Pekalongan
Disusun oleh:
Kelompok 1 / XI TKJ 1
1. Afif Dhanial Azmiyahya (02)
2. Dimas Alim Pangestu (10)
3. Fina Idamatussilmi (14)
4. Nor Falah (25)
5. Qonida Azzahro (28)
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
penelitian dengan judul “Batik Pekalongan”. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia SMK
Negeri 2 Pekalongan. Selain itu, penulis mengucap terima kasih kepada semua pihak yang
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
Penulis
1
Daftar Isi
3. Tujuan.............................................................................................................................. 5
3. Manfaat dan Dampak ari Industri Batik Terhadap Masyarakat dan Lingkungan di
Pekalongan .............................................................................................................................. 12
2
3.1.Manfaat dari Industri Batik Terhadap Masyarakat dan Lingkungan di Pekalongan.
............................................................................................................................................ 12
3.2.Dampak dari Industri Batik Terhadap Masyarakat dan Lingkungan di Pekalongan
............................................................................................................................................ 13
BAB III : Penutup .................................................................................................................. 15
1. Simpulan........................................................................................................................ 15
2. Saran .............................................................................................................................. 15
3
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kota Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di wilayah propinsi Jawa
Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang memiliki kualitas baik
di Indonesia. Maka tidak heran apabila hingga saat ini Pekalongan menjadi daerah penghasil
batik yang menjadi referensi baik secara nasional maupun internasional. Masyarakat
Pekalongan sudah mulai memproduksi batik sejak era tahun 1800-an, dan selama hampir
satu abad , kegiatan tersebut telah menjadi sumber pendapatan penting bagi masyarakatnya.
Kegiatan membatik telah menjadi mata pencaharian utama bagi kebanyakan masyarakat
Pekalongan. Hal ini dapat dilihat dari proses interaksi sosial yang terjadi dalam struktur
masyarakatnya, maka tidak heran apabila kegiatan membatik telah menjadi pekerjaan yang
turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya dalam tatanan masyarakat
Pekalongan. Dilihat dari segi motif, Pekalongan merupakan daerah penghasil jenis Batik
yang memiliki akulturasi atau pengaruh baru dari berbagai daerah. Hal tersebut dapat kita
lihat dari motif-motif yang terdapat di dalamnya, seperti motif liong yang berupa naga
berkaki empat dan burung phoenix. Dari motif tersebut kita dapat melihat betapa besar
akulturasi budaya yang bercampur dalam karya-karya batik Pekalongan. Pada dasarnya
masyarakat Pekalongan lebih bertitik berat pada pola pemasaran kain batik, hal ini yang
terkadang memberikan kesan batik yang dihasilkan oleh masyarakat Pekalongan saat ini
selalu memiliki perubahan dari satu motif ke motif lainnya yang lebih baru. Profesi
masyarakat yang sebagian besar adalah pengusaha atau pengrajin batik, membuat daerah
Pekalongan menjadi sentra industri yang cukup pesat perkembangannya. Berdasarkan hal di
atas, penulis bermaksud untuk menggali beberapa informasi terkait batik Pekalongan untuk
dijadikan sebagai materi pembuatan makalah ini.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
4
3. Bagaimana manfaat dan dampak dari industri Batik terhadap masyarakat dan
lingkungan di Pekalongan?
3. Tujuan
5
BAB II
Pembahasan
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu
pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam
untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini
dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat
dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan
budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of
Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus
berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian batik secara umum
meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad
ke-19. Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Sedangkan
Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah
satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya kegiatan membatik
hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk pakaian raja dan keluarga
pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal di luar keraton,
maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di
tempatnya masing-masing.
Seiring berjalannya waktu batik mulai banyak dikenal di luar negeri. Namun, dibalik
keunggulan suatu hal pasti tersimpan sejarah yang merupakan perjalanan terciptanya suatu
karya. Meskipun kesannya hanya sekedar sejarah, tetapi kisah perjalanan tersebut mempunyai
peran yang sangat besar hingga akhirnya mampu membawa nama bangsa menjadi bangsa
6
yang lebih baik. Salah satu sejarah yang sudah sepantasnya untuk kita pelajari adalah sejarah
tentang batik pekalongan ini. Dengan demikian tentunya kita tidak hanya menggunakan
produknya saja tapi akan lebih baik jika kita juga mengerti tentang makna sejarahnya
sehingga kita akan lebih menghargai produk tersebut.
Sejarah batik pekalongan ini sebenarnya telah dimulai sejak paska konflik dan
peperangan yang ada dilingkungan kerajaan mataram yang terjadi pada tahun 1825-1830.
Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak
yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat.
Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan
batik. Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di
Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke
arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan.
Dengan adanya migrasi ini, maka Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat
dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai,
yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab,
India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata
warna seni batik. Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari
berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif
itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan
Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik
Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Perkembangan budaya teknik cetak motif
tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik,
memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks
kelenturan batik dari masa ke masa.
7
2. Teknik Pembuatan Dan Motif Batik di Pekalongan.
2.1.Teknik Pembuatan Batik di Pekalongan.
2.1.1. Batik tulis.
Batik tulis merupakan batik yang dibuat dengan cara menuliskan langsung motif
batik secara manual dengan menggunakan alat yang bernama canting. Canting terbuat dari
tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya .Dari alat canting
itulah motif batik dibuat secara sederhana di atas kain mori. Malam dilelehkan kemudian
cairan malam diisikan ke canting dan kemudian kain dapat dihias dengan lelehan malam di
atasnya. Batik tulis ini mempunyai keunikan tersendiri karena proses pembuatannya yang
cukup rumit dan membutuhkan ketelatenan dan jiwa seni tingkat tinggi. Sesuai dengan
tingkat kesulitan dalam membuatnya, batik tulis memang dijual dengan harga yang lebih
mahal. Hal ini sangat sesuai dengan kualitas batik tulis yang bagus dan mempunyai motif
batik yang detil. Untuk Batik Pekalongan juga terdapat jenis batik tulis yang juga memiliki
daya jual yang tinggi.
Beberapa jenis batik tulis itu sendiri juga terdapat beberapa macam diantaranya
adalah batik tulis malam dan batik tulis colet (warna). Batik tulis malam ini proses
pembuatannya dengan menorehkan cairan malam dengan menggunakan canting tulis.
Sedangkan batik tulis warna atau colet sebanarnya proses pembuatannya juga sama dengan
proses membuat batik tulis hanya saja yang membedakan adalah batik ini langsung
ditorehkan warna yang dikehendaki melalui canting yang digunakan. Ciri -ciri batik tulis ini
adalah motifnya tidak berulang, pemilihan kombinasi warna yang digunakan bisa lebih
banyak, dan warna dasarnya bisa gelap atau cerah.
8
4. Warna batik canting tulis semakin lama bukan semakin pudar
melainkan semakin terlihat jelas.
2.1.1.2.Kekurangan Batik Tulis.
Namun batik tulis juga memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan
batik hasil dari teknik lainnya. Berikut ini beberapa kekurangan dari batik
tulis.
1. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang biasanya tidak
akan pernah sama bentuk dan ukurannya karena ditulis langsung di
atas kain.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih
lama dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik
tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
3. Dibutuhkan keterampilan khusus membatik yang diperoleh dari
latihan dalam waktu yang lama.
10
2.1.3.2.Kekurangan Batik Sablon.
Kekurangan dari jenis batik sablon ini antara lain.
Maka dari itu, nama motif ini diambil dari daerah asalnya yaitu Pekalongan, Jawa
Tengah, tempat dari motif batik ini berasal. Batik Pekalongan ini juga bisa disebut dengan
batik pesisir, karena letak geografis kota Pekalongan yang berada di pesisir pantai utara pulau
Jawa.
1. Jlamprangan.
11
2. Semen.
3. Sawat.
4. Tujuh Rupa.
Berbagai manfaat dari industri batik bagi masyarakat dan lingkungan, diantaranya:
12
5. Menjadikan Pekalongan sebagai Kota Budaya dan destinasi wisata batik.
Pekalongan.
Batik diakui oleh UNESCO pada tahun 2009 sebagai warisan budaya dunia. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap tingkat permintaan produksi batik yang kian meningkat tajam.
sungai akibat limbahnya. Adanya limbah buangan ini akan mempengaruhi kondisi
lingkungan alam dimana limbah itu terakumulasi. Limbah adalah konsekuensi logis dari
setiap pendirian suatu industri (pabrik) walaupun tidak semua industri menghasilkan limbah.
Bila limbah yang mengandung senyawa kimia tertentu dengan berbagai bahan berbahaya dan
beracun tertentu dilepas ke lingkungan maka hal itu akan mengakibatkan pencemaran, baik di
Kota Pekalongan merupakan salah satu kota sentra industri batik yang cukup besar.
Hampir semua masyarakat Pekalongan mempunyai mata pencaharian sebagai pengusaha
home industry batik. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah cair berasal dari obat pemutih
dan obat pewarna batik yang dapat meyebabkan pencemaran karena limbah tersebut langsung
dibuang ke sungai-sungai di sekitarnya. Pencemaran lingkungan merupakan kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang berlebihan dalam pemanfaatan
sumberdaya alam (SDA) yang tersedia. Pencemaran lingkungan terdiri dari beberapa macam
yaitu pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran darat. Pencemaran lingkungan air
terjadi di berbagai tempat salah satunya yang tertinggi berada di Jawa tengah.Pencemaran air
di Jawa Tengah sebagian disebabkan oleh pencemaran limbah industri. Kota Pekalongan
sebagai salah satu penghasil batik di Indonesia mengalami pencemaran sungai yang cukup
parah. Meningkatnya permintaan produksi batik dari masyarakat mendorong pengusaha
industri batik di kota Pekalongan untuk meningkatkan produksi batiknya. Banyaknya
permintaan produksi batik berarti semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Hal ini
menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitar.
13
Limbah dari hasil produksi batik menimbulkan pencemaran tanah dan sungai.
Sungai merupakan salah satu bentuk sumber daya alam yang sangat di butuhkan oleh
masyarakat karena sungai merupakan salah satu sumber air yang di butuhkan bagi kehidupan
manusia. Pencemaran sungai yang terjadi mengancam kelangsungan hidup manusia. Saat ini
masih banyak pengusaha industri batik skala besar maupun rumah yang membuang limbah
hasil produksinya langsung ke selokan maupun ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu.
Pembuangan limbah tanpa pengolahan mengakibatkan kondisi tanah didaerah sekitar mulai
berubah dan pencemaran sungai. Limbah industri batik dari bahan pewarna kimia yang
digunakan sulit untuk diurai sehingga menyebabkan sejumlah selokan dan sungai di
Pekalongan menjadi berwarna dan berbau. Oleh karena itu, sungai harus dilindungi dan
dijaga kelestariannya, ditingkatkan fungsi dan kemanfaatannya, dan dikendalikan dampak
negatif terhadap lingkungannya.
14
BAB III
Penutup
1. Simpulan
Batik merupakan sebuah kekayaan budaya bangsa Indonesia, bahkan UNESCO pun
sudah mengakui batik menjadi warisan budaya bangsa Indonesia. Batik pekalongan
merupakan sebuah perwujudan sebuah nilai estetika dari masyarakat kota pekalongan. Saat
ini batik sudah banyak diaplikasikan pada benda benda keseharian. Sehingga batik menjadi
lebih dekat di kalangan masyarakat.
2. Saran
Warga Negara Indonesia supaya dapat lebih memahami kebudayaan negaranya, yaitu
batik. Karna batik adalah warisan turun temurun dari nenek moyang kita yang harus
dilestarikan keberadaannya supaya tidak mudah diklaim oleh negara lain.
15
Daftar Pustaka
16
• Mahfudloh, Hesti Lestari. 2017. Strategi Penanganan Limbah Industri Batik Di Kota
Pekalongan.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/download/16598/15972 (diakses
pada 18 Februari 2021).
17