Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan

meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik

≥140 mmHg dan Diastolik ≥85 mmHg merupakan batas normal tekanan

darah (Junaidi, 2010). Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut-

sebut sebagai sillent killer karena sesorang yang mengidap hipertensi yang

bahkan sudah bertahun-tahun seringkali tidak menyadarinya sampai terjadi

komplikasi seperti kerusakan organ vital yang cukup berat yang bisa

mengakibatkan kematian. Sebanyak 70 % penderita hipertensi tidak

menyadari bahwa dirinya mengidap hipertensi hingga ia memeriksakan

tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan. Sebagian lagi mengalami tanda

dan gejala seperti pusing, kencang di tengkuk, dan sering berdebar-debar

(Adib, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012

hipertensi adalah salah satu yang memegang andil yang penting untuk

penyakit jantung dan stroke yang dapat menjadi penyebab kematian dan

kecacatan nomor satu. Hipertensi berkonstribusi hampir 9,4 juta kematian

akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahunnya.

World Health Organization (WHO) tahun 2008 mencatat sekitar 972

juta orang atau 26,4% penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi. Angka

ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025, dari 972 juta

penderita hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya

berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.

1
2

Berdasarkan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 45,9% untuk

umur 55-64 tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8% umur >75 tahun.

Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan pengukuran tekanan darah

pada umur ≥18 tahun adalah sebesar 25,8%. Prevalensi tertinggi di Bangka

Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur

(29,6%). (Balitbang Kemenkes RI, 2013).

Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2016 menunjukkan

kasus hipertensi sebesar 13 % atau sekitar 790.382 jiwa dari kasus yang

diperiksa sebanyak 8.029.245 kasus penyakit tidak menular (PTM).

Sedangkan di Kota Sukabumi DKK mencatat kejadian prevalensi hipertensi

pada tahun 2016 sebanyak 4.7 5 % . Sedangkan di puskesmas Cipelang

terdapat 2.,86 % dari 1. 529 jiwa kasus hipertensi. Kebanyakan kasus yang

ditemukan adalah usia >18 tahun.

Puskesmas Cipelang merupakan puskesmas yang berada dalam

naungan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Terdapat 12 desa yang menjadi

wilayah kerja puskesmas Cipelang, salah satunya adalah kelurahan Gunung

Puyuh. Dari pendataan Keluarga Sehat tahun 2018 didapatkan 4 indikator

yang pemenuhannya dibawah 30 %. Yaitu Keluarga Berencana sebesar 27, 56

%, penderita hipertensi dilakukan pengobatan sebesar 25, 38 %, ODGJ

mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan sebesar 20, 41 % serta

indikator Anggota Keluarga tidak ada yang merokok sebesar 28, 12 %.

Setelah melakukan pemrioritasan masalah dari ke 4 Indikator tersebut

dipilihlah hipertensi untuk dibahas sebagai bahan Advokasi Kesehatan di

kelurahan Gunung Puyuh tersebut.


3

B. Tujuan
1. Umum
 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeriksaan tekanan darah secara
rutin  “agent of change”
 Menginisiasi dan menguatkan POSBINDU PTM diwilayah Kecamatan Gunung
Puyuh
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Hipertensi dan Komplikasinya
2. Khusus
Tersedianya dukungan berupa dana yang rutin, tertuang dalam penganggaran
masing- masing sektor.

C. Sasaran
 SKPD Terkait
 Tokoh-Tokoh Masyarakat, LSM Peduli Masalah Kesehatan, Organisasi
Masyarakat  Menggalang Dukungan

D. Waktu dan Lokasi


 Waktu : Rabu, 13 november 2019
 Tempat : Puskesmas Cipelang Kecamatan Gunung Puyuh
4

BAB II
PROSES KEGIATAN PKL

1. MELAKUKAN ANALISIS SITUASI


Berdasarkan telaah dokumen laporan tahunan Puskesmas Cipelang dan data
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tahun 2018, dapat ditemukan beberapa masalah yang
tidak sesuai dengan target dari standar pelayanan minimal. Masalah Kesehatan yang
muncul di wilayah kerja Puskesmas Cipelang adalah :

No Masalah Kesehatan
1 ODGJ
2 HIPERTENSI
3 MEROKOK

Dilakukan penetapan prioritas masalah kesehatan wilayah kerja Puskesmas


Cipelang, yaitu:

No. Parameter Skoring Isu Masalah Kesehatan


ODGJ HT ROKOK
1. Kegawatannnya  2 3 2
2. Mendesaknya  1 3 2
3. Penyebarannya  1 1 3
4. Kemudahan Mengatasi Masalah  3 3 2
5. Keinginan Masyarakat  3 3 3
  Jumlah Nilai  10 13 12
Pemberian Nilai : 1 -3 (Nilai 1 apabila masalah tersebut masuk Kategori Rendah, Nilai
2 Kategori Sedang, dan Nilai 3 untuk Kategori Tinggi
Jadi dari hasil penetapan prioritas masalah kesehatan didapatkan masalah yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Cipelang adalah hipertensi.

2. PENGEMBANGAN STRATEGI
a. Pembentukan TIM
Dilakukan pembagian tim untuk 2 kelompok yang terbagi atas:
 Tim advokasi SKPD, yaitu
Ketua : Syahruramadi
Anggota : Gina Alecia
Idan Nurhamdan Arif
5

Novi Yenni
Yani Nurdayati
Yuliarnis
Popi Handriani
Ricke James Yunsen
 Tim advokasi Non SKPD, yaitu :
Ketua : Sudarianto
Anggota : Yayan Sarmidi
Gita Nurlaili
Budi Susilawati
Eka Rahmawati
Titi Sumarni
Yunidar

3. PENINGKATAN KAPASITAS TIM


Tim advokasi telah mendapatkan materi mengenai Surveilans dalam
Mendukung Advokasi Kesehatan juga dalam pemberian materi, fasilitator langsung
memberi tugas mengenai pelaksanaan advokasi. Sebelum dilakukan praktek lapangan,
dilaksanakan simulasi peran dalam pelaksanaan advokasi yang akan dilaksanakan di
Kelurahan Gunung Puyuh Puskesmas Cipelang.

4. PENGEMBANGAN MEDIA
Media advokasi yang digunakan untuk kegiatan praktek lapangan dirancang
oleh tim advokasi Non SKPD maupun SKPD dalam bentuk spanduk dan leaflet.

5. PENYUSUNAN RENCANA ADVOKASI KESEHATAN


Disusun rancangan teknik advokasi kesehatan yang akan dilakukan di
Kelurahan Gunung Puyuh Puskesmas Cipelang, yaitu ;
6

Merancang Teknik Advokasi di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi
Sasaran Advokasi Teknik Advokasi Tujuan Advokasi Media Advokasi Isi Pesan Advokasi
Pengertian
Keluarnya Kebijakan Slide Presentasi, Hipertensi, Bahaya,
Penentu Kebijakan di kelurahan Presentasi tentang Posbindu dan Film, Poster dan Komplikasi dan
Kader di Kelurahan Brosur Pencegahan
Hipertensi
Tim advokasi membuat rancangan penerapan kegiatan advokasi sebagai berikut:
Merancang Penerapan
Peran Tempat
Rincian Waktu jenis kegiatan Metode Teknik Media Pelaksana
Pesan Advokasi Pelaksana Pelaksanaan
kegiatan advokasi Advokasi Advokasi Advokasi Advokasi Advokasi
Advokasi Advokasi
13-Nov-19
10.00 WIB - 10.15 Pembukaan dan Penjelasan maksud dan Kantor
Yani, Syahru Bina Suasana
WIB Sambutan Tujuan Advokasi Kelurahan
Pemutaran Film Slide Penyampaian
Pengertian Hipertensi,
10.15 WIB - 10.45 Penyampaian Pesan dan Presentasi, Pesan Kantor
Presentasi Bahaya, Komplikasi dan Gina
WIB Kesehatan Penyampaian Film, Poster Kesehatan dan Kelurahan
Pencegahan Hipertensi
Slide Presentasi dan Brosur Bina Suasana

Pembuatan SK Kertas, Flip


10.45 WIB - 11.00 Membangun Kantor
Diskusi Tanya Jawab Pembentukan Posbindu Cart, Spanduk Idan Advokator
WIB Komitmen Kelurahan
PTM dan Kader di Kelurahan Komitmen
11.00 WIB - 11.15 Penetapan Penandatanganan Spanduk Spanduk Penanggungja Kantor
Rike
WIB Rekomendasi Komitmen Komitmen wab Kegiatan Kelurahan
Penyampaian
11.15 WIB - 11.30 Penyampaian Kantor
Rangkuman Kegiatan Ceramah Anis Pembaca
WIB Notulen Acara Kelurahan
Advokasi
11.30 WIB - 11.45 Kantor
Penutup Ceramah Syahru Penutupan
WIB Kelurahan

Lalu Tim advokasi membuat lembar kerja persiapan advokasi di Kelurahan Gunung
Puyuh Puskesmas Cipelang, yaitu :
7

Lembar Kerja Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Advokasi Kegiatan di Kelurahan


Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi

Isu Strategis Hipertensi


Tujuan Advokasi Pembuatan Kebijakan Pembentukan Posbindu PTM dan Kader
Sasaran Advokasi Pemangku Kebijakan di Kelurahan
Penderita Hipertensi 100% di lakukan Pemeriksaan dan
Pemosisian Pesan
kontrol tekanan Darah
Metode dan Teknik advokasi Presentasi, Diskusi, Ceramah, Pemutaran Film
Pesan Janji Hipertensi Melalui Posbindu PTM Bahtera
Tingginya angka penderita hipertensi yang tidak melakukan
Pernyataan Pendukung
pemeriksaan rutin sebesar 74,68%
keluar kebijakan dari kelurahan gunung puyuh tentang
Respon yang diinginkan
Pembentukan Posbindu PTM dan Kader
Nada penyampaian Himbauan dan Mengajak
Media yang digunakan Poster, Brosur, Presentasi, Film
Pembawa Acara : Yani Pembukaan : Syahru,
Pembagian Peran dan Tanggung jawab dari tim Penyampaian Presentasi : dr. Gina, Penananggungjawab
Advokasi Komitmen : Idan Penyampaian Rekomendasi : Rike
Penyampaian Notulen : Anis
Penerima Tamu, Membuat Daftar Hadir, Pembukaan,
Penyampaian Pesan kesehatan, Membangun Komitmen,
Tetapkan rincian Acara Kegiatan
Penetapan Rekomendasi, Penyampaian Rangkuman Kegiatan
Advokasi, Do'a, Penutupan, Dokumentasi
Waktu Pelaksanaan Tanggal 13 November 2019 Pukul 10.00
WIB di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh
Kota Sukabumi. Jumlah Peserta : Orang,
Jumlah Undangan yang Tidak Hadir : Orang.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Advokasi
Proses Advokasi :
Hasil Advokasi :
Permasalahan :
Tindak Lanjut :

6. PELAKSANAAN KEGIATAN ADVOKASI


Pada pelaksanaan advokasi, Tim dibagi menjadi :
1. Tim Advokasi Kesehatan SKPD dan
2. Tim Advokasi NON SKPD
Susunan acara advokasi, yaitu
1) Penerimaan Tamu
2) Pembukaan dan Sambutan
 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
 Penyampaian maksud dan tujuan dari tim advokasi
 Kata sambutan dari kepala lurah/ kepala puskesmas/ pemangku
kebijakan tertinggi
3) Penyampaian Materi dan diskusi
 Pemaparan Materi (Pemutaran Film Terlebih Dahulu)
 Diskusi dan Tanya Jawab
4) Membangun Komitmen
 Tanya jawab
 Pernyataan komitmen
5) Penandatanganan Komitmen
 Seluruh peserta menandatangani pernyataan komitmen
8

 Pernyataan Komitmen (pemangku tertinggi)


6) Penyampaian Rangkuman Advokasi
7) Penutupan
8) Pembacaan Do’a

7. PEMANTAUAN KEGIATAN ADVOKASI


Tim advokasi membuat rancangan untuk pemantauan kegiatan advokasi
dengan penggunaan instrument, yaitu:

INSTRUMEN PEMANTAUAN KEGIATAN ADVOKASI KESEHATAN DI TINGKAT KECAMATAN/KELURAHAN


Aspek yang dipantau berdasarkan Hasil Sumber
indikator kegiatan Advokasi Pemantauan Data/Inf Indikator Kunci
Kesehatan Ada Tidak ormasi
1 2 3 4 5
INPUT
a. Tim Advokasi Kesehatan   SK TIM, Surat Tugas
b. Hasil Analisis Situasi :    
* Analisis situasi masalah kesehatan    
* Analisis Isu Kesehatan    
* Analisis Publik    
* Analisa Kebijakan    
c. Rencana Kerja Kegiatan advokasi
kesehatan di tingkat
kecamatan/kelurahan    
d. Penetapan proses pelaksanaan
kegiatan advokasi kesehatan beserta
petugan advokatornya    
e. Proses administrasi kegiatan advokasi
kesehatahn:    
* Penyiapan lapangan    
* Proses pencairan alokasi dana, sarana    
* Surat menyurat    

a. Jumlah dan Jenis Media Advokasi yang


dikembangkan, diproduksi serta di
distribusikan untuk mendukung kegiatan
advokasi kesehatan    
* Media cetak    
* Media luar ruang    
* media elektronik    
b. Peningkatan kapasitas tenaga advokasi
kesehatan :    
* Orientasi    
* Seminar/Penyuluhan/KIE    
* Pelatihan di bidang advokasi kesehatan    
c. Pelaksanaan kegiatan advokasi
kesehatan : melakukan kegiatan lobi,    
9

presentasi, seminar, konsprensi pers,


pertemuan, dll.
d. Penggunaan alokasi dana kegiatan
advokasi kesehatan di
kecamatan/kelurahan    
e. Penggunaan dana untuk kampanye
kesehatan melalui media masa    
f. Dilakukan proses penerbitan
kebijakan :    
* Surat keputusan        
* Perda        
* Surat edaran        
* Pengajuan alokasi anggaran untuk
kegiatan pelayanan kesehatan terutama
promosi PHBS        
g. Adanya laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan advokasi kesehatan
di kecamatan/kelurahan        
         

INSTRUMEN PEMANTAUAN KEGIATAN ADVOKASI KESEHATAN DI TINGKAT KECAMATAN/KELURAHAN

Aspek yang dipantau berdasarkan Hasil Sumber


indikator kegiatan Advokasi Pemantauan Data/Inf Indikator Kunci
Kesehatan Ada Tidak ormasi
1 2 3 4 5
 
OUTPUT
a. Adanya peningkatan dukungan :      
* Dana, tenaga, dan sumber daya dari
kecamatan/kelurahan      
* donatur/swasta terhadap pelaksanaan
pelayanan kesehatan, terutama promosi
PHBS      
b. Adanya kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah lokal terkait dengan
PHBS      
c. Adanya pelaksanaan kesepakatan      

* Masalah yang ditemukan : Dana belum optimal, tidak masuk dalam ADD, masyarakat kurang
sportif terkait implementasi hasil advokasi
Advokasi tidak bisa dilaksanakan 1 kali, harus terus
berkesinambungan. Dibutuhkan upaya yang cukup untuk
mengimbangi penyediaan potensi untuk bisa melaksanakan kegiatan
* Saran pemecahan masalah : yang disepakati

8. PENILAIAN KEGIATAN ADVOKASI


Penilaian kegiatan advokasi telah disusun rancangannya oleh tim advokasi yaitu:
1
0

DI TINGKAT KECAMATAN/KELURAHAN
               
PJ/Petuga
Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat s Dana Waktu
Pelaksana
untuk mengetahui
SKPD
Pemantauan hasil sejauh mana hasil SKPD dan Observasi setiap
dan NON TIM APBD
advokasi advokasi NON SKPD lapangan bulan
SKPD
diterima/tidak
untuk mengetahui
pencapaian target, SKPD
Penilaian hasil SKPD dan Observasi 2x
jumlah kebijakan dan NON TIM APBD
advokasi NON SKPD lapanagn setahun
publik, dan SKPD
peningkatan dukungan
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
5
0
5
1
5
2
5
3
5
4
5
5
5
6
5
7
5
8
5
9
9. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang di atas

adalah “Apakah Ada Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Keluarga

Tentang Diit Hipertensi dan Tingkat Stres dengan Frekuensi Kekambuhan

Hipertensi pada Lansia Di Kelurahan Gunung Puyuh Wilayah Kerja

Puskesmas Cipelang Kota Sukabumi”.

10. Tujuan Penelitian

 Umum

Mengetahui Apakah Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga

Tentang Diiit Hipertensi dan Tingkat Stres Pada Lansia dengan Frekuensi
Kekambuhan Hipertensi pada Lansia Di Kelurahan Gunung Puyuh

Wilayah Kerja Puskesmas Cipelang Kota Sukabumi.

 Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang diit hipertensi

pada penderita hipertensi di Kelurahan Gunung Puyuh wilayah

kerja Puskesmas Cipelang Kota Sukabumi.

2. Mengetahui tingkat stres pada lansia penderita hipertensi di

Kelurahan Gunung Puyuh wilayah kerja Puskesmas Cipelang

Kota Sukabumi

3. Mengetahui frekuensi kekambuhan hipertensi pada lansia di

Kelurahan Gunung Puyuh wilayah kerja Puskesmas Cipelang

Kota Sukabumi.

4. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang diit

hipertensi dengan frekuensi kekambuhan hipertensi pada lansia di

Kelurahan Gunung Puyuh Wilayah Kerja Puskesmas Cipelang

Kota Sukabumi.

5. Menganalisis hubungan tingkat stres dengan frekuensi

kekambuhan hipertensi pada lansia di Kelurahan Gunung Puyuh

Wilayah Kerja Puskesmas Cipelang Kota Sukabumi.

6. Mengetahui mana yang lebih diminan antara tingkat pengetahuan

keluarga tentang diit hipertensi dan tingkat stres berhubungan

dengan variabel dependen (frekuensi kekambuhan hipertensi pada

lansia) di Kelurahan Gunung Puyuh Wilayah Kerja Puskesmas

Cipelang Kota Sukabumi.


11. Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat

bagi pihak terkait, meliputi:

 Keluarga Lansia

Diharapkan penelitian ini menambah pengetahuan keluarga tentang

diit hipertensi khususnya keluarga yang bertanggungjawab menyiapkan

makanan untuk lansia. Meningkatnya pengetahuan keluarga tentang diit

hipertensi diharapkan mampu diterapkan dalam keseharian sehingga

terciptanya pola makan yang sehat, dengan demikian angka kekambuhan

akan menurun.

 Lansia

Lansia yang mengalami hipertensi hendaknya selalu menambah

pengetahuan tentang hipertensi khususnya tentang faktor yang

menyebabkan hipertensi dan cara mengontrol tekanan darah sehingga

tidak terjadi hipertensi berulang. Dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat untuk lansia sehingga lansia lebih

memperhatikan kondisi kesehatan, dan dengan terciptanya upaya atau

pola hidup sehat maka kakambuhan hipertensi pada lansia dapat

menurun.

 Kader Posyandu Lansia

Bagi Kader Posyandu lansia diharapkan penelitian ini dapat

menambah pengetahuan tentang penyakit hipertensi dan diit hipertensi

sehingga mampu berperan aktif dalam mencegah terjadinya kekambuhan

hipertensi.
 Peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sumber untuk meningkatkan

pengetahuan tentang hipertensi khususnya pada lansia serta sebagai

rujukan untuk penelitian selanjutnya.

12. Keaslian Penelitian

 Putri (2014), judul penelitian “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan

Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian Kekambuhan Hipertensi Pada

Lansia Di Kelurahan Gunung Puyuh Wilayah Kerja Puskesmas

Cipelang Kota Sukabumi”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah

semua anggota posyandu lansia desa Mancasan yang menderita

hipertensi. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik total

sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan dan

data catatan kesehatan tekanan darah anggota posyandu lansia dari kader

posyandu. Analisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian

diketahui 18 responden (22%) dengan pengetahuan baik, 42 responden

(51,2%) dengan pengetahuan cukup, dan

22 responden (26,8%) dengan pengetahuan kurang. Frekuensi

kekambuhan hipertensi diketahui 23 responden (28%) kategori sering, 35

responden (42,7%) kadang-kadang dan 24 responden (29,3%) jarang

mengalami kekambuhan hipertensi. Kesimpulan ada hubungan tingkat

pengetahuan lansia tentang diet hipertensi dengan kejadian kekambuhan

di Kelurahan Gunung Puyuh wilayah kerja Puskesmas Cipelang Kota

Sukabumi.
 Mukhtarom (2015), judul penelitian “Hubungan Tingkat Pengetahuan

Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan Diet Hipertensi Di Posyandu

Lansia Di kelurahan Gunung puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kabupaten Suka Bumi ”. Penelitian ini menggunakan metode Cross

Sectional. Teknik pengambilan sample total sampling dengan sampel

sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.

Analisis menggunakan aplikasi SPSS 18 dengan hasil analisis yaitu nilai

p value (.001) yang berarti HI diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan ada

hubungan antara tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan

kepatuhan dalam menjalankan diet hipertensi.

 Sulastri (2016), judul penelitian “Hubungan Antara Stres dan Riwayat

Kontrol Dengan Kekambuhan Hipertensi Pada Lansia Di UPTD PSLU

Natar Lampung Selatan”. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif

dengan desain Analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi

penelitian ini adalah seluruh lansia hipertensi di UPTD PSLU Natar

Lampung Selatan yang berjumlah 104 lansia dan sampel yang diambil

sebanyak 64 responden. Analisis data menggunakan analisis Chi-Square

dengan hasil ada hubungan antara stres dan riwayat kontrol dengan

kekambuhan hipertensi pada lansia di UPTD PSLU Natar Lampung

Selatan.

Anda mungkin juga menyukai