Anda di halaman 1dari 78

RENCANA PEMBELAJARAN

MATA KULIAH
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & MANAJEMEN BENCANA
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/ 2021

KEP 19405

Oleh
Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL GHAFUR


AKADEMI KEPERAWATAN JABAL GHAFUR
TAHUN AKADEMIK 2020/ 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allat Swt., atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan “Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Keperawatan
Gawat Darurat & Manajemen Bencana. Penulisan tugas ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu persyaratan guna menyelesaikan Pelatihan Program Pekerti-AA di Universitas Negeri
Padang.
Selama penyusunan tugas ini, penulis mendapat banyak masukan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: (1) Semua Dosen/
Instruktur Pekerti Universitas Negeri Padang; (2) Prof. Dr. Syahrul R, M.Pd. selaku
Pembimbing Tugas Akhir yang telah dengan sabar dan ikhlas memberikan waktu, masukan,
dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas ini; (3) Prof. Dr. Jamaris, M.Pd.
selaku ketua LP3M UNP; (4) Prof. Ganefri, Ph.D. selaku Rektor UNP sekaligus sebagai Dosen/
Instruktur, dan seluruh panitia yang sudah memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga Allah Swt.
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya atas segala bantuan yang telah diberikan. Penulis
berharap agar tugas ini bermanfaat bagi semua pihak.

Padang, Mei 2021

Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

4
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... 2
LEMBAR KONSULTASI DENGAN PEMBIMBING ............................................................ 3
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 4
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 5
ANALISIS INSTRUKSIONAL ................................................................................................ 6
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER .......................................................................... 7
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) ....................................................................... 29
KONTRAK PERKULIAHAN................................................................................................. 58
TATA TERTIB PERKULIAHAN........................................................................................... 61
BAHAN AJAR ........................................................................................................................ 63
MEDIA EVALUASI ............................................................................................................... 72
ANALISIS INSTRUKSIONAL
Mata Kuliah: KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA Semester: 4 SKS: 3 Kode: KEP 19406
Prodi : KEPERAWATAN Dosen Pengampu:
NS.LISA RAHMI,S.Kep,M.Si

Mahasiswa memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam


menerapkan prosedur bantuan hidup dasar dalam keparawatan gawat
darurat dan bencana

14. mahasiswa mampu mengkategorisasikan 13. Mahasiswa mampu merekonstruksi 12. mahasiswa mampu mengevaluasi
prosedur tindakan bencana (C6) tindakan kegawatdaruratan (C6) prosedur tindakan kep.gawat darurat (C5)

8. mahasiswa mampu menelaah 9. mahasiswa mampu


prosedur Bantuan Hidup Dasar membandingkan kasus kep. Gawat 10. mahasiswa mampu mengevaluasi prinsip 11. mahasiswa mampu menilai triage
dengan kondisi darurat dan bencana darurat umum dan kep gawat pertolongan pertama (C5) (C5)
(C4) darurat bencana (C4)

7. mahasiswa mampu melaksanakan prosedur 6. mahasiswa mampu


Bantuan Hidup Dasar dengan kondisi darurat mendemonstrasikan prosedur Bantuan
dan bencana (C3) Hidup Dasar (C3)

4. mahasiswa mampu 5. mahasiswa mampu melaksanakan


3. mahasiswa mampu menjelaskan
mengkategorisasikan konsep prosedur tindakan kegawatdaruratan(C3)
bantuan hidup dasar, kep bencana, (C2)
KLB(C2)

1. Mahasiswa mampu
2. mahasiswa mampu menjelaskan
mendefinisikan kep. Gawat Darurat
penerapan asuhan keperawatan (C2)
bencana(C1)
YAYASAN PEMBENAGUNAN KAMPUS JABAL GHAFUR
FAKULTAS D III KEPERAWATAN JABAL GHAFUR

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KULIAH (MK) KODE BOBOT (sks) SEMESTER Tgl. Penyusunan
Keperawatan Gawat Darurat & KEP 19405 3 SKS IV 05 Mei 2021
Manajemen Bencana
Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua PRODI
Tim mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat Ns. Isni Hijriana, M. Kep
& Manajemen Bencana

Capaian CPL-PRODI
Pembelajaran Sikap
(CP) - Bertaqwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious (CP.S 01)
- Mengiternalisasi nilai, norma dan etika akademik (CP.S.02)
- Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
(CP.S.07)
Pengetahuan
- Menguasai konsep dan prinsip kegawadaruratan dana manajemen bencana (CP.P.11)
Ketrampilan khusus
- Mampu mengelola asuhan keperawatan sesuai kewenangan klinis (CP.KK.02)
- Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar dan trauma pada situasi gawat darurat dan
manajemen bencana (CP.KK.03)
Keterampilan umum
- Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data serta metode yang sesuai dan
dipilih dari berbagai ragam metode yang sudah maupun belum baku dan dengan menganlisis data
(CP.KU.01)
- Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur (CP.KU.02)
CPMK
CPMK 1 : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana
CPMK 2 : Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyusun laporan asuhan keperawatan kegawadarurat dan
manajemen bencana sesuai dengan proses keperawatan
CPMK 3 : Mahasiswa mampu mengimplementasikan tindakan keperawatan gawat darurat dan manajemen
bencana sesuai dengan stardard operasional prosedur
Diskripsi Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep kegawat daruratan, penatalaksanaan pasien gawat darurat mencakup
Singkat MK bantuan hidup dasar (Basic Life Support) dan Bantuan hidup lanjut {Advanced Life Support). Juga akan dibahas tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan berbagai kegawatan yang lazim mencakup semua sistem tubuh dan kegawatan
di komunitas yaitu Disaster Nursing. Praktika dan praktik klinik dirancang dalam pembelajaran untuk menyelesaikan
capaian pembelajaran.
Bahan kajian : 1. Persepektif keperawatan gawat darurat
materi 2. Konsep dan prinsip gawat darurat
pembelajaran 3. System pelayanan gawat darurat
4. System penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
5. Konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar (BHD)
6. Konsep asuhan keperawatan gawat darurat
7. Prinsip pertolongan korban gawat darurat
8. Penilaian korban/ TRIAGE
9. Manajemen bencana
10. Pemeriksaan fisik pada kondisi kegawadaruratan
11. Prosedur TRIAGE
12. Prosedur tindakan kegawadaruratan (Lab)
13. Prosedur tindakan bencana
14. Penerapan asuhan keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana

Pustaka a. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
b. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
c. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach. Philadephia: Lippincott.
d. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management of Clinical Problems.
5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
e. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
f. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby, St. Louis, 1994.
g. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
h. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
i. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran : EGC

Dosen 1. Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si


pengampu
Matakuliah -
syarat
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
1-2 Sub CPMK 1 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Persepektif 2 x 50
Mahasiswa ketepatan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id keperawatan gawat menit
mampu menjelaskan ketepatan diskusi di darurat
menjelaskan konsep dasar jawaban dan kelas Sinkronus virtual
konsep dasar Keperawatan analisis Menggunakan fitur Bigbluebutton
Keperawatan Gawat Darurat (10.40-11.30)
Gawat Darurat & Manajemen Penilaian Metode  Pengantar materi oleh dosen
& Manajemen Bencana bentuk non Ceramah  Pembagian kelompok belajar
Bencana tes Diskusi
Ringkasan interaktif Asinkronus mandiri
materi (11.30-12.20)
Tugas - Mempelajari kontrak kuliah
Menyusun - Belajar mandiri mengenai
ringkasan konsep dasar Keperawatan
Gawat Darurat & Manajemen
dalam bentuk
Bencana (PDF)
makalah
- Mencari contoh kasus gawat
mengenai
darurat via internet.
konsep dasar
gawat darurat Metode
Collaborative learning

Tugas
Menyusun ringkasan dalam bentuk
makalah mengenai konsep dasar
gawat darurat
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
3 Sub CPMK 2 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Prinsip gawat
Mahasiswa ketepatan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id darurat dan
mampu menjelaskan ketepatan diskusi di manajemen
memahami dan prinsip gawat jawaban kelas Asinkronus kolaboratif bencana
menjelaskan, darurat dan Menggunakan fitur forum
bantuan hidup manajemen Penilaian Metode (10.40-12.00)
dasar, kep bencana bentuk non Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam
bencana konsep tes Diskusi kelompok 1 mengunggah presentasi
prinsip gawat Desain interaktif virtual berupa video melalui fitur
darurat poster forum pada laman elearning
perkembang Tugas  Diskusi dan tanya jawab
an Membuat  Perangkuman materi oleh dosen
makalah  Pemberian tugas melalui fitur
mengenai assignment
prinsip
manajemen Asinkronus Mandiri
bencana (12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai konsep
dan prinsip gawat darurat &
manajemen bencana (PDF)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Membuat membuat makalah
mengenai perkembangan dalam
konteks gawat darurat

11
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
4 Sub CPMK 3 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Konsep tentang
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id system
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di Asinkronus kolaboratif penanggulangan
menerapkan menerapkan jawaban dan kelas Menggunakan fitur forum gawat darurat
tentang system Tentang analisis (10.40-12.00) terpadu (SPGDT)
Penanggulang SPGDT  Mahasiswa yang tergabung dalam
an Gawat Penilaian Metode kelompok 2 mengunggah presentasi
Darurat bentuk non Ceramah virtual berupa video melalui fitur
Terpadu tes Diskusi forum pada laman elearning
(SPGDT) Analisa interaktif  Diskusi dan tanya jawab
kasus  Perangkuman materi oleh dosen
Tugas  Pemberian tugas melalui fitur
Analisa kasus assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai
SPGDT (pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Analisa kasus menggunakan
manajemen SPGDT
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
5 Sub CPMK 4 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Konsep Gawat
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id Darurat &
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di Manajemen
memahami dan mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif Bencana
menjelaskan asikan konsep analisis Menggunakan fitur forum ‘Konsep BHD
konsep dan BHD Metode (10.40-12.00)
prinsip Penilaian Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam
pelaksanaan bentuk non Diskusi kelompok 3 mengunggah presentasi
Bantuan Hidup tes interaktif virtual berupa video melalui fitur
Dasar Analisa forum pada laman elearning
kasus Tugas  Diskusi dan tanya jawab
Analisa kasus  Perangkuman materi oleh dosen
Lab Skill  Pemberian tugas melalui fitur
Assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai konsep
Bantuan Hidup Dasar (BHD) (pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Makalah tentang analisa masalah
berhubungan BHD
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
6 Sub CPMK 4 : Indikator : - Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Konsep asuhan
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id keperawatan gawat
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di darurat :
memahami dan mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif - Trauma kapitis
menjelaskan asikan tentang analisis Menggunakan fitur forum (KLL)
konsep asuhan asuhan Metode (10.40-12.00) - Gangguan
keperawatan keperawatan Penilaian Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam system
gawat darurat gawatdarurat bentuk non Diskusi kelompok 4 mengunggah presentasi sirkulasi
tes interaktif virtual berupa video melalui fitur - Gangguan
Analisa forum pada laman elearning system
kasus Tugas  Diskusi dan tanya jawab cardiovaskuler,
Analisa kasus  Perangkuman materi oleh dosen dll
 Pemberian tugas melalui fitur
assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai tentang
penyusunan asuhan keperawatan gawat
darurat (pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Membuat/ menyusun makalah
asuhana keperawatan gawat
darurat sesuai dengan kasus.
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
7 Sub CPMK 4 : Indikator : - Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Prinsip utama
Mahasiswa ketepatan dan penilaian : muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id pertolongan utama
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di pertolongan korban
memahami dan mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif gawat darurat
menjelaskan asikan kriteria analisis Menggunakan fitur forum
prinsip pertolongan Metode (10.40-12.00)
pertolongan pertama Penilaian Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam
utama korban gawat bentuk non Diskusi kelompok 5 mengunggah presentasi
pertolongan darurat tes : interaktif virtual berupa video melalui fitur
korban gawat Analisa forum pada laman elearning
darurat film/video Tugas  Diskusi dan tanya jawab
Analisa  Perangkuman materi oleh dosen
film/video  Pemberian tugas melalui fitur
assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai konsep
Prinsip pertolongan utama korban
gawat darurat (pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Mengkategorisasikan kriteria prinsip
utama pertolongan korban gawat
darurat
8 UJIAN TENGAH SMESTER
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
9 Sub CPMK 4 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Konsep TRIAGE
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di
menjelaskan mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif
tentang konsep Konsep analisis Menggunakan fitur forum
TRIAGE TRIAGE Metode (10.40-12.00)
Penilaian Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam
bentuk non Diskusi kelompok 6 mengunggah presentasi
tes interaktif virtual berupa video melalui fitur
Analisa forum pada laman elearning
film/video Tugas  Diskusi dan tanya jawab
Analisa  Perangkuman materi oleh dosen
film/video  Pemberian tugas melalui fitur
assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai konsep
TRIAGE (pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Mengkategorisasikan tentang
konsep TRIAGE berdasarkan
film/video yang tersedia
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
10 Sub CPMK 4 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Konsep depresi
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id - Manajemen
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di bencana
mengkategorisasi mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif - Pemeriksaan
kan konsep, asikan tentang analisis Menggunakan fitur forum fisik pada kondisi
bencana dan prinsip Metode (10.40-12.00) kegawadaruratan
kejadian luar bencana dan Penilaian Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam - Prosedur
biasa kejadian luar Diskusi kelompok 7 mengunggah presentasi TRIAGE
bentuk non
biasa tes interaktif virtual berupa video melalui fitur
Analisa forum pada laman elearning
kasus Tugas  Diskusi dan tanya jawab
Analisa kasus  Perangkuman materi oleh dosen
 Pemberian tugas melalui fitur
assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
Belajar mandiri mengenai konsep,
prinsip bencana dan kejadian luar
biasa(pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Mengkategorisasikan kriteria
diagnostik depresi berdasarkan
film/video yang tersedia
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
11 - 13 Sub CPMK 4 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui prosedur
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id tindakan
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di kegawadaruratan
mendemontrasik mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif a. Pemeriksaan
an prosedur asikan dan analisis Menggunakan fitur forum tingkat
tindakan menjelaskan Metode (10.40-12.00) kesadaran
kegawadaruratan serta Penilaian Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam b. Pemeriksaan
mendemontra bentuk non Diskusi kelompok 8 mengunggah presentasi nadi
sikan tes interaktif virtual berupa video melalui fitur c. Pemeriksaan
prosedur Analisa Praktikum Lab forum pada laman elearning tingkat
tindakan kasus  Diskusi dan tanya jawab kepatenan jalan
kegawadarura Tugas  Perangkuman materi oleh dosen nafas
tan Analisa kasus  Pemberian tugas melalui fitur d. Pemeriksaan
Lab Mandiri assignment pernafasan
e. Tindakan
Asinkronus Mandiri resusitasi
(12.00-12.20) jantung paru
 Belajar mandiri mengenai konsep f. Membuka jalan
oppositional defiant disorder & nafas; dengan
conduct disorder pdf) alat (OPA) dan
tanpa alat
Metode g. Tindakan
Collaborative learning mengeluarkan
Tugas benda asing
Mengkategorisasikan kriteria h. Pemasangan
diagnostik dan menjelaskan serta neck collar
mendemontrasikan prosedur i. Tindakan
tindakan kegawadaruratan menghentikan
berdasarkan film/video yang tersedia perdarahan
(positioning,
balut tekan &
tourniquet)
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
14 Sub CPMK 4 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Konsep dan
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id konsep prosedur
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di tindakan bencana
mengkategorisasi mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif - Proses inisiasi
kan prosedur asikan prosedur analisis Menggunakan fitur forum awal pada
tindakan bencana tindakan Metode (10.40-12.00) bencana
bencana Penilaian Ceramah  Mahasiswa yang tergabung dalam - Evakuasi dan
Diskusi kelompok 9 mengunggah transportasi
bentuk non
presentasi virtual berupa video korban
tes interaktif
Analisa melalui fitur forum pada laman
film/video Tugas elearning
Analisa  Diskusi dan tanya jawab
film/video  Perangkuman materi oleh dosen
 Pemberian tugas melalui fitur
assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai konsep
prosedur tindakan bencana (pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Mengkategorisasikan kriteria
diagnostik konsep prosedur tindakan
bencana berdasarkan film/video yang
tersedia
Kemampuan Penilaian Bentuk pembelajaran;
Bobot
Mg Ke- Akhir yang Metode Pembelajaran; Penugasan Materi Alokasi
Nilai
diharapkan Kriteria pembelajaran waktu
Indikator Tatap muka Daring (%)
(Sub-CPMK) dan bentuk
15 Sub CPMK 4 : Indikator Kriteria Kuliah tatap Kuliah online dan diskusi melalui Penerapan asuhan
Mahasiswa ketepatan dan penilaian muka dan fasilitas forum di elearning2.unp.ac.id keperawatan gawat
mampu kesesuaian ketepatan diskusi di darurat dan
memahami dan mengkategoris jawaban dan kelas Asinkronus kolaboratif manajemen
menjelaskan Asikan dan analisis Menggunakan fitur forum
tentang penerapan menjelaskan Metode (10.40-12.00)
asuhan tentang Penilaian Ceramah - Mahasiswa yang tergabung dalam
keperawatan penerapan bentuk non Diskusi kelompok 10 mengunggah
gawat darurat dan asuhan tes interaktif presentasi virtual berupa video
manajemen keperawatan Analisa melalui fitur forum pada laman
gawat darurat kasus Tugas elearning
dan Analisa kasus - Diskusi dan tanya jawab
manajemen - Perangkuman materi oleh dosen
- Pemberian tugas melalui fitur
assignment

Asinkronus Mandiri
(12.00-12.20)
 Belajar mandiri mengenai konsep
menjelaskan tentang penerapan
asuhan keperawatan gawat darurat
dan manajemen (pdf)

Metode
Collaborative learning

Tugas
Mengkategorisasikan kriteria
menjelaskan tentang penerapan
asuhan keperawatan gawat darurat
dan manajemen berdasarkan
film/video yang tersedia
16 UJIAN AKHIR SMESTER
Penilaian Kognitif

No. Komponen Penilaian Bobot


(%)
1. Penilaian Pengetahuan 40
a. Tugas (kelompok, mandiri)
b. UTS (Tertulis)
c. UAS (Tertulis)
2. Penilaian Keterampilan 30
a. Umum
b. Khusus
3. Sikap dan tata nilai/ soft skills 30
Jumlah 100

Penilaian Psikomotor

Skor
No. Fase Deskripsi
1 2 3 4
Sistematika penulisan
1. Persiapan
Media presentasi (power point, chart, dll)
Media presentasi
2. Presentasi
Gaya presentasi
Kemampuan menjawab
3. Diskusi Kemampuan bertanya
Etika berdiskusi

Penilaian Afektif:

No. Nama Mahasiswa Indikator Penilaian Afektif Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Indikator penilaian rubrik afektif:


a. Curiosity (Keingintahuan)
b. Confidence (Percayadiri)
c. Responsibility (Tanggungjawab)
d. Discipline (Disiplin)
e. Punctuality (Teliti)
f. Cooperation (Kerjasama)
g. Listening (Mendengarkan penjelasan)
h. Asking questions (Bertanya)
i. Answering questions (Menjawab)
j. Responding (Menanggapi)

Evaluasi
Nilai mahasiswa dihitung berdasarkan:
Ujian Tengah Semester 30 %
Ujian Akhir Semester 40 %
Tugas (Individu / Kelompok) 20 %
Partisipasi di dalam kelas dan 10 %
kehadiran

Rentang Nilai Nilai


80.00 – 100.00 A
70.00 – 79.99 B
60.00 – 69.99 C
50.00 – 59.99 D
0.10 – 49.99 E
SILABUS

I. Deskripsi Mata Kuliah

KEP 19406 Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana: T 1, P 1, 3 SKS,


Semester 4.

Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep kegawat daruratan, penatalaksanaan pasien
gawat darurat mencakup bantuan hidup dasar (Basic Life Support) dan Bantuan hidup
lanjut {Advanced Life Support). Juga akan dibahas tentang asuhan keperawatan pada
pasien dengan berbagai kegawatan yang lazim mencakup semua sistem tubuh dan
kegawatan di komunitas yaitu Disaster Nursing. Pembelajaran di kelas dan praktikum di
laboratorium untuk tindakan BCLS dan dilanjutkan di klinik untuk penerapan secara
langsung keterampilan yang sudah dilatih di laboratorium.

II. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana


Nomor Kode : KEP 19406
Jumlah SKS : 3 SKS
Semester : IV
Jurusan : Keperawatan
Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Pilihan
Prasyarat :-
Dosen : Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si.
2. Tujuan Mata Kuliah
Tujuan dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa memahami Menguasai konsep dan
prinsippelaksanaan bantuan hidup dasar pada situasi gawat darurat dan atau bencana dan
mampu melaksanakan prosedur hidup dasar basic life support/ BLS) pada situasi gawat
darurat/ bencana dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat, sesuai standard an
kewenangannya

3. Deskripsi Isi
Mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana merupakan salah satu
bentuk kajian yang memberikan pemahaman dan pengalaman secara teori dan praktek
untuk melakukan bantuan hidu dasar.

4. Pendekatan dalam Pembelajaran


Ekspositori dan Inquiri

Metode : Ceramah, Tanya jawab dan diskusi kelas


Tugas : Melakukan analisa kasus, film dan merancang menguraikan tentang
konsep kegawat daruratan.
Media : Video, PPT

5. Evaluasi Hasil Belajar


Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang bersangkutan
dalam:
a. Kehadiran
b. Aktivitas di kelas
c. UTS
d. UAS
e. Tugas Perkuliahan

6. Rincian Materi Perkuliahan Tiap Pertemuan


Pertemuan 1 Persepektif keperawatan gawat darurat
Pertemuan 2 Bencana
Konsep dan prinsip gawat darurat
Pertemuan 3 Bencana
System pelayanan gawat darurat

Pertemuan 4 System penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)


Pertemuan 5 Konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar (BHD)
Pertemuan 6 Konsep asuhan keperawatan gawat darurat
Pertemuan 7 Prinsip pertolongan korban gawat darurat
Pertemuan 8 UTS
Pertemuan 9 Penilaian korban/ TRIAGE
Pertemuan 10 Prosedur tindakan kegawadaruratan (Lab)
Pertemuan 11 Prosedur tindakan kegawadaruratan (Lab)
Pertemuan 12 Prosedur tindakan kegawadaruratan (Lab)
Pertemuan 13 Prosedur tindakan kegawadaruratan (Lab)
Pertemuan 14 Prosedur tindakan bencana
Pertemuan 15 Penerapan asuhan keperawatan gawat darurat dan
Pertemuan 16 manajemen
UAS bencana
7. DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition.


Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia
Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and
Management of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management,
CV. Mosby, St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku
Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 1
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : Ilmu pendidikan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana

Materi : Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana


Sub pokok materi :
 Pengertian Gadar
 Pengertian Manajemen Bencana

Pertemuan : 1

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait tentang konsep
3. Menanyakan beberapa gawat darurat dan
pertanyaan terkait manajemen bencana
kerangka umum 4. Menyimak penjelasan
perkembangan dosen
4. Menjelaskan capaian 5. Menyimak penjelasan
pembelajaran dosen
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
2. Merangkum materi kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
3. Memberi tugas kepada 2. Menyimak dan mencatat
mahasiswa rangkuman materi dari
4. Meminta mahasiswa dosen
berdoa 3. Mencatat tugas
sebelum mengakhiri 4. Berdoa
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management of
Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 2
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana

Materi : konsep dan prinsip gawat darurat


Sub pokok materi :
 Kelompok gawat darurat
 Pertolongan gawat darurat di berbagai tempat
Pertemuan : 2

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait perkembangan
3. Menanyakan beberapa Gawat darurat dan
pertanyaan terkait cara memberikan
konsep dan prinsip pertolongan
gawat darurat 4. Menyimak penjelasan
4. Menjelaskan capaian dosen
pembelajaran 5. Menyimak penjelasan
5. Menjelaskan urgensi dosen
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
2. Merangkum materi kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
3. Memberi tugas kepada 2. Menyimak dan mencatat
mahasiswa rangkuman materi dari
4. Meminta mahasiswa dosen
berdoa 3. Mencatat tugas
sebelum mengakhiri 4. Berdoa
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 3
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana

Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :


Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem pelayanan gawat darurat

Materi : system pelayanan gawat darurat umum


Sub pokok materi :
system pelayanan gawat darurat umum

Pertemuan : 3

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait perkembangan
3. Menanyakan dalam konteks system
beberapa pertanyaan pelayanan gawat
terkait darurat umum
perkembangan dalam 4. Menyimak penjelasan
system pelayanan dosen
gawat darurat 5. Menyimak penjelasan
4. Menjelaskan capaian dosen
pembelajaran
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
ini
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
menyimpulkan materi 2. Menyimak dan mencatat
kuliah rangkuman materi dari
2. Merangkum materi kuliah dosen
3. Memberi tugas kepada 3. Mencatat tugas
mahasiswa 4. Berdoa
4. Meminta mahasiswa
berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 4
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu menerapkan system penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)

Materi : SPGDT
Sub pokok materi :
system penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)

Pertemuan : 4

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait tentang SPGDT
3. Menanyakan beberapa berdasarkan konteks
pertanyaan terkait perkembangan
tentang system 4. Menyimak penjelasan
penanggulangan gawat dosen
darurat terpadu (SPGDT) 5. Menyimak penjelasan
perkembangan dosen
4. Menjelaskan capaian
pembelajaran
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
2. Merangkum materi kuliah 2. Menyimak dan mencatat
3. Memberi tugas kepada rangkuman materi dari
mahasiswa dosen
4. Meminta mahasiswa 3. Mencatat tugas
berdoa 4. Berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 5
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen
Jurusan Bencana
: Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar
(BHD)
Materi : Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Sub pokok materi :
Pengertian bantuan hidup dasar (BHD)
Kasus atau pasien yang mendapatkan BHD
SOP BHD

Pertemuan : 5

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait tentang BHD
3. Menanyakan beberapa 4. Menyimak penjelasan
pertanyaan terkait isu dosen
mental retardasi 5. Menyimak penjelasan
4. Menjelaskan capaian dosen
pembelajaran
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
2. Merangkum materi kuliah 2. Menyimak dan mencatat
3. Memberi tugas kepada rangkuman materi dari
mahasiswa dosen
4. Meminta mahasiswa 3. Mencatat tugas
berdoa 4. Berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 6
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan serta menyusun laporan kasus sesuai dengan lima proses
keperawatan atau asuhan keperawatan gawat darurat
Materi : Askep pada pasien dengan masalah gawat darurat
Sub pokok materi :
 Seminar dan presentasi askep gawat darurat
 Askep dengan gangguan system kardiovaskular
 Askep dengan gangguan system pernafasan
 Askep dengan gangguan sisrkulasi/ pendarahan
Pertemuan : 6

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Seminar dan
berdoa presentasi dan
3. Menanyakan beberapa menjawab pertanyaan
pertanyaan terkait isu autis terkait askep gawat
4. Menjelaskan capaian darurat
pembelajaran 4. Menyimak penjelasan
5. Menjelaskan urgensi dosen
materi 5. Menyimak penjelasan
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. dosen
Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
2. Merangkum materi kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
3. Memberi tugas kepada 2. Menyimak dan mencatat
mahasiswa rangkuman materi dari
4. Meminta mahasiswa dosen
berdoa 3. Mencatat tugas
sebelum mengakhiri 4. Berdoa
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 7
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip yang benar dan kerja sama dengan tim gawat darurat dalam
pertolongan korban gawat darurat
Materi : prinsip pertolongan korban gawat darurat
Sub pokok materi :
 Pengertian korban darurat
 Alur dan kerja sama dengan tim pertolongan korban gawat darurat

Pertemuan : 7

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait prinsip
3. Menanyakan beberapa memberikan
pertanyaan terkait isu pertolongan pertama
sindrom asperger bagi korban gadar
4. Menjelaskan capaian 4. Menyimak penjelasan
pembelajaran dosen
5. Menjelaskan urgensi 5. Menyimak penjelasan
materi dosen
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
2. Merangkum materi kuliah 2. Menyimak dan mencatat
3. Memberi tugas kepada rangkuman materi dari
mahasiswa dosen
4. Meminta mahasiswa 3. Mencatat tugas
berdoa 4. Berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 9
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang konsep TRIAGE

Materi : Konsep TRIAGE


Sub pokok materi :
 Pengertian Triage
 Kelompok Triage
 Bantuan dasar dalam proritas triage

Pertemuan : 9

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait SPGDT
3. Menanyakan beberapa 4. Menyimak penjelasan
pertanyaan terkait ADHD dosen
4. Menjelaskan capaian 5. Menyimak penjelasan
pembelajaran dosen
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
2. Merangkum materi kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
3. Memberi tugas kepada 2. Menyimak dan mencatat
mahasiswa rangkuman materi dari
4. Meminta mahasiswa dosen
berdoa 3. Mencatat tugas
sebelum mengakhiri 4. Berdoa
kuliah 5. Penutup
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 10
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen
Jurusan Bencana
: Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan serta mendemontrasikan tindakan BHD (resisitusai jantung
paru)
Materi : Resusitasi jantung pasru (RJP)
Sub pokok materi :
 Lab Skill tentang RJP

Pertemuan : 10

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait RJP
3. Menanyakan beberapa 4. Menyimak penjelasan
pertanyaan terkait isu dosen
depresi 5. Menyimak penjelasan
4. Menjelaskan capaian dosen
pembelajaran
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
2. Merangkum materi kuliah 2. Menyimak dan mencatat
3. Memberi tugas kepada rangkuman materi dari
mahasiswa dosen
4. Meminta mahasiswa 3. Mencatat tugas
berdoa 4. Berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
baru UI.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 11
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen
Jurusan Bencana
: Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan serta mendemontrasikan tindakan mengeluarkan benda
asing (Heimlich maneuver) pada pasien choking
Materi : Heimlich maneuver
Sub pokok materi :
 Pengertian Heimlich maneuver
 Kasus choking
 SOP Heimlich maneuver
 Demontrasi Lab
Pertemuan : 11

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait Heimlich maneuver
3. Menanyakan beberapa pada pasien choking)
pertanyaan terkait 4. Menyimak
(oppositional defiant penjelasan dosen
disorder & conduct 5. Menyimak
disorder) penjelasan dosen
4. Menjelaskan capaian
pembelajaran
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah 2. Menyimak dan mencatat
2. Merangkum materi kuliah rangkuman materi dari
3. Memberi tugas kepada dosen
mahasiswa 3. Mencatat tugas
4. Meminta mahasiswa 4. Berdoa
berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
baru UI.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 12
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang system tranportasi atau memindahkan korban dan
triage
Materi : transportasi dan triage
Sub pokok materi :
 Pengertian transportasi
 Demontasi transportasi dan triage
 SOP transportasi

Pertemuan : 12

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait tentang
3. Menanyakan beberapa transportasi dan triage
pertanyaan terkait isu 4. Menyimak penjelasan
eating disorder dosen
4. Menjelaskan capaian 5. Menyimak penjelasan
pembelajaran dosen
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
2. Merangkum materi kuliah 2. Menyimak dan mencatat
3. Memberi tugas kepada rangkuman materi dari
mahasiswa dosen
4. Meminta mahasiswa 3. Mencatat tugas
berdoa 4. Berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
baru UI.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 13
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen
Jurusan Bencana
: Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan serta mendemontrasikan tentang tindakan pembalutan dan
pembidaian
Materi : pembalutan dan pembidaian
Sub pokok materi :
 Definisi pembalutan dan pembidaian
 SOP tindakan pembalutan dan pembidaian
 Demontrasi tentang pembalutan dan pembidaian
Pertemuan : 13

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait pembalutan
3. Menanyakan beberapa dan pembidaian
pertanyaan terkait isu 4. Menyimak penjelasan
toileting problem dosen
4. Menjelaskan capaian 5. Menyimak penjelasan
pembelajaran dosen
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang sudah membagikan Vidio PPT
ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan Vidio hasil forum
presentasinya 2. Mengamati Vidio
2. Memperhatikan Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan
(kognitif, psikomotor, dosen
afektif)
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah
2. Merangkum materi kuliah
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
3. Memberi tugas kepada 2. Menyimak dan mencatat
mahasiswa rangkuman materi dari
4. Meminta mahasiswa dosen
berdoa 3. Mencatat tugas
sebelum mengakhiri 4. Berdoa
kuliah
5. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
baru UI.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 13
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen Bencana
Jurusan : Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tindakan terhapap alam dan makhluk hidup dalam kasus
bencana
Materi : SOP tindakan bencana
Sub pokok materi :
 Pengertian bencana
 Macam – macam bencana
 SOP dalam tindakan akibat sebelum dan sesudah kejadian bencana

Pertemuan : 14

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum 1. Menjawab salam 20’ PPT
dengan mengucapkan 2. Mengajak mahasiswa
salam berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menjawab pertanyaan
berdoa terkait SOP tindakan
3. Menanyakan beberapa terhadap kejadian
pertanyaan terkait bencana
asesmen Keperawatans 4. Menyimak penjelasan
pada patologi anak dan dosen
remaja 5. Menyimak penjelasan
4. Menjelaskan capaian dosen
pembelajaran
5. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Meminta kelompok 1. Kelompok penyaji 60’ Vidio,
penyaji materi yang membagikan Vidio PPT
sudah ditentukan untuk presentasinya melalui fitur
menayangkan materi forum
2. Memperhatikan Vidio 2. Mengamati Vidio presentasi
presentasi kelompok 3. Bertanya terkait materi
berdasar penilaian KPA 4. Menyimak penjelasan dosen
(kognitif, psikomotor,
afektif)
Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
3. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa
untuk bertanya
4. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 6. Memberikan kesempatan 5. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah 6. Menyimak dan mencatat
7. Merangkum materi kuliah rangkuman materi dari
8. Memberi tugas kepada dosen
mahasiswa 7. Mencatat tugas
9. Meminta mahasiswa 8. Berdoa
berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
10. Penutup

Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition. Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and Management
of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV. Mosby,
St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran
baru UI.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan : 15
Mata kuliah : Keperawatan Semester : IV SKS : 3 Kode : KEP 19406
Gawat Darurat &
Manajemen
Jurusan Bencana
: Keperawatan Dosen pengampu :
Fakultas : D III Keperawatan Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si

Capaian pembelajaran :
Mahasiswa mampu menyusun laporan asuhan keperawatan gawat darurat akibat bencana berdasarkan nilai,
norma dan etika
akademik
Materi : Asuhan keperawatan pada kasus bencana
Sub pokok materi :
Penyusunan laporan asuhan keperawatan akibat bencana sesuai format yang telah terlampir

Pertemuan : 15

Tahap Estimasi
Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Media
kegiatan waktu
Pendahuluan 1. Membuka forum dengan 1. Menjawab salam 20’ PPT
mengucapkan salam 2. Berdoa
2. Mengajak mahasiswa 3. Menyimak penjelasan
berdoa dosen
3. Menjelaskan capaian 4. Menyimak penjelasan
pembelajaran dosen
4. Menjelaskan urgensi
materi
Penyajian 1. Menjelaskan prosedur 60’ Vidio,
penyusunan laporan 1. Menyimak penjelasan PPT
patologi anak dan remaja dosen
2. Memberi kesempatan 2. Bertanya terkait materi
kepada mahasiswa untuk 3. Menyimak penjelasan
bertanya dosen
3. Memberi feedback atas
pendapat mahasiswa
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menyimpulkan materi 20’ PPT
kepada mahasiswa untuk yang telah dipelajari hari
menyimpulkan materi ini
kuliah 2. Menyimak dan mencatat
2. Merangkum materi kuliah rangkuman materi dari
3. Memberi tugas kepada dosen
mahasiswa 3. Mencatat tugas
4. Meminta mahasiswa 4. Berdoa
berdoa
sebelum mengakhiri
kuliah
5. Penutup
Referensi
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition.
Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia
Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and
Management of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management, CV.
Mosby, St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku
Kedokteran baru UI.
A. Penilaian
No Komponen Bobot
Penilaian (%)
Penilaian Pengetahuan 40
Tugas (Kelompok, Mandiri,
1.
Kuis) UTS (Tertulis, Lisan)
UAS (Tertulis)
Penilaian 30
2. Keterampilan
Umum
Khusus
3. Sikap dan Tata nilai/ soft skills 30
Total 100

B. Indikator Sikap
No
Indikator Indikator Sikap dan Tata Nilai

10. Menanggapi
7.Mendengarka
2. Percaya Diri

Penjelasan
Nilai
6. Kerjasama

Dan Lain-
1. Ingin Tahu

9. Menjawab
3. Tanggung

8. Bertanya
Total
4. Disiplin

Nama
5. Teliti

Mahasiswa

1
2
3
Dst Rata-rata

C. Penilaian Diskusi
Skor
No Fase Deskripsi
1 2 3 4
Sistematika Penulisan
1 Persiapan
Media presentasi (Power point, Chart, dll)
Media presentasi
2 Presentasi Isi atau Materi
Gaya Presentasi
Kemampuan Menjawab
3 Diskusi
Kemampuan Bertanya
Etika berdiskusi (soft skill)
KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
& MANAJEMEN BENCANA

Mata Kuliah : KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & MANAJEMEN


BENCANA
Kode : KEP 19406
Hari Pertemuan/ Jam : Senin / 10.00 – 12.30
Tempat Pertemuan : E-Learning2.unp.ac.id
Dosen : Ns. Lisa Rahmi, S.Kep.,M.Si
Semester : IV

Manfaat Mata Kuliah : Mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
menerapkan konsep keperawatan gawat darurat dan manajemen
bencana berdasarkan nilai, norma dan etika akademik

Deskripsi Mata Kuliah : Pada mata kuliah ini, mahasiswa belajar mengenai berbagai jenis
tentang konsep kegawat daruratan, penatalaksanaan pasien gawat
darurat mencakup bantuan hidup dasar (Basic Life Support) dan
Bantuan hidup lanjut {Advanced Life Support). Juga akan dibahas
tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan berbagai kegawatan
yang lazim mencakup semua sistem tubuh dan kegawatan di
komunitas yaitu Disaster Nursing. Praktika dan praktik klinik
dirancang dalam pembelajaran untuk menyelesaikan capaian
pembelajaran.

Kompetensi Utama : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan
dan mengkategorisasikan berbagai jenis patologi yang terjadi pada
rentang perkembangan anak dan remaja, menentukan asesmen dalam
menggali patologi hingga menyusun laporan patologi anak dan
remaja.
Bentuk Perkuliahan : Perkuliahan ini dilakukan secara daring dengan presentasi (Via Vidio),
diskusi, penugasan mandiri dan juga kelompok. Pada pertemuan
pertama dosen akan menyampaikan tata tertib perkuliahan dan
menjelaskan materi pengantar psikopatologi. Mahasiswa kemudian
membentuk kelompok untuk membahas dan mempresentasikan
secara bergantian berbagai jenis konsep bantuan hidup dasar pada
kasus-kasus penyakit gawat darurat. Adapun presentasi yang
dilakukan melalui Vidio yang akan dibagikan saat perkuliahan
dimulai. untuk mempertajam pemahaman, maka akan diberikan tugas
dan kuis sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Setelah
memahami materi perkuliahan, mahasiswa akan mencari klien yang
gawat darurat akibat penyakit atau kejadian bencana untuk dikaji
lebih lanjut terkait kondisi patologinya hingga akhirnya merancang
laporan untuk tindakan mendapatkan bantuan hidup dasar.

Tugas
Kuis tentang asesmen Keperawatan
Tugas kelompok 1 : Presentasi materi setiap pertemuan menggunakan Vidio Virtual
Tugas mandiri 1 : Analisis kasus
Tugas mandiri 2 : Analisis film
Tugas mandiri 3 : Merancang laporan asuahan keperawatan gawat darurat

Penilaian
Nilai akhir merupakan hasil kumulatif dari komponen nilai tugas kelompok dan
individual.

Komposisi Penilaian
1. Kehadiran dan partisipasi : 10%
2. Tugas-tugas : 20%
3. UTS : 30%
4. UAS : 40%

Penilaian keberhasilan studi didasarkan pada 3 (tiga alternatif) penilaian, yaitu (1)
menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan cara menentukan batas
kelulusan, (2) menggunakan sistem Penilaian Acuan Norma (PAN), yaitu dengan cara

membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya, atau (3) menggunakan
sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu dengan menentukan batas kelulusan terlebih
dahulu kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan nilai kelompoknya.
Penentuan huruf mutu sesuai ketentuan berikut.
Rentang Nilai Nilai
80.00 – 100.00 A
70.00 – 79.99 B
60.00 – 69.99 C
50.00 – 59.99 D
0.10 – 49.99 E
TATA TERTIB PERKULIAHAN

1. Peserta kuliah dianggap sah apabila tercantum dalam daftar hadir


2. Mahasiswa diharapkan mengikuti seluruh proses perkuliahan (100%) dan
diwajibkan hadir minimal 80 %.
3. Dosen diharapkan memulai kuliah tepat waktu, kecuali dengan pembitahuan
sebelumnya kepada ketua kelas (Perwakilan Mahasiswa);
4. Mahasiswa yang terlambat dating lebih dari 10 menit sesudah kuliah dimulai tidak di
perkenangkan masuk keruang kuliah dan dianggap lalai mengikuti kuliah pada jam
kuliah yang bersangkutan;
5. Mahasiswa yang mengikuti kuliah wajib mengisi daftar hadir. Mahasiswa yang lalai
mengisi daftar hadir tidak mengikuti kuliah pada jam yang bersangkutan. Mahasiswa
yang ‘’menitipkan’’dan dititipkan ‘’ tanda tangan pada daftar hadi kuliah, keduanya
diberi sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Selama mengikuti perkuliahan mahasiswa diwajibkan berpakaian rapi sesuai dengan
ketentuan akademik
7. Selama kuliah mahasiswa dan dosen diharapkan tidak menggunakan hand phone
(HP) kecuali untuk keperluan akademik dan situasi mendesak
8. Selama kuliah mahasiswa dilarang makan, kecuali minuman dan permen.
9. Mahasiswa dengan keperluan yang mendesak terpaksa meninggalkan tempat kuliah
pada saat kuliah berlangsung wajib meminta izin pada dosen
10. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti kuliah karena alasan yang sangat penting
harus menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada dosen yang bersangkutan
selambat-lambatnya pada hari kuliah.
11. Izin tidak mengikuti kuliah karena sakit atau alas an lainnya yang sah dapat
diberikan maksimun 15% persemester.
12. Dosen diharapkan memberi tugas tugas dan menyelenggarakan UTS dan UAS tepat
waktu sesuai dengan kelender Akademik.

Padang, Mei 20211


Yang membuat kontrak:
Perwakilan Mahasiswa Dosen Pengampu MK

..................................... Ns. Lisa Rahmi, S.Kep,M.Si

Mengetahui,
Ketua Jurusan
Keperawatan

Ns. Isni Hijriana, M. Kep


BAHAN AJAR
MATERI KULIAH
BANTUAN HIDUP DASAR
A. Deskripsi Materi Kuliah
1. Deskripsi
Pada bahasan ini, mahasiswa mampu mempelajari dan menguasai konsep
keperawatan gawat darurat dan bantuan hidup dasar, system pelayanan gawat
darurat terpadu dan mampu memberikan pertolongan pertama pada korban yang
mengalami kegawatdaruratan.
2. Relevansi
Materi ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena, umumnya orang akan
mengalami kepanikan saat menghadapi masalah dengan kasus-kasus darurat
bahkan dilokasi bencana. Dengan memahami konsep ini dapat membantu
mahasiswa dalam melakukan tindakan bantuan hidup dasar di mana pun mereka
berada.
3. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan:
a. Mampu menguasai konsep bantuan hidup dasar
b. Mampu mahasiswa mampu melaksanakan prosedur Bantuan Hidup Dasar
c. Mahasiswa mampu melaksanakan prosedur Bantuan Hidup Dasar dengan
kondisi darurat dan bencana
d. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan prosedur Bantuan Hidup Dasar
BANTUAN HIDUP DASAR
Pendahuluan
Kejadian henti nafas dan henti jantung bisa terjadi dimana saja dan kapan saja,bahkan
bisa menimpa siapapun. Bias terjadi pada kondisi yang tidak mudah di tebak. Bila dalam waktu
tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat maka bias menyebabkan korban meninggal
seketika. Bantuan hidup dasar sangat penting diberikan terutama bagi korban yang henti
jantung dan korban tenggelam. Bantuan hidup dasar biasanya diberikan oleh orang-orang
terdekat disekitar korban.
Ketrampilan melakukan RJP harus dimiliki setiap orang karena bisa mengurangi
dampak buruk atau keparahan gejala kepada korban. Untuk mempertahankan fungsi jantung
paru melalui ventilasi dan sirkulasi dapat dipilih spontan sehingga mampu melakukan
oksigenisasi secara mandiri. Hal ini akan memberikan prognosis yang lebih baik pada pasien,
menurunkan morbiditas dan mortilitas pasien.
Henti jantung adalah penyebab utama kematian utama di dunia. Di Eropa terjadi 70.000
kasus pertahun. Analisis elektrokardiogram menunjukkan 40% irama jantung pada pasien
dengan henti jantung di luar rumah sakit menunjukkan pola Ventrikular Fibrilasi (VF). Angka
Ventrikular Fibrilasi (VF)atau ventricular takikardia sebenarnya mungkin lebih besar pada saat
awal terjadi kondisi kolaps, karena pada sebagian besar kasus yang lain elektrokardiogram baru
berhasil direkam saat irama jantung sudah asistole. Setiap tahun banyak kasus yang terjadi
akibat sumbatan jalan nafas, adapun kasus yang paling sering ditemukan adalah, sumbatan
karena benda asing, keruskaan jaringan, penyakit, sumbatan karena lidah dan epiglottis. Ada
dua tanda sumbatan nafas itu bisa terjadi sebagian dan sumbatan total.
Melihat data diatas maka menolong korban pada menit-menit pertama sangat di
perlukan. Kalau dulu konsep pertolongan pertama pada korban senantiasa dilakukan di Unit
Gawat Darurat. Cara yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat kita
menemukan korban adalah dengan bantuan hidup yang dilakukan tanpa memakai cairan intra
vena, obat-obatan ataupun kejutan listrik maka dikenal sebagai Bantuan Hidup Dasar (Basic
Life Support).
Definisi Bantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup Dasar adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan henti jantung (cardiac
arrest). BHD adalah serangkaian tindakan untuk memudahkan disingkat sebagai DR.ABC
(Danger, Response, Airway, Breathing, Cirrculation). Menurut penelitian yang dilakukan AHA
(American Heart Association 2010) urutan ABC direkomendasikan lebih efektif dan terbukti
secara ilmiah menjadi CAB (Circulation Airway Breathing).
1. D untuk Danger
Saat seseorang penolong tiba di tempat kejadian maka penilaian pertama yang harus
dilakukan adalajh menilai potensi bahaya pada lokasi yang mungkin mengancam
pasien, penolong ataupun orang lain di sekitar tempat kejadian.
2. R untuk Response
Periksa kesadaran pasien. Respon pasien dinyatakan dengan derajat AVPU (Alert,
Verbal/Voice, Pain dan Unresponsif). Alert untuk sadar penuh tanpa rangsangan dari
luar, verbal/voice untuk merespon rangsangan suara dengan benar, pain apabila ada
respon terhadap rangsangan nyeri berupa penekanan sternum dnegan buku-bukujari
tangan dan unresponsive apabila sama sekali tidak ada respon.

3. A. bila ada respon maka:


 Tinggalkan pada posisi yang diperkirakan maan, atau amankan lokasi penderita
dari ancaman bahaya lain. Minimalkan mengubah posisi pasienn bila
diperkirakan ada cedera leher tulang belakang.
 Aktifkan EMS dan berilah informasi penting yang diperlukan meliputi:
 Tempat : lokasi, potensi bahaya pada lokasi, cuaca, kondisi kerumunan
orang dan potensi adanya bahan beracun berbahaya.
 Pasien : umur, jenis kelamin, derajat respon, kemungkinan penyebab
kegawatdaruratan.
 Pendamping atau kerumunan : urutan kejadian, alergi, riwayat penyakit
dan pengobatan, makanan/minuman yang dikonsumsi dan gerakan
ataupun petunjuk dari bahasa tubuh tentang lokasi sakit.
 Mekanisme cedera: trauma tajam, tumpul, panas api ataupun bahan
kimia.
 Deformitas atau cedera tampak: posisi yang tidak wajar, lebam, lepuh.
 Tanda : sesuatu yang mudah dilihat, dicium dan didengar, seperti darah,
muntah dan hangus serta ledakan.
 Mencoba memberikan bantuan yang diperlukan seperti membantu meminumkan
obat, memindahkan ke tempat yang lebih aman dan teduh.
 Nilai ulang secara teratur.
B. Bila tidak ada respon maka:
 Periksa nadi (karotis untuk dewasa dan brakhialis untuk bayi)
 Bila ada denyut nadi, namun tidak ada nafas spontan berikan bantuan nafas 10
kali/menit.
 Bila tidak ada denyut nadi atau ada keraguan maka mulailah kompresi dada:
 Berlutut disamping pasien
 Letakkan telapak salah satu tangan tepat di tengah dada penderita (untuk
bayi letakkan jari telunjuk dan jari tengah atau satukan dua ibu jari).
 Letakkan telapak tangan lainnya diatas telapak tangan pertama (untuk
anak-anak cukup dengan satu telapak tangan)
 Saling tautkan jari-jari tangan dan pastikan posisi tangan tidak
menyamping di atas iga. Jangan meletakkan kedua tangan diperut atas
atau tepi bawah tulang dada.
 Posisikan bahu penolong tegak lurus dada pasien dan dengan tumpuan
pada telapak tangan tekan dengan menggunakan berat badan penolong
kearah dada hingga dada tertekan sedalam 4-5 cm
 Setelah setiap kompresi, hilangkan tekanan sepenuhnya tanpa
melepaskan kontak antara telapak tangan penolong dengan dada pasien,
ulangi dengan kecepatan 100 kompresi/menit.
 Kompresi dan relaksasi dilakukan dalam rentang waktu yang lama.
4. A. kompresi dada dengan nafas buatan
 Setelah 30 kompresi, kembali buka jalan nafas dengan head-tilt dan
chin-lift bila ada trauma leher hanya boleh dilakukan jawtrush.
 Tekan bagian lunak hidung hingga tertutup dengan menggunakan ibu
jari dan telunjuk telapak tangan yang menengadahkan dahi.
 Pertahankan mulut tetap terbuka, tapi pertahanakan chin-lift.
 Ambil nafas normal dan rapatkan bibir penolong menutupi seluruh bibir
pasien, pastikan seluruhnya tertutup dengan baik (untuk bayi mulut
penolong menutupi bibir dan hidung pasien).
 Hembuskan dengan mantab melalui mulut pasien sambil memperhatikan
naiknya dinding dada, hembuskan dalam rentang waktu 1 detik.
 Pertahankan head-tilt dan chin-lift, jauhkan mulut penolong dan biarkan
dada kembali turun selagi udara keluar dari dada pasien.
 Ulangi sekali lagi, dan kembalikan posisi tangan di tengah dada
penderita untuk melakukan 30 kompresi dada.
 Lanjutkan dengan rasio kompresi dada dan bantuan nafas 30:2 (untuk
neonates rasio 3:1)
 Cek pulsasi karotis setelah 5 siklus, cek nadi 10detik bila nadi ada
lanjutkan.
5. Mempertahankan terbukanya jalan nafas dab laukan evaluasi look, listen dan feel (B
untuk breathing)
6. A. bila bernafas spontan
 Baringkan penderita pada posisi recovery (posisi miring mantap)
 Aktifkan EMS
 Nilai ulang spontanitas
B. Bila bernafas spontan
 Kirim seseorang untuk mengaktifkan EMS atau bila sendirian, tinggalkan
korban dan aktifkan EMS, jangan abaikan untuk meminta bantuan karena
kegawatdaruratan adalah kondisi yang memerlukan penanganan secara cepat,
membutuhkan serangkaiann ketrampilan sebagai suatu kerj atim dan kelanjutan
penanganan dengan keahlian khusus dan peralatan memadai.bila pasien tidak
bernafas spontan jangan buang-buang waktu untuk mendapatkan informasi
lengkap seperti pada poin 3A. cukup pastikan bantuan dapat mencapai lokasi
dan mengetahui kondisi anda.
 Bila dilakukan dua orang penolong atau lebih tukarlah posisi setiap 2 menit
untuk menghindari kelelahan penolong
 Berikan bantuan nafas 10-12 kali permenit sambil mempertahankan jalan nafas
terbuka dan menunggu bantuan dating.
7. Lanjutkan resusitasi sampai:
 Bantuan yang lebih kompeten dating dan mengambil alih resusitasi
 Pasien kembali bernafas dan muncul sirkulasi spontan
 Penolong kelelahan
 Pasien ternyata diketahui menderita stadium terminal

RANGKUMAN
Bantuan Hidup Dasar adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan henti jantung (cardiac
arrest). BHD adalah serangkaian tindakan untuk memudahkan disingkat sebagai DR.ABC
(Danger, Response, Airway, Breathing, Cirrculation). Bantuan hidup dasar harus dilakukan
dengan tepat dan sesuai caranya, dengan salah satu tekhnisnya adalah resusitasi jantung paru
atau disingkat dengan RJP dan untuk menghindari komplikasi yang mungkin muncul seperti
cedera pad atulang iga, fraktur sternum ats dan klavikula, rupture hepar, lien diafragma,
distensi lambung dan infeksi.

Daftar Pustaka
1. Brunner & Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing. 9th edition.
Philadelphia:Lippincott
2. Donna, I. 1991. Medical Surgical Nursing : Nursing Process Approach. Philadephia
Mosby.
3. Hudak, C & Gallo, B & Morton P, 1994. Critical Care Nursing; a Holistic Approach.
Philadephia: Lippincott.
4. Lewis., Heitkemper., Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing; Assessment and
Management of Clinical Problems. 5th edition. St Louis Missouri: Mosby.
5. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. WB Saunders Company.
6. Lyne A., Thelan, Joseph K.D., Critical Care Nursing Diagnosis and Management,
CV. Mosby, St. Louis, 1994.
7. RS Harapan Kita, 2003. Kardiovaskuler, Jakarta
8. Sylvia A. Price, 1994. Patofisiologi. Fourth Edition, Jakarta:EGC
9. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku
Kedokteran
MEDIA
EIVALUASI

TUGAS MANDIRI II: ANALISIS KASUS


GAWAT DARURAT

Unit gawat darurat atau dikenal juga dengan UGD merupakan salah satu bagian
atau departemen di rumah sakit yang khusus memprioritaskan pelayanan pada pasien
dengan kondisi yang mengancam nyawa. Tim medis di UGD juga dapat memberi
pelayanan medis untuk pasien yang tidak dalam keadaan gawat darurat.
Beberapa jenis pasien yang dirawat di UGD umumnya adalah pasien kecelakaan, pasien
dengan penyakit akut maupun kronis yang mengancam nyawa, atau keadaan darurat yang
memerlukan perawatan segera, misalnya kasus keracunan. UGD menyediakan perawatan dan
pengobatan darurat untuk penanganan awal.

Kondisi yang Harus Segera Ditangani UGD


Sebagian orang tidak benar-benar tahu apa saja kondisi yang bisa atau harus ditangani di
UGD. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang harus segera mendapatkan penanganan khusus
di UGD:

 Serangan jantung dan henti jantung

Serangan jantung merupakan kondisi di mana salah satu pembuluh darah jantung
mengalami penyumbatan. Serangan jantung terkadang menunjukkan gejala seperti sesak
napas tiba-tiba, nyeri dada, dada terasa seperti ditekan, dan terasa penuh.
Rasa nyeri pada dada juga bisa timbul dan dapat menyebar ke bagian lain seperti
pundak, kedua lengan, punggung, perut, bahkan rahang bawah. Ini merupakan kondisi
gawat darurat yang membutuhkan penanganan cepat, dan perlu segera dibawa ke UGD
rumah sakit, karena serangan jantung yang tidak diobati dengan cepat dapat
menyebabkan henti jantung.

Henti jantung adalah kondisi di mana fungsi jantung pasien berhenti secara tiba-tiba,
menyebabkan aliran darah terhenti. Kondisi ini dapat membuat pasien hilang kesadaran
dan tidak bernapas.
 Cedera fisik akibat kecelakaan

Kecelakaan yang menyebabkan banyak luka atau cedera fisik juga merupakan kondisi
yang diutamakan oleh UGD. Misalnya saja cedera akibat kecelakaan lalu lintas, luka
bakar, perdarahan yang tidak kunjung berhenti, cedera pada kepala atau tulang belakang,
cedera karena tersengat listrik atau tersambar petir, dan lain sebagainya.

 Kesulitan bernapas

Semua kondisi yang menyebabkan kesulitan bernapas, sesak napas, atau gagal
napas sehingga tubuh kekurangan oksigen, termasuk dalam kategori kondisi yang
memerlukan penanganan di Kesulitan bernapas bisa terjadi karena adanya masalah pada
paru-paru dan saluran pernapasan, seperti pada serangan asma, emboli paru,
pneumothorax, pneumonia, pembengkakan paru, anemia, penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK), gagal jantung, hingga sesak napas karena anafilaktik. Kondisi-kondisi
tersebut merupakan kegawatdaruratan dalam pernapasan.

 Stroke

Salah satu kondisi gawat darurat yang perlu secepatnya ditangani di UGD adalah stroke.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah otak, atau karena
pecahnya pembuluh darah otak. Gejalanya berupa kesulitan berbicara atau berjalan,
kelemahan atau lumpuh pada anggota gerak tubuh, gangguan penglihatan, sakit kepala,
dan penurunan kesadaran.

 Keracunan

Keracunan merupakan kondisi yang juga memerlukan penanganan UGD segera.


Keracunan di sini bisa berarti menghirup, menelan atau menyentuh zat beracun,
misalnya saja keracunan makanan, serta overdosis obat atau alkohol.

Selain beberapa kondisi di atas, masih banyak kondisi atau tanda gejala lain yang juga harus
ditangani di UGD yaitu:

 Pingsan
 Nyeri dada berat yang menjalar ke lengan, bahu atau rahang.
 Sakit kepala yang tidak biasa dan muncul secara tiba-tiba.
 Kejang.
 Perdarahan aktif yang sulit dihentikan.
 Batuk atau muntah darah.
 Demam tinggi dengan sakit kepala dan leher kaku.
 Diare yang tidak kunjung berhenti.
 Percobaan bunuh diri.

Prioritas Pelayanan di UGD Berdasarkan Kegawatannya


UGD juga menangani kondisi non-emergensi, namun skala prioritas pelayanan yang lebih
diutamakan adalah kondisi pasien yang gawat darurat. Tidak seperti jika Anda berobat ke
poliklinik, di mana diberlakukan nomor antrian berdasarkan yang mendaftar atau yang datang
terlebih dahulu. UGD memberlakukan sistem penanganan prioritas berdasarkan tingkat
kedaruratan kondisi pasien, yakni:
 Kategori I: Harus segera ditolong

Orang yang membutuhkan perawatan segera dan harus ditangani tim medis paling
lambat dua menit setelah tiba di UGD, dikategorikan sebagai pasien dengan kondisi
kritis yang mengancam nyawa. Misalnya pada pasien henti jantung, henti napas, dan
koma.

 Kategori II: Gawat

Pasien dengan kondisi kritis dan sangat kesakitan, misalnya pasien dengan nyeri dada
berat, kesulitan bernapas atau patah tulang yang parah, dan kejang. Kondisi ini masuk
dalam kategori darurat atau memiliki kondisi yang mengancam nyawa, yakni pasien
yang membutuhkan perawatan segera setidaknya dalam waktu 10 menit setelah tiba di
UGD.

 Kategori III: Berpotensi mengalami perburukan

Orang yang membutuhkan perawatan setidaknya dalam waktu 30 menit setibanya di


UGD, masuk kategori penting atau urgent, yakni pasien yang memiliki kondisi yang
berpotensi mengancam nyawa, misalnya menderita penyakit berat, pendarahan hebat
akibat luka, atau mengalami dehidrasi berat.

 Kategori IV: Kondisi serius namun bukan kegawatan

Pasien dengan kondisi cedera atau gejala dalam tahap sedang, misalnya pasien dengan
benda asing yang masuk ke mata, keseleo pergelangan kaki, migrain atau sakit telinga.
Kondisi-kondisi tersebut masuk dalam kategori kategori serius namun bukan kegawatan.
Pasien yang masuk di kategori ini membutuhkan perawatan setidaknya dalam waktu
satu jam setelah tiba di UGD.

 Kategori V: Tidak mendesak

Pasien dengan kondisi cedera atau gejala ringan, yang biasanya telah dialami lebih dari
seminggu, seperti ruam atau rasa sakit dan nyeri ringan, masuk dalam kategori kelima
atau kondisi yang tidak mendesak. Pasien dalam kategori ini dapat menunggu hingga
paling lama dua jam, sebelum ditangani dokter.

Mengenai seberapa darurat kondisi Anda saat datang ke UGD, akan ada dokter atau
perawat khusus di UGD yang menentukan kategori kondisi Anda. Jadi, pasien diharapkan dapat
memahami sistem pelayanan di UGD dan sabar menunggu, terlebih jika jumlah pasien yang
kondisinya lebih serius dari Anda ada banyak. Dokter dan perawat UGD akan semaksimal
mungkin bekerja agar pasien merasa nyaman dan tidak menunggu terlalu lama. Sementara
menunggu, perawat UGD akan terus memantau kondisi pasien, dan segera melaporkannya pada
dokter apabila kondisi pasien berubah atau memburuk.

Referensi :
Terakhir diperbarui: 27 November 2018
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
TUGAS MANDIRI 3
MERANCANG LAPORAN ASUHAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Instruksi : Setiap mahasiswa wajib mencari 1 klien yang memiliki indikasi masalah penyakit
dan masalah gawat darurat akita patologi penyakit atau akibat bencana alam (berdasarkan
jenis-jenis yang sudah dipelajari) dan melakukan asesmen untuk mengkategorisasikan kriteria
diagnostik yang muncul pada klien tersebut guna membantu dalam penegakan diagnosa.
Berikut dilampirkan format laporan patologi yang harus dikumpul.

LAPORAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN

MANAJEMEN BENCANA

A. Identitas Pasien
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal lahir :
Tgl Pemeriksaan :
Usia :
Pendidikan :
Suku bangsa :
Agama :
Alamat :
Urutan kelahiran :

B. Identitas Penanggung Jawab/ Keluarga Pasien

Ayah Ibu
Nama
Usia
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Anak ke/dari
Pernikahan
Usia saat menikah
Alamat

C. Kedudukan dalam keluarga


No Nama L/P Usia Pendidikan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5
6

73
II. Jadwal Pemeriksaan
No Diagnosa Hari & Tanggal Keterangan Waktu (WIB)
keperawatan
1.
2.
3.
4.

III. Observasi
A. Observasi subyek
B. Observasi significant other (orang tua/guru/teman, dsb, jika dibutuhkan dan berkaitan
erat dengan masalah yang dialami pasien)

IIV. Anamnessa
A. Alloanamnessa
B. Autoanamnessa (orang tua/guru/teman, dsb)

IV. Analisa masalah


IVI. Kesimpulan
IVII. Saran

74
Soal Ujian Akhir Semester

Soal Ujian Tengah Semester


4. Seorang laki-laki berusia 42 tahun dirawat di RS akibat jatuh.
Mata Kuliah
pemeriksaan CT Scan menunjukkan terjadi hematoma pada lobus
Keperawatan Gawat Darurat
oksipital. Hasil pengkajian didapatkan penurunan kesadaran dan keluarga
& Manajemen Bencana mengatakan tiba-tiba muntah. TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/m,
frekuensi nafas 18 x/m, dan suhu 37°C. Apakah posisi yang tepat untuk
1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa ke UGD karena kecelakaan.
Hasil pemeriksaan terdengar suara gugling dan tampak penumpukan pasien ?
cairan di mulut. Frekuensi napas 32 x/menit, frekuensi nadi 105 a. Elevasi kepala 30 derajat
x/menit, tingkat kesadaran somnolent. Apakah tindakan keperawatan b. Posisi lateral kanan
utama pada kasus tersebut diatas? c. Posisi lateral kiri
a. Pasang LMA d. Semi fowler
b. Pasang OPA e. Sims kiri
c. Pasang NPA
d. Pasang ETT
5. Seorang bayi berusia 13 bulan pada saat diberikan makanan tiba-tiba
e. Suction
mengalami tersedak. Bayi menangis dan tampak pucat. Apakah tindakan
2. Seorang perempuan berusia 29 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan yang tepat untuk kasus diatas ?
nyeri pada kaki kanan akibat mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil a. Helmich manufer
pengkajian diperoleh bengkak pada kaki kanan, deformitas, dan tidak b. Abdominal trust
dapat menggerakkan kaki kanan, TD 110/70 mmHg, dan frekuensi c. Chest trust
nafas 33x/menit, frekuensi nadi 80x/menit, pasien dicurigai mengalami d. Back blow
fraktur tibia dextra. Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat e. Jaw trust
pada kasus tersebut ?
a. Berikan oksigen masker 12 liter/menit 6. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke UGD karena jatuh dari
b. Lakukan perawatan luka pohon. Hasil pengkajian diperoleh kesadaran composmetis, ada
c. Lakukan pembidaian deformitas dan pembengkakan di lengan kanan atas, nyeri bila ditekan
d. Atur posisi pasien dan digerakkan, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/m, frekuensi
e. Pasang gips nafas 18 x/m, dan suhu 37°C. Apakah intervesi keperawatan prioritas
3. Seorang laki-laki berusia 42 tahun di bawa ke RS akibat jatuh. Hasil pada kasus diatas?
pengkajian pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan, nyeri dirasakan a. Batasi aktivitas
terus-menerus dengan skala nyeri 9, suhu tubuh 38°C, terdapat b. Lakukan pembidaian
pembengkakan dan kemerahan pada tibia 1/3 proksimal dekstra. c. Berikan kompres hangat
Apakah intervensi untuk masalah utama pada kasus diatas ? d. Atur posisi kaki lebih tinggi
a. Kontrol infeksi e. Observasi tanda-tanda vital
b. Perawatan tirah baring
7. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami
c. Terapi latihan : ambulasi
kecelakaan lalu lintas. hasil pengkajian terdapat jejas pada leher dan
d. Monitor ekstermitas bawah
terdapat darah kering pada mulut dan hidung. TD 110/70 mmHg.
e. Kolaborasi pemberian analgetik
Frekuensi nadi 70x/menit, frekuensi nafas 20x/menit dan suhu 36°C. e. Lakukan prosedur RJP
Bagaimanakah tindakan pembebasan jalan nafas pada kasus diatas ?
a. Head till chin liaf 11. Seorang laki-laki berusia 27 tahun dibawa ke UGD dengan penurunan
b. Finger swab kesadaran. Saksi mata mengatakan bahwa pasien segaja minum bensin 3
c. Jaw trust jam yang lalu. Hasil pemeriksaan diperoleh TD 80/60 mmHg. Apakah
d. Head till tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
e. Chin liaf a. Upayakan penderita muntah
b. Lakukan bantuan nafas jika perlu
8. Seorang laki-laki berusia 30 tahun diantar ke UGD akibat kecelakaan c. Berikan oksigen konsentrasi tinggi
lalu lintas. Hasil pemeriksaan primer didapatkan pasien gelisah, d. Lakukan resusitasi jantung jika perlu
kesakitan, turgor kulit jelek, terdapat luka pada kepala dan terjadi e. Lakukan bilas lambung dengan susu
perdarahan. Apakah intervensi keperwatan pada kasus tersebut ?
a. Pasang IV line 2 jalur dengan cairan kristaloid 12. Seorang pasien laki-laki 50 tahun korban kecelakaan lalulintas diantar ke
b. Perawatan dengan tehnik septic dan aseptic unit emergency dalam kondisi tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik
diperoleh data : terdapat luka luka terbuka di dahi dan wajah disertai
c. Kolaborasi tim medis dan pemberian anti biotic
keluarnya darah dari hidung dan telinga, tampak memar pada bagian
d. Pasang nasogastrik tube (NGT) untuk dekompresi abdomen, distensi abdomen (+), fraktur terbuka ½ cruris dextra, akral
e. Observasi tanda-tanda inflamasi peritoneum atau peritonitis dingin. Tanda vital : TD 90/50 mmhg, pernapasan 25x/menit, nadi 120
x/menit. Apakah label yang diberikan perawat di ruangan triase untuk
9. Seorang laki-laki berusia 50 than dibawa ke UGD dengan keluhan sakit kasus tersebut?
kepala serta kesemutan pada kaki dan tangan. Keluarga mengatakan a.Ungu
pasien memiliki riwayat hipertensi selama 4 tahun. Hasil pemeriksaan b. Hijau
fisik diperoleh frekuensi nadi 90x/menit, TD 110/70 mmHg dan c.Hitam
d. Merah
frekuensi nafas 28x/menit. Apakah kode warna triageyang sesuai
e.Kuning
dengan kasus tersebut ?
a. Biru 13. Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa oleh ibunya tukang becak ke
b. Hijau ruang unit gawat darurat, tiba-tiba pasien mengalami henti napas dan
c. Hitam henti jantung. Perawat memakai alat pelindung diri, kemudian mengecek
d. Merah respon pasien dan mengaktifkan sistem emergency, Manakah tindakan
e. Kuning selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Mengecek nadi karotis pasien
b. Memberikan bantuan nafas sebanyak 2 kali
10. Seorang perempuan berusia 27 tahun ditemukan tergeletak dan tidak
c. Melakukan kompresi jantung sebanyak 30 kali
sadarkan diri di jalan. Hasil pengkajian diperoleh pasien mengalami d. Membuka jalan napas dengan teknik head tilt chin lift
kecelakaan lalu lintas, nadi karotis tidak teraba, nafas tidak ada, e. Mengkaji napas pasien dengan cara look, listen and feel
sianosis dan akral dingin. Apakah tindakan yang tepat pada pasien
tersebut ? 14. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun mengalami henti napas dan henti
a. Cek nadi jantung di ruang unit gawat darurat. Dua orang perawat langsung
melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP).
b. Evakuasi
Berapakah rasio kompresi dan ventilasi yang diberikan?
c. Cek respon a. 3 kompresi dan 1 ventilasi.
d. Beri ventilasi b. 15 kompresi dan 1 ventilasi.
c. 15 kompresi dan 2 ventilasi. a. Merujuk pasien ke rumah sakit lain yang terdekat
d. 30 kompresi dan 1 ventilasi. b. Memposisikan klien ke dalam posisi miring mantap
e. 30 kompresi dan 2 ventilasi c. Memberikan bantuan nafas sebanyak 10 kali selama dua menit
d. Memberikan bantuan nafas sebanyak 20 kali selama dua menit
15. Seorang perempuan berusia 27 tahun jatuh dari motor dibawa ke UGD, e. Melakukan kembali tindakan resusitasi jantung paru selama 5 siklus
hasil pemeriksaan terdapat luka di bagian leher dan di dahi pasien,
darah keluar dari hidung, telinga dan mulut. Bagaimanakah cara 19. Seorang pasien laki-laki berusia 17 tahun, korban perkelahian di sekolah,
membuka jalan napas pada pasien? diantar ke UGD dengan luka tusuk di abdomen. Pasien mengerang
a. Chin lift kesakitan, perdarahan masiv di sekitar pisau yang menancap. Pasien
b. Jaw trust direncanakan akan segera dilakukan pembedahan.
c. Head tilt Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus diatas?
d. Chest trust a. Mencabut pisau yang menancap di abdomen pasien
e. Hiperektensi kepala b. Memasang infus 2 jalur untuk persiapan pembedahan
c. Menghubungi pihak polisi untuk segera dilakukan visum
16. Seorang laki-laki berusia 35 tahun mengalami henti napas dan henti d. Melakukan fiksasi pada pisau agar tidak berubah tempat/bergeser
jantung di ruang unit gawat darurat. Perawat langsung melakukan e. Memberikan penjelasan dan meminta persetujuan keluarga untuk
tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu dilakukan pembedahan
perawat mengevaluasi keadaan pasien, ternyata denyut nadi korban ada
dan nafas tidak ada. Manakah tindakan selanjutnya yang harus 20. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke UGD dengan keluarganya,
dilakukan? pada saat datang darah terlihat mengucur deras dari luka. Pasien
a. Melakukan kembali tindakan resusitasi jantung paru mengalami perdarahan akibat sabetan benda tajam di kepala, Tanda-tanda
b. Memberikan bantuan nafas sebanyak 10 kali selama dua menit vital terpantau tekanan darah 100/70 mm Hg, Nadi 99x/menit dan
c. Memberikan bantuan nafas sebanyak 20 kali selama dua menit respirasi 26 x/menit. Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan oleh
d. Memposisikan klien ke dalam posisi miring mantap (recovery perawat ?
position) a. Resusitasi cairan progresif
e. Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung melalui b. Berikan posisi head up 30 derajat.
dinding dada dengan menggunakan defibrillator (DC-Shock) c. Elevasikan daerah yang perdarahan
d. Hentikan perdarahan dengan balut tekan
17. Seorang bayi perempuan berusia 3 bulan dibawa ibunya ke UGD, e. Berikan oksigen 8 L/menit memakai simple mask
pasien mengalami sumbatan jalan napas total. Hasil pengkajian
didapatkan warna kulit mulai terlihat kebiru-biruan, dan kesadaran 21. Seorang perempuan berusia 35 tahun mengalami kecelakaan, kemudian di
pasien mulai menurun. bawa ke UGD. Hasil pengkajian didapatkan tingkat kesadaran somnolen,
Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan? suara napas gurgling, frekuensi napas 28x/menit. Manakah tindakan yang
a. Chest trust harus dilakukan pada kasus tersebut?
b. Abdominal trust a. Lakukan cross finger
c. Heimlich manuveur b. Berikan terapi oksigen
d. Cek kesadaran pasien c. Lakukan head tilt chin lift
e. Berikan terapi oksigen d. Lakukan tindakan suctioning
e. Pasang mayo/ oro paharingeal airways
18. Seorang perempuan berusia 55 tahun mengalami henti napas dan henti
jantung di ruang unit gawat darurat. Perawat langsung melakukan 22. Seorang laki-laki berusia 50 tahun di bawa ke UGD oleh keluarganya
tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu karena mengalami kejang saatdi rumah sampai lidahnya berdarah karena
perawat mengevaluasi keadaan pasien, ternyata denyut nadi dan napas tergigit. Saat di UGD pasien kejang lagi. P a d a pemeriksaan fisik
korban ada. Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
ditemukan luka di kaki. Dokter mendiagnosa pasien mengalami 26. Seorang perempuan berumur 30 tahun dibawa ke UGD dalam keadaan
tetanus. Apakah tindakan keperawatan yang prioritas pada kasus penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan cepat menunjukkan bahwa suara
tersebut? napas mengorok, nadi karotis cepat tapi melemah, bagian leher pasien
a. Pemasangan restrain mengalami luka memar akibat benturan benda tumpul dan jejas pada
b. Melakukan perawatan luka daerah abdomen. Jari kaki dan tangan terasa dingin dan kelihatan pucat
c. Memasang pengganjal lidah serta RR 24x/mnt. Apakah masalah utama pada pasien tersebut?
d. Memberikan oksigen ' liter/ menit a. Bersihan jalan napas tak efektif
e. Menempatkan pasien di kamar gelap b. Perfusi jaringan tak adekuat
c. Kerusakan pertukaran gas
23. Seorang laki-laki umur 37 tahun, masuk di UGD dengan riwayat d. Pola napas tak efektif
kecelakaan lalulintas. Terdapat bekas darah di mulut dan hidung klien, e. Penuruan kesadaran
terdengar suara ronchi saat bernafas, terdapat periorbital echimosis dan
battle sign . Tanda tanda vital, TD 90/60mmHg Nadi 115 kali permenit 27. Seorang anak wanita berusia 8 tahun diantar ke UGD dalam keadaan
(regular dan lemah) RR 32 kali permenit (irregular). penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan cepat menunjukkan bahwa nafas
Apakah masalah keperawatan yang utama pada klien tersebut? pasien tidak terasa, suara nafas tidak ada, nadi karotis tidak teraba.
a. Pola nafas tidak efektif Bagaimanakah tindakan kompresi jantung paru pada kasus tersebut?
b. Kekurangan volume cairan a. Kedalam kompresi 4 cm
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif b. Kecepatan kompresi 160-200 kali permenit
d. Risiko kekurangan volume cairan c. Rasio 15:2 denngan 1 penolong
e. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak d. Dievaluasi setelah 8 siklus
e. Menggunakan 1 jari
24. Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ke UGD dalam keadaan
penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan cepat menunjukkan bahwa 28. Seorang laki- laki berusia 40 tahun, datang ke UGD dengan perdarahan di
nafas pasien tidak terasa, suara nafas tidak ada, nadi karotis tidak bagian pergelangan kaki. Darah yang keluar tampak merah terang dan
teraba. Apakah tindakan yang paling tepat untuk kasus tersebut ? terus menyembur. Dari manakah sumber perdarahan tersebut berasal?
a. Bantuan hidup dasar a. Arteri
b. Bantuan hidup lanjut b. Vena
c. Pasang infus c. Kapiler
d. Survei sekunder d. Vena yang besar
e. Pengkajian fisik e. Pembuluh darah besar

25. Seorang wanita berusia 30 tahun diantar ke UGD dalam keadaan 29. Seorang laki-laki berusia 50 thn dibawa ke UGD dalam kondisi
penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan cepat menunjukkan bahwa penurunan kesadaran. Berdasarkan hasil pemeriksaan pasen mengalami
nafas pasien tidak terasa, suara nafas tidak ada, nadi karotis tidak Stroke hemoragik, kondisi saat datang di IGD, pemeriksaan GCS: respon
teraba, bagian leher pasien mengalami luka memar akibat benturan mata tidak ada, suara hanya mengerang dan lengan fleksi. Pernafasan
benda tumpul. Bagaimanakah cara membuka jalan nafas yang paling ngorok, auskultasi dada terdengar rongki +/+, saat ini terpasang oksigen 3
tepat pada kasus tersebut? L/menit, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 70x/menit, pernafasan
a. Head-tilt-chin lift 24x/menit, suhu 38 C. Berapakah nilai GCS pasien tersebut?
b. Sweep finger a. 9
c. Jaw-thrust b. 8
d. Head-tilt c. 7
e. Neck up d. 6
e. 5
30. Seorang laki-laki berusia 30 thn diantar ke UGD kesadaran karena d. Jalan napas tidak efektif
kecelakaan sepeda motor. Kondisi saat di bawa ke IGD, korban e. Kekurangan volume cairan tubuh
mengalami penurunan kesadaran dengan GCS: respon mata tidak ada,
suara hanya mengerang dan lengan fleksi. Pernafasan ngorok, 34. Seorang laki-laki usia 37 tahun di bawa ke UGD akibat kecelakaan lalu
auskultasi dada terdengar rongki +/+, saat ini terpasang oksigen 3 lintas. Pasien mengalami cedera pada bagian kepala dan mengalami
L/menit, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 70x/menit, pernafasan penurunan kesadaran. Pasien terbangun setelah diberikan rangsang nyeri
24x/menit, suhu 38 C. Bagaimanakah posisi pasien yang tepat untuk pada bagian tengah sternum, pasien menarik tangannya ketika dicubit dan
kasus tersebut? pasien hanya mengerang. TD 90/70 mmHg, frekuensi napas 12 x/menit,
a. Terlentang suhu 36,5 0C. Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
b. Miring kiri a. 5
c. Miring kanan b. 6
d. Tinggikan kaki pasien c. 7
e. Elevasi kepala 30 derajat d. 8
e. 9
31. Seorang laki-laki usia 45 tahun di bawa ke UGD akibat kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengalami cedera kepala, mengeluh pusing, mual disertai 35. Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri
muntah, tingkat kesadaran somnolen. Frekuensi napas 18 x/menit, TD dada. Tiba di IGD pasien mengalami penurunan kesadaran dan henti
130/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit. Apakah masalah jantung. Perawat melakukan tindakan RJP dan telah melakukan kompresi
keperawatan utama pada pasien tersebut? dada 30 kali pada siklus pertama. Apakah tindakan selanjutnya yang
a. Gangguan nutrisi dilakukan perawat pada kasus tersebut?
b. Penurunan kardiak output a. Memberi ventilasi
c. Kekurangan volume cairan b. Mengecek nadi karotis
d. Ketidakefektifan pola nafas c. Mengatur posisi recovery
e. Ketidakefektifan perfusi cerebal d. Look, listen and feel pernafasan
e. Buka jalan nafas dan bebaskan sumbatan
32. Seorang laki-laki usia 18 tahun dibawa ke UGD karena mengalami
kecelakaan lalu lintas, hasil pemeriksaan kesadaran menurun, terdapat 36. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun di bawa ke RS karena jatuh
darah dalam mulut dan hidung, napas terdengar mengorok dan telah saat bermain bola. Hasil pengkajian didapatkan adanya memar pada
terpasang neck collar. persendian, luka pada kaki kiri dan mengalami perdarahan.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
a. Memasang gudel a. Balut tekan perdarahan
b. Memberikan posisi head tilt chin lift b. Tinggikan daerah ekstremitas
c. Melakukan suction kedalam mulut dan hidung c. Kompres es daerah persendian
d. Mengecek kesadaran pasien dengan cara memanggil d. Kolaborasi untuk transfusi darah
e. Mencari sumber perdarahan dan membersihkan darahnya e. Kolaborasi pemberian obat pengganti perdarahan

33. Seorang perempuan berusia 44 tahun dibawa ke UGD dengan luka 37. Seorang laki-laki berusia 36 tahun dirawat dengan penurunan kesadaran.
bakar. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, frekuensi Hasil pengkajian didapatkan tingkat kesadaran somnolen, ekstremitas
nadi 80 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 38 0C, pasien kanan mengalami kelemahan, aktivitas dibantu perawat, refleks menelan
gelisah, wajah kehitaman, bulu hidung terbakar, stridor, luka bakar mengalami gangguan, TD 160/100 mmHg, frekuensi nafas 26 x/menit dan
kotor. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas? frekuensi nadi 100 x/menit.
a. Cemas Apakah masalah keperawatan utama kasus di atas?
b. Hipertermi a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Resiko infeksi b. Gangguan perfusi jaringan cerebral
c. Hambatan mibilitas fisik e. Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal
d. Defisit perawatan diri disertai dengan tindakan immobilisasi dan segera lakukan injeksi
e. Intoleransi aktivitas Serum Anti Bisa Ular

38. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di RS dengan kondisi tidak 41. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke UGD karena jatuh dari
sadar. Hasil pengkajian GCS 7, TD: 100/70 mmHg, frekuensi napas 16 pohon. Hasil pengkajian diperoleh kesadaran composmetis, ada
x/menit, terdapat suara gurgling, terpasang ETT. Perawat akan deformitas dan pembengkakan di lengan kanan atas, nyeri bila ditekan
melakukan pengisapan lendir. Perawat telah mencuci tangan, dan digerakkan, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/m, frekuensi
menjelaskan prosedur, memasang sarung tangan. nafas 18 x/m, dan suhu 37°C. Apakah intervesi keperawatan prioritas
Apakah tindakan perawat selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut? pada kasus diatas?
a. Melakukan penghisapan lendir, memasukkan kateter kedalam kom a. Batasi aktivitas
berisi air b. Lakukan pembidaian
b. Menarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 c. Berikan kompres hangat
detik
d. Atur posisi kaki lebih tinggi
c. Memasukkan kateter penghisap ke dalam keadaan tidak menghisap
d. Menggunakan alat penghisap denga tekanan 110-150 mm Hg e. Observasi tanda-tanda vital
e. Menghubungkan kateter penghisap dengan selang penghisap
42. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik jantung dengan
39. Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri keluhan dada berdebar-debar disertai nyeri. Pasien mempunyai riwayat
dada. Tiba di IGD pasien mengalami penurunan kesadaran dan henti hipertensi selama 5 tahun. Perawat akan melakukan pemeriksaan EKG
jantung. Perawat melakukan tindakan RJP dan telah melakukan dang menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Pasien menyatakan
kompresi dada 30 kali pada siklus pertama. bersedia, namun menolak untuk membuka pakaian bagian atas.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus Bagaimana sikap perawat dalam menghadapi pasien tersebut ?
tersebut? a. Menutup dada dengan selimut
a. Memberi ventilasi b. Mengganti pakaian dengan kain tipis
b. Mengecek nadi karotis c. Meminta pasien menangani surat penolakan
c. Mengatur posisi recovery d. Minta keluarga untuk mendampingi selama pemeriksaan
d. Look, listen and feel pernafasan e. Menjelaskan tindakan tidak bias dilakukan jika dada tertutup pakaian
e. Buka jalan nafas dan bebaskan sumbatan
43. Seseorang perempuan berusia 50 tahun dibawa ke RS dengan keluhan nyeri
40. Seorang laki-laki umur 37 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat sejak tadi malam. Perawat melakukan perekaman EKG. Hasil rekaman
kurang lebih 20 menit yang lalu digigit ular. Terlihat bekas taring di EKG menunjukkan tidak terbaca pada lead V4 sehingga perawat melakukan
luka gigitan, luka terlihat bengkak dan warna kulit berubah menjadi perekaman ulang. Apakah tindakan yang perlu dilakukan sebelumnya?
kebiruan. a. Memeriksa letak elektroda
Apakah tindakan pertama dan utama yang paling tepat anda lakukan? b. Mencari bantuan perawat lain
a. Segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular c. Memeriksa kondisi EKG
b. Insisi bekas gigitan dan hisap bisa yang tertinggal d. Memberi tahu pasien agar tenang
c. Ikat kuat dengan tourniquet daerah diatas luka dan insisi bekas luka e. Menambahkan jelly pada elektroda
serta hisap bisa yang tertinggal
d. Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal
44. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri pada
disertai dengan tindakan immobilisasi dan insisi bekas gigitan dan
segera hisap bisa yang tertinggal lengan kanan. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh tulang radius dextra
tampak menonjol keluar disertai perdarahan. Pasien sudah dipasang bidai,
mendapat cairan infuse dan disarankan untuk menjalani operasi, tapi menunjukkan gelombang T terbalik dan depresi segmen ST. Apakah Masalah
pasien menolak dengan alasan akan berobat ke dukun tulang. Apakah keperawatan yang terjadi pada pasien tersebut?
tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut ? a. Nyeri
b. Penurunan curah Jantung
a. Memfasilitasi untuk berkonsultasi dengan dokter
c. Kecemasan
b. Meminta keluarga untuk membujuk pasien d. Pola nafas tidak efektif
c. Menyarankan untuk berobat ke RS lain e. Gangguan perfusi jaringan perifer
d. Mencarikan pengobatan alternative lain
e. Menolak keputusan pasien 48. Seorang pria berusia 40 tahun datang ke UGD disebuah rumah sakit dalam
keadaan sadar dengan keluhan nyeri dada bagian anterior kiri,menjalar
45. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di RS dengan stroke. Hasil sampai ke lengan kiri,rahang dan lengan kiri klien. Nyeri seperti diremas dan
pengkajian diperoleh tingkat kesadaran koma GCS E2V3M2, Tekanan timbul secara mendadak, nyeri berlangsung selama 10 menit. Nyeri timbul
setelah klien dalam keadaan emosi yang tinggi. hasil pengkajian fisik TTV
darah 150/90 mmHg frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 24x/menit,
TD: 140/90 mmHg,N: 80x/m,P:26x/m,S: 37 C nyeri berada pada skala 8-9
dan terpasang oksigen 3 liter/menit. Apakah masalah keperwatan utama (sedang). Apakah intervensi/rencana keperawatan utama pada kasus diatas?
pada kasus diatas ? a. Monitor TTV
a. Pola nafas tidak efektif b. Posisi tidur semi fowler
b. Gangguan mobilitas fisik c. Pelihara lingkungan yang nyaman
c. Gangguan komunikasi verbal d. Batasi aktivitas fisik selama serangan
d. Gangguan perkusi jaringan serebral e. Observasi timbulnya nyeri dengan melihat isyarat verbal dan non verbal
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
49. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di bangsal neuro dengan
penurunan kesadaran yang dialami tiba-tiba saat pasien sedang makan
46. Seorang perempuan berusia 29 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan malam. Perawat mengkaji GCS pada motorik dan didapatkan deseleberasi.
nyeri pada kaki kanan akibat mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil Berapakah nilai GCS motorik pada kasus diatas ?
pengkajian diperoleh bengkak pada kaki kanan, deformitas, dan tidak dapat a. 2
menggerakkan kaki kanan, TD 110/70 mmHg, dan frekuensi nafas b. 3
33x/menit, frekuensi nadi 80x/menit, pasien dicurigai mengalami fraktur c. 4
d. 5
tibia dextra. Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus
e. 6
tersebut ?
a. Berikan oksigen masker 12 liter/menit 50. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke UGD akibat kecelakaan lalu lintas.
b. Lakukan perawatan luka Pasien mengalami cedera kepala, mengeluh pusing, mual disertai muntah,
c. Lakukan pembidaian tingkat kesadaran somnolen. Frekuensi napas 18 x/menit, TD 130/90 mmHg,
d. Atur posisi pasien frekuensi nadi 110 x/menit. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien
e. Pasang gips tersebut?
a. Gangguan nutrisi
b. Penurunan kardiak output
47. Seorang laki – laki berusia 45 tahun, mengalami nyeri dada di sertai
c. Kekurangan volume cairan
Perasaan mual, muntah, sesak dan pusing. Di alami sejak satu jam yang
d. Ketidakefektifan pola nafas
lalu dan tidak reda, pasien mengatakan itu hanya kesalahan pencernaan
e. Ketidakefektifan perfusi cerebal
saja, Pada pengkajian di dapatkan pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri
menjalar ke lengan kiri, jantung terasa berdebar – debar, Akral dingin,
tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi Nadi : 100x/menit, frekuensi
pernafasan 20x/menit, suhu tubuh 360c,hasil pemeriksaan EKG
51. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa keluarga ke UGD karena baru 55. Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke UGD akibat kecelakaan lalu lintas.
saja makan nasi kuning dipesta ulang tahun teman sekolahnya. Menurut Pasien mengalami cedera pada bagian kepala dan mengalami penurunan
informasi ibu kajadian berkisar 30 menit yang lalu. Pemeriksaan anak kesadaran. Pasien terbangun setelah diberikan rangsang nyeri pada bagian
tersebut masih sadar namun tampak lemah, frekuensi nadi 130 x/menit, tengah sternum, pasien menarik tangannya ketika dicubit dan pasien hanya
frekuensi napas 30 x/menit. Apakah tindakan kolaborasi utama pada mengerang. TD 90/70 mmHg, frekuensi napas 12 x/menit, suhu 36,5 0C.
kondisi tersebut? Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
a. Berikan sirup ipecac a. 5
b. Kolaborasi untuk tindakan dialysis b. 6
c. Pasang NGT untuk kumbah lambung c. 7
d. Pasang IV line untuk resusitasi cairan d. 8
e. Lakukan perangsangan muntah secara manual e. 9

52. Seorang laki-laki usia 18 tahun dibawa ke UGD karena mengalami 56. Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada.
kecelakaan lalu lintas, hasil pemeriksaan kesadaran menurun, terdapat Tiba di IGD pasien mengalami penurunan kesadaran dan henti jantung.
darah dalam mulut dan hidung, napas terdengar mengorok dan telah Perawat melakukan tindakan RJP dan telah melakukan kompresi dada 30 kali
terpasang neck collar. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus pada siklus pertama. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat
tersebut? pada kasus tersebut?
a. Memasang gudel a. Memberi ventilasi
b. Memberikan posisi head tilt chin lift b. Mengecek nadi karotis
c. Melakukan suction kedalam mulut dan hidung c. Mengatur posisi recovery
d. Mengecek kesadaran pasien dengan cara memanggil d. Look, listen and feel pernafasan
e. Mencari sumber perdarahan dan membersihkan darahnya e. Buka jalan nafas dan bebaskan sumbatan

53. Seorang laki-laki usia 20 tahun masuk UGD dengan keluhan buang air 57. Seorang perempuan berusia 10 tahun di bawa ke RS karena jatuh saat
besar lebih dari 15 x/hari, disertai mula dan muntah. Hasil pemeriksaan TD bermain bola. Hasil pengkajian didapatkan adanya memar pada persendian,
80/60 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu luka pada kaki kiri dan mengalami perdarahan. Apakah tindakan keperawatan
37 0C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut diatas? yang tepat pada kasus diatas?
a. Kecemasan a. Balut tekan perdarahan
b. Kurang pengetahuan b. Tinggikan daerah ekstremitas
c. Defisit volume cairan c. Kompres es daerah persendian
d. Perubahan perfusi jaringan d. Kolaborasi untuk transfusi darah
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan e. Kolaborasi pemberian obat pengganti perdarahan

54. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa ke UGD karena kecelakaan. 58. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RS dengan diagnose medis
Hasil pemeriksaan terdengar suara gugling dan tampak penumpukan cairan trauma kepala. Pasien mengeluh nyeri kepala hebat dan tiba-tiba muntah.
di mulut. Frekuensi napas 32 x/menit, frekuensi nadi 105 x/menit, tingkat Hasil pengkajian didapatkan TD: 130/90 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit,
kesadaran somnolent. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus frekuensi napas 20 x/menit. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus
tersebut diatas? tersebut di atas?
a. Pasang LMA a. Meninggikan kepala tempat tidur 30 derajat
b. Pasang OPA b. Memiringkan kepala ke salah satu sisi
c. Pasang NPA c. Memposisikan kaki lebih tinggi dari kepala
d. Pasang ETT d. Menelentangkan dengan ekstensi kepala
e. Suction e. Memfleksikan leher
59. Seorang laki-laki berusia 36 tahun dirawat dengan penurunan kesadaran.
Hasil pengkajian didapatkan tingkat kesadaran somnolen, ekstremitas
kanan mengalami kelemahan, aktivitas dibantu perawat, refleks menelan
mengalami gangguan, TD 160/100 mmHg, frekuensi nafas 26 x/menit dan
frekuensi nadi 100 x/menit. Apakah masalah keperawatan utama kasus di
atas?
a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan perfusi jaringan cerebral
c. Hambatan mibilitas fisik
d. Defisit perawatan diri
e. Intoleransi aktivitas

60. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di RS dengan kondisi tidak sadar.
Hasil pengkajian GCS 7, TD: 100/70 mmHg, frekuensi napas 16 x/menit,
terdapat suara gurgling, terpasang ETT. Perawat akan melakukan
pengisapan lendir. Perawat telah mencuci tangan, menjelaskan prosedur,
memasang sarung tangan. Apakah tindakan perawat selanjutnya yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Melakukan penghisapan lendir, memasukkan kateter kedalam kom
berisi air
b. Menarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik
c. Memasukkan kateter penghisap ke dalam keadaan tidak menghisap
d. Menggunakan alat penghisap denga tekanan 110-150 mm Hg
e. Menghubungkan kateter penghisap dengan selang penghisap

Anda mungkin juga menyukai