HIDUNG LUAR
Kerangka bagian luar terdiri dari unsur tulang dan kartilago. Sepasang ossa nasalis yang
menjadi penentu pangkal hidung bersendi di bagian atas dengan ossa frontalis dan lateral
dengan processus nasalis ossis maxillaris. Konfigurasinbagian hidung lainnya terbentuk dari
empat kartilago hidung bagian luar. Dua kartilago lateral bagian atas bersendi di garis tengah
dengan bagian dorsal septum nasi, dan dua kartilago lateral bagian bawah membentuk
struktur ujung hidung.
HIDUNG BAGIAN DALAM.
Bagian dalam hidung dibagi menjadi dua rongga oleh septum nasi. Septum ini terdiri dari dua
tulang di bagian posterior (lempeng yang tegak lurus dengan ethmoid dan vomer) dan
kartilago septum bersegi empat di belah anterior. Dinding lateral hidung memiliki anatomi
yang rumit. Yang paling menonjil yaitu concha superior, media dan inferior (kadang kala ada
concha keempat, yaitu concha superma) concha inferior adalah concha yang terbesar dan
kaya pembuluh darah. Concha media kaya kelenjar mukosa dan sering mengandung sel-sel
udara.
EMBRIOLOGI HIDUNG
Usia 14 minggu ditandai dengan pembentukan sel etmoidalis anterior yang berasal
dari invaginasi bagian atap meatus media dan etmoidalis posterior yag berasal dari bagian
dasar meatus superior.dan akhirnya, pada usia kehamilan 36 minggu, dinding lateral hidung
terbentuk dengan baik dan sudah tampak jelas proporsi konka. Seluruh daerah sinus paranasal
muncul dengan tingkatan yang berbeda sejak anak baru lahir, perkembangannya melalui
tahapan yang spesifik. Yang pertama berkembang adalah sinus etmoid, diikuti oleh sinus
maksilaris, sinus sfenoid, dan sinus frontal. (Walsh We, 2002)
Ref :
Sobotta.
Walsh, W.E. dan Kern, R.C. (2006) Sinonasal Anatomy, Function, and Evaluation. In:
Bailey, B.J., Johnson, J.T., Newlands, S.D. (ed). Head and Neck Surgery–Otolaryngology.
4th Edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins.