Anda di halaman 1dari 1

Hampir semua jalan menggunakan campuran agregat batu pecah dan aspal.

Musuh utama aspal


adalah air, karena air bisa melonggarkan ikatan antara agregat dengan aspal. Kerusakan yang
umum terjadi di jalan-jalan kota  adalah adanya air yang menggenangi permukaan jalan. Pada
saat ikatan aspal dan agregat longgar karena air, kendaraan yang lewat akan memberi beban yang
akan merusak ikatan tersebut dan permukaan jalan pada akhirnya jalan akan menjadi rusak dan
tergenang air. Pada dasarnya lubang dipengaruhi oleh air yang tergenang air. Pada umumnya
lajurjalan sudah di desain dengan kemiringan tersendiri untuk mengalirkan air ke dalam drainase
samping jalan. Maka dari itu diperlukan pula drainase air yang baik agar jika hujan turun jalan
tidak tergenang air. Jalan biasanya menerima beban secara berulang-ulang dan terkena air serta
panas karena pengaruh cuaca tropis di Indonesia. Kebanyakan jalan yang tergenang air tidak
memiliki kemiringan yang sudah ditentukan.

Agar jalan tersbut tidak rusak karena tergenang air yang lama. Maka diperlukan drainase air
yang baik, dipakailah biopori jalan untuk menyurutkan air jika terjadi hujan dengan intensitas
tinggi. Biopori adalah lubang sedalam 80-100cm yang digunakan untuk meresap air pada
permukaan jalan. Jalan harus di desain dengan saluran pembuangan yang baik agar air yang
terserap dari biopori dapat tersalurkan ke saluran drainase dengan cepat. Dan tidak menimbulkan
banjir.

Anda mungkin juga menyukai