Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN SEBELUM MENIKAH SIRI (PRA NIKAH)

Pada hari ini .....................Tanggal ....................... Bulan .......................Tahun


2021. Di Desa Kauman, Kec. Widodaren Ngawi Jawa Timur. Telah dibuat
perjanjian sebelum menikah siri (Pra Nikah) oleh dan antara:

Nama :
No ID KTP :
Pekerjaan :
Alamat :
Sebagai pihak pertama,

Nama :
No ID KTP :
Pekerjaan :
Alamat :
Sebagai pihak kedua,

Kedua belah pihak, sepakat msengikatkan diri dalam sebuah perkawinan siri dan
untuk itu bersepakat membuat perjanjian yang telah disepakati dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Pihak pertama bertanggung jawab memberikan nafkah kepada istri dan
anak pertama, kedua, dan ketiga dari pihak kedua sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku serta syariat agama islam yang dianut.
2) Kedua belah pihak pada umumnya dan pihak pertama pada khususnya,
menyepakati untuk tidak melakukan poligami selama berumah tangga.
3) Pihak pertama harus menyayangi dan menjaga ketiga anak dari pihak
kedua seperti selayaknya anak sendiri.
4) Kedua belah pihak pada umumnya dan pihak pertama pada khususnya,
menyepakati tidak diperkenankan melakukan kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) baik terhadap istri maupun kepada anak. Sebagai mana
telah diatur dalam UU RI No23 Tahun 2004. Tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga.
5) Harta kekayaan yang dimiliki/diperoleh sebelum pernikahan adalah milik
masing masing pihak.
6) Harta kekayaan yang diperoleh oleh kedua belah pihak selama
berlangsungnya pernikahan adalah milik bersama.
7) Salah satu pihak tidak dibenarkan untuk melakukan tindakan hukum tanpa
izin terhadap harta bersama termasuk menjual, membeli, menggadaikan,
dan menjaminkan harta bersama ke pihak ketiga.
8) Kedua belah pihak menyepakati untuk menerapkan pola asuh demokrasi,
komunikasi dua arah, jujur, dan saling terbuka dalam berumah tangga.

Demikian surat perjanjian sebelum menikah siri (pra nikah) ini dibuat. Bermaterai
cukup dan ditanda tangani oleh pihak dan saksi dalam keadaan sadar, sehat
jasmani, dan rohani tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila dalam
persetujuan ini ada pihak yang tidak menjalankan kesepakatan dikemudian hari
maka bisa diperkenankan ke pihak yang berwajib.

Pihak pertama Pihak pertama

(..................................) (..................................)

Saksi 1 Saksi 2

(..................................) (..................................)

Bermaterai

Anda mungkin juga menyukai