Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN HAK ASUH ANAK

Kesepakatan Hak Asuh Anak ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini Rabu, tanggal 8 (delapan),

Bulan Februari, tahun 2017, antara :

Nama                         : BAHAUDIN, S.Ag alias BAHAUDIN Bin H.M. SOFIANI

Tempat / Tgl Lahir    : Jakarta, 03 Januari 1977

Jenis Kelamin          : Laki-laki

Alamat                        : Jalan Swadaya PLN Nomor 1, RT. 015/RW 001, Keluarahan

Jatinegara, Kecamatan Cakung,Kota Jakarta Timur

Agama                       : Islam

Pekerjaan                  : Wiraswasta

Kewarganegaraan   : Indonesia

Selanjutnya disebut  “PIHAK PERTAMA”

DAN

Nama                         : SITI MARYAM, S.Pdi Binti H.M. DALIH

Tempat / Tgl Lahir    : Jakarta, 30 Maret 1977

Jenis Kelamin          : Perempuan

Alamat                        : Jalan Pulo Lentut RT. 003 RW. 001, No. 01

Kelurahan Rawaterate, Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur

Agama                       : Islam

Pekerjaan                  : Guru Dagang dan Mengurus Rumah Tangga

Kewarganegaraan   : Indonesia

Selanjutnya disebut  “PIHAK KEDUA”


PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama disebut “Para Pihak“, terlebih

dahulu menerangkan :

1. Bahwa Najwa Camelia Arzaqi, yang lahir pada tanggal 5 (lima) Mei 2007, di Jakarta,

berdasarkan Akta Kelahiran Nomor 454/JT/KL/2007, berada dibawah pengasuhan PIHAK

PERTAMA;

2. Bahwa Muhammad Fathan Arzaqie, yang lahir pada tanggal 17 (tujuh belas) Mei 2009, di

Jakarta, berdasarkan Akta Kelahiran Nomor 12189/JT/KL/2009, berada dibawah pengasuhan

PIHAK KEDUA;

3. Bahwa Para Pihak Sepakat secara bersama-sama mendidik, melindungi anak, mencurahkan

kasih sayang, menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya,

sesuai Pasal 26 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak;

4. Bahwa Najwa Camelia Arzaqi, berada dalam Hak Asuh Pihak Pertama, sampai ia bisa

menentukan sendiri Hak-Haknya sebagai anak, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

5. Bahwa Muhammad Fathan Arzaqie, berada dalam Hak Asuh Pihak Kedua, sampai ia bisa

menentukan sendiri Hak-Haknya sebagai anak, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

6. Bahwa Pihak Pertama akan memberikan biaya hidup dan biaya pendidikan Muhammad

Fathan Arzaqie yang akan diberikan setiap bulannya;

7.  Bahwa Para Pihak sepakat menjaga sopan santun atau etika, prilaku, sikap, dan tingkah laku,

di depan atau di hadapan kedua anak, dari hal-hal yang tidak baik atau saling menjelek-

jelekan, doktrinisasi negatif terhadap anak, sehingga menimbulkan kebencian terhadap salah

satu orang tuannya;

8. Bahwa Para Pihak sepakat, tidak membawa anak kedalam hubungan pribadi masing-masing

dengan pihak lain, sampai ada kesepakatan atau komunikasi terlebih dahulu dari Para Pihak;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, “PARA PIHAK” saling bersepakat dan bersetuju dengan

mengikatkan diri didalam KESEPAKATAN HAK ASUH ANAK, dengan syarat dan ketentuan

sebagaimana diatur didalam isi pasal-pasal sebagai berikut:


PASAL 1

Bahwa Para Pihak berhak mengunjungi, mencurahkan kasih sayang, mengajak jalan-jalan dan lain

sebagainya, kepada kedua anak;

PASAL 2

Bahwa Pihak Pertama berkewajiban, menerima kunjungan Pihak Kedua atau sebaliknya, untuk

mencurahkan kasih sayang, mengajak jalan-jalan dan lain sebagainya, kepada kedua anak;

PASAL 3

Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua berkewajiban secara bersama-sama, menumbuh

kembangkan, bakat dan minat, dan pendidikan, secara bersama-sama, tanpa ada campur tangan Pihak

Lain;

PASAL 4

Bahwa apabila telah hadir pihak ketiga kedalam hubungan masing-masing Para Pihak, dan untuk

menjaga mental atau pisikis kedua anak, maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua diwajibkan saling

berkomunikasi terlebih dahulu;

PASAL 5

Apabila dikemudian hari timbul kesepakatan baru serta ada hal-hal yang belum disepakati bersama,

maka dapat dibuatkan kesepakatan baru yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kesepakatan

ini;

PASAL 6

Apabila dikemudian hari timbul perselisihan dalam permasalahan ini, maka Para Pihak sepakat untuk

diselesaikan secara musyawarah keluarga, dan apabila musyawarah tidak tercapai maka dapat

diselesaikan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Timur;

Pasal 7

Bahwa perjanjian ini dibuat dua rangkap, dibubuhi materai yang cukup dan sama-sama mempunyai

kekuatan hukum yang sama, yang selanjutnya kedua belah pihak tunduk pada perturan ini, dan

hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Mengetahui

                 PIHAK PERTAMA                                              PIHAK KEDUA


 

                (BAHAUDIN, S.Ag)                                          (SITI MARYAM, S.Pdi)

Anda mungkin juga menyukai