk.

7. BLOK VII. PENDIDIKAN DAN KESEHATAN


(1) R701. Keberadaan sarana pendidikan menurut jenjang
pendidikan

a) T: Paud yang dibiayai oleh desa, dimasukkan swasta atau


negeri?
J: Swasta.

b) T: Jika ada TK juga melayani pendidikan paud, apakah berarti


ada paud nya juga?
J: Masing-masing masuk ke TK dan PAUD.

c) T: TPA dan Kelompok Bermain di Podes itu termasuk dalam


PAUD. TPA yang di maksud apakah Tempat Penitipan Anak
atau Taman Pendidikan Al Quran? atau keduanya termasuk?
J: TPA yang masuk dalam PAUD adalah yang hanya khusus
untuk anak usia pra sekolah). Tempat Penitipan Anak tidak
termasuk dalam PAUD.

d) T: Universitas yang memiliki beberapa cabang di tempat lain


dengan kegiatan administrasi tersendiri, apakah tetap di
catat di masing-masing cabang atau di universitas induknya
saja?
J: Jika ada administrasinya, maka cabang tersebut dianggap
ada Akademi/PT.

e) T: Apakah cabang Universitas Terbuka (UT) yang ada


administrasinya, menempati gedung sekolah, dan sewaktu-
waktu dapat pindah lokasi. misal tahun ini di desa A, tahun
depan bisa di desa B. Bagaimana pencatatannya di Podes?
J: Semua Perguruan Tinggi, baik tertutup maupun terbuka
tetap dicatat di lokasi kantor administrasi berada.

f) T: Sekolah yang gurunya tidak pernah datang ke sekolah,


sehingga sehingga muridnya numpang belajar di sekolah
lainnya. Apakah sekolah tersebut tetap dicatat?
J: tetap dicatat , karena masih ada guru dan murid yang
terdaftar.

Konsep dan Definisi Podes 2021 139


(2) R702c. Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

T: "jika dikelola masyarakat disebut TBM dan jika dikelola desa


masuk perpusdes" untuk kondisi dilapangan TBM pun
dikelola oleh desa, apakah perpus desa bisa dikategorikan
TBM?

J: Dilihat dari pengelolannya. TBM itu sebenarnya secara


mandiri dikelola masyarakat, tapi jika ditemukan nama TBM
yang dikelola desa ya tulis sesuai lapangan, tapi bukan berarti
semua TBM adalah perpus desa.

(3) R704. Keberadaan sarana kesehatan di desa/kelurahan

a) T: Jika dalam pustu ada bidan yang tinggal di dalamnya dan


melayani masyarakat setelah jam operasional pustu, apakah
dihitung sebagai tempat praktik bidan?
J: Ya.

b) T: Apakah dokter yang membuka praktek di Apotek Kimia


Farma itu termasuk tempat praktek dokter?
J: Masuk, yang penting ada izin prakteknya.

c) T: Apakah masuk dalam kategori toko jamu R.603m ?


a. Menjual jamu dirumah tempat tinggal (tidak berizin).
b. Tempat agen herbalife?
J: a.Masuk ada proses jual beli walau bukan Toko (home
industri) b.Herbalife bukan jamu, jadi bukan kategori toko
jamu.

d) T: Klinik yang juga melayani persalinan dengan operasi sesar,


apakah dicatat sebagai klinik atau Rumah Sakit Bersalin?
J: Pastikan izin nya untuk apa? apakah sebagai klinik atau
rumah sakit bersalin.

e) T: Tempat praktek dokter bersama, apakah dihitung sejumlah


dokter yang praktek atau dihitung satu praktek dokter?
J: Tempat praktek dokter bersama dianggap sebagai satu
tempat/ fasilitas.

f) T: Tempat praktek bidan juga melayani rawat inap, apakah


masuk tempat praktek bidan atau rumah bersalin?

140 Konsep dan Definisi Podes 2021


J: Lihat ijin operasionalnya sebagai Praktek Bidan atau Rumah
Bersalin.

g) T: Untuk RSIA, apakah termasuk RSIA atau RS?


J: Masuk RS (disesuaikan dengan izin operasionalnya).

h) T: Posyandu khusus lansia, apakah terhitung sebagai


posyandu?
J: Tidak termasuk.

i) T: Apakah Klinik Dokter Kandungan termasuk ke Rumah


Bersalin atau Bagaimana?
J: Disesuaikan dengan izin operasionalnya.

j) T: Apakah klinik bersalin samadengan rumah bersalin?


J: Izinnya apakah sebagai klinik atau rumah bersalin, tanyakan
klinik pratama atau utama. Jika klinik utama sudah bisa
melakukan operasi besar, tidak berlaku pada rumah
bersalin.

k) T: Apakah perbedaan antara tempat praktik dokter dan


poliklinik?
J: Biasanya Prakter Dokter merupakan praktek perorangan
(umum atau spesialis) yang diurusnya sendiri dan memiliki
Jadwal Praktek. Bila Poliklinik biasanya terdiri dari beberapa
dokter umum dan dokter spesialis serta memiliki Jam
Operasional yang lebih panjang (Full Day atau seharian).

(4) R710. Jumlah warga penderita kekurangan gizi (marasmus dan


kwashiorkor) di desa/kelurahan

a) T: Apakah Penderita gizi buruk yang hanya berstatus marasmus


dan kwashiorkor saja yang ditanyakan?, data dari Dinkes ada
penderita gizi buruk tetapi bukan berstatus marasmus dan
kwashiorkor, perlakunnya bagaimana?
J: Jika memang ada klasifikasi lain dari Dinkes, maka
dimasukan saja.

(5) R709h. Jenis KLB/wabah penyakit

a) T: KLB dan Pandemi apakah sama?


J: Khusus Covid-19 maka di Podes dianggap KLB

Konsep dan Definisi Podes 2021 141


b) T: Apakah ada batasan jumlah positif covid-19 yang dianggap
KLB.
J: Tidak ada, satu-pun positif sudah dianggap ada KLB Covid

c) T: RSU berada di desa A yang merawat pasien positif covid-19


yang bukan berasal dari desa A, apakah desa A tersebut tetap
KLB?.
J: Desa dianggap ada KLB Covid-19 jika ada salah satu warga
Desa yang positif terkena Covid-19.

d) T: Penyakit menular potensi terjadinya KLB cukup banyak


jenisnya. Siapa yang menentukan batasan untuk dinyatakan
KLB menurut penyakitnya?
J: KLB ditentukan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

8. BLOK VIII. SOSIAL BUDAYA


(1) R803. Jumlah tempat ibadah di desa/kelurahan

a) T: Kalau ibadah minggu umat kristen dilakukan di halaman


warga (disebutnya pos ibadah) menggunakan tenda dan
berlangsung cukup lama, sekarang sedang proses bangun
gereja. Apakah halaman warga tersebut bisa disebut sebagai
tempat ibadah?
J: Tidak, tempat ibadah bentuknya harus permanen (termasuk
jika sewa/kontrak bangunan). Jika tidak permanen, misal
tenda dianggap tidak masuk.

b) T: Di kampung, mushola digunakan untuk sholat jumat.


Plangnya tertulis mushola, apakah termasuk mushola atau
masjid?
J: Masuk mushala.

c) T: Rumah yang dijadikan tempat ibadah tetapi jemaatnya


sedikit, kalau terlalu sedikit pindah ke gereja yang lain.
rumahnya bukan rumah tempat tinggal, cuma untuk ibadah,
apakah dimasukkan ke dalam rumah ibadah?
J: Selama rumah khusus untuk tempat ibadah yang dapat
diakses warga untuk beribadah dan aparat mengakui rumah
tersebut sebagai tempat ibadah, maka tetap dianggap ada
tempat ibadah.

142 Konsep dan Definisi Podes 2021


9. BLOK IX. OLAHRAGA DAN HIBURAN
(1) R901. Ketersediaan fasilitas/lapangan dan kelompok kegiatan
olahraga di desa/kelurahan

a) T: Kelompok kegiatan jika hanya setahun sekali muncul apakah


masuk kelompok kegiatan?
J: Termasuk jika sebelumnya memang sudah ada kelompok
namun tidak aktif/hanya ada sesekali kegiatan

b) T: Karate/beladiri yang diadakan di lapangan. apakah termasuk


ada fasilitas/lapangan beladiri?.
J: Ya termasuk ada.

c) T: Jika ada senam yang rutin dilakukan di aula kantor desa,


apakah termasuk ada fasilitas atau tidak?.
J: Tidak ada. Untuk senam harus ada fasilitas khusus.

d) T: Banyak kelompok sepeda di desa-desa, apakah termasuk


kelompok kegiatan olahraga (rincian 901)?
J: Jika kelompok sepeda tersebut ada pengurus dan kegiatan
yang dilakukan, maka termasuk kelompok kegiatan olahraga
lainnya (R901.l).

e) T: Ada pemandian di desa, terdiri dari kolam dewasa dan anak-


anak, apakah ini termasuk kolam renang?.
J: Tidak masuk.

10. BLOK X. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI


(1) R1002. Sarana transportasi dari kantor kepala desa/lurah ke
kantor camat/bupati/walikota

a) T: Bagaimana yang dimaksud konsep jalan utama desa?


J: Jalan yang menghubungkan kantor desa dengan kantor
kecamatan

b) T: Untuk daerah yang tidak memiliki angkutan umum, tapi


dilewati travel, apakah termasuk ada angkutan umum?.
J: Jika travel mengangkut masyarakat pulang pergi maka
dimasukkan ada angkutan umum tanpa trayek. Namun bila
tidak mengangkut penumpang hanya lewat sajamaka tidak
dianggap ada angkutan umum

Konsep dan Definisi Podes 2021 143


c) T: Jika terdapat 2 jenis angkutan umum (dengan maupun tanpa
trayek), apakah yang dipilih berdasar banyaknya penduduk
yang menggunakan atau kode terkecil?
J: Tujuan pertanyaan ini adalah apakah desa tersebut
terjangkau dari aspek transportasi/angkutan umum. Jadi
jika ada 2 angkutan, maka yang dipilih adalah yang ada
trayeknya (kode 1).

d) T: Jika mayoritas transportasi menggunakan menumpang


perahu pribadi warga di kampung tersebut, apakah dianggap
menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum?
J: Jika gratis masuk sebagai kendaraan pribadi, tapi jika
membayar maka dianggap kendaraan umum.

e) T: Di beberapa desa, hanya dilewati angkutan umum sejenis


avanza yang tidak memiliki ijin sebagai kendaraan umum
(plat hitam), namun kendaraan tersebut rutin setiap hari
beroperasi dengan rute tetap dan aparat kepolisian tidak
melarang. Apakah desa tersebut dianggap ada kendaraan
umum?
J: ya, ada.

f) T: Bagaimana jika sebagian besar warganya menggunakan


kendaraan pribadi (kendaraan bermotor)? Di prograam harus
ada isian terkait biaya? apakah harus diimputasi dari biaya
bensin?
J: Biaya bensin untuk kendaraan pribadi di imputasi dari
pengeluaran BBM.

(1) R1003a. Jumlah keluarga yang berlangganan telepon kabel

a) T: Sekarang telpon kabel tidak digunakan sebagai telpon tetapi


difungsikan sebagai saluran internet atau pemasangan wifi
apakah masih dianggap berlangganan telpon kabel?
J: Dilihat saja, apakah selain untuk internet juga bisa untuk
telpon. Jika ya, masuk telpon kabel. Jika tidak ada pesawat
telpon, hanya untuk Wifi saja, maka bukan telpon kabel.

b) T: Sebagian besar warga memiliki HP, tetapi tidak ada sinyal di


desanya. HP akan aktif jika berada di desa/tempat lain.
Apakah tetap dianggap ada?

144 Konsep dan Definisi Podes 2021


J: Tetap dianggap ada

(2) R1004. Keberadaan internet untuk warnet, game online, dan


fasilitas lainnya di desa/kelurahan

a) T:Jika ada rumah tangga yang mengusahakan layanan internet


tetapi tidak mempunyai izin usaha, bagaimana pengisiannya?
J: Ada keberadaan Internet.

b) T: Di beberapa desa saat ini ada yang membuka usaha menjual


sinyal WIFI untuk wilayah yang tidak terjangkau internet.
Mereka menjual dalam bentuk voucher dan ada pula yang
berbayar per bulan. Untuk kasus kasus seperti ini, apakah
termasuk ada warnet atau tidak?
J: Bukan Warnet.

(3) R1005. Keberadaan menara telepon seluler, sinyal telepon dan


sinyal internet di desa/kelurahan

a) T: BTS yang berada di perbatasan desa, apakah dihitung di


salah satu desa atau kedua desa? Secara efek kedua desa
tersebut merasakan.
J: Ijin membangun BTS harus ada IMB nya, dimana untuk
keluar IMB ada tandatangan dari desa/kelurahan, sehingga
Kepala Desa/ Kelurahan pasti tahu BTS itu masuk ke
wilayah mana.

b) T: Manara telphon seluler yang memanfaatkan ijin radio


apakah dihitung sebagai BTS?.
J: Masuk.

c) T: Di daerah ada BTS yang disediakan oleh dinas Kominfo tapi


dengan ukuran lebih kecil dari BTS umumnya, apakah ini
tetap dihitung?.
J: Tetap dihitung sebagai BTS

11. BLOK XII. EKONOMI


(1) R1201. Industri mikro dan kecil (memiliki tenaga kerja kurang
dari 20 pekerja) menurut jenis produk

a) T: Penggilingan padi keliling yang bekerja jika ada panggilan


(lintas lembang) apakah terhitung di R1201? Jika iya di mana
dia terhitung? Apakah dilihat dari tempat tinggal pemilik

Konsep dan Definisi Podes 2021 145


penggilingan atau tempat kerjanya (pindah-pindah sesuai
panggilan). Dan apakah industri penggilingan padi itu masuk
ke industri makanan dan minuman?
J: Usaha Penggilingan Padi (termasuk yang keliling) masuk ke
Industri, dan dicatat di desa lokasi tempat tinggal penduduk
yang memiliki usaha penggilingan. Industri penggilingan
padi termasuk dalam kelompok Industri makanan (10), di
KBLI (10631),

b) T: Pembuatan kopra itu apakah masuk industri makanan &


minuman ?
J: Masuk, Lihat KBLI (Kopra masuk ke industri pengolahan,
KBLI 10421 Industri Kopra)

c) T: Mau tanya lagi, kalau ada kegiatan tanam tanaman obat


kemudian dia buat obat herbal kemudian dijual (tidak ada
tokonya) masuknya ke industri lainnya juga kan? bukan ke
makanan dan minuman.
J: Masuk ke Industri lainnya.

(2) R1205. Jumlah sarana lembaga keuangan yang beroperasi di


desa/ kelurahan

a) T: Di beberapa desa terdapat bank terapung (dengan kapal


diatas laut) datang rutin seminggu sekali. Apakah bank
terapung tersebut dicakup atau tidak?
J: Pada umumnya Bank itu mempunyai izin usaha. Jika
mempunyai izin, walaupun beroperasi seminggu sekali maka
dianggap ada Bank.

b) T: Apakah brilink termasuk bank?


J: Tidak masuk, karena BRIlink dijalankan oleh Agen (individu)
dan bukan merupakan Pegawai Bank.

c) T: Bank yang ada kantor kas di fasum seperti di rsud apakah


masuk bank?
J: Jika setiap orang bisa meng-akses, maka dimasukan.

d) T: Bank pemerintah (BUMN) di Aceh semua nya sudah koversi


ke syariah, apakah tetap dianggap ke bank pemerintah atau
menjadi bank swasta?

146 Konsep dan Definisi Podes 2021


J: Harus dipastikan dulu bank Syariah tersebut milik BUMN
atau Swasta.

(3) R1207. Jumlah sarana dan prasarana ekonomi di


desa/kelurahan

a) T: Bagaimana perlakuan untuk pasar yg wilayahnya meliputi


Desa A dan Desa B? Apakah masuk Desa A dan Desa B atau
cuma dicatat di salah satu desa saja?
J: Dimasukan di salah satu Desa. Tanyakan aparat Desa siapa
yang mengelola pasar tersebut.

b) T: Ada fisik pasar (bantuan kementerian) namun tidak


operasional/ tidak digunakan masyarakat
J: Pastikan ada kegiatan jual beli disana. Jika tidak ada maka
tidak dimasukan.

c) T: Pasar malam yang biasanya ada, tapi karena covid ini sudah
tidak ada lagi, apa masih dihitung ada atau tidak?
J: Jika sebelum Covid pasar malam ada rutin, maka tetap
dimasukan.

d) T: Ada pasar subuh tetapi tidak ada yang kelola, masyarakat


menyebutnya pasar subuh, buka jam 3-7 pagi. Apakah
termasuk sebagai pasar?
J: Masuk.

e) T: Jika ijinnya cafe (bukan restoran) masuk dimana ya?


J: Termasuk restoran.

12. BLOK XIII. KEAMANAN


(1) R1303. Tindak kejahatan yang terjadi di desa/kelurahan selama
setahun terakhir

a) T: Kasus narkoba dicatat di desa tempat kejadian atau sesuai


KTP tersangka?
J: Lokasi kejadian.

(2) R1304. Kegiatan warga desa/kelurahan untuk menjaga


keamanan lingkungan di desa/kelurahan selama setahun
terakhir

Konsep dan Definisi Podes 2021 147


b) T: Pos Penjagaan COVID-19 yang dilaksanakan oleh Pemda
bekerja sama dengan aparat desa, apakah bisa dianggap
menjaga keamanan lingkungan selama setahun terakhir?
J: Kegiatan menjaga keamanan hanya untuk kegiatan menjaga
terkait kriminal. Untuk terkait Covid-19 tidak masuk di Rincian
ini.

13. BLOK XIV. KEUANGAN DAN ASET DESA


(1) R1402. Kepemilikan badan usaha dan aset desa

a) T: PLTA yang dibangun oleh pemerintah pusat (APBN), tetapi


dikelola oleh desa. apakah termasuk aset desa?
J: Pastikan ke aparat desa apakah sudah dilimpahkan? Jika
sudah masukan sebagai aset desa.

b) T: Tanah kas berada di desa lain, bagaimana perlakuannya?


J: ada tanah kas (tanah kas bisa dimana saja).

c) T: Terkait aset desa, mohon penjelasan kenapa laptop, meja,


dan kursi tidak masuk aset desa? padahal pembeliannya
barang2 tersebut dari dana desa, apakah motor angkut
sampah masuk aset desa? Apakah ada batasan antara aset
desa dan bukan aset desa?
J: Aset desa mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1
Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa (Permendagri
1/2016). Aset desa yang dicakup dalam Permendagri meliputi
berupa tanah kas desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar hewan,
tambatan perahu, bangunan desa, pelelangan ikan, pelelangan
hasil pertanian, hutan milik desa, mata air milik desa,
pemandian umum, dan aset lainnya milik desa. Laptop, meja
kursi, kendaraan, dan lain-lain masuk ke Aset Lainnya.

d) T: Jika ada bantuan dari kementerian berupa kendaraan ke


BUMDES, apakah kendaraan tersebut termasuk aset desa?
J: Jika sudah ada dokumen yang membuktikan bahwa itu sudah
menjadi milik desa, maka dimasukan sebagai aset Desa.

e) T: Tambatan perahu yang dikelola BUMDES apakah masuk


aset desa juga atau di unit usaha BUMDES saja?
J: Sebagai aset Desa dan BUMDes.

148 Konsep dan Definisi Podes 2021


f) T: 3 desa yg membentuk sebuah BumDes bersama, ketiganya
dicatat masing-masing memiliki 1 unit BumDes?
J: Ketiga desa, masing-masing memiliki Bumdes.

g) T: Apakah untuk Pasar Desa hanya terbatas pada komoditi


hewan, ikan dan hasil pertanian? Atau boleh komoditi
apapun, selama Pasarnya Milik Desa?
J: Pasar Desa komoditi nya bebas, sepanjang pasar tersebut
dimiliki desa.

h) T: Jika tambatan perahu itu berdasarkan jumlah tambatan


perahu atau jumlah lokasi nya?karena dalam 1 lokasi
pelelangan ikan, ada 11 tambatan perahu maka di podes diisi
1 atau 11?
J: Berdasarkan lokasinya (diisi 1).

Konsep dan Definisi Podes 2021 149


150 Konsep dan Definisi Podes 2021
LAMPIRAN

Konsep dan Definisi Podes 2021 151


152 Konsep dan Definisi Podes 2021
Lampiran 1.

KONSEP DAN DEFINISI

TANAMAN HORTIKULTURA

Tanaman hortikultura adalah tanaman yang menghasilkan buah,


sayuran, bahan obat nabati, florikultura, termasuk di dalamnya jamur,
lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran, bahan obat
nabati, dan/atau bahan estetika.
1. Tanaman Sayuran Semusim
Tanaman Sayuran Semusim adalah tanaman sumber vitamin,
mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang
berupa daun, bunga, buah dan umbinya, yang berumur kurang dari
satu tahun. Tidak dibedakan antara tanaman sayuran yang ditanam
di daerah dataran tinggi dan dataran rendah, begitu juga yang
ditanam di lahan sawah dan lahan bukan sawah.

a. Tanaman sayuran yang dipanen sekaligus, pada kelompok ini


tanaman sehabis panen langsung dibongkar/dicabut. Tanaman
sayuran yang dipanen sekaligus terdiri dari bawang merah, bawang
putih, bawang daun, kentang, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi
dan wortel
b. Tanaman sayuran yang dipanen berulang kali/lebih dari satu
kali. Tanaman sayuran yang dipanen berulang kali/lebih dari satu
kali terdiri dari kacang panjang, cabai besar, cabai keriting, cabai
rawit, paprika, jamur, tomat, terung, buncis, mentimun, labu siam,
kangkung dan bayam.
2. Tanaman Buah-buahan Semusim
Tanaman Buah-buahan Semusim adalah tanaman sumber
vitamin, mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman
berupa buah, berumur kurang dari satu tahun, dapat berbentuk

Konsep dan Definisi Podes 2021 153


rumpun, menjalar dan berbatang lunak. Tanaman buah-buahan
semusim terdiri dari melon, semangka dan stroberi.
3. Tanaman Buah-buahan Tahunan
Tanaman Buah-buahan Tahunan adalah tanaman sumber
vitamin, mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dalam bentuk segar
dari bagian tanaman berupa buah dan merupakan tanaman tahunan,
termasuk buah yang dikonsumsi setelah dimasak yaitu sukun.
Tanaman buah-buahan tahunan dikelompokkan dalam 3 jenis, yaitu:
a. Tanaman buah buahan yang tidak berumpun dan dipanen
sekaligus.
Kelompok buah-buahan ini biasanya berbuah menurut musim.
Meskipun dalam kriteria ini digolongkan dalam panen sekaligus,
keadaannya di lapangan tidaklah berlaku mutlak seperti kriteria
tersebut di atas, sebab waktu dipanen masih ada buah yang belum
masak atau sebagian buah telah dipetik sebelumnya karena
masaknya lebih awal. Keluarnya bunga yang relatif serempak
merupakan dasar penggolongan ini.
Contoh: mangga, manggis, rambutan, duku/langsat/kokosan dan
sukun. alpukat, durian, apel dan jambu air alpukat, durian, apel
dan jambu air
b. Tanaman buah buahan yang dipanen berulang kali/lebih dari
satu kali dalam satu musim/tahun
Jenis tanaman ini relatif berproduksi sepanjang tahun
sehingga bisa dipanen terus-menerus selama satu tahun. Jenis
tanaman ini dibedakan atas
 Jenis tanaman buah tidak berumpun dan dipanen terus
menerus.
Contohnya pepaya, sawo, jambu biji, belimbing, nangka, sirsak,
markisa, jeruk dan anggur.
 Jenis tanaman buah yang berumpun dan dipanen terus
menerus.
Contohnya adalah: salak, nenas dan pisang.
4. Tanaman Sayuran Tahunan

154 Konsep dan Definisi Podes 2021


Tanaman Sayuran Tahunan adalah tanaman sumber vitamin,
mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman berupa
daun dan atau buah, berumur lebih dari satu tahun serta berbentuk
pohon. Jenis tanaman sayuran tahunan terdiri dari; melinjo, petai dan
jengkol.
5. Tanaman Biofarmaka
Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk
obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau
digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, bunga,
buah, umbi (rimpang) ataupun akar. Tanaman biofarmaka dibedakan
menjadi dua kelompok:
a. Tanaman biofarmaka rimpang yang terdiri dari; jahe,
laos/lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak, temuireng
dan temukunci.
b. Tanaman biofarmaka non rimpang yang terdiri dari jeruk nipis,
kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa, sambiloto, lidah buaya
dan serai.
6. Tanaman Hias
Tanaman Hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan
dan estetika baik karena; bentuk tanaman, warna dan bentuk daun,
tajuk maupun bentuk pohon/batang, warna dan keharuman
bunganya, sering digunakan sebagai penghias pekarangan, taman
atau ruangan di rumah-rumah, gedung perkantoran, hotel, restauran
maupun untuk kelengkapan upacara adat dan keagamaan.

Tabel 2. Nama Tanaman, dan Bentuk Hasil Sayuran dan Buah


buahan Semusim
No. Nama Tanaman Bentuk Hasil
1 Bawang Daun Daun segar
2 Bawang Merah Umbi basah dg daun (konde basah)
3 Bawang Putih Umbi basah dg daun (konde basah)
4 Kembang Kol Sayuran segar
5 Kentang Umbi basah
6 Kubis Daun krop

Konsep dan Definisi Podes 2021 155


No. Nama Tanaman Bentuk Hasil
7 Petsai/Sawi Sayuran segar
8 Wortel Umbi dengan daun
9 Bayam Sayuran segar
10 Buncis Polong basah
11 Cabai Besar/ TW / Teropong Buah segar
12 Cabai Keriting Buah segar
13 Cabai Rawit Buah segar
14 Jamur Tiram*) Sayuran segar
15 Jamur Merang*) Sayuran segar
16 Jamur Lainnya*) Sayuran segar
17 Kacang Panjang Polong basah
18 Kangkung Sayuran segar
20 Ketimun Buah segar
21 Labu Siam Buah segar
22 Paprika Buah segar
23 Terung Buah segar
24 Tomat Buah segar
26 Melon Buah segar

Keterangan:
Bentuk hasil produksi bawang merah dan bawang putih, adalah umbi
basah dengan daun (konde basah/cabut basah) yang baru dipanen.
Tabel 3. Nama Tanaman, dan Bentuk Hasil Buah-buahan dan Sayuran
Tahunan
No. Nama Tanaman Bentuk Hasil
1 Alpukat Buah segar
2 Anggur Buah segar
3 Apel Buah segar
4 Belimbing Buah segar
5 Buah Naga *) Buah segar
6 Duku/Langsat/Kokosan Buah segar
7 Durian Buah segar
8 Jambu Air Buah segar

156 Konsep dan Definisi Podes 2021


No. Nama Tanaman Bentuk Hasil
9 Jambu Biji Buah segar
10 Jeruk Lemon Buah segar
11 Jeruk Pamelo * Buah segar
)
12 Jeruk Siam/Keprok Buah segar
*
13 Lengkeng ) Buah segar
14 Mangga Buah segar
*
15 Manggis )
Buah segar
16 Nanas *) Buah segar dengan mahkota
17 Nangka/Cempedak Buah segar
18 Pepaya Buah segar
19 Pisang *) Buah segar dengan tandan
20 Rambutan Buah segar
21 Salak *) Buah segar
22 Sawo Buah segar
23 Sirsak Buah segar
24 Sukun Buah segar
25 Melinjo Buah segar
26 Petai Buah segar
26 Jengkol Buah segar

Keterangan:

Produksi yang dicatat pada daftar SPH BST termasuk buah yang
dipanen muda seperti nangka muda dan pepaya muda.

Tabel 4. Nama Tanaman, Nama Daerah dan Bentuk Hasil Tanaman


Biofarmaka
No. Nama Tanaman Bentuk Hasil
1 Jahe Rimpang
2 Jeruk Nipis*) Buah segar
3 Kapulaga Biji
4 Kencur Rimpang
5 Kunyit Rimpang
6 Laos/Lengkuas Rimpang

Konsep dan Definisi Podes 2021 157


No. Nama Tanaman Bentuk Hasil
7 Lempuyang Rimpang
8 Lidah Buaya Daun
9 Mahkota Dewa *) Buah
10 Mengkudu/Pace *) Buah
11 Sambiloto Daun
12 Serai Batang
13 Temuireng Rimpang
14 Temukunci Rimpang
15 Temulawak Rimpang

Tabel 5. Nama Tanaman dan Bentuk Hasil Tanaman Hias


No. Nama Bentuk Hasil Satuan Konversi
Tanaman
1 Anggrek Bunga Potong Tangkai
Potong
2 Gerbera Bunga Potong Tangkai
(Herbras)
3 Krisan Bunga Tangkai 1 pohon = 5 tangkai
Potong/pohon
4 Mawar Bunga Tangkai 1 pohon = 2 tangkai
Potong/pohon
5 Sedap Malam Bunga Potong Tangkai
6 Aglaonema pohon Pohon
7 Anggrek Pot Pohon Pohon
8 Anthurium Pohon/bunga Pohon 5 tangkai = 1 pohon
Bunga potong
9 Bromelia Pohon Pohon
10 Bugenvil Pohon Pohon
11 Cordyline Pohon/daun Pohon 10 tangkai = 1
potong pohon
12 Dracaena Pohon/daun Pohon 10 tangkai = 1
potong pohon
13 Heliconia Pohon/bunga Pohon 2 tangkai = 1 pohon
(Pisang- potong
pisangan)

158 Konsep dan Definisi Podes 2021


No. Nama Bentuk Hasil Satuan Konversi
Tanaman
14 Ixora (Soka) Pohon Pohon
15 Pakis Pohon/daun Pohon 10 tangkai = 1
potong pohon
16 Palem Pohon Pohon
17 Phylodendron Pohon/daun Pohon 10 tangkai = 1
potong pohon
18 Puring Pohon Pohon
19 Sansevieria Pohon Pohon
(Lidah Mertua)
20 Melati Bunga Kilogram

Penjelasan :
1. Anggrek potong adalah tanaman anggrek yang bentuk hasil
panen/dijual dalam bunga potong ( tangkai bunga), contoh :
Aranthera sp.; Renanthera sp.; Vanda sp.; Arachnis sp.
2. Anggrek pot : tanaman anggrek yang bentuk hasil panen / dijual
berupa tanaman berbunga (dalam pot), contoh : anggrek
Phalaenopsis (bulan); Dendrobium, Cattleya sp., Onchidium.
Anggrek Pot dicatat sebagai produksi apabila telah muncul bakal
bunganya.
3. Produksi tanaman hias yang dijual dalam pot/polibag/media lain,
namun satuan produksi dalam SPH-TH adalah tangkai seperti
krisan maka lakukan konversi sesuai dengan tabel 11.
Misalkan : Tanaman krisan dalam satu pot rata-rata terdiri dari 5
tangkai, jika dalam satu kecamatan terdapat produksi krisan
sebanyak 100 pot maka produksi yang dilaporkan sebanyak 5 ×
100 = 500 tangkai.
4. Tanaman mawar yang produksinya dalam bentuk bunga tabur,
jumlah tangkainya diperoleh dari hasil konversi rata-rata jumlah
kuntum per tangkai dalam satu kilogram bunga tabur.
Apabila dalam satu tangkai mawar rata-rata terdiri dari tiga
kuntum dan satu kilogram sekitar 300 kuntum, sedangkan pada
suatu kecamatan tercatat sebanyak 750 Kg bunga mawar tabur,
maka produksi bunga mawar tabur pada kecamatan tersebut
adalah :
300 Kuntum
750 Kg   1 Tangkai  750  100 Tangkai
1 Kg  3 Kuntum
 75.000 Tangkai

Konsep dan Definisi Podes 2021 159


5. Tanaman hias dengan satuan produksi pohon, apabila pohon
tersebut dibongkar untuk tujuan komersil (dijual) maka dianggap
ada panen dan produksinya tanpa memandang umur tanaman.
6. Tanaman Sedap Malam ada yang diambil bunga kuncup, ada juga
yang diambil berikut tangkainya waktu dipanen, maka satuan
produksi yang dipakai adalah dengan satuan standar yang ada di
Daftar Isian SPH-TH, yaitu tangkai.

160 Konsep dan Definisi Podes 2021


Konsep dan Definisi Podes 2021 161

Anda mungkin juga menyukai