Oleh:
NAMA : DEMOS SHAKARIAN
NPM : 01071170177
Disusun oleh:
Demos Shakarian
01071170177
FAKULTAS KEDOKTERAN
AGUSTUS 2020
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PROPOSAL
NIM : 01071170177
“Perbandingan antara Pengukuran Tekanan Darah Pada Arteri Brakialis dan Arteri
Radialis dengan Sfigmomanometer Digital”
Proposal saya bukan merupakan terjemahan dari buku teks, dan bukan merupakan
duplikasi jurnal yang sudah diterbitkan.
Demos Shakarian
ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR
Pada ________ telah diselenggarakan sidang tugas akhir untuk memenuhi sebagian
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran, Strata Satu pada
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita
Harapan, atas nama :
NIM : 01071170177
Fakultas : Kedokteran
1.
2.
3.
Tangerang,
iii
ABSTRAK
Latar belakang: Alat pengukur tekanan darah sudah banyak di jual di tempat
umum, sehingga masyarakat sudah bisa mengukur tekanan darah secara mandiri.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada lokasi yang berbeda-beda, dan
lokasi yang berbeda dapat mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah. Hal
tersebut dapat menyebabkan keraguan bagi masyarakat yang mengukur tekanan
darah secara mandiri. Di Indonesia, penelitian mengenai perbedaan hasil
pengukuran tekanan darah pada lokasi yang berbeda masih sangat kurang, oleh
karena itu penelitian ini dilakukan.
Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah
terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pengukuran tekanan darah pada lokasi
yang berbeda terutama pada arteri brakialis dan arteri radialis.
Hipotesis: Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran tekanan
darah pada arteri radialis dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan darah
pada arteri brakialis.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang, dengan
jumlah responden sebanyak 52 sampel. Sampel akan dipilih secara acak.
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada kedua arteri dengan sfigmomanometer
digital yaitu OMRON HEM-6161 dan OMRON HEM-8712. Kemudian, data akan
di analisis secara statistik dengan menggunakan SPSS 25 dan uji penelitian dengan
menggunakan uji t-tes berpasangan.
Hasil : Terdapat 52 sampel yang telah sesuai dengan kriteria eksklusi dan inklusi.
Dari sampel tersebut, didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil pengukuran tekanan darah pada arteri radialis dan arteri brakialis. Perbedaan
tekanan sistolik adalah 7 mmHg, sedangkan tekanan diastolik adalah 4 mmHg.
iv
Simpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran tekanan
darah pada arteri radialis dan arteri brakialis.
Kata kunci: Arteri brakialis, arteri radialis.
v
ABSTRACT
Background: Blood pressure measuring devices have been sold in public places so
that people can measure blood pressure independently. Since blood pressure
measurements can be done at different locations, the results can be variously
different. This will cause confusion for the general public who measure their blood
pressure independently. In Indonesia, research on the differences in blood pressure
measurement results at different location is still lacking, therefore, this study was
conducted.
Purpose: The purpose of this study was to learn whether there were significant
differences in the results of blood pressure measurements at different locations,
especially in the brachial arteries and radial arteries.
Hypothesis: There is a significant difference between the results of blood pressure
measurements in the radial arteries compared with the results of blood pressure
measurements in the brachial arteries.
Method: This study uses a cross-sectional method with 52 respondents. Samples
will be chosen randomly and according to inclusion and exclusion criteria. Data
will be analyzed statistically using SPSS 25 and research studies using paired
samples t-test.
Results: 52 samples met the exclusion and inclusion criteria. From these samples,
it was found that there was a significant difference between the results of blood
pressure measurements in the radial artery and the brachial artery. The difference
in systolic pressure is 7 mmHg, while the diastolic pressure difference is 4 mmHg.
Conclusion: There is a significant difference between the results of blood pressure
measurements in the radial artery and the brachial artery.
Keywords: Brachial artery, radial artery.
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang diberikan-Nya,
sehingga Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak,
Tugas Akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini, yaitu kepada:
1. Prof. Dr. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono., SpBS, Ph.D, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran.
2. Dr, dr. Allen Widysanto, Sp.P, CTTS, FAPSR selaku selaku Ketua Program
Studi Kedokteran
3. Dr. dr. Erwin Mulyawan, SpAn, KMN, FIPM selaku dosen pembimbing
tugas akhir yang telah membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan
masukan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan sebaik-
baiknya.
4. Keluarga yang telah membantu dan memberikan masukan dalam proses
pembuatan tugas akhir.
5. Teman-teman yang telah membantu dalam proses pengumpulan dan
pengolahan data.
6. Semua pihak yang telah berpartisipasi namun tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
Tugas Akhir Skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat
vii
bermanfaat bagi penulis. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya.
Demos Shakarian
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................... iv
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................ 4
ix
2.1.3 Prosedur Pengukuran Tekanan Darah .............................................................. 7
2.1.4 Tekanan Darah Normal ................................................................................... 10
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Pengukuran Tekanan Darah ............................. 10
2.1.6 Fisiologi Jantung .............................................................................................. 12
2.1.7 Regulasi Tekanan Darah .................................................................................. 13
BAB IV ............................................................................................................. 23
x
4.5 Sampel Penelitian ...................................................................................... 24
BAB V............................................................................................................... 28
BAB VI ............................................................................................................. 35
BAB VII............................................................................................................ 36
LAMPIRAN ..................................................................................................... 40
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mengukur tekanan darah disarankan untuk dilakukan pada bagian
lengan atas, akan tetapi boleh mengukur pada pergelangan tangan apabila
mengalami kesulitan dalam mengukur tekanan darah pada bagian lengan
atas, seperti ukuran manset yang tidak sesuai pada lengan pasien ataupun
terdapat luka atau trauma pada bagian lengan atas.7
Oleh karena hal–hal tersebut, penelitian ini penting untuk dilakukan,
karena pada zaman ini banyak dijualnya alat pengukur tekanan darah pada
lokasi anatomis yang berbeda terutama pada pergelangan tangan, dan
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai lokasi pengukuran tekanan
darah dan efeknya terhadap hasil pengukuran tekanan darah. Penelitian ini
diharap dapat memberi informasi kepada pembaca bahwa lokasi
pengukuran tekanan darah yang berbeda dapat menyebabkan hasil
pengukuran tekanan darah yang berbeda, sehingga pembaca dapat lebih bisa
untuk memilih alat pengukur tekanan darah yang terbaik.
2
1.4 Tujuan Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
2.1.2.1 Jantung
4
Arteri koroner kiri terbagi menjadi 2 cabang yaitu the left
anterior descending artery yang memperdarahi 2/3 bagian
anterior dari interventricular septum dan dinding bagian
depan dari ventrikel kiri11, dan juga the circumflex coronary
artery yang memperdarahi bagian lateral dan posterior dari
ventrikel kiri. Arteri koroner kanan dan percabangannya,
memperdarahi bagian ventrikel kanan, atrium kanan dan
bagian bawah dari ventrikel kiri. 12
Lalu, jantung juga memiliki impulse-conducting
system, dimana berfungsi sebagai sel yang mengalirkan
aliran listrik pada jantung. Impulse-conducting system terdiri
dari sinoatrial node (SA node) yang berada pada dinding
atrium kanan. Kemudian terdapat atrioventricular node (AV
node) yang berada dibawah endocardium pada bagian
infero-posterior dari interatrial septum. Lalu pada bagian
distal dari AV node terdapat bundle of his, dimana akan
memasuki bagian dari interventricular septum. Di dalam
septum akan terbagi menjadi dua, yaitu right bundle branch
dan left bundle branch.13
5
2.1.2.3 Cardiac Output
6
2.1.2.4 Pembuluh Darah
7
tekanan darah pada arteri brakialis lebih akurat dibandingkan
pengukuran tekanan darah pada arteri radialis.23
8
suara Korotkoff yang pertama di dengar merupakan tekanan
maksimal dalam siklus jantung yang disebut dengan tekanan
sistolik. Lalu ketika suara Korotkoff hilang secara permanen,
disaat arteri sudah tidak terkompresi dan aliran darah sudah
sepenuhnya pulih hal tersebut yang disebut sebagai resting
pressure di antara kontraksi jantung yang disebut tekanan
diastolik.26
Lalu ada juga metode oscillometrik. Metode ini
memerhatikan osilasi yang dihasilkan dari tekanan manset
sfigmomanometer. Proses osilasi dimulai dari tekanan awal
sisotlik hingga tekanan diastolik selesai.
9
2.1.4 Tekanan Darah Normal
10
survei, dari 245 orang dalam berbagai golongan umur, hasil dari
tekanan sistolik dalam berbagai postur mendapatkan hasil yang
serupa, akan tetapi terdapat sedikit perbedaan dalam tekanan
diastolik. Dimana pada usia 30 tahun tekanan diastolik diukur dalam
posisi duduk lebih tinggi 10 mmHg dari postur lainnya, sedangkan
pada usia 70 tahun perbedaannya tidak terlalu signifikan yaitu 2
mmHg.32
Faktor yang kedua adalah posisi tubuh. Hasil dari
pengukuran tekanan darah dipengaruhi oleh posisi dari tangan yang
di ukur. Terdapat peningkatan tekanan yang progresif sekitar 5
sampai 6 mmHg disaat tangan digerakkan kebawah dari posisi
horizontal ke posisi vertikal. Hal ini merupakan hasil yang di
ekspektasi karena adanya perubahan dari tekanan hidrostatik.
Tekanan hidrostatik adalah tekanan cairan yang mendorong sisi-sisi
permukaannya, pada hal ini adalah darah yang mendorong dinding
pembuluh darah.33 Tekanan hidrostatik oleh darah akan berubah
sepanjang pembuluh darah kapiler, dari arteri sampai venous end.
Faktor yang ketiga adalah ukuran manset. Ukuran manset
harus memiliki ukuran yang sesuai dengan diameter lengan individu
akan dilakukan pengukuran tekanan darah, karena faktor tersebut
sangat berperan penting dalam mempengaruhi hasil pengukuran
tekanan darah, dimana apabila ukuran manset yang digunakan
terlalu kecil dibandingkan ukuran lengan yang akan di ukur, hal
tersebut akan menyebabkan terjadinya pengukuran tekanan yang
lebih tinggi. 34 Menurut American heart association ukuran manset
yang ideal bagi dewasa dengan lingkar lengan 22-26 cm adalah
12x22 cm, untuk lingkar lengan 27-34 cm adalah 16x30 cm,
kemudian lingkar lengan 35-44 cm adalah 16x36 cm, dan lingkar
lengan 45-52 cm adalah 16x42 cm.35
11
2.1.6 Fisiologi Jantung
12
2.1.7 Regulasi Tekanan Darah
13
hipotalamus dan akan menuju ke posterior pituitary dimana akan
disimpan dan dikeluarkan apabila terjadi stimulus seperti yang
sebelumnya sudah dijelaskan. Fungsi utama ADH adalah
meningkatkan reabsorpsi air pada collecting duct pada ginjal, dan
mengakibatkan adanya peningkatan volume dan tekanan arterial.40
Lalu terakhir adalah renin-angiotensin-aldosterone system
(RAAS). RAAS sangat berperan dalam meregulasi tekanan darah
arterial. Sistem ini bergantung pada berbagai hormon yang bekerja
untuk meningkatkan volume darah dan peripheral resistance.
Proses dari RAAS dimulai dengan pembentukan dan pelepasan
renin dari juxtaglomerular cell yang terdapat di dalam ginjal, hal ini
terjadi karena adanya respon terhadap penurunan tekanan darah,
aktivitas sistem saraf simpatetik, dan penurunan kadar sodium di
dalam distal convoluted tubules dari nefron ginjal. Renin akan
dikeluarkan dan memasuki alirah darah dan akan berikatan dengan
angiotensin yang di bentuk oleh hati. Angiotensinogen akan berubah
menjadi angiotensin I akibat berinteraksi dengan molekul renin.
Angiotensin I kemudian akan menuju ke pembuluh darah pulmonal
dimana terdapat angiotensin–converting enzyme (ACE). ACE akan
mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II
memiliki fungsi untuk meningkatkan tekanan arterial, meningkatkan
penyerapan sodium di dalam ginjal, mengeluarkan hormon
antidiuretik dari posterior pituitary gland, dan mengeluarkan
aldosteron yang berasal dari zona glomerulosa dari korteks adrenal
yang berfungsi untuk meningkatkan penyerapan sodium dan
meningkatkan pengeluaran potassium.41
14
2.2 Alat Pengukur Tekanan Darah
15
alat ini tidak memperlukan seseorang yang ahli untuk menggunakan
alat ini.44
16
air menyebabkan peningkatan volume carian dan menyebabkan tekanan
darah meningkat.46 Kemudian obat sistemik kortikosteroid seperti
dexamethasone, fludrocortisone, dan prednisone juga dapat mempengaruhi
tekanan darah. Dosis pemberian kortikosteroid yang tidak tepat dapat
menimbulkan efek samping seperti retensi carian dan sodium, dan juga
hypocalcemia. Ketiga hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan darah.47 Acetaminophen juga dapat mempengaruhi
tekanan darah seseorang, hal tersebut dikarenakan karena acetaminophen
juga bersifat nonselective cyclooxygenase inhibitors seperti NSAID.48
Terdapat juga obat antidepresan seperti tricyclic antidepressants, dan
serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor yang dapat mempengaruhi
tekanan darah. Hal tersebut dikarenakan karena obat antidepresan dapat
mempengaruhi saraf vagus, dimana saraf vagus berfungsi dalam
mempengaruhi kerja saraf parasimpatis pada jantung.49
Penggunaan narkotika seperti ectasy dan cocaine juga dapat
mempengaruhi tekanan darah seseorang. Ectasy dapat mempengaruhi
tekanan darah karena penggunakan ectasy dapat menyebabkan defisit dari
serotonin, dimana serotonin dapat berfungsi dalam mengatur pembuluh
darah, selain itu juga dapat menyebabkan irama jantung yang tidak
beraturan.50 Kemudian, Cocaine dapat mempengaruhi tekanan darah karena
memiliki efek sympathomimetic dimana mempengaruhi peningkatan
norepinephrine dan epinephrine, dan juga mengeluarkan vasokonstriktor
yaitu endothelin-1.51
Oleh karena itulah perlu diperhatikan apakah pasien menggunakan
obat-obatan tertentu sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, karena
dapat mempengaruhi hasil dari pengukuran tekanan darah.
17
BAB III
Lokasi Pengukuran
Tekanan Darah
Metode
Palpasi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tekanan
darah
18
3.2 Kerangka Konsep
Variabel Perancu :
Postur tubuh
Posisi Tangan
Ukuran Manset
3.3 Hipotesis
3.4 Variabel
19
3.5 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Metode Indikator Referensi
43
1 Lokasi Arteri brakialis Melakukan Sistole
Pengukuran merupakan pengukuran
Diastole
Tekanan lokasi yang tekanan
Darah umum untuk darah
dilakukan menggunak
pengukuran an alat
tekanan darah pengukur
akan tetapi tekanan
terdapat juga darah
pengukuran digital
tekanan darah
pada
pergelangan
tangan seperti
OMRON
HEM-6161
33
3 Postur Tubuh Posisi tubuh
yang biasa di
20
posisikan
disaat
pengukuran
tekanan darah,
adalah dengan
posisi duduk
seperti duduk
di kursi
maupun
berbaring
seperti
berbaring pada
kasur.
32
4 Posisi tangan Posisi tangan
saat dilakukan
pengukuran
tekanan darah,
adalah sejajar
atau setara
dengan
setinggi
jantung
35
5 Ukuran Dalam
Manset pengukuran
tekanan darah
diperlukan
ukuran manset
yang sesuai
dengan lokasi
pengukuran
21
tekanan darah.
Idealnya untuk
dewasa dengan
lingkar lengan
22-26 cm
menggunakan
ukuran manset
12x22 cm.
Untuk dewasa
dengan lingkar
lengan 27-34
cm
menggunakan
manset dengan
ukuran 16x30
cm. Sedangkan
untuk dewasa
dengan lingkar
lengan 35-44
cm
menggunakan
ukuran manset
16x36 cm.
22
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
23
4.4 Populasi Penelitian
Populasi penelitian yang akan diteliti, merupakan masyarakat umum
yang tinggal pada daerah Jakarta dan Tangerang.
! : 6,45 : ;.;,!1
N= 𝑥 2
!11,!1
N= 52
Keterangan :
Z𝛽 = konstanta 0,84
24
S = Variasi data yang diteliti (standar deviasi)
• Masyarakat umum
• Mengkonsumsi alkohol
25
4.9 Alur Penelitian
Penyusunan proposal penelitian dan pengkajian etik
(September 2019)
Informed consent
Pengambilan data
(April-Mei 2020)
Evaluasi
Sidang
26
4.11 Analisa Statistik
Penelitian ini mengolah data numerik dengan numerik, sehingga
analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sample
t-test. Untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
tekanan darah pada arteri brakialis dengan arteri radialis menggunakan alat
pengukur tekanan darah digital.
4.12 Etika
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari komite etik
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dengan nomor ijin 143/K-
LKJ/ETIK/IV/2020.
27
BAB V
28
50 1 1,9
54 1 1,9
55 1 1,9
56 1 1,9
57 1 1,9
59 1 1,9
60 2 3,8
62 1 1,9
65 1 1,9
Jenis Kelamin Perempuan 31 59,6
Laki-laki 21 40,4
29
Tabel 5.2. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov
Sig. (P value)
Sistole Radialis .200
Sistole Brakialis .200
Diastole Radialis .200
Diastole Brakialis .200
30
5.2.3. Uji t-tes berpasangan
31
perbedaan sebesar 4 mmHg pada arteri radialis dengan arteri
brakialis.
5.3 Pembahasan
Penelitian ini telah dilakukan pada 52 sampel yang merupakan data
primer dan telah dilakukan sesuai dengan alur penelitian. Pengambilan
tekanan darah menggunakan alat pengukur tekanan darah digital yaitu
OMRON HEM-6161 untuk pergelangan tangan kemudian menggunakan
OMRON HEM-8712 untung bagian lengan atas. Peneliti mengambil
sampel data dengan teknik randomized sampling atau memilih sampel
secara acak yang sesuai dengan kriteria eksklusi dan inklusi.
Data yang telah diperoleh kemudian dicatat dan disusun dalam
Microsoft Excel 2016. Kemudian data diolah dengan menggunakan SPSS
25 dengan metode uji t-tes berpasangan. Pertama dilakukan uji normalitas
data untuk memenuhi syarat penggunaan t-tes berpasangan. Karena data
yang terkumpul lebih dari 30, maka tabel yang dilihat pada uji normalitas
data adalah tabel Kolmogorov-smirnov. Dapat dilihat bahwa nilai p value
adalah 0.2, sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi secara normal
karena nilai p value lebih dari 0.05. Kemudian dilakukan juga uji paired
sample t-test untuk mencari apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau
tidak. Hasil dari uji t-tes berpasangan menunjukkan bahwa nilai p value
pada tekanan sistole radialis dengan sistole brakialis adalah .000, sedangkan
tekanan diastole radialis dengan diastole brakialis adalah .002. Oleh karena
hal tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil pengukuran tekanan darah pada arteri radialis dan arteri
brakialis, karena suatu perbedaan dapat dikatakan signifikan apabila nilai p
value kurang dari 0.05. Hasil uji paired sample t-test juga menunjukan data
mean atau rata-rata perbedaan antara hasil pengukuran tekanan pada arteri
radialis dengan arteri brakialis. Perbedaan rata-rata tekanan sistole antara
arteri radialis dan arteri brakialis adalah sebesar 7 mmHg, kemudian dapat
dilihat juga perbedaan rata-rata antara tekanan diastole pada arteri radialis
32
dengan arteri brakialis adalah sebesar 4 mmHg. Apabila melihat hasil
pengukuran tekanan darah pada 52 sampel, dapat dilihat bahwa mayoritas
menunjukan hasil pengukuran tekanan darah pada arteri radialis lebih tinggi
dibandingkan hasil pengukuran tekanan darah pada arteri brakialis.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang serupa, dimana
dikatakan bahwa hasil pengukuran tekanan darah pada arteri radialis lebih
tinggi daripada hasil pengukuran tekanan darah pada arteri brakialis dengan
jarak perbedaan antara 13-18 mmHg baik untuk tekanan sistole maupun
tekanan diastole.21
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan pada hasil
pengukuran tekanan darah seperti, posisi tangan atau tubuh yang tidak
sesuai, ukuran manset yang tidak sesuai, atau juga ketidakpahaman dalam
menggunakan alat pengukur tekanan darah. Akan tetapi pada penelitian ini,
telah dilakukan pengukuran dengan cara yang sama terhadap sampel
penelitian, oleh karena itu faktor tersebut dapat disingkirkan. Lebih
tingginya hasil pengukuran tekanan darah para arteri radialis dibandingkan
arteri brakialis dapat dijelaskan oleh peristiwa yang disebut sebagai pulse
pressure amplification (PPA), dimana dikatakan bahwa tekanan akan
semakin meningkat secara progresif dari arteri sentral sampai ke arteri
perifer, terutama pada tekanan sistolik.
Peristiwa pulse pressure amplification merupakan suatu peristiwa
fisiologis. Tekanan yang meningkat secara progresif dari arteri sentral
sampai arteri perifer disebabkan karena jumlah serat kolagen pada arteri
perifer lebih tinggi dibandingkan arteri sentral, sehingga menyebabkan
arteri perifer menjadi lebih kaku.52 Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Segers perbedaan fisiologis pada arteri radialis dan arteri brakialis adalah
6.6 mmHg, sedangkan menurut Verbeke perbedaan fisiologis sebesar 5.8.53
Oleh sebab itu pada hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa perbedaan
tekanan diastole pada arteri radialis dan arteri brakialis dalam batas normal
yaitu 4 mmHg, sedangkan perbedaan tekanan sistol berada dalam batas
yang lebih tinggi yaitu 7 mmHg.
33
Penelitian ini diharap dapat berguna dan memberi pengetahuan baru
kepada pembaca, dimana lokasi pengukuran tekanan darah dapat
menyebabkan hasil pengukuran yang berbeda, dimana hasil pengukuran
pada tekanan darah di arteri radialis cenderung lebih tinggi dibandingkan
pada arteri brakialis. Hal tersebut perlu diketahui agar tidak adanya
kesalahan pengobatan atau diagnosa misalnya pada kasus hipertensi
34
BAB VI
6.1 Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran tekanan darah
pada arteri radialis dan arteri brakialis dengan menggunakan alat pengukur
tekanan darah digital.
4. Hasil pengukuran tekanan darah pada arteri radialis cenderung lebih tinggi
dibandingkan hasil pengukuran tekanan darah pada arteri brakialis.
6.2 Saran
1. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah sampel yang
lebih besar.
35
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
1. Arakawa T. Recent research and developing trends of wearable sensors for
detecting blood pressure. Sensors (Switzerland). 2018.
2. Muntner P, Shimbo D, Carey RM, Charleston JB, Gaillard T, Misra S, et al.
Measurement of Blood Pressure in Humans: A Scientific Statement From
the American Heart Association. Vol. 73, Hypertension (Dallas, Tex. :
1979). 2019. 35–66 p.
3. Arakawa T, Sakakibara N, Kondo S. Development of non-invasive steering-
type blood pressure sensor for Driver state detection. Int J Innov Comput Inf
Control. 2018;
4. Stergiou GS, Alpert BS, Mieke S, Wang J, O’Brien E. Validation protocols
for blood pressure measuring devices in the 21st century. In: Journal of
Clinical Hypertension. 2018.
5. National Clinical Guideline Centre. Hypertension: The Clinical
Management of Primary Hypertension in Adults: Update of Clinical
Guidelines 18 and 34. Hypertens Clin Manag Prim Hypertens Adults Updat
Clin Guidel 18 34. 2011;
6. Ogedegbe G, Pickering T. Principles and Techniques of Blood Pressure
Measurement. Cardiology Clinics. 2010.
7. Casiglia E, Tikhonoff V, Albertini F, Palatini P. Poor Reliability of Wrist
Blood Pressure Self-Measurement at Home: A Population-Based Study.
Hypertension. 2016;
8. WHO. Q & As on hypertension. World Heal Organ. 2015;
9. Rehman I, Rehman A. Anatomy, Thorax, Heart. StatPearls. 2018.
10. Ogobuiro I, Tuma F. Anatomy, Thorax, Heart Coronary Arteries. StatPearls.
2018.
11. Lufukuja GJ. Anomalous origin of the coronary arteries. Ital J Anat Embryol.
2016;
12. Saxton A, Manna B. Anatomy, Thorax, Heart Right Coronary Arteries.
StatPearls. 2019.
36
13. Mohan R, Christoffels VM. Cardiac conduction system. In: Congenital Heart
Diseases: The Broken Heart: Clinical Features, Human Genetics and
Molecular Pathways. 2015.
14. Basile JN. Systolic blood pressure. British Medical Journal. 2002;
15. Homan TD, Cichowski E. Physiology, Pulse Pressure. StatPearls. 2018.
16. Vincent JL. Understanding cardiac output. Crit Care. 2008;12(4):12–4.
17. Bombardini T. Myocardial contractility in the echo lab: Molecular, cellular
and pathophysiological basis. Cardiovascular Ultrasound. 2005.
18. O’Keefe E, Singh P. Physiology, Cardiac Preload. StatPearls. 2019.
19. King J, Lowery DR. Physiology, Cardiac Output. StatPearls. 2019.
20. Delong C, Sharma S. Physiology, Peripheral Vascular Resistance.
StatPearls. 2019.
21. Li W. Discrepancy of blood pressure between the brachial artery and radial
artery. World J Emerg Med. 2013;
22. Palatini P, Longo D, Toffanin G, Bertolo O, Zaetta V, Pessina AC. Wrist
blood pressure overestimates blood pressure measured at the upper arm.
Blood Press Monit. 2004;
23. Dieterle T, Battegay E, Bucheli B, Martina B. Accuracy and “range of
uncertainty” of oscillometric blood pressure monitors around the upper arm
and the wrist. Blood Press Monit. 1998;
24. Dinesh S, Bhaskaran M. Palpatory method of measuring diastolic blood
pressure. J Anaesthesiol Clin Pharmacol. 2010;
25. Sorvoja H, Myllylä R. Noninvasive Blood Pressure Measurement Methods.
Mol Quantum Acoust. 2006;
26. Ramakrishnan D. Using korotkoff sounds to detect the degree of vascular
compliance in different age groups. J Clin Diagnostic Res. 2016;
27. Berger A. How does it work? Oscillatory blood pressure monitoring devices.
Br Med J. 2001;
28. Babbs CF. Oscillometric measurement of systolic and diastolic blood
pressures validated in a physiologic mathematical model. Biomed Eng
Online. 2012;
37
29. Zakrzewski AM, Anthony BW. Noninvasive blood pressure estimation
using ultrasound and simple finite element models. IEEE Trans Biomed Eng.
2018;
30. Lin JD, Chen YL, Wu CZ, Hsieh CH, Pei D, Liang YJ, et al. Identification
of Normal Blood Pressure in Different Age Group. Med (United States).
2016;
31. American Heart asosition. Understanding Blood Pressure Readings |
American Heart Association. AHA. 2017.
32. Musini VM, Wright JM. Factors affecting blood pressure variability:
Lessons learned from two systematic reviews of randomized controlled
trials. PLoS ONE. 2009.
33. Eşer I, Khorshid L, Yapucu Güneş Ü, Demir Y. The effect of different body
positions on blood pressure. J Clin Nurs. 2007;
34. Michael Sprafka J, Strickland D, Gómez-Marín O, Prineas RJ. The Effect of
Cuff Size on Blood Pressure Measurement in Adults. Epidemiology. 1991;
35. Smith L. New AHA recommendations for blood pressure measurement.
American Family Physician. 2005.
36. Oberman R, Bhardwaj A. Physiology, Cardiac. StatPearls. 2019.
37. Pittman RN. Regulation of Tissue Oxygenation Second Edition. Colloq Ser
Integr Syst Physiol From Mol to Funct. 2016;
38. Pittman RN. Chapter 4: Oxygen transport. Regul Tissue Oxyg. 2011;
39. Shahoud JS, Aeddula NR. Physiology, Arterial Pressure Regulation.
StatPearls. 2019.
40. Lozić M, Šarenac O, Murphy D, Japundžić-Žigon N. Vasopressin, Central
Autonomic Control and Blood Pressure Regulation. Current Hypertension
Reports. 2018.
41. Fountain JH, Lappin SL. Physiology, Renin Angiotensin System. StatPearls.
2018.
42. Pickering TG, Hall JE, Appel LJ, Falkner BE, Graves JW, Hill MN, et al.
Recommendations for blood pressure measurement in humans: an AHA
scientific statement from the Council on High Blood Pressure Research
38
Professional and Public Education Subcommittee. J Clin Hypertens
(Greenwich). 2005;
43. Dieterle T. Blood pressure measurement - An overview. Swiss Medical
Weekly. 2012.
44. Saugel B, Dueck R, Wagner JY. Measurement of blood pressure. Best
Practice and Research: Clinical Anaesthesiology. 2014.
45. O’Brien E, Waeber B, Parati G, Staessen J, Myers MG. Blood pressure
measuring devices: Recommendations of the European Society of
Hypertension. British Medical Journal. 2001.
46. Bidani AK, Griffin KA. Pathophysiology of hypertensive renal damage:
Implications for therapy. Hypertension. 2004.
47. Aronow WS. Drug-induced causes of secondary hypertension. Ann Transl
Med. 2017;
48. Sudano I, Flammer AJ, Périat D, Enseleit F, Hermann M, Wolfrum M, et al.
Acetaminophen increases blood pressure in patients with coronary artery
disease. Circulation. 2010;
49. Licht CMM, Geus EJCD, Seldenrijk A, Hout HPJV, Zitman FG, Dyck R
Van, et al. Depression is associated with decreased blood pressure, but
antidepressant use increases the risk for hypertension. Hypertension. 2009;
50. Bexis S, Docherty JR. Effects of MDMA, MDA and MDEA on blood
pressure, heart rate, locomotor activity and body temperature in the rat
involve α-adrenoceptors. Br J Pharmacol. 2006;
51. Kozor R, Grieve SM, Buchholz S, Kaye S, Darke S, Bhindi R, et al. Regular
cocaine use is associated with increased systolic blood pressure, aortic
stiffness and left ventricular mass in young otherwise healthy individuals.
PLoS One. 2014;
52. Tomlinson LA, Wilkinson IB. Does it matter where we measure blood
pressure? Br J Clin Pharmacol. 2012;
53. Armstrong MK, Schultz MG, Picone DS, Black JA, Dwyer N, Roberts-
Thomson P, et al. Brachial and Radial Systolic Blood Pressure Are Not the
Same. Hypertension. 2019;
39
BAB VIII
LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent
40
Lampiran 2 Keterangan Lolos Kaji Etik
41