Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK ASUHAN KEFARMASIAN (PKAF)

PENGKAJIAN TERKAIT PERMASALAHAN OBAT (DRUG RELATED PROBLEM)


DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD)
1. PENGERTIAN Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut
yang disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang pada
anak-anak, dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak dengan
manifestasi pendarahan dan bertendensi menimbulkan shock dan
kematian (Anonim, 1985).
2. ASESMEN a. Nama pasien, umur dan no. MR
KEFARMASIAN b. Riwayat penyakit terdahulu.
c. Riwayat pengobatan terdahulu.
d. Riwayat alergi (makanan, obat dll)
e. Menentukan problem
f. Tujuan terapi: untuk menghilangkan/mengurangi keluhan dari
pasien.
g. Mendesain regimen pengobatan pasien.
3. IDENTIFIKASI a. Obat-obat yang harus dihindari: Hindari pemberian aspirin,
DRP (Drug Related ibuprofen atau AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid) lain karena
Problem) obat – obat tersebut dapat memperburuk gastritis atau perdarahan.
Aspirin juga dapat menyebabkan Reye’s Syndrome pada anak –
anak
b. Dosis obat yang tepat:
- Antipiretik : Parasetamol sebagai pilihan, dengan dosis 10
mg/BB/kali tidak lebih dari 4 kali sehari.
- Pemberian larutan isotonis seperti NaCl 0,9%, Ringer Laktat,
atau larutan Hartmann dengan laju infus mulai dengan 5-7
ml/kg/jam untuk 1-2 jam
c. Interaksi obat yang terjadi harus dihindari.
d. Pemilihan obat yang tepat.
- Antipiretik
- Pemberian larutan isotonis
e. efek samping obat.
- aspirin, ibuprofen atau AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid) t
dapat memperburuk gastritis atau perdarahan. Aspirin juga
dapat menyebabkan Reye’s Syndrome pada anak – anak

4. INTERVENSI a. Informasikan obat-obat yang harus dihindari : Hindari pemberian


FARMASI aspirin, ibuprofen atau AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid) lain
karena obat – obat tersebut dapat memperburuk gastritis atau
perdarahan. Aspirin juga dapat menyebabkan Reye’s
Syndrome pada anak – anak
b. Pemantauan terapi obat.
c. Monitoring efek samping obat.
- aspirin, ibuprofen atau AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid) t
dapat memperburuk gastritis atau perdarahan. Aspirin juga
dapat menyebabkan Reye’s Syndrome pada anak – anak
d. Rekomendasi terapi yang tepat pada pasien
- Antipiretik : Parasetamol sebagai pilihan, dengan dosis 10
mg/BB/kali tidak lebih dari 4 kali sehari.
e. Rekomendasi terapi yang lain apabila efektivitas terapi tidak
tercapai dan terjadi efek samping obat.

5. MONITORING a. Monitoring :
&EVALUASI Tanda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi
secara teratur untuk menilai hasil pengobatan. Hal-hal yang harus
diperhatikan pada monitoring adalah,
- Nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur harus dicatat
setiap 15-30 menit atau lebih sering, sampai syok dapat teratasi.
- Kadar hematokrit harus diperiksa tiap 4-6 jam sampai keadaan
klinis pasien stabil.
- Setiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan, mengenai
jenis cairan, jumlah, dan tetesan untuk menentukan apakah
cairan yang diberikan sudah mencukupi.
- Jumlah dan frekuensi diuresis.
b. Evaluasi:
- Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
- Nafsu makan membaik
- Secara klinis tampak perbaikan
6. EDUKASI DAN Apabila penderita ditetapkan rawat jalan, maka kalau dalam
INFORMASI perjalanan didapat keluhan dan tanda klinis seperti dibawah ini
dianjurkan untuk segera datang ke rumah sakit untuk pengobatan
selanjutnya.
7. PENELAAH Apoteker klinik
KRITIS
8. INDIKATOR a. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik.
b.Nafsu makan membaik
c. Tampak perbaikan secara klinis
d.Hematokrit stabil
e. Tiga hari setelah syok teratasi
f. Jumlah trombosit > 50.000/ul
g.Tidak dijumpai distress pernapasan (disebabkan oleh efusi pleura
atau asidosis)
9. KEPUSTAKAAN WHO. Dengue Hemorrhagic Fever : diagnosis, treatment,
prevention and control. Geneva, 1997.
WHO. Guidelines for treatment of dengue fever/dengue
hemorrhagic fever in small hospitals. New Delhi, 1999.

Anda mungkin juga menyukai