Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN HAK ASUH ANAK

Kesepakatan Hak Asuh Anak ini dibuat dan ditandatangani pada hari
ini Sabtu, tanggal Enam, Bulan Lima, tahun Dua Ribu Tujuh Belas,
antara :

Nama :Nurmaidah
Tempat / Tgl Lahir :Makassar, 29 Juli 1984
Jenis Kelamin :Perempuan
Alamat :Jl. Sungai Pareman II
Agama :Islam
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Kewarganegaraan :Indonesia
No. KTP :7322026906840001

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ibu kandung dari anak
yang bernama A’AFIAH yang Selanjutnya disebut Sebagai"PIHAK
PERTAMA"

Nama :Supriadi
Tempat / Tgl Lahir :Jeneponto, 02 Mei 1987
Jenis Kelamin :Laki-Laki
Alamat :Jl.Poros Pantai lambombo
Agama :Islam
Pekerjaan :Wiraswasta
Kewarganegaraan :Indonesia
No. KTP :7373050205780001

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ayah kandung dari anak
yang bernama A’AFIAH yang Selanjutnya disebut "PIHAK KEDUA"

Nama :Fatma
Tempat / Tgl Lahir :Jeneponto, 17 September 1988
Jenis Kelamin :Permpuan
Alamat :Jl. Poros Pantai Lambombo
Agama :Islam
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Kewarganegaraan :Indonesia
No. KTP :7373055709880002

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ibu tiri dari anak yang
bernama A’AFIAH yang Selanjutnya disebut "PIHAK KETIGA"

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA DAN KETIGA secara bersama-sama disebut


“Para Pihak“, terlebih dahulu menerangkan :

1. Bahwa A’Afiah, yang lahir pada tanggal Satu Bulan Sepuluh


Tahun Dua Ribu Enam Belas, di Palopo, berada dibawah
pengasuhan (PIHAK PERTAMA DAN KEDUA, TIDAK UNTUK PIHAK KETIGA)
2. Bahwa Para Pihak Sepakat secara bersama-sama mendidik,
melindungi anak, mencurahkan kasih sayang, menumbuh kembangkan
anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya, sesuai
Pasal 26, Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak, Tahun;
3. Bahwa A’Afiah, berada dalam Hak Asuh Pihak PERTAMA dan Pihak
KEDUA,dengan rincian bahwa anak tersebut diasuh secara
bergiliran/bergantian oleh pihak PERTAMA 5 (lima) hari dan
Pihak KEDUA 5 (lima) hari sampai anak tersebut bisa menentukan
sendiri Hak – Haknya sebagai anak, sesuai dengan Undang –
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
4. Bahwa semua kebutuhan dan rencana awal pendidikan atau biaya
pendidikan untuk A’Afiah,Pihak KEDUA yang bertanggung jawab
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan syarih’ dan atau apabila
ada hal – hal yang belum cukup, dapat disepakati kembali
dikemudian hari;
5. Bahwa Para Pihak sepakat menjaga sopan santun atau etika,
prilaku, sikap, dan tingkah laku, di depan atau di hadapan
A’Afiah, dari hal – hal yang tidak baik atau saling menjelek –
jelekan, doktrinisasi negatif terhadap anak, sehingga
menimbulkan kebencian terhadap salah satu orang tuannya;
6. Bahwa Para Pihak sepakat, tidak membawa anak kedalam hubungan
pribadi masing – masing dengan pihak lain, sampai ada
kesepakatan atau komunikasi terlebih dahulu dari Para Pihak;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, “PARA PIHAK” saling


bersepakat dan bersetuju dengan mengikatkan diri didalam
KESEPAKATAN HAK ASUH ANAK dan berlaku setelah keluarnya surat
pernyataan cerai dari Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA secara mufakat,
dengan syarat dan ketentuan sebagaimana diatur didalam isi pasal-
pasal sebagai berikut:

PASAL 1;

Bahwa PARA PIHAK berhak mengunjungi, mencurahkan kasih sayang,


mengajak jalan – jalan dan lain sebagainya, kepada A’Afiah;

PASAL 2

Bahwa Pihak PERTAMA berkewajiban, menerima kunjungan Pihak KEDUA,


dan sebaliknya Pihak KEDUA berkewajiban, menerima kunjungan Pihak
PERTAMA, untuk mencurahkan kasih sayang, mengajak jalan – jalan dan
pihak ketiga tidak ada interpensi, menghalangi, menekan dan lain
sebagainya, kepada A’Afiah dan pihak PERTAMA untuk berkunjung dan
ketemu;

PASAL 3

Bahwa PARA PIHAK berkewajiban, secara bersama – sama, menumbuh


kembangkan, bakat dan minat, dan pendidikan, secara bersama – sama,
tanpa ada campur tangan Pihak Lain;

PASAL 4

Bahwa apabila dikemudian hari, telah hadir pihak LAIN kedalam


hubungan masing – masing Para Pihak, dan untuk menjaga mental atau
pisikis A’Afiah, maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua diwajibkan
saling berkomunikasi terlebih dahulu;
PASAL 5

Apabila dikemudian hari timbul kesepakatan baru serta ada hal – hal
yang belum disepakati bersama, maka dapat dibuatkan kesepakatan
baru yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kesepakatan ini;

PASAL 6

Apabila dikemudian hari timbul perselisihan dalam permasalahan ini,


maka Para Pihak sepakat untuk diselesaikan secara musyawarah
keluarga, dan apabila musyawarah tidak tercapai maka dapat
diselesaikan secara hukum;

Pasal 7

Bahwa perjanjian ini dibuat tiga rangkap, dibubuhi materai yang


cukup dan sama – sama mempunyai kekuatan hukum yang sama, ketiga
pihak tunduk pada perturan ini, dan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia, baik hukum pidana maupun perdata.

Palopo, 06 Mei 2017

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PIHAK KETIGA

(NURMAIDA) (SUPRIADI) (F A T M A)

SAKSI - SAKSI

1. ---------------------------------- ( )

2. ---------------------------------- ( )

3. ---------------------------------- ( )

Anda mungkin juga menyukai