Anda di halaman 1dari 2

IPTEK dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia serta untuk memenuhi

kebutuhan lanjutan dan rasa puas.

Bidang kesehatan industry dan farmasi saling bersinergi dan kolaborasi dengan baik untuk
menyelamatkan manusia dari berbagai penyakit, sehingga dapat membuat obat-obatan, vaksin
antivirus, dapat mempermudah komunikasi antar manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain,
mengubah bentuk berkomunikasi dari tatap muka menjadi dapat non-tatap muka, berita dapat cepat
tersampaikan secara cepat, maraknya hoaks dan info fiktif, mengubah pribadi menjadi individualism
ketika terlalu sering kontak dengan gadget lumayan susah dalam bersosialisasi. Penyakit virtual dimana
terlalu banyak kontak dengan dunia maya dan sedikit interaksi dengan sosail di kehidupan nyata.

Contoh kasus

Dalam situasi Covid yang makin berkembang tiap waktu, tiap negara telah menciptakan vaksin masing2
dan mulai melakukan distribusi ke seluruh dunia, ada yang mendapatkan ada yang tidak .. ada yang
pembagian nya rata dan juga ada yang tidak kebagian atau dibatasi untuk lansia saja. (berdagang lah ya
pastinya) Indonesia yang menjadi salah satu dari sekian negara yang mendapatkan vaksin AstraZeneca.
Vaksin tersebut dibuat oleh perusahaan farmasi asal inggris yang bernama AstraZeneca, vaksin ini
adalah vektor adenovirus simpanse. Maksudnya, tim pengembang vaksin mengambil virus yang
biasanya menginfeksi simpanse, kemudian dimodifikasi secara genetik untuk menghindari
kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia. Virus yang dimodifikasi ini membawa sebagian
dari Covid-19 yang disebut protein spike, bagian menonjol seperti paku yang ada di permukaan virus
corona SARS-CoV-2. Saat vaksin dikirim ke sel manusia, ini memicu respons kekebalan terhadap
protein spike, menghasilkan antibodi dan sel memori yang akan mampu mengenali virus penyebab
Covid-19. Pemakaian satu dosis vaksin AstraZeneca memiliki efikasi 76 persen terhadap Covid-19
dengan gejala dalam 90 hari pertama setelah vaksinasi, tanpa penurunan perlindungan yang
signifikan selama periode ini. Efikasi vaksin setelah pemberian dosis kedua lebih tinggi apabila
diberikan dengan interval yang lebih lama, mencapai 81,3 persen jika interval pemberian dosis
pertama dan kedua mencapai 12 minggu atau lebih, , Vaksin ini lebih efektif untuk lansia, tetap
efektif di bawah lansia dengan efek samping

Nyeri tekan
Nyeri Rasa
hangat Gatal atau memar di tempat suntikan
Merasa tidak sehat
Kelelahan
Menggigil atau demam
Sakit kepala
Mual
Nyeri sendi atau nyeri otot

Tetapi dibalik Vaksin tersebut banyak menimbulkan rasa aman, terdapat juga rasa kekhawatiran
lainya apabila vaksin tersebut tidak b isa diterima oleh pasien, bahkan dapat bedampak pada
kehilangan nyawa lebih cepat dari virus yang sedang dilawan, dan atau komplikasi lebih parah..
Tergantung dari kekbalan pasien penerima vaksin tersebut bahkan hal ini berlaku untuk vaksin2
lainya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/10/16181471/kronologi-pemuda-asal-jakarta-
meninggal-sehari-usai-disuntik-vaksin?page=all

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/10/104500165/mengenal-vaksin-astrazeneca-dari-
diproduksi-inggris-hingga-efek-sampingnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai