Anda di halaman 1dari 18

Makalah Penelitian Tentang Batik

Pekalongan

Disusun oleh:
Kelompok 1 / XI TKJ 1
1. Afif Dhanial Azmiyahya (02)
2. Dimas Alim Pangestu (10)
3. Fina Idamatussilmi (14)
4. Nor Falah (25)
5. Qonida Azzahro (28)
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

penelitian dengan judul “Batik Pekalongan”. Kemudian shalawat beserta salam kita

sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup

yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia SMK

Negeri 2 Pekalongan. Selain itu, penulis mengucap terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan

makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 18 Februari 2021

Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1


Daftar Isi ................................................................................................................................... 2

BAB I : Pendahuluan ............................................................................................................... 4

1. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

3. Tujuan.............................................................................................................................. 5

4. Metode Penelitian ............................................................................................................ 5

BAB II : Pembahasan .............................................................................................................. 6

1. Pengertian dan Sejarah Batik di Indonesia dan di Pekalongan ........................................... 6

1.1.Pengertian Batik ........................................................................................................ 6


1.2.Sejarah Batik di Indonesia......................................................................................... 6
1.3.Sejarah Batik di Pekalongan ..................................................................................... 7

2. Teknik Pembuatan dan Motif Batik di Pekalongan ..................................................................... 8

2.1.Teknik Pembuatan Batik di Pekalongan ................................................................... 8


2.1.1. Batik Tulis .............................................................................................................. 8
2.1.1.1.Kelebihan Batik Tulis .................................................................................... 8
2.1.1.2.Kekurangan Batik Tulis ................................................................................. 9
2.1.2. Batik Cap ................................................................................................................ 9
2.1.2.1.Kelebihan Batik Cap ...................................................................................... 9
2.1.2.2.Kekurangan Batik Cap ................................................................................. 10
2.1.3. Batik Sablon ......................................................................................................... 10
2.1.3.1.Kelebihan Batik Sablon ............................................................................... 10
2.1.3.1.Kekurangan Batik Sablon ............................................................................ 11
2.2.Motif Batik di Pekalongan .............................................................................................. 11

3. Manfaat dan Dampak ari Industri Batik Terhadap Masyarakat dan Lingkungan di
Pekalongan .............................................................................................................................. 12

2
3.1.Manfaat dari Industri Batik Terhadap Masyarakat dan Lingkungan di Pekalongan.
............................................................................................................................................ 12
3.2.Dampak dari Industri Batik Terhadap Masyarakat dan Lingkungan di Pekalongan
............................................................................................................................................ 13
BAB III : Penutup .................................................................................................................. 15

1. Simpulan........................................................................................................................ 15

2. Saran .............................................................................................................................. 15

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 16

3
BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kota Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di wilayah propinsi Jawa
Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang memiliki kualitas baik
di Indonesia. Maka tidak heran apabila hingga saat ini Pekalongan menjadi daerah penghasil
batik yang menjadi referensi baik secara nasional maupun internasional. Masyarakat
Pekalongan sudah mulai memproduksi batik sejak era tahun 1800-an, dan selama hampir
satu abad , kegiatan tersebut telah menjadi sumber pendapatan penting bagi masyarakatnya.
Kegiatan membatik telah menjadi mata pencaharian utama bagi kebanyakan masyarakat
Pekalongan. Hal ini dapat dilihat dari proses interaksi sosial yang terjadi dalam struktur
masyarakatnya, maka tidak heran apabila kegiatan membatik telah menjadi pekerjaan yang
turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya dalam tatanan masyarakat
Pekalongan. Dilihat dari segi motif, Pekalongan merupakan daerah penghasil jenis Batik
yang memiliki akulturasi atau pengaruh baru dari berbagai daerah. Hal tersebut dapat kita
lihat dari motif-motif yang terdapat di dalamnya, seperti motif liong yang berupa naga
berkaki empat dan burung phoenix. Dari motif tersebut kita dapat melihat betapa besar
akulturasi budaya yang bercampur dalam karya-karya batik Pekalongan. Pada dasarnya
masyarakat Pekalongan lebih bertitik berat pada pola pemasaran kain batik, hal ini yang
terkadang memberikan kesan batik yang dihasilkan oleh masyarakat Pekalongan saat ini
selalu memiliki perubahan dari satu motif ke motif lainnya yang lebih baru. Profesi
masyarakat yang sebagian besar adalah pengusaha atau pengrajin batik, membuat daerah
Pekalongan menjadi sentra industri yang cukup pesat perkembangannya. Berdasarkan hal di
atas, penulis bermaksud untuk menggali beberapa informasi terkait batik Pekalongan untuk
dijadikan sebagai materi pembuatan makalah ini.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana definisi dan sejarah Batik di Pekalongan?


2. Bagaimana teknik pembuatan dan motif Batik di Pekalongan?

4
3. Bagaimana manfaat dan dampak dari industri Batik terhadap masyarakat dan
lingkungan di Pekalongan?
3. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan


mengenai kebudayaan batik khususnya yang ada di Pekalongan. Adapun bila dijabarkan,
tujuan dari pembuatan makalah ini dapat dirangkum menjadi beberapa poin yang ada di
bawah ini.
1. Mendeskripsikan mengenai pengertian dan sejarah Batik di Indonesia khususnya
di Pekalongan.
2. Mendeskripsikan teknik pembuatan dan motif Batik di Pekalongan.
3. Mendeskripsikan manfaat dan dampak dari industri Batik terhadap masyarakat
dan lingkungan di Pekalongan
4. Metode Penelitian
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan adalah dengan menggunakan
metode kajian pustaka dari berbagai sumber termasuk buku dan internet. Sehingga apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber
atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.

5
BAB II
Pembahasan

1. Pengertian dan Sejarah Batik di Indonesia dan di Pekalongan.


1.1.Pengertian Batik.

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu
pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam
untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini
dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat
dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan
budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of
Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

1.2.Sejarah Batik di Indonesia.

Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus
berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian batik secara umum
meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad
ke-19. Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Sedangkan
Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah
satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya kegiatan membatik
hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk pakaian raja dan keluarga
pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal di luar keraton,
maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di
tempatnya masing-masing.

Seiring berjalannya waktu batik mulai banyak dikenal di luar negeri. Namun, dibalik
keunggulan suatu hal pasti tersimpan sejarah yang merupakan perjalanan terciptanya suatu
karya. Meskipun kesannya hanya sekedar sejarah, tetapi kisah perjalanan tersebut mempunyai
peran yang sangat besar hingga akhirnya mampu membawa nama bangsa menjadi bangsa

6
yang lebih baik. Salah satu sejarah yang sudah sepantasnya untuk kita pelajari adalah sejarah
tentang batik pekalongan ini. Dengan demikian tentunya kita tidak hanya menggunakan
produknya saja tapi akan lebih baik jika kita juga mengerti tentang makna sejarahnya
sehingga kita akan lebih menghargai produk tersebut.

1.3.Sejarah Batik di Pekalongan.

Sejarah batik pekalongan ini sebenarnya telah dimulai sejak paska konflik dan
peperangan yang ada dilingkungan kerajaan mataram yang terjadi pada tahun 1825-1830.
Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak
yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat.

Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan
batik. Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di
Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke
arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan.

Dengan adanya migrasi ini, maka Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat
dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai,
yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab,
India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata
warna seni batik. Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari
berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif
itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan
Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik
Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Perkembangan budaya teknik cetak motif
tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik,
memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks
kelenturan batik dari masa ke masa.

7
2. Teknik Pembuatan Dan Motif Batik di Pekalongan.
2.1.Teknik Pembuatan Batik di Pekalongan.
2.1.1. Batik tulis.

Batik tulis merupakan batik yang dibuat dengan cara menuliskan langsung motif
batik secara manual dengan menggunakan alat yang bernama canting. Canting terbuat dari
tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya .Dari alat canting
itulah motif batik dibuat secara sederhana di atas kain mori. Malam dilelehkan kemudian
cairan malam diisikan ke canting dan kemudian kain dapat dihias dengan lelehan malam di
atasnya. Batik tulis ini mempunyai keunikan tersendiri karena proses pembuatannya yang
cukup rumit dan membutuhkan ketelatenan dan jiwa seni tingkat tinggi. Sesuai dengan
tingkat kesulitan dalam membuatnya, batik tulis memang dijual dengan harga yang lebih
mahal. Hal ini sangat sesuai dengan kualitas batik tulis yang bagus dan mempunyai motif
batik yang detil. Untuk Batik Pekalongan juga terdapat jenis batik tulis yang juga memiliki
daya jual yang tinggi.

Beberapa jenis batik tulis itu sendiri juga terdapat beberapa macam diantaranya
adalah batik tulis malam dan batik tulis colet (warna). Batik tulis malam ini proses
pembuatannya dengan menorehkan cairan malam dengan menggunakan canting tulis.
Sedangkan batik tulis warna atau colet sebanarnya proses pembuatannya juga sama dengan
proses membuat batik tulis hanya saja yang membedakan adalah batik ini langsung
ditorehkan warna yang dikehendaki melalui canting yang digunakan. Ciri -ciri batik tulis ini
adalah motifnya tidak berulang, pemilihan kombinasi warna yang digunakan bisa lebih
banyak, dan warna dasarnya bisa gelap atau cerah.

2.1.1.1.Kelebihan Batik Tulis.


Beberapa kelebihan batik tulis antara lain sebagai berikut.
1. Proses pembuatan batik tulis dikerjakan oleh tangan-tangan kreatif
yang bisa menghasilkan karya seni alami yang tidak bisa disamakan
dengan hasil cap maupun printing.
2. Kain yang digunakan untuk membuat batik tulis juga berbeda
dengan batik cap maupun batik printing.
3. Kualitas warna yang dihasilkan juga lebih bagus.. Batik tulis
merupakan produk yang sangat istimewa kualitasnya yang tidak
mudah luntur jika dicuci .

8
4. Warna batik canting tulis semakin lama bukan semakin pudar
melainkan semakin terlihat jelas.
2.1.1.2.Kekurangan Batik Tulis.
Namun batik tulis juga memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan
batik hasil dari teknik lainnya. Berikut ini beberapa kekurangan dari batik
tulis.
1. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang biasanya tidak
akan pernah sama bentuk dan ukurannya karena ditulis langsung di
atas kain.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih
lama dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik
tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
3. Dibutuhkan keterampilan khusus membatik yang diperoleh dari
latihan dalam waktu yang lama.

2.1.2. Batik cap.


Batik dengan teknik cap ini merupakan pembuatan batik yang dilakukan dengan
cara menggunakan canting cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau pelat berisi
gambar yang agak menonjol. Permukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan
malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain. Bentuknya yang mirip
dengan stempel ini membuat proses membantik menjadi lebih cepat. Meskipun proses
pembuatannya lebih cepat, hasil batik cap ini sebenarnya juga tidak kalah bagus dengan batik
tulis yang dilakukan dengan cara seperti menggambar di atas kain ini. Untuk membedakan
batik cap ini, bisa dilakukan dengan cara memperhatikan beberapa ciri khas dari batik celup
diantaranya adalah warna batik pada kedua belah sisi kain adalah sama, motif yang dibuat
akan berulang dan tidak terlalu detil, warna batik lebih mengkilap, dan warna dasar pada kain
biasanya warna gelap.
2.1.2.1.Kelebihan Batik Cap
Kelebihan batik teknik cap jika dibandingkan dengan teknik batik yang lain
adalah sebagai berikut.
1. Teknik cap dapat menghasilkan kain batik yang lebih banyak dalam
waktu yang lebih singkat.
2. Motif batik yang dihasilkan selalu sama karena menggunkan cap
yang sama.
9
3. Tidak menggunakan proses pelorodan seperti batik canting tulis
sehingga tenaga pengerjaan sangat hemat.
4. Warna yang digunakan sangat variatif.
5. Batik cap memiliki harga yang jauh lebih murah dibanding batik
tulis karena proses pengerjaannya tidak serumit batik tulis.
2.1.2.2.Kekurangan Batik Cap.
Walaupun memiliki keunggulan batik teknik cap juga memiliki beberapa
kelemahan. beberapa kelemahan batik teknik cap adalah sebagai berikut.
1. Nilai estetiknya rendah karena proses pembuatanya hampir sama
dengan pembuatan tekstil yang diproduksi secara massal.
2. Warna mudah pudar jika dibandingkan dengan batik teknik canting
tulis.

2.1.3. Batik sablon.


Seiring dengan kemajuan teknologi, Batik Pekalongan juga ada yang diproses
dengan cara disablon menggunakan plangkan yang berisi desain batik. Plangkan yang
dimaksud adalah plankan khusus sablon yang digunakan sebagai wadah cairan warna. Cara
ini adalah cara yang paling cepat dan mudah sehingga dalam sekali pembuatan, produsen bisa
menghasilkan produk kain batik yang banyak. Produksi dengan cara ini biasanya banyak
dilakukan oleh pabrik tekstil. Produksinya yang cepat tentunya juga akan mempengaruhi
harga penjualan produk batik yang satu ini, sehingga batik sablon dijual dengan harga yang
relatif murah.
Meskipun beberapa jenis batik hampir memiliki proses batik yang sama,
tapi Batik Pekalongan memang memiliki ciri khas yang kuat sehingga batik yang satu ini
memiliki banyak penggemar.
2.1.3.1.Kelebihan Batik Sablon.
Adapun beberapa kelebihan dari batik sablon ini antara lain.
1. Proses produksinya tidak memakan waktu yang lama.
2. Dalam sekali produksi dapat menghasil kain batik yang cukup
banyak.
3. Harga batik sablon relatif lebih murah daripada jenis / teknik batik
lainnya.
4. Warna yang digunakan sangat variatif.

10
2.1.3.2.Kekurangan Batik Sablon.
Kekurangan dari jenis batik sablon ini antara lain.

1. Motif yang dihasilkan biasanya seragam / serupa dalam satu kali


produksi.
2. Warna dari kain batik sablon ini tidak terlalu tahan lama.

2.2. Motif Batik di Pekalongan.


Dalam industri batik pastilah ada motif yang menjadikan suatu batik itu bisa
dikenal. Biasanya nama batik itu diambil dari daerah asalnya masing - masing. Pada
umumnya setiap daerah memiliki ciri khas untuk batik yang dihasilkan.

Maka dari itu, nama motif ini diambil dari daerah asalnya yaitu Pekalongan, Jawa
Tengah, tempat dari motif batik ini berasal. Batik Pekalongan ini juga bisa disebut dengan
batik pesisir, karena letak geografis kota Pekalongan yang berada di pesisir pantai utara pulau
Jawa.

Motif Batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi pembauran masyarakat


Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India,
Melayu, dan Jepang pada masa lalu. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu
kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang yang
diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik
Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat.Berbeda dengan batik
Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang
lebih bebas.

Berikut merupakan beberapa motif batik Pekalongan.

1. Jlamprangan.

11
2. Semen.

3. Sawat.

4. Tujuh Rupa.

3. Manfaat Dan Dampak Dari Industri Batik Terhadap Masyarakat Dan


Lingkungan Di Pekalongan.
3.1. Manfaat dari industri batik terhadap masyarakat dan lingkungan di
Pekalongan.

Berbagai manfaat dari industri batik bagi masyarakat dan lingkungan, diantaranya:

1. Membuka dan menambah lapangan pekerjaan baru.


2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Persaingan yang kompetitif antar pengrajin batik sehingga pengrajin
harus berinovasi untuk memperluas pasar.
4. Membangun citra dan identitas daerah sebagai kota batik dunia.

12
5. Menjadikan Pekalongan sebagai Kota Budaya dan destinasi wisata batik.

3.2. Dampak dari industri batik terhadap masyarakat dan lingkungan di

Pekalongan.

Batik diakui oleh UNESCO pada tahun 2009 sebagai warisan budaya dunia. Hal ini

sangat berpengaruh terhadap tingkat permintaan produksi batik yang kian meningkat tajam.

Meningkatnya produksi batik menimbulkan permasalahan pencemaran lingkungan khususnya

sungai akibat limbahnya. Adanya limbah buangan ini akan mempengaruhi kondisi

lingkungan alam dimana limbah itu terakumulasi. Limbah adalah konsekuensi logis dari

setiap pendirian suatu industri (pabrik) walaupun tidak semua industri menghasilkan limbah.

Bila limbah yang mengandung senyawa kimia tertentu dengan berbagai bahan berbahaya dan

beracun tertentu dilepas ke lingkungan maka hal itu akan mengakibatkan pencemaran, baik di

sungai, tanah maupun udara.

Kota Pekalongan merupakan salah satu kota sentra industri batik yang cukup besar.
Hampir semua masyarakat Pekalongan mempunyai mata pencaharian sebagai pengusaha
home industry batik. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah cair berasal dari obat pemutih
dan obat pewarna batik yang dapat meyebabkan pencemaran karena limbah tersebut langsung
dibuang ke sungai-sungai di sekitarnya. Pencemaran lingkungan merupakan kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang berlebihan dalam pemanfaatan
sumberdaya alam (SDA) yang tersedia. Pencemaran lingkungan terdiri dari beberapa macam
yaitu pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran darat. Pencemaran lingkungan air
terjadi di berbagai tempat salah satunya yang tertinggi berada di Jawa tengah.Pencemaran air
di Jawa Tengah sebagian disebabkan oleh pencemaran limbah industri. Kota Pekalongan
sebagai salah satu penghasil batik di Indonesia mengalami pencemaran sungai yang cukup
parah. Meningkatnya permintaan produksi batik dari masyarakat mendorong pengusaha
industri batik di kota Pekalongan untuk meningkatkan produksi batiknya. Banyaknya
permintaan produksi batik berarti semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Hal ini
menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitar.

13
Limbah dari hasil produksi batik menimbulkan pencemaran tanah dan sungai.
Sungai merupakan salah satu bentuk sumber daya alam yang sangat di butuhkan oleh
masyarakat karena sungai merupakan salah satu sumber air yang di butuhkan bagi kehidupan
manusia. Pencemaran sungai yang terjadi mengancam kelangsungan hidup manusia. Saat ini
masih banyak pengusaha industri batik skala besar maupun rumah yang membuang limbah
hasil produksinya langsung ke selokan maupun ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu.
Pembuangan limbah tanpa pengolahan mengakibatkan kondisi tanah didaerah sekitar mulai
berubah dan pencemaran sungai. Limbah industri batik dari bahan pewarna kimia yang
digunakan sulit untuk diurai sehingga menyebabkan sejumlah selokan dan sungai di
Pekalongan menjadi berwarna dan berbau. Oleh karena itu, sungai harus dilindungi dan
dijaga kelestariannya, ditingkatkan fungsi dan kemanfaatannya, dan dikendalikan dampak
negatif terhadap lingkungannya.

14
BAB III
Penutup

1. Simpulan

Batik merupakan sebuah kekayaan budaya bangsa Indonesia, bahkan UNESCO pun
sudah mengakui batik menjadi warisan budaya bangsa Indonesia. Batik pekalongan
merupakan sebuah perwujudan sebuah nilai estetika dari masyarakat kota pekalongan. Saat
ini batik sudah banyak diaplikasikan pada benda benda keseharian. Sehingga batik menjadi
lebih dekat di kalangan masyarakat.

2. Saran

Warga Negara Indonesia supaya dapat lebih memahami kebudayaan negaranya, yaitu
batik. Karna batik adalah warisan turun temurun dari nenek moyang kita yang harus
dilestarikan keberadaannya supaya tidak mudah diklaim oleh negara lain.

15
Daftar Pustaka

• Sarah Hestiyani. 2015. Sejarah Batik. https://hestiyanisarah96.wordpress.com/tugas-


tugas/materi-batik/sejarah-batik/ (diakses pada 17 Februari 2021).
• Penyunting Artikel Wikipedia (Anonim). 2021. Sejarah Batik di Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_batik_di_Indonesia (diakses pada 17 Februari
2021).
• Hanny Kardinata. 2009. Sejarah Batik Pekalongan. http://dgi.or.id/in-
depth/history/sejarah-batik-
pekalongan.html#:~:text=Meskipun%20tidak%20ada%20catatan%20resmi,pohon%20ke
cil%20berupa%20bahan%20baju (diakses pada 17 Februari 2021).
• Nanang Ajim. 2017. Macam-macam Teknik Membatik.
https://www.mikirbae.com/2017/05/macam-macam-teknik-membatik.html (diakses pada
18 Februari 2021).
• Karinov Webmaster. 2020. Mengenal Macam-macam Teknik Membatik Tradisional Asli
Indonesia. https://www.evaluasi.or.id/2020/10/mengenal-macam-teknik-membatik.html
(diakses pada 18 Februari 2021).
• Bahankain.com. 2020. Mengenal Batik Sablon Malam & Proses Pembuatanya.
https://www.bahankain.com/2020/07/21/mengenal-batik-sablon-malam-and-proses-
pembuatanya (diakses pada 18 Februari 2021).
• Ilmunik.com. 2020. Motif Batik Pekalongan, Ciri khas, Pengertian, Sejarah, dan
Filosofinya (Lengkap). https://listrik.org/ilmunik/motif-batik-pekalongan/#pengertian-
motif-batik-pekalongan (diakses pada 18 Februari 2021).
• Binus. 2019. Peran Industri Kreatif di Indonesia.
http://binus.ac.id/bandung/2019/10/peran-industri-kreatif-di-indonesia/ (diakses pada 18
Februari 2021).
• Harmony. 2020. 10 Manfaat Ekonomi Kreatif Untuk Kesuksesan Bisnis.
https://www.harmony.co.id/blog/10-manfaat-ekonomi-kreatif-untuk-kesuksesan-bisnis
(diakses pada 18 Februari 2021).
• Farida Nurkhayati. 2007. Pengaruh Limbah Batik Terhadap Akumulasi Logam Cadmium
Dan Timbal Pada Daging Ikan Lele. http://eprints.ums.ac.id/10892/2/Bab_I.pdf (diakses
pada 18 Februari 2021).

16
• Mahfudloh, Hesti Lestari. 2017. Strategi Penanganan Limbah Industri Batik Di Kota
Pekalongan.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/download/16598/15972 (diakses
pada 18 Februari 2021).

17

Anda mungkin juga menyukai