Anda di halaman 1dari 2

Sherly Prastica Della

0917040019
TO-8A

MANAJEMEN PEMELIHARAAN
PERTEMUAN 4

(1) Training skill kepada operator dan line supervisor


Jawab :
Training skill kepada operator dan line supervisor merupakan kegiatan yang sangat penting
dan sangat diperlukan dengan tujuan supaya operator dan line supervisor dapat memahami
mesin yang digunakan, terutama dalam pengoperasiannya. Kegiatan ini dapat mencegah
terjadinya error pada mesin yang diakibatkan oleh human error dalam mengoperasikannya.
Dengan adanya kegiatan ini, operator akan dapat mengoperasikan mesin yang digunakan
sesuai dengan SOP dan line supervisor akan dapat dengan mudah melakukan controlling pada
line yang ditugaskan.

(2) Availability mesin perlu ditingkatkan lagi


Jawab :
Availability merupakan persentase ketersediaan mesin dalam melakukan kegiatan produksi.
Jika availability ini meningkat maka jumlah total produk yang diproduksi akan meningkat
juga. Adapun rumus perhitungan dari availability, yaitu :

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 (𝑂𝑇)


A (%) = x 100 %
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 (𝐿𝑇)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−𝐷𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒
= 𝑥 100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 (𝐿𝑇)

Keterangan :

Operating Time (OT) : Waktu mesin beroperasi yang didapatkan dari hasil
pengurangan Loading Time dengan Downtime.
Loading Time (LT) : Waktu yang tersedia (availability) per hari
Downtime : Waktu ketika mesin berhenti beroperasi akibat
pergantian cetakan, setup, maintenance dan
adjustment.

Berdasarkan rumus diatas, dapat kita ketahui untuk meningkatkan availability, divisi produksi
harus mengurangi downtime. Downtime merupakan waktu yang digunakan untuk setup dan
maintenance. Sehingga, untuk mengurangi waktu downtime proses setup dalam pergantian
produk haruslah cepat atau manajer produksi dapat menyusun strategi untuk mendapatkan
waktu setup yang kecil. Selain itu, waktu yang diperlukan dalam maintenance juga harus
sekecil mungkin. Maka dari itu, diperlukanlah training kepada operator untuk menghindari
kerusakan pada mesin akibat kesalahan dalam pengoperasiannya dan kegiatan maintenance
secara rutin sangat disarankan supaya performance mesin tetap terjaga dan terhindar dari
kerusakaan saat dalam jam produksi.

(3) Penerapan Total Productive Maintenance pada setiap lini


Jawab :
Penerapan TPM (Total Productive Maintenance) pada setiap lini sangat diperlukan. Hal ini
dikarenakan untuk mendapatkan data dari kegiatan produksi yang berlangsung. Data-data
tersebut nantinya akan sangat bermanfaat untuk manager dalam melakukan planning supaya
seluruh kegiatan produksi dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan untuk mencapai
tujuan tertentu dan kegiatan produksi dapat meningkat dengan cara melakukan pemeliharaan
pada mesin. Dengan menerapkan TPM ini, six big losses yang merupakan inti dari
permasalahan kegiatan produksi akan dapat dihindari. Six big losess tersebut terdiri dari :
1. Waktu henti mesin yang direncanakan (Planned Downtime). Kerugian karena mesin
berhenti akibat adanya aktivitas yang telah direncakan sebelumnya.
2. Waktu henti mesin rusak/tidak direncanakan (Unplanned Downtime). Kerugian karena
mesin berhenti akibat adanya kerusakan yang tiba-tiba dan tidak direncanakan.
3. Rugi waktu henti sebentar/temporer (Minor Stop). Kerugian akibat kerusakan kecil atau
masalah-masalah temporer yang menyebabkan mesin berhenti sebentar, biasanya dalam
kurun waktu 3–5 menit.
4. Rugi waktu jalan lambat (Speed Loss). Kerugian akibat perbedaan kecepatan yang
direncanakan ( designed speed ) dengan kecepatan nyata ( actual speed ).
5. Rugi waktu kerja ulang (Rework Loss). Kerugian akibat timbul produk yang harus kerjakan
ulang ulang karena tidak memenuhi standar output produk, tetapi masih bisa diperbaiki
dengan diproses ulang.
6. Rugi waktu barang cacat (Reject Loss). Kerugian akibat timbul produk yang cacat atau tidak
memenuhi standard output produk dan tidak dapat dikerjakan ulang.

Salah satu contoh penerapan TPM ini yaitu dilakukanlah analisa dengan menggunakan metode
OEE (Overall Equipment Effectiveness). OEE ini merupakan salah satu metode untuk
mengetahui tingkat keberhasilan penerapan TPM yang telah dilakukan. Dengan dilakukan
analisa ini, manajer dapat mengetahui Availability yang merupakan kesiapan ataupun
kesediaan Mesin dalam beroperasi, Performance yang merupakan Jumlah unit produk yang
dihasilkan oleh mesin dalam waktu yang tersedia, dan Quality yang merupakan Perbandingan
jumlah unit yang baik dengan jumlah unit yang diproduksi.

Anda mungkin juga menyukai