STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Halaman 1 dari 2

No Revisi No: XX
- PENYIAPAN OBAT DENGAN RESEP
Tanggal Revisi RACIKAN (PUYER DAN KAPSUL) Tanggal Berlaku:
- 30 Oktober 2018
Dilaksankan oleh: Disetujui oleh:

Ni Luh Putu Anita Pratiwi, S.Farm., Apt Sang Ayu Made Rai Wulan Dewi, S.Farm., Apt
(Apoteker pendamping) (Apoteker penanggungjawab)

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi,
dan dokter hewan yang meliputi penyiapan obat racikan puyer dan kapsul di Apotek Mulia Farma.

2. RUANG LINGKUP
Berlaku dalam pelaksanaan penyiapan obat racikan puyer dan kapsul terhadap permintaan tertulis dari
dokter, dokter gigi, dan dokter hewan

3. PENANGGUNG JAWAB
 Apoteker Pengelola Apotek bertanggungjawab dalam pelaksanaan penyiapan obat racikan puyer dan
kapsul dengan resep
 Apoteker Pendamping dan Tenaga Teknis Kefarmasian bertugas dalam menjalankan penyiapan obat
racikan puyer dan kapsul dengan resep
 Kasir bertugas menerima pembayaran dari konsumen dan mencatat penerimaan serta pengeluaran uang

4. PROSEDUR
4.1 Sediaan farmasi yang sesuai dengan permintaan pada resep dan telah lulus tahap skrining resep disiapkan
4.2 Dilakukan pengambilan sediaan farmasi yang diminta pada resep dari rak obat dan langsung dicatat
pengeluaran obat pada kartu stok
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Halaman 2 dari 2

No Revisi No: XX
- PENYIAPAN OBAT DENGAN RESEP
Tanggal Revisi RACIKAN (PUYER DAN KAPSUL) Tanggal Berlaku:
- 30 Oktober 2018
Dilaksankan oleh: Disetujui oleh:

Ni Luh Putu Anita Pratiwi, S.Farm., Apt Sang Ayu Made Rai Wulan Dewi, S.Farm., Apt
(Apoteker pendamping) (Apoteker penanggungjawab)
4.3 Dipastikan seluruh alat (timbangan, mortir, stamper, cangkang kapsul, kertas perkamen) dan bahan siap
4.4 Apabila ada bahan baku obat yang perlu ditimbang, maka dilakukan penimbangan
4.5 Dikeluarkan obat jadi dari kemasannya kemudian digerus hingga halus dan homogen kemudian
dicampurkan dengan bahan lain yang dimiinta pada resep (apabila ada) dengan menggunakan metode
geometric dilution hingga campuran homogeny
4.6 Serbuk puyer dibagi sama banyak berdasarkan jumlah permintaan puyer atau kapsul pada resep
4.7 Dikemas serbuk yang telah di bagi menggunakan kertas perkamen untuk puyer dan cangkang kapsul
untuk kapsul
 Untuk penyiapan puyer, serbuk dikemas dengan menggunakan kertas perkamen atau kertas puyer
kemudian dipress menggunakan sealing machine.
 Untuk penyiapan kapsul, serbuk dimasukkan pada cangkang kapsul kemudian ditutup dengan tutup
kapsul bagian atasnya sambil ditekan-tekan agar kapsul tertutup dengan rapat kemudian dibersihkan
dengan tisu
4.8 Dilakukan pengecekan jumlah puyer atau kapsul yang dibuat berdasarkan resep lalu dimasukkan
sediaan tersebut ke dalam plastik klip
4.9 Dilakukan perhitungan BUD (beyond use date) mengacu pada cara perhitungan BUD
4.10 Dilakukan pelabelan sesuai dengan prosedur labeling merujuk pada SOP-PR-06

5. LAMPIRAN
Lampiran PR-02 Cara Perhitungan BUD
 6. REFERENSI
Pedoman Praktik Apoteker Indonesia 2013 (IAI, 2013)
Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB) (Dirjen BinFar dan IAI, 2011).

Lampiran PR-02
a. Sediaan Steril
BUD yang Persyaratan Kondisi Penyimpanan
Nama Vaksin
diizinkan Hasil Penyiapan Produk Vaksin
Haemophilus 24 jam Kulkas atau suhu kamar
influenzae tipe-b
Polio Secepatnya Kulkas
Campak, gondong, 8 jam Kulkas atau suhu kamar
campak Jerman
Meningococcal 8 jam Kulkas
Retovirus 24 jam Suhu kamar

b. Sediaan Nonsteril
Jenis Formulasi Informasi Beyond Use Date
Formulasi oral yang mengandung BUD tidak lebih dari 14 hari jika disimpan
air pada suhu dingin yang terkontrol
Formulasi cair atau semipadat BUD tidak lebih dari 30 hari.
topikal/dermal/mukosal yang
mengandung air
Formulasi yang tidak BUD tidak lebih dari 25% waktu yang tersisa
mengandung air dari masing-masing obat hingga kedaluwarsa
atau 6 bulan, dipilih yang lebih singkat.

 Penetapan BUD Sediaan Larutan Oral, Suspensi Oral , Emulsi Oral

 Penetapan BUD Sediaan Puyer dan Kapsul

 Penentuan BUD Sediaan Cair

 Penentuan BUD Sediaan Padat