Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN MATERNITAS

 ANTENATAL
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh
dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari
ibu hamil.
1. Status obstetri
Obstetri adalah cabang kedokteran yang berhubungan dengan
kehamilan dan persalinan, termasuk proses sebelum, selama, dan
setelah seorang wanita melahirkan. Untuk menentukan dan cara
penulisan Status obstetrik yaitu sebagai berikut:
Gravida (G): Jumlah kehamilan, tanpa melihat lamanya termasuk
kehamilan saat ini.
Partus / Persalinan (P): Kelahiran setelah gestasi 20 mg, tanpa melihat
kondisi bayi hidup / mati.
Abortus (A): Keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan dengan batasan dengan batasan
gestasi kurang dari 20 mg.
2. Menghitung usia kehamilan
a. Menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHT yaitu dengan
cara menentukan HPHT dan Tanggal kunjungan pada saat
datang.
Contoh:
HPHT: 20 April 2019
Tanal Kunjun: 14 Juli 2019

Minggu Hari
20 April 1 + 3
Mei 4 + 3
Juni 4 + 2
14 Juli 2 + 3
JUMLAH 11 11
Hasil dari penentuan usia kehamilan dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa usia kehamilaan saat ini yaitu 12 Minggu 4 Hari
 Note: Jika hari masih bisa dijadikan minggu maka dijadikan
minggu terlebih dahulu. Kemudian Minggu yang sudah
dijumlahkan + Minggu yan dihari.

b. Menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU sebagai berikut:


TFU (cm) x 2/7 = usia kehamilan (bulan)
TFU (cm) x 8/7 = usia kehamilan (minggu)

3. Menghitung taksiran persalinan


Menentukan taksiran persalinan berdasarkan rumus Neagle adalah
sebagai berikut:
4. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis pada masa kehamilan
 Hyperpigmentasi pada kulit (Hiperpigmentasi inilah yang
sering disebut juga topeng kehamilan. Yaitu lapisan kehitaman
yang biasanya menghampiri bagian pipi, dahi, dan hidung.
Selain wajah, bagian tubuh yang lain ada juga yang tidak
terhindar dari hiperpigmentasi. Mulai dari areola mammae,
ketiak, genitalia, paha, dan pusar).
 Anemia fisiologis
 Kondisi Payudara
 Melakukan Pemeriksaan ANC (mengidentifikasi posisi, letak,
presentasi dan penurunan presentasi, menghitung DJJ,
menghitung Gerakan Janin).
 Mendidentifikasi Reflek Patella dan edema pada kaki
5. Mengidentifikasi Tanda & Bahaya perdarahan pada awal
kehamilan :
 Abortus
 Terjadinya Mola hidatidosa yaitu pembentukan plasenta yang
abnormal saat kehamilan seperti sekumpulan anggur.
 Kehamilan Ektopik
6. Mengidentifikasi Tanda & Bahaya perdarahan pada kehamilan
lanjut:
 Plasenta previa dimana plasenta atau ari-ari berada dibagian
bawah rahim
 Solusio plasenta yaitu plasenta terlepas dari dinding rahim
bagian dalam sebelum proses persalinan.
7. Mengidentifikasi penyakit yang timbul karena kehamilan:
 Hiperemesis gravidarum adalah kondisi morning sickness yang
ekstrem pada masa kehamilan dan ditandai dengan mual dan
muntah yang parah.
 Preeklamsia & Eklamsia adalah gangguan kehamilan yang
ditandai oleh tekanan darah tinggi > 140/90 mmHg dan
kandungan protein yang tinggi dalam urine dan edema.
Peningkatan TD tersebut terjadi pada saat hamil dan juga
Preeklamsia ini berbahaya bagi ibu dan janin seperti terjadinya
gangguan pertumbuhan janin, bayi lahir lebih kecil, mati dalam
kandungan dan ibu juga bisa terjadi kejang akibat Eklamsia.
8. Palpasi Leopold
Manuver Leopold terdiri dari 4 metode yang sitematis untuk
memalpasi janin melalui dinding abdomen ibu.

a. Leopold I : Jika teraba keras dan bulat, maka kemungkinannya


adalah kepala janin. Jika terasa lembut dan lunak, maka bisa
menandakan bokong. Idealnya di bagian ini teraba bokong
janin.

b. Leopold II : Tujuan pemeriksaan Leopold yang kedua adalah


menentukan posisi janin apakah menghadap kanan atau kiri.
Dokter akan merasakan bagian yang lebar dan keras dan
menandakan itu adalah punggung janin. Misalnya, jika dokter
meraba bagian keras dan lebar di kiri, lalu bagian kanan teraba
lunak dan tak beraturan, maka dokter akan
menginterpretasikannya sebagai janin menghadap kiri.

c. Leopold III : Leopold ketiga ini bertujuan untuk memastikan


bagian tubuh janin di bawah rahim apakah kepala, bokong,
atau tungkai. Normalnya, bagian terbawah ini adalah kepala.
Akan tetapi, bagian ini juga bisa berupa kaki, pundak, maupun
bokong. Jika hal ini terjadi, maka janin berisiko sungsang. Jika
presentasi janin belum terasa atau kosong, maka kemungkinan
letak janin adalah melintang.

d. Leopold IV : Tujuan gerakan ini adalah menentukan apakah janin


sudah berada pada jalan lahir dengan masuk ke dalam
panggul ibu atau belum. Apabila sudah masuk hingga rongga
panggul, biasanya kepala janin akan sulit teraba. Anda pun harus
bersiap untuk menjalani proses persalinan dalam waktu dekat.

Anda mungkin juga menyukai