RAYA
Drainase jalan raya
Suatu jalan direncanakan mempunyai kapasitas mengalirkan
aliran air hujan yang jatuh pada badan jalan sampai pada
tempat pembuangan sistem drainase, dimana sistem ini dapat
membantu mengurangi resiko genangan. Pada tempat-tempat
tertentu pada batu tepi dibuat lubang-lubang masuk ke saluran
drainase yang tersedia di sisi jalan, dan bila tidak dilengkapi
dengan batu tepi maka air hujan akan langsung masuk ke
saluran drainase pada sisi jalan melewati bahu jalan.
Tujuan dari pembuatan suatu drainase jalan raya diantaranya
adalah seperti yang diuraikan di bawah ini :
Mencegah terjadinya genangan yang dapat mengganggu aktifitas
transportasi dan kondisi jalan itu sendiri.
Mencegah kerusakan pada perkerasan rigid dan mencegah timbulnya
gelombang pada perkerasaan fleksibel.
Mencegah berkurangnya kekuatan bahan-bahan penutup.
Menjaga kadar air tanah pada badan/pondasi jalan agar mencapai umur
rencana yang diharapkan.
Mengurangi perubahan volume tanah dasar.
Mencegah terjadinya erosi tanah.
Mencegah kelongsoran lereng.
Menambah keindahan tata kota.
Untuk mendimensi saluran drainase pada jalan raya, diambil jalan lurus
sepanjang 1 Km, lebar b meter dan kemiringan memanjang i. Saluran
dapat dibuat pada satu atau dua sisi kiri-kanan jalan yang disesuaikan
dengan perencanaan. Saluran berupa saluran terbuka berbentuk persegi
panjang atau trapesium, sedangkan pada jalan raya dalam kota umumnya
selokan ditutup dengan plat beton yang sekaligus berfungsi sebagai
trotoar. Untuk jalan masuk air hujan ke dalam saluran dibuat lubang inlet
pada tepi jalan dengan jarak antara 5-10 m. Pada keadaan tertentu,
misalnya saja pada jalan raya di tepi bukit dapat dibuat gorong-gorong
melintang di bawah bahu jalan.
Contoh
Jalan dengan potongan melintang seperti pada gambar di bawah ini memiliki
panjang 200 m, koefisien limpasan C1 jalan = 0,7; C2 parkir = 0,9; C3 bahu
jalan = 0,4 dan intensitas hujan rencana 190 mm/jam