Anda di halaman 1dari 8

Tugas Take Home Test (THT)

1. Jelaskan secara singkat tentang perkembangan teknologi pemboran sejakpertama kali diperkenalkan

hingga era digital saat ini.

2. Metode apa yang pertama di pakai pada saat pemboran dikembangkan. APakah metode itu masih bisa

diterapkan hingga saat sekarang ini.

3. Semakin berkembangnya teknologi pengeboran, maka semakin mudah orang melakukan pengeboran

untuk keperluan diberbagai bidang industry. Jelaskan pada bidang apa saja aplikasi pemboran dapat

dilakukan.

4. Apa yang sdr. Ketahui tentang Drilling Rig? Apa gunanya Drilling Rig dalam operasional pemboran?

5. Sebuah drilling rig telah dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan biaya, kemampuan,

kebutuhan dan medan dimana akan dilakukan sebuah pekerjaan pengeboran. Oleh karena itu untuk

mobilisasi, demobilisasi dan moving dari titik ke titik lain, drilling rig dirancang ke dalam bentuk

modivikasi : (a) Skid Mounted(b) Truck Mounted(c) Rotary Truck Mounted(d) Track Mounted. Jelaskan

dengan ringkas apa yang dimaskud pada pada point a d tersebut di atas.

6. Dengan semakin pesatnya perkembangan dibidang Industri pertambangan dan Konstruksi, maka teknik

dan metode pemboran semakin beragam pula. Oleh karena itu teknik dan metode pemboran disesuaikan

dengan tujuan yang akan dicapai. Sebutkan metode pemboran apa saja yang berkembang saat ini.

7. Jelaskan keunggulan dan keterbatasan dari metode pemboran dengan metode Hollow Stem Auger.

8. Jelaskan dengan ringkas tahap-tahapan pemboran dengan menggunakan metode Hollow Stem Auger.

9. Dalam setiap proses pemboran, data dan informasi yang diperoleh selama pemboran berlangsung harus

dimuat kedalam sebuah format. Sebutkan apa nama fomat itu dan informasi apa saja yang harus dimuat di

dalam format tersebut.


10. Hasil yang diperoleh dari metode pemboran hollow stem auger adalah undisturbed core dan cutting.

Kemudian sebelum kedua hal tersebut disimpan kedalam core box, terlebih dahulu harus dilakukan

cutting description. Jelaskan parameter dan data apa saja yang harus diperoleh dari hasil cutting

description tersebut.

11. Jelaskan langkah-langkah atau urutan-urutan dalam pelaksanaan pengeboran dengan metode Hollow

Stem Auger.

12. Setelah proses pemboran pilot hole pada metode hollow stem auger selesai dilakukan, maka harus

segera dilakukan proses atau pekerjaan well logging. Jelasakan dengan dengan ringkas:

(a) Apa yang dimaksud dengan pekerjaan well logging?

(b) Apa media untuk running dari pekerjaan well logging

(c) Mengapa pekerjaan well logging penting dilakukan setelah proses pemboran pilot hole?

(d) Bagaimana proses atau prosedur pelaksanaan well logging itu dilakukan?

(e) Bagaimana proses penentuan akifer dilakukan selain dengan menggunakan metode well logging?

13. Aplikasi metode pemboran berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi:

(a) Metode pemboran tumbuk (Cable Tool Drilling atau Percussive Drilling).

(b) Metode Pemboran putar (Rotary Drilling)

(c) Metode Bor putar hidrolik (Hydraulic Rotary).

Jelaskan dengan ringkas perbedaan ketiga metode yang dimaksudkan pada point a, b dan c tersebut di

atas.

14. Berdasarkan sirkulasi fluida, metode pemboran dapat dibagi lagi menjadi:

(a) Pemboran dengan sirkulasi langsung (Direct Circulation)

(b) Pemboran Sirkulasi terbalik (Revers Circulation)

Jelaskan dengan ringkas perbedaan kedua jenis pemboran (point a dan b) tersebut di atas.
15. Teknik pemboran dengan metode Rotary Drilling dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat) metode

yaitu:

(a) Metode putar dengan sistem sirkulasi langsung (Direct Circulation Rotary Methods)

(b) Metode putar dengan udara (Air Rotary Methods)

(c) Metode tumbuk dengan putaran udara (Air Rotary Percussion Methods)

(d) Metode putar dengan sirkulasi terbalik (Reverse Circulation Rotary Methods) Jelaskan dengan ringkas

perbedaan keempat metode pemboran (a, b, c dan d) tersebut di atas.

16. Dalam kegiatan pemboran ada beberapa parameter yang terdapat di dalam lumpur bor yang perlu di

analisis. Sebutkan parameter apa saja yang anda ketahui yang penting untuk di analisis.

17. Secara umum, lumpur pemboran dapat dikelompokkan atas 4 (empat) komponen atau fasa, yaitu:

(a) Fasa cair (air atau minyak)

(b) Reactive solids

(c) Inert solids

(d) Fasa kimia (additive)

Jelaskan dengan ringkas apa yang dimaksud dengan keempat komponen (point a, b, c dan d) tersebut di

atas.

18. Jenis Jenis Lumpur Pemboran dapat dikelompokkan ke dalam:

(a) Fresh Water Muds (lumpur air tawar)

(b) Spud Mud(

c) Natural Mud

(d) Bentonite treated Mud

(e) Phospate treated Mud.

(f) Organic colloid treated Mud.


(g) Red Mud.(h) Calcium Mud

(i) Salt Water Mud

(j) Oil Base Dan Oil Base Emulsion Mud

Jelaskan dengan ringkas maksud dari jenis-jenis lumpur (dari point a j) tersebut di atas.

19. Bahan additive lumpur pemboran dapat berupa material-material yang ditambahkan untuk merawat

lumpur agar sesuai dengan sifat-sifat yang dibutuhkan. Sifat-sifat yang dibutuhkan oleh lumpur pemboran

tersebut adalah:

(a) Material pemberat lumpur (b) Material pengental lumpur (c) Material pengencer lumpur (d) Filtration

loss control agent dan (e) Lost circulation material.Jelaskan maksud dari (point a e) seperti tersebut di

atas.

20. Jelaskan dengan ringkas, apa saja fungsi dari lumpur pemboran dan Apa fungsi dari mud cake dalam

proses pemboran.

21. Jelaskan istilah-istilah dalam penanganan lumpur bor berikut ini:(a) Densitas dan Sand Content(b)

Mud Balance(c) Shale Shaker(d) Degasser(e) Desander(f) Desilter(g) Viskositas dan Gel Strength

22. (a) Apa yang anda ketahui tentang rig up dan rig down?. (c) Jelaskan bagaimana prosedur untuk rig

up dan rig down(d) Jelaskan bagimana standard operation procedure untuk mendirikan/menegakkan

menara bor.

23. Pada menara bor terdapat istilah Guy Line System(a) Apa yang dimaksud dengan Guy Line System?

(b) Jelaskan dengan ringkas, apa fungsi dari:(1) Load guy line(2) Stabilizing guy line(3) Intermediate guy

line(4) Racking board wind guy line

24. Jelaskan fungsi dari peralatan pemutar pada Rig Workover dan pada Rig Well Service
25. Perhatikan gambar berikut: Nomor-nomor pada gambar di bawah ini menunjukkan beberapa

komponen Sistem Rig yang bisa bergerak secara berputar. (a) Berilah nama pada setiap nomor-nomor

pada gambar tersebut.(b) Apa fungsi dari masing-masing komponen tersebut

26. Perhatikan gambar berikut ini: Nomor-Nomor yang terdapat pada gambar berikut ini adalah bagian

dari Hoisting system dari sebuah drillin rig. (a) Berilah nama bagian Hoisting system pada nomor-nomor

tersebut.(b) Jelaskan fungsi dari bagian-bagian hoisting system tersebut.

27. Jelaskan dengan ringkas fungsi utama dari Rotary Swivel. Kemudian bagaimana cara melakukan

perawatan (maintenance) terhadap Rotary Swivel.

28. Rotary Assembly merupakan salah satu komponen penting pada rotating system. Jelaskan fungsi dan

komponen-komponen dari Rotary Assembly tersebut.

29. Pada rangkaian pipa bor, terdapat beberapa komponen diantaranya adalah: Drill Stem, Drill String dan

Drill Pipe. Jelaskan bagian-bagian dan fungsi dari ketiga komponen tersebut di atas.

30. Ketika pemboran sedang berjalan, kita harus memberikan perhatian penuh pada komponen Drill Pipe.

Oleh karena itu kita harus melakukan inspeksi secara terus menerus terhadap komponen Drill Pipe

tersebut. Jelaskan mengapa inspeksi terhadap Drill Pipe penting dilakukan.

31. Perhatikan gambar di bawah ini. Nomor 1 hingga 4 pada gambar tersebut menunjukkan komponen

peralatan yang berhubungan dengan sistem sirkulasi fluida pemboran. (a) Berilah nama pada komponen-

komponen dari nomor 1 hingga 4 seperti yang tertera pada gambar tersebut.(b) Jelaskan fungsi dari

masing-masing komponen system sirkulasi fluida dari nomor 1 hingga nomor 4.(c) Jelaskan bagian-

bagian dari Mud Treating /Conditioning Equipment pada system sirkulasi fluida pemboran.

32. Sebuah drilling Rig biasanya mempunyai minimal 2 buah pompa lumpur (mud pumps), karena ia

merupakan jantung dari system sirkulasi lumpur. Jelaskan apa fungsi dari pompa lumpur tersebut.
33. Pompa Lumpur (Mud Pumps) dapat berupa duplex double-acting atau triplex single-acting. Jelaskan

apa perbedaan dari kedua jenis pompa lumpur tersebut.

34. Jelaskan bagaimana prosedur pengukuran density dan viskositas dari lumpur pemboran dengan

menggunakan alat ukur mud balance dan Marsh Funnel.

35. Dalam pelaksanaan pemboran, lumpur pemboran memiliki peranan yang sangat penting. Oleh karena

itu Sifat-sifat fisik dan karakteristik lumpur pemboran harus dikontrol pada saat pemboran berlangsung.

Apa akibat yang timbul apabila Viscositas dari lumpur pemboran terlalu tinggi atau terlalu rendah?

36. Fluida pemboran memiliki sifat-sifat kontaminan baik terhadap lingkungan formasi pemboran

maupun terhadap lumpur itu senidiri.(a) Apa yang dimaksudkan dengan kontaminan fluida pemboran,

Kontaminan primer, kontaminan sekunder dan kontaminan tersier?(b) Jelaskan, bagaimana cara

mencegah dan mengatasi kontaminan fluida pemboran?(c) Jelaskan juga apa dampak buruk dari Drill

Solid pada Sifat Lumpur pemboran?

37. Semburan liar (blow out) pada saat pemboran berlangsung, hingga saat ini masih sering terjadi. Di

Indonesia, kasus yang paling besar adalah semburan lumpur dari PT. Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo

Jawa Timur. Kejadian blow out tersebut dapat terjadi pada proses: operasi drilling, pada operasi work

over (kerja ulang) ataupun pada operasi well service (perawatan sumur).Pertanyaanya adalah:Apa yang

menjadi penyebab utama dari kasus tersebut di atas, bila ditinjau dari sisi kerja manusianya (human

error). 38. Alat untuk mengetahui terjadinya kick dan mencegah terjadinya blow out pada saat pemboran

adalah BOP (Blow Out Preventer).(a) Jelaskan peralatan utama dan peralatan pendukung dari BOP

tersebut.(b) Jelaskan apa persyaratan tugas dari BOP(c) Jelaskan tentang beberapa hal untuk mendapatkan

usia panjang dari packing element dari BOP.


39. Salah satu tahapan pemboran adalah pemasangan Casing untuk mengmankan bore hole yang sudah

terbentuk. Jelaskan bagian-bagian dari sistem casing yang dipasang untuk mengamankan bore hole dan

buatlah spesifikasinya.

40. Pada ujung bagian paling bawah dari sebuah sistem konstruksi sumur, dipasang tapak pengaman yang

dinamakan sepatu casing (casing shoe). Jelaskan dengan ringkas persyaratan dan spesifikasi dari

pemasangan sebuah casing shoe terebut.

41. Jelaskan prinsip dasar dari perencanaan dan pemasangan casing dari sebuah sumur yang telah selesai

dibor.

42. Dalam pemasangan system casing, harus diselingi dengan proses cementing. (a) Jelaskan tujuan dari

proses penyemenen (cementing tersebut)(b) Jelaskan juga sifat-sifat dari bahan semen yang baik untuk

digunakan dalam proses cementing.

43. Kecerobohan dalam pekerjaan pemboran atau karena terjadi peristiwa ekstra ordinary, dapat

menyebabkan kejadian yang diluar dugaan dari bor master seperti: Patahnya stang bor (drill coolar), drill

pipe, masuknya barang-barang (seperti konci pipa, potongan besi dll) kedalam bore hole. Untuk

mengambil kembali bagian-bagian yang patah atau barang-barang yang masuk ke dalam system bore

hole, dapat dilakukan dengan system pemancingan (Fishing operation). Jelaskan dengan ringkas tentang:

(a) Fishing operation dalam proses pemboran(b) Open hole fishing(c) Case hole fishing

44. Untuk melakukan fishing operation, diperlukan peralatan khusus (fishing tools) seperti yang

disebutkan di bawah ini. Jelaskanlah apa fungsi dari tiap-tiap peralatan fishing tools tersebut.(a) Spear(b)

Overshot(c) Taps dan collars(d) Junk Retriever(e) Internal dan External Cutters(f) Milling Tools(g)

Impression Blok dan Fishing Magnit

45. Pemancingan pada lubang terbuka dapat dilakukan dengan pemancingan Junk. Jelaskan dengan

singkat mengapa pancingan Junk ini yang digunakan?


46. Jelaskan dengan singkat bagaimana proses pemancingan terhadap:(a) Pipa yang terjepit di dalam bore

hole.(b) Pipa yang terjepit karena runtuhan(c) Pipa yang terjepit karena differential pressure.

Anda mungkin juga menyukai