Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rega Pratama

Kelas : VIII C
No : 18

RAMAYANA
Prabu Janaka,Raja Kerajaan Mantili memiliki seorang puteri yang sangat cantik
bernama Dewi Shinta.Untuk menentukan siapa calon pendamping yang tepat
baginya,diadakanlah sebuah sayembara.Rama Wijaya,Pangeran dari Kerajaan Ayodya
akhirnya memenangi sayembara tersebut.Prabu Rahwana,pemimpin Kerajaan Alengkadiraja
sangat menginginkan untuk menikahi Dewi Shinta.Namun,setelah mengetahui siapa Dewi
Shinta,ia berubah pikiran.Ia menganggap bahwa Dewi Shinta merupakan jelmaan Dewi
Widowati yang telah lama ia cari-cari.Rama Wijaya beserta Shinta,istrinya, dan ditemani oleh
adik lelakinya,Leksmana,sedang berpetualang dan sampailah ke Hutan Dandaka.
Di sini mereka bertemu dengan Rahwana yang begitu memuja Dewi Shinta dan sangat
ingin memilikinya.Untuk mewujudkan gagasannya,Rahwana mengubah salah satu
pengikutnya bernama Marica menjadi seekor kijang yang disebut Kijang Kencana dengan
tujuan memikat Shinta.Karena tertarik dengan kecantikan kijang tersebut,Shinta meminta
Rama untuk menangkapnya.Rama menyanggupi dan meninggalkan Shinta yang ditemani
Leksmana dan mulailah dia memburu kijang tersebut.Setelah menunggu lama,Shinta menjadi
cemas karena Rama belum datang juga.Ia meminta Leksamana untuk mencari Rama.Sebelum
meninggalkan Shinta,Leksmana membuat lingkaran sakti di atas tanah di sekeliling Shinta
untuk menjaganya dari segala kemungkinan bahaya.Begitu mengetahui bahwa Shinta
ditinggal sendirian,Rahwana mencoba untuk menculiknya namun gagal karena lingkaran
pagar pelindung yang menjaganya.Kemudian ia mengubah diri menjadi seorang
Brahmana.Shinta jatuh kasihan terhadap Brahmana yang tua tersebut dan hal tersebut
membuatnya keluar dari lingkaran pelindung.
Akibatnya,Rahwana yang menjelma menjadi Brahmana tua tersebut berhasil merebut
dan membawanya terbang ke Kerajaan Alengka.Rama berhasil memanah kijang yang
dikejarnya,namun tiba-tiba kijang tersebut berubah menjadi raksasa.Terjadilah perkelahian
antara Rama dengan raksasa tersebut.Raksasa tersebut akhirnya dapat dibunuh Rama
menggunakan panahnya.Kemudian tibalah Leksama dan meminta Rama untuk segera
kembali ke tempat di mana Shinta berada.Dalam perjalanan ke Alengka,Rahwana bertemu
dengan burung garuda bernama Jatayu.Mereka kemudian terlibat pertengkaran karena Jatayu
mengetahui bahwa Rahwana menculik Dewi Shinta yang anaknya Prabu Janaka,teman
dekatnya.Sayangnya,Jatayu berhasil dikalahkan oleh Rahwana saat mencoba membebaskan
Shinta dari cengkeraman Rahwana. Mengetahui bahwa Shinta tidak lagi berada di tempat
semula, Rama dan Leksmana memutuskan untuk mencarinya.Dalam perjalanan pencarian
tersebut, mereka bertemu dengan Jatayu yang terluka parah.Saat bertemu pertama kali
tersebut, Rama mengira bahwa Jatayulah yang menculik Shinta sehingga ia berniat
membunuhnya namun Laksmana mencegahnya.Jatayu menjelaskan apa yang terjadi sebelum
akhirnya ia meninggal.Tidak lama kemudian,seekor kera putih bernama Hanoman tiba.Ia
diutus oleh pamannya,Sugriwa,untuk mencari dua pendekar yang mampu membunuh Subali.
Subali adalah serang yang telah mengambil Dewi Tara,wanita kesayangan Sugriwa.Setelah
dipaksa,akhirnya Rama memutuskan untuk membantu Sugriwa.Pada saat Subali,Dewi Tara
dan anak lelakinya sedang berbincang-bincang,tiba-tiba datanglah Sugriwa dan langsung
menyerang Subali.Sugriwa yang dibantu oleh Rama akhirnya mampu mengalahkan
Subali.Sugriwa berhasil merebut kembali Dewi Tara.Untuk membalas kebaikan
Rama,Sugriwa akan membantu Rama mencari Dewi Shinta.Untuk tujuan ini,Sugriwa
mengutus Hanoman untuk mencari tahu mengenai Kerajaan Alengka.
Kemenakan Rahwana,Trijata,sedang menghibur Shinta di taman.Rahwana datang untuk
meminta kesediaan Shinta menjadi istrinya.Shinta menolak permintaan tersebut.Hal ini
membuat Rahwana kalap dan mencoba membunuhnya namun Trijata menghalanginya dan
memintanya untuk bersabar.Trijata berjanji untuk merawat Shinta.Saat Shinta merasa sedih,ia
tiba-tiba mendengar nyanyian indah yang disuarakan oleh Hanoman,si kera putih.Hanoman
memberi tahu Shinta bahwa ia adalah utusan Rama yang dikirim untuk
membebaskannya.Setelah menjelaskan tujuannya,Hanoman mulai mencari tahu kekuatan
seluruh pasukan Alengka.Ia kemudian merusak taman tersebut.Indrajit,anak lelaki
Rahwana,berhasil menangkap Hanoman namun Kumbokarno mencegahnya untuk
membunuhnya dan Hanoman dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar.
Namun saat dibakar,Hanoman berhasil lari dan justru membakar kerajaan dengan
tubuhnya yang penuh kobaran api.Segera setelah membakar kerajaan,Hanoman datang
kepada Rama dan menjelaskan apa yang telah terjadi.Rama kemudian pergi ke Alengka
disertai dengan pasukan kera.Ia menyerang kerajaan dan membuat pasukan Alengka kocar-
kacir setelah Indrajit sebagai kepala pasukan kerajaan berhasil dibunuh.Rahwana kemudian
menunjuk Kumbokarno raksasa yang bijaksana untuk memimpin pasukan dan menyerang
kerajaan Alengka.Namun kemudian Kumbokarno berhasil dibunuh oleh Rama dengan panah
pusakanya.Rahwana mengambil alih komando dan mulai menyerang Rama dengan bala
tentara seadanya.Rama akhirnya juga berhasil membunuh Rahwana.Dibawa oleh
Hanoman,mayat Rahwana diletakkan di bawah gunung Sumawana.Setelah kematian
Rahwana,Hamonan menjemput Shinta untuk dipertemukan dengan Rama.Namun Rama
menolak Shinta karena ia berpikir bahwa Shinta sudah tidak suci lagi.Shinta kecewa dan
untuk membuktikan kesetiaannya kepada suaminya,ia menceburkan diri ke dalam kobaran
api dan membakar diri.Karena kesuciannya dan atas bantuan Dewa Api, ia tidak terbakar dan
selamat.Hal tersebut membuat Rama bahagia dan akhirnya menerimanya kembali menjadi
istrinya.
Nama : Rega Pratama
Kelas : VIII C
No : 18

Anoman Obong

Dewi Shinta wis kelakon didhusta dening Prabu Rahwana/Dasamuka menyang kraton
Alengkadiraja. Dewi Shinta dipapanake ing taman Kaputren. Ing taman, Dewi Shinta ora
doyan mangan lan ora donyan ngombe. Awake kuru aking, rambute dawa nggimbal ora
digelung amarga wis suwe ora adus. Kabeh mau ditindakake supaya Rahwana wegah
nyedhaki dheweke. Kanggo njaga keslametane, menyang ngendi wae Dewi Shinta tansah
nggawa cudrik/keris cilik. Samangsa-mangsa Prabu Rahwana teka arep ngrudapeksa,
dheweke banjur ngancam arep nganyut tuwuh utawa bunuh diri.
Ing taman amung Dewi Trijatha sing bisa ngarih-arih lan bujuk Dewi Shinta supaya
gelem mangan. Dewi Trijatha kui anake Gunawan Wibisana adhine Prabu Dasamuka dadi
isih ponakane Prabu Dasamuka. Dewi Trijatha kui rupane ayu lan polah tingkahe ora kasar
kaya buta Alengka. Polah tingkahe lan solah bawane ora beda karo putri keraton liyane.
Upama ora ana Trijatha, Dewi Shinta mesthi wis mati suduk sarira, Trijatha kasil ngarih-arih
Dewi Shinta supaya ora lampus dhiri.
Ora kacarita nelangsane Dewi Shinta ing tangane mungsuh. Dene Sri Ramawijaya
kasil dadi ratu angratoni bangsane kethek saka kraton Guwa Kiskenda andhahane Sugriwa.
Sawijining dina Sri Ramawijaya kirim utusan kethek putih aran Anoman. Anoman dinuta Sri
Ramawijaya supaya nggolek sisik melik ing ngendi lan kepriye kahanane Dewi Shinta.
Tekan keraton Alengka, Anoman njujug taman keputren. Ing kono dheweke kelakon
nemoni Dewi Shinta lan Trijatha. Anoman banjur ngaturake ali-aline Sri Rama marang Dewi
Shinta. Sawise mangerteni kaanane Dewi Shinta lan entu sisik melik bab kaanane kraton lan
prajurit Alengkadiraja, Anoman banjur pamit bali. Emane nalika arep bali, Anoman
konangan lan kecekel prajurit Alengkadiraja. Anoman dirangket disowanake Prabu Rahwana.
Dening Prabu Dasamuka Anoman diukum obong. Anoman diukum obong ing laun-alun
Alengka.
Nanging Anoman kuwi kethek sekti mandraguna, ora tedhas diobong. Nalika diobong
Anoman mberot banjur pencolotan sandhuwure wewangunan kraton lan omah. Wewangunan
lan wit-witan sing diencoke Anoman kabeh kobong. Kraton Alengkadiraja sing maune apik
lan endah saiki dadi segara geni sing mbulat-mbulat amarga pokale Anoman. Prabu
Dasamuka nesu lan mrentahake prajurit Alengka supaya nyekel Anoman. Nanging Anoman
wis kasil lolos lan bali atur palapuran marang Sri Ramawijaya.
Swasana lan kaanane kraton Alengkadiraja nalika diobong dening Anoman kaya sing
diceritakake ing lagu campursari Anoman obong.

Anda mungkin juga menyukai